You are on page 1of 2

Bentuk Negara, Susunan Negara

(I) Bentuk Negara


Dalam ilmu negara pengertian tentang bentuk negara terbagi dua : (1) Monarki dan
(2) Republik. Salah satu ukuran yang dipakai untuk membedakan diantara keduanya
adalah ukuran Duguit yaitu bagaimana kepala negaranya diangkat. Jika kepala neg
ara diangkat berdasarkan keturunan atau hak waris, maka bentuk negaranya monarki
dan kepala negaranya disebut raja atau ratu. Apabila seorang kepala negaranya d
ipilih melalui suatu pemilihan umum maka bentuk negaranya disebut republik dan k
epala negaranya disebut sebagai presiden.
Bentuk-bentuk negara yang dikenal hingga saat ini terdiri dari tiga bentuk yaitu
Konfederasi, Kesatuan, dan Federal. Meskipun demikian, bentuk negara Konfederas
i kiranya jarang diterapkan di dalam bentuk-bentuk negara pada masa kini. Namun,
untuk keperluan analisis, baiklah di dalam materi kuliah ini dicantumkan pula m
asalah Konfederasi minimal untuk lebih meluaskan wawasan kita mengenai bentuk-be
ntuk negara yang ada.
Jika kita berbicara mengenai bentuk negara, berarti kita tengah membicarakan bag
aimana sifat atau hubungan antara kekuasaan pusat saat berhadapan dengan daerah.
Hubungan seperti ini disebut pula sebagai hubungan vertikal, artinya pusat diasum
sikan berada di atas daerah , dalam mana keberadaan pusat di atas tersebut berbeda de
rajatnya baik di negara kesatuan, federasi, atau konfederasi.
Akhirnya, jika kita berbicara mengenai bentuk pemerintahan, berarti kita tengah
berbicara mengenai kekuasaan dalam arti horizontal, khususnya seputar hubungan a
ntara legislatif dengan eksekutif. Legislatif dan eksekutif, dalam doktrin Trias
Politika adalah setara, yang satu tidak lebih berkuasa atau lebih tinggi posisi
nya ketimbang yang lain. Dalam hubungan horizontal inilah kita akan menemui pemb
icaraan mengenai presidensil atau parlementer.
Menurut teori-teori modern sekarang ini, bentuk Negara yang terpenting adalah :
Negara kesatian (Unitarisme) dan Negara serikat (Federasi).
- Negara kesatuan adalah suatu Negara yang merdeka dan berdaulat dimana di
seluruh Negara yang berkuasa hanyalah satu pemerintah (pusat) yang mengatur selu
ruh daerah.
- Negara serikat (federasi) adalah suatu Negara yang merupakan gabungan be
berapa Negara atas yang menjadi Negara-negara bagian daripada Negara serikat itu
.
(II) Susunan Negara
Sedangkan istilah susunan negara ditujukan untuk menentukan apakah negara itu me
rupakan negara (1) kesatuan, (2) federasi atau (3) konfederasi. Contoh negara ke
satuan adalah Republik Indonesia, dan ini jelas terdapat dalam UUD 1945 pasal 1,
"Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik".
Adapun Negara Federal adalah suatu negara yang terdiri dari beberapa negara bagi
an (deelstaten) yang masing-masing tidak berdaulat biasa juga disebut sebagai ne
gara serikat (boomstaat). Dan negara konfederasi (statebond) pada hakikatnya buk
anlah negara, tetapi merupakan serikat atau perkumpulan masing-masing negara mer
deka. Ikatan perkumpulan tersebut, bisa karena kepentingan bersama atau karena p
erkembangan sejarah, contohnya adalah Commonwealth.
(III) Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan secara umum dibagi dua : (1) Presidential dan (2) Ministrial
. Sistem Presidential adalah suatu kabinet dimana pertanggungjawaban atas kebija
kan pemerintah dipegang oleh presiden sendiri. Dan sistem Ministrial adalah suat
u kabinet yang mana seorang menteri secara sendiri-sendiri ataupun bersama-sama
seluruh anggota kabinet bertanggung jawab kepada parlemen.
Ditinjau dari pembentukkannya sistem Ministrial dibagi dua : (a) parlementer dan
(b) ekstra parlementer. Kabinet Parlementer ialah suatu kabinet yang dibentuk d
engan memperhatikan komposisi suara yang ada di parlemen dan kabinet ekstra parl
ementer adalah kabinet yang dibentuk dengan tidak memperhatikan komposisi suara
di parlemen seperti zaken kabinet atau kabinet karya
Contoh :
Indonesia : Republik, Kesatuan, Presidensial
Malaysia : Monarki, Federasi, Ministrial
USA : Republik, Federasi, Presidensial
(III) Tentang tipe Negara
Teori tipe-tipe Negara bermaksud membahas tentang penggolongan Negara dengan did
asarkan kepada cirri-ciri yang khas.
a.Tipe Negara menurut sejarah adalah :
- Tipe Negara purba raja-raja berkuasa mutlak. Cirri-cirinya bersifat Atheoer
aties (keagamaan) raja dianggap dewa oleh warganya,pemerintahan bersifat absout
(mutlak)
- Tipe Negara yunani kuno mempunyai tipe sebagai Negara kota atau polis.
-Tipe Negara romawi adalah imperium. Yunani sendiri menjadi daerah jajahan da
ri romawi. Pemerintahan romawi dipegang oleh Caesar yang menerima seluruh kekuas
aan dari rakyat atau apa yang dinamakan Caesarismus. Pemerinatah Caesar adalah s
ecara mutlak.
-Tipe Negara abad pertengahan Ciri khas nya adalah adanya dualisme (pertenta
ngan).
-Tipe Negara modern tipenya adalah berlaku asas demokrasi,Dianutnya paham Ne
gara hukum,susunan negaranya kesatuan.
b. Tipe Negara ditinjau dari system hukum adalah :
-Tipe Negara polisi bertugas menjaga tata tertib saja atau dengan kata lain j
aga malam. Pemerintahan bersifat monarki absolute pengertiaan polisi adalah peny
elenggaraan kesejahteraan.
-Tipe Negara hukum (Recht staat) disini tindakan penguasa dan rakyat harus b
erdasarkan hukum. Ada 3 bentuk tipe Negara hukum :
a.Tipe Negara Hukum Liberal , menghendaki supaya Negara berstatus pasif arti
nya bahwa warga Negara harus tunduk pada peraturan-peraturan Negara. Penguasa da
lam bertindak sesuai dengan hukum. Disini kaum liberal menghendaki agar antara p
enguasa dan yang dikuasai ada suatu persetujuan dalam bentuk hukum, serta perset
ujuan yang menguasai penguasa.
b.Tipe Negara Hukum Formil, yaitu Negara hukum yang mendapat pengesahan dari
rakyat, segala tindakan penguasa memerlukan betuk hukum tertentu,harus berdasar
kan undang-undang. Negara hukum formil ii disebut pula dengan Negara demokratis
yang berlandaskan Negara hukum.
Menurut stahl seorang sarjana Denmark,maka Negara Hukum Formil itu harus mempuny
ai 4 unsur :
1. Bahwa harus adanya jaminan terhadap hak-hak asasi.
2. Adanya pemisahan kekuasaan.
3. Pemerintahan didasarkan pada undang-undang.
4. Harus ada peradilan administrative.
c.Tipe Negara Hukum Materil, sebenarnya merupakan perkembangan lebih lanjut
daripada Negara Hukum Formil, tindakan dari penguasa harus berdasarkan undang-un
dang atau harus berlaku ada legalitas,maka dalam Negara Hukum Materil tindakan d
ari penguasa dlaam hal mendesak demi kepentingan warga negaranya dibenarkan bert
indak menyimpang dari undang-undang atau berlaku asas oportunitas.
C. Tipe Negara kemakmuran, Negara engabdi sepenuhnya kepada masyarakat. Disini N
egara aktif dalam menyelenggarakan kemakmuran warganya untuk kepentingan seluruh
rakyat dan Negara.

You might also like