You are on page 1of 13

REKOMENDASI

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA


( AD / ART )
IKATAN MAHASISWA KEDOKTERAN HEWAN
INDONESIA
(IMAKAHI)

MUSYAWARAH NASIONAL XII


UNIVERSITAS UDAYANA
BALI
3-4 FEBRUARI 2010
REKOMENDASI AD / ART IMAKAHI - MUNAS XII

ANGGARAN DASAR

IKATAN MAHASISWA KEDOKTERAN HEWAN INDONESIA

MUQODIMAH

Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa dengan didorong oleh cita–cita luhur dan ikhlas bagi kemajuan
mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia untuk menghadapi tuntutan dan tantangan profesi
kedokteran hewan, maka perlu adanya kerjasama yang erat antar organisasi sejenis secara berkesinambungan
dengan semangat kekeluargaan dan sikap profesionalisme. Menyadari kedudukan dan tanggung jawabnya
sebagai warga Indonesia, mahasiswa (lembaga mahasiswa) ?? Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia
menghimpun diri dalam wadah ikatan organisasi mahasiswa sejenis dengan nama Ikatan Mahasiswa
Kedokteran Hewan Indonesia (IMAKAHI).

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini, yang dimaksud dengan :
1. IMAKAHI adalah Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia yang merupakan Ikatan organisasi
mahasiswa sejenis dari disiplin ilmu kedokteran hewan  ikatan organisasi mahasiswa sejenis! Yang
diikat apanya? Cabang?
2. MUNAS IMAKAHI adalah Musyawarah Nasional Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia
yakni musyawarah yang dilakukan secara periodik selama 1 tahun sekali.
3. MUNASLUB IMAKAHI adalah Musyawarah Nasional Luar Biasa Ikatan Mahasiswa Kedokteran
Hewan Indonesia yakni musyawarah yang dilakukan jika terjadi permasalahan ditengah periode
kepengurusan.
4. BPI adalah Badan Pengawas IMAKAHI (Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia) yang
merupakan badan kelengkapan IMAKAHI sebagai Badan Legislatif.  badan pengawas ? tugasnya
apa? Mengawasi saja atau sebagai legislatif ?
5. PB IMAKAHI adalah Pengurus Besar Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia yang
merupakan badan kelengkapan IMAKAHI sebagai Badan Eksekutif di tingkat Nasional.
6. PC IMAKAHI adalah Pengurus Cabang Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia yang
merupakan badan kelengkapan IMAKAHI sebagai Badan Eksekutif di tingkat Cabang.

BAB II

NAMA, WAKTU DAN TEMPAT

Pasal 2

Organisasi ini bernama Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia yang selanjutnya disingkat
IMAKAHI.

Pasal 3

IMAKAHI didirikan di Pandaan, Jawa Timur, pada tanggal 21 Maret 1983 dengan nama ISMAKAHI dan
diubah nama menjadi IMAKAHI pada waktu Munaslub di Yogyakarta pada tanggal 15 Mei 2004 (untuk
waktu yang tidak ditentukan).

Pasal 4

2
REKOMENDASI AD / ART IMAKAHI - MUNAS XII

Sekretariat IMAKAHI berada di FKH IPB.

BAB III

BENTUK, SIFAT DAN STATUS

Pasal 5

IMAKAHI merupakan Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS) dari disiplin Ilmu Kedokteran Hewan di
Indonesia .

Pasal 6

IMAKAHI bersifat independen dan otonom.

Pasal 7

IMAKAHI berstatus sebagai lembaga eksekutif dan legislatif mahasiswa kedokteran hewan indonesia.

BAB IV

AZAS dan PRINSIP

Pasal 8

Asas IMAKAHI adalah Pancasila.

Pasal 9

Prinsip IMAKAHI adalah kebebasan akademik yang bertanggung jawab, kebenaran ilmiah, kebersamaan,
keterbukaan, kemitraan, dan kerakyatan.

BAB V

TUJUAN DAN FUNGSI

Pasal 10

Tujuan IMAKAHI adalah membentuk mahasiswa yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki
wawasan yang luas, kecendikiaan, profesionalisme di bidang veteriner, kepekaan sosial serta integritas
kepribadian.

Pasal 11

Fungsi IMAKAHI :
1. Media komunikasi Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia.
2. Wadah pembinaan kepribadian Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia.

3
REKOMENDASI AD / ART IMAKAHI - MUNAS XII

3. Wadah pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.


4. Pencari, penampung dan penyalur aspirasi Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia.
5. Wadah peningkatan profesionalisme Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia
6. Wadah aktivitas mahasiswa kedokteran hewan yang terkait dengan aturan profesi kedokteran hewan
dan mendukung perkembangan profesi dokter hewan

BAB VI

KEANGGOTAAN

Pasal 12

IMAKAHI beranggotakan institusi kedokteran hewan di Indonesia. Kurang jelas !

Pasal 13

Keanggotaan IMAKAHI terdiri dari :


1. Anggota muda
2. Anggota madya
3. Anggota tetap

BAB VII

PERANGKAT ORGANISASI

Pasal 14

Perangkat organisasi terdiri dari Musyawarah Nasional, Musyawarah Nasional Luar Biasa dan Badan
Kelengkapan Organisasi

BAB VIII

MUSYAWARAH NASIONAL

Pasal 15

Musyawarah Nasional IMAKAHI adalah permusyawaratan anggota Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan
Indonesia.

BAB IX

MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA

Pasal 16

Musyawarah Nasional Luar Biasa IMAKAHI adalah permusyawaratan anggota Ikatan Mahasiswa
Kedokteran Hewan Indonesia yang mempunyai kekuatan hukum sama dengan Musyawarah Nasional.

4
REKOMENDASI AD / ART IMAKAHI - MUNAS XII

BAB X

BADAN KELENGKAPAN ORGANISASI

Pasal 17

Badan Kelengkapan Organisasi IMAKAHI terdiri atas : Badan Eksekutif dan Badan Legislatif

BAB XI

KEKUASAAN

Pasal 18

Kekuasaan tertinggi IMAKAHI berada pada Musyawarah Nasional dan atau Musyawarah Nasional Luar
Biasa.

BAB XII

PERBENDAHARAAN

Pasal 19

Perbendaharaan IMAKAHI meliputi segala kekayaan yang dimiliki secara sah.

BAB XIII

ATRIBUT

Pasal 20

Atribut IMAKAHI merupakan identitas IMAKAHI yang berupa lambang IMAKAHI, bendera berlambang
IMAKAHI dan Lagu Mars serta Hymne IMAKAHI.

BAB XIV

PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 21

IMAKAHI hanya dapat dibubarkan dalam Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa yang
dihadiri sekurang-kurangnya 4/5 dari anggota , yang disetujui sekurang-kurangnya ¾ dari anggota yang hadir.

BAB XV

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 22

Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa.

5
REKOMENDASI AD / ART IMAKAHI - MUNAS XII

BAB XVI

ATURAN TAMBAHAN

Pasal 23

Jika Badan kelengkapan organisasi IMAKAHI yang baru belum terbentuk, maka dibentuklah Badan Pekerja
yang bertanggung jawab atas terselenggaranya Musyawarah Nasional Luar biasa.

BAB XVI

ATURAN PENUTUP

Pasal 24

Hal-hal yang belum tercantum dalam Anggaran Dasar akan ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga.

6
REKOMENDASI AD / ART IMAKAHI - MUNAS XII

ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN MAHASISWA KEDOKTERAN HEWAN INDONESIA

BAB I

KEANGGOTAAN

Bagian Kesatu

ANGGOTA

Pasal 1

IMAKAHI beranggotakan insitusi Kedokteran Hewan di Indonesia

Pasal 2

Keanggotaan IMAKAHI bersifat terbuka bagi institusi Kedokteran Hewan di Indonesia.

Bagian Kedua

Pasal 3

Syarat Keanggotaan IMAKAHI

1. Mendaftarkan diri sebagai anggota IMAKAHI.


2. Memenuhi persyaratan yang sesuai dengan peraturan dari IMAKAHI
3. Ditetapkan status keanggotaannya dalam munas.

Bagian Ketiga

Hak dan Kewajiban

Pasal 4

1. Hak anggota muda :


a. mendapatkan informasi tentang IMAKAHI
b. berpartisipasi aktif dalam kegiatan IMAKAHI

2. Hak anggota madya :


a. Memiliki hak yang sama dengan anggota muda
b. Mengajukan usulan atau saran untuk kegiatan yang
akan dilakanakan IMAKAHI
cMendapatkan kesempatan yang sama untuk
menangani kegiatan yang diprogramkan
3. Hak anggota tetap :
a. Memiliki hak yang sama dengan anggota muda dan madya
b. Berhak menjadi pengurus besar IMAKAHI dan atau pengurus BPI

7
REKOMENDASI AD / ART IMAKAHI - MUNAS XII

Pasal 5

Kewajiban anggota :
1. Menaati AD/ART serta segala ketentuan lain yang ditetapkan Musyawarah Nasional dan atau
Musyawarah Nasional Luar Biasa serta peraturan lain yang berlaku di IMAKAHI
2. Memelihara dan menjaga nama baik IMAKAHI.
3. Berperan serta secara aktif dan mendukung dalam kegiatan IMAKAHI

BAB II

MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS)

Pasal 6

Tugas dan wewenang:


1. Meminta dan mengevaluasi laporan pertanggungjawaban Ketua umum IMAKAHI setelah selesai
masa jabatannya
2. Meminta dan mengevaluasi laporan pelaksanaan tugas Ketua Badan Pengawas IMAKAHI setelah
selesai masa jabatan.
3. Memberhentikan PB IMAKAHI serta Pengurus BPI
4. Menetapkan ART dan Garis-garis Besar Haluan Program Kerja (GBHPK).
5. Memilih dan menetapkan Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal IMAKAHI serta Ketua BPI
selanjutnya.
6. Merancang dan menetapkan peraturan-peraturan lain yang tidak bertentangan dengan AD/ART.

Pasal 7

Ketentuan MUNAS :
1. MUNAS diselenggarakan tiap satu tahun sekali.
2. MUNAS dianggap sah apabila mencapai quorum yang ditetapkan dalam Tata Tertib MUNAS yang
berlaku.
3. MUNAS diangap sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah anggota tetap IMAKAHI.

Pasal 8

Peserta Musyawarah Nasional adalah anggota IMAKAHI dan Undangan.

Pasal 9

Pimpinan MUNAS:
1. Pimpinan MUNAS berbentuk Presidium Sidang yang terdiri dari 3 orang.
2. Masa jabatan pimpinan MUNAS berlaku selama MUNAS.

Pasal 10

Pengambilan keputusan :
1. Putusan diambil berdasarkan musyawarah mufakat.
2. Apabila pasal 10 ayat (1) tidak tercapai dilakukan proses lobi.
3. Apabila pasal 10 ayat (1) dan (2) tidak tercapai akan dilakukan voting.

8
REKOMENDASI AD / ART IMAKAHI - MUNAS XII

BAB III

MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA

Pasal 11

1. MUNASLUB diusulkan oleh Badan Pengawas IMAKAHI


2. MUNASLUB dilaksanakan apabila disetujui oleh lebih dari setengah anggota tetap IMAKAHI.
3. MUNASLUB memiliki wewenang untuk mengamandemen AD/ART IMAKAHI.

BAB IV

BADAN LEGISLATIF

Pasal 12

Badan Legislatif adalah badan kelengkapan organisasi yang selanjutnya disebut Badan Pengawas IMAKAHI
yang melaksanakan fungsi legislasi.

Pasal 13

BPI terdiri atas perwakilan semua anggota tetap yang dipimpin oleh seorang ketua merangkap anggota.

Pasal 14

Ketua Badan Pengawas dipilih dan diberhentikan oleh MUNAS dan atau MUNASLUB IMAKAHI.

Pasal 15

Tata cara pemilihan Ketua BPI diatur dalam aturan tersendiri yang ditetapkan MUNAS dan atau
MUNASLUB IMAKAHI.

Pasal 16

BPI melaksanakan rapat koordinasi dengan eksekutif minimal tiga kali dalam satu periode.

Pasal 17

Hak dan kewajiban BPI :


1. Mengawasi pelaksanaan hasil keputusan dan ketetapan MUNAS dan atau MUNASLUB IMAKAHI.
2. Berhak mengusulkan Musyawarah Nasional Luar Biasa.
3. Berhak dan wajib menanyakan dan mengevaluasi kebijakan-kebijakan yang diambil oleh badan
eksekutif IMAKAHI minimal 1 periode sekali serta menyampaikan hasil evalusi pada saat MUNAS
atau MUNASLUB.
4. Badan Pengawas IMAKAHI melaporkan laporan pelaksanaan tugasnya pada MUNAS atau
MUNASLUB secara lisan dan tulisan
5. Menampung, menyerap, merumuskan segala aspirasi dan menyalurkannya ke pihak terkait
6. Menyebarluaskan keputusan terhadap pihak-pihak terkait

Pasal 18
Wewenang BPI :
1. Badan Pengawas IMAKAHI berwenang untuk memberikan pertimbangan persetujuan terhadap
keputusan di luar MUKERNAS IMAKAHI.
2. Badan Pengawas IMAKAHI berwenang dan berhak memberikan pertimbangan kepada Badan
Eksekutif IMAKAHI.

9
REKOMENDASI AD / ART IMAKAHI - MUNAS XII

3. Badan Pengawas IMAKAHI berkomunikasi dengan PB IMAKAHI dalam penjatuhan sanksi


4. Mengeluarkan hak bertanya dan hak inisiatif
Pasal 19

Masa kepengurusan BPI adalah 1 tahun

BAB V

BADAN EKSEKUTIF

Pasal 20

Badan Eksekutif IMAKAHI adalah badan kelengkapan organisasi yang melaksanakan fungsi eksekutif yang
terdiri atas PB IMAKAHI dan PC IMAKAHI.

Pasal 21

PB IMAKAHI :
1. PB IMAKAHI terdiri atas sekurang-kurangnya Ketua Umum, Sekretaris jenderal, dan Kepala
Departemen.
2. Masa jabatan PB IMAKAHI adalah satu tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali.

Pasal 22

Ketua Umum
1. Ketua Umum merupakan pimpinan tertinggi Pengurus Besar IMAKAHI yang dipilih dalam MUNAS
dan atau MUNASLUB.
2. Ketua Umum merupakan mandataris MUNAS dan atau MUNASLUB yang bertanggung jawab atas
terselenggaranya seluruh program kerja IMAKAHI yang berdasarkan GBHPK.
3. Ketua Umum berhak menjabarkan GBHPK serta mengadakan kegiatan yang tidak bertentangan
dengan AD/ART.
4. Ketua Umum mempertanggungjawabkan tugasnya kepada MUNAS dan atau MUNASLUB
IMAKAHI.
5. Ketua Umum bersama Sekretaris jenderal bertanggung jawab mengadakan MUKERNAS untuk
membahas program kerja IMAKAHI satu periode ke depan.
6. Ketua Umum bersama Sekretaris jenderal berhak memilih, mengangkat, dan memberhentikan Kepala
Departemen.
7. Ketua Umum bersama Sekretaris jenderal berhak mengambil keputusan yang sifatnya mendesak
dengan pertimbangan Badan Pengawas IMAKAHI.
8. Ketua Umum berhak mengkoordinasi segala kegiatan IMAKAHI baik yang bersifat internal maupun
eksternal.
9. Ketua Umum berhak menetapkan Penanggung jawab Cabang.

Pasal 23

Sekretaris Jenderal :
1. Membantu Ketua Umum dalam menjalankan tugasnya.
2. Bertanggung jawab kepada Ketua Umum.
3. Membantu Ketua Umum mengkoordinasi segala kegiatan PB IMAKAHI yang bersifat internal.

Pasal 24

Kepala Departemen :
1. Kepala Departemen bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal.

10
REKOMENDASI AD / ART IMAKAHI - MUNAS XII

2. Kepala Departemen bertanggung jawab melaksanakan segala kegiatan PB IMAKAHI baik yang
bersifat intern maupun ekstern dalam departemen yang dipimpinnya.

Pasal 25

PC IMAKAHI :
1. PC IMAKAHI adalah badan kelengkapan organisasi IMAKAHI di cabang.
2. PC IMAKAHI dalam melaksanakan kegiatannya berdasarkan arahan PB IMAKAHI.
3. PC IMAKAHI bertanggung jawab atas hasil Rapat Kerja Cabang.
4. Penanggungjawab cabang dipilih dalam Muscab dan ditetapkan oleh Ketua umum PB IMAKAHI.
5. Mekanisme Rapat Kerja Cabang diatur sepenuhnya oleh PC.
6. Masa jabatan PC IMAKAHI adalah satu tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali.

BAB VI
SANKSI

Pasal 26
Bentuk pelanggaran

Bentuk Pelanggaran :
1. Pelanggaran oleh BPI
a. Tidak menjunjung tinggi AD/ART IMAKAHI.
b. Tidak melaksanakan kewajibannya sebagai BPI
2. Pelanggaran oleh PB IMAKAHI
a. Tidak menjunjung tinggi AD/ART IMAKAHI
b. Tidak melaksanakan dan menjunjung tinggi asas, prinsip, tujuan, dan fungsi IMAKAHI
c. Ketua umum merangkap jabatan pengurus pada organisasi lingkup institusi
d. PB IMAKAHI menjalani masa pendidikan profesi dokter hewan
e. Untuk pelanggaran kepengurusan Pengurus Besar lainnya diatur oleh ketua umum yang
berkoordinasi dengan BPI

Pasal 27

Bentuk sanksi berupa


1. Teguran, merupakan peringatan awal kepada pihak terkait yang diberikan oleh Ketua Umum
IMAKAHI yang berkoordinasi dengan BPI karena telah melakukan salah satu bentuk pelanggaran
pada pasal (26).
2. Pembekuan kegiatan, diberikan kepada PB jika PB tersebut melakukan pelanggaran seperti yang telah
dipaparkan pada Pasal (26), ayat (2), poin (a) dan (b).
3. Pencopotan jabatan, diberikan kepada :
a. BPI : jika melanggar pelanggaran seperti yang dipaparkan pada pasal 26 ayat (1).
b. PB : jika melanggar pelanggaran seperti yang dipaparkan pada pasal 26 ayat (2) poin (c) dan
atau (d)

Pasal 28

Hilangnya keanggotaan :

11
REKOMENDASI AD / ART IMAKAHI - MUNAS XII

1. Anggota yang bersangkutan mengundurkan diri dari keanggotaan IMAKAHI secara tertulis.
2. Anggota yang kehilangan keanggotaannya dapat mengajukan permohonan kembali menjadi anggota
IMAKAHI dengan tata aturan tertentu kepada Ketua umum IMAKAHI untuk dipertimbangkan oleh
MUNAS dan atau MUNASLUB

Pasal 29

Ketentuan pemberian sanksi :


1. Penjatuhan sanksi dilakukan setelah dua kali pemberian peringatan secara tertulis oleh ketua umum
bekerja sama dengan BPI.
2. Penjatuhan sanksi harus dilakukan dalam forum tertentu dengan menghadirkan pihak yang akan
dikenai sanksi.
3. Bila tidak ada pembelaan atau penyelesaian dari pihak yang terkait maka pihak yang terkait terSebut
dikenai sanksi dalam ayat dua dan tiga maka anggota tersebut seberat-beratnya dikeluarkan dari
keanggotaan.

BAB V
IDENTITAS IMAKAHI

Pasal 30

Logo IMAKAHI

1. Huruf “V” melambangkan bidang veteriner


Ular yang melingkari tongkat melambangkan profesi medis/hal – hal yang berkaitan dengan profesi
medis
2. Lingkar rantai yang saling bertaut melambangkan kebersamaan dan kebersatuan mahasiswa
kedokteran hewan seluruh Indonesia
3. Lingkar rantai berjumlah 21 menandakan hari lahir IMAKAHI.

Pasal 31

Lagu Identitas IMAKAHI terdiri dari Hymne IMAKAHI dan Mars IMAKAHI

BAB VIII

KEUANGAN

Pasal 32

Keuangan organisasi diperoleh dari :


1. Iuran anggota tetap.
2. Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat.
3. Usaha-usaha yang sah dan halal tidak bertentangan dengan asas, prinsip, tujuan dan fungsi
IMAKAHI.
4. Pengaturan keuangan IMAKAHI diatur dalam pengaturan pengurus besar IMAKAHI

12
REKOMENDASI AD / ART IMAKAHI - MUNAS XII

BAB IX

PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 33

1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan oleh MUNAS dan atau MUNASLUB
yang dihadiri sekurang-kurangnya lebih dari setengah dari anggota tetap IMAKAHI.
2. Keputusan untuk melaksanakan maksud ayat satu tersebut harus disetujui sekurang-kurangnya ¾ dari
anggota tetap yang hadir.

BAB VIII

ATURAN PENUTUP

Pasal 34

Hal-hal lain yang belum tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga akan ditentukan dalam aturan lain yang
dihasilkan oleh PB IMAKAHI sejauh tidak bertentangan dengan AD/ART.

13

You might also like