REAKSI INTI

Kisah pelepasan partikel radioaktif dipelajari dalam peluruhan ( fisint )kini kita bahas bagaimana
jika partikel tersebut mengenai inti atom. Partikel tersebut berinti tinggi→laju tinggi→mampu
mencapai inti.

”sebelum” “ sesaat “ “ sesudah”

x X Y y

O → O (o) ←O O→

mx M X mx , M X my, MY

K y , KY

Rumus umum: x + X→ Y + y atau X( x,y) Y

dimana: x= partikel penembak

X= inti target

y=partikel hasil

Y= inti hasil

Contoh:

 R. inti pertamakali ( cookroft & Walton, 1930 ) dengan pemercepat p

1
1 p+ 73 Li → 42 He+ 42α
 R. penghasil inti radioaktif pertama ( rutherfrd, 1919 )
4
2 He + N → O+ H ¿ ¿ ¿ ¿

proton
 R. pada penemuan netron (Chadwick, 1932 )
4
2 He + 94Be → 126C + 10n
 7 4 17 14
Reaksi-reaksi tersebut dapat ditulis dengan 3 Li ( p , α ) 2He , 8O ( α , p ) 7 N dan ?
 Irene – Joliot Curie : α+ 27Al→n+ 30p; 30p→ 30Si + β +¿¿ + ν
Reaksi transmutasi→ radiasi yang menghasilkan inti radioaktif.

Energy Reaksi

 Sebelum reaksi: x dan X terpisah jauh, sehingga Ep relatif≈ 0

1) Ei=¿ K ¿ + Eox + K χ + Eoχ = K x + m ox .c 2 + K χ + M oχ .c 2
x

 Sesudah reaksi: y dan Y terpisah jauh

2) E f = K y + Eoy + K Y + EoY = k y+ m oy .c 2+ K Y + M OY . C 2

 Tidak ada gaya luar pada system, maka Ei = E f ,

(1) = (2)
[ ( K Y + K y ) – ( K X + K x ) ] = [ ( M Oχ +m ox ) – ( M oY +m oy ) ]. c 2
Q= K f - K i = ( M i- M f )c 2= energy disintegrasi
Q= ∆ k = ∆ M C2………..(3)

Q >0 = positif= eksotermis/ ergie

Q<0 =negative= endotermis/ ergie

Manfaat reaksi inti:

 Diperoleh partikel baru

titrium
statistik← 21H + 31 H → 42α + 10n → netron ≈ 14 Mev , digunakan untuk r, inti ttn/aktiva

dipercepat, (target) energy tinggi APNC

di udaraakan berkombinasi dengan é menjadi gas helium
  Diperoleh inti baru ( stabil/ radioaktif )
 Produksi radio isotop → pengobatan ,terapi ,dll .
 Diperoleh energy
Reaksi 7 Li( p,α )4 He; endoenergic/ eksoergie?

¿0

Soal:

1). Mpa = 1,007825μ

Li = 7,016004μ,

α =4,002603 μ

Q=?

Sebagai atom→deutrium

Sebagai partikel→detrak ( penembak )

Kenyataannya sulit mengukur K Y ; maka digunakan hukum kekekalan momentum dengan

diagram sbb:

Vx oV y , m 0 y P y

O→----------O---------- Px

mx . M X M 0Y, V Y PY

Syarat non relativistik: kecepatan benda dibawah laju cahaya

P i = Pf

P x= P y + P Y

4.relativistik P 2Y= P2x + P2y - 2 P x P y cos ∅ dengan hubungan jika nonrelativistik P =2 MK

2
M Y . K Y =m x . k x + m y . k y – 2 √ Kx . Ky .mx . my . cos ∅

My K
(384)…(5)…Q= (1+ ) y−¿(1− MY
my
)K ¿
MY x−
2 √mx .my. Kx .Ky cos i
MY

Lihat suku terakhir≈ 0,

m x ,k x

m y, k y

∅.

Mudah dideteksi?? Q dihitung→ M Y diperoleh. Ini adalah salah satu cara menimbang isotop.
Ingat bahwa K y tergantung pada sudut ∅; K y (∅). Persamaan (5) akan disusun dalam persamaan

b 2−¿ 4 ac
kuadrat ∂ x 2+ bx+ c dimana x=√ Ky , x= −b ± √ ¿
2a

( M Y +m ). K y −2¿ )❑1/ 2 cos ∅ . √ K y -(k x ( M Y −¿m ¿)+ M Y Q)=

y x

a b c

Mx.M
cos ❑2 ∅ + M Y . Q+ K x ¿ ¿ =0………(6)
Y . Kx
Diperoleh: 2
(M Y +m )❑
y

Jika∅ = 0; maka suku pertama(cos ❑2 ∅=1 , K x ( energi kinetik partikel penembak minimum )

Merupakan energy minimum agar terjadi reaksi endoergik.

Q > 0→tidak ada Kth

1+ M x
Q < 0→Kth = - Q.
MX

E0 Pc Pc2 =…

coulum barier = konsep cross section

Q= K Y +¿ K y−¿K x ¿ ¿ ,

K x =Q−K Y −K y

Kth = Kx minimum = x

Kx minimum = Kth = K t h eresh old = K ambang → apaarti fisisnya

M y+ M
Kth = -Q.
Y

M y+M Y −M x

Q M X +m
Jika M≫ 2 , M≫ ∆ m. Maka Kth = -Q.
x

C MX

Soal :

2). reaksi76 78
34 se(α , 2n) 36 kr , Q = ?, K t h = ?

bagaimana jika gerak partikel penembak cukup tinggi ?

→analisis relativistic P≠ √ 2 MK → koreksi relativistik

3). An alpha particle with kinetic energy of 3,5 MeV strikes a 10B nucleus at rest. As the result of
a nuclear reaction, a proton is given out in the some direction as the original direction of the α
particle.

a) Write the equation for the nuclear reaction

b) What is the Q value of the nuclear reaction
c) Calculate the kinetic energy of the proton.

Kerjakan soal, diskusikan dan kumpulkan

Pembahasan diatas berdasarkan analisis tunggal. Kejadian yang sebenarnya adl perlu statistic.
Maka konsep peluang / kebolehjadian reaksi/ tampang lintang/ cross section ( what fraction of
the bearn of the incident particles will participate in a reaction ) perlu dibahas siapkan pertemuan
selanjutnya.