Professional Documents
Culture Documents
sama sekali tidak menyangka kalau dia akan mengajak aku pergi ke
luar. Dan terus terang saja ini pertama kalinya aku pergi bersama laki-
laki.
“Hai Na, kamu lagi apa?” suara ka Fajar terdengar dari HP-ku.
Aku pun menjawab “Cuma nyantai aja ka. Kenapa?”. “Temanin aku
ka. Oke aku temenin kaka, tapi aku cuma minum ya…” aku pun
menerima ajakannya.
takut jika ternyata dia sama sekali tidak menyukaiku. Karena aku ini
bukanlah seorang wanita yang penuh percaya diri. Aku pikir aku
bukanlah tipe wanita yang disukai laki-laki. Aku bukan seorang wanita
yang cantik. Dan karena itu lah, aku tak berani menghubungi dia
kulihat di layar ada sebuah pesan untukku. Ya, itu adalah pesan dari ka
Fajar. Aku baca kata-kata yang ada di layar itu. Namun aku tak terlalu
mengerti apa maksudnya. Ku pikir itu bukan sms yang dia tujukan
“emm, kaka salah kirim sms ya?”. Pesan pun terkirim. Cukup lama aku
terselip ada sedikit rasa kesal padaku, “ini sms untuk kamu kok. Kamu
nggak senang ya dapat sms dariku?”. Jelas saja bukan seperti itu
bahwa aku tak bermaksud begitu. Tapi……….., hingga saat ini aku tak
sekarang.
sehingga dia bersikap seperti itu. Apakah dia benar-benar marah atau
sengaja membuat alasan untuk bisa menjauhiku. Tapi biarlah, aku tak
dia ingin tetap di sini, syukur alhamdulillah. Jika dia ingin pergi dan