You are on page 1of 8

M e d i a I n f o r m a s i P u b l i k

Jl. Wartawan No. 15 A Bandung 40264 Tlp. 022-7314103 Edisi 1/November/2010

Sekilas tentang Lembaga marginal (kaum miskin kota, korban penggusuran,


anak jalanan, sektor informal) untuk mencapai tujuan
Advokasi Kerakyatan (LAK) keadilan dan kesejahteraan masyarakat.
Pengembangan jaringan kerja untuk advokasi hak-
LAK didirikan pada pada tanggal 19 Februari 2006 hak sipil masyarakat (civil rights) seperti hak atas
dan dikukuhkan dengan Akte Notaris No.2 tanggal kebebasan beragama dan berkeyakinan, hak atas
2 Maret 2006 oleh notaris Irma Rachmawati, SH, di informasi, hak untuk berkumpul, berserikat dan
Bandung berorganisasi, maupun yang terkait dengan hak
ekonomi, sosial dan budaya dasar.
 VISI
Visi LAK adalah mengupayakan terwujudnya
tatanan kehidupan masyarakat yang rukun, bebas
dari pembodohan dan kebodohan, kemiskinan
dan penindasan serta terpenuhinya hak-hak dasar
masyarakat Memperdalam Reformasi
 MISI
Tata Pemerintahan melalui
Untuk mencapai visi di atas maka LAK melaksanakan Pelembagaan Sistem Integritas
beberapa misi sebagai berikut:
• Melakukan pendidikan dan pelatihan kerakyatan.
dan Pencegahan Korupsi di Kota
• Mendorong pengembangan sistem ekonomi Bandung
kerakyatan
• Mengembangkan kerja-kerja advokasi hak-hak Prolog
dasar bersama rakyat Dalam rangka optimalisasi pencegahan korupsi,
• Membangun kekuatan masyarakat sipil melalui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berupaya
pengembangan jaringan kerakyatan dan menelusuri akar permasalahan korupsi di sektor
organisasi-organisasi rakyat yang mandiri. pelayanan publik serta mendorong dan membantu
• Mendorong upaya-upaya perwujudan tata lembaga publik mempersiapkan upaya-upaya
pemerintahan melalui upaya advokasi anggaran pencegahan korupsi yang efektif pada wilayah dan
dan anti korupsi, pelayanan publik dan layanan yang rentan terjadinya korupsi
pengembangan akses informasi bagi masyarakat. Hasil survei integritas sektor publik tahun
20091, menyebutkan nilai rata-rata integritas sektor
LINGKUP KERJA publik nasional adalah 6,50, dengan perincian rata-
rata integritas di tingkat pusat 6,64 , rata-rata nilai
Secara umum kerja-kerja LAK adalah kerja-kerja integritas sektor publik di tingkat pemerintah provinsi
advokasi oleh karena itu skema besar kerja-kerja adalah 6,18, dan rata-rata nilai integritas di tingkat
LAK adalah pengorganisasian masyarakat dan pemerintah kota/kabupaten 6,46. Bila dibandingkan,
pengembangan jaringan untuk advokasi hak-hak nilai integritas pemerintah provinsi relatif lebih buruk
dasar masyarakat. Sehubungan dengan itu, LAK dibanding nilai integritas instansi di tingkat pusat
memfokuskan dirinya pada beberapa hal penting maupun pemerintah kabupaten/kota.
yaitu: Survei yang berlangsung pada April-September
Studi dan Advokasi kebijakan yang terkait dengan 2009 tersebut dilakukan terhadap 371 unit layanan
pemenuhan hak-hak dasar seperti hak atas yang berada 98 Instansi, terdiri dari 39 instansi
pendidikan, pelayanan kesehatan, perumahan, tingkat pusat, 10 pemerintah provinsi dan 49
air bersih maupun lapangan pekerjaan yang layak pemerintah kota/kabupaten,dengan melibatkan
termasuk di dalamnya advokasi anggaran dan anti jumlah responden pengguna layanan sebanyak
korupsi. 11.413 orang yang terdiri dari 4.592 orang responden
Pengembangan masyarakat melalui kerja-kerja
pendampingan dan pemberdayaan masyarakat 1 Kompas, 23 Desember 2009

1
(wholeness) yang diturunkan dari kata kejujuran
(honesty), konsistensi kebenaran (consistent on
upraightness) yang menjadi sebuah karakter
(character). Secara umum integritas dipahami publik
di tingkat pusat, 1.039 orang responden di tingkat sebagai ciri kepribadian yang jujur, berperilaku
pemprov, dan 5.782 orang responden di tingkat konsisten serta berpegang teguh pada prinsip
pemkot/pemkab. kebenaran untuk menjalankan apa yang dikatakan
Di tingkat Pemerintah Kota/Kabupaten, secara bertanggung jawab.
empat unit layanan yang disurvei di pemerintah Dalam hal kenegaraan, integritas
kabupaten/kota, yaitu: Pelayanan Kesehatan Dasar nasional memiliki korelasi kuat terhadap istilah
di Puskesmas/RSUD kelas C, Pengadaan Barang ‘good governance’ atau tata pemerintahan yang
dan Jasa di Lingkungan Pemerintah Kabupaten/ baik. Woodrow Wilson mendefinisikan tata kelola
Kota, Akte Kelahiran, Bantuan Pembangunan/ pemerintahan sebagai sebuah pemerintahan yang
Renovasi/Perbaikan Fisik Sekolah dengan APBD TK II. benar dan berhasil melaksanakan suatu kebijakan
Berdasarkan survey ini, dinyatakan bahwa : dengan memperhatikan tingkat efisiensi dan dengan
• Lima belas pemerintah kabupaten/kota yang
mengeluarkan biaya dan tenaga yang paling sedikit.
dengan skor integritas terendah adalah: Kota Mengacu konsep ini maka survey integritas
Jakarta Selatan, Kab. Kuningan, Kota Bandar yang dilakukan KPK sangatlah tepat karena berkenaan
Lampung, Kota Samarinda, Kab.Maros, Kab. dengan cara untuk mendesakkan agenda perubahan
Deli Serdang, Kota Manado, Kab.Gowa, dan perbaikan pelayanan publik dalam rangka
Kota Makassar, Kab.Garut, Kota Bekasi, Kab. mencapai “good governance”
Lampung Tengah, Kota Jakarta Utara, Kab.
Kutai Kertanegara, Kab. Sumenep Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Korupsi (RAD PK)
sebagai Integrasi Agenda Pencegahan Korupsi di Daerah
• Limabelas pemerintah kabupaten/kota yang
dengan skor integritas tertinggi adalah: Sejalan dengan upaya mencapai “good
Kota Denpasar, Kota Balikpapan, Kab.Tanah governance” di atas maka agenda pencegahan korupsi
Bumbu, Kab.Badung, Kota Medan, Kab. perlu menjadi perhatian bersama baik pemerintah,
Kediri, Kota banjarmasin, Kab.Gianyar, Kota dunia usaha dan masyarakat. Hal ini disadari betul
Malang, Kota Jakarta Barat, Kab.Sampang, oleh pemerintah sehingga dalam Strategi Nasional
Kota Bontang, Kab.Pangkajene Kepulauan, Pemberantasan Korupsi 2010-2025 telah dirumuskan
Kota Banjar Baru, Kota Metro 6 strategi besar termasuk strategi pencegahan
disamping penindakan, harmonisasi kebijakan, asset
Hasil survey ini telah mendapat tanggapan recovery, kerjasama internasional serta mekanisme
dari banyak pihak. Umumnya masyarakat mengatakan monitoring, evaluasi dan pelaporan.
bahwa hasil survey integritas telah menunjukkan sisi Secara umum, terdapat 5 isu stategis2
buruk kualitas pelayanan publik. Harapannya melalui dalam upaya pencegahan korupsi secara nasional
pengungkapan ini, pemerintah/birokrasi dapat yaitu :
melakukan perubahan dan perbaikan secara lebih 1. Peningkatan efektivitas kebijakan dan
nyata pula. kelembagaan dalam rangka Pencegahan
Tanggapan positif tidak hanya datang dari Korupsi,
publik secara luas tetapi secara internal dalam tubuh 2. Pelaksanaan transparansi administrasi
pemerintah/birokrasi hasil survey integritas telah publik, efektivitas kewajiban pelaporan
dijadikan semacam tolok ukur capain perubahan/ kepada publik, dan meningkatkan akses
perbaikan yang telah dilakukan. Terlepas dari validitas publik untuk mendapatkan informasi
dan metode survey yang digunakan, hasil survey tentang penyelenggaraan administrasi
integritas telah menjadi semacam “trigger”untuk publik
terus meningkatkan kualitas layanan publik yang 3. Percepatan reformasi manajemen keuangan
diberikan kepada masyarakat. Hasil survey ini negara dan pengadaan barang/jasa publik
didorong untuk menjadi motivasi bagi pemerintah/ 4. Peningkatan efektivitas reformasi birokrasi
birokrasi untuk terus berbenah/berbuat lebih baik di sektor publik di pusat dan daerah,
bagi masyarakat. 5. Penguatan Komitmen anti-korupsi,
Upaya berbenah/berbuat lebih baik bagi
masyarakat inilah yang dimaknai sebagai upaya 2 Sumber : Buku Strategi Nasional Pemberantasan Korupsi, Bappenas
membangun sistem integritas dalam pelayanan RI
publik. Definisi yang lebih utuh adalah keutuhan

2
Merujuk pada 5 isu strategis bidang
pencegahan korupsi secara nasional maka
pemerintah dan pemerintah daerah diwajibkan untuk
menyusun Rencana Aksi Daerah Pemberantasan
Korupsi (RAD PK). Hal ini telah ditegaskan dalam Bandung dalam rangka menguatkan komitmen
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang dan kapasitas pemerintah Kota Bandung untuk
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional mengembangkan sistem integritas pelayanan publik
(RPJMN) 2010-2014 yang menyebutkan bahwa pada bidang-bidang pelayanan yang menjadi fokus
salah satu hal yang menandakan terwujudnya isu dalam Rencana Aksi Daerah Pemberantasan
pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, adalah Korupsi (RAD PK) Kota Bandung
terlaksananya RAD PK di provinsi/kabupaten/kota Kenyataan menunjukkan bahwa sejak
(Bab VIII: Hukum dan Aparatur, Sub Bab: Sasaran). ditetapkannya Peraturan Walikota No 891 Tahun 2008
Hal ini berarti, penyusunan dan pelaksanaan RAD Tentang RAD PK Kota Bandung 2009-2013, hingga
PK telah diamanatkan menjadi bagian dari cita-cita kini belum ada pemantuan dan laporan yang dapat
pemberantasan korupsi secara nasional yang perlu dibaca oleh masyarakat tentang capain perubahan
didukung oleh penyusunan dan pelaksanaan rencana yang telah dilakukan melalui agenda pelaksanaan
aksi di daerah. RAD PK tersebut.
Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Tidak adanya laporan pemantauan tentang
Korupsi (RAD PK) merupakan dokumen penyearah capaian pelaksanaan RAD PK Kota Bandung ini
implementasi komitmen Pemerintah Daerah dalam disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
upaya pemberantasan korupsi. Upaya-upaya tersebut, • Belum adanya mekanisme pemantauan dan
terutama berkaitan dengan peningkatan kualitas laporan yang baku atas pelaksanaan RAD PK
pelayanan publik, penataan sistem keuangan daerah, • Belum terbentuknya forum multistakeholder
perbaikan sistem administrasi pemerintahan daerah yang secara khusus melakukan pengawalan
serta penetapan program dan wilayah bebas korupsi3. terhadap penyusunan dan pelaksanaan RAD
PK di Kota Bandung
• Belum adanya “public awareness” tentang
RAD PK Kota Bandung pentingnya RAD PK sebagai bagian dari upaya
Kota Bandung merupakan salah satu kota di Jawa mengembangkan sistem integritas dalam
Barat yang menjadi pilot project penyusunan RAD PK pelayanan publik dan pencegahan korupsi di
di tingkat kabupaten pada tahun 2008. Penyusunan Kota Bandung
RAD PK Kota Bandung dilaksanakan atas fasilitasi
dari Direktorat Hukum dan HAM Bappenas serta
dukungan dari Partnership for Governance Reform in Agenda Program
Indonesia (PGRI) . Berangkat dari latar belakang dan
Kota Bandung telah menetapkan Peraturan permasalahan di atas maka sejak bulan Juli 2010,
Walikota No 891 Tahun 2008 Tentang RAD PK Kota Lembaga Advokasi Kerakyatan atas dukungan dana
Bandung 2009-2013. Dalam Matriks RAD PK Kota Partnership for Governance Reform in Indonesia
Bandung terdapat 10 SKPD Pelaksana yakni Bada (PGRI), bekerjasama dengan Direktorat Hukum dan
Kepegawain Daerah (BKD), Badan Penanaman HAM Bappenas, melakukan pemantauan terhadap
Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT), pelaksanaan RAD PK Kota Bandung yang ditujukan
Inspektorat, Dinas Pendidikan (Disdik), Dinas untuk mendorong pengembangan sistem integritas
Kesehatan (Dinkes) Perusahan Daerah Air Minum dalam pelayanan publik dan pencegahan korupsi di
(PDAM), Dinas Kebakaran (Diskar), Bandung Kota Bandung
Procurement Unit, Dinas Pendapatan Daerah Sasaran program ini terdiri 3 hal yakni :
(Dispenda) dan Biro Organisasi –Setda Kota Bandung. • Melaksanakan Review atas pelaksanaan RAD
RAD PK Kota Bandung ditetapkan untuk rentang PK Kota Bandung
waktu 2009-2013. Masing-masing program/ • Mengembangkan model monitoring intensif
kegiatan ditetapkan untuk dilaksanakan pada tahun terhadap inisiatif perbaikan pelayanan
yang berbeda. Sehubungan dengan itu perlu ada publik yang dilakukan oleh dua SKPD
pemantauan terhadap pelaksanaan RAD PK Kota Prioritas dalam RAD PK Kota Bandung yakni
Dinas Pendidikan dan BPMPPT Kota Bandung
3 Draft Pedoman Umum Rencana Aksi Daerah Pemberantasan
Korupsi- Bappenas RI.2010

3
Pendekatan Politis

S ebagai bagian dari “technical assistance”


kepada pemerintah daerah maka pendekatan
politis ini menjadi penting. Hal ini akan ditempuh
• Melakukan pendampingan/technical melalui proses audiensi/loby kepada pimpinan
assitance untuk pelaksanaan agenda daerah maupun legislative daerah agar hasil-hasil
perbaikan pada Dinas Pendidikan dan pemantauan dapat dijadikan masukan dalam proses
BPMPPT berdasarkan hasil review dan penentuan kebijakan yang mengarah pada perbaikan
pemantaun intensif di lapangan kualitas pelayanan publik.
Ketiga pendekatan di atas diarahkan pada focus
Strategi Pelaksanaan Program strategi program ini yaitu membangun komitmen
bersama untuk melaksanakan agenda perubahan dan

B eberapa pendekatan yang digunakan dalam perbaikan pelayanan publik yang merupakan salah
pelaksanaan program ini antara lain: isu strategis dalam RAD PK Kota Bandung. Komitmen
Pendekatan Teknokratik bersama ini didorong untuk diwujudnyatakan dalam
Program ini didesain sebagai bentuk technical pelaksanaan agenda perubahan baik pada tataran
assistance kepada pemerintah Kota Bandung melalui kebijakan, kelembagaan maupun mekanisme
Dinas Pendidikan dan BPPT. Dalam hal ini LAK akan pelayanan publik. Dalam hal ini, hasil review dan
berperan sebagai konsultan pendamping bagi monitoring intensif harus dapat diintegrasikan melalui
Dinas Pendidikan dan BPPT untuk secara simultan mekanisme pengaduan (complain mechanism) yang
melakukan perubahan dan perbaikan berdasarkan dikembangkan oleh dua SKPD Prioritas yang dipantau.
hasil review maupun monitoring intensif. Oleh karena itu, pendampingan akan diarahkan juga
Review RAD PK dilakukan dengan cara studi dokumen pada pengembangan mekanisme pengaduan pada
maupun FGD dan Wawancara untuk menilai capaian Dinas Pendidikan dan BPPT.
RAD PK berdasarkan beberapa indikator yakni
relevansi RAD PK dalam kerangka percepatan Secara skematik, strategi program ini
pemberantasan korupsi, efektifitas dalam proses digambarkan sebagai berikut :
penyusunan RAD , dampak langsung maupun tidak
langsung pelaksanaan RAD PK, peluang dan kendala
bagi keberlanjutan RAD PK.
Hasil review secara umum ini akan disampaikan
kepada pemerintah Kota Bandung. Selanjutnya
monitoring intensif dilakukan pada 2 SKPD Prioritas
yakni Dinas Pendidikan dan BPPPT. Hasil monitoring
intensif ini akan disampaikan kepada Dinas Pendidikan
dan BPPT sebagai bahan masukan untuk penyusunan
dan pelaksanaan agenda perubahan dan perbaikan
secara simultan.

Pendekatan Partisipatif

U paya membangun sistem integritas pelayanan


publik dan pencegahan korupsi harus menjadi
perhatian berbagai pihak, bukan hanya pemerintah.
Oleh karena itu LAK memilih 2 SKPD Prioritas yang
akan dipantau secara intensif. Pemantauan intensif
ini akan melibatkan berbagai pihak baik pakar dan
pemerhati maupun kelompok-kelompok pemeduli
dibidang pendidikan, penanaman modal dan
perizinan. Secara teknis pemantauan intensif ini
akan memadukan model citizen report card survey
serta teknik investigasi sederhana.

4
Diskusi Terbatas untuk memaparkan konsep dasar, agenda dan mekanisme
pelaksanaan program Memperdalam Reformasi

Persiapan Review RAD PK Tata Pemerintahan Melalui Pelembagaan Sistem


Integritas Dan Pemberantasan Korupsi” di Kota
Bandung, yang direncanakan berlangsung dari Bulan
Agustus 2010 – Januari 2011.

FGD Review RAD PK

D alam rangka review Rencana Aksi Daerah


Pemberantasan Korupsi di Kota Bandung,
Bappeda Kota Bandung bekerja sama dengan
Lembaga Advokasi Kerakyatan (LAK) melaksanakan
Focus Group Discussion yang ditujukan untuk :
• Mencatat kembali peristiwa-peristiwa
penting sejak Inpres 5 tahun 2004
diterbitkan, disosialisasikan ke daerah
sampai Rencana Aksi ditetapkan menjadi
kebijakan daerah melalui Peraturan Kepala

D
Daerah atau lainnya.
iskusi terbatas ini dilaksanakan pada tanggal
• Merefleksikan kembali praktek yang sudah
20 Agustus 2010 bertempat di Ruang Rapat
dilakukan oleh berbagai pihak terutama
Bappeda Kota Bandung untuk mengawali
SKPD percontohan dalam kerangka
pelaksanaan program “” Memperdalam Reformasi
pelaksanaan RAD PK
Tata Pemerintahan Melalui Pelembagaan Sistem
• Mencatat kembali kesuksesan yang
Integritas Dan Pemberantasan Korupsi”. Program ini
dicapai maupun kegagalan atau hambatan
merupakan kerjasama antara Direktorat Hukum dan
yang ditemukan selama penyusunan dan
HAM Bappenas dengan Kemitraan untuk Perbaikan
pelaksanaan RAD PK
Tata Pemerintahan di Indonesia yang merupakan
FGD ini dilaksanakan pada tanggal 6 September 2010,
lanjutan inisiasi program serupa pada tahun 2008
bertempat di Ruang Rapat Bappeda. Kurang lebih 20
yang dilakukan di 6 kota/kabupaten termasuk Kota
orang hadir dalam diskusi ini termasuk perwakilan
Bandung. Pada tahun 2010 ini telah ditentukan 3
dari Kemitraan untuk Perbaikan Tata Pemerintahan
daerah pilot yakni Kota Bandung, Kota Denpasar dan
di Indonesia.
Kota Makasar. Secara khusus, pelaksanaan program
Secara umum, melalui diskusi ini terungkap
di Kota Bandung dilakukan oleh Lembaga Advokasi
beberapa hal seperti :
Kerakyatan (LAK) sebagai mitra pemerintah Kota
• Tidak semua SKPD dapat dijadikan SKPD
Bandung melalui Bappeda Kota Bandung.
Pelaksana RAD PK. Hal ini dimaksudkan untuk
Pembahasan awal mengenai rencana
membuat rencana aksi menjadi lebih fokus
pelaksanaan program ini dilaksanakan di Jakarta
dan terukur. Untuk itu, ditetapkan 10 SKPD
pada tanggal 13 Agustus 2010, bersama Direktorat
pelaksana yang siap menjadi pilot project
Hukum dan HAM Bappenas dan Kemitraan dengan
bagi pelaksanaan RAD PK di Kota Bandung
menghadirkan pelaksana program di daerah dan
mulai dari tahun 2009 -2013. Diharapkan
mitra pemerintah daerah dari 3 daerah pilot tersebut.
setiap tahun dapat dilakukan review untuk
Menindaklanjuti hasil pertemuan di Jakarta
penyesuaian kembali fokus isu dalam RAD
pada tanggal 13 Agustus 2010, maka Diskusi
PK. Dengan demikian dimungkinan untuk
Terbatas dimaksudkan sebagai ekspose terbatas
menambah SKPD pelaksana maupun usulan
tentang program ” Memperdalam Reformasi Tata
program dan kegiatan dalam RAD PK.
Pemerintahan Melalui Pelembagaan Sistem Integritas
• Mengacu pada pedoman umum RAD PK,
Dan Pemberantasan Korupsi” kepada pemerintah
SKPD pelaksana RAD PK belum menyusun
Kota Bandung melalui Bappeda Kota Bandung dan
Rencana Tindak Lanjut sebagaimana
SKPD-SKPD prioritas yang telah ditentukan pada
diharapkan namun dalam matriks RAD PK
pertemuan sebelumnya.
sudah dicantumkan strategi pencapaian
Tujuan utama Diskusi Terbatas adalah

5
Persiapan Pelaksanaan CRC
pada setiap SKPD Pelaksana. Diharapkan
strategi pencapaian ini dapat menjadi bentuk
kegiatan yang kemudian diakomodir dalam
S alah satu agenda kegiatan dalam program ini
adalah pelaksanaan Citizen Report Card Survey
untuk mendapatkan penilaian masyarakat tentang
Renja dan DPA SKPD setiap tahun. Dengan kualitas pelayanan publik. Penilaian ini difokuskan
demikian dapat dipastikan bahwa RAD PK pada dua bidang layanan yakni pendidikan dan
dilaksanakan dengan baik.Oleh karena itu, perizinan. Diharapkan agar model penilaian dengan
review RAD PK diarahkan juga pada penilaian menggunakan metode CRC dapat dilakukan setiap
konsistensi RAD PK dengan berbagai dokumen tahun hingga tahun 2013 sehingga pada akhir
perencanaan-penganggaran yang ada. periode pelaksanaan RAD PK Kota Bandung, minimal
10 SKPD pelaksana RAD PK Kota Bandung tersebut
dapat dinilai dengan cara yang sama.

• Sosialisasi tentang RAD PK belum dilakukan


secara intensif. Bukan saja kepada masyarakat
luas, bahkan di dalam internal pemerintah
pun belum semua memahami secara utuh
agenda setting RAD PK.
Penilaian kualitas pelayanan publik berdasarkan
• Salah satu kendala yang sering dihadapi persepsi konsumen atau CRC diawali dengan
oleh pemerintah Kota Bandung adalah perumusan indikator penilaian yang bersumber
adanya perubahan SOTK dan rotasi pejabat dari pemberi layanan yakni SKPD dan masyarakat
yang terlalu cepat dan terlalu sering terjadi. (provider) selaku pengguna layanan (konsumen/
Akibatnya transfer pengetahuan dan user). Untuk itu, pada tanggal 15 Oktober 2010,
pemahaman tentang RAD PK dari pejabat dilakukan dua kali FGD di Kantor BPPT dan tanggal
atau pegawai yang terlibat dari awal kepada 18 Oktober 2010, dua kali FGD di Kantor Dinas
pejabat atau pegawai lain menjadi tersendat. Pendidikan Kota Bandung.
Meskipun pihak Bappeda menyampaikan Berdasarkan catatan FGD-FGD inilah kemudian tim
bahwa, sebagai SKPD Pemrakarsa Perwal peneliti menyusun instrumen Kartu Penilaian (Report
891 tahun 2008 tentang Rencana Aksi Card). Kartu penilaian yang dimaksud berupa
Daerah Pemberantasan Korupsi (RAD PK) pertanyaan-pertanyaan tertutup yang digunakan
Kota Bandung 2009 -2013 semua SKPD telah oleh para surveyor untuk menghimpun berbagai
diundang terlibat dalam sosialisasi di Bappeda penilaian warga tentang dua jenis pelayanan yang
setelah Perwal ini disahkan. disurvey yakni Pendidikan dan Perizinan. Tidak
semua jenis layanan pada dua SKPD pelaksana RAD
• Tersendatnya sosialisasi ini juga berakibat PK ini dinilai tetapi lebih difokuskan pada program/
pada minimnya laporan dari SKPD kepada kegiatan yang tercantum dalam Matriks RAD PK Kota
Inspektorat tentang capaian pelaksanaan Bandung. Oleh karena itu, CRC di Dinas Pendidikan
RAD PK sebagai bagian dari pelaksanaan difokuskan untuk menilai kualitas pelayanan bantuan
Inpres 5 Tahun 2004 tentang Percepatan dana hibah bagi siswa miskin atau lazim dikenal
Pemberantasan Korupsi sebagai BAWAKU (Bantuan Walikota Khusus) untuk
• Di sisi lain, pihak BPPT menyampaikan bahwa sekolah, sebagaimana tercantum dalam lampiran
RAD PK justru harus menjadi agenda yang 1 Peraturan Walikota Bandung No.891 tentang
berkelanjutan. Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Korupsi Kota
Bandung Tahun 2009 -2013. Sedangkan CRC di BPPT
difokuskan pada penilaian kualitas layanan IMB (izin
mendirikan bangunan).

6
Pelatihan Surveyor
Foto Kegiatan
S alah satu hal penting dalam pelaksanaan
survey dalam metode CRC adalah kualitas para
surveyor karena survey dalam CRC lebih merupakan
teknik menghimpun pendapat dan atau keluhan
warga tentang suatu jenis layanan. Meskipun telah
disediakan kartu penilain, namun secara teknis kartu
penilaian yang berbentuk questioner tidak diberikan
secara langsung kepada warga untuk diisi melainkan
dipandu oleh surveyor. Oleh karena itu sebelum
melaksanakan survey, para surveyor terlebih dahulu
dilatih tentang bagaimana menggunakan instrumen
report card. Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal
7-8 November 2008.
Para surveyor ini kebanyakan adalah mahasiswa
dari beberapa perguruan tinggi baik swasta maupun
negeri di Kota Bandung. Dalam pelatihan ini, para
surveyor pertama-tama dibekali pemahaman
tentang apa itu CRC, kaitan CRC dengan pelayanan
publik dan pencegahan korupsi. Selanjutnya sebelum
mengujicobakan instrumen survey, mereka juga
diberikan pemahaman tentang kebijakan-kebijakan
pemerintah Kota Bandung tentang dana hibah bagi
siswa miskin (BAWAKU Sekolah) dan kebijakan di
bidang perizinan, khususnya tentang IMB. Para
surveyor ini kemudian dibagi menjadi dua kelompok
yakni kelompok surveyor yang akan melaksanakan
survey untuk pengumpulan penilaian warga
tentang kebijakan dana hibah bagi siswa miskin
(kelompok pendidikan) dan kelompok surveyor yang
mengumpulkan penilaian warga tentang layanan
IMB di BPPT Kota Bandung (kelompok IMB).

AGENDA PUBLIK
• OBRAS. Obrolan Sabtu Sore tentang
tataruang dan lingkungan hidup di DPKLTS,
Pukul 17.00 wib. Alamat Jl. RE.Martadinata
No. 184 Bandung. CP. Taufan Suranto
(08164867208). FGD INDIKATOR CRC PELAYANAN
• Pada bulan Desember 2010 LAK bersama IMB- PROVIDER BPPT Kota Bandung
Koalisi Pendidikan Kota Bandung (KPKB) dan
Koalisi Masyarakat Bandung Bermartabat
(KMBB) akan mengembangkan model
monitoring pelayanan publik berbasis
partisipasi warga di kota Bandung. Akan
dilakukan serial diskusi untuk pengembangan
model ini pada tanggal 6-7 Desember 2010.
Informasi lebih jelas dapat menghubungi
Kantor LAK di 022 7314103/ Jl. Wartawan 3
No.15A

7
FGD USER “MERUMUSKAN INDIKATOR PENILAIAN DISKUSI TERBATAS MEMPERDALAM REFORMASI
KUALITAS PELAYANAN PUBLIK TATA PEMERINTAHAN MELALUI KELEMBAGAAN
DI BIDANG PENDIDIKAN” KOTA BANDUNG SYSTEM INTEGRITAS DAN PENCEGAHAN KORUPSI DI
KOTA BANDUNG

Informasi Pengaduan seputar pelayan publik kota Bandung silakan kirim ke:
Surat : Jl. Wartawan No. 15 A Bandung 40264 | SMS Ke: 081 220 66 20 10
| email : lak.Indonesia@gmail.com | Fax : 022 7314103

Media ini diterbitkan ataskerjasama LAK dan Partnership For Governance Reform In Indonesia
Alamat Redaksi:
Jl. Wartawan No. 15 A Bandung 40264 Tlp. 022 7314103
Redaksi:
Penanggung Jawab: Fridolin Berek Layouter: Eruswandi Tim Redaksi: Muhammad Taufik R. | Lilis Widaningsih | Eni Nuraeni

You might also like