Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
membuka diri terhadap tuntunan perubahan. Dimana, hal itu bergantung pada
lebih banyak fungsi manajerial yang ada,. Salah satu bidang fungsional
yang sangat penting, bagi organisasi yang bertujuan untuk bermain dan
organisasi tersebut diperlukan kecakapan yang lebih dari sebuah sumber daya
manusia. Karena pekerjaan ini dihadapkan pada manusia bukan benda mati,
pun kini menjadi semakin kritis dalam memperhatikan mutu pelayanan yang
kesehatan. Perhatian yang besar banyak diberikan kepada profesi perawat dan
berarti seorang perawat yang dahulu tugasnya sebagai pembantu dokter kini
dinamis.
memiliki kondisi tubuh yang baik, sehat, dan mempunyai energi yang cukup.
kelelahan mental” Pekerjaan perawat bukanlah pekerjaan yang mudah, hal ini
yang harus dilayani seorang perawat cukup banyak, terlebih jika jumlah
pasien membludak atau jumlah perawat dalam satu rumah sakit yang sedikit.
Di sisi lain, keadaan psikologis perawat sendiri juga harus tetap terjaga.
Kondisi seperti inilah yang dapat menimbulkan rasa tertekan pada perawat,
bekerja.
Stres yang dialami individu dalam jangka waktu yang lama dengan
burnout, yaitu kelelahan fisik, mental dan emosional yang terjadi karena stres
diderita dalam jangka waktu yang cukup lama, di dalam situasi yang menuntut
keterlibatan emosional yang tinggi” Leatz & Stolar dalam Imelda (2004).
staf pegawai lainnya, sedangkan tingkat kepuasan kerja mereka sangat rendah.
organisasi. Seperti kasus yang terjadi di RSUD Bireun Aceh September 2008
ditemukan bahwa akibat dari kelalaian seorang tenaga rumah sakit yaitu
hari, dimana yang seharusnya tugas seorang perawat saat itu adalah
bayi kepada dokter, tetapi akibat kelalaian tidak melaporkan kondisi bayi
ini tentunya tidak ingin terulang lagi pada rumah sakit-rumah sakit yang lain.
yang merupakan salah satu rumah sakit swasta yang cukup besar yang berada
di kecamatan Sepanjang. Dimana rumah sakit ini menjadi salah satu tempat
Kab.Sidoarjo dan Kota Surabaya. Selain itu, rumah sakit Siti Khadijah lebih
penelitian sementara yang dilakukan oleh Puspa (2009) di rumah sakit Siti
Khadijah sendiri menghasilkan ”bahwa tingkat stres kerja perawat rumah sakit
judul “Pengaruh burnout terhadap Kepuasan kerja pada perawat Rumah Sakit
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut :
atau tidak terhadap kepuasan kerja pada perawat RS. Siti Khadijah.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
bagi pembaca tentang tingkat burnout dan kepuasan kerja pada tenaga
2. Manfaat Praktis
1. Asumsi
Asumsi atau anggapan dasar merupakan suatu landasan yang dapat
pada penelitian ini adalah untuk mengetahui kepuasan kerja yang terdiri dari :
kepuasan internal, umum dan eksternal yang dipengaruhi oleh burnout yang
penghargaan diri.
2. Keterbatasan Masalah
pahaman serta karena keterbatasan tenaga, biaya, dan waktu, maka berkaitan
a. Subyek penelitian yang dilakukan adalah pada rumah sakit Siti Khadijah.
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan teori
kelelahan fisik, mental, dan emosional yang terjadi karena stres yang diderita
dalam jangka waktu yang lama, di dalam situasi yang menuntut keterlibatan
1. Burnout
a) Pengertian burnout
yang bekerja pada bidang kemanusiaan (human service) atau yang bekerja erat
adanya kondisi kelelahan fisik, emosional dan mental yang disebabkan oleh
keterlibatan jangka panjang dan situasi mereka yang kronis”. Emosi tersebut
umumnya disebabkan oleh kombinasi antara harapan yang sangat tinggi dan
situasi menekan yang kronis. Menurut Maslach dalam Ramazan (2008)
accomplishment)”.
Menurut Caputo dalam Sedjo (2005) burnout tidak sama dengan stres
kerja, namun stres kerja yang berlarut-larut dan menumpuk merupakan faktor
oleh Chenust dalam Sedjo (2005) yang memberikan batasan burnout ”sebagai
stres yang dialami dalam pekerjaan”. Dalam teorinya Ivancevich dkk (2007),
Kinicki (2005) ”burnout adalah suatu kondisi yang muncul dari waktu ke
waktu dan ditandai dengan kelalahan emosional dan suatu kombinasi dari
sikap negatif”.
burnout adalah keadaan stres yang dialami individu dalam jangka waktu yang
lama dan dengan intensitas yang cukup tinggi, ditandai oleh kelelahan emosi
(emotional exhaustion) perasaan dari lelah dan kekurangan dari gairah untuk
pekerjaan, depersonalisasi (depersonalization) sikap emosional memberi jarak
dari mengarahkan klien kekhawatiran hasil itu pada satu sikap tak mengenal
kasihan dan tanpa rasa peduli ke arah lain-lain dan menurunkan pencapaian
b) Sumber-sumber burnout
1).Lingkungan
c). Konflik peran, menurut Daniels dkk dalam Sedjo (2005) ada dua
2). Personal
yang tinggi.
burnout.
c) Dimensi-dimensi Burnout
Ditandai dengan sikap sinis, merasa tidak berharga, rasa benci, tidak
depersonalisasi).
Hal ini sama dengan apa yang dijelaskan oleh Gil-Monte (2005)
1. Emotional exhaustion
2. Depersonalisasi
3. Personal Accomplishment
Hal ini tampak dalam skema sebagai berikut :
Kelelahan
emosional
(depresi dll)
Rendahnya
penghargaan diri
(tidak puas)
tempatnya bekerja. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat
berbeda-beda sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam diri setiap individu.
penghargaan yag diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya
“sebagai sikap positif atau negatif yang dilakukan individu terhadap pekerjaan
mereka”. Selain itu Gibson (2000) menyatakan kepuasan kerja sebagai sikap
yang dimiliki para pekerja tentang pekerjaan mereka. Hal itu merupakan hasil
atau respon terhadap berbagai aspek pekerjean. Wexley dan Yuki dalam Prabu
berbagai segi atau aspek pekerjaan seseorang sehingga kepuasan kerja bukan
merupakan konsep tunggal. Seseorang dapat relatif puas dengan salah satu
aspek pekerjaan dan tidak puas dengan satu atau lebih aspek lainnya.
tidak menyukainya.
jumlah dari kepuasan kerja (dari setiap aspek pekerjaan) dikalikan dengan
derajat pentingnya aspek pekerjaan bagi individu. Menurut Locke dalam
Prabu (2007), ”seorang individu akan merasa puas atau tidak puas terhadap
yang positif dari tenaga kerja meliputi perasaan dan tingkah laku terhadap
kerja.
dan sebaliknya.
kerja pegawai bergantung pada perbedaan antara apa yang didapat dan
puas.
ketidakpuasan.
Kemudian teori ini diperluas oleh Porter dan Lawler. Keith Davis
akan menuntunnya.
2) Faktor individu
(b) Umur
3) Faktor luar
2) Keamanan kerja
3) Gaji
5) Pengawasan (supervisi)
pekerjaan.
9) Komunikasi
Menurut Kreitner dan Kinicki (2005) ada lima faktor yang dapat
kebutuhannya.
2) Perbedaan (Discrepancies)
Kepuasan merupakan suatu hasil memenuhi harapan.
Bila harapan lebih besar dari apa yang diterima, orang akan merasa
di atas harapan.
4) Keadilan (Equity)
Menurut Smith, Kendall dan Hulin dalam Almigo, (2004), ada lima
b. Upah atau gaji, yaitu jumlah yang diterima dan keadaan yang
berkompeten.
sangat baik dan sangat buruk, dalam skala mengukur sikap dari
dengan cara menandai jawaban ya, tidak, atau tidak ada jawaban.
pada tahun 1955. skala ini terdari dari seri gambar wajah-wajah
orang mulai dari sangat gembira, netral, cemberut dan sangat
Dawis, dan England dimana ada dua form : form yang panjang
terdiri dari pekerjaan yang dirasakan sangat tidak puas, tidak puas,
(1977) yakni :
teknik atasan.
kondisi kerja
(2004) ”mengatakan bahwa akibat dari burnout dapat muncul dalam bentuk
berkurangnya kepuasan kerja”. Serta teorinya Boles et al. dalam Latif (2006)
kepuasan kerja dan kinerja”. Hal ini berarti bahwa akibat dari gejala
tingkat kepuasan kerja seseorang, yang nanti berkibat buruk pada tingkat
turnover dan tingkat absensi yang tinggi, terlebih-lebih hal ini akan
Desain penelitian ini dari 225 responden (perawat) dari 5 rumah sakit
signifikan ditemukan pada perawat yang jumlah pendapatan yang cukup dan
pendapatan yang dinilai kurang ( t = –2. 32, P = 0. 02) dan di antara juru
rawat yang kawin dan dan sendiri ( F = 6. 43, P < 0. 001). Untuk tingkat
kepuasan kerja pada pegawai rumah sakit meliputi : dokter, perawat, tenaga
sedangkan kepuasan kerja terendah juga dialami oleh perawat serta adanya
pencapaian pribadi.
laki-laki dan sisanya wanita, dengan tingkat pendidikan 70,4 % Phd sesuai
nilai yang sedang dengan nilai pada : kelelahan emosional 10,2 (SD=6,10),
kerja pada tenaga pengajar pada sekolah kepribadian (TK) dari pengajar
108 bekerja sebagai guru umum dan 67 sektor bekerja sebagai guru privat.
Pengukuran tingkat burnout diukur dengan skala likert 0-6, sedangkan untuk
kepuasan kerja para tenaga pengajar pada level sedang. Untuk tenaga
pengajar sektor public 23% burnout dipengaruhi oleh pekerjaan itu sendirri
dan lingkungan pekerjaan dengan nilai F (2, 106) = 14. 90, p < . 01,
itu sendiri dan pengawas nilainya F (2, 65) = 20. 84, p < .01.
E. Hipotesis
kepuasan kerja.
BAB III
METODE PENELITIAN
1.Pendekatan Penelitian
2. Rancangan Penelitian
B. Lokasi penelitian
yang berada di Kec. Sepanjang Kab. Sidoarjo Jawa Timur, yang merupakan
salah satu rumah sakit umum swasta yang melayani publik dibidang
kesehatan masyarakat.
C. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasi Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
1.Variabel Independent
kelelahan fisik, mental, dan emosional yang lama, didalam situasi yang
berikut :
1 2 3 4 5 6 7
2. Variabel Dependent
1) Prestasi
2) Otoritas
3) Kreatifitas
4) Aktivitas
5) Kemandirian
6) Nilai-nilai moral
7) Tanggung jawab
8) Status
9) Keamanan
10) Kemampuan
15. Kompensasi.
16 Pengakuan.
1 2 3 4 5 6 7
2.kebijakan perusahaan
3.kompensasi
4.pengakuan
kerja
2.kondisi kerja
1. Data Primer
perawat RS. Sakit Siti Khadijah yang berada di Kec. Sepanjang Kab.
ini
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari RS. Sakit Siti Khadijah yang berada di
1. Metode Kuesioner
diteliti.
2. Metode Wawancara
penelitian.
3. Pengamatan / observasi
1. Populasi
Arikunto (2006), apabila subyek penelitian kurang dari 100 lebih baik
digunakan pada model yang sama), sampel tidak harus besar dan
model.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Perusahaan
a. Sejarah
ibu2 yang melahirkan yang ditolong oleh dukun bayi tidak terlatih, dan
rumah sakit di Surabaya yang cukup jauh saat itu. Ibu2 anggota ‘Aisyiyah
Sepanjang.
bantuan dana serta sumbangan bahan bangunan dan tenaga dari para
daerah Sepanjang, maka baru lebih kurang tiga tahun setelah peletakan
sebagai tahap awal dari Rumah Sakit untuk umum. Peresmian tersebut
sampai dengan tahun 2007 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1
Perkembangan Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang
Dari Tahun 1967 Sampai Dengan Tahun 2007
Wakt
No Perkeperkembangan Rumah Sakit
1 DesemberMulai dibuka Poliklinik untuk umum dengan tenaga
1967 dokter bantuan dari LKHMI Surabaya, yang
diatur secara bergiliran dan dibuka setiap minggu
3 kali dan pada malam hari dari jam : 16.00 -
18.00
2. 15 April Mulai dibuka pelayanan BKIA dengan tenaga 1
1968 orang Bidan.
3. 15 Juli 1968 Mulai menerima pasien bersalin / melahirkan di
Rumah Sakit.
4. 12 Januari Poliklinik yang semula buka pada malam hari,
1969 mulai dibuka pada pagi hari dari 08.00 s/d 12.00
hari Jum’at dan hari besar tutup.
5. 13 Juli 1969 Mulai didirikan Sekolah Pendidikan Bidan RS.
Siti Khodijah Sepanjang dibawah naungan
Muhammadiyah Wilayah Jawa Timur, yang
berlokasi di komplek Rumah Sakit.
6. 01 Juni 1971 Mulai dibuka pelayanan dokter spesialis
kebidanan dan Kandungan dan Unit Perencanaan
Keluarga Sejahtera Muhamma- diyah (UPKSM).
7. 1 Agustus Mulai dibuka pelayanan Laboratorium yang buka
1971 setiap hari.
8. 1 Pebruari Mulai menerima pasien dari dokter luar yang
1972 dirawat di Rumah Sakit.
9. 26 April Mulai dibuka pelayanan Poli Gigi.
1975
10. 22 Desember Mulai menerima pasien khusus untuk Ruang
1975 Perawatan Anak-anak.
11. 01 Desember Mulai dibuka pelayanan Poli Spesialis Penyakit
1978 Dalam dan Kesehatan Anak
12. 01 Mei 1984 Mulai dibuka pelayanan Poliklinik untuk umum
yang dibuka selama 24 jam.
13. 13 Desember Peresmian Kamar Operasi oleh Bapak H.A.
1993 Azhar Basyir MA, Ketua PP Muhammadiyah dan
penanda tangan prasasti Kamar Bersalin oleh Dr.
H. Sugiat As, SKM, Ketua PP Muhammadiyah
Majelis Pembina Kesehatan.
14. 20 Agustus Peresmian “ UGD - Poli - Apotik - Ruang
1995 Perawatan dan Kantor RS. Siti Khodijah
Sepanjang oleh Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah Jawa Timur.
15. 13 Pebruari Mendapatkan ijin operasional Apotik RS. Siti
1996 Khodijah dari Kepala Kantor Wilayah
Departemen Kesehatan Propinsi Jawa Timur
dengan suratnya No. 832/SIA/Jatim/II/1996.
16. 04 Oktober Menerima bantuan dari Bapak Presiden R.I. yang
1996 berupa 25 tempat tidur yang diserahkan oleh
Gubernur KDH Tingkat I Propinsi Jawa Timur di
Surabaya.
17. 04 September Peresmian ICU RS. Siti Khodijah Sepanjang oleh
1999 Dr. H. Sugiat AS SKM, Ketua Majelis PKU
Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
18. 20 Oktober Menerima Sertifikat Akreditasi Penuh Tingkat
2000 Dasar dari Dirjen Pelayanan Medis Depkes R.I.
No. YM.00.03.2.2.1057 tertanggal 25 September
2000.
dan Umum)
Poliklinik Spesialis
Ruang Bersalin
Laboratorium
Farmasi
Pelayanan Gizi
Pemulasaran Jenazah secara Islami
Kantin
Bimbingan Rohani
c. VISI RSSK.
elemen organisasi dan pihak-pihak yang terkait. Visi Rumah Sakit Siti
d. MISI RSSK.
paripurna ;
mungkar
e. MAKSUD DAN TUJUAN RSSK.
1. Tugas
2. Fungsi
g. BUDAYA RSSK.
1. Profesionalisme,
Work),
DIREKSI
DIREKTUR
WAKIL DIREKTUR
BAGIAN
UMUM
P
S R GI F L R R V P R S P P
R G U B
E U Z A A A E E E E DI D H
A A P D
K A I R B D K R R N E D
W W I H
A A & S N M O IO & B
T T R S I G A R L M A E K
J D OI N A S A O E K N V
A R T I N I T GI DI U D &
L R R & S N G
A T L II A
N R
2. URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
a. Direksi
sepanjang.
dibantu oleh :
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan
b. Mengkoordinasikan rencana
medis di UBS
mempunyai
kepwrawatan
kebijakan perawatan .
h. Seksi
Unit gizi.
gizi
a. Ruangan ismail
b. Ruangan sakinah
c. Ruangan an nisa
d. Ruangan mina
e. Ruangan arofah
f. Ruangan sofa
g. Ruangan marwah
jawab :
daya gizi
medis.
3.Karakteristik Responden
orang. Uraian karakteristik responden pada perawat RS. Siti Khadijah adalah
sebagi berikut :
RS. Siti Khadijah berstatus menikah. Selanjutnya untuk lama kerja perawat
di RS. Siti Khadijah sendiri menunjukkan tingkat yang rata, dimana 38%
sudah bekerja 1-5 tahun, 47 % 5-10 tahun sisanya kurang dari setahun.
Untuk rata-rata umur perawat yang bekerja di RS ini lebih di dominasi umur
25-30 tahun dengan persentase 47%, sedangkan dominasi yang kedua antara
1. UJI INSTRUMEN
a. Uji Validitas
moment pearson antara skor item dengan skor total yang terbentuk. Jika
nilai r yang dihasilkan tiap item pertanyaan dengan skor total > r tabel,
maka item pertanyaan tersebut adalah valid. Sebaliknya jika nilai r yang
dihasilkan < r tabel, maka item pertanyaan tersebut tidak valid atau
digunakan:
Sumber: Lampiran 3
Item Koefisien
Nilai r tabel Keterangan
Pertanyaan
Korelasi Pearson
X1 0,665 0,232 Valid
X2 0,371 0,232 Valid
X3 0,711 0,232 Valid
X4 0,624 0,232 Valid
X5 0,605 0,232 Valid
X6 0,779 0,232 Valid
X7 0,316 0,232 Valid
X8 0,352 0,232 Valid
X9 0,506 0,232 Valid
X11 0,570 0,232 Valid
X12 0,644 0,232 Valid
X13 0,598 0,232 Valid
X14 0,504 0,232 Valid
X15 0,545 0,232 Valid
X16 0,349 0,232 Valid
X18 0,353 0,232 Valid
X19 0,286 0,232 Valid
X20 0,235 0,232 Valid
X21 0,340 0,232 Valid
Sumber: Lampiran 3
Setelah dilakukan pengujian validitas putaran 2,
Kepuasan Kerja
Item Koefisien
Nilai r tabel Keterangan
Pertanyaan
Korelasi Pearson
Y1 0,338 0,232 Valid
Y2 0,616 0,232 Valid
Y3 0,784 0,232 Valid
Y4 0,645 0,232 Valid
Y5 0,718 0,232 Valid
Y6 0,456 0,232 Valid
Y7 0,664 0,232 Valid
Y8 0,680 0,232 Valid
Y9 0,547 0,232 Valid
Y10 0,419 0,232 Valid
Y11 0,773 0,232 Valid
Y12 0,614 0,232 Valid
Y13 0,318 0,232 Valid
Y14 0,097 0,232 Tidak Valid
Y15 -0,097 0,232 Tidak Valid
Y16 0,664 0,232 Valid
Y17 0,723 0,232 Valid
Y18 0,630 0,232 Valid
Y19 0,398 0,232 Valid
Y20 0,459 0,232 Valid
Sumber: Lampiran 3
kerja:
Item Koefisien
Nilai r tabel Keterangan
Pertanyaan
Korelasi Pearson
Y1 0,303 0,232 Valid
Y2 0,631 0,232 Valid
Y3 0,787 0,232 Valid
Y4 0,640 0,232 Valid
Y5 0,720 0,232 Valid
Y6 0,448 0,232 Valid
Y7 0,702 0,232 Valid
Y8 0,678 0,232 Valid
Y9 0,538 0,232 Valid
Y10 0,431 0,232 Valid
Y11 0,782 0,232 Valid
Y12 0,666 0,232 Valid
Y13 0,306 0,232 Valid
Y16 0,674 0,232 Valid
Y17 0,729 0,232 Valid
Y18 0,634 0,232 Valid
Y19 0,400 0,232 Valid
Y20 0,476 0,232 Valid
Sumber: Lampiran 3
Setelah dilakukan pengujian validitas putaran 2,
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan konsistensi atau keandalan dari
Cronbach Nilai
Variabel Penelitian Alp Keterangan
Kritis
ha
Burnout (X) 0,837 0,60 Reliabel
Kepuasan Kerja (Y) 0,884 0,60 Reliabel
Sumber: Lampiran 4
cronbach alpha pada seluruh variabel penelitian lebih besar dari nilai
adalah reliabel.
2. ANALISIS DESKRIPTIF
sebagai berikut:
Kategori
Interval
Unfavorable Favorable
6,16 < a =< 7,02 7 (Setiap hari) 7 (Sangat setuju)
5,30 < a =< 6,16 6 6
4,44 < a =< 5,30 5 5
3,58 < a =< 4,44 4 4
2,72 < a =< 3,58 3 3
1,86 < a =< 2,72 2 2
1,00 < a =< 1,86 1 (Tidak 1 (Sangat tidak
pernah) setuju)
a. Burnout (X)
Tanggapan responden atas variabel burnout dapat dilihat
Skor Jawaban
Pertanyaan Mean
1 2 3 4 5 6 7
Pekerjaan yang dibebankan perusahaan 2 1
9 17 4 1 4 2,90
membuat saya merasa apatis 1 6
Pekerjaan yang diberikan perusahaan
2 1
membuat saya merasa lelah pada saat 2 6 24 5 4 3,93
0 1
jam kerja berakhir
Pekerjaan yang saya lakukan setiap
1 1
hari membuat saya merasa enggan 12 8 7 5 3 2,99
9 8
dalam bekerja
Saya merasa tegang dalam melakukan 1 1
14 11 7 5 0 2,83
pekerjaan 9 6
Pekerjaan yang diberikan perusahaan 1 1
9 12 16 3 5 3,65
membuat saya sangat lelah 1 6
Pekerjaan yang saya lakukan setiap 2 1
9 11 9 4 2 2,83
hari menimbulkan rasa frustasi 6 1
Pekerjaan yang diberikan perusahaan 1 1
7 7 25 6 2 3,69
membuat saya harus bekerja keras 5 0
Saya merasa tidak peduli dengan rekan 3 1
9 6 7 1 2 2,44
kerja bila saat saya bekerja 1 6
Pekerjaan ini membuat saya merasa 1 1
19 6 14 3 2 3,06
jenuh 6 2
Saya merasa tidak berperasaan ketika 3 1
10 6 4 3 0 2,21
saya bekerja 5 4
Pekerjaan yang saya lakukan 1 1
20 12 5 2 3 2,78
menimbulkan emosi dalam bekerja 8 2
Saya merasa tidak peduli dengan 2 1
17 6 8 2 0 2,35
keadaan pasien ketika saya bekerja 9 0
Saya tidak peduli dengan respon 1 19 1 16 1 2 0 2,96
negatif yang diberikan pasien ketika
3 2 0
saya bekerja
Saya dapat merasa memahami perasaan 1
3 5 0 20 9 21 5,06
pasien saya 4
Pekerjaan yang saya lakukan
1 2
meninbulkan empati saya kepada 5 3 2 10 13 5,07
7 2
pasien
Dalam bekerja rasa gairah untuk 2 1
2 0 5 8 17 5,32
bekerja bertambah 5 5
Pekerjaan yang saya lakukan
2 2
menambah rasa senang saya terhadap 0 0 5 13 10 5,29
0 4
pasien
Pekerjaan yang saya lakukan
1 2
menambah perasaan senang saya 2 0 2 15 17 5,42
3 3
setelah bekerja
Saya sudah merasa bahwa pekerjaan 1 2
2 0 0 8 20 5,65
ini sudah saya lakukan dengan baik 9 3
Sumber: Lampiran 5
yaitu 21 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar 2,90 dan
diberikan perusahaan.
skor 4 yaitu 24 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar
3,93 dan termasuk kategori 4. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit
skor 1 yaitu 19 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar
2,99 dan termasuk kategori 3. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit
skor 1 yaitu 19 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar
2,83 dan termasuk kategori 3. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit
pekerjaannya.
skor 4 dan 5 yaitu 16 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh
sebesar 3,65 dan termasuk kategori 4. Hal ini berarti perawat di Rumah
skor 1 yaitu 19 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar
2,83 dan termasuk kategori 3. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit
3,63 dan termasuk kategori 4. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit
skor 1 yaitu 31 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar
2,44 dan termasuk kategori 2. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit
Siti Khadijah hampir selalu merasa peduli dengan rekan kerja sewaktu
malakukan pekerjaan.
skor 2 yaitu 19 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar
3,06 dan termasuk kategori 3. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit
skor 1 yaitu 35 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar
2,21 dan termasuk kategori 2. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit
skor 2 yaitu 20 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar
2,78 dan termasuk kategori 3. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit
skor 1 yaitu 29 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar
2,35 dan termasuk kategori 2. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit
sewaktu bekerja.
skor 2 yaitu 19 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar
2,96 dan termasuk kategori 3. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit
skor 7 yaitu 21 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar
5,06 dan termasuk kategori 5. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit
Siti Khadijah hampir selalu merasa dapat memahami perasaaan
skor 6 yaitu 22 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar
5,07 dan termasuk kategori 5. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit
skor 5 yaitu 25 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar
5,32 dan termasuk kategori 6. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit
skor 6 yaitu 24 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar
5,29 dan termasuk kategori 5. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit
skor 6 yaitu 23 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar
5,42 dan termasuk kategori 6. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit
skor 6 yaitu 23 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar
Skor Jawaban
Pertanyaan Mean
1 2 3 4 5 6 7
Pencapaian prestasi yang saya dapatkan
1 1
sangat sesuai dengan yang diberikan 7 15 14 5 8 3,99
0 3
oleh penilaian perusahaan
Pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
1 1
tingkat otonomi pekerjaan yang 4 17 12 4 7 3,97
0 8
diberikan oleh perusahaan
Pekerjaan yang diberikan perusahaan 2
4 3 13 14 9 9 4,63
memberikan tingkat kreativitas saya naik 0
Pekerjaan yang diberikan sesuai dengan
1 2
aktivitas yang saya lakukan setiap 0 6 7 18 1 4,65
7 3
bekerja
Pekerjaan yang diberikan memberikan 1 3
0 4 4 8 9 5,28
kemandirian saya dalam bekerja 7 0
Pekerjaan yang diberikan memberikan 1 1
0 0 3 6 29 5,89
nilai-nilai moral yang baik 6 8
Kepercayaan yang diberikan perusahaan
kepada karyawan sangat besar dalam 1 2
0 0 6 15 13 5,29
menerima tanggung jawab yang lebih 6 2
besar
Pekerjaan yang diberikan perusahaan
2 1
memberikan status sosial saya 3 1 9 17 7 4,65
4 1
bertambah dalam bekerja
Pekerjaan yang diberikan perusahaan
2 1
memberikan tingkat keamanan saya 3 2 13 16 2 4,38
5 1
dalam bekerja
Pekerjaan yang diberikan sesuai dengan 1 2
0 0 3 7 21 5,71
kemampuan yang saya miliki 9 2
Pekerjaan yang diberikan memberikan 1 1
0 2 9 21 10 4,89
dukungan sosial saya dalam bekerja 3 7
Pekerjaan yang diberikan perusahaan
1 1
menambah keaneragaman tugas saya 3 3 7 21 15 4,82
0 3
dalam bekerja
Penilaian promosi karyawan yang 1 2 1
13 7 3 4 3,21
dilakukan perusahaan sangat obyektif. 1 1 3
Pengakuan pekerjaan yangdiberikan
1
perusahaan sesuai dengan keadaan saya 0 15 24 6 7 7 4,00
3
dalam bekerja
Pengawasan yang diberikan atasan
1
dalam berhubungan dengan teman kerja 0 5 15 10 7 18 4,97
7
sangat mendukung
Kemampuan teknik yang dimiliki atasan 1 1
0 2 13 21 16 4,85
sangat sesuai dengan bidang pekerjannya 0 0
Hubungan dengan rekan saya sangat 1 2
0 0 0 5 31 6,11
baik 3 3
Kondisi dalam pekerjaan saya sangat 1 2
0 0 0 3 29 6,08
menyenangkan 7 3
Sumber: Lampiran 5
3 yaitu 15 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar 3,99
dan termasuk kategori 4. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit Siti
5 yaitu 18 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar 3,97
dan termasuk kategori 4. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit Siti
6 yaitu 20 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar 4,63
dan termasuk kategori 5. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit Siti
6 yaitu 23 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar 4,65
dan termasuk kategori 5. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit Siti
6 yaitu 30 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar 5,28
dan termasuk kategori 5. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit Siti
7 yaitu 29 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar 5,89
dan termasuk kategori 6. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit Siti
Khadijah merasa pekerjaan yang diberikan perusahaan telah
6 yaitu 22 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar 5,29
dan termasuk kategori 5. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit Siti
tanggung jawabnya.
5 yaitu 24 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar 4,65
dan termasuk kategori 5. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit Siti
5 yaitu 25 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar 4,38
dan termasuk kategori 4. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit Siti
dan termasuk kategori 6. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit Siti
yang dimiliki.
4 yaitu 21 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar 4,89
4 yaitu 21 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar 4,82
dan termasuk kategori 5. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit Siti
2 yaitu 21 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar 3,21
dan termasuk kategori 3. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit Siti
4 yaitu 24 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar 4,00
dan termasuk kategori 4. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit Siti
7 yaitu 18 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar 4,97
dan termasuk kategori 5. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit Siti
4 yaitu 21 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar 4,85
dan termasuk kategori 5. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit Siti
7 yaitu 31 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar 6,11
dan termasuk kategori 6. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit Siti
Khadijah merasa hubungan yang terjalin antara perawat satu dengan
7 yaitu 29 orang, dengan hasil nilai rata – rata diperoleh sebesar 6,08
dan termasuk kategori 6. Hal ini berarti perawat di Rumah Sakit Siti
sudah menyenangkan.
Interval Kategori
besar adalah rendah, hanya di paviliun arofah dan mina yang memiliki
tingkat burnout yang sedang. Hal ini berarti tingkat burnout perawat
yang memiliki tingkat kepuasan kerja yang tinggi. Hal ini berarti
rendah.
Convergent Validity
original
sample mean of Standard
estimate subsamples deviation T-Statistic
X1 0,443 0,387 0,293 1,509
X2 0,131 0,081 0,230 0,570
X3 0,381 0,315 0,335 1,138
X4 0,225 0,193 0,312 0,721
X5 0,303 0,263 0,285 1,060
X6 0,455 0,401 0,323 1,410
X7 0,037 0,020 0,189 0,196
X8 0,074 0,069 0,239 0,311
X9 0,135 0,113 0,242 0,559
X11 0,223 0,203 0,240 0,927
X12 0,324 0,295 0,225 1,439
X13 0,267 0,265 0,237 1,125
X14 0,496 0,464 0,169 2,938
X15 0,725 0,670 0,125 5,810
X16 0,705 0,661 0,104 6,762
X18 0,630 0,578 0,133 4,731
X19 0,592 0,595 0,119 4,982
X20 0,670 0,652 0,107 6,273
X21 0,727 0,699 0,092 7,921
Sumber: Lampiran 6
bahwa indikator X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7, X8, X9, X10, X11,
X12 dan X13 semua memiliki nilai T-statistics yang lebih kecil dari
Eliminasi)
original
sample mean of Standard
estimate subsamples deviation T-Statistic
X14 0,440 0,412 0,127 3,460
X15 0,683 0,666 0,097 7,045
X16 0,740 0,734 0,090 8,205
X18 0,654 0,621 0,112 5,820
X19 0,668 0,658 0,120 5,567
X20 0,759 0,762 0,057 13,369
X21 0,795 0,797 0,050 15,792
X20 dan X21) semuanya telah memiliki T-statistics yang lebih besar
variabel burnout.
(Setelah Eliminasi)
original
sample mean of Standard
estimate subsamples deviation T-Statistic
Y2 0,523 0,523 0,149 3,508
Y3 0,730 0,714 0,064 11,455
Y4 0,653 0,651 0,074 8,789
Y5 0,757 0,759 0,051 14,762
Y6 0,529 0,515 0,130 4,082
Y7 0,759 0,763 0,055 13,890
Y8 0,680 0,667 0,077 8,786
Y9 0,566 0,547 0,142 3,987
Y10 0,575 0,574 0,093 6,153
Y11 0,760 0,757 0,053 14,297
Y12 0,654 0,637 0,082 7,952
Y16 0,720 0,711 0,080 9,008
Y17 0,727 0,717 0,060 12,104
Y18 0,648 0,638 0,101 6,403
Y19 0,355 0,346 0,155 2,288
Y20 0,521 0,505 0,111 4,705
Sumber: Lampiran 6
iscriminant Validity
konstruk.
AVE untuk setiap konstruk dalam model lebih tinggi dari korelasi
omposite Reliability
1. R-Square
Konstruk R-Square
Kepuasan Kerja 0,672
Sumber: Lampiran 8
Goodness of fit pada PLS dapat diketahui dari nilai Q2. Nilai
R2) dalam analisis regresi. Semakin tinggi R2, maka model dapat
dikatakan semakin fit dengan data. Dari table di atas, dapat diketahui
= 0,672 = 67,2%
5. Pembuktian Hipotesa
inner model:
Tabel 4.23 Hasil Inner Weight
original
mean of Standard
sample T-Statistic
subsamples deviation
estimate
Burnout -> Kepuasan Kerja -0,819 -0,835 0,031 26,809
Sumber: Lampiran 8
nilai T-statistics sebesar 26,809, dimana nilai tersebut lebih besar dari
terbukti kebenarannya.
berikut:
pada RS. Siti Khadijah Sepanjang, Sidoarjo dan teori yang dijadikan landasan
rata tingkat burnout perawat pada paviliun-pavilun RS. Siti Khadijah adalah
rendah dengan nilai meannya sebesar 2,9048. Hanya pada pavilun Mina
nilai sedang (3,37 dan 3,88). Hal ini di karenakan pada kedua paviliun tersebut
merupakan beradanya penyakit kronis .Dipihak lain instansi rumah sakit ini
pihak rumah sakit sering melakukan kegiatan pengajian ruhani islam yang
biasanya dilakukan di lingkungan rumah sakit yang diikuti dari pegawai
rumah sakit maupun pasien. Secara tidak langsung kegiatan seperti ini mampu
perawat RS. Siti Khadijah berada pada tingkat sedang dengan nilai meannya
pelayanan yang diberikan pihak instansi rumah sakit kepada perawat sudah
yang signifikan antara burnout terhadap kepuasan kerja pada perawat RS. Siti
Dimana burnout juga memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap tingkat
kepuasan kerja sebesar 67,2%. Hal ini berarti bahwa semakin tingggi burnout
seseorang maka tingkat kepuasan kerja akan semakin rendah. Hasil penelitian
sebagai berikut :
1. Perasaan lelah pada saat jam kerja berakhir hal ini ditunjukkan dengan
nilai mean sebesar 3,93. Hal ini muncul dikarenakan banyak nya
mean sebesar 3,65. Hal ini dikarenakan salah satunya banyak nya
3,63. Hal ini dikarenakan beban kerja perawat yang cukup besar dimana
dengan jumlah rata-rata pasien setiap harinya yang ada di rumah sakit.
dinilai kurang hal ini ditunjukkan dengan nilai mean 3,99. Hal ini muncul
akibat dari perasaan pasien yang sudah bekerja dengan keras tetapi apa
yang diperoleh pada perawat belum sesuai dengan kenyataan yanga ada.
sakit sangat kurang. Masalah ini disebabkan selama ini perawat merasa
rumah sakit, dimana hal ini secara tidak langsung membatasi ruang
A. Simpulan
dilakukan pekerjaan.
Siti Khadijah.
kepuasan kerja.
B. Saran
Adapun saran-saran bagi RS. Siti Khadjah yang dapat diberikan adalah
sebagai berikut:
bermanfaat.
yang lebih baik agar karyawan merasa rileks dalam bekerja sehingg
Andarika, Rita 2004. Burnout Pada Perawat Puteri RS. St. Elizabeth St. Semarang
Ditinjau Dari Dukungan Sosial. Jurnal psikologi. Vol 1 No 1.
Cahyono, Dwi dan Imam Ghozali. Pengaruh Jabatan, Budaya Organisasional dan
Konflik Peran Terhadap Hubungan Kepuasan Kerja dengan Komitmen
Organisasional. (Studi Empiris di Kantor Akuntan Publik). Simposium
Nasional Akuntansi IV. Bandung : 2001
Dukungan Sosial Dengan Burnout Pada Perawat Putri di Rumah Sakit Swasta.
Psikologika, II, 4, 51-59.
Grenberd, J. and Barron, A.R. 1993. Behaviour In Organization. Allyn and Becon.
Latif, Abdul Zagladi H.2006. Peran dan Pengaruh Kelelahan Emosional Terhadap
Kinerja Employee Garis Depan. Pidato pengukuhan Guru
Besar.Banjarmasin: STEI Pancasila
Ramazan, Erdem 2008. Investigating Job Satisfication and Burnout Levels of the
Person Working For the Hospitals at City Center Of Elazig, Turkey.
Journal of Applied Sciences Research
Sihotang, Imelda N. 2004. Burnout Pada Karyawn Ditinjau Dari Persepti Terhadp
Lingkungan Kerja Psikologis Dan Jenis Kelamin. Jurnal psikologi. Vol 1.
No 1.