Professional Documents
Culture Documents
(SKRIPSI)
DISUSUN OLEH :
NPM : 05120070
BANDAR LAMPUNG
2010
2
ABSTRAK
Oleh
Secara umum fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyrakat dan
menyalurkan kembali ke masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial
intermediary yaitu sebagai lembaga perantara keuangan. Keberadaan bank di
Indonesia berfungsi sebagai badan usaha perantara yang menghimpun dan
menyalurkan dana antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang
kekurangan dan membutuhkan dana. Selain itu bank juga memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Menurut
Drs. Jumingan, S.E.,M.M., M.Si. dalam buku Analisis Laporan Keuangan
(2008:126): Apabila digunakan angka 100% dipandang sudah menunjukan
baiknya kondisi keuangan jangka pendek. Bisa kita lihat tabungan memiliki
pengaruh dalam analisis likuiditas, sebab bila tingkat likuiditas suatu bank tinggi
makan akan menumbuhkan tingkat kepercayaan nasabah untuk menyimpan uang
mereka begitupun sebaliknya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rasio
likuiditas yaitu Quick Ratio, Bangking Ratio, Cash Ratio, Load to Debt Ratio, dan
Net Call Money.
3
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara analisis rasio likuiditas dan
membuktikan apakah bank Century dapat memenuhi kewajiban terhadap
nasabahnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
kuantitatif melalui pendekatan perhitungan rasio-rasio likuiditas dan analisis dari
rasio likuiditas yang digunakan.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu menurut perhitungan dan analisis yang telah
dilakukan peneliti kesimpulan yang didapat untuk Quick ratio masih di bawah
100% dan bila dirata-rata hanya 50% tingkat likuiditanya dan ini masih dianggap
sedang, untuk Banking ratio dianggap tinggi karena diatas 100% karena terdapat
peningkatan pada deposit dan tidak disalurkan, sedangakan untuk Cash Ratio
rasio kurang dari 100%, hal ini dikarenakan kewajiban segera dapat dibayar lebih
besar dari aktiva lancer, untuk Load to Debt sangat tinggi rasio lebih dari 100%,
hal ini dikarenakan jumlah kredit yang diberikan lebih besar dari total dana pihak
ke tiga, dan untuk Net Call Money baik karena kewajiban Call Money besih lebih
kecil dari harta likuidnya.
ABSTRACT
4
By
In general, banks' main function is to collect and distribute funds from the society
back to the community for various purposes or as a financial intermediary that is
as a financial intermediary. The presence of banks in Indonesia, functioned as an
intermediary business entity that raise and distribute funds among the parties with
the excess funds are lacking and in need of funds. In addition the bank also
provides services in payment traffic in order to improve social welfare. According
to Drs. Jumingan, SE, MM, M. Si Financial Statement Analysis book (2008:126):
When used figures show 100% is considered good already short-term financial
condition. We can see the savings have influence in the analysis of liquidity,
because if a high level of liquidity of a bank will raise the level of trust dining
customers to keep their money as well as vice versa. In this study, researchers
used the liquidity ratio is the Quick Ratio, Bangking Ratio, Cash Ratio, Load to
Debt Ratio, and Net Call Money.
The purpose of this study was to examine the liquidity ratio analysis and prove
whether Century Bank can meet its obligations to its customers. The method used
in this research is quantitative analysis approach to the calculation of liquidity
ratios and the analysis of liquidity ratios are used.
The conclusion from this study are according to the calculations and analysis,
researchers concluded that obtained for the Quick ratio still below 100% and
when averaged only 50% level liquidity and is still considered to be moderate,
5
to Banking ratio is considered high due to above 100% because there was an
increase in the deposit and is not distributed, while the ratio for the Cash Ratio is
less than 100%, this is because the liability can be paid is greater than assets
lancer, for very high load to Debt ratio of more than 100%, mainly due to total
loans greater than the total third-party funds, and to the Net Call Money well
because of the liability Call Money smaller than their liquid treasure.
DAFTAR ISI
6
Halaman
PERNYATAAN ....................................................................................................... ii
PERSEMBAHAN .................................................................................................... x
MOTTO ................................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
Nasabah ............................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Bab I
PENDAHULUAN
Secara umum fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyrakat dan
menyalurkan kembali ke masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial
10
Likuiditas adalah kemampuan bank untuk menyediaakan saldo kas dan saldo harta
likuid yang lain untuk memenuhi kewajiban-kewajiannya, khususnya untuk :
Penilaian kinerja keuangan perbankan dapat di ketahui dengan berbagai cara salah
satunya adalah menggunakan Rasio Keuangan Perbankan. Rasio-rasio keuangan
perbankan adalah sebagai suatu ukuran tertentu dalam mengadakan interpretasi
dari analisa laporan keuangan suatu bank. Rasio keuangan perbankan akan
memperlihatkan segala aspek dalam keuangan, antara lain likuiditas, rentabilitas
dan solvabilitas. Interpretasi atau analisa terhadap laporan keuangan suatu bank
akan sangat bermanfaat untuk mengetahui perkembangan dan juga kelemahan-
kelemahan dari kegiatan yang dilakukan oleh bank tersebut. Dan secara umum
rasio-rasio keuangan perbankan tersebut dapat digunakan sebagai salah satu alat
untuk menilai kinerja baik. Dalam hal ini penulis memfokuskan pada rasio
likuiditas. Menurut Kasmir dimana hubungan antara likuiditas dengan kewajiban,
sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban lancar maka semakin besar
perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar semakin tinggi kemampuan
perusahaan menutupi kewajiban jangka pendek.
Bisnis usaha perbankan merupakan bisnis jasa dalam bidang pelayanan atas
kebutuhan nasabahnya. Setiap keluhan nasabah merupakan bahan pelajaran bagi
bank itu sendiri untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk nasabahnya,
sehingga bank harus melayani nasabahnya dengan sebaik-baiknya karena dari
nasabah itu bank bisa membiayai karyawan-karyawatinya. Oleh karena itu
nasabah merupakan costumer yang harus dijaga. Kalau kita lihat dari pengertian
diatas bisa disimpulkan bahwa hubungan antara likuiditas dengan nasabah sangat
erat kaitanya, dimana khususnya tabungan yang berkaitan dengan likuiditas suatu
bank disebabkan tabungan tidak bisa di tentukan kapan uang akan di ambil oleh
nasabah.
Berikut ini disajikan data-data perkembangan Neraca dan Laporan laba/rugi pada
Bank Century Untuk Laporan Keuangan triwulan dari Maret 2006 – September
2008.
Tabel 1 Sumber Dana Bank Century Untuk Laporan Keuangan Triwulan dari
A K T IV A
Maret 2006 – September 2008. M a r e t 2 0 0J
K as 2 8 2 ,8 3 7
(Dalam Jutaan Rupiah)
P e n e m p a t a n p a d a B a n k I n d o n1 e, 3s i5a4 , 9 3 71
12
Dari alasan-alasan yang telah penulis kemukakan diatas dan untuk melihat sejauh
mana tingkat likuiditas yang telah dicapai oleh Bank Century, maka dalam
penyusunan skripsi ini penulis memilih judul: “ANALISIS LIKUIDITAS
DALAM KAITANNYA DENGAN PEMENUHAN KEWAJIBAN TERHADAP
NASABAH PADA BANK CENTURY.Tbk ”
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris
analisi likuiditas dalam kaitannya dengan pemenuhan kewajiban terhadap nasabah
Bank Century,Tbk.
a. Bagi Penulis
b. Bagi Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
15
BAB II
LANDASAN TEORI
Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
16
Lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak yang memiliki
dana dan pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi
memperlancar lalu lintas pembayaran.
Lembaga keuangan, pencipta uang, pengumpul dana dan penyalur kredit, pelaksana
lalu lintas pembayaran, stabilisator moneter serta dinamisator pertumbuhan.
Dari pengertian-pengertian diatas dapat dijelaskan secara luas lagi bahwa bank
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan sehingga berbicara
mengenai bank tidak terlepas dari masalah keuangan.
Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat luas yang
dikenal dengan istilah didunia perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian
menhimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan atau mencari dana dengan cara
membeli dari masyarakat luas.
1. Bank Umum
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Bank memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian, terutama dalam system
pembayaran moneter. Dengan adanya bank, aktivitas ekonomi dapat diselenggarakan
dengan biaya rendah. Bank juga memiliki tiga karakteristik khusus yang berbeda dalam
fungsinya bila dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya yaitu sebagai berikut :
1. Terkait dengan fungsi bank sebagai lembaga kepercayaan untuk menyimpan dana
masyarakat, bank berperan khusus dalam penciptaan uang dan mekanisme system
18
Ketiga fungsi penting tersebut terkait dengan peran bank baik dari sisi mikro maupun
makro. Dari sisi mikro, bank dibutuhkan sebagai lembaga kepercayaan masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan menyimpan dana, memperoleh kredit dan pembiayaan lain,
maupun dalam melakukan berbagai transaksi ekonomi dan keuangan. Dari sisi makro,
bank dibutuhkan karena pentingnya dalam proses penciptaan uang dan system
pembayaran, serta dalam mendorong efektivitas mekanisme transmisi kebijakan moneter
dan efisiensi alokasi sumber dana dalam perekonomian. Peran tersebut menempatkan
bank sebagai lembaga keuangan yang berperan penting dalam system perekonomian kita.
1. Bank Umum
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara convensional dan
atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam
lalulintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum. Bank Umum sering juga
disebut Bank Komersial. Usaha usaha bank umum yang utama antaralain:
19
Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud Bank
Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito
berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
b. memberi kredit;
c. menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan
yang ditetapkan pemerintah; dan
d. menempatkan dananya dalam bentuk sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Izin pendirian Bank Perkreditan Rakyat atau Bank Umum harus memenuhi persyaratan
yang telah ditetapkan dalam UU No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, yaitu :
Beberapa bentuk badan hukum Bank Perkreditan Rakyat yang ditetapkan dalam UU No.
10 Tahun 1998 tentang perbankan, yaitu :
a. Perseroan Terbatas,
b. Koperasi atau,
c. Perseroaan Daerah (PD).
Setiap kegiatan yang dilakukan perbankan diawasi oleh Bank Indonesia. Hal ini sesuai
dengan UU No. 10 Tahun 1998, yang menjelaskan :
1. Pasal 29 ayat (2), Bank Indonesia menetapkan ketentuan tentang kesehatan bank
dengan memperhatikan aspek permodalan, kualitas asset, kualitas manajemen,
rentabilitas, likuiditas, dan aspek lain yang berhubungan dengan perbankan.
2. Pasal 30 ayat (2), Bank wajib menyampaikan kepada Bank Indonesia segala
keterangan dan penjelasan mengenai usahanya menurut tata cara yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia.
3. pasal 31 ayat (1), Bank Indonesia melakukan pemeriksaan kepada Bank, baik
secara berkala maupun setiap waktu apabila diperlukan.
4. Pasal 34 ayat (1), Bank wajib menyampaikan kepada pihak Bank Indonesia
neraca dan perhitungan laba/rugi tahunan serta penjelasannya, serta laporan
berkala lainnya dalam waktu dan bentuk yang ditentukan oleh Bank Indonesia.
5. Pasal 34 ayat (2), Neraca serta laporan laba/rugi wajib terlebih dahulu di audit
oleh akuntan publik.
Laporan keuangan adalah neraca dan perhitungan rugi laba serta segala
keterangan-keterangan yang dimuat dalam lampiran-lampiran antara lain laporan
sumber dan penggunaan dana-dana.
Menurut APB (Accounting Principles Board) No. 4 dalam Harahap (2002:17), tujuan
laporan keuangan dibagi menjadi dua :
Tujuan Umum : menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan
posisi keuangan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang diterima.
1. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang
telah lewat. Karenanya laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-
satunya sumber informasi dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan pihak tertentu.
3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan
berbagai pertimbangan.
4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang materiil. Demikan pula penerapan
prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak
dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang materiil terhadap
kelayakan laporan keuangan.
5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, bila
terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian
suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau
nilai aktiva yang paling kecil.
6. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa atau
transaksi dari pada bentuk hukumnya (formalitas). Substance over form
7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, dan
pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akntansi dan sifat dari
informasi yang dilaporkan.
8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan
variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar
perusahaan.
9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat di kuantifikasikan
umumnya diabaikan.
24
Suatu laporan, fakta atau elemen dianggap cukup berarti jika adanya sifat yang
akan mempengaruhi atau menyebabkan timbulnya perbedaan dalam pengambilan
suatu keputusan, dengan mempertimbangkan keadaan-keadaan lain yang ada.
Jika fakta atau elemen itu tidak mempengaruhi atau menyebabkan timbulnya
perbedaan dalam pengambilan keputusan, maka jumlahnya tidak cukup berarti.
2. Konservatif
Konservatif merupakan sikap yang diambil oleh akuntan dalam menghadapi dua
atau lebih alternatif dalam penyusunan laporan keuangan. Apabila lebih dari satu
alternatif tersedia maka sikap konservatif ini cenderung memilih alternatif yang
tidak akan membuat aktiva dan pendapatan terlalu besar.
posisi keuangan serta perubahan posisi keuangan dan laporan keuangan bank juga
bertujuan untuk pengambilan keputusan.
a. Neraca
Yaitu laporan yang menggambarkan kekayaan, kewajiban dan modal suatu bank
pada saat tertentu.
b. Laporan Laba/Rugi
Yaitu laporan keuangan bank yang menggambarkan hasil usaha bank dalam suatu
periode tertentu.
Yaitu laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan
bank yang berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap kas.
Laporan komitmen merupakan suatu ikatan atau kontrak yang berupa janji yang
tidak dapat dibatalkan secara sepihak dan harus dilaksanakan apabila persyaratan
yang disepakati bersama telah dipenuhi, sedangkan laporan kontijensi merupakan
kondisi / situasi dengan hasil akhir berupa keuntungan / kerugian yang baru dapat
dikonfirmasikan setelah terjadinya satu peristiwa / lebih pada masa yang akan
datang.
Dalam mengadakan interpretasi dan analisa laporan keuangan suatu perusahaan, seorang
penganalisa memerlukan adanya ukuran atau “yard-stick” tertentu. Ukuran yang sering
digunakan dalam analisis keuangan adalah “rasio”. Pengertian rasio itu sebenarnya
hanyalah alat yang dinyatakan dalam “arithmatical terms” yang dapat digunakan untuk
menjelaskan hubungan antara dua macam data keuangan.
Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu
dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio akan dapat
memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan tentang
posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila dibandingkan dengan angka rasio
pembanding yang digunakan sebagai standar (Munawir, 2000:64).
Penganalisa keuangan dalam mengadakan analisa rasio keuangan pada dasarnya dapat
melakukan dengan dua macam cara pembandingan yaitu:
Pada dasarnya jumlah angka rasio banyak sekali karena rasio dapat dibuat menurut
kebutuhan penganalisa. Berdasarkan sumber datanya angka rasio digolongkan sebagai
berikut:
yaitu semua rasio yang datanya diambil atau bersumber pada neraca, misalnya
current ratio, acid test ratio, cash ratio, dan sebagainya.
27
semua rasio yang datanya diambil atau bersumber dari laporan laba rugi misalnya
groos profit margin, net operating margin, operating ratio dan sebagainya.
yaitu semua rasio yang datanya diambil atau bersumber dari neraca dan data
lainnya dari laporan laba rugi, misalnya tingkat perputaran persediaan (inventory
turnover), tingkat perputaran piutang (accounting receivable turnover), assets
turnover dan sebagainya.
2.7 Likuiditas
2.7.1 Pengertian Likuiditas
Analisis dan penfsiran posisi keuangan jangka pendek adalah penting, baik bagi
pihak manajemen maupun pihak-pihak luar perusahaan seperti kreditur (terutama
kreditur jangka pendek) dan pemilik perusahaan. Bank-bank komersil dan kreditur
jangka pendek lainnya sangat menaruh perhatian pada tingkat keamanan bagi
kredit-kredit jangka pendeknya, manajemen berkepentingan untuk mengetahui
prospek pembayaran deviden dan bunga.(Jumingran,Analisis Laporan
Keuangan,2006:123)
Menurut Toto Prihadi 13;2008,
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban
jangka pendek. Kewajiban jangka pendek atau utang lancar adalah utang
yang akan dilunasi dalam waktu satu tahun.
Dalam terminology keuangan dan perbankan terdapat banyak pengertian
mengenai likuiditas, beberapa diantaranya dapat disebutkan sebagai berikut :
“Likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi kemungkinan
ditariknya deposito/simpanan oleh deposan/penitip.” Dengan kata lain,
menurut definisi ini, suatu bank dikatakan likuid apabila dapat memenuhi
kewajiban penarikan uang dari pada penitip danamaupun para
peminjam/debitur.
28
Secara praktis, likuiditas suatu bank sering dikaitkan dengan jumlah dana pihak
ketiga yang terdapat dibank tersebut pada waktu tertentu. Dalam hal ini, untuk
kondisi Indonesia pemerintah melalui Bank Sentral menetapkan kewajiban setiap
bank untuk memelihara likuiditas wajib minimum 5% dari besarnya kewajiban
29
terhadap pihak ketiga. Dalam hal ini, kewajiban kepada pihak ketiga.
c. Wesel Tagih
Tagian perusahaan kepada pihak lai yang dinyatakan dalam suatu
promes. Promes tagihan adalah promes yang ditandatangani untuk
membayar sejumlah uang dalam waktu tertentu yang akan datang
kepada seseorang atau suatu perusahaan yang namanya tercantum
dalam surat perjanjian tersebut.
d. Piutang Dagang
Meliputi keseluruhan tagihan atas langganan perseorangan yang
timbul karena penjualan barang dagangan atau jasa secara kredit.
Jika dilakukan klasifikasi jenis alat likuid menurut post pembukuan dalam neraca,
alat likuid yang dimasukkan kedalam pos-pos tertentu ini adalah saldo masing-
masing jenis alat likuid pada tanggal terakhir pada masa laporan likuiditas.
Dalam hal ini, jenis alat likuid dimasukkan pada pos-pos aktiva, sedangkan
kewajiban-kewajiban kepada pihak ketiga yang harus ditutup dengan alat
likuid tersebut dimasukan pada pos-pos pasiva. Klasifikasi masing-masing
pos tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
I. Aktiva
33
1. Kas, yang dimasukkan dalam pos ini adalah uang kartal yang ada
dalam kas berupa uang kertas, uang logam dan commemorative
coin yang dikeluarkan oleh bank Sentral (Bank Indonesia) menurut
nilai nominal dan menjadi alat pembayaran yang sah di Indonesia.
2. Bank Indonesia, yaitu semua simpanan/tagihan bank bersangkutan
dalam Rupiah kepada Bank Indonesia, seperti saldo giro BI dan
lainnya.
3. Surat-surat berharga dan tagihan lainnya. Yang termasuk golongan
ini adalah surat-surat berharga dalam rupiah yang dibeli atau
dimiliki oleh bank bersangkutan, seperti Sertifikat Bank Indonesi
(SBI), Surat Berharga Pasar Uang ( SBPU), saham, obligasi dan
bukti tagihan lainnya yang belum diuangkan, termasuk tagihan
yang timbul karena akseptasi wesel dan penjualan SBPU.
4. Antar bank aktiva, yaitu jenis simpanan dan tagihan bank
bersangkutan kepada Bank atau lembaga keuangan bukan bank
(LKBB) lainnya di Indonesia, seperti Giro, Call Money, surat
berharga , deposit on call, deposito berjangka, sertifikat deposito,
pinjaman yang diberikan pembiayaan bersama, penyertaan, dana
pelunasan obligasi dan lain-lain.
5. Kredit yang diberikan, yaitu semua realisasi pemberian
pinjaman/kredit dalam rupiah yang diberikan oleh bank yang
bersangkutan kepada pihak ketiga bukan bank, termasuk pinjaman
kepada pegaai bank itu sendiri. Termasuk dalam pos ini adalah
kartu kredit dan fasilitas cerukan ( overdraft).
II. Pasiva
1. Giro, yaitu simpanan-simpanan dalam rupiah oleh pihak ketiga
bukan bank, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek,surat perintah pembayaran lainnya atau
dengancara pemindah bukuan.
2. Simpanan berjangka, yaitu simpanan dalam bentuk deposit
berjangka, deposito asuransi dan deposit oncall dalam rupiah pihak
34
dan penfsiran posisi keuangan jangka pendek adalah penting, baik bagi
pihak manajemen maupun pihak-pihak luar perusahaan seperti kreditur
(terutama kreditur jangka pendek) dan pemilik perusahaan. Bank-bank
komersil dan kreditur jangka pendek lainnya sangat menaruh perhatian
pada tingkat keamanan bagi kredit-kredit jangka pendeknya, manajemen
berkepentingan untuk mengetahui prospek pembayaran deviden dan
bunga.(Jumingran,Analisis Laporan Keuangan,2006:123)
diantaranya:
1. Quick Ratio
Ratio ini menunjukan kemampuan bank untuk membayar kembali
simpanan para nasabahnya dengan alat-alat yang paling likuid yang
dimilki bank tersebut. Ratio ini sering disebut sebagai Quik Ratios.
Dalam persamaan dibawah, cash asset terdiri dari kas, giro bank
Indonesia, dan rekening pada bank lain, sedangkan total deposit
meliputi demand deposit (giro), time deposit (deposit/simpanan
berjangka), dan tabungan.
Cash asset
Quick Ratio = x 100%
Total Deposit
2. Banking Ratio
Banking ratio digunakan untuk mengukur kemampuan bank untuk
membiayai pemeberian pinjaman dengan menggunakan dana yang
39
Total Loans
Banking Ratio = x 100%
Total Deposit
3. Cash Ratio
Cash ratio adalah ratio yang menunjukan kemampuan bank untuk
melunasi kewajiban-kewajiban yang harus segera dibayar dengan
alat-alat likuid yang dimilikinya.
Liquid Assets
Cash Ratio = x 100%
Short Term Borrowing
Semakin kecil rasio ini, maka likuiditas bank ini semakin baik
karena bank dapat menutup kewajiban antar bank dengan alat
likuid yang dimilikinya, yang dirumuskan sebagai berikut:
BAB III
METODE PENELITIAN
Suatu penelitian sangat memerlukan data yang akurat, oleh karena itu diperlukan
suatu pendekatan penelitian yang akan menunjang kelancaran dari penulisan
karya ilmiah. pendekatan penelitian ada dua jenis yaitu :
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam hal ini adalah pendekatan kualitatif
dan kuantitatif, dimana pendekatan penelitian dilakukan dengan cara mengolah
data keuangan perusahaan per tiriwulan dan sebagai akibat adanya perbedaan
temporer akan berdampak terhadap laporan keuangan dan juga kinerja keuangan
perusahaan sehingga perlu menganalisisnya kembali.
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Analisis Likuiditas
sebagai variabel independen dan sebagai variabel dependen adalah Nasabah yang
di fokuskan pada akun tabungan.
a. Data Primer
Merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli
tanpa melalui perantara.
b. Data Sekunder
Merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung atau
melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder, karena data diperoleh
secara tidak langsung atau melalui media perantara.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam menyusun skripsi ini yaitu
dengan cara mengadakan studi kepustakaan dari berbagai literature yang
berhubungan dengan penelitian ini, karangan ilmiah, serta sumber lain yang
berhubungan dengan penelitian untuk menghimpun pengetahuan teoritis serta
teknik-teknik perhitungan yang berhubungan dengan penelitian. Data yang
digunakan adalah data sekunder, dimana peneliti mendapatkan data secara tidak
langsung melalui perantara orang lain lewat dokumen yang mendukung
penelitian.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder, karena data diperoleh
secara tidak langsung atau melalui media perantara, yaitu melalui penjelasan dari
website Bank Indonesia yaitu : www.BankIndonesia.go.id
3.4.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
43
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2005:73).
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah laporan keuangan triwulan PT
Century,Tbk periode Maret 2006 – September 2008.
Yaitu suatu metode dengan mengolah data sekunder yang diperoleh dari perusahaan
konsultan. Analisis ini digunakan untuk memberikan informasi yang dapat
mendukung interprestasi terhadap hasil analisis.
3.5.2 Analisis kuantitatif
1. Ratio Likuiditas
4. Quick Ratio
Ratio ini menunjukan kemampuan bank untuk membayar kembali
simpanan para nasabahnya dengan alat-alat yang paling likuid yang
dimilki bank tersebut. Ratio ini sering disebut sebagai Quik Ratios.
Cash asset
44
Dalam persamaan dibawah, cash asset terdiri dari kas, giro bank
Indonesia, dan rekening pada bank lain, sedangkan total deposit
meliputi demand deposit (giro), time deposit (deposit/simpanan
berjangka), dan tabungan.
Quick Ratio = x 100%
5. Banking Ratio
Banking ratio digunakan untuk mengukur kemampuan bank untuk
membiayai pemeberian pinjaman dengan menggunakan dana yang
dihimpun dari para nasabah/pihak ketiga.
Total Loans
Banking Ratio = x 100%
Total Deposit
. Cash Ratio
Cash ratio adalah ratio yang menunjukan kemampuan bank untuk
melunasi kewajiban-kewajiban yang harus segera dibayar dengan alat-
alat likuid yang dimilikinya.
Liquid Assets
Cash Ratio = x 100%
BAB IV
PEMBAHASAN
Sebelumnya Bank ini bernama PT Bank CIC Internasional Tbk (Bank CIC) yang
pertama kali didirikan pada Mei 1989. Mulai beroperasi sebagai Bank Umum
pada tahun 1990 dan kemudian meningkatkan statusnya sebagai Bank Devisa
pada tahun 1993. Bank secara resmi menjadi Bank Publik pada 25 Juni 1997 pada
saat melakukan Penawaran Umum atau Initial Public Offering (IPO) dan
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Dalam
rangka memperkuat struktur permodalan, selanjutnya Bank telah melakukan
Penawaran Umum Terbatas atau Rights Issue I, II, III, IV dan V pada Maret 1999,
Juli 2000, Maret 2003, Juni 2003 dan Juni 2007.
Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 22
Oktober 2004, Bank memperoleh persetujuan dari pemegang saham untuk
melakukan penggabungan usaha (merger), melalui peleburan PT Bank Danpac
Tbk (Bank Danpac) dan PT Bank Pikko Tbk (Bank Pikko) untuk bergabung ke
dalam Bank CIC, serta berubah nama menjadi PT Bank Century Tbk.
Penggabungan usaha ini telah mendapat persetujuan Bank Indonesia melalui
Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 6/87/KEP.GBI/2004 tanggal 6
Desember 2004, yang kemudian Akta Perubahan Anggaran Dasar Bank
memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Menteri No C-30117
HP.01.04.TH.2004 tanggal 14 Desember 2004. Selanjutnya Bank Indonesia juga
telah memberikan persetujuan perubahan penggunaan izin usaha dari PT Bank
CIC Internasional Tbk (Bank CIC) menjadi PT Bank Century Tbk (CenturyBank)
melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 6/92/KEP.GBI/2004 tanggal
28 Desember 2004.
Dengan adanya penggabungan usaha ini, Bank diharapkan menjadi salah satu
pemimpin Bank Fokus di Indonesia yang didukung oleh jaringan kantor yang
47
luas, struktur permodalan yang kuat serta beragam produk dan jasa perbankan
yang ditawarkan. Di masa depan, pengembangan skala usaha Bank akan
diarahkan untuk menjadi salah satu Bank Nasional, sejalan dengan hirarki dalam
konsep Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Jaringan kantor Bank setelah
penggabungan usaha (merger) seluruhnya menjadi 65 kantor yang tersebar di
hampir seluruh wilayah Indonesia.
Bank Century adalah bank yang sebelumnya bernama PT Bank CIC Internasional
Tbk (Bank CIC) yang pertama kali didirikan pada Mei 1989. Melalui Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 22 Oktober 2004,
Bank memperoleh persetujuan dari pemegang saham untuk melakukan
penggabungan usaha (merger), melalui peleburan PT Bank Danpac Tbk (Bank
Danpac) dan PT Bank Pikko Tbk (Bank Pikko) untuk bergabung ke dalam Bank
CIC, serta berubah nama menjadi PT Bank Century Tbk. Yang pertama berada di
Surabaya yang kemudian di pindah ke Jakarta.
Ketidak cermatan dalam hal memilih lokasi bank dapat berakibat fatal bagi
48
Oleh karena itu pemilihan letak atau daerah suatu bank harus dilakukan dengan
pertimbangan yang bijaksana dan tidak dengan coba-coba baik di tinjau dari segi
aspek teknis maupun dari aspek ekonomisnya.
Analisis Likuiditas yang akan dilakukan untuk Bank Century,Tbk. Berasal dari
Laporan Keuangan (Neraca) yang diperoleh. Berikut Laporan Keuangan Bank
Century,Tbk. untuk Neraca Maret 2006 sampai dengan September 2008.
Tabel 2
Analisis data yang akan dilakukan pada penelitian ini berupa analisis :
4.4.1 Quick Ratio
Dengan rumus :
Cash Asset
Cash Asset = Kas + Giro pada Bank Indonesia + Giro pada Bank Lain + Aktiva
likuid dalam valuta asing
Tabel 3
Dari analisis yang dapat dilakukan atas data yang diperoleh dari Quick Ratio dari
periode Maret 2006 sampai September 2008 dengan rata-rata 0,58 atau hanya 58
%, bahwa kemampuan Bank Century dalam memenuhi kewajibannya terhadap
para deposan rendah, karena hasil rasio yang diharapkan sekurang-kurangnya
100%. Namun kenyataan di lapangan setiap periode triwulan dibawah 100%,
tetapi hasil tersebut dapat menjamin simpanan sebagian para deposan. Jika
keadaan seperti ini tetap berlanjut, apabila secara bersamaan para deposan
menarik tabungan, maka dana yang tersedia tidak mencukupi.
Dengan rumus :
Total Loans
Banking Ratio= X 100%
Total Deposit
Tabel 4
Dari hasil analisis yang dilakukan atas data yang diperoleh dari Banking Ratio
periode Maret 2006 sampai September 2008 dengan rata-rata 0,35 atau hanya
35%. Menurut Arniati,Perbandingan maksimum adalah 1,0 karena pada posisi ini
akan dicapai apa yang disebut balance liquidity position, yaitu keadaan dimana
permintaan alat-alat likuid sama besarnya dengan alat likuid yang tersedia pada
bank. Bisa kita bandingkan bahwa kemampuan Bank Century rendah dalam
menyalurkan kreditnya apabila dibandingkan dengan deposit yang dimiliki. Dari
deposit yang dimiliki oleh Bank Century hampir seluruhnya tidak disalurkan ke
kredit yang diminta oleh nasabah bank. Karena makin rendah rasio ini, tingkat
simpanan bank makin tinggi maka jumlah dana yang digunakan untuk membiayai
kredit tidak tersalurkan sehingga terjadi penumpukan, demikian pula sebaliknya.
kewajiban yang harus segera dibayar dengan harta likuid yang dimiliki bank.
Dengan rumus :
Liquid Asset
Cash Ratio = X 100%
Short Term Borrowing
Tabel 5
Dari hasil analisis yang dilakukan atas data yang diperoleh dari Cash Ratio dari
53
periode Maret 2006 sampai September 2008 dengan rata-rata 1,61 atau hanya
161%, bahwa kemampuan Bank Century cukup tinggi dalam melunasi kewajiban
yang harus segera dibayar dengan harta likuid yang dimiliki bank. Berarti bank
mampu melunasi kewajibanyang harus segera dibayar dengan asset yang tersedia.
Tabel 6
Ju
Periode
ya
Maret 2006
Juni 2006
Sep 2006
54
Dari hasil analisis yang dilakukan atas data yang diperoleh dari Loan to Deposit dari
periode Maret 2006 sampai September 2008 dengan rata-rata 1,88 atau hanya 188%,
bahwa kemampuan Bank Century rendah sebagai sumber likuiditas karena semakin tinggi
rasio ini memberikan indikasi rendahnya kemampuan likuiditas bank, hal ini sebagai
akibat jumlah dana yang diperlukan unutk membiayai kredit menjadi semakin besar.
Tabel 7
to
Periode
aktiva
Maret 2006 5,
55
Dari hasil analisis yang dilakukan atas data yang diperoleh dari Nett Call Money
dari periode Maret 2006 sampai September 2008 dengan rata-rata 0,12 atau hanya
12%, bahwa kemampuan Bank Century baik dalam melunasi hutang-hutang
jangka pendek ( dalam hitungan hari ) dengan harta likuid yang dimiliki, karena
semakin kecil rasio ini maka semakin baik likuiditas bank ini.
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari penelitian yang telah dilaksanakan oleh penulis terhadap Bank
Century, maka secara garis besar penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut :
dengan jumlah deposit yang dimiliki oleh Bank Century. Makin besar rasio ini,
tingkat likuiditas bank makin rendah karena jumlah dana yang digunakan untuk
membiayai kredit makin kecil dan begitu pula sebaliknya. Dan dari hasil
analisis bisa dilihat bahwa Baking Ratio sangat rendah sehingga hampir setiap
periode mengalami kenaikan.
3. Dari analisis yang dilakukan dengan Cash Ratio tingkat likuiditas rendah, ini
dapat dilihat dari hasil analisis yang telah dilakukan , rasio kurang dari 100%,
hal ini dikarenakan kewajiban segera dapat dibayar lebih besar dari aktiva
lancar.
4. Dari analisis yang dilakukan dengan Load to Deposit tingkat likuiditas tinggi,
ini dapat dilihat dari hasil analisis yang telah dilakukan , rasio lebih dari 100%,
hal ini dikarenakan jumlah kredit yang diberikan lebih besar dari total dana
pihak ke tiga.
5. Dari analisis yang dilakukan dengan rasio Nett Call Money kurang dari 100%,
bisa disimpulkan bahwa kemampuan likuiditas di nilai dari rasio ini baik
karena semakin kecil rasio ini maka kemampuan bank dalam membayar
kewajiban bersih Call Money dengan harta likuid dapat segera di lunasi.
5.2 Saran
Bertolak dari hasil analisis dan pembahasan, maka saran yang dapat dikemukakan
dari penelitian ini adalah :
1.Bagi Perusahaan
permintaan kredit yang diajukan oleh para nasabah, hal ini harus bisa
dipertahankan untuk seterusnya, makin besar dana yang dimiliki maka
makin besar kredit yang akan disalurkan.
d. Cash Ratio rendah yaitu kurang dari 100%, hal sangat buruk karena Bank
Century hanya sedikit memiliki harta likuid dan kewajiban yang harus
dibayar segera sangat besar. Bank harus memperbaikin Liquid Asset
mereka.
e. LDR tinggi yaitu lebih dari 100%, ini harus di perhatikan juga karena kalu
terus meningkat maka kredit di bank tidak berjalan dengan seimbang.dan
bila terus meningkat maka akan mempengaruhi likuiditas bank itu sendiri.
f. NCM rendah yaitu dibawah 100%, ini sudah baik dibandingkan dengan
rasio-rasio sebelumnya karena penepatan bank lain dengan harta likuid
lebih besar harta likuid.