You are on page 1of 6

Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia….

Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di


http://kti-skripsi.com/

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gizi buruk mempunyai dampak terhadap seorang anak, antara lain adalah

penurunan skor tes IQ (Intelligent Quotient), gangguan kognitif, gangguan

pemusatan perhatian, penurunan rasa percaya diri dan akhirnya prestasi sekolah

yang minim (Suseno, 2008). Anak yang kekurangan gizi akan mempunyai IQ

lebih rendah 13-15 poin dari anak lain pada saat memasuki usia sekolah.

Disamping itu gizi buruk akan menurunkan produktivitas sebesar 20-30% yang

mengakibatkan banyak anak gizi buruk tidak dapat menyelesaikan sekolahnya.

Dengan kata lain, gizi buruk akan menciptakan generasi baru dengan kualitas

SDM yang rendah (Suryanto, 2008).

Data UNICEF (United Children Foundation) tahun 1999 menunjukkan,

10-12 juta (50-69,7%) anak balita di Indonesia (4 juta diantaranya dibawah satu

tahun) berstatus gizi sangat buruk dan mengakibatkan kematian, malnutrisi

berkelanjutan meningkatkan angka kematian anak. Setiap tahun diperkirakan 7%

anak balita Indonesia (sekitar 300.000 jiwa) meninggal. Ini berarti setiap 2 menit

terjadi kematian satu anak balita dan 170.000 anak (60%) diantaranya akibat gizi

buruk. Dari seluruh anak usia 4-24 bulan yang berjumlah 4,9 juta di Indonesia,

sekitar seperempat sekarang berada dalam kondisi kurang gizi (Herwin, 2004).

Masalah penyediaan pangan dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat bukan hanya merupakan masalah nasional di berbagai


Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia….
Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di
http://kti-skripsi.com/

negara, akan tetapi telah menjadi masalah yang bersifat internasional. Hal ini

terbukti dengan adanya badan-badan yang menangani masalah pangan yang

bernaung di bawah organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) (Siswono,

2001).

Masalah kurang gizi masih merupakan masalah pokok masyarakat dari

dulu hingga sekarang dengan berbagai faktor yang mendukung masalah sangat

kompleks. Anak balita merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan

yang pesat sehingga memerlukan perhatian yang lebih untuk kondisi

kesehatannya (Himawan, 2006).

Di Indonesia usaha peningkatan kesejahteraan rakyat telah merupakan

program pemerintah. Khususnya mengenai masalah gizi telah ada program usaha

perbaikan gizi keluarga (UPGK). Ada empat masalah gizi yang utama yang telah

di bahas dalam Widya Karya Nasional pangan dan gizi pada tahun 1978, yaitu:

kekurangan energi protein, kekurangan vitamin A yang merupakan penyebab

kebutaan, kekurangan yodium yang merupakan penyebab gondok endemik dan

kekurangan zat besi yang mengakibatkan anemi gizi (Siswono, 2001).

Data WHO (world health organization) tahun 2002 menyebutkan,

penyebab kematian balita urutan pertama disebabkan gizi buruk dengan angka

54%. Data Depkes ( Departemen Kesehatan ) menunjukkan angka kejadian gizi

buruk pada balita pada tahun 2002 sebanyak 8% dan 27%. Pada tahun 2003

masing-masing meningkat menjadi 8,3% dan 27,3%, dan pada tahun 2005 naik

masing-masing 8,8% dan 28% (Harian seputar Indonesia, 2007).


Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia….
Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di
http://kti-skripsi.com/

Data dinas kesehatan Kota Metro meliputi cakupan status gizi balita Kota

Metro tahun 2007, balita yang termasuk kedalam status gizi buruk sebanyak 16

orang (0,60%) status gizi kurang 431 orang (16,28%), status gizi baik 2158 orang

(81,55%) dan status gizi lebih 41 orang (1,54%).

Banyak faktor yang mempengaruhi timbulnya gizi buruk dan faktor

tersebut saling berkaitan. Secara langsung, pertama anak kurang mendapat asupan

gizi seimbang dalam waktu yang cukup lama, dan kedua anak menderita penyakit

infeksi. Anak yang sakit, asupan gizi tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh secara

optimal karena adanya gangguan penyerapan akibat infeksi. Secara tidak langsung

penyebab terjadinya gizi buruk yaitu tidak cukupnya persediaan pangan di rumah

tangga, pola asuh kurang memadai dan sanitasi atau kesehatan lingkungan kurang

baik serta akses pelayanan kesehatan terbatas (Depkes R.I, 2005).

Disamping itu tingkat pendidikan juga mempunyai hubungan yang

eksponensial dengan tingkat kesehatan. Semakin tinggi tingkat pendidikan

semakin mudah menerima konsep hidup sehat secara mandiri, kreatif dan

berkesinambungan. Latar belakang pendidikan seseorang berhubungan dengan

tingkat pengetahuan, jika tingkat pengetahuan gizi ibu baik maka diharapkan

status gizi ibu dan balitanya juga baik. Sebab dari gangguan gizi adalah

kurangnya pengetahuan tentang gizi atau kemampuan meningkatkan pengetahuan

gizi masyarakat (Kusumawati, 2004).

Berdasarkan data dari cakupan status gizi balita Kota Metro tahun 2007,

dari 5 kecamatan yang ada di Kota Metro, Metro Barat masih terdapat 15 orang

balita dengan status gizi buruk dan 31 orang balita dengan status gizi kurang.
Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia….
Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di
http://kti-skripsi.com/

Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan antara

pengetahuan ibu balita dengan status gizi pada balita di Kelurahan Ganjar Agung

Kecamatan Metro Barat Tahun 2008.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan antara

pengetahuan ibu balita tentang gizi dengan status gizi balita di Kelurahan Ganjar

Agung Kecamatan Metro Barat tahun 2008?”.

C. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup yang diteliti adalah

sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian : Analitik kuantitatif

2. Subyek Penelitian : Ibu-ibu yang mempunyai balita

3. Objek Penelitian : Pengetahuan ibu balita tentang gizi dengan status gizi

balita

4. Lokasi Penelitian : Di wilayah Kelurahan Ganjar Agung Kecamatan Metro

Barat

5. Waktu Penelitian : 9-14 Juni 2008


Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia….
Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di
http://kti-skripsi.com/

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan

ibu balita tentang gizi dengan status gizi balita di Kelurahan Ganjar Agung

Kecamatan Metro Barat tahun 2008.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui seberapa besar kejadian gizi buruk di Kelurahan

Ganjar Agung Kecamatan Metro Barat

b. Untuk mengetahui pengetahuan ibu balita tentang gizi pada balita di

Kelurahan Ganjar Agung Kecamatan Metro Barat.

c. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu balita tentang gizi

dengan status gizi pada balita di Kelurahan Ganjar Agung Kecamatan

Metro Barat.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Dinas Kesehatan Kota Metro

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran dalam upaya

evaluasi dan pemantauan tentang status gizi serta sebagai bahan masukan

dalam perencanaan program peningkatan gizi di Kelurahan Ganjar Agung

Kecamatan Metro Barat


Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia….
Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di
http://kti-skripsi.com/

Bagi Tenaga Kesehatan di Puskesmas Ganjar Agung

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan

pemantauan tentang status gizi balita serta sebagai bahan masukan dalam

perencanaan program peningkatan gizi di wilayah kerja puskesmas tersebut

3. Bagi Institusi Pendidikan Program Studi Kebidanan

Metro

Sebagai dokumen dan bahan bacaan untuk menambah wawasan mahasiswi di

Poltekkes Tanjung Karang Program Studi Kebidanan Metro.

4. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk melakukan penelitian-

penelitian yang lain atau serupa atau yang lebih lanjut.

You might also like