Professional Documents
Culture Documents
ILMU RESEP
1. Istilah kelarutan
2. Wadah
Wadah tertutup baik harus dapat melindungi isi terhadap masuknya
bahan padat dan mencegah kehilangan isi selama penanganan
,pengangkutan ,penyimpanan dan distribusi.
Wadah tertutup rapat harus dapat melindungi isi terhadap masukknya
bahan cair ,bahan padat atau uap dan mencegah kehilangan selama
penanganan ,pengangkutan ,penyimpanan dan distribusi.Wadah tertutup
rapat dapat diganti dengan wadah tertutup kedap untuk bahan dosis
tunggal.
Wadah tertutup kedap harus dapat mencegah tembusnya udara atau gas
selama penanganan,pengangkutan,penyimpanan, dan distribusi.
Wadah satuan tunggal digunakan untuk produk obat yang dimaksudkan
untuk digunakan sebagai dosis tunggal yang harus digunakan segera
setelah dibuka.Tiap wadah satuan tunggal harus diberi etiket yang
menyebutkan identitas,kadar atau kekuatan,nama produsen,nomor bets,
dan tanggal kedaluwarsa.
Wadah dosis tunggal adalah wadah satuan tunggal untuk bahan yang
hanya digunakan secara parental.
Wadah dosis satuan adalah wadah satuan tunggal untuk bahan yang
digunakan bukan secara parental dalam dosis tunggal,langsung dari
wadah.
Rangkuman UNKK 1
Wadah satuan ganda adalah wadah yang memungkinkan dapat diambil
isinya beberapa kali tanpa mengakibatkan perubahan kekuatan,mutu atau
kemurnian sisa zat dalam wadah tersebut.
Wadah dosis ganda adalah wadah satuan ganda untuk bahan yang
digunakan hanya secara parental.
Rangkuman UNKK 2
a. L.D 50: takaran yang menyebabkan kematian pada 50% hewan
percobaan.
b. L.D 100: takaran yang menyebabkan kematian pada 100% hewan
percobaan.
Dosis toksis: suatu takaran obat yang dalam keadaan biasa dapat
menyebabkan keracunan pada penderita.
Keuntungannya...
Serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larut daripada sediaan yang
dipadatkan.
Anak – anak atau orangtua yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih
mudah menggunakanobat dalm bentuk serbuk.
Masalah stabilitas yang sering dihadapi dalam sediaan cair tidak
ditemukan dalam bentuk serbuk.
Obat yang tidak stbil dalam suspensi atau larutan air dapat dibuat dalam
bebtuk serbuk.
Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tablet atau kapsul dapat
dibuat dalam bentuk serbuk.
Dokter lebih leluasa dalam memilih dosis yang sessuai dengan keadaan
penderita.
Kerugiannya...
Tidak tertutupnya rasa dan bau yang tidak enak.
Pada penyimpanan kadang terjadi lembap atau basah.
Rangkuman UNKK 3
timol / sehingga kapsul akan menjadi lembek bahkan dapat lengket satu
sama lain.Hal ini dapat diatasi dengan menambahkan bahan yang inert ,
atau masing-masing bahan dimasukan dalam kapsul kecil , atau masing-
masing bahan dimasukan dalam kapsul yang lebih besar.
Bahan cairan kental dalam jumlah sedikit dapat dikeringkan dengan
menambah bahan inert , baru kemudian dimasukan kedalam kapsul.Akan
tetapi , jika bahan tersebut jumlahnya besar atau banyak maka harus
dalam kapsul.
Untuk minyak lemak , dapat dimasukan ke dalam kapsul kemudian
ditutup.Akan tetapi , minyak yang mudah menguap (minyak atsiri) , air ,
kreosot , dan alkohol akan merusak dinding kapsul.Hal ini dapat diatasi
dengan mengencerkan terlebih dulu dengan minyak lemak sampai
kadarnya dibawah 40% sebelum dimasukan ke dalam kapsul.
Rangkuman UNKK 4
8. Peraturan pembuatan salep menurut F.Van Duin
Peraturan salep pertama
“zat – zat yang dapat larut dalam campuran lemak, dilarutkan ke
dalamnya, jika paerlu dengan pemanasan.”
Peraturan salep kedua
“bahan –bahan yang larut dalam air, jika tidak ada peraturan lain,
dilarutkan lebih dahulu dalam air, asalkan jumlah air yang digunakan
dapat diserap seluruhnya oleh basis salep dan jumlah air yang dipakai,
dikurangi dari basis salepnya”
Peraturan salep ketiga
“bahan –bahan yang sukar atua hanya larut sebagian dalam lemak dan air
harus diserbukan dahulu, kemudian diayak dengan pengayak No.60.”
Peraturan salep keempat
“salep – salep yang dibuat dengan jalan mencairkan, campuranya harus
sampai dingin” bahan- bahan yang ikut dilebur, penimbangannya harus
dilebihkan 10-20% untuk mencegah kekurangan bobotnya.
Bahan pensuspensi alam bukan gom adalah tanah liat. Tanah liat yang
sering dipergunakan untuk tujuan menambah stabilitas suspensi ada 3
macam yaitu bentonit, hectorite, veegum.
Rangkuman UNKK 6
Jadi, setiap molekul emulgator dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu:
a. Kelompok hidrofilik, yaitu bagian emulgator yang suka air.
b. Kelompok lipofilik, yaitu bagian emulgator yang suka minyak.
Rangkuman UNKK 7
Setiap emulsi dapat diencerkan dengan fase eksternalnya. Dengan
prinsip tersebut, emulsi tipe o/w dapat diencerkan dengan air dan tipe
w/o dapat diencerkan dngan minyak.
2. Dengan pengecatan atau pewarnaan
Zat warna akan tersebar merata dalam emulsi jika zat tersebut larut
dalam fase eksternal emulsi tersebut. Misalnya (dilihat di dalam
mikroskop):
a. Emulsi + larutan sudan 3 dapat memberi warna merah pada emulsi
tipe w/o,karena sudan 3 larut dalam minyak.
b. Emulsi + larutan metilen biru dapat memberikan warna biru pda
emulsi tipe o/w , karena metilen biru larut dalam air.
3. Dengan kertas saring atau kertas tisu
Jika emulsi diteteskan pada kertas saring tersebut terjadi noda minyak,
berarti emulsi tersebut tipe w/o, tetapi jika terjadi basah merata berarti
emulsi tersebut tipe o/w.
4. Dengan konduktifitas listrik
Alat yang dipakai adalah kawat dan stop kontak, kawat dengan K ½
watt dan neon ¼ watt, semua dihubungkan secara seri. Lampu neon
akan menyala jika elektroda dicelupkan dalam cairan emulsi tipe o/w,
dan akan mati jika dicelupkan pada emulsi tipe w/o.
14. Kestabilan emulsi
Emulsi dikatakan tidak stabil jika mengalami hal – hal seperti di bawah
ini.
a. Creaming yaitu terpisahnya emulsi menjadi 2 lapisan, yaitu satu
bagian mengandung fase dispers lebih banyak daripada lapisan yang
lain. Creaming bersifat reversibel artinya jika dikocok perlahan –lahan
akan terdispersi kembali.
b. Koalesensi dan cracking (breaking) adalah pecahnya emulsi karena
film yang meliputi partikel rusak dan butir minyak berkoalesensi /
menyatu menjadi fase tunggal yang memisah. Emulsi ini bersifat
ireversibel (tidak dapat diperbaiki kembali). Hal ini terjadi karena:
1. Peristiwa kimia : seperti penambahan alkohol, perubahan pH,
penambahan elektrolit CaO/CaCl2 eksikatus.
2. Peristiwa fisika : seperti pemanasan, penyaringan, pendinginan,
pengadukan.
3. Peristiwa biologis : seperti fermentasi bakteri, jamur atua ragi.
c. Inversi fase adalah peristiwa berubahnya tipe emulsi o/w menjadi w/o
secara tiba –tiba atau sebaliknya. Sifatnya ireversibel.
Rangkuman UNKK 8
Ante noctem, ante prandium : sebelum tengah malam.
Ad libitum : sesuka hati.
Ad usum externum : untuk pemakaian luar.
Ad usum internum : untuk pemakaian dalam.
Aggrediente febre : ketika demam.
Alternis diebus : setiap dua hari.
Alternis horis,alterna hora : setiap dua jam.
Da cum formula : berikan dengan resepnya.
Da in duplo : berikan 2 kalinya.
Da in dimidio : berikan sebanyak ½ nya.
Dulcis : manis.
Duplex : ganda / dua kali lipat.
Durus : keras.
Durante dolore : waktu sakit.
Febri durante : waktu demam.
Hora decubitus : pada waktu tidur.
Hora decime matutina : jam sepuluh pagi.
Hora matutina : pagi hari.
Hora vaspertina : pada malam hari.
Jentaculum : makan pagi.
Mane et vespere : pagi dan malam.
Nocte : malam.
Omnibus alteris horis : tiap dua jam.
Omni quarta hora : tiap seperempat jam.
Omni dimidia hora : tiap setengah jam.
Omni hora : tiap jam.
Omni sesqui hora : tiap satu setengah jam.
Oculo dextro : mata kanan.
Oculo sinistro : mata kiri.
Partes aequales : bagian yang sama.
Post coenam : sesudah makan.
Quantum statis : secukupnya.
Si necesse sit, si opus sit : jika diperlukan.
Usus cognitus, usus notus : pemakaian diketahui.
Usus externus : pemakaian luar.
Usus internus : pemakaian dalam.
Rangkuman UNKK 9
Farmakognosi
Rangkuman UNKK 10
Wadah tertutup baik : harus melindungi isi terhadap masuknya
bahan padat dan mencegah kehilangan bahan selama penanganan,
pengangkutan, penyimpanan dan distribusi.
Suhu penyimpanan
Dingin : > 8 ºC.
Suhu lemari pendingin : 2ºC - 8ºC.
Suhu lemari pembeku : -20ºC dan -10ºC.
Sejuk : 8ºC dan 15ºC
Kec.dinyatakan lain, bahan yang harus di simpan pada suhu sejuk
dapat di simpan pada lemari pendingin.
Suhu kamar : suhu ruang kerja.
Suhu kamar terkendali : 15ºC dan 30ºC (diatur).
Hangat : 30ºC dan 40ºC.
Panas berlebih : > 40ºC.
3. CURCUMAE RHIZOMA
NL : temu lawak, koneng gede
NTA : curcuma xanthorrhiza
Kel : zingiberaceae
Isi : minyak atsiri yang mengandung felandren dan tumerol, zat warna
kurkumin, pati. Kadar minyak atsiri tidah kurang dari 8,2% b/v
Guna : kolagoga, antispasmodika
4. CURCUMAE DOMESTICAE RHIZOMA
NL : kunyit, kunir
NTA : curcuma domestica
Kel : zingiberaceae
Isi : minyak atsiri, zat warna kurkumin, pati, damar
Guna : karminativa, antidiare, kolagoga, skabisida
5. KAEMPFERIAE RHIZOMA
NL : kencur
NTA : kaempferia galanga
Kel : zingiberaceae
Isi : alkaloida, minyak atsiri yang mengandung sineol dan kamferin,
mineral dan pati
Guna: ekspektoransia, diaforetika, karminatifa,stimulansia, roboransia
6. LANGUATIS RHIZOMA
NL : laos, lengkuas,galanga rhizoma
NTA : alpina officinarum, alpinia galanga
Kel : zingiberaceae
Isi : minyak atsiri yang mengandung metil sinamat, sineol, kamfer, dan
galangol.
Guna : bumbu, karminatifa, anti fungi
7. ZINGIBERIS RHIZOMA
NL : jahe
Rangkuman UNKK 11
NTA : zingiber officinale
Kel : zingiberaceae
Isi : pati, damar, oleo resin, gingerin, minyak atsiri yang mengandung
zingeron, zingiberol, zingiberin, borneol, kamfer, soneol dan felandren
Guna : karminatifa, stimulansia, diaforetika
Jenis – jenis jahe berdasarkan pengolahan :
Jahe segar yang direndam dalam air mendidih, kemudian
dikeringkan cepat – cepat disebut jahe hitam (black ginger)
Jahe segar yang dicuci secara hati – hati dikupas lapisan gabus dan
dicuci berulang – ulang dan dikelantang, jika dimaserasi dengan
air kapur akan nampak warna putih karena lapisan kapurnya dan
disebut jahe putih (white ginger)
Jahe segar atau yang dikeringkan tanpa pengolahan khusus dan
dipakai utuk bumbu masak disebut jahe hijau (green ginger)
8. CINCHONAE CORTEX
NL : kulit kina, peruvian bark, jesuit bark
NTA : cinchona succirubra
Kel : rubiacae
Rangkuman UNKK 12