You are on page 1of 35

Sosiologi

Sosiologi
Nama: AzharFauzan (06)
Kelas: X-9
Nilai dan
Norma Sosial
Pengertian Nilai
• Pengertian nilai adalah konsepsi
abstrak dalam diri manusia mengenao
apa yang dianggap baik dan apa yang
dianggap buruk
• Ciri-ciri nilai sosial
1. Merupakan konstruksi masyarakat sebagai
hasil interaksi antar warga masyarakat
2. Disebarkan di antara warga negara
masyarakat
3. Terbentuk melalui sosialisasi (proses
pembelajaran)
4. Merupakan bagian dari usaha pemenuhan
kebutuhan dan kepuasan sosial manusia
5. Dapat mempengaruhi perkembangan diri
seorang
6. Memiliki pengaruh yang berbeda antar warga
masyarakat
• Fungsi nilai sosial:
1. Dapat menyumbangkan seperangkat alat
untuk mentapkan harga sosial dari suatu
kelompok
2. Dapat mengarahkan masyarakat dalam
berpikir dan bertingkah laku
3. Sebagai penentu terakhir manusia dalam
memenuhi peranan-peranan sosial
4. Sebagai alat solidaritas di kalangan anggota
kelompok (masyarakat)
5. Sebagai alat pengawas/kontrol perilaku
manusia dengan daya tekan dan daya
mengikat tertentu
Jenis-Jenis Nilai Sosial

Nilai

Nilai Material Nilai vital


Nilai kerohanian
Segala sesuatu Segala sesuatu yang
Segala sesuatu yang
Yang berguna Berguna bagi
Berguna bagi batin
Bagi unsur fisik Manusia untuk
(rohani) manusia
manusia beraktivitas
• Nilai Kerohanian dibagi menjadi 4, yaitu:
1.Nilai kebenaran yang bersumber pada
akal manusia
2. Nilai keindahan uang bersumber pada
unsur rasa indah (nilai estestis)
3. Nilai kebaikan atau nilai moral yang
bersumber pada unsur kodrat manusia
4. Nilai religius merupakan nilai ketuhanan
yang tertinggi dan mutlak
• Nilai sosial dapat dibedakan menjadi
dua macam jika dilihat berdasarkan ciri-
cirinya, yaitu:
1. Nilai dominan adalah nilai yang dianggap
lebih penting dibandingkan nilai lainnya
 Banyaknya orang yang menganut nilai
tersebut
 Berapa lama nilai itu dianut atau
digunakan
 Tinggi rendahnya usaha orang untuk
memberlakukan nilai tersebut
2. Nilai yang mendarah daging adalah nilai
yang telah menjadi kepribadian dan
kebiasaan sehingga ketika seseorang
melakukannya kadang tidak melalui
proses berpikir atau pertimbangan lagi,
melainkan secara tidak sadar
NORMA SOSIAL
• Norma atau kaidah sangat diperlukan
oleh masyarakat dalam mengatur
hubungan antar anggota masyarakat.
Suatu norma umumnya hyanya berlaku
atau mengikat warga masyarakat
tertentu. Artinya, suatu norma yang
dianut di sebuah masyarakat belum
tentu dianut oleh masyarakat lain
• Norma sosial yang mengatur masyarakat
ada yang bersifat formal dan nonformal
 Norma formal yang bersumber dari
lembaga masyarakat yang formal atau
resmi
 Norma non formal biasanya tidak
tertulis dan jumlahnya lebih banyak dari
norma formal
• Tingkatan norma:
1. Cara (usage) adalah norma yang lemah daya
pengikatnya karena orang yang melanggae
hanya mendapat sanksi dari masyarakat
verupa cemoohan atau ejekan saja
2. Kebiasaan (folkways) adalah suatu aturan
dengan kekuatan mengikat yang lebih kuat
daripada ussage
3. Tata kelakuan (mores) adalah aturan yang
sudah diterima masyarakat dan dijadikan
alat pengawas atau kontrol
4. Adat istiadat atau custom memiliki sanksi
keras terhadap orang yang melanggarnya
berupa penolakan dan pengadilan
• Macam-macam norma
1. Norma agama, adalah suatu norma yang
berdasarkan ajaran, kaidah suatu agama
2. Norma kesusilaan, didasarkan pada hati
manusia atau akhlak manusia, artinya
semua orang yang berada di dunia ini
pun dapat memiliknya/universal
3. Norma kesopanan adalah norma yang
berpangkal dari aturan tingkah laku
yang berlaku di masyarakat
• Norma kebiasaan (habit) merupakan
hasil dari perbuatan yang dilakukan
secara berulang-ulang dalam bentuk
yang sama sehingga membentuk menjadi
kebiasaan
• Norma hukum adalah himpunan petunjuk
hidup atau perintah dan larangan yang
mengatur tata tertib dalam suatu
masyarakat (negara)
• Agar berfungsi dengan baik, norma-
norma harus melembaga pada diri
manusia, selain itu norma harus
memenuhi syarat-syarat berikut:
 Diketahui oleh masyarakat
 Dipahami dan dimengerti
 Dihargai
 Ditaati dan dilaksanakan
INTERAKSI
SOSIAL
Hakikat Interaksi Sosial
• Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk
sosial. Di dalam dirinya terdapat hasrat
untuk berkomunikasi, bergaul, dan bekerja
sama dengan orang lain. Hasrat ini timbul
bukan karena kebutuhan lahiriah, melainkan
karena hasrat itu sendiri, bahwa ia butuh
berkomunikasi, bergaul, dan bekerja sama
dengan orang lain. Maka dari
itulah,interaksi dengan orang lain
merupakan kebutuhan mendasar manusia
• Ciri-ciri interaksi sosial
1. Jumlah pelaku dua orang atau lebih
2. Adanya komunikasi antar pelaku dengan
menggunakan simbol atau lambang
3. Adanya suatu dimensi waktu yang
meliputi masa lalu, masa kini, dan masa
yang akan datang
4. Adanya tujuan yang hendak dicapai
sebagai hasil dari interaksi tersebut
Syarat terjadinya
Interaksi Sosial
• Gillin dan Gillin mengajukan dua syarat yang harus di penuhi
agar suatu interaksi sosial itu mungkin terjadi, yaitu:

• Adanya kontak sosial (social contact)


• Adanya komunikasi.
• Dengan demikian kontak merupakan tahap pertama terjadinya
suatu interaksi sosial. Dapat di katakan bahwa urituk terjadinya
suatu kontak, tidak perlu harus terjadi secara badaniah seperti
arti semula kata kontak itu sendiri yang secara harfiah berarti
“bersama-sama menyentuh”. Manusia sebagai individu dapat
mengadakan kontak tanpa menyentuhnya tetapi sebagai makhluk
sensoris dapat melakukannya dengan berkomunikasi. Komunikasi
sosial ataupun “face-to face” communication, interpersonal
communication, juga yang melalui media. Apalagi kemajuan
teknologi komunikasi telah demikian pesatnya.
• Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga
bentuk, yaitu tidak hanya antara individu
dan individu sebagai bentuk pertamanya
saja, tetapi juga dalam bentuk kedua,
antara individu dan suatu kelompok manusia
atau sebaliknya. Bentuk ketiga, antara
sesuatu kelompok manusia dengan kelompok
manusia dengan kelompok manusia lainnya.
Bentuk-Bentuk Interaksi
Sosial
• Bentuk - Bentuk Interaksi Sosial
Berdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi
(2002), interaksi sosial dikategorikan ke dalam dua
bentuk, yaitu (p. 49) :
1. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, yakni
yang mengarah kepada bentuk - bentuk asosiasi
(hubungan atau gabungan) seperti :
a. Kerja sama
Adalah suatu usaha bersama antara orang
perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan
bersama.
b. Akomodasi
Adalah suatu proses penyesuaian sosial dalam
interaksi antara pribadi dan kelompok - kelompok
manusia untuk meredakan pertentangan.
• c. Asimilasi
Adalah proses sosial yang timbul bila ada
kelompok masyarakat dengan latar belakang
kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara
intensif dalam jangka waktu lama, sehingga
lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah
sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru
sebagai kebudayaan campuran.
d. Akulturasi
Adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu
kelompok masyarakat manusia dengan suatu
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur -
unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian
rupa sehingga lambat laun unsur - unsur
kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke
dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan
hilangnya kepribadian dari
kebudayaan itu sendiri.
• 2. Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, yakni yang
mengarah kepada bentuk - bentuk pertentangan atau
konflik, seperti :
a. Persaingan
Adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan
atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh
kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa
menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak
lawannya.
b. Kontravensi
Adalah bentuk proses sosial yang berada di antara
persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud
kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara
tersembunyi maupun secara terang - terangan yang
ditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau
terhadap unsur - unsur kebudayaan golongan tertentu.
Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan
tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau
konflik.
• c. Konflik
Adalah proses sosial antar
perorangan atau kelompok
masyarakat tertentu, akibat
adanya perbedaan paham dan
kepentingan yang sangat
mendasar, sehingga
menimbulkan adanya semacam
gap atau jurang pemisah yang
mengganjal interaksi sosial di
antara mereka yang bertikai
tersebut.
Pokok pemikiran
interaksionisme simbolik
• Tiga pokok pemikiran interaksionisme
simbolik menurut Blummer, yaitu tindakan
(act), sesuatu(thing), dan makna (meaning).
W.I Thomas mengatakan bahwa dalam
interaksi seseorang tidak langsung
memberi tanggapan terhdap rangsangan
atau stimulus dari luar, melainkan
melakukan definisi situasi apa yang harus
dilakukannya terhadap stimulus
Faktor Pendorong
Interaksi Sosial
• Interaksi sosial pada manusia kepada
manusia lainnya dapat dilakukan dengan
berbagai cara seperti berbicara, bertatap
muka, bertransaksi dagang, belajar pada
orang lain, menyakiti orang lain, dan lain
sebagainya. Interaksi sosial antar individu
merupakan proses yang rumit dan kompleks
yang melibatkan faktor-faktor psikologis
berikut di bawah ini (disertai pengertian /
definisi) :
• 1. Imitasi
• Imitasi adalah meniru orang lain mulai dari
sikap, perilaku, gaya, cara berfikir, penampilan,
keterampilan, kemampuan, dan lain-lain. Imitasi
yang baik perlu didahului oleh penerimaan,
penghormatan, pengaguman, dll pada sesuatu
yang hendak ditiru tersebut.
• 2. Sugesti
• Sugesti adalah mempengaruhi seseorang atas
suatu pandangan, pemahaman, sikap, dsb ketika
yang menerima sugesti dalam keadaan tidak
berpikir rasional karena diberi sugesti oleh
orang yang dikagumi, dihormati, berwibawa,
karismatik, pemuka agama, penguasa, golongan
mayoritas, dan lain sebagainya.
• 3. Simpati
• Simpati adalah ketertarikan seseorang kepada
orang lain yang seolah-olah merasakan perasaan
orang lain. Contoh : Membantu korban bencana alam.
• 4. Empati
• Empati adalah rasa simpati yang sangat mendalam
yang mampu memberikan pengaruh pada kejiwaan
dan atau fisik seseorang. Contoh : rasa rindu yang
terlalu dalam bisa menyebabkan seorang gadis
menjadi panas dingin akibat tidak direstuinya
hubungan cinta dengan kekasihnya.
• 5. Identifikasi
• Identifikasi adalah imitasi yang mendalam sehingga
ingin menjadi sama dengan pihak lain baik secara
disengaja maupun tanpa disengaja. Contoh :
Seseorang ingin menjadi seperti Tukul Arwana akan
berupaya bergaya tingkah laku seperti Tukul.
Aturan dalam Interaksi
Sosial
1. Aturan Mengenai ruang
Pada jarak intim (sekitar 0-45 cm)
Jarak pribadi (45-1,22 m)
Jarak sosial (1,22 m-3,66)
Jarak publik (di atas 3,66 m)
2. Aturan Mengenai Waktu
3. Aturan yang mengenai gerak tubuh
Sumber-sumber yang
Mendasari Interaksi
• Sumber-sumber yang dijadikan landasan bagi
seseorang dalam berinteraksi dengan orang
lain, adalah:
1. Warna kulit
2. Jenis kelamin
3. Penampilan fisik
4. Bentuk tubuh
5. Pakaian
6. wacana
Status, Peranan, dan
Hubungan Individu dalam
Interaksi Sosial
• Status dan peranan menentukan apa
yang diperbuatnya bagi masyarakat,
serta kesepakatan apa yang diberikan
masyarakat kepadanya. Semakin
banyak status dan perana seseorang
semakin beragam pula interaksinya
dengan orang lain
Tiga macam cara untuk
memperoleh status:
a.Ascribed Status adalah keuddukan yang diperoleh
secara otomatis tanpa usaha. Status ini sudah
diperoleh sejak lahir.
Contoh: Jenis kelamin, gelar kebangsawanan,
keturunan, dsb.
b.Achieved Status adalah kedudukan yang diperoleh
seseorang dengan disengaja.
Contoh: kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan
guru, dokter, insinyur, gubernur, camat, ketua OSIS
dsb.
• c.Assigned Status merupakan kombinasi
dari perolehan status secara otomatis
dan status melalui usaha. Status ini
diperolah melalui penghargaan atau
pemberian dari pihak lain, atas jasa
perjuangan sesuatu untuk kepentingan
atau kebutuhan masyarakat.
Contoh: gelar kepahlawanan, gelar
pelajar teladan, penganugerahan
Kalpataru dsb.
Fungsi Peranan Nasional
• Peranan memiliki beberapa fungsi bagi individu maupun
orang lain. Fungsi tersebut antara lain:
• 1.Peranan yang dimainkan seseorang dapat
mempertahankan kelangsungan struktur masyarakat,
seperti peran sebagai ayah atau ibu.2.Peranan yang
dimainkan seseorang dapat pula digunakan untuk membantu
mereka yang tidak mampu dalam masyarakat. Tindakan
individu tersebut memerlukan pengorbanan, seperti peran
dokter, perawat, pekerja sosial, dsb.3.Peranan yang
dimainkan seseorang juga merupakan sarana aktualisasi
diri, seperti seorang lelaki sebagai suami/bapak, seorang
wanita sebagai isteri/ ibu, seorang seniman dengan
karyanya, dsb.
TERIMA KASIH 

You might also like