You are on page 1of 12

WENE

Edisi O1, Januari-Februari 2010

GARDA-P Buletin
Berani, Cerdas & Memihak Rakyat
Blog: http://gardapapua.blogspot.com Email: buletin_wene@gmail.com

INVESTASI, MARGINALISASI, DAN MILITERISME DI PAPUA


Investasi di Papua, Mengancam Kesejahteraan
Masyarakat Lokal
Investasi di Indonesia secara nasional meningkat, dan secara
khusus Papua sebagai salah satu daerah yang investasinya
cukup tinggi. Sebenarnya ini juga tidak lepas dari pandangan
atau pemahaman ekonomi secara nasional yang boleh dibilang
menganut paham neoliberalisme. Dimana mereka mempercayai
bahwa tingkat kesejahteraan rakyat berbanding lurus dengan
tingkat pertumbuhan ekonomi, dan tingkat pertumbuhan
ekonomi itu berbanding lurus juga dengan besar pertumbuhan
investasi yang akan masuk, tingkat konsumsi, dan eksport-
import. Karena itu tidak heran kalau pemerintah pusat maupun
Papua sangat gencar mengupayakan masuknya para pemodal
untuk berinvestasi di Indonesia dan Papua.
Dalam meningkatkan ekonomi di Papua dan Papua Barat
Bank Mandiri mempertemukan korporasi-korporasi besar
dengan para pemangku kepentingan di Papua dan Papua Barat
dalam sebuah acara bertajuk, “Papua Insvestement Day” yang
berlangsung di Jakarta, 8 Oktober 2009. Gubernur Papua
Barnabas Suebu, Gubernur Papua Barat Abraham O Ataruri,
Dirut Bank Mandiri Agus Martowardojo, dan Menteri PU
Djoko Kirmanto merupakan pembicara dalam pertemuan itu.
Dan beberapa investor yang berminat menanamkan modal di Dok. Nasta
bidang perkebunan antara lain, Sinarmas Group, Wings Group,
Sampoerna Agro, Medco Agro, Wilmar, Sungai Budi, BEST, bisa dilihat oleh 85 CEO Strategis apa yang kita lihat. Sudah
Harita, Union Sampoerna Triputra dan Bangun Cipta, Teladan ada 104 pertemuan one by one dengan gubernur dan para bupa-
Resources, Taniti Group dan investor lainnya. Menurut Dirut ti," kata Agus. Agus mengatakan kendala investasi di Papua
Bank Madiri, “pertemuan ini sangat penting untuk menciptakan antara lain kondisi geografis Papua yang berupa perbukitan dan
sinergi antara korporasi sebagai gunung, masalah kelembagaan seperti pemekaran wilayah oto-
investor dengan pemerintah dan nomi khusus, proses perijinan konversi
’’Papua saat ini memiliki 31,5 juta hektar, lahan, pengembangan sumber daya
perbankan untuk menghilangkan
hambatan-hambatan berinvestasi di dimana 50 persennya adalah hutan manusia dan pengelolaan stabilitas kea-
provinsi paling timur di Indonesia konversi, 20 persennya hutan produksi dan manan dan lingkungan. Ditambah paso-
itu.”(baca:cepos,senin 12 oktober sisanya 30 persen akan dikonversikan kan listrik yang masih kurang untuk
2009). untuk pengunaan multi-guna termasuk industri dan sehari-hari serta permoda-
Dalam sebuah acara bertajuk perkebunan, pertanian, dan perumahan” lan.
„‟Papua Investement Day‟‟ Direktur Dalam investasi Pembangunan Lis-
Utama Agus Martowardojo (Direktur utama Bank trik dari Gas, pertemuan Gubernur Pro-
Mandiri,Tbk) mengatakan , Realisasi penanaman modal asing vinsi Papua dengan Duta Besar Austria mengatakan Di Sorong
di propinsi Papua mencapai 112%, di propinsi Papua Barat ada satu proyek listrik dari gas yang dibantu dari Austria, khu-
mencapai 129%. Sedangkan penanaman modal dalam negeri susnya pada teknologinya, termasuk juga membicarakan ten-
hanya 2,6% di Propinsi Papua dan 12,8% di Propinsi Papua tang pembangunan listrik dari gas di Manokwari‟‟. Untuk Pro-
Barat pada akhir 2008. Data pada 2008 penanaman modal da- vinsi Papua membahas mengenai kemungkinan kerjasama da-
lam negeri sebesar Rp 5,7 triliun di Papua dan sekitar Rp 7,6 lam bidang energi yang terbaharukan, dari tenaga air, tenaga
triliun di Papua Barat sedangkan penanaman modal asing men- matahari, tenaga angin dan juga dari gas(baca : cepos, 15 okto-
capai US$ 5 miliar di Papua dan sekitar US$ 246 juta di Papua ber 2009).
Barat. Papua memiliki potensi begitu besar dalam sumber daya Sampai saat ini, pembangunan perekonomian di Papua
alam termasuk di sektor pertanian, perkebunan, energi, pertam- masih terpusat pada eksploitasi sumber – sumber daya
bangan, perikanan, dan pariwisata. Bahkan sektor pertamban- alamnya. Hal ini dapat di pandang sebagai sesuatu yang
gan di Papua mencapai 12,7% lebih tinggi dibandingkan sektor mengabaikan keinginan dan hak – hak dari masyarakat asli
pertambangan nasional. "Potensi Papua yang besar diharapkan Papua terhadap lahan tradisional mereka. Pengambil – alihan
HAL 2 Fokus
untuk melaksanakan sebuah program ekonomi akan berujung
Wene adalah sebuah kata dalam bahasa suku Dani, pada konflik antara pemilik hak ulayat dengan perusahaan dan
Nduga dan beberapa suku serumpun, yang artinya pemerintah setempat. Ketika konflik terjadi, pihak keamanaan
bicara atau khabar. Melalui buletin Wene, kita bicara selalu berpihak pada kepentingan perusahaan atau
tentang masalah yang kita hadapi, jati diri kita, dan pemerintahan setempat.
bicara tentang apa kerja kita Sejak akhir tahun 2006 pejabat – pejabat di Jakarta dan
Papua telah mempersiapkan jalan bagi Investasi mulai dari
pemilik modal raksasa yang mencari lahan bernilai jutaan dolar
Editorial untuk ekspansi perkebunan berskala industri, terutama untuk
kepala sawit dan produksi bubur kertas (pulp). Tinjauan sekilas
Pemekaran propinsi, kabupaten, dan kota jelas atas nama – nama dari pelaku utama yang terlibat dalam
memiliki kaitan erat dengan investasi yang mengalir ke tanah perkembangan pesat perkebunan di Papua menunjukkan bahwa
Papua, dan tentu dapat mewujudkan kesejahteraan dan individu – individu kaya yang mempunyai koneksi politik dan
kemakmuran bagi rakyat Papua. Sebab lapangan kerja akan perusahaan – perusahaan raksasa berlomba – lomba mengusai
semakin terbuka lebar, dengan demikian tenaga produktif areal yang luas dan bersiap – siap untuk meneguk milyaran
akan semakin berkembang, apalagi jumlah penduduk dollar. Dalam sebuah pertemuan dengan pedagang karbon,
masyarakat asli Papua sangat sedikit. Dengan kata lain, mimpi Gubernur Barnabas Suebu menyatakan : ‟‟Papua saat ini
orang Papua untuk menjadi tuan di negeri sendiri akan memiliki 31,5 juta hektar , dimana 50 persennya adalah hutan
terwujud dengan masuknya investasi. Demikianlah janji-janji konversi, 20 persennya hutan produksi dan sisanya 30 persen
manis yang biasa dikatakan oleh para bupati dan gubernur. akan dikonversikan untuk pengunaan multi-guna termasuk
perkebunan, pertanian, dan perumahan‟‟(Papua to Assess
Kenyataannya kesempatan kerja (pada posisi yang Carbon Stocks,Jakarta Psot,14 mei 2008).
layak) justru semakin tertutup bagi orang Papua, pemiskinan Indonesia mempunyai rekam jajak yang buruk terkait
dan marginalisasi justru semakin jelas. Penghormatan dan dengan pengelolaan hutan dan pembalakan liar yang tak
perlindungan atas hak-hak adat masyarakat, pemberdayaan, terkendali. Dengan musnahnya hutan – hutan di Sumatera dan
proteksi, dan prioritas sebagai roh dari Otsus pun hampir tidak Kalimantan sebagai akibat produksi yang melebihi jatah tebang
terlihat. Orang Papua semakin hari semakin terjepit, sendi- (over production), pembalakan liar dan korupsi, maka para
sendi kehidupan pun semakin rapuh berhadapan dengan konglomerat usaha perkayuan yamg kadang tak tersentuh oleh
kepentingan ekonomi-politik para pemilik modal. Disisi lain, hukum ini, mulai mengalihkan perhatian mereka ke Papua.
tentu kita bisa saksikan bahwa grafik pelanggaran HAM justru Pada bulan mei 2008, Direktur Jendral Perkebunan pada
semakin memuncak, seiring dengan meluasnya struktur Departemen Pertanian Republik Indonesia, menyatakan
komando teritorial TNI-Polri dengan alasan untuk membasmi bahwa : ‟‟ Karena Pulau Sumatera dan Kalimantan sudah
terorisme dan separatis. terlalu padat untuk perkebunan kelapa sawit baru, maka lahan
yang masih tersedia adalah Papua‟‟(official,AFP.21 mei 2008),
Para pelaku usaha perkebunan yang mendengar penyataan ini
Memajukan Tenaga Produktif Papua segera mengarahkan perhatian mereka ke hutan terakhir di
Sebagai Landasan Pembebasan Nasional ! Papua untuk melakukan ekspansi mereka. Pada bulan Febuari
2009, Pemerintah Provinsi Papua menyatakan telah memberi
izin kepada 89 perusahaan perkebunan tetapi hanya 10
Pemerintah Segera Berikan Pasar Bagi perusahaan yang telah memulai kegiatan di lapangan, hal ini
Rakyat Papua Di Seluruh Tanah Papua ! terjadi karena beberapa kendala – kendala terkait masalah
keuangan yang terjadi karena krisis global telah menciutkan
niat beberapa investor besar untuk menanamkan modalnya di
Lindungi Hak Kami Untuk Hidup Di Tanah Papua dalam dua tahun terakhir, tetapi sejalan dengan
Kami ! perkembangan perbaikan perekonomian Asia penundaan
investasi ini mungkin hanya bersifat sementara.
Areal utama yang di targetkan untuk perkebunan di Provinsi
Papua termasuk Merauke, Boven Digul dan Mappi, areal
sekitar Jayapura (Arso,Lereh,Keerom, dan sarmi(,Nabire ,
Mamberamo , Waropen, dan Mimika. Untuk Propinsi Papua
Barat, daerah perkebunan yang disukai termasuk sorong,
sorong selatan, Manokwari , Kaimana , dan Bintuni.
Perkebunan kepala sawit di Papua tidak membawa hasil
setidaknya tidak memberikan manfaat yang jelas bagi
Penduduk Asli Papua. Di Kabupaten Prafi , Provinsi Papua
Dewan Redaksi: Anggota KPP, Pemimpin Redaksi: Saren Reporter: Barat, berdiri sebuah perusahaan pemerintah, PT Perkebunan
Saren, Nasta, Smadav, Kahar, Manwen, Manyori, Don, Bovit, Ete, Nusantara II (PTPN II), yang telah beroperasi sejak tahun 1980
Gepe dan Elly. Biak: Sagoes, Sorong: Tawa,Tete, Distributor: Tong dan mengusai lahan seluas 10.500 hektar yang di tanami kelapa
Semua. E-mail: buletin_wene@gmail.com. Blog sawit. Baru pada tahun 2007, penduduk setempat menerima
http://gardapapua.blogspot.com pembayaran Rp. 1.000,- per kilogram buah kelap sawit, harga
Fokus HAL 3

ini jauh di bawah harga yang di janjikan sebelumnya. Dan para masayarakat desa selama berlangsungnya perundingan dengan
pemilik hak ulayat menyatakan penyesalan mereka karena telah perusahaan. Sampai April 2009 masyarakat Malalis,
menandatangani perjanjian pengalihan lahan. Pada tahun 1996, Klamono ,dan Klawana mereka menyatakan bahwa janji
PTPN II mendirikan perkebunan kelapa sawit lainnya di pemberian fasilitas- fasilitas tersebut belum di penuhi sampai
kabupaten Keerom, Provinsi Papua. Pada tahun 2008 pemilik sekarang dan mereka menjadi resah (sumber, Telapak).
hak ulayat hanya menerima sekitar RP. 300.000 (US$ 30) per Di Provinsi Papua, di daerah Sisik, dekat lereh di Kabupaten
bulan karena kesulitan mengangkut buah kelapa sawit ke Kaureh, Jayapura. Para pemilik hak ulayat dan warga
pabrik pengolahannya. menjelaskan bahwa orang tua mereka telah melepaskan hak
Di Provinsi Papua Barat, Di kampung Malalis – Sorong para atas lahan mereka pada tahun 1991 kepada PT Sinar Mas.
pemilik tanah dari Marga Klasibin, Gilik dan Doo, bagaimana Penduduk setempat menceritakan bahwa mereka meminta truk
pada awalnya PT Hendrison Inti Persada (HIP) mendekati untuk setiap marga sebagai imbalan untuk lahan yang mereka
mereka pada tahun 2004, karena dijanjikan akan di bangunkan berikan dan mereka juga di janjikan kompensasi yang setara
sekolah, perumahan dan di berikan kendaraan dan beberapa 0,5 persen dari nilai minyak kelapa sawit dari perkebunan
fasilitas lainnya, maka marga Klasibin, Gilik , dan Doo setelah mulai berproduksi, para pemilik hak ulayat juga akan
bersedia untuk menyerahkan hutan seluas 830 hektar kepada menerima RP. 11 Juta (US$ 1.100) untuk setiap marga sebagai
PT. HIP. Pada tahun 2005 , kedua marga masing – masing pembayaran pelepasan hak tanah. Seperti sebelumnya janji
hanya menerima Rp. 20 Juta (US$ 2.000) sebagai ‟‟uang sirih hanya di berikan secara lisan dan tidak ada kontrak yang
pinang‟‟ untuk tanah yang telah di berikan(sumber, Telapak). mengikat dengan pihak perusahaan. Bebrapa tahun lamanya
Di Klawana, seorang Mama Maryodi Malak, bagaiman PT. masyarakat menunggu janji dari PT. Sinar Mas tak kunjung
HIP membujuk suaminya , Kefas Gifim dan Putranya Manu tiba, mereka tidak pernah menerima truk seperti yang
Gisim, untuk melepaskan lahan hutan seluas empat hektar yang dijanjikan oleh PT. Sinar Mas. Pembayaran itu di mulai dari
mereka miliki. Pada saat itu putranya Manu Gisim, untuk tahun 2001, ketika masayarakat melakukan protes, masayarakat
melepaskan lahan hutan seluas empat hektar yang mereka hanya di bayar Rp. 500.000 (US$ 50) untuk setiap marga
miliki. Pada saat itu, putranya baru berusia empat tahun, jauh di selama tiga bulan. Walaupun pembayaran telah di naikkan
bawah usia legal untuk menandatangani sebuah kontrak. Mama menjatu Rp. 1 juta (US$ 100) pada bulan Agustus 2009, tetapi
Malak mengatakan :‟‟ Anak saya harus menandatangani tetap saja tak ada jaminan bahwa kenaikan ini akan bersifat
kontrak tersebut walau ia baru berusia empat tahun. Perusahaan permanen.(sumber : Telapak).
itu telah menipunya‟‟. PT HIP mengatakan kepada mama Hutan bagi Masyarakat adat Papua adalah sesuatu yang
Malak bahwa mereka menginginkan putra dari seorang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan mereka sehari – hari.
pemimpin marga untuk mananda tangani dokumen penyerahan Hutan bagi orang asli Papua adalah sesuatu yang sakral, hutan
tanah, sehingga apabila pada suatu saat Bapak meninggal, sebagai mama dan hutan adalah hidup masyarakat, hutan
maka akan ada bukti tertulis bahwa generasi berikutnya terlah merupakan modal masyarakat adat Papua.
mengikat diri pada perjanjian selama 25 tahun yang dapat di Sesuai dengan Amandamen UU 41/1999 tentang kehutanan
perpanjang selama 30 Tahun berikutnya. Mama Malak Agar :
menyatakan ia tidak pernah menerima salinan dari dokumen 1. Mengembalikan hutan adat kepada masyarakat adat yang
yang di tanda tangani oleh cap jempol putranya, ia juga mewarisi dari leluhur
menceritakan bahwa permintaannnya untuk menyisakan sebuah 2. Memisahkan fungsi hutan dengan status penguasaan.
areal kecil dari lahan hutan itu untu menghidupi keluargannya Dengan ini, apa peran masyarakat adat sudah di libatkan dalam
tidak di tepati dan perusahaan bahkan telah membuka areal pengembangan investasi di Papua, Apakah Investasi ini
lebih luas dari empat hektar sebagaimana dalam perjanjian. menjamin dalam meningkatkan Tenaga Produktif orang Asli
Pemerintah setempat dengan gigih membela kepnetingan PT. Papua di libatkan dalam peningkatan ekonomi yang sedang
HIP dan sama sekali tidak berbuat apapun bagi kepentingan bertumbuh di Papua? Mari kita berpikir. (Sasori86)

Masyarakat Adat Diantara Arus Modal


Terdapat sebuah hipotesa bahwa, daerah yang penuh dengan Adapun beberapa kegagalan tersebut adalah:
sumber daya alam adalah daerah konflik, belajar dari sejumlah Pertama: masuknya perusahaan ini tidak melalui sebuah
pengalaman yang terjadi hampir di seluruh belahan dunia proses perjanjian yang tidak melibatkan masyarakat adat se-
bahwa hipotesis tersebut hamper pasti menjadi sebuah teori. tempat (pemilik Hak Ulayat), tetapi hanya pemerintah dan
Sebut saja sierra leone (Africa) yang kaya akan berlian, pihak investor. Kedua: penguatan keamanan di sekitar areal
Ethiopia (Africa) yang kaya akan emas, sekarang telah menjadi investasi, tujuan dari penguatan ini sekaligus sebagai bisnis
daerah miskin karena kekayaan mereka di keruk habis, dan militer negara dan dengan dalih mengantisipasi gangguan kea-
masyarakat hidup dalam konflik antara suku, sehingga waktu maanan akibat rasa tidak puas masyarakat atas tidak terlibatan
untuk berkembang lebih maju dalam pembangun tidak terjadi, masyarakat adat dalam hal kontrak karya. Ketiga: menciptakan
akhirnya tidak pertumbuhan tenaga produktif. konflik antar masyarakat dengan berbagai dalih, sekedar men-
Di papua misalnya, explorasi yang di lanjutkan exploitasi galihkan perhatian masyarakat, dengan demikian perusahaan
oleh PT Freeport di Timika – Papua sejak 1974, pun dengan leluasa melakukan exploitasi sumber daya alam. Keem-
mengalami beberapa kegagalan permanen yang berbuntut pada pat: intervensi pihak investor dalam membentuk badan lemba-
penghilangan Hak masyarakat adat. ga adat, dan sekaligus duduk sebagai donator tetap, dengan
HAL 4 Fokus
demikian arah berfikir dapat di kontrol, sekaligus menjadi agen ra di lain sisi pihak keamaanan yang seharunya menjadi pelin-
kesadaran semu, yang kemudian mematikan semangat juang dung rakyat, justru menjadi penjaga modal di banding penjaga
akan kesadaran Hak atas tanah. warga negara. Dengan demikian musuh rakyat tidak hanya
Hal-hal seperti ini terus di praktekan hingga dewasa ini, pihak invetor tetapi juga pemerintah yang melanggar hak kepe-
misalnya masuknya coorporasi milik Arifin Panigoro di Merau- milikan rakyat atas sumber daya, dan pihak keamanan negara
ke, rencana pembukaan lahan kelapa sawit di sejumlah daerah yang menjaga mesin pembunuh rakyat di atas hak. Dua keada-
di Papua oleh PT Sinar Mas, yang bekerja sama dengan CNO- an ini menandakan tidak adanya kedaulatan rakyat dan negara
OC dari China dan di dukung dana dari Jerman. terhadap kedaulatanya sendiri, hal ini yang kemudian di kenal
dengan model penjajahan baru atas masyarakat adat dan identi-
Masuknya coorporasi tersebut di percepat dengan adanya kebi- tas serta seumber daya dan warisan budaya yang ada.
jakan nasional Otonomi daerah yang mewajibkan daerah harus Semakin tidak ada gerakan rakyat yang menentang upaya
mandiri dan mencari pembiayaan sendiri. Masing masing dae- deligitimasi masyarakat adat, maka dengan itu pula penindasan
rah mulai berlomba mencari investor tampa memperdulikan makin besar. Maka dengan itu ada beberapa hal yang perlu di
imbas terhadap masyarakat. Dalam hal ini ada beberapa cara lakukan oleh gerakan rakyat yakni:
yang kerap di lakukan oleh pemerintah daerah: Pertama: Menolak segalah macam bentuk investasi yang tidak
Pertama: pemerintah membuka pintu seluas mungkin bagi melibatkan masyarakat pemilik hak ulayat dalam sebuah kon-
masuknya investasi, dalam rangka itu juga sejumlah hal yang di trak yang adil dan bermartabat.
anggap sebagai penghalang di bersihkan terlebih dahulu, mi- Kedua: Perlu di lakukan pemetaan tanah adat atas nama komu-
salnya seperti membayar sejumlah kepala suku/ tua adat/ ka- nal, tidak atas nama seseorang yang kemudian mempermudah
proses negosiasi dengan pihak investor, dengan pemetaan atas
dang juga pimpinan gereja, atau siapa saja yang kemudian da-
nama komunal ini, keputusan yang lahir adalah keputusan ber-
pat mempengaruhi opini dalam masyarakat. Kedua: menge- sama bukan sepihak oleh seseorang.
luarkan sejumlah uang dari kantung APBD guna membiayai Ketiga: Mengingat tanah sebagai modal dan warisan pada anak
hal hal yang seharunya menjadi tanggung jawab perusahaan, cucu maka, tanah ulayat tidak perlu di jual, melainkan di sewa-
misalnya ganti rugi atas tanah, memjadi fasilitator antara peru- kan dengan sejumlah jaminan kesejahteraan dengan memper-
sahaan dengan orang terpilih dalam masyarakat setempat. Keti- timbangkan masa depan anak cucu.
ga: karena investasi asing yang masuk harus menggandeng Keempat: Menolak upaya peralihan dari tanah adat pada tanah
perusahaan local, maka di dorong sebuah perusahaan local milik negara, dengan asumsi tanah dan masyarakat telah ada
lebih dahulu sebelum berdiri sebuah organisasi legal yang ber-
yang pada umumnya di pimpin oleh keluarga dekat lingkaran
nama Negara.
pimpinan daerah, sebagai perusahaan papan nama(nepotisme). Kelima: menolak kehadiran alat negara (TNI & POLRI) seba-
Dengan memperhatikan keberpihakan pemerintah yang gai penjaga investor, melainkan mengembalika alat negara ini
lebih memilih lebih menjaga kepentingan pihak pemodal di pada fungsinya sebagai pelindung rakyat, sekaligu rasionalisasi
banding masyarakat setempat yang harus di lindungi. Sementa- alat negara tersebut. (Gepe-gepe).

Politik dan Bisnis Serdadu, Eskses Kekerasan Di Papua

Pseudo Konstitusional dan Dwifungsi ABRI – Cuplikan tara Rakyat.”


Aspek Histories Dalam buku ini dijelaskan bahwa percobaan kudeta
Di negara ini pernah berlaku demokrasi liberal (sistem akhirnya gagal, dan tentara lebih memilih bermain cantik den-
parlementer) saat UUDS 1950 berlaku. Yakni, saat supremasi gan memakai taktik „menyamarkan‟ tujuan utamanya dibalik
sipil dijunjung, dimana tentara sama sekali tidak bertaring diha- seruan, ajakan, propagandan-agitasi kepada rakyat agar kemba-
dapan kekuatan demokratik, bahkan aktor politik sipil bisa li menganut konstitusi (undang undang dasar) sebelumnya yak-
menginterfensi militer, dan memang sesuai dengan semangat ni UUD 1945, apa yang sebenarnya merupakan pseudo-
UU sementara tersebut. Namun situasi ini tentu tidak disukai Konstitusional – meminjam istilah George Junus Aditjondro.
pihak militer kuhusnya Aangkatan Darat (AD), karena itu me- Tentara memobilisasi (manipulasi) kelompok massa sipil ben-
reka terus berusaha dengan berbagai cara untuk mendapat legi- tukan tentara sendiri, agar memuluskan apa yang menjadi siasat
timasi bermain di panggung politik, baik dengan taktik kudeta, tentara. Sebut saja mobilisasi massa berdemonstrasi menuntut
pengerahan massa untuk berdemonstrasi, agitasi-propaganda Presiden Soekarno untuk membubarkan Dewan Kontituante
untuk melemahkan kekuatan-kekuatan politik sipil pada waktu dan mengeluarkan sebuah dekrit untuk kembali ke UUD 1945.
itu dan sebaliknya meyakinkan kalangan militer sendiri akan Ini merupakan langkah yang baru kemudian diambil, setelah
pentingnya tentara berpolitik. “… Tentara Indonesia dengan sebelumnya (tahun 1957), Jendral Nasution dipercayakan men-
demikian tidak ingin sekedar menjadi alat mati dari pemerintah jadi Penguasa Perang Pusat sesuai UU Keadaan Bahaya yang
yang sedang berkuasa, “ kata Jenderal A H Nasution (waktu itu diberlakukan Presiden melalui sebuah dekrit, atas usulan tiga
Kepala Staf Aangkatan Darat/KSAD) saat berpidato di Akade- orang kepala staf angkatan bersenjata (termasuk Nasution sen-
mi Militer Nasional di Magelang, pada 11 November 1958 – diri). Dimana dengan posisi Nasution ini, pada waktu itu AD
dikutip dari buku Coen Husain Pontoh “Menentang Mitos Ten- mulai berubah menjadi kekuatan politik utama disamping Soe-
Fokus HAL 5

untuk berpolitik, dan berefek pada sangat dikuasainya seluruh


aspek kehidupan sipil, sehingga melahirkan penderitaan dan
kesengsaraan bagi rakyat. Demokrasi bahkan akan selalu
terancam selama dwifungsi masih dianut. “Dwifungsi ibarat
pedang Damocles yang sewaktu-waktu siap memancung leher
rezim demokrasi.” Lalu apa yang menyebabkan TNI tetap ingin
menganut doktrin ini? Pontoh mengatakan karena alasan
ekonomi. “Bahkan, menurut saya, inilah dasar utama
kepentingan militer di wilayah politik: penguasaan sumber
daya ekonomi.”

Dok. BUK Perspektif Reformasi Sektor Keamanan


Dalam konteks isu Reformasi Sector Keamanan
karno, dan telah mampu menggunting „kuku-kuku‟ dari partai
(RSK), sebagai upaya membentuk tentara professional sesuai
politik yang dianggap tidak sehaluan politik, melarang penerbi-
semangat reformasi, kini telah ada legitimasi untuk melarang
tan koran tertentu atau membredelnya, menagkap politisi yang
tentara berbinsnis, sesuai UU No 34 Tahun 2004 Tentang
dianggap „berbahaya‟ termasuk anggota Konstituante, dan
Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dimana, pasal 2 (d) undang-
akhirnya mendesak Soekarno membubarkan Dewan Kontituan-
undang tersebut mengatakan bahwa, “tentara professional yaitu
te dan kembali ke UUD 1945 melalui Dekrit Presiden 5 Juli
tentara yang terlatih, terdidik, diperlengkapi secara baik, tidak
1959. Mereka akhirnya berhasil ‘menggagahi’ demokrasi den-
berpolitik praktis, tidak berbisnis dan dijamin
gan konsebsi barunya yang disebut “jalan tengah” atau yang
kesejahteraannya…” Sedangkan Pasal 39 mengatakan,
dikenal sebagai Dwifungsi ABRI pada masa Orde Baru.
“Prajurit dilarang terlibat dalam kegiatan bisnis.” – Seri 9
Kenapa harus kembali ke UUD 45 padahal saat itu Penjelasan Singkat (terbitan Juni 2008 oleh Institute for
Konstituante sedang bersidang untuk menghasilkan sebuah Defense Security and Peace Sudies/IDSPS). Pada terbitan ini
kontitusi yang baru? Tentu karena UUDS 1950 tidak memberi juga IDSPS memuat pengkategorian bisnis militer menurut
kemungkinan bagi tentara untuk berpolitik praktis, dan kontitu- Pramodhawardani dan Lex Rieffel, yakni terdiri dari: Aktivitas
si baru yang disiapkan pun pasti tidak. Cuplikan singkat dari Formal. Misalnya, perusahaan yang beroperasi di bawah UU
sejarah Indonesia ini perlu kita cerna kembali, sehingga bisa Perusahaan, yayasan yang beroperasi dibawah UU Yayasan,
memahami bagaimana actor keamanan, terutama tentara angka- atau koperasi yang beroperasi di bawah UU Koperasi; Aktivitas
tan darat, menjadi sangat berkuasa dan menggapai puncaknya Informal. Misalnya, jasa keamanan, komersialisasi asset Nega-
pada massa Orde Baru. Tiga puluh tahun terkonsolidir dan ber- ra, dan hubungan khusus dengan BUMN; Aktifitas Ilegal. Mi-
kuasa cukup membuat TNI menjadi institusi yang matang dan salnya, pengambilan sumber daya seperti pasir atau kayu, pen-
kuat. Lihat saja, meski demiliterisasi dalam bentuk isu “Cabut gumpulan bea (untuk pemindahan barang dan orang), perlin-
Dwifungsi ABRI” juga diusung bersama tuntutan reformasi dungan, penyelundupan, terlarang atau perjudian atau prostitu-
lainnya, dan meski Soeharto berhasil dilengserkan ke prabon si.
(digulingkan), tentara hanya sempat ‘dipojokkan’ sementara
Tentara di Indonesia telah berbisnis sejak masa awal
waktu oleh gelombang reformasi tanpa berhasil mencabut Dwi-
institusinya dibentuk, dan hingga pertengahan tahun 2005 ada
fungsi ABRI. Hingga kini dwifungsi tetap sebagai „ideologi‟
kira-kira 1500 unit bisnis yang masuk dalam daftar inventarisa-
TNI, dan masih dipilari oleh fungsi hankam dan fungsi politik,
si militer (data dari Tim Suvervisi Transformasi Bisnis TNI,
dimana seringkali keduanya bermuara pada kepentingan bisnis.
dimuat pada terbitan IDSPS). IDSPS dalam terbitan ini juga
Keduanya saling berhubungan erat, dipengaruhi dan mempen-
mengatakan bahwa meski Pasal 76 UU No 34 Tahun 2004 Ten-
garuhi, bagai dua sisi mata uang. Fungsi hankam tercermin
tang Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengamanatkan peme-
pada struktur komando territorial (Koter), sementara fungsi
rintah untuk mengambil alih seluruh aktivitas bisnis TNI dalam
politik tercermin pada keterlibatan TNI-Polri dalam soal politik
lima tahun terhitung sejak UU ini disahkan (2004-2009), na-
praktis, control terhadap sipil, dan peran-peran social lainnya.
mun kalangan militer tentu tidak mau berhenti dari nikmatnya
Kini di DPR memang sudah tidak ada fraksi ABRI/TNI-Polri,
berbisnis dengan backing kekuasaan. Singkatnya, tentara pro-
namun bukan berarti TNI-Polri telah menghapus fungsi poli-
fessional dalam konteks RSK masih sebuah mimpi. Upaya
tiknya, sebab dua fungsi itu adalah kepribadian tentara Indone-
mendorong RSK tidak berjalan sesuai harapan, belum ada peru-
sia. Pada sebuah kesempatan diskusi, George Junus Aditjondro
bahan signifikan dalam institusi TNI. Aktivitas bisnis masih
mengatakan bahwa setiap keputusan strategis di Negara ini
tetap dijalankan oleh institusi tersebut.
bagaimana pun juga harus dimasak pada tiga tungku, “Senayan,
Istana, dan Cilangkap.”
Coen Husain Pontoh (dalam bukunya tersebut), bah- Peningkatan Jumlah TNI-Polri di Papua
kan mengkritik para analis militer Indonesia yang mendukung Pernyataan tentang akan ada tambahan satu kodam di
agar TNI tetap berpolitik, dengan mengatakan, “Mereka lupa, Papua dan satu lagi di Kalimantan Barat, seperti yang
ketika para pemangku senjata berpolitik pada saat bersamaan disampaikan oleh Letnan Jenderal George Toisutta di Markas
demokrasi masuk keranjang sampah.“ Apa landasan kritik dari Besar TNI Angkatan Darat di Jakarta, Rabu (11/11/09) – seusai
aktivis Partai Rakyat Demokratik asal Sulawesi Utara ini? menerima jabatan KSAD dari Jenderal Agustadi Sasongko
Menurutnya, dwifungsi telah menjadi legitimasi bagi TNI
HAL 6 Fokus
Purnomo – adalah tidak mengherankan. Menurut dugaan saya, dan Mimika; dalam lingkup Korem 172 yakni Polres Jayapura,
Toisutta yang adalah mantan Pangdam XVII/Cenderawasih dan Sarmi, Keerom, dan Jayawijaya; dalam lingkup Korem 173
mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Tentara yakni Polres Biak Numfor, Supiori, Yapen Waropen, Nabire,
Nasional Indonesia Angkatan Darat (PangKostrad), sebenarnya Paniai, dan Puncak Jaya; dalam lingkup Korem 174 yakni Pol-
hanya berupaya melegalkan apa yang sudah menjadi „masakan‟ res Merauke. Sedangkan 8 Polres persiapan yang baru dimekar-
yang telah di rampungkan di „dapur‟ TNI AD. Kodam sebe- kan seiring dengan pemekaran kabupaten adalah: Teluk Won-
narnya sudah siap didirikan, tinggal mencari legitimasi semata dama, Tolikara, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Waropen,
dan momen yang tepat. Sebab, dengan alasan untuk mengatasi Boven Digoel, Mappi, dan Asmat. Mantan Kabid Humas Polda
masalah keamanan di Indonesia yang sangat luas wilayahnya, Papua, AKBP Nur Habri, pernah mengungkapkan (09/04/2009)
dan dengan keterbatasan teknologi, Koter masih merupakan bahwa dalam menghadapi Pemilu legislatif di Papua, Polda
alasan prinsip yang dipegang TNI-Polri, otomatis jumlah tenta- Papua menerapkan Siaga I dan menerjunkan dua pertiga perso-
ra dan polisi akan terus meningkat, ada perekrutan personil dari nilnya atau sekitar 8.892 anggota kepolisian
tahun ke tahun, dan disisi lain struktur teritorial akan terus di- (www.detikhot.com). Artinya saat itu jumlah keseluruhan ang-
perluas. gota polisi di bawah Polda Papua adalah sebanyak 13.350 per-
Apakah alasan itu memang semestinya atau tidak, sonil.
namun dari kaca mata supremasi sipil dalam konteks RSK Sebuah lapora berjudul “TNI & POLRI FORCES IN
sebenarnya justru saat ini sedang didorong penghilangan kon- WEST PAPUA” yang ditulis oleh Matthew N. Davies (tahun
sep Koter. Seri 10 Penjelasan Singkat dari IDSPS dengan judul 2006) mengatakan bahwa sampai dengan tahun 2019 akan ada
“Otonomi daerah Dan Sektor Keamanan” restrukturisasi dan droping pasukan ke Pa-
mengatakan bahwa pengembangan Koter .......sampai dengan tahun 2019 akan pua, sementara sampai dengan tahun 2006
TNI justru menjadi jalan bagi semakin ada restrukturisasi dan droping pasu- saja sudah ada 23.500 anggota TNI-Polri
terlibatnya TNI dalam urusan keamanan kan ke Papua, sementara sampai den- dengan rincian: TNI sebanyak 12.800 orang
domestic (dalam negeri), dan berefek gan tahun 2006 saja sudah ada 23.500 dan Polisi (termasuk Brimob) sebanyak
pada perampasan peran antara TNI dan anggota TNI-Polri dengan rincian: 10.700 orang - Angka ini ditulis dengan
Plri. Disisi lain dikatakan juga bahwa TNI sebanyak 12.800 orang dan Polisi merujuk pada sebuah analisis intelejen
supremasi sipil yang diperankan oleh (termasuk Brimob) sebanyak 10.700 (departemen pertahanan) Australia. Artinya,
Bupati dan Gubernur tampaknya tidak orang ........ jika satu divisi pasukan berkisar antara
mendukung upaya untuk melakukan re- 15.000 personil maka diperkirakan ada dua
formasih di tubuh TNI, terutama soal penghapusan Koter. Pe- divisi lebih yang telah ditempatkan di Papua. Sebab selain itu,
mekaran kabupaten dan provinsi memungkinkan pembentukan Matthew juga mengatakan bahwa telah ada 10.000 pasukan
strutur koter, “…biasanya atas permintaan para Bupati atau Kostrad yang ditempatkan di Sorong dan Jayapura sepanjang
Gubernur. Penambahan sturktur komando teritoril di suatu wi- tahun 2004-2006.
layah berarti mengundang TNI untuk terlibat dalam urusan Saat ini struktur Koter TNI AD di Papua terdiri dari 1
keamanan dalam negeri yang seharusnya, bersama-sama den- buah Kodam (Kodam XVII/ Cenderawasih) bermarkas di Jaya-
gan fungsi penegakan hukum menjadi wewenang Polri.” pura, 4 buah Korem dan 10 buah Kodim. Keempat Korem itu
Meski beberapa kali pejabat militer lokal maupun di yakni: Korem 171/Praja Wira Tama di Kota Sorong, memba-
pusat membantah bahwa pemekaran kabupaten dan provinsi wahi Kodim 1704/Sorong, Kodim 1706/Fakfak, Kodim 1703/
tidak otomatis diikuti perluasan struktur Koter, namun nyatan- Manokwari, dan Kodim 1710/Mimika; Korem 172/Praja Wira
ya sebaliknya. Seiring dengan pemekaran wilayah kabupaten Yakti di Kota Jayapura, membawahi Kodim 1701/Jayapura dan
dan provinsi, struktur TNI-Polri di Papua pun terus diperluas. Kodim 1702/Jayawijaya; Korem 173/ Praja Wira Braja di Biak,
Counter insurgency (upaya mematahkan gerakan separatis ber- membawahi Kodim 1708/Biak Numfor, Kodim 1709/ Yapen
senjata) dan terorisme adalah isu yang selalu diwacanakan ke Waropen, dan Kodim 1705/Nabire; Korem 174 Anim Ti Wa-
dalam kesadaran birokrat dan politisi sipil serta massa rakyat ninggap di Merauke membawahi Kodim 1707/Merauke.
untuk mendapat legitimasi. Dan dengan alasan kekurangan Dan Papua kini telah memiliki 3 batalion baru yang
personil, pasukan non organic selalu didroping ke Papua, tanpa permanen, sehinga jumlah batalion organik di Papua (termasuk
ada control berarti dari pihak sipil, dan tidak ada rasionalisasi Zipur 10) telah menjadi enam buah. Yakni: di Jayapura Raya
jumlah TNI-Polri di Papua. Celaknya, sampai kini pemerinta- (Kota Jayapura, Abe, dan Sentani) terdapat 2 batalion, Batalion
han sipil maupun LSM tidak memiliki data yang jelas berapa Inf. 751 Sentani dan Zipur 10 Waena; di Sorong terdapat 1
jumlah seluruh personil TNI-Polri di Papua, meski tidak terlalu batalion, Batalion 752 di Sorong, memiliki 4 kompi, 3 kompi
sulit untuk menangkap dengan jelas bahwa ada peningkatan (A, B, D) berada di Sorong sedangkan kompi C berada di Arfai
jumlah personil TNI-Polri di Papua dalam beberapa tahun bela- -Manokwari; di Nabire terdapat 1 batalion, Batalion 753 di
kangan ini. Indikator yang mudah mungkin dengan berpatokan Nabire dengan 5 kompi (A, B, C, D, E), kompi C berada di
pada fakta bahwa ada penambahan battalion baru, Korem baru, Biak, Kompi B berada di Serui, dan sisanya berada di Nabire;
Kodim baru, Lantamal baru, dan pasukan non-organic yang di Merauke terdapat 1 batalion, Batalion 755 Merauke dengan
masuk terus ke Papua. 4 kompi (A, B, C, D); di Timika terdapat 1 batalion, Yonif
Kepolisian di Papua terdiri dari 1 Polda (Polda Papua) Kostrad 754 Emeneme Kangasi Timika, dengan 4 kompi,
yang membawahi 2 buah Polresta (Sorong dan Jayapura), dan kompi A – D berada di Timika, sedangkan Kompi E berada di
18 buah Polres: dalam lingkup Korem 171 yakni Polres So- Fakfak; di Wamena terdapat 1 batalion, Batalyon 756, berasal
rong, Sorong Selatan, Fakfak, Kaimana, Manokwari, Bintuni, dari Satgas Yonif 310 / Kujang Kencana Siliwangi Jawa Barat.
Fokus HAL 7

Memang jumlah tentara di Papua saat ini belum bisa demonstrasi mahasiswa dan masyarakat; Penyerangan terhadap
dihitung secara pasti. Namum dalam pengamatan kami masyarakat sipil; isu separatisme dan terorisme.
(Agustus 2009) bahwa antara Abepura ke Yuruf, Distrik Web
Kab. Keerom, jumlah pos yang berada sepanjang rute 151 Km Dua contoh dari aktivitas bisnis yang berindikasi pada
tersebut – tidak termasuk pos-pos yang berada di sekitar lokasi keterlibatan individu maupun institusi TNI-Polri seperti
transmigrasi di Arso dan Arso Timur (Skou-Bewani) – ada dimaksud di atas, khususnya yang telah diketahui public dan
sekitar 14 pos pasukan non-organic, 2 pos permanen yang be- dalam kurun waktu sejak disahkannya UU No 34 Tahun 2004
lum ditempati, dan markas utama pasukan organik Kompi E Tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah seperti
Yonif 751 yang terletak di Koya Karang. Sedangkan di sepan- diurai di bawah ini:
jang jalan raya antara Kabupaten Jayapura-Kota Kabupaten Ketika masyarakat Nandalin-Sentani memprotes
Sarmi, terdapat sekitar 8 pos tentara, belum termasuk pos-pos aktivitas penggalian bahan tipe C yang dilakukan PT
yang berada disebelah barat kota (Pantai Barat) dan di daerah Bintang Mas dikampungnya (9 Mei 2009), mereka
Tor Atas – beberapa pos TNI di Sarmi diketahui berada di seki- justru mendapat tantangan dari pihak kepolisian. Kepala
tar areal kamp perusahaan kayu atau bahkan berpos di dalam kampung yang melarang pengoperasian alat berat di
kamp-kamp perusahan. Sementara, George Junus Aditjondro lokasi penggalian justru ditangkap dan ditahan di Polda
dalam sebuah makalah “Militerisme Pasca Soeharto dan Rele- Papua serta dijerat dengan tuduhan perbuatan tidak
vansinya Bagi Orang Papua” mengatakan bahwa sekitar Maret menyenangkan, Pasal 335 KUHP. Anehnya, aparat
2009 di sepanjang Merauke-Waropko ada kira-kira 80 pos Sa- polisi malah mengusir masyarakat yang hendak
tuan Kostrad dan Kopassus, dengan jarak antar pos kira-kira 5 mengumpulkan batu di lokasi yang adalah wilayah adat
Km, dimana setiap pos induk ada sekitar 30 orang personil se- mereka, bahkan ada yang disuruh merayap di atas batu-
mentara tiap pos kecil dihuni oleh 12-19 personil, karena itu dia batu kali. Pihak Polda mengatakan penahanan kepala
mengkategorikan daerah itu termasuk dalam “kawasan- kampung ini sudah sesuai prosedur, tetapi Anu Afaa
kawasan KTT (kerapatan tentara tertinggi).” Kampung Nandali dr. Jhon Managsang menanggapi
lain. “ Saya menilai kasus ini dilakukan secara parsial
oleh Polda Papua, kasus lain juga yang kami lihat tidak
Antara Profesionalisme, Bisnis, dan Kekerasan sesuai adalah penerbitan surat ijin galian Golongan C
Penempatan pos-pos pasukan TNI secara besar- oleh pemerintah Kabupaten Jayapura, yang tidak
besaran di sepanjang perbatan RI-PNG, di areal penambangan memihak kepada rakyat,” kata Manangsang. Sedangkan
PT. Freeport, atau di sekitar daerah Pegunungan Tengah adalah Pemda Jayapura membantah bahwa pihaknya telah
bagian dari realisasi prinsip Koter. Tapi bukan berarti semata- mengeluarkan ijin penggalian. Papua Pos (12/05/09)
mata untuk kepantingan menjaga keutuhan Negara ini, bisa jadi mencatat bahwa oknum dari satuan kepolisian di
ada kepentingan lain yang terselubung. Yang pasti, hampir di lingkungan Polda Papua patut diduga dibayar karena
semua tempat dimana pasukan ditempatkan, tidak sulit untuk justru berpihak pada Bintang Mas – padahal masyarakat
menunjukan bahwa ditempat tersebut ada bisnis yang telah dirugikan selama 18 tahun, sejak tahun 1990.
dijalankan. Atau ketika terjadi peristiwa kekerasan Satuan-satuan TNI-Polri, organic juga non-organic yang
(pelanggaran HAM), tidak jarang dilatarbelakangi konflik ditempatkan di areal pertambangan PT. Freeport, selain
penguasaan sumber daya alam. Apakah mungkin seperti pepata mendapat uang-keamanan, mereka juga mencari uang
yang berbunyi sambil menyelam minum air atau dimana ada dengan berbagai bentuk aktifitas bisnis lain. Misalnya
gula, disitu ada semut? Kecurigaan ini bukan tidak beralasan dengan memanfaatkan keberadaan pendulang
karena banyak fakta kasus di Indonesia dan khususnya di Papua tradisional di sepanjang aliran sungai Ajigwa:
telah mengindikasikan hal tersebut, dimana fungsi professional memungut semacam upeti dari pendulang, menjadi
TNI-Polri tenggelam diantara aktvitas bisnis dan main pemasok bahan kebutuhan pendulang (ditukar dengan
„hajar‟saja. emas), dan jasa transportasi bagi dari dan ke lokasi
Dalam uraian pada Seri 10 Penjelasan Singkat dari pendulangan. Kasus ini mulai menjadi perhatian public,
IDSPS dikatakan bahwa secara intitusional actor keamanan setelah terjadi bentrokan antara pendulang tradisional
(TNI-Polri dan Intelejen) menyatakan tunduk pada hukum dan (masyarakat asli Papua) dengan taskforce (keamanan
prinsip HAM tetapi kekerasan dan penyalahgunaan kekuasaan Freeport) dan Brimob Polda Papua yang bertugas
masih terjadi di daerah, yang menunjukan tidakadanya disana. Juga setelah majalah Times melaporkan tentang
signifikasi relasi secara positif antara perubahan pada level „uang Preman‟ yang dibayarkan Freeport ke tentara.
legislasi, kebijakan institusional di lingkungan TNI, Polri, dan Saat terjadi peristiwa bentrokan ini dan sebelumnya,
Intelejen dengan penurunan angka kekerasan dan pelanggaran Kostrad dan Brimob lah dua kesatuan yang selalu
kekerasan. Gambaran kekerasan baik yang bersifat langsung diketahui bertugas antara Mil 32- Mil 74. Kostrad
maupun tidak langsung kapada masyarakat sipil terjadi dalam biasanya di tempatkan (tetap) di Mil 74 dimana lokasi
berbagai bentuk dan banyak kasus, diantaranya: sengketa pabrik emas berada dan Brimob (organic maupun non-
agrarian; praktek bisnis TNI dan Polri di sektor pertambangan organic) selalu berpatroli. Namun kabarnya mulai Juli
dan perkebunan; penguasaan lahan rakyat untuk kebutuhan 2006 tugas pengamanan telah dipegang sepenuhnya
instalasi militer; sulitnya perisinan untuk menyelenggarakan oleh satuan Kepolisian – berdasarkan Keputusan
kegiatan politik; backing perusahaan penebangan kayu liar; Presiden (Kepres) No 63 Tahun 2004 tentang Pam
konflik antara TNI dan Polri terkait dengan praktek bisnis dan Ovitnas yang tidak lagi ditangani oleh TNI. (Kahar).
jasa keamanan; konflik sumber daya alam; penanganan
HAL 8 Arah Juang
BAGAIMANA MELAWAN INVESTASI YANG MENINDAS, DEMI PEMBEBASAN

Menurut teori-teori ekonomi borjuis (teori-teori ekonomi masyarakat tersebut, bahkan mereka juga menjadi alat
kapitalisme yang dalam prakteknya saat ini dikenal dengan penyebar teror untuk menakuti masyarakat agar tidak
nama Neoliberalisme) dan juga menurut keyakinan banyak melawan perusahaan tersebut.
pemimpin Papua bahwa investasi akan mensejahterakan orang 3. Neoliberalisme (dalam hal ini liberalisasi investasi)
Papua. Ternyata justru memiskinkan, memarginalkan, dan yang rakus sehingga merugikan orang Papua.
menyingkirkan orang Papua, serta menjadikan orang Papua Neoliberalisme ini kemudian mengeliminir (mengurangi
sebagai orang asing di negerinya sendiri. Tentu kita sadari bahkan hingga mentiadakan) posisi negara untuk
bahwa fakta-fakta tersebut bukanlah hal baru, bahkan dari melindungi kepentingan warganya. Sehingga persaingan
kerakusan dan kejahatan neoliberalisme terhadap kehidupan yang tidak seimbang antara kepentingan masyarakat dan
masyarakat lain di belahan dunia ini, terutama di negara-negara perusahaan sudah pasti dimenangkan oleh perusahaan,
berkembang dan negara-negara terbelakang bisa menjadi dan masyarakat kemudian mengalami ketersingkiran,
contoh bagi kita. marginalisasi, dan kemiskinan.
Fakta-fakta tentang pemiskinan, marginalisasi, dan Kondisi tersebut tidak bisa kita biarkan begitu saja, tetapi harus
penyingkiran terhadap orang Papua semakin lebih telanjang diubah dengan cara melawannya. Bagaimana cara kita
dipraktekan sejak Papua di kuasai (aneksasi) oleh pemerintah melawannya?
Indonesia yang pro terhadap kebijakan-kebijakan kapitalisme-
Hal pertama yang harus kita (orang Papua) sadari adalah
neoliberalisme. Berangkat dari kondisi itulah kemudian
bahwa kondisi ini merupakan ancaman yang serius
Gerakan Rakyat Demokratik Papua (Garda-P) didirikan dengan
terhadap kehidupan seluruh orang Papua, dan juga anak
tujuan mewujudkan masyarakat Papua yang demokratik,
cucu kita yang akan datang. Oleh karena itu tidak ada
merdeka (berdaulat), modern, adil (setara), sejahtera, bersih
jalan lain, selain melawan kondisi yang ada dan
(transparan) dan internasionalis. Tujuan itu kemudian di
mengubah kondisi tersebut menjadi kondisi yang lebih
turunkan menjadi program umum yaitu Memperjuangkan
adil bagi orang Papua.
pembebasan nasional dengan melawan imperialisme dan
Setelah sadar maka kita harus mulai melawan dengan
pemerintahan NKRI agen imperialisme serta memperjuangkan
alat perlawanan yang modern yaitu organisasi.
pembentukan Pemerintahan Persatuan Rakyat Papua yang
Organisasi adalah alat perlawanan modern yang sudah
demokratik, progresif dan revolusioner, dan program
teruji ketangguhannya dalam mengubah kondisi suatu
strategisnya yaitu Memajukan tenaga produktif dengan sumber
masyarakat. Dari mana kita mulai membangun
pembiayaan dari pengambilalihan dan penataan ulang industri
organisasi? Organisasi dibangun dari kebutuhan/
seperti: pertambangan, kehutanan, perkebunan, perikanan, dan
program yang hendak di capai. Misalnya jika suatu
pertanian.
masyarakat adat yang menuntut hak ganti rugi tanah,
Cita-cita mewujudkan suatu tatanan masyarakat Papua maka bisa dimulai dengan organisasi adat yang ada,
seperti yang ada pada tujuan Garda-P tersebut, dan kemudian di yaitu dengan mulai mendorong organisasi adat yang ada
turunkan (didetailkan) dalam program umum dan program untuk mulai memperjuangkan hak ganti rugi tanah
strategis Garda-P, tentu bukanlah hal yang mudah untuk tersebut.
diwujudkan. Cita-cita itu masih jauh dari realitas (kenyataan) Bagaimana cara/strategi kita melawan? Kita melawan
yang ada saat ini. Namun cita-cita tersebut harus mulai dengan beberapa cara, yaitu: Melawan dengan tulisan
diperjuangkan dengan mulai menyingkirkan hambatan- (terbitan, selebaran, dll); Melawan dengan membangun
hambatan yang menghambat terwujudnya cita-cita tersebut. front/koalisi/aliansi dengan organisasi atau kelompok
Hambatan-hambatan tersebut antara lain: lain yang setuju dengan perlawanan yang sedang kita
1. Terbatasnya (bahkan sering tertutupnya) ruang lakukan; Melawan dengan melakukan diskusi-diskusi,
demokrasi. Ruang demokrasi dalam arti kebebasan seminar-seminar di tengah-tengah masyarakat yang
mengeluarkan pendapat, pikiran, ekspresi politik, dan belum sadar atau pun diskusi atau seminar untuk makin
kebebasan berorganisasi sering terhambat bahkan sering menguatkan kesadaran perlawanan yang ada; Melawan
dilarang dan dibatasi dengan alasan-alasan formal dan dengan melakukan aksi massa bersama-sama dengan
prosedural yang mengabaikan esensi demokrasi kelompok/organisasi lain yang setuju dengan isu aksi
tersebut. massa (demonstrasi) yang kita lakukan. Baik aksi massa
2. Ancaman terhadap demokrasi dari militer. Bukan serentak di beberapa kota atau beberapa kecamatan
rahasia lagi ketika militer (TNI dan POLRI) kemudian secara bersama-sama, atau dengan melakukan aksi
menjadi bagian dari kegiatan bisnis (misalnya bisnis massa di suatu tempat dengan memobilisir/mengerahkan
kayu, dll) bahkan mem-backing (mendukung, semua anggota/simpatisan aksi kita; Menjalankan
mengamankan) kegiatan-kegiatan bisnis ilegal. aktifitas organisasi secara rutin/reguler/terus menerus
Sehingga ketika ada benturan kepentingan antara dan teratur. (Smadav).
investor (pengusaha) tersebut dengan masyarakat
pemilik hak ulayat dimana suatu perusahaan berada, Viva Demokrasi!!!
maka para anggota TNI/POLRI tersebut kemudian
menjadi alat untuk membungkam protes (perlawanan) Hidup Rakyat Papua!!!
Bersatu Untuk Pembebasan Nasional!!!
Opini HAL 9

Dasar Perjuangan Jenderal Kwalik Dan Selubung Pembunuhannya


Oleh: Saren

Awal mula konflik yang mengakibatkan pelanggaran keterlibatan Densus 88, apakah operasi ini telah direncanakan
HAM, ketidakadilan, penindasan, diskriminasi, marginalisasi (diarahkan) untuk mendapat pembenaran bahwa Jenderal
dan perampasan ha-hak adat penduduk pribumi di tanah Papua, Kwalik adalah seorang teroris? Kedua. Jika memang benar
tidak terlepas dari sejarah masuknya wilayah dan Bangsa bahwa Jenderal Kwalik adalah pelaku dari serangkaian
Papua Barat sebagai bagian dari Negara Kesatuan Repubik penembakan di areal PT. Freeport antra 8 Juli 2009 –
Indonesia (NKRI). Melalui Pepera 1969 yang tidak memenuhi November 2009, kenapa Beliau tidak diberikan kesempatan
unsur demokrasi, HAM, juga hukum Internasional. Dalam untuk bersaksi di depan pengadilan Indonesia? Ketiga. Lalu
hemat saya, Pemerintah Indonesia yang saat itu sangat ambisi bagaimana dengan pernyataan Kapolda Papua Irjen Bagus
untuk mengambil Papua, tentu tidak terlepas dari tujuan Ekodanto bahwa Jenderal Kwalik tidak terlibat dalam
penguasaan atas suber daya alam yang sangat berlimpah rangkaian penembakan itu, dan bagaimana dengan kenyataan
dibumi cenderawasi ini. Selama 40-an tahun orang Papua bahwa sejumlah selongsong peluru yang ditemukan di TKP
ditekan oleh penguasa negara ini, terutama dalam massa rezim adalah milik PINDAD yang adalah perusahan pembuat senjata
Orde Baru yang kapitalis-militeristik. Sejak 1960-an sampai milik Indonesia? Keempat. Apa motif dibalik pembunuhan
sekarang tercatat beberapa operasi militer yang dilakukan oleh Jenderal Kwalik? Kelima. Kenapa hingga kini pihak
aparat keamanan seperti: operasi Wisnumurti I dan II; Operasi kepolisisan belum bisa mengungkap siap sesungguhnya yang
Tumpas; Operasi Sadar I-IV; Operasi Wibawa I-IV; Operasi melakukan serangkaian penembakan di areal penambangan PT
Bharata Yudha; Operasi Pasca Pembebasan Sandera freeport tersebut, sehingga samapai saat ini masyarakat masih
Mapnduma; Operasi penyisiran masyarakat sipil seperi terus bertanya-tanya? Keenam. Jika jawabannya untuk
Abepura 2000 dan Wasior 2001; serta beberapa operasi menghentikan konflik maka, kapan konflik itu berakhir,
intelijen. Akibat itu semua, orang Papua terus menjadi korban kenapa Jenderal Kwalik tidak ditembak saat ada pertemuan
pelanggaran HAM, dan tak satupun pelanggaran ini antara pihak kepolisian dengannya, dan apakah Jenderal
diselesaikan secara adil di depan Hukum. Tidak pernah ada Kwalik adalah sumber konflik antara orang Papua dengan
keinginan dari pemerintah untuk memecahkan situasi ini Pemerintah NKRI?
dengan sebuah solusi penyelesaian yang adil dan demokratis. Sejumlah pertanyaan di atas bahkan bisa berubah
Menghadirkan militer untuk menumpas rakyat yang melakukan menjadi sebuah kesimpulan atau jawaban bagi sebagian orang
perlawanan, atau mendatangkan transmigrasi sebanyak- bahwa, pembunuhan Jenderal Kwalik merupakan selubung
banyaknya untuk menguasai lahan kosong – sebagai siasat dari drama perebutan jasa pengamanan PT. Freeport. Atau
membatasi gerilyawan Papua – di setiap wilayah adalah bagian dengan kata lain, bisa dibilang bahwa demi sebuah kepentingan
dari cara yang diyakini pemerintah, yang justru bisnis dari pihak-pihak tertentu, Jenderal Kwalik menjadi
memperpanjang dan memperburuk wajah persoalan Jakarta- korban. Namun bagi saya dan sebagian besar masyarakat Papua
Papua. yang menginginkan adanya sebuah perubahan di tanah ini,
Sebaliknya, meski berulangkali dibungkam, hingga pembunuhan terhadap Jenderal Kwalik adalah pembunuhan
kini perbedaan pandangan terhadap proses penggabungan terhadap sang pejuang yang setia membelah kebenarandan dan
wilayah Papua Barat ke NKRI yang penuh rekayasa ini terus keadilan. Pembunuhan ini penuh dengan konspirasi demi
disuarakan oleh orang Papua. Fakta menunjukan bahwa kepentingan yang tidak berpihak pada rakyat. Pembunuhan ini
gerakan perlawanan justru tidak pernah bisa dipadamkan, tidak akan mengakhiri konflik, dan apalagi akar permasalahan
sekalipun sepanjang sejarah itu juga orang Papua tidak pernah yang sesungguhnya justru tidak disentuh. Pembunuhan Jenderal
mendapat respon positif dari Pemerintah NKRI. Perlawanan Kwalik adalah bukti terbaru bahwa Pemerintah Indonesia tidak
bersenjata yang dilakukan oleh Tentara Pembebasan Nasional- pernah mau meyelesaiakn konfik antara bangsa Papua dan
Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) terhadap praktek- Pemerintah Indonesia. Dan seribu kebencian baru justru lahir
praktek ketidakadilan bahkan tak pernah surut walaupun telah dan mempertebal jurang kepercayaan masyarakat Papua
dijadikan alasan untuk menetapkan Papua sebagai Daerah terhadap Pemerintah Indonesia. Kepergian yang mendadak dari
Operasi Militer (DOM). TPN-OPM telah memainkan peranan Jenderal Kwalik justru akan menjadi inspirasi dan energi baru
kunci sebagai garda dan motor pergerakan, meski tidak sedikit bagi perjuangan rakyat Papua. Selamat Jalan Pahlawan Bangsa.
anggotanya yang gugur sebagai bunga bangsa.
Jenderal Umeki Kelly Kwalik adalah salah satu
diantara mereka yang telah memilih jalan hidupnya dengan Hidup Atau Mati Adalah Urusan
memanggul senjata demi pembebaskan rakyat dan negeri ini. Tuhan. Tetapi Hidup Dan Mati Demi
Sang Jenderal telah berjuang selama 37 tahun (1974-2009) dan
gugur tidak dalam suasana perang, melainkan dalam sebuah
Melanjutkan Sebuah Kehidupan, Dan
operasi penyergapan yang dilakukan oleh Densus 88 Polri dan Demi Memanusiakan Kehidupan
satuan Brimob yang tergabung dalam Satgas Amole Timika. Manusia Adalah Sebuah Jalan Hidup
Ada sejumlah hal yang perlu juga kita pertanyaan menyangkut
kematiannya di tangan Densus 88. Pertama. Dengan Yang Mulia
HAL 10 Tokoh
Filep Karma
”.......Untuk menuju Pembebasan Nasional, Bangsa Papua tetap berjuang dengan cara damai secara demokratis dan
bagaimana mengoptimalkan potensi – potensi yang di miliki oleh orang asli Papua sendiri untuk di gunakan sebagai
alat dalam perjuangan. Strategi pembebasan nasional adalah bagaimana melakukan penyadaran/mengorganisir
rakyat Papua....”

Filep Jacob Samuel Karma, memiliki sapaan akrab Filep.


Lelaki Asal Biak Utara yang saat ini menjalani Masa
Tahanan di Lapas kelas II A Abepura. Dulunya Ia adalah
seorang pegawai negeri sipil di Lingkungan Pemerintah
Provinsi Papua yang saat ini berusia 50 tahun. Ia mengenal
perjuangan pada saat duduk di bangku kelas II SD,pada saat
SMP ia memiliki cita – cita untuk masuk dalam bidang sosial
politik ketika ada di bangku kuliah dan keinginannya
tercapai ia memilih jurusan sosial politik di Universitas 11
Maret(Surakarta – Solo)pada tahun 1979 dan
menyelesaikan studinya dengan meraih gelar sarjana sosial
politik pada tahun 1987. Pada tahun 1997 ia pernah
menjalani program Magister Development Management –
Asian Institute of Management / Makati – Manila –
Philipines, pada tahun 1997 dan selama 11 bulan menjalani
program namun tidak berhak menyadang gelar magister. Dok Pribadi

Filep di dakwa melakukan makar (pemberontakan) pada


Multi ras atau Multi etnis.
tanggal 01 Desember 2004. Pada saat itu ratusan
Untuk menuju Pembebasan Nasional, ia tetap berjuang
mahasiswa berkumpul di kampus universitas setempat dan
dengan cara damai secara demokratis dan bagaimana
memulai long march sambil meneriakkan kata-kata "Papua"
mengoptimalkan potensi – potensi yang di miliki oleh orang
dan "Kemerdekaan!" Teriakan-teriakan mereka juga
asli Papua sendiri untuk di gunakan sebagai alat dalam
mencakup ajakan untuk menolak undang-undang otonomi
perjuangan. Strategi pembebasan nasional menurutnya
khusus, dan meminta pemisahan Papua dari Negara
bagaimana melakukan penyadaran/mengorganisir rakyat
Kesatuan Republik Indonesia. Perayaan diadakan di Lapan-
Papua untuk bersatu.
gan Trikora di Abepura, dan terdiri dari berbagai pidato,
Harapannya terhadap generasi Papua adalah tetap
doa, dan tarian. Selama berjalannya perayaan tersebut be-
mempertahankan nasioanalisme Papua dan
berapa orang dalam kerumunan mengibarkan bendera Bin- Dok.. BUK
mengembangkannya dengan di landasi nilai – nilai
tang Kejora. Setelah dari kejadian tersebut, pada tanggal 26
kemanusiaan, serta mulai berpikir untuk mencari strategi
mei 2005 ia(filep karma-red) di putuskan bersalah dan di
pola perjuangan damai yang lain dan tetap
hukum selama 15 Tahun Penjara. Lelaki kelahiran 14 Agus-
mempertahankan hak – hak asli orang Papua. Menjalankan
tus 1959 di Hollandia Binen (Abepura) ini sudah meng-
propaganda pembebasan nasional, yang positif secara ra-
habiskan masa hidupnya selama lima tahun di balik terali
sional dan jujur. Tetap semangat dalam pembebasan jangan
besi. Sebelumnya ia pernah menjalani masa tahanan di LP
pernah putus asa, tetap yakin apa yang kita perjuangkan
Biak saat kejadian pengibaran bendera bintang kejora pada
pasti akan tercapai.
01 – 06 juli 1998 di Tower Air dekat pasar inpres biak, ia
Seorang Bapak yang memiliki 2(dua) orang anak perem-
mengalami cedera pada saat kejadian karena di tembak
puan ini sejak tanggal 18 Agustus 2009 mengalami kondisi
(dilumpuhkan) oleh petugas dalam jarak dekat dengan pe-
kesehatan yang buruk sehingga ia harus di larikan ke Ru-
luru karet tepat di kaki sebelah kiri bagian tulang kering
mah sakit Dok II ketika di diagnosa ada batu kristal di gin-
dan kaki sebelah kanan di bagian lutut dalam. Sekitar 2
jal. Sampai saat ini pun belum ada kelanjutan dari Pihak
minggu, cedera yang di alaminya tidak di tindak lanjuti.
Kalapas untuk Penanganan Pengobatan biaya lanjutan ke
Tanggal 06 juli hingga 3 oktober tahun 1998 di tahan di
Jakarta, padahal surat izin dari dokter RSUD Dok II yang
Polres biak dan di pindah ke LP Biak. Kejadian tersebut ia
menangani beliau sudah ada. Dengan kondisi seperti ini,
divonis 6 tahun , 6 bulan. Namun, pada tanggal 20 Novem-
ketidakpedulian pihak Kalapas adalah amunisi bagi Per-
ber 1999 ia bebas demi hukum, karena mengajukan kasasi
juangan, baginya pada saat di tahanan sama sekali tidak di
dan tidak ada perpanjangan masa penahanan terhadapnya.
berikan kehidupan yang layak, obat – obatan tidak terpe-
Pemikirannya dahulu bahwa bangsa Papua adalah mere-
nuhi.
ka yang ras melanesia. Namun, dengan melihat realita
Prinsip hidup filep adalah segala sesuatu yang kita lakukan,
(kenyataan) saat ini apakah konsep ini masih tepat. Dalam
tetap dalam Yesus Kristus. Sebab, di luar Yesus Kristus kta
era globalisasi ini apakah kita tidak bisa berpikir secara
bukan apa – apa dan bukan siapa – siapa. Apa yang kita la-
humanis, yang menerima ras atau etnis lain untuk
kukan itu karena kekuatan dan nafas hidup dariNYA. Apa
mengakui sebagai bangsa Papua. Secara pribadi ia
yang kita lakukan itu karena berkatNYA dan Kemura-
menginginkan bahwa bangsa Papua ke depan bangsa yang
hanNYA. (Sasori86)
Budaya & Seni HAL 11

Jangan…!! Melimpahiku dengan kemewahan untuk menghibur duka lara


Jangan paksa aku menikmati cerahnya mentari pagi dengan hatiku?
senyuman Jangan..!!
Ketika aku hanya ingin menikmati dinginnya kabut pagi untuk Jangan menghiburku karena dukaku ini tak ingin dihibur !!!
mendinginkan hatiku yang gundah gulana diselimuti kabut Terus…, Teruslah angkat laras senapanmu dan bongkar
duka yang kelam… dadaku yang pernah menyusui para buah hatiku.
Aku hanya ingin bergelung dalam diam, menangisi anak- Kokang senjatamu dan cabik raga semuku jika itu bisa
anakku yang kulahirkan dan kemudian kutemui dipantaiku meredam kegentaranmu.
yang putih atau rimbaku yang lebat dengan tubuh tercabik dan
terpenggal-penggal Aku tahu, kau takut melihat tatapan penuh tekad dimata anak-
anakku..
Kulahirkan mereka dari rahimku dengan tubuh utuh
Aku tahu kaupun takut melihat genggaman tangan mereka
Kunikmati saat-saat menatapnya tumbuh, namun kau yang kuat dan keras terkepal,
kembalikan dia padaku hanya sepotong-sepotong,
Aku juga tahu, kau takut melihat dada mereka yang terbusung
Dimana kau simpan bagian tubuhnya yang lain? penuh kebanggaan dan keberanian untuk menantangmu.
Aku masih ingat saat mereka kusapih, kusirami hidup mereka Teruslah mengumbar nafsu serakahmu, karena akupun telah
dengan cinta dan kebahagiaan…Namun kau merampasnya bertekad untuk terus melahirkan anak dari rahimku untuk
diriku dengan kebuasanmu, meredam kebiadabanmu !
Jangan…!!! CUKUP sudah jasad-jasad kaku yang kukasihi terbujur diam
Jangan paksa aku menengadahkan wajahku memandang didepan mataku, walau hanya penggalan-penggalan semata.
kehidupan sedangkan anak-anakku terbujur kaku dan dingin Aku tak akan menangis dan berkubang dalam dukaku !!
membeku karena kekejamanmu.
Akan kulahirkan anak-anak pemberontak yang akan
Jangan paksa aku menatap indahnya kelam malam yang pekat menghadang langkahmu,
berbintang dan dihiasi rembulan, ketika anak-anakku berada
dalam kegelapan yang pekat karena keserakahanmu. Jangan silahkan aku, karena kaulah penyebab semua ini,
Malam-malam indah kulalui dengan mereka penuh canda tawa Kau mendiamkan satu anakku, namun aku akan terus
dan cinta melahirkan seribu anakku untuk menantangmu!
Hingga terkadang aku meminta pada-Nya agar aku hidup 1000 Aku takkan lari, sobat, aku masih disini !!
tahun lagi untuk menikmati tatapan penuh impian yang Ini duniaku, walu kau membuatnya suram untuk ku tinggali
terpancar dimata mereka. Sekali lagi kuingin kau tahu bahwa aku takkan pergi pergi
Namun kini mata mereka tertutup rapat tanpa sinar kehidupan. kemanapun,
Kau pikir aku sanggup menatapnya?? Disinilah, diatas tanah tempatku berpijak kau mendiamkan dan
TIDAK…!!! membungkam anak-anakku dengan laras senapanmu,
Apa lagi yang harus kunikmati, sedangkan tunas-tunasku kau Maka akupun tak akan pergi jauh untuk kau kejar
patahkan satu persatu di depan mataku. Akan kuhadapi keserakahan dan kebuasanmu walau aku harus
Kecerahan mentari sudah tak berarti lagi bagiku, membayar mahal dengan milikku yang paling
berharga…..’Nyawaku !!
Aku hanya ingin berbaring disisi para buah hatiku karena tak
ada lagi yang bisa menahanku untuk menikmati indahnya Itu sumpahku, untuk para buah hatiku yang tercecer dan
kehidupan. mengering tanpa kuusap dengan jemariku
Dukaku tak terhibur… Karena kaulah sebenarnya yang membuatku tegar dan kuat
meneruskan impian anak-anakku,
Aku tak kuat karena lelah menguras air mataku setiap hari
Dengar..!!!
Hingga kini aku tak tahu lagi apa artinya air mata yang
mengalir di pipi “Aku takkan tinggal diam melihatmu merenggut anak -anakku
Sudah lama waktu berselang, ketika aku masih mampu
dariku”
membedakan jenis air mata,
Kini aku hanya mampu terisak pelan tanpa air mata karena
rasa sakitnya hanya membuat hatiku bersimbah darah tak 20 Desember 2009
henti..
Kau rampas anak, suami, ayah, ibu dan saudara-saudaraku
didepan mataku ~~Ronda AuroRa~~
Dan kini kau memintaku untuk tersenyum??
Air Mata Jiwa HAL 12

Selama 32 tahun aku bertahan di belantara, kutinggalkan


kehidupan normal dan keluarga-ku. Ku daki bukit dan
gunung, kulalui lembah-lembah dan rawa-rawa, ku
seberangi kali dan danau, sungai dan laut, ku tahan terik
panas matahari walaupun membakar kulit, kutahan
dingin dan bekunya tubuh ku karena salju abadi warisan
leluhur ku.

Lapar dan haus menjadi sahabat sejatiku ditengah


belantara hanya karena satu tekad yakni demi tegaknya
keadilan dan kebenaran, kasih dan perdamaian diatas
tanah leluhurku.

Kini dalam peristirahatanku yang terakhir, aku berdoa:

“ Tuhanku, bawalah pergi semua kekayaan alam


yang Kau taruh diatas tanah leluhurku, karena semua
itu hanya membuat rakyatku menjadi korban dari
tangan-tangan serakah. Biarlah semua milik kami
mereka bawa pergi dari tanah ini, asalkan rakyatku
tinggal dan hidup dalam kesederhanaan dan
SELAMAT JALAN
kedamaian”.

Tubuh Dan Raga-Ku Boleh Kau TUAN JENDERAL BESAR TPN-PB


Musnakan
UMEKI KELETUS KELLY KULALOK
Tapi Semangat-ku Tetap Hidup
KWALIK

Gerakan Rakyat Demokratik Papua (Kelly Kwalik)

(GARDA-P) 1955-2009

"Hari ini kita melepaskan tokoh besar yang dengan caranya sendiri mempersembahkan hidup bagi tanah

Papua. Kualitas hidup Kelly dibuktikan dengan kesetiaannya mempertahankan idealisme dan kecintaannya

terhadap tanah Papua......

Akan tetapi Kelly membuktikan perjuangannya melawan ketidakadilan, penindasan, perampasan hak

dengan dalih kepentingan bangsa, melawan pemiskinan dan penghancuran umat manusia."

Uskup Timika, Mgr John Philip Saklil Pr

You might also like