You are on page 1of 14

HERPES SIMPLEK

Dr. Suparyanto, M.Kes

HERPES SIMPLEK

Pengertian
Herpes simplek adalah penyakit yang mengenai kulit dan mukosa, bersifat kronis dan residif, disebabkan
oleh virus herpes simplek herpes virus homanis. Infeksi herpes dapat menimbulkan implikasi
(kesimpulan) serius apabila terjadi pada mata, sekitar serviks, pada bayi baru lahir, atau pada individu
yang kekebalannya tertekan. Infeksi herpes pada mata menyebabkan keratitis herpatika. (Loetfia, 2007 :
47)
Virus herpes simplek (HVS) termasuk dalam family Herpesviridae (Virus DNA) dam hanya mengenai
manusia, terdapat dua tipe HVS-1 dsn HVS-2. Infeksi terjadi di seluruh dunia. Sekitar 10% infeksi primer
simtomatik. Sebagian besar infeksi HVS-1 terjadi pada tahun-tahun prasekolah dan antara 70 sampai
90% populasi dewasa dunia memiliki antibody dalam darahnya dari infesi sebelimnya. Infeksi HVS-2
biasanya terjadi pada aktivitas seksual; 20% orang dewasa memiliki antibody gambaran ini lebih tinggi
pada individu yang bergonta ganti pasangan seksual dan kelompok sosio ekonomi lebih rendah. Masa
inkubasi sekitar 5 hari(berkisar 2-12 hari). (Mandal, 2006 )

Tanda dan Gejala


Vesikel berkelompok yang nyeri dapat timbul setelah kontak primer dengan virus tersebut.
Infeksi primer dapat terjadi pada sembarang tempat di kulit.
Biasanya vesikel timbul disekitar mulut dan hidung, menyebabkan gingivastomatitis (peradangan pada
gusi dan mukosa mulut), disekeliling mata, menyebabkan konjugtivitis (peradangan pada konjungtiva),
pada jari tangan,
Menyebabklan edema dan vesikel sabit, dipantat dan alat kelamin, menyebabkan vulvovaginitis. Infeksi
primer menyebabkan odema kulit berat.
Selama infeksi primer, virus berjalan naik melalui saraf perifer mencapai radiks ganglia dorsalis, di mana
virus akan berada dalam stadium dorman.
Pada kondisi ini sering kali klien tidak merasa sakit, tetapi sebenarnya dalam tubuhnya masih
mengandung virus herpes simplek yang suatu saat dapat kanbuh kembali. Beberapa penderita dapat
mengalami teraktifasi rekuren dari virus laten ini.
Kekambuhan infeksi dapat dipicu oleh demam, sinar matahari atau trauma. Kelompok vesikel akan
menjadi pustula dalam waktu beberapa hari dan kemudian sembuh secara spontan dalam waktu dua
minggu. (Loetfia, 2007 : 46)
Herpes virus adalah virus yang besar, anggota grup yang berlainan memiliki bentuk yang hampir sama
dan tidak dapat dibedakan melalui mikroskop electron. Semua herpes virus mempunyai inti DNA untai
ganda, dalam bentuk tiroid, dikelilingi selubung protein yang membentuk simetri(tangkup) ikosahedral
dan dan mempunyai 162 kapsomer. (Brooks, Geo F. 2005 :81
Penyebaran langsung kedaerah sekitar juga terjadi.
Sel yang terangsang memperlihatkan gambaran degenerasi balon dengan karakteristik sel raksasa dan
inklusi intranuklear.
Saat infeksi primer menghilang, imunitas humoral dan selular terbentuk namun virus tetap dorman
dalam sel ganglion dan dapat mengalami eaktivasi selanjutnya, menyebabkan penyakit local rekuren
atau perkembangbiakan virus asimtomatik.
Penyakit interkuren, cahaya matahari dan Trauma merupakan faktor reaktivasi belum diketahui.
(Mandal,2006)
Penyebab
Herpes simplek disebabkan oleh virus DNA.Partikel DNA yang menular masuk kedalam nukleus sel dan
memanfaatkan mesin reproduksi untuk replikasinya(meniru/berkembang biak) sendiri. (Loutfiya, 2007 :
45).

Akibat
Virus herpes simplek mengakibatkatkan beragam penyakit mulai dari gingivostomatitis (peradangan
pada gusi dan mukosa mulut) sampai keratokonjuctivitis (peradangan pada kornea dan konjungtiva),
penyakit genital, dan infeksi pada bayi baru lahir. Herpes simplek menjadi penginfeksi yang laten pada
sel saraf, dan umumnya terjadi rekurensi (kekambuhan). (Brooks, Geo F. 2005 : 86).

Penularan
Sebagai sumber penularan atau reservoir adalah penderita. Penularanyan melalui kontak langsung kulit
atau mukosa yang robek dengan sekresi orongenital dari orang yang terinfeksi. (Mandal, 2006 )

Pengobatan
Uji terbuka positif pada 50-80% penderita herpes. Pada uji ini, bahan dari vesikel diletakkan pada gelas
obyek dan diwarnai dengan biru toluidin 1%. Dari asupan yang diambil dari penderita herpes simplek
dapat terlihat sel-sel raksasa yang berinti banyak dan besar.
Asiklovyr dapat diberikan kedalam cairan intravena atau dalam bentuk salep. Obat ini efektif pada
penderita yang kekebalannya tertekan. Salep Asiklovyr mengurangi masa penularan virus pada
penderita yang terkena herpes primer. (Loetfia, 2007 : 47)

DAFTAR PUSTAKA

Brooks. Geo F. 2005.Mikrobiologi Kedokteran 2. Jakarta.Salemba Medika


Candra. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. EGC
Dahlan. 2001. Kamus Istilah Medis. Surabaya. Arkola
Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial. Jakarta. Salemba Medika
Entjang. 2003. Mikrobiologi Dan Parasitologi. Bandung. PT Citra Aditya Bakti Horton. Sosiologi. Jakarta.
Erlangga
Kumala. 1998. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta. EGC
Lampiran Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 263/Menkes/SK/II/2010 Tanggal : 10 Februari 201026
Pedoman Rehabilitasi Kognitif I. internet available from : http//www.google.com (Accesed April 13 th
2010 01:30 PM)
Loetfia, 2007.Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Integumen. Jakarta. Kedokteran EGC
Mandal. 2006.Penyaki Infeksi. Jakarta. Erlangga
Herpes
DEFINISI.

Herpes yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV) adalah sejenis penyakit
yang menjangkiti mulut, kulit, dan alat kelamin. Penyakit ini menyebabkan kulit melepuh dan
terasa sakit pada otot di sekitar daerah yang terjangkit. Hingga saat ini, penyakit ini masih belum
dapat disembuhkan, tetapi dapat diperpendek masa kambuhnya.

Herpes.

Herpes Simpleks pada bayi baru lahri merupakan suatu infeksi virus yang serius, yang
menyerang organ utama (otak, hati, paru-paru) dan seringkali menyebabkan kerusakan yang
permanen atau kematian. Infeksi bisa terjadi sebelum atau setelah bayi lahir.Ibu dari bayi
biasanya tidak menyadari bahwa dia menderita herpes simpleks dan tidak menunjukkan gejala-
gejalanya.

PENYEBAB.

Penyebabnya adalah virus herpes simpleks.

PROGNOSIS.

Tanpa pengobatan, 85% bayi dengan penyakit yang menyebar akan meninggal. Jika penyakitnya
terbatas pada kulit, mata dan mulut, jarang terjadi kematian; tetapi 30% diantaranya mengalami
kerusakan otak atau saraf yang baru muncul pada saat usia anak mencapai 2-3 tahun.

Terserang Herpes Genitalis

Di bagian vagina terasa gatal-gatal, perih dan ada bintilbintil kecil yang melepuh. Hal
seperti itu mulai ia rasakan setelah setahun menikah. ''Suami saya kadang merasakan gatal-gatal
dan ada bintil-bintil yang berair dan memecah pada kelaminnya,'' kata Tini. Itu
terjadi sebelum Tini mengalami masalahnya. Setelah periksa ke dokter spesialis penyakit kulit
dan kelamin, Tini dan suaminya dinyatakan terkena penyakit Herpes genitalis.

Apa sesungguhnya herpes pada kelamin itu? Dr Sunardi Radiono SpKK dari SMF Kulit
dan Kelamin RS Dr Sardjito/FK UGM, menjelaskan, Herpes genitalis adalah suatu penyakit
disebabkan oleh virus herpes simpleks utamanya secara alamiah tipe 2 (HSV-2). Tetapi oleh
karena perilaku seksual manusia macam-macam, seperti oral seks, bisa juga karena infeksi
herpes simpleks tipe 1 (HSV-1).

Kambuh lagi

Antara HSV-1 dan HSV-2 secara klinis tidak berbeda, kecuali tingkat kekambuhan.
HSV-2 umumnya mengenai pasien dewasa seksual aktif. Tanda-tandanya pada alat genital alias
kelamin. Pada perempuan bisa peradangan dari selaput lendir vagina sampai vulva, juga pada
kulit di sekitar genitalia. Itu pada waktu pertama kali terkena (primernya), muncul lepuh-lepuh
kecil, mudah terbuka/erosi sehingga menjadi seperti koreng kecil-kecil, merasakan gatal dari
ringan sampai pedih/sakit, keputihan. Sedangkan pada laki-laki bintil-bintil kecil dan memecah
dan berair seperti koreng kecil-kecil. Ini kalau pertama kali terkena. Kalau serangan ulang
disebut herpes genitalis recurrent umumnya terbatas yang terkena, satu sisi saja yang kena,
jumlahnya bintil-bintilnya sedikit, tapi sering kambuh.

HSV-1 normatif menyebabkan herpes simpleks labialis atau parsialis yang mengenai
daerah bibir atau muka. Infeksi primer pada HSV-1 biasanya terjadi pada anak-anak (bayi
sampai tujuh bayi) muncul seperti gomen. Dalam waktu 10 hari, penyakit itu sembuh. Untuk
membuktikannya, kata Sunardi, perlu pemeriksaan laboratorium. ''Suatu saat setelah dia dewasa
bisa kambuh sebagai herpes simpleks labialis,'' katanya.

Penyakit herpes genitalis bisa dialami oleh orang di seluruh dunia, dengan perilaku
seksual yang hampir sama. Umumnya penderita atau partnernya pernah mempunyai riwayat
berhubungan seks dengan pasangan di luar nikah. Laki-laki yang tidak sunat, lebih berisiko
terkena penyakit herpes genitalis. Pasalnya, selaput lendirnya tipis. ''Kalau sudah disunat selaput
lendirnya tebal, menjadi kulit biasa, sehingga relatif lebih sulit tertular,'' jelas Sunardi. Pernah
diteliti di negara lain, penduduk dewasa kota-kota besar di dunia yang positif pernah kontak
dengan HSV-2 lebih dari 80 persen. Di Indonesia penduduk dewasa kota yang positif pernah
kontak dengan HSV-2 di bawah 60 persen. Namun, jumlah mereka yang sampai jatuh sakit
sedikit. ''Biasanya yang sampai tidak sakit itu ada indikasi kehidupan seksualnya lebih baik,''
kata Sunardi lagi.

Mengancam bayi

Herpes genitalis yang disebabkan karena HSV-2 cenderung mudah kambuhdan


kekambuhan ini sangat variatif. Menurut Sunardi, umumnya jika orang yang terkena herpes
kelelahan secara fisik atau secara mental, terlalu banyak kegiatan di tempat terbuka atau kena
sinar matahari berlebihan, maka ia mudah kambuh. Lain halnya dengan HSV-1. Kekambuhannya
jarang dan makin ringan penyakitnya, cenderung tidak mudah kambuh.

Jika herpes genitalis mengenai seorang ibu, dan pada saat persalinan sedang kambuh,
berisiko menular ke bayi yang dilahirkan ketika proses persalinan. Bayi yang terkena HSV-2
akibatnya macam-macam, antara lain: radang pada mata, dan kalau berat bisa radang otak
(ensefalitis), erupsi kulit yang menyeluruh. Hal ini yang bisa mengancam jiwa si bayi, sekitar 50
persen menyebabkan kematian. HSV-2 ini ditularkan melalui hubungan seks. Karena itu pada
ibu yang mendekati proses persalinan dan menderita atau sedang kambuh herpes genitalis, harus
segera diobati. Kalau herpes genitalisnya tidak sedang kambuh, risiko penularan dari ibu ke bayi
kecil. ''Di Indonesia kasus HSV-2 pada bayi jarang, tetapi pada orang dewasa cukup banyak.
Apalagi yang

perilakunya macam-macam,''tuturnya.

Bila seseorang terkena herpes genitalis ini persoalannya lebih banyak ke persoalan sosial,
terutama bila sering kambuh, karena bisa mengganggu hubungan suami istri. Bila suami
genitalnya sering sakit, lecet, lama-lama istrinya akan stress. Pengobatannya, setiap kali kambuh
memerlukan waktu penyembuhan sekitar 5-10 hari.

Untuk mencegah supaya tidak sering kambuh antara lain: gaya hidup sehat, jika pasangan
ingin punya anak dengan aman, kebetulan mereka terkena herpes genitalis serta kambuh-kambuh
terus, bisa ditekan dengan pengobatan supresif (diobati dalam waktu yang lama) sekitar 6-9
bulan. Namun, kata Sunardi, umumnya setelah terapi dihentikan penyakit itu bisa kambuh lagi.
Karena itu bila setelah selesai terapi supresif, kemudian misalnya enam bulan kambuh lagi, maka
dia harus melakukan pengobatan lagi, tetapi tidak perlu terapi terus menerus. ''Pada saat merasa
mau kambuh langsung diobati,'' tambahnya. (nri ) Minggu, 22 Januari 2006 Herpes HSV2  Kalau
cacar air setiap orang harus kena, naah keluarganya lagi namanya herpes zoster itu kenanya
selalu bisa dipunggung sebelah kiri atau kanan. Katanya dari virus cacar air bisa bermanifestasi
menjadi cacar zoster. Nah cacar zoster (kadang orang bilang cacar ular) bisa tertular dari udara,
handuk, dan lain-lain itu ruam lepuh di punggung depan atau belakang. Kalau sudah sembuh itu
virus masih tinggal di tubuh kita bersembunyi di saraf atau tendon(CMIIW). Nanti kalau tubuh
kita lemah itu bisa berulang muncul lagi.

Kalau HSV dibagi dua yaitu HSV 1 (di mulut atau pinggang ke atas) dan HSV 2
(pinggang ke bawah). HSV 1 seperti sariawan di mulut bibir dan lain sebagainya ini juga ruam
lepuh, kalau sudah sembuh tapi tidak  sembuh total itu virus juga diam di tubuh dan bisa tinggal
ditubuh, sewaktu-waktu kalau tubuh lemah bisa muncul lagi.

Nah yang ini HSV2 (herpes genitalis) katanya tidak bisa tertular melalui udara yang pasti
tertular karena berhubungan sex, bisa muncul di vagina, dubur, selangkangan kaki. Ini juga tidak
bisa sembuh. Kalau untuk laki-laki bisa terlihat tapi untuk perempuan tidak kelihatan. Untuk
suami hati-hati kalau mau jajan, kalau sekali kena herpes tidak akan sembuh seumur hidup
menderita malahan akan menularkan ke istri, karena untuk wanita kalau kena tidak terlihat dari
luar. Terus kata dokter makanan yang baik yaitu yang mengandung lisin, seperti telur dan ikan
(CMIIW), brokoli juga bagus. Yang pengobatan tradisionalnya tahu [Snd]

Dulu ketika akan program hamil, sempatkan juga periksa TORCH, dan salah satu
hasilnya HSV Igg & IGM nya juga positif walaupun sedikit. Kok bisa kena herpes? Padahal
berdua tahu dan saling mengenal serta percaya sekali dengan kebersihan kami dalam menjaga
diri, Sehingga hal ini tidak menjadikan kami saling tuding. Ternyata Herpes yang dalam
pemeriksaan TORCH itu bukanlah sejenis herpes yang akibat dari hubungan bebas suami istri,
karena memang tidak pernah merasakan ada keluhan apapun dalam organ intim. Ternyata herpes
tersebut kumannya berasal dari kebersihan keadaaan kita ketika berhubungan suami istri.
Biasanya akibatnya karena Oral Sex, karena kadang mulut tidak dalam keadaan bersih, serta gigi
berlubang & rusak.

Memang TORCH tidak bisa sembuh total, tapi bisa dikalahkan dengan mempertahankan
kesehatan tubuh kita. Di kasih obatnya warna putih ada gambar kuda di tabletnya
(ACYCLOFIR). Karena memang bukan herpes yang akibat hubungan bebas [Slv] maka tidak
perlu dikwatirkan.

Penyakit Cacar atau yang disebut sebagai 'Herpes' oleh kalangan medis adalah penyakit
radang kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung berisi air secara
berkelompok. Penyakit Cacar atau Herpes ini ada 2 macam golongan, Herpes Genetalis dan
Herpes Zoster.

Herpes Genetalis adalah infeksi atau peradangan (gelembung lecet) pada kulit terutama
dibagian kelamin (vagina, penis, termasuk dipintu dubur/anus serta pantat dan pangkal
paha/selangkangan) yang disebabkan virus herpes simplex (VHS), Sedangkan Herpes Zoster
atau dengan nama lain 'shingles' adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster
yang menimbulkan gelembung cairan hampir pada bagian seluruh tubuh.

Herpes zoster juga dikatakan penyakit infeksi pada kulit yang merupakan lanjutan dari
pada chickenpox (cacar air) karena virus yang menyerang adalah sama, Hanya terdapat
perbedaan dengan cacar air. Herpes zoster memiliki ciri cacar gelembung yang lebih besar dan
berkelompok pada bagian tertentu di badan, bisa di bagian punggung, dahi atau dada.

Cara Penularan Penyakit Cacar (Herpes)

Secara umum, seluruh jenis penyakit herpes dapat menular melalui kontak langsung.
Namun pada herpes zoster, seperti yang terjadi pada penyakit cacar (chickenpox), proses
penularan bisa melalui bersin, batuk, pakaian yang tercemar dan sentuhan ke atas
gelembung/lepuh yang pecah. Pada penyakit Herpes Genitalis (genetalia), penularan terjadi
melalui prilaku sex. Sehingga penyakit Herpes genetalis ini kadang diderita dibagian mulut
akibat oral sex. Gejalanya akan timbul dalam masa 7-21 hari setelah seseorang mengalami
kontak (terserang) virus varicella-zoster.

Seseorang yang pernah mengalami cacar air dan kemudian sembuh, sebenarnya virus
tidak 100% hilang dari dalam tubuhnya, melainkan bersembunyi di dalam sel ganglion dorsalis
sistem saraf sensoris penderita. Ketika daya tahan tubuh (Immun) melemah, virus akan kembali
menyerang dalam bentuk Herpes zoster dimana gejala yang ditimbulkan sama dengan penyakit
cacar air (chickenpox). Bagi seseorang yang belum pernah mengalami cacar air, apabila
terserang virus varicella-zoster maka tidak langsung mengalami penyakit herpes zoster akan
tetapi mengalami cacar air terlebih dahulu.

Tanda dan Gejala Penyakit Cacar (Herpes) Tanda dan gejala yang timbul akibat serangan
virus herpes secara umum adalah demam, menggigil, sesak napas, nyeri dipersendian atau pegal
di satu bagian rubuh, munculnya bintik kemerahan pada kulit yang akhirnya membentuk sebuah
gelembung cair. Keluhan lain yang kadang dirasakan penderita adalah sakit perut.

Penanganan dan Pengobatan Penyakit Cacar (Herpes) Pada penderita penyakit cacar hal
yang terpenting adalah menjaga gelembung cairan tidak pecah agar tidak meninggalkan bekas
dan menjadi jalan masuk bagi kuman lain (infeksi sekunder), antara lain dengan pemberian
bedak talek yang membantu melicinkan kulit. Penderita apabila tidak tahan dengan kondisi hawa
dingin dianjurkan untuk tidak mandi, karena bisa menimbulkan shock.

Pada kondisi serius dimana daya tahan tubuh sesorang sangat lemah, penderita penyakit cacar
(herpes) sebaiknya mendapatkan pengobatan terapy infus (IV) Acyclovir. Sebagai upaya
pencegahan sebaiknya seseorang mendapatkan imunisasi vaksin varisela zoster. Pada anak sehat
usia 1 - 12 tahun diberikan satu kali. Imunasasi dapat diberikan satu kali lagi pada masa pubertas
untuk memantapkan kekebalan menjadi 60% - 80%. Setelah itu, untuk menyempurnakannya,
berikan imunisasi sekali lagi saat dewasa. Kekebalan yang didapat ini bisa bertahan sampai 10
tahun.

GEJALA.

Gejala biasanya mulai muncul pada minggu pertama sampai minggu kedua.
Ruam kulit terbentuk sebagai lepuhan kecil berisi cairan, tetapi 45% bayi yang menderita herpes
tidak memiliki ruam ini.
Jika tidak segera diobati, akan timbul gejala yang lebih serius dalam waktu 7-10 hari:
- suhu tubuh yang turun-naik
- kejang akibat infeksi otak
- otot yang kendur
- gangguan pernafasan
- peradangan hati (hepatitis)
- pembentukan bekuan darah di dalam pembuluh darah yang menyebar.

DIAGNOSA.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan adanya lepuhan berisi cairan. Untuk memperkuat diagnosis,
dilakukan pembiakan terhadap contoh cairan dari lepuhan.
Virus juga dapat ditemukan dalam air kemih, lendir dari kelopak mata atau hidung, carah atau
cairan serebrospinal.

PENGOBATAN.

Penanganan dan Pengobatan Penyakit Cacar (Herpes)


Pada penderita penyakit cacar hal yang terpenting adalah menjaga gelembung cairan tidak pecah
agar tidak meninggalkan bekas dan menjadi jalan masuk bagi kuman lain (infeksi sekunder),
antara lain dengan pemberian bedak talek yang membantu melicinkan kulit. Penderita apabila
tidak tahan dengan kondisi hawa dingin dianjurkan untuk tidak mandi, karena bisa menimbulkan
shock.

Obat-obatan yang diberikan pada penderita penyakit cacar ditujukan untuk mengurangi keluhan
gejala yang ada seperti nyeri dan demam, misalnya diberikan paracetamol. Pemberian Acyclovir
tablet (Desciclovir, famciclovir, valacyclovir, dan penciclovir) sebagai antiviral bertujuan untuk
mengurangi demam, nyeri, komplikasi serta melindungi seseorang dari ketidakmampuan daya
tahan tubuh melawan virus herpes. Sebaiknya pemberian obat Acyclovir saat timbulnya rasa
nyeri atau rasa panas membakar pada kulit, tidak perlu menunggu munculnya gelembung cairan
(blisters).
Pada kondisi serius dimana daya tahan tubuh sesorang sangat lemah, penderita penyakit cacar
(herpes) sebaiknya mendapatkan pengobatan terapy infus (IV) Acyclovir. Sebagai upaya
pencegahan sebaiknya seseorang mendapatkan imunisasi vaksin varisela zoster. Pada anak sehat
usia 1 - 12 tahun diberikan satu kali. Imunasasi dapat diberikan satu kali lagi pada masa pubertas
untuk memantapkan kekebalan menjadi 60% - 80%. Setelah itu, untuk menyempurnakannya,
berikan imunisasi sekali lagi saat dewasa. Kekebalan yang didapat ini bisa bertahan sampai 10
tahun.
Obat anti-virus asiklovir(acyclovir) diberikan melalui infus.

Infeksi mata juga diobati dengan tetes mata atau salep trifluridin dan salep idoksuridin. Obat-
obatan yang diberikan pada penderita penyakit cacar ditujukan untuk mengurangi keluhan gejala
yang ada seperti nyeri dan demam, misalnya diberikan paracetamol. Pemberian Acyclovir tablet
(Desciclovir, famciclovir, valacyclovir, dan penciclovir) sebagai antiviral bertujuan untuk
mengurangi demam, nyeri, komplikasi serta melindungi seseorang dari ketidakmampuan daya
tahan tubuh melawan virus herpes. Sebaiknya pemberian obat Acyclovir saat timbulnya rasa
nyeri atau rasa panas membakar pada kulit, tidak perlu menunggu munculnya gelembung cairan
(blisters).

Tanda dan Gejala Penyakit Cacar (Herpes) Tanda dan gejala yang timbul akibat serangan virus
herpes secara umum adalah demam, menggigil, sesak napas, nyeri dipersendian atau pegal di
satu bagian rubuh, munculnya bintik kemerahan pada kulit yang akhirnya membentuk sebuah
gelembung cair. Keluhan lain yang kadang dirasakan penderita adalah sakit perut.

PENGGUNAAN TABLET ACYCLOVIR PADA INFEKSI HERPES SIMPLEX VIRUS


(HSV) 

Herpes adalah infeksi virus pada kulit. Herpes Simplex Virus merupakan salah satu virus
yang menyebabkan penyakit herpes pada manusia. Tercatat ada tujuh jenis virus yang dapat
menyebabkan penyakit herpes pada manusia, yaitu Herpes Simplex Virus, Varizolla Zoster Virus
(VZV), Cytomegalovirus (CMV), Epstein-Barr Virus (EBV), dan Human Herpes Virus tipe 6
(HHV-6), tipe 7 (HHV-7), tipe 8 (HHV-8). Semua virus herpes memiliki ukuran dan morfologi
yang sama dan semuanya melakukan replikasi pada inti sel. Herpes Simplex Virus sendiri dibagi
menjadi dua tipe, yaitu Herpes Simplex Virus tipe 1 (HSV-1) yang menyebabkan infeksi pada
mulut, mata, dan wajah dan Herpes Simplex Virus tipe 2 (HSV-2) yang menyebabkan infeksi
pada alat kelamin (genital). Tetapi, bagaimanapun kedua tipe virus tersebut dapat menyebabkan
penyakit dibagian tubuh manapun. HSV-1 menyebabkan munculnya gelembung berisi cairan
yang terasa nyeri pada mukosa mulut, wajah, dan sekitar mata. HSV-2 atau herpes genital
ditularkan melalui hubungan seksual dan menyebakan gelembung berisi cairan yang terasa nyeri
pada membran mukosa alat kelamin. Infeksi pada vagina terlihat seperti bercak dengan luka.
Pada pasien mungkin muncul iritasi, penurunan kesadaran yang disertai pusing, dan kekuningan
pada kulit (jaundice) dan kesulitan bernapas atau kejang. Lesi biasanya hilang dalam 2 minggu.
infeksi . Episode pertama (infeksi pertama) dari infeksi HSV adalah yang paling berat dan
dimulai setelah masa inkubasi 4-6 hari. Gelala yang timbul, meliputi nyeri, inflamasi dan
kemerahan pada kulit (eritema) dan diikuti dengan pembentukan gelembung-gelembung yang
berisi cairan. Cairan bening tersebut selanjutnya dapat berkembang menjadi nanah, diikuti
dengan pembentukan keropeng atau kerak (scab). Setelah infeksi pertama, HSV memiliki
kemampuan yang unik untuk bermigrasi sampai pada saraf sensorik tepi menuju spinal ganglia,
dan berdormansi sampai diaktifasi kembali. Pengaktifan virus yang berdormansi tersebut dapat
disebabkan penurunan daya tahan tubuh, stress, depresi, alergi pada makanan, demam, trauma
pada mukosa genital, menstruasi, kurang tidur, dan sinar ultraviolet.

 Sasaran terapi

Sasaran terapi acyclovir adalah Herpes Simplex Virus (HSV).

 Tujuan terapi

Tujuan terapi acyclovir adalah mencegah dan mengobati infeksi Herpes Simplex Virus
(HSV), menyembuhkan gejala yang muncul, seperti kemerahan (eritema), gelembung-
gelembung berisi cairan, keropeng atau kerak.

 Strategi terapi
Strategi terapi farmakologis (terapi dengan obat) dalam pengobatan penyakit herpes
adalah dengan menggunakan obat-obat antivirus. Pengobatan baku untuk herpes adalah dengan
acyclovir, valacyclovir, famcyclovir, dan pencyclovir yang dapat diberikan dalam bentuk krim,
pil atau secara intravena (infus) untuk kasus yang lebih parah. Semua obat ini paling berhasil
apabila dimulai dalam tiga hari pertama setelah rasa nyeri akibat herpes mulai terasa. Semua
antivirus yang digunakan pada infeksi Herpes Simplex Virus (HSV) bekerja dengan menghambat
polimerase DNA virus. Acyclovir, ganciclovir, famciclovir, dan valacyclovir secara selektif di
fosforilasi menjadi bentuk monofosfat pada sel yang terinfeksi virus. Bentuk monofosfat tersebut
selanjutnya akan diubah oleh enzym seluler menjadi bentuk trifosfat, yang akan menyatu dengan
rantai DNA virus. Acyclovir, famciclovir, dan valacyclovir terbukti efektif dalam
memperpendek durasi dari gejala dan lesi.

Ayclovir : merupakan agen yang paling banyak digunakan pada infeksi herpes simplex virus,
tersedia dalam bentuk sediaan intravena, oral, dan topikal.

Ganciclovir : mempunyai aktivitas terhadap herpes simplex virus tipe 1 dan 2, tetapi lebih
toksik daripada acyclovir, famciclovir, dan valacyclovir, karena itu tidak direkomendasikan
untuk pengobatan herpes.

Famciclovir : merupakan prodrug dari penciclovir yang secara klinis efektif dalam mengobati
herpes simplex virus tipe 1 dan 2.

Valacyclovir : merupakan valyl ester dari acyclovir dan memiliki bioavailabilitas yang lebih
besar daripada acyclovir.

Obat Pilihan

Nama Generik

Acyclovir

 Nama Dagang

Clinovir (Pharos)
 

Indikasi

Untuk mengobati genital Herpes Simplex Virus, herpes labialis, herpes zoster, HSV encephalitis,
neonatal HSV, mukokutan HSV pada pasien yang memiliki respon imun yang diperlemah
(immunocompromised), varicella-zoster.

 Kontraindikasi

Hipersensitifitas pada acyclovir, valacyclovir, atau komponen lain dari formula.

 Bentuk Sediaan

Tablet 200 mg, 400 mg.

 Dosis dan Aturan Pakai

Pengobatan herpes simplex: 200 mg (400 mg pada pasien yang memiliki respon imun yang
diperlemah/immunocompromised atau bila ada gangguan absorbsi) 5 kali sehari, selama 5 hari.
Untuk anak dibawah 2 tahun diberikan setengah dosis dewasa. Diatas 2 tahun diberikan dosis
dewasa.

Pencegahan herpes simplex kambuhan, 200 mg 4 kali sehari atau 400 mg 2 kali sehari, dapat
diturunkan menjadi 200 mg 2atau 3 kali sehari dan interupsi setiap 6-12 bulan.

Pencegahan herpes simplex pada pasien immunocompromised, 200-400 mg 4 kali sehari. Anak
dibawah 2 tahun setengah dosis dewasa. Diatas 2 tahun dosis sama dengan dosis orang dewasa.

 Efek Samping

Pada sistem saraf pusat dilaporakan terjadi malaise (perasaan tidak nyaman) sekitar 12% dan
sakit kepala (2%).pada system pencernaan (gastrointestinal) dilaporkan terjadi mual (2-5%),
muntah (3%) dan diare (2-3%).
Resiko Khusus

Penggunaan Acyclovir pada wanita hamil masuk dalam kategori B. Efek teratogenik dari
Acyclovir tidak diteliti pada studi dengan hewan percobaan. Acyclovir terbukti dapat melewati
plasenta manusia.Tidak ada penelitian yang cukup dan terkontrol pada wanita hamil. pada tahun
1984-1999 diadakan pendaftaran bagi wanita hamil, dan dari hasil yang terlihat tidak ada
peningkatan kelahiran bayi yang cacat karena penggunaan Acyclovir . tetapi karena tidak semua
wanita hamil mendaftarkan diri dan kurangnya data dalam jangka waktu yang panjang, maka
direkomendasikan penggunaan acyclovir untuk wanita hamil disertai peringatan dan diberikan
jika benar-benar-benar diperlukan. Acyclovir juga dapat masuk ke dalam air susu ibu, karena itu
penggunaan pada ibu menyusui harus disertai peringatan.

You might also like