You are on page 1of 6

Praktikum 1 Hari/Tanggal : Rabu/06 Oktober 2010

Nama : Putri Mushandri Asisten : Daniel Chrisendo


NIM : J3M209064 Prasasti Br Surbakti

I. PENDAHULUAN I.2 Tujuan

I.1 Latar Belakang 1. Mampu menyebutkan berbagai faktor yang


mempengaruhi evapotranspirasi
Pengukuran langsung evaporasi maupun 2. Mampu menduga nilai evapotranspirasi
evapotranspirasi dari air maupun permukaan dengan metode Penman dan Thornthwaite
lahan yang luas akan mengalami banyak 3. Membandingkan nilai yang diperoleh dari
kendala, untuk itu maka dikembangkan hasil perhitungan dengan berbagai metode.
beberapa metode pendekatan dengan
menggunakan input data-data yang II. TINJAUAN PUSTAKA
diperkirakan berpengaruh terhadap besarnya
evapotranspirasi. Apabila jumlah air yang Peristiwa berubahnya air menjadi uap
tersedia tidak menjadi faktor pembatas, dan bergerak dari permukaan tanah dan
maka evapotranspirasi yang terjadi akan permukaan air ke udara disebut evaporasi
mencapai kondisi yang maksimal dan (penguapan). Peristiwa pengauapan dari
kondisi itu dikatakan sebagai tanaman disebut transpirasi, sedangkan
evapotranspirasi potensial tercapai atau evpotranspiasi adalah gabungan dari kedua
dengan kata lain evapotranspirasi potensial proses evaporasi dan transpirasi.
akan berlangsung bila pasokan air tidak Faktor-faktor utama yang berpengaruh
terbatas bagi stomata maupun permukaan adalah (Ward dalam Seyhan, 1977) :
tanah. Pada daerah-daerah yang kering
besarnya evapotranspirasi sangat tergantung 1. Faktor-faktor meteorology : radiasi
pada besarnya hujan yang terjadi dan matahari, suhu udara dan permukaan,
evapotranspirasi yang terjadi pada saat itu kelembaban, angin, tekanan barometer
disebut evapotranspirasi aktual. 2. Faktor-faktor Geografi : kualitas air
(warna, salinitas dan lain-lain), jeluk tubuh
Perkiraan evapotranspirasi sangatlah air, ukuran dan bentuk permukaan air
penting dalam kajian-kajian 3. Faktor-faktor lainnya : kandungan lengas
hidrometeorologi. Dengan mempelajari tanah, karakteristik kapiler tanah, jeluk
proses terjadi dan faktor-faktor yang muka air tanah, warna tanah, tipe, kerapatan
berpengaruh terhadap evapotranspirasi, dan tingginya vegetasi, ketersediaan air
mahasiswa dapat melakukan analisis neraca (hujan, irigasi dan lain-lain)
air suatu kawasan hutan melalui pendekatan
dari model-model penghitungan Evaporasi adalah penguapan air dari
evapotranspirasi yang ada. Dengan permukaan air, tanah, dan bentuk
menguasai metode ini diharapkan permukaan bukan vegetasi lainnnya oleh
mahasiswa mampu melakukan pengelolaan proses fisika. Dua unsur utama untuk
hutan dengan mendasarkan pada hasil berlangsungnnya evaporasi adalah energi
neraca airnya. Selain itu Evapotranspirasi (radiasi) matahari dan ketersediaan air.
jua merupakan faktor dasar untuk Proses-proses fisika yang menyertai
menentukan kebutuhan air dalam rencana berlangsungnya perubahan bentuk dari cair
irigasi dan merupakan proses yang penting menjadi gas berlaku pada kedua proses
dalam siklus hidrologi. evaporasi tersebut diatas. Oleh karenanya,
kondisi fisika yang mempengaruhi laju
Berdasarkan hal diatas maka sangatlah evaporasi umum terjadi pada kedua proses
penting bagi kita untuk melakukan alamiah tersebut. Faktor-faktor yang
pendekatan perhitungan nilai dari berpengaruh antara lain cahaya matahari,
vapotranspirasi dengan menggunakn data suhu udara, dan kapasitas kadar air dalam
yang ad. udara. Proses evaporasi yang disebutkan
diatas tergantung pada jumlah air yang 3. Kemudian dihitung nilai evaporasi
tersedia (Asdak, 1995). Penguapan air dapat dengan rumus :
dibedakan ke dalam penguapan internal dan
penguapan eksternal. Penguapan eksternal E=k(es-ea) x (1+Vangin/10)
terjadi pada permukaan tanah (evaporasi)
dan terjadi pada tanaman (transpirasi), ea = es x RH
sedangkan penguapan internal terjadi dalam
pori-pori tanah (Hakim dkk, 1986). Keterangan :

ea : tekanan uap aktual


III. METODELOGI
es: tekanan uap jenuh
III.1Alat dan bahan
Metode Penmen (Meyer et al. (1987))
1. Penggaris
Diketahui γ = 0.00661 kPa o
C-1 dan G=0
2. Kalkulator (asumsi)

3. Alat tulis lainnya 1. Dihitung nilai T dari


(Tmax+Tmin)/2
4. Data iklim 1987-1992 Stasiun Rahadi 2. Dihitung Vangin (km/hari)
Usman, Kalimantan Barat 3. Dihitung Qn, ∆ , f(u), es, ea, dan λ

Qn = 0.75 x Qs- 0.4


III.2Cara Kerja ∆ = 0.1 exp(21.555-5304/(T+273.1)) X (5304/
(T+273.1)2)
Tentukan evaporasi suatu danau, jika f(u) = 4.84 x 0.0742 u
es = 0.6108 exp(17.27 T/(T+237.3))
diketahui suhu udara 87 , suhu air 63
kecepatan angin 10 mph, dan kelembapan
eP = 0.6108 exp(17.27 Tmin/(Tmin+237.3))
relatif 20 %.
λ = 2.50025 – 0.002365 T

4. Hitung ETp
Tabel 1. Hubungan antara suhu dan tekanan
uap air

Suhu Tekana Uap (e) Nilai ETp tiap bulan = nilai ETp yang
(oF) (in.hg) didapatkan dikalikan jumlah hari pada tiap bulan
32 0,18
ETp Thornthwaite (Bulanan)
40 0,25
50 0,36
Perhitungan di lakukan dengan tabel yang sama
60 0,52
(Tabel 2 .)
70 0,74
80 1,03
90 1,42 1. Hitung nilai I untuk masing-masing bulan
100 1,91 dengan rumus
I = (T/5)1.54
Buat tabel i untuk setiap bulan, lalu hitung
1. Dari data tersebut dihitung nilai es nilai I dalam 1 tahun (=365)
2. Hitung nilai A
2. Setelah menghitung nilai es lalu A=(6.75X10-7i3)- (7.71 x 10-5i2) + (1.79 x 10-
dihitung nilai ea dengan rumus : ea=e x 2
I ) + 0.4424
RH 3. Cari eTp tiap bulan dengan rumus
ETp = 1.6(10 T/I)A

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN evaporasi kecil. Sedangkan bulan agustus suhu bumi
tinggi, sehinggap penguapan akan tinggi juga.
Nilai Evaporasi
Nilai ETp metode Thornwaite
E= 208,48 inhgmph
Bulan ETP thorn
= 8521,87m2hg/h
120.1
Hubungan antara suhu udara dan evaporasi, nilai januari
evaporasi turun dimana tidak berbanding dengan 120.2
suhu yang naik. Hal ini dikarenakan pada februari
perhitungan evaporasi suhu air yang digunakan sama 121.7
untuk setiap suhu udara yang ada. Padahal maret
seharusnya setiap keadaan berada pada suhu udara 122
tertentu pasti memiliki suhu air yang berbeda-beda. april
122.3
Nilai ETp metode Panman mei
121.4
Bulan ETP penman juni
139.57 120.4
januari juli
114.66 121.3
februari agustus
119.43 120.7
maret september
128.53 120.8
april oktober
160.67 120.5
mei november
170.06 119.8
juni desember
254.44
juli Metode Tornwaite bias dikatakan lebih sederhana
259.94 disbanding metode panman, karena input data yang
agustus dipakai lebih sedikit. Metode Tornwaite menitik
181.64 beratkan pada suhu (T) tiap bulannya. Nilai ETp
september tertinggi berdasarkan metode Tornwaite yaitu pada
174.38 bulan maret, yang mana nilai T dari bulan maret juga
oktober tinggi, sedangkan nilai ETp terendah bulan Desember
122.53 dengan suhu juga rendah, dengan kata lain suhu dan
november ETp berbanding lurus. Makun tinggi suhu, makin
130.13 tinggi ETp, makin rendah suhu, makin kecil ETp.
desember

Berdsarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai


ETp teringgi ada pada bulan Agustus dengan nilai ETp
259.94, sedangkan nilai ETp terendah ada pada bulan
Februari dengan nilai 114.66. hal ini dapat dipengaruhi
oleh suhu dibuan februari yang relatif rendah, sehinga
RH= 20%

Ditanya : e,es,ea,E…?

Jawab :

X Y
900F 1,42
800F 1,03
870F 1,303
Berdasarkan Grafik dapat dilihat bahwa metode nilai
ETp dengan metode Panman lebih memiliki variasi
(90-80)/(1,42-1,03) = (90-87) / (1,42-Y)
angka dibanding metode Thornwaite, hal ini
dikarenakan metode Panman memperhatikan atau
menggunakan input yang lebih banyak dibanding 10/0,39 = 3/1,42-Y
Thornwaite. Metode thornwaite hnya menitik beratkan
pada aspek atau faktor suhu, sedangkan metode 14,2-10Y = 1,17
Panman hampir seluruh unsur iklim digunakan.
10 Y = 13,03
V. KESIMPULAN
Y = 1,303…(e)
Metode Penman lebih diunggulkan karana
memiliki akurasi lebih tinggi tetapi menuntut data
ea = e xRH
input yang lebih banyak. Semakin banyak input, maka
akurasi lebih tinggi, disbanding hanay memperhatikan
satu factor. = 1,303 x 20

DAFTAR PUSTAKA = 26,06

Asdak, Chay. 1995. Hidrologi dan Pengolaan Daerah es = ea/RH x 100%


Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada Press
= 26,06 /20 x100
Hakim, N. 1986. Dasar-dasar 11mu Tanah.
Universitas Lampung, Bandar Lampung. hal. 199
= 130,3
203.

Seyhan. 1990. Fundamentals of Hidrology. Instituut E = k(es-ea)x(1+Vangin/10)


voor Aardwetenschappen Vrije Universiteit,
Amsterdam. = 1(130,3-26,06)x(1+10/10)

= (104,24) x 2

Lampiran = 208,49 inHgmph

= 8521,87 m2Hg/h

Contoh Perhitungan Evaporasi

Contoh Perhitungan metode Panmen

Diketahui : suhu = 870F ETP bulan Desember

V angin= 10mph
Diketahui : γ = 0,0661kPa0/C
G=0 = 0,6108exp(17,27* 27,05/(27,05+237,3))

V = 172,8 km/hari = 3,58

Tmax = 30

Tmin = 24,1 ea = 0.6108exp(17,27 Tmin/(Tmin+237.3)

Qs = 14,6 = 0.6108exp(17,27 *24,1/(24,1+237.3)

Ditanya : Qn,∆ ,f(u),es,ea,λ ,ETP =3


bulanan…?

Jawab :
λ = 2,50025 – 0,002365 T
T = (Tmax+Tmin)/2
= 2,50025 – 0,002365 *27,05
= (30+24,1)/2
= 2,44
= 27,05 0C

ETP = ((∆ /(∆ +γ ))(Qn-G)+(γ /(∆ +γ ))f(u)(es-


Qn = 0,75*Qs-0,4 ea))/λ

= 0,75* 14,6-0,4 = ((1,36 x 10-10/(1,36 x 10-10+0,0661))(10,55-


0)+(0,0661/(1,36 x 10-10+0,0661))( 17,66 )(3,58 –
= 10.55 MJ/m2/hari 3)/2,44

= 4,20 mm

∆ = 0.1 exp(21.555-5304/(T+273.1)) X (5304/


(T+273.1)2)
ETP bulanan = 5,16 x 31= 130,13 mm
= 0.1 exp(21.555-5304/(27,05+273.1)) X (5304/
(27,05+273.1)2)

= 1,36 x 10-10

Contoh Perhitungan Metode Thornthwaite

f(u) = 4.84+ 0,0742u ETP bulan Desember

= 4,94+ 0,0742*172,8 Diketahui : T = 27,05

= 17.66 Ditanya : i,A,ETP…?

Jawab :

es = 0,6108exp(17,27 T/(T+237,3))
i = (T/5)1,54

= (27,05/5) 1,54

= 13,46

A = (6,75×10-7i -3) – (7,71×10-5i-2 ) + (1,79×10- 2i) +


0,4424

= (6,75×10-7(13,46) -3) – (7,71×10-5 (13,46-2 ) +


(1,79×10- 2 (13,46) + 0,4424

= 0,67

ETP = 1.6(10T/i)A

= 1.6(10*27,05/13,46)0,67

= 11,98 cm = 119,8 mm

You might also like