You are on page 1of 27

PROBLEM SOLVING 1

By : Ahmad riva’i
Ny. A usia 22 tahun bekerja datang ke rumah
sakit untuk tes HIV setelah suaminya tes HIV
(positif). Hasil rapid test HIV didapatkan (+).
Ny.A mengeluh lemas, mulut terasa kering,
tidak nafsu makan dan diare sehingga harus
rawat inap di rumah sakit. Ny.A mendapatkan
terapi ARV (Antiretroviral) awal yang terdiri
stavudine, lamivudine Hasil laboraturium
jumlah CD4 adalah 198. dan nevirapine dan
mendapatkan cotrimoxazole prophylaxis.
Sekarang Ny.A sedang mengandung 5 bulan.
Suami baru di PHK dari pekerjaannya.
PENGKAJIAN
Pengkajian
Identitas
Nama : Ny A
Umur : 22 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa
Stautus menikah : Menikah
Pendidikan : SMP
Diagnosa Medis : HIV (+)
 Keluhan Utama :
Lemas, mulut kering, tidak nafsu makan, dan diare
 Riwayat penyakit sekarang :
Pasien masuk rumah sakit dgn diagnosa HIV (+)
Riwayat penyakit dahulu :
Tidak pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya
Riwayat keluarga :
Suami di diagnosa HIV (+)
Hasil Lab :
CD4 = 198
Terapi :
-ARV yg terdri dri Stavudine, Lamudine, dan
Nevirapine
-Catrimoxazole prophyloxis
POLA KEBIASAAN SEHARI – HARI
Pola Nutrisi
Sebelum sakit
Frekuensi makan : 3 X sehari
Jumlah makanan : Porsi lebih daricukup
Jenis makanan : Sayur, tempe, tahu, ikan
Alergi / intoleransi makanan : Udang
Nafsu makan : Baik
Berat badan : 48 Kg Tinggi badan : 160 cm

Saat sakit
Frekuensi makan : 2 X sehari
Jumlah makanan : kurang daricukup
Jenis makanan :Sayur, tempe, tahu, ikan
Alergi / intoleransi makanan : Udang
Nafsu makan : Menurun , mual
Berat badan : 45 Kg Tinggi badan : 160 cm
Pola Eliminasi
Sebelum sakit
BAB
Frekuensi : 1 X sehari Waktu : Pagi hari
Konsistensi : Normal Warna : Coklat
BAB terakhir : 3 hari yang lalu
Penggunaan pencahar : jarang kecuali saat sakit
BAK
Frekuensi : 1 X sehari Waktu : Kuning pekat
Bau : tidak enak banget

Saat sakit
BAB
Frekuensi : 7-8 X sehari Waktu : tdk tentu
Konsistensi : encer Warna : Coklat
BAB terakhir : barusan (1 jam yg lalu)
Penggunaan pencahar : tidak
Riwayat pendarahan : jarang kecuali saat sakit
BAK
Frekuensi : 1 X sehari Waktu : Kuning pekat
Bau : tidak enak banget
Kurang volume cairan
Do: mulut kering, lemas
Ds: pasien mengeluh mulut terasa kering,
diare

ETIOLOGY:
mulut kering, lemas  nutrisi tidak adekuat

MASALAH:
kurang volume cairan
Do: sehari makan <3x, BB turun, mual,
muntah, diare
Gangguan nutrisi

Ds: lemas, tidak nafsu makan, sulit


menelan

ETIOLOGY:
Mual muntah+sulit makan -> makan
kurang dari 3x sehari -> asupan nutrisi
inadekuat -> BB turun -> gangguan
nutrisi

MASALAH:
gangguan nutrisi
Do: lemas, butuh bantuan dalam
melakukan aktivitas
Ds: pasien mengatakan bahwa dirinya
mengatakan lemas

ETIOLOGY:
lemas -> intoleransi aktivitas ->
mobilisasi terganggu -> kelemahan
Kelemahan

MASALAH:
kelemahan
Do: minim pengetahuan
Ds: pasien mengatakan dirinya tidak mengerti
HIV, tingkat pendidikan rendah

ETIOLOGY:
Stresssor (CD4 kurang, hamil 5 bulan, suami di
PHK)-> kurangnya pengetahuan
Kurang pengetahuan

MASALAH:
kurang pengetahuan
Do: tdk nafsu makan
Ds: suami di PHK, suami positif HIV, dirinya
positif HIV, terapi ARV

ETIOLOGY:
Do -> koping tidak efektif > cemas
Cemas

MASALAH:
cemas
Do: -
Ds: suami di PHK
Koping keluarga tdk efektif

ETIOLOGY:
suami di PHK -> koping tidak efektif

MASALAH:
Koping keluarga tdk efektif
Do: CD4 kurang dari normal
Ds: diare, mulut kering

ETIOLOGY:
Resiko infeksi

diare, mulut kering  bakteri  infeksi

MASALAH:
resiko infeksi
1. Defisit cairan b.d diare
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
b.d penurunan intake nutrisi
3. Intoleransi aktifitas b.d kelemahan
4. Kurang pengetahuan b.d HIV dan
penatalaksanaan resiko
5. Kecemasan b.d stressor
6. Koping keluarga tdk efektif b.d stressor
7. Resiko infeksi b.d HIV
Diagnosa : Defisit cairan b.d diare
Tujuan & Kriteria hasil : Mempertahankan Keseimbangan cairan

NO INTERVENSI RASIONAL

1 Kaji, masukan & keluaran, htung cairan Kseimbngan cairan ngtif yg trus-mnerus dpt
dlm 24 jam mnunjkkan trjdinya dehidrasi dan prlunya
peningkatan cairan
2 Mengkaji TB dan BB Pngukuran sensitf trhdap fluktuasi kseimbngan
cairan

3 Pantau TTV , evaluasi nadi perifer Mnunjkkan keadekuatan volume cairan


brsikulasi

4. Kaji turgor kulit dan klembapan Indikator tdk lansung dari status hidrasi
membran mukosa

5. Drong peningkatan masukan cairan Mmbantu dlm mmelihara kbutuhan cairan dan
smpai mnurunkan efek smping yg mmbhayakan
3 L/hari
6 Brikan cairan IV sesuai indikasi Di berikan untuk hidarsi yg parah

7 Berikan terapi atremetik dan anti diare Penghilang mual muntah dan menurunkan
diare
Diagnosa : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d penurunan intake
nutrisi
Tujuan & Kriteria hasil : kebutuhan nutrisi terpenuhi
NO INTERVENSI RASIONAL

1 Pantau intake & outtake makanan stiap Mengidentifikasi defisiensi nutrisi


hari
2 Ukur TB & BB. Pastikan jumlah pnurunan Mmbantu dlm identifikasi malnutrisi,
BB saat ini khususnya bila BB kurang dri normal
3 Drong klien untuk mkan dgn diet tnggi Kbutuhan dlam jaringan ditingklatkan bgitu
kalori kaya nutrien, dgn intake cairan yg juga cairan. Suplemen brguna untuk
adekuat. Drong penggunaan suplemen mmperthankan masukan kalori dan protein
dan mkan sdikit tapi sering
4 Anjurkan klien untk mnjaga kbersihan Agar mnambah nafsu makan pada wktu makan
mulut dan gigi
5 Kontrol fktor lingkungan, misalnya bau Dpt mningkatkan respon mual dan mngurangi
yg tdk sedap nfsu makan
6 Anjurkan untuk bnyak makan sayuran yg Syuran yg brwarna hijau kaya akan serat
brwarna hijau
7 Ciptakan suasana makan yg Suasana yg mnyenangkan dpt mningkatkan
mnyenangkan , libatkan kluarga / teman asupan nutrisi untuk kbutuhan energi
trdekat
Diagnosa :Intoleransi aktifitas b.d kelemahan
Tujuan & Kriteria hasil : mampu melakukan AKS

NO INTERVENSI RASIONAL

1 Kaji pola tidur dan cacat prubahan dlm Brbgai fktor dpt mningktkan kelelahan trmasuk
proses brfikir kurng tdur, tekanan emosi dan efek smping
obat

2 Rncanakan prawatan untuk mnydiakan Priode istirahat yg sering, sngat dibtuhkan dlm
fase istirahat mmperbaiki / mnghemat energi

3 Ttapkan kbrhasilan aktivitas yg realistis Mncegah timbulnya prasaan frustasi akibt


dg pasie n klelahan karena aktifitas brlebih

4 Bntu dlm mmnuhi kbtuhan prawatan , Rasa lemas dpt mmbuat AKS hmpir tdk
prthankan tmpat tidur dlm posisi rndah mungkin bgi pasien dri cdera slama mlakukan
dan tmpat lalu lalang bbas dari aktifitas
perabotan

5 Drong pasien untuk melakukan apapun Mmungkinkan pnghematan energi, pningkatan


yg mungkin pasien bisa mis : prawatan stamina dan mengizinkan pasien untuk lbih
diri dan brjalan aktif tnpa mnyebabkan frustasi
Diagnosa :Kurang pengetahuan b.d HIV dan penatalaksanaan resiko
Tujuan & Kriteria hasil : pasien mengetahui perjalanan penyakit

NO INTERVENSI RASIONAL

1 Tinjau ulang proses pnyakit dan apa yg Mmberikan pengtahuan dasar dimana pasien
mnjadi harapan di masa depan dpt mmbuat pilihan brdasarkan informasi
2 Tntukan tngkat ktergntungn dan kondisi Mmbantu mrencanakan jumlah prawatan dan
fisik. Catat tngkat prawatan dan dkungan kbutuhan pnatalaksanaan gjala dan juga
yg trsedia dari kluarga dan orng terdkat kbutuhan akan sumber tmbahan
3 Tinjau ulang cara penularan pnyakit Mengoreksi mitos dan ksalahan konsepsi

4 Instruksikan pasien dan pmberian Mengurangi pnularan pnyakit


perawatan mngenai kontrol infeksi
5 Tekankan perlunya kbutuhan prawatan Kulit yg sehat mmberikan barier terhdap
kulit harian, trmasuk memeriksa lipatan infeksi. Tndakan untuk mencgah gangguan
kulit kulit dan komplikasi yg berhubngn adalah
penting
6 Pastikan bahwa pasien / orng terdekat Mukosa oral dpt dngan cepat mnunjukkan
dpt mnunjukkan prwatan oral dan gigi komplikasi hebat dan progresif
yg baik
7 Tinjau ulang kbtuhan akan diet dan cara Mningkatkan nutrisi adekuat yg diperlukan
untuk mningkatkan pemasukan pada untk penymbuhan dan mndukung sstem imun,
wktu diare miningkatkan perasaan sehat
Cont,,,,,,

NO INTERVENSI RASIONAL

8 Dskusikan atuarn obat – obatan, Meningkatkan krja sama dgn /


interaksi dan efek samping peningkatkan kemungkinan untuk
sukses dengan aturan terapeutik
9 Berikan informasi mengenai Mmberikan pasien, meningkatkan
pentalaksanaan gjala yg kontrol mengurangi resiko rasa
mlengkapi aturan medis malu dan peningkatan rasa nyaman
10 Tekankan pentingnya istirahat Mncegah / mengurangi kepenatan,
meningkatkan kemampuan
11 Dorong aktifitas / latihan pda Meransang pelepasan endorfin pda
tingkat yg dpat di toleransi otak yg dapt meningkatkan rasa
sejahtera
12 Tekankan perlunya melanjutkan Mmberikan ksempatan untuk
prawatan kesehatan dan mngubah aturan untuk mmenuhi
evaluasi kbutuhan perubahan
Diagnosa : Kecemasan b.d stressor
Tujuan :
Kriteria hasil : menyatakan kesadaran tntang perasaan dan cara sehat untuk
mnghadapinya
NO INTERVENSI RASIONAL

1 Jamin pasien tntang kerahasiaan dlm Mmberikan penentraman hati lebih lanjut dan
btasan situasi tertntu ksmpatan bagi pasien untuk mmvahkan
masalah pda situasi yg di antisipasi
2 Prthankan hub yg sering dngan pasien , Mnjimin bhwa pasien tdk akan sndiri atau
bebicara dan berhub dengan pasien diterlantarkan, mningktkan rasa prcaya diri
3 Berikan informasi akurat dan konsistensi Dpt mengurangi ansietas dan ketidakmmpuan
mengenai prognosis. Hndari argumentasi pasien untuk mmbuat kputusan
mngenai persepsi pasien trhadap situasi
trsebut
4 Wspada tehadap tnda2 penolakan / Rasa bersalah dan tekanan spiritual mungkin
depresi . Tentukan dengan skala 1-10 akan mnyebabkan pasien menarik diri dan
prcaya bhwa bunuh diri adlah suatu alternatif
5 Berikan lingkungan trbuka dmana pasien Mmbantu paien untuk mrasa diterima pda
akan mrasa aman untuk mndiskusikan kondisi sekarang tnpa perasaan dihakimi dan
perasaan atau menahan diri untuk meningkatkan perasaan harga diri
brbicara
Cont,,,,,

NO INTERVENSI RASIONAL

6 Izinkan pasien untuk mengekspresikan Penerimaan perasaan akan membuat pasien


rasa marah, takut, putus asa tanpa dpt menerima situasi
kronfontasi . Berikan informasi bahwa
perasaannya adalah normal dan perlu
diekspresikan
7 Kenali dan dukung thap pasien / Pilihan intervensi ditentukan oleh thap brduka ,
keluarga pada proses berduka prilaku koping
8 Jelaskan prosedur, berikan kesempatan Informasi yg akurat akan mmbuat pasien dpt
untuk brtanya jawab dengan jujur lebih efektif dalam mnghadapi realita situasi

9 Identifikasi dan dorong interaksi pasien Mngurangi perasaan terisolasi Jika sstem
dngan sistem pendukung pndkung keluarga tdk tersedia bantuan dari
luar mungkin dibutuhkan dgn segera
10 Berikan informasi yg dpt dipercaya dan Mnciptakan interaksi interpersonal yg lebih
konsisten juga dukungan untuk orang baik dan mnurunkan ansietas dan rasa takut
terdekat

11 Libatkan orang terdekat sesuai ptunjuk Mnjamin adanya sstem pendukung bagi pasien
pda pngambilan keputusan yg bersifat da mmberikan kesempatan orang terdekat
mayor untuk brpatisipasi dalam khidupan pasien
Diagnosa : Koping keluarga tdk efektif b.d stressor
Tujuan & Kriteria hasil :
- mengidentifikasi smber2 dlam irinya sendiri untuk berhadapan dengan situasi
- Menyediakan kesempatan bagi pasien untuk mnghadapi situasi dengan caranya sendiri

NO INTERVENSI RASIONAL

1 Kaji tingkat ansietas yg muncul pada Tingkat insietas hrus dihadapi sbelum
keluarga pemecahan masalah dapat dimulai
2 Buat hubungan dan akui kesulitan Membantu orng terdekat untuk menerimaapa
saituasi pada keluarga yg terjadi dan berkeinginan untuk mmbagi
masalah dgn staf
3 Kaji masa sebelum sakit / tingkah laku Informasi mengenai masalah keluarga akan
saat ini yg mengganggu perawatan / mmbantu dlm mengembangkan rencana
proses penyembuhan pasien perawatan yg sesuai
4 Tentukan pengetahuan akan situasi Kurangnya informasi dpt mngganggu respons
sekarang pemberi / penerima asuhan terhadap penyakit
5 Kaji tindakan orang terdekat sekarang ini Orang terdekat mungkn brusaha untuk
dan bagaimana mereka diterima pasien mmbantu namun tidak dipersepsikan sbagi
bantuan oleh pasien. Mungkin karena
penarikan diri / mungkin karena protektif
6 Ikut sertakan orang terdekat dlm Informasi dpt mengurangi perasaan tanpa
pmberian informasi pmechan msalh dan harapan dan tdk berguna. Keikutsertaan dlam
prwtan pasien sesuai kemungkinan perawatan akan meningkatkan perasaan
kontrol harga diri
7 Drong pencarian bntuan sesuai Izin untuk mencari bantuan sesuai kebutuhan
kbutuhan. Mmberikan informasi akan mmbuat mereka memilih untuk mengmbil
mngenai orang dan agen yg tersedia keuntungan dari apa yg tersedia
Resiko infeksi b.d HIV
Tujuan & Kriteria hasil : tidak ada infeksi

NO INTERVENSI RASIONAL

1 Pantau adanya infeksi Deteksi dini trhdap infeksi penting untuk


(demam,kemerahan dll) melakukan tindakan segera. Infeksi lama dan
berulang memperberat kelemahan pasien
2 Ajarkan pasien atau pemberian Berikan deteksi dini terhadap infeksi
perawatan tentang perlunya melaporkan
kemungkinan adanya infeksi
3 Jumlah SDP dan diferensiasi Peningkatan SDP dikaitkan dengan infeksi

4 Dapatkan kultur drainaseluka, lesi kulit, Organisme pengganggu harus diidentifikasi


uri, feses spuktum. Berikan terapi anti sesuai ketentuan untuk memulai tindakan yg
mikrobial sesuai ketentuan tepat
5 Intruksikan proses cara mencegah Minimalkan pemajanan pada infeksi dan
infeksi mis : bersihkan daerah perineal penularan infeksi HIV pada orang lain

6 Perthankan teknik aseptik bila Mencegah infeksi yg didapatkan di rumah sakit


melakukan prosedur infasif seperti
fungsi vena, kateterasi kandung kemih
dan injeksi

You might also like