You are on page 1of 5

Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat di internet hanya di

http://kti-skripsi.com/

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) masih merupakan

masalah di Indonesia. Infeksi saluran pernafasan akut terutama pneumonia

merupakan penyebab utama kematian bayi dan balita (Dewa, 2001). Pneumonia

adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (Alveoli). Terjadinya

pneumonia pada anak sering kali bersamaan dengan proses infeksi akut pada

bronkus biasa disebut bronkopneumonia (Depkes RI, 2001).

Pneumonia merupakan infeksi yang menyebabkan paru - paru meradang,

kantung-kantung udara dalam paru yang disebut alveoli dipenuhi nanah dan

cairan, sehingga kemampuan menyerap oksigen menjadi kurang. Kekurangan

oksigen membuat sel-sel tubuh tidak bekerja, selain itu dapat terjadi penyebaran

keseluruh tubuh (www.infeksi.com, 2008). Pneumonia juga dapat menyebabkan

kerusakan total pada jaringan paru-paru (Evi, 2005).

Pneumonia yang tidak diobati dalam waktu lama akan menjadi pneumonia

yang lebih berat sehingga dapat menimbulkan komplikasi seperti abses paru,

gagal nafas, pneumotorak dan sepsis (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003).

Pada stadium lanjut akan menimbulkan timbunan cairan pada selaput paru-paru

yang dikenal dengan “plurel effusion” (Evi, 2005).

Di seluruh dunia menurut Mardjanis, setiap tahun diperkirakan terjadi

lebih dari 2 juta kematian balita karena pneumonia. WHO memperkirakan

kejadian pneumonia di negara dengan angka kematian bayi diatas 40 per 1000

1
2

kelahiran hidup adalah 15 % - 20 % pertahun pada golongan usia balita (Menkes,

2002).

Indonesia merupakan negara ke enam di dunia dengan jumlah kasus baru

penumonia anak terbanyak, yakni 5,8 juta penderita (www.infobunda.com, 2007).

Pneumonia juga merupakan penyebab kematian normor tiga setelah

kardiovaskuler dan tuberkolosis (www.infeksi.com, 2008). Kematian balita

akibat pneumonia 5 per 1000 balita pertahun. Ini berarti bahwa pneumonia

menyebabkan kematian lebih dari 100.000 balita setiap tahun atau hampir 300

balita setiap hari, atau 1 balita setiap 5 menit (Survai Kesehatan Rumah Tangga,

2001).

Di Propinsi Lampung ditemukan jumlah penderita pneumonia sebanyak

2746 (Dinkes Provinsi Lampung, 2006). Berdasarkan laporan bulanan program P2

(Pencegahan Penyakit) ISPA Kabupaten Lampung Timur Tahun 2007 bahwa

terdapat 1059 (1,14%) balita dari 92.842 penduduk usia balita yang menderita

pneumonia (Dinkes Kabupaten Lampung Timur, 2007).

Berdasarkan data dari Puskesmas Batanghari Tahun 2007 bahwa terdapat

110 (1,82%) balita dari 6026 penduduk usia balita yang menderita pneumonia

(Laporan P2 ISPA Puskesmas Batanghari, 2007). Pada bulan Januari sampai April

2008 ISPA menjadi penyakit tertinggi yaitu mencapai 312 kasus, sebanyak 36

kasus pnemonia (11,53 %) terjadi pada balita (Laporan Bulanan P2 ISPA

Puskesmas Batanghari 2008).

Morbiditas pneumonia pada balita disebabkan oleh berbagai faktor resiko

yang menyebabkan meningkatkan morbiditas pneumonia pada balita diantaranya,


3

berat badan lahir rendah (BBLR), keterpaparan dengan asap rokok, pemberian

vitamin A dan ventilasi rumah yang tidak memadai (Depkes RI, 2000).

Berdasarkan uraian masalah diatas penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pneumonia pada

balita di Puskesmas Batanghari Lampung Timur.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka penulis membuat

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah gambaran faktor-

faktor yang mempengaruhi terjadinya pneumonia pada balita di Puskesmas

Batanghari Lampung Timur Bulan Januari – April 2008 ?”.

C. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti membatasi ruang lingkup yang diteliti

sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian : Deskriptif

2. Subjek Penelitian : Seluruh balita yang menderita Pneumonia di Puskesmas

Batanghari Lampung Timur Bulan Januari – April 2008

3. Objek Penelitian : Faktor yang mempengaruhi terjadinya pneumonia pada

balita

4. Lokasi penelitian : Puskesmas Batanghari Lampung Timur

5. Waktu Penelitian : Tanggal 19 Mei – 30 Juni 2008


4

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian adalah untuk memperoleh gambaran faktor-

faktor yang mempengaruhi terjadinya pneumonia pada balita di

Puskesmas Batanghari Lampung Timur.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini untuk :

a. Diketahui berat badan saat lahir sebagai gambaran faktor yang

mempengaruhi terjadinya pneumonia pada balita.

b. Diketahui keterpaparan balita terhadap asap rokok sebagai gambaran

faktor yang mempengaruhi terjadinya pneumonia pada balita.

c. Diketahui ventilasi rumah yang kurang sebagai gambaran faktor yang

mempengaruhi terjadinya pneumonia pada balita.

d. Diketahui pemberian vitamin A sebagai gambaran faktor yang

mempengaruhi terjadinya pneumonia pada balita.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Puskesmas Batanghari

Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai masukan untuk

meningkatkan mutu pelayanan dan perencanaan kesehatan khususnya

pada pneumonia pada balita.


5

2. Bagi Institusi Prodi Kebidanan Metro

Hasil penelitian ini dapat menambah konstribusi yang positif dan

bermanfaat bagi mahasiswa poltekes khususnya Prodi Kebidanan Metro.

3. Bagi Peneliti Lain

Sebagai bahan perbandingan dan pemasukan untuk melakukan penelitian

selanjutnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya

pneumonia pada balita atau penambahan variabel penelitian yang lebih

lengkap dengan metode penelitian yang berbeda.

You might also like