Professional Documents
Culture Documents
II-1
II-2
1920-an dan sampai sekarang masih beroperasi. Dari sini dapat dipandang bahwa
secara sejarah pada dasarnya usia PT Indonesia Power sama dengan keberadaan
listrik di Indonesia. Pembangkit-pembangit yang dimiliki oleh Indonesia Power
dikelola dan dioperasikan oleh 8 unit Bisnis Pembangkitan : Priok, Suralaya,
Saguling, Kamojang, Mrica, Semarang, Perak & Grati dan Bali. Secara
keseluruhan, Indonesia Power memiliki daya mampu sebesar 7.522 MW. Ini
merupakan daya terbesar yang dimiliki oleh sebuah perusahaan pembangkitan di
Indonesia. (www.ckinknoazoro.wordpress.com : 19 juli 2010)
Sesuai dengan tujuan pembentukannya, PT Indonesia Power
menjalankan bisnis pembangkit tenaga listrik sebagai bisnis utama di Jawa dan
Bali. Pada tahun 2004. Dengan faktor kapasitas (rata-rata 58%) maupun daya
mampu pembangkit, dapat mencerminkan kemampuan pembangkit PT Indonesia
Power dalam menopang sistem ketenaga listrikan pada Sistem JAMALI (Jawa
Madura Bali). Kapasitas Pembangkit dari masing-masing unit dapat dilihat pada
Tabel 1.1
Tabel 1.1. Kapasitas Pembangkitan PT Indonesia Power
Visi:
Dan disusul dengan sub yang lain yaitu : Unit Bisnis Pembangkitan
Darajat yang diselesaikan pada tahun 1993, dan sub UBP Gunung Salak yang
terdiri dari unit I ( pada tahun 1994 ), unit II (pada tahun 1995), dan unit III (pada
tahun1997).
II-10
c. Menyusun kebutuhan suku cadang, material, peralatan kerja, tenaga kerja, dan
jasa-jasa yang di butuhkan.
d. Menyelenggarakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan batasan RPP yang
telah di setujui yang telah di setujui serta meyakinkan bahwa tersedianya suku
cadang, material, peralatan kerja, tenaga kerja, dan jasa-jasa yang di butuhkan.
e. Membagi tugas-tugas supervisi regu pemeliharaan pelaksanaan pekerjaan serta
meyakinkan bahwa setiap anggotanya telah menguasai Standard Operating
Procedure (SOP) dalam tugasnya.
f. Mengkoordinasikan pelaksanaan comisioning dan ujicoba perbaikan dan atau
modifikasi, termasuk menyelesaikan masalah administrasinya.
g. Memiliki, menyimpan, dengan teratur, memelihara kelengkapan keutuhan
Operation and Maintenance Manual (O & M Manual), gambar teknik,
dokumen serah terima, data uji operasi, dan data teknik operasional lainnya di
bidang pemeliharaan.
h. Mengikuti perkembangan di bidang teknologi bahan dan peralatan
pemeliharaan sumber-sumber suku cadang dan material alternatif, termasuk
kemampuan produksi dalam negeri.
i. Secara aktif meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan kemauan kerja serta
membina hubungan yang konstruktif dengan mitra kerja.
j. Melaksanakan pembinaan profesionalis medan spesialisasi kepada bawahan
melalui pengaturan dan tugas-tugas, diktat, dan On Job Training (OJT),
pengembangan karier penetapan dan penilaian kerjanya termasuk pembinaan
loyalitas.
k. Melaksanakan tugas kedinasan yang di berikan atasan.
II-14
Alat ini merupakan suatu tabung yang memiliki diameter 1800 mm.
Dan memiliki panjang 19500 mm yang memilki fungsi sebagai pengumpul uap
sementara dari beberapa sumur produksi sebelum didistribusikan menuju turbin.
Alat ini juga dilengkapi dengan sistem pengendalian kestabilan tekanan (katup)
dan rufture disc yang berfungsi sebagai pengaman dari tekanan lebih dalam sistem
aliran uap. Dengan adanya steam receiving header ini maka pasokan uap tidak
akan mengalami gangguan meskipun terdapat perubahan pasokan uap dari sumur
produksi.
II-19
Alat ini merupakan pelepas uap dengan peredam suara. Vent structure
ini terbuat dari beton bertulang berbentuk bak persegi panjang, bagian bawahnya
disekat dan bagian atasnya diberi tumpukan batu agar pada saat pelepasan uap ke
udara tidak mencemari lingkungan. Dengan menggunakan nozzle diffuser maka
getaran dan kebisingan dapat diredam. Vent structure dilengkapi dengan katup -
katup dengan sistem kerjanya pneumatic. Udara bertekanan yang digunakan untuk
membuka untuk membuka dan menutup katup diperoleh dari dua buah kompresor
yang terdapat di dalam rumah vent structure.
Pengoperasian vent structure dapat dioperasikan dengan cara manual
ataupun otomatis (system remote) yang dapat dilakukan dari panel ruangan
kontrol (control room).
konstan),
b. Sebagai pengaman yang akan membuang uap bila terjadi tekanan lebih
c. Membuang kelebihan uap jika terjadi penurunan beban atau unit stop.
2.1.4 Separator
2.1.5 Demister
2.1.6 Turbin
a. Turbin Valve yang terdiri dari Main Steam Valve ( MSV ) dan Governor
Valve, yang berfungsi untuk mengatur jumlah aliran uap yang masuk ke
turbin.
b. Turning Gear ( Barring Gear ) yang berfungsi untuk memutar poros
turbin pada saat unit dalam kondisi stop atau pada saat pemanasan sebelum
turbin start agar tidak terjadi distorsi pada poros akibat pemanasan /
pendinginan yang tidak merata.
c. Peralatan pengaman, yang berfungsi untuk mengamankan bagian-bagian
peralatan yang terdapat dalam turbin jika terjadi gangguan ataupun
kerusakan operasi pada turbin. Peralatan pengamn tersebut adalah :
Eccentricity, Differential Expansion, tekanan minyak bantalan aksial,
vibrasi bantalan, temperature metal bantalan, temperature minyak keluar
bantalan, over speed, emergency hand trip.
2.1.7 Generator
2.1.10 Kondensor