You are on page 1of 36

LAPORAN HASIL

PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MEMANFAATKAN


LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR MELALUI
DISKUSI KELOMPOK KERJA GURU (KKG)
DI SMA NEGERI 1 KLUET TENGAH

Oleh
.MUHIBUL RAHMAN,S.Pd
NIP.19631231 198803 1058

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH SELATAN


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS ( SMA ) NEGERI 1 KLUET TENGAH
Jalan . Kotafajar – Menggamat
KECAMATAN KLUET TENGAH
2010
LEMBAR PENGESAHAN

1 Judul Penelitian Peningkatan Kemampuan Guru dalam


Memanfaatkan Lingkungan Sekolah sebagai
Sumber Belajar melalui Diskusi Kelompok
Kerja Guru(KKG) di SMA Negeri 1 Kluet
Tengah
2 Identitas Peneliti
a. Nama Lengkap
b.NIP
c.Pangkat,Golongan
d.Pengawas Satuan Pendidikan
e.Provinsi
f. Kabupaten /Kota
g.Alamat Kantor
h.Telepon
3 Lama Penelitian 1 bulan, bulan Oktober 2010
4 Sumber Dana

Menggamat 29 Oktober 2010

Pembimbing Peneliti

Drs.Martunis Muhibul Rahman,S.Pd


NIP……………….. Nip : 19631231 198803 1 058
Mengetahui,
Koordinator /Dikmen

SUARTONO,SP
NIP…………..

PENINGKATAN KEMAMPUANiiGURU DALAM MEMANFAATKAN


LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR MELALUI
DISKUSI KELOMPOK KERJA GURU (KKG)
DI SMA NEGERI 1 KLUET TENGAH
Oleh :
Muhibul Rahman,S.Pd
ABSTRAK
Salah satu agenda pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional
adalah penyempurnaan kurikulum. Pelaksanaan sistem kurikulum nasional yang
sentralistik telah menghasilkan prilaku kognitif siswa yang kurang fleksibel. Untuk itu
sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berlaku sekarang ini,

memerlukan strategi baru terutama dalam kegiatan pembelajaran. Pendekatan


pembelajaran yang sebelumnya lebih banyak didominasi oleh peran guru (teacher
centered) diperbaharui dengan sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa (student
centered). Salah satu setrategi pembelajaran yang sesuai dengan hal tersebut adalah
pembelajaran dengan pendekatan Pakem.Dengan memanfaatkan lingkungan sekolah
sebagai sumber belajar maka implementasi pembelajaran pakem akan memungkinkan
siswa bisa mengembangkan kreativitas, motivasi dan partisipasinya dalam pembelajaran .
Dari hasil pantauan calon peneliti selaku pengawas sekolah, selama ini para guru di SMA
Negeri 1 Kluet Tengah sangat jarang dan bahkan tidak pernah memanfaatkan lingkungan
sekolah sebagai sumber belajar.
Begitu pula dalam KKG, kemampuan guru berdiskusi masih kurang aktif dan kreatif,
sehingga kemampuan guru memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar
belum baik. Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat
dirumuskan adalah:
1. Apakah dengan diskusi Kelompok Kerja Guru (KKG) dapat meningkatkan kemampuan
guru dalam memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar di SMA Negeri 1
Kluet Tengah
2. Apakah kelemahan dan kelebihan pelaksanaan diskusi Kelompok Kerja Guru (KKG)
terhadap peningkatan kemampuan guru dalam memanfaatkan lingkungan sekolah
sebagai sumber belajar di SMA Negeri 1 Kluet Tengah
Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas maka penelitian tindakan sekolah ini
dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kemampuan guru dalam memanfaatkan
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dan untuk mengetahui kelemahan dan
kelebihan pelaksanaan diskusi Kelompok Kerja Guru (KKG) terhadap peningkatan
iii
kemampuan guru dalam memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar di
SMA Negeri 1 Kluet Tengah
Penelitian ini dirancang dalam bentuk Penelitian Tindakan Sekolah yang direncanakan
dilaksanakan dalam dua siklus,dimana setiap siklusnya dilaksanakan dalam dua sampai
tiga kali pertemuan. Adapun subyek penelitian ini adalah guru-guru di SMA Negeri 1
Kluet Tengah yang terdiri dari enam orang guru kelas dan dua orang guru bidang studi.
Pelaksanaan penelitian ini diawali dengan pengumpulan data dengan menggunakan
format observasi,instrumen penilaian skenario pembelajaran dan instrumen penilaian
pelaksanaan pembelajaran. Selanjutnya data yang sudah terkumpul dianalisis dengan
menggunakan analisis diskriptif yang hasilnya adalah sebagai berikut :
Pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh dari sikap guru berdiskusi diskusi adalah 79,38
katagori”cukup,sedangkan pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh adalah 84,88,
katagori “baik”,nilai rata-rata yang diperoleh dari penilaian skenario pembelajaran pada
siklus I yaitu 78,75 katagori “cukup” sedangkan pada siklus II nilai rata-rata yang
diperoleh adalah 82,50, nilai rata-rata yang diperoleh dari penilaian pelaksanaan
pembelajaran pada siklus I yaitu 78,33 katagori “cukup”, sedangkan pada siklus II nilai
rata-rata yang diperoleh adalah 82,08 katagori “baik”.Melihat nilai rata-rata yang diperoleh
dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa dari siklus I ke siklus II , terjadi
peningkatan nilai rata-rata yang diperoleh dari masing-masing komponen yang di observasi
maupun yang dinilai, yang berarti pembinaan dan bimbingan melalui pendekatan diskusi
kelompok kerja guru dapat meningkatkan kemampuan guru dalam pemanfaatan
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Berdasarkan keberhasilan tersebut di atas
disarankan kepada guru-guru di SMA Negeri 1 Kluet Tengah agar lebih mengoptimalkan
pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dengan memperbanyak variasi
metode pembelajaran dalam penyusunan skenario pembelajaran maupun dalam
pelaksanaan pembelajaran.

KATA PENGANTAR
iv
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT ,Tuhan Yang Maha Kuasa ,atas

karunia yang dilimpahkan sehingga laporan hasil penelitian tindakan sekolah ini dapat

diselesaikan sesuai harapan.

Penelitian ini berjudul “PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM

MEMANFAATKAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

MELALUI DISKUSI KELOMPOK KERJA GURU (KKG ) DI SMANEGERI 1 KLUET

TENGAH bertujuan meningkatkan kemampuan guru dalam memanfaatkan lingkungan

sekolah sebagai sumber belajar melalui diskusi dalam kelompok kerja guru (KKG).

Laporan hasil penelitian tindakan sekolah ini dapat terselesaikan berkat dukungan

dari berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan,motivasi,materi serta fasilitas

pendukung lainnya.Untuk itu melalui kesempatan ini,disampaikan penghargaan yang

setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada :

1 Dewan Guru dan karyawan SMA Negeri 1 Kluet Tengah yang telah menyediakan

kondisi dan fasilitas pelaksanaan penelitian, sehingga seluruh kegiatan penelitian

dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana.

2. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan selama kegiatan

sampai pelaporan hasil penelitian inidapat terselesaikan.

Walaupun hasil penelitian tindakan sekolah ini belum sempurna karena keterbatasan-

keterbatasan peneliti, namun semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk

pihak-pihak yang berkepentingan terutama yang terlibat dalam pengembangan

pendidikan ke depan.

Terima kasih.

Peneliti

v
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul .................................................................................................. i
Halaman Pengesahan ........................................................................................ ii
Abstrak ............................................................................................................. iii
Kata Pengantar ................................................................................................. v
Daftar Isi .......................................................................................................... vi
Daftar Gambar.................................................................................................. vii
Daftar Tabel ..................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B.Identifikasi Masalah ............................................................... 2
C.RumusanMasalah ................................................................... 3
D.Pemecahan Masalah ............................................................... 3
E.Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A..Pemanfaatan Lingkungan Sekolah sebagai Sumber Belajar... 4
B.Diskusi Kelompok Kerja Guru............................................ 4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.Lokasi Penelitian ................................................................... 6
B.Perencanaan Tindakan ........................................................... 6
C.Pelaksanaan Tindakan ........................................................... 8
1.Siklus I ...................................................................... 8
2.Siklus II ............................................................................ 10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Hasil Penelitian..................................................................... 13
B.Pembahasan .......................................................................... 18
BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan .................................................................... 19
19
.......
20
B. Saran ..........................................................................
21
...........
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................
vi

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 01: Alur Penelitian............................................................. 7

DAFTARviiTABEL

Halaman
Tabel 3.1. Format observasi ........................................................................... 14

Tabel. 3.2. Kreteria Penilaian Acuan Patokan Skala Lima .............................. 15

Tabel. 3.3. Format Penilaian Skenario Pembelajaran..................................... 16

Tabel 3.4. Format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran................................. 16

Tabel. 4.1.1. Data Hasil Observasi Siklus I........................................................ 21

Tabel. 4.1.2. Data Hasil Penilaian Skenario Pembelajaran Siklus I................... 21

Tabel. 4.1.3. Data Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I............. 22

Tabel. 4.2.1. Data Hasil Observasi Sikulus II.................................................... 25

Tabel. 4.2.2. Data Hasil Penilaian Skenario Pembelajaran Sikulus II............... 25

Tabel. 4.2.3. Data Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Sikulus II............. 26

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 01. Daftar nama subyek dan Absensi..................................... 30

Lampiran 02. Jadwal pelaksanaan.......................................................... 31

Lampiran 03. Instrumen observasi......................................................... 32

Lampiran 04. Instrumen Penilaian Skenario Pembelajaran................... 33

Lampiran 05. Instrumen Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran.............. 34

Lampiran 06. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I................... 36

Lampiran 07. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II.................. 38

Lampiran 08. Foto Dokumen Kegiatan Penelitian................................. 40

BAB I
ix
PENDAHULUAN
.
A. Latar Belakang Masalah

Salah satu agenda pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional


adalah penyempurnaan kurikulum. Pelaksanaan sistem kurikulum nasional yang
sentralistik telah menghasilkan prilaku kognitif siswa yang kurang fleksibel, kurang
terbuka terhadap pendapat yang divergen. Siswa merasa lebih aman dan cendrung
terikat pada apa yang telah ada, pikiran mereka kurang berkembang dan cendrung
kurang suka pada sesuatu yang baru. Praktek-praktek pendidikan yang dikembangkan
kelihatannya lebih ditekankan pada pemikiran reproduktif, menekankan pada hafalan
dan mencari satu jawaban benar terhadap soal-soal yang diberikan. Akhirnya
kompetensi belajar kurang berkembang secara optimal.
Untuk itu sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berlaku
sekarang ini, memerlukan strategi baru terutama dalam kegiatan pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran yang sebelumnya lebih banyak didominasi oleh peran guru
(teacher centered) diperbaharui dengan sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa
(student centered). Dalam implementasi KTSP guru harus mampu memilih dan
menerapkan model, motode atau setrategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
materi sehingga mampu mengembangkan daya nalar siswa secara optimal.Dengan
demikian dalam pembelajaran guru tidak hanya terpaku dengan pembelajaran di dalam
kelas, melainkan guru harus mampu melaksanakan pembelajaran dengan motode yang
variatif.
Disamping itu sesuai dengan pendekatan PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif
dan Menyenangkan), guru harus mampu menghadapkan siswa dengan dunia nyata
sesuai dengan yang dialaminya sehari-hari.
Salah satu setrategi pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan Pakem yang
memungkinkan bisa mengembangkan kreativiats, motivasi dan partisipasi siswa dalam
pembelajaran adalah dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.
Hal ini juga sesuai dengan salah satu pilar dari pendekatan contekstual yaitu masyarakat
belajar (learning commonity). Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu cara belajar
yang disarankan dalam KTSP sebagai upaya mendekatkan aktivitas belajar siswa pada
berbagai fakta kehidupan sehari-hari di sekitar lingkungan siswa. Memanfaatkan
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar menjadi alternatif setrategi pembelajaran
untuk memberikan kedekatan teoritis dan praktis bagi pengembangan hasil belajar siswa
secara optimal. Ekowati (2001) mengatakan, memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai
sumber belajar merupakan bentuk pembelajaran yang berfihak pada pembelajaran
melalui penggalian dan penemuan (experiencing) serta keterkaitan (relating) antara
materi pelajaran dengan konteks pengalaman kehidupan nyata melalui kegiatan proyek.
Pada pembelajaran dengan setrategi ini guru bertindak sebagai pelatih metakognitif
yaitu membantu pebelajar dalam menemukan materi belajar, mengintegrasikan
pengetahuan dan ketrampilan dalam pembuatan laporan dan dalam penampilan hasil
dalam bentuk presentasi.
Dari hasil pantauan calon peneliti selaku pengawas sekolah, selama ini para guru
masih sangat jarang memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.
Lingkungan sekolah tidak lebih hanya digunakan sebagai tempat bermain-main siswa
1
.
pada saat istirahat. Kalau tidak jam istirahat, guru lebih sering memilih mengkarantina
siswa di dalam kelas, walaupun misalnya siswa sudah merasa sangat jenuh berada di
dalam kelas.
Seperti observasi awal yang dilakukan di SMA Negeri 1 Kluet Tengah guru-guru
di sekolah tersebut memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar hanya dua
sampai tiga kali dalam satu semester. Guru lebih sering menyajikan pelajaran di dalam
kelas walaupun materi yang disajikan berkaitan dengan lingkungan sekolah. Dari
wawancara yang dilakukan calon peneliti, sebagian besar guru mengaku enggan
mengajak siswa belajar di luar kelas, karena alasan susah mengawasi. Selain itu ada
guru yang menyampaikan bahwa mereka tidak bisa dan tidak tahu dalam memanfaatkan
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.
Untuk mengatasi hal itu perlu adanya diskusi kelompok diantara para guru kelas
dalam bentuk KKG untuk mendiskusikan masalah pemanfaatan lingkungan sekolah
sebagai sumber belajar.
Dalam kegiatan diskusi tersebut para guru bisa membagi pengalaman dalam
pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar untuk mencapai hasil belajar
yang optimal. Penelitian Nur Mohamad dalam Ekowati (2001) menunjukkan diskusi
kolompok memiliki dampak yang amat positif bagi guru yang tingkat pengalamannya
rendah maupun yang tingkat pengalamannya tinggi.
Bagi guru yang tingkat pengalamannya tinggi akan menjadi lebih matang dan
bagi guru yang tingkat pengalamannya rendah akan menambah pengetahuan.
Keunggulan diskusi kelompok melalui KKG adalah keterlibatan guru bersifat holistic
dan konprehensip dalam semua kegiatan. Dari segi lainnya guru dapat menukar
pendapat, memberi saran, tanggapan dan berbagai reaksi sosial dengan teman seprofesi
sebagai peluang bagi mereka untuk meningkatkan kemampuan dan pengalaman.
B Identifikasi Masalah.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, serta hasil pengamatan peneliti


melalui supervisi,maka dapat diidentifikasi masalahnya sebagai berikut:
1. Pendekatan pembelajaran lebih banyak didominasi oleh peran guru, dan guru satu-
satunya sumber belajar,selain buku paket.
2. Pembelajaran yang dikembangkan di kelas – kelas kelihatannya lebih ditekankan
pada pemikiran reproduktif, menekankan pada hafalan dan mencari satu jawaban
benar terhadap soal-soal yang diberikan
3. Dalam kegiatan pembelajaran guru belum mampu menerapkan model, motode atau
setrategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan
sehingga kurang mengembangkan daya nalar siswa secara optimal.
4. Dalam proses pembelajaran guru sangat jarang memanfaatkan lingkungan sekolah
sebagai sumber belajar,walaupun materi pelajaran ada kaitannya dengan lingkungan
sekolah.
5. Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) belum dimanfaatkan dan dilaksanakan
secara optimal.

2
C. Rumusan Masalah .
Berdasarkan identifikasi masalah diatas,maka dalam penelitian tindakan sekolah ini
difokuskan pada penelitian masalah memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai
sumber belajar yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah kemampuan guru dalam memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai
sumber belajar dapat ditingkatkan melalui diskusi Kelompok Kerja Guru di SMA
Negeri 1 Kluet Tengah
2. Apakah kelemahan dan kelebihan pelaksanaan diskusi Kelompok Kerja Guru
(KKG) terhadap peningkatan kemampuan guru dalam memanfaatkan lingkungan
sekolah sebagai sumber belajar di SMA Negeri 1 Kluet Tengah
D. Pemecahan Masalah
Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, dapat ditentukan hipotesis tindakan
dalam penelitian tindakan sekolah ini adalah : Diskusi Kelompok Kerja
Guru (KKG) ,dapat meningkatkan kemampuan guru dalam memanfaatkan
Lingkungan
sekolah sebagai sumber belajar di SMA Negeri 1 Kluet Tengah
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari dilaksanakan penelitian
tindakan sekolah ini adalah :
a. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam memanfaatkan lingkungan
sekolah sebagai sumber belajar melalui diskusi Kelompok Kerja Guru (KKG) di
SMA Negeri 1 Kluet Tengah
b. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan pelaksanaan diskusi Kelompok
Kerja Guru (KKG) terhadap peningkatan kemampuan guru dalam memanfaatkan
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar di SMA Negeri 1 Kluet Tengah
2. Manfaat Penelitian
Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan memberikan manfaat yang berarti
bagi :

a. Guru, dapat menyempurnakan metode pembelajaran yang diterapkan di sekolah


sehingga dapat meningkatkan kreativiats, motivasi dan hasil belajar siswa.
b. Sekolah, dapat memberikan motivasi bagi guru-guru yang lain untuk
menyempurnakan metode dan setrategi pembelajaran yang diterapkan di sekolah
dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Pengawas sekolah, dapat membantu dalam membimbing dan pengawas guru
dalam pelaksanaan tugasnya sehingga dapat meningkatkan kompetensi dan
profesionalisme guru.
d. Bagi Dinas Pendidikan atau instansi terkait sebagai bahan masukan terhadap
pengambil kebijakan/keputusan dalam upaya meningkatkan kompetensi dan
profesionalisme guru.

BAB
3
II
KAJIAN PUSTAKA
.
A. Pemanfaatan Lingkungan Sekolah sebagai Sumber Belajar

Salah satu alternatif metode pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan


Pembelajaran Aktif Kreatif dan Menyenangkan (PAKEM) adalah pembelajaran dengan
memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Lingkungan merupakan
kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan mahluk hidup termasuk di dalamnya
manusia dan prilakunya serta mahluk hidup lainnya. Lingkungan sebagai sumber belajar
dapat dimaknai sebagai segala sesuatu yang ada disekitar atau di sekeliling anak
(mahluk hidup lain, benda mati, dan budaya manusia) yang dapat dimanfaatkan untuk
menunjang kegiatan belajar mengajar.
Sumber belajar masyarakat dapat digunakan untuk kepentingan proses
pembelajaran sains, ilmu sosial dan yang lainnya, salah satunya melalui survei wilayah.
Melalui survei wilayah siswa akan menemukan sumber belajar di masyarakat sehingga
mampu menumbuhkan motivasi untuk memperkaya nilai-nilai hasil belajar guna dapat
meningkatkan pemahaman dan peningkatan materi pelajaran. (Sarman, 2005 : 3)
Nilai-nilai kegunaan sumber belajar masyarakat adalah : (1) menghubungkan
kurikulum dengan kegiatan-kegiatan masyarakat akan mengembangkan kesadaran dan
kepekaan terhadap masalah sosial; (2) menggunakan minat-minat pribadi peserta didik
akan menyebabkan belajar lebih bermakna baginya;
(3) mempelajari kondisi-kondisi masyarakat merupakan latihan berpikir ilmiah (scientif
methode); (4) mempelajari masyarakat akan memperkuat dan memperkaya kurikulum

melalui pelaksanaan praktis didalam situasi sesungguhnya; (5) peserta didik


memperoleh pengalaman langsung yang kongkrit, realistis dan verbalisme. (Douglas
dan Mill dalam Rusyan 2001 : 152)
Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar mengarahkan anak pada
peristiwa atau keadaan yang sebenarnya atau keadaan yang alami sehingga lebih nyata,
lebih faktual dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan.
Manfaat nyata yang dapat diperoleh dengan memanfaatkan lingkungan ini
adalah : (1) menyediakan berbagai hal yang dapat dipelajari anak, (2) memungkinkan
terjadinya proses belajar yang lebih bermakna (meaningful learning), (3)
memungkinkan terjadinya proses pembentukan kepribadian anak, (4) kegiatan belajar
akan lebih menarik bagi anak, dan (5) menumbuhkan aktivitas belajar anak (learning
aktivities). (Badru Zaman, dkk. 2005)
B. Diskusi Kelompok Kerja Guru.
Kelompok Kerja Guru (KKG) adalah bentuk kegiatan yang beranggotakan guru-
guru kelas, dimana tujuan kegiatannya adalah untuk meningkatkan kemampuan dan
kompetensi mereka sesuai kelas yang dipegang. Bentuk kegiatan KKG bisa berupa
diklat, simulasi, diskusi atau yang lainnya.
Kemudian diskusi kelompok adalah suatu kegiatan belajar yang dilakukan secara
bersama-sama. Diskusi kelompok pada dasarnya memecahkan persoalan secara
bersama-sama. Artinya setiap anggota turut 4memberikan sumbangan pemikiran dan
pendapat dalam memecahkan persoalan tersebut. Diskusi kelompok adalah suatu
kegiatan belajar untuk memecahkan persoalan secara bersama-sama, sehingga akan
memperoleh hasil yang lebih baik. (Tabrani dan Daryani dalam Kasianto,2004)
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa diskusi kelompok adalah
suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku
sebagai pengalaman individu dalam interaksinya dengan lingkungan yang dilakukan
secara bersama-sama atau berkelompok.
Ischak.SW dan Warji R. (dalam Kasianto,2004) mengemukakan beberapa
petunjuk dalam pelaksanaan diskusi kelompok, yaitu :
a. Pilihlah teman yang cocok untuk bergabung dalam belajar kelompok. Jumlah
setiap kelompok terdiri dari 5 hingga 7 orang.
b. Tetapkan siapa sebagai pemimpin yang akan memimpin jalannya diskusi atau
belajar kelompok.
c. Hentaskan persoalan satu persatu dengan memberi kesempatan kepada
anggota untuk mengajukan pendapatnya. Dari pendapat yang masuk dikaji
bersama-sama mana yang paling tepat.
d. Tunda dan tanyakan kepada pemandu bila terdapat persoalan yang tidak dapat
dipecahkan atau tidak ada kesepakatan.
e. Penulis mencatat kesimpulan diskusi, lalu dibagikan kepada masing-masing
anggota untuk dipelajari dirumahnya.
(Ischak.SW dan Warji R. dalam Kasianto,2004)
Dari uraian di atas,maka di dalam pelaksanaan diskusi kelompok perlu
diperhatikan pembentukan kelompok,penetapan pimpinan kelompok,penetapan
masalah yang akan dibahas dan pencatatan kesimpulan hasil diskusi kelompok.

5
BAB. III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian Tindakan Sekolah ini berlokasi di SMA Negeri 1 Kluet Tengah, yang
ditujukan pada guru-guru kelas dan guru bidang studi.Adapun alasan utamanya adalah
dari hasil pengamatan dan informasi dari guru,bahwa hampir semua guru jarang dan
bahkan tidak pernah memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.
Jenis tindakan dalam penelitian ini adalah berupa tindakan nyata yaitu
membimbing guru memahami memanfaatkan lingkungan sekolah ,menyusun skenario
pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan
sekolah sebagai sumber belajar melalui diskusi Kelompok Kerja Guru (KKG). .

B. Perencanaan Tindakan
Bentuk tindakan dalam penelitian ini berupa supervisi (bimbingan kelompok)
kepada guru-guru melalui KKG, agar mampu menyusun skenario pembelajaran dan
pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber
belajar secara efektif. Secara rinci bentuk tindakan dalam penelitian ini adalah :

1. Menyampaikan informasi tentang pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber


belajar.

2. Membimbing guru menyusun skenario pembelajaran yang berkaitan dengan


pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.

3. Membimbing guru dalam memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber


belajar.

4. Membimbing guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan


lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.
Prosedur penelitian yang dilakukan adalah menggunakan model penelitian
tindakan sekolah yang dikembangkan oleh Kemmis & Taggart (2000), dimana pada
prinsipnya ada empat tahap kegiatan yaitu, perencanaan tindakan (planning),
pelaksanaan tindakan (action), observasi dan evaluasi proses tindakan (observation
and evaluation) dan melakukan refleksi (reflecting).
.

Alur penelitian secara keseluruhan dapat digambarkan sebagai berikut :


6
Siklus I Siklus II

Perencanaan Perencanaan

Tindakan Tindakan

Observasi Observasi

Refleksi Refleksi

Gambar 0.1. Alur Penelitian

Secara rinci prosedur tindakan yang dilakukan adalah :


1. Membagi guru dalam dua kelompok kecil.
2. Peneliti memberi penjelasan tentang pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai
sumber belajar.

3. Guru menyusun skenario pembelajaran dengan memanfaakan lingkungan


sekolah sebagai sumber belajar dalam diskusi kelompok.
4. Peneliti membimbing kelompok guru dalam menyusun skenario pembelajaran.
5. Wakil kelompok guru mempresentasikan skenario pembelajaran.
6. Peneliti memberi masukan terhadap skenario pembelajaran yang telah dibuat
kelompok guru.
7. Guru melaksanakan skenario pembelajaran dalam proses pembelajaran yang
sebenarnya.
8. Peneliti mengevaluasi kemampuan guru dalam mengimplementasikan skenario
pembelajaran.
9. Dalam kelompok diskusi guru berbagi pengalaman terkait dengan pelaksanaan
pembelajaran yang memanfaakan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.
10. Target yang diharapkan:
a. Guru mampu membuat skenario pembelajaran dengan memanfaakan
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.
b. Guru mampu melaksanakan pembelajaran dengan memanfaakan lingkungan
sekolah sebagai sumber belajar.
c. Guru mampu berdiskusi secara aktif dan kreatif,dan mampu memanfaatkan
diskusi kelompok kerja guru secara
7 efektif dan efesien dalam memecahkan
masalah yang terkait dengan kegiatan pembelajaran.
C. Pelaksanaan Tindakan.
1. Siklus I
a. Perencanaan Penelitian.
Kegiatan penelitian ini direncanakan berlangsung selama dua siklus,selama
bulan Oktober 2010 bulan di SMA Negeri 1 Kluet Tengah, pada jam sekolah
08.30-12.50.
Perencanaan penelitian meliputi:
1). Pertemuan dengan Kepala Sekolah dan guru - guru, menginformasikan
tentang pelaksanaan penelitian.
2). Peneliti menyiapkan skenario diskusi kelompok yang akan dilaksanakan
selama proses tindakan.
3). Peneliti menyiapkan instrumen penelitian ( lembar observasi, lembar penilaian
kemampuan guru).
4). Merencanakan pertemuan awal.
5). Kegiatan penelitian tindakan sekolah pada siklus I terdiri dari tiga kali
pertemuan dengan kegiatan berkelanjutan.
b. Pelaksanaan Penelitian.
Pada tahap pelaksanaan merupakan tahap inti dimana pelaksanaan diskusi KKG
berlangsung dengan langkah-langkah berikut.
1). Pertemuan I
a). Peneliti selaku pengawas sekolah memberi arahan umum pemanfaatan
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar
b). Guru membentuk kelompok diskusi dan menetapkan pokok permasalahan
yang akan dibahas dalam diskusi kelompok.

2). Pertemuan II
a). Guru melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekolah
sebagai sumber belajar sesuai skenario pembelajaran yang dimiliki.
b). Peneliti melakukan penilaian pada guru terkait dengan implementasi
pembelajaran sesuai skenario yang dibuat.

3). Pertemuan III


a). Kelompok kerja guru melakukan diskusi tentang kendala-kendala
pelaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekolah
sebagai sumber belajar.
b). Peneliti melakukan bimbingan dalam kelompok, terkait dengan pembelajaran
yang diterapkan guru. dan merevisi skenario pembelajaran sehingga
menghasilkan skenario pembelajaran yang sesuai dengan pakem.
c. Observasi dan Evaluasi
Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan
yaitu pada saat diskusi KKG baik pada pertemuan I, II dan III.
Tahap observasi bertujuan untuk mengetahui kerjasama ,kreativitas,perhatian,
maupun presentasi yang dilakukan guru dalam menyusun skenario pembelajaran
maupun dalam melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan
sekolah sebagai sumber belajar.
Pelaksanaan observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi:
Tabel. 3.1.Format
8 Observasi
NO Nama Guru Aspek yang diobservasi Jumlah
Skor
Kerjasama Aktivitas Perhatian Presentasi
(1- 10 ) (1 – 40) (1 – 20) (1- 30) Mak.100

Adapun skala penilaian yang digunakan adalah skala Likert dengan 5 katagori sikap
yaitu:sangat tinggi, tinggi, rendah, sedang dan sangat rendah. Penilaian dilakukan dengan
memberi skor pada kolom yang tesedia dengan ketentuan sebagai berikut : skor 5 = sangat
tinggi, skor 4 = tinggi, skor 3 = sedang, skor 2 = rendah, dan skor 1 = sangat rendah. Untuk
mendapatkan nilai digunakan rumus :

NK= Jumlah skor perolehan x 100


Jumlah skor maksimal

Setelah diperoleh nilai,maka nilai tersebut ditransfer ke dalam bentuk kualitatif


untuk memberikan komentar bagaimana kualitas sikap guru yang diamati dalam
diskusi KKG, penyusunan skenario pembelajaran dan penilaian pelaksanaan
pembelajaran dengan kriteria penilaian acuan patokan skala lima sebagai berikut:
Tabel. 3. 2. Kreteria Penilaian Acuan Patokan Skala Lima
N Rentang Nilai Kreteria
1 90 – 100 A=Baik Sekali
2 80 – 89 B=Baik
3 65 – 79 C=Cukup
4 55 – 64 D=Kurang
5 0 - 54 E=Sangat kurang
Sutrisno Hadi (2000).
Tahap evaluasi dilakukan pada akhir tindakan yang bertujan untuk
mengetahui tingkat kemampuan guru dalam memanfaatkan lingkungan sekolah
sebagai sumber belajar.
Pelaksanaaan evaluasi dilakukan dengan menggunakan lembar penilaian
skenario pembelajaran dan lembar penilaian pelaksanaan pembelajaran sebagai
berikut:

Tabel.3.3. Format Penilaian9 Skenario Pembelajaran


Aspek yang dinilai Jumlah
NO Nama Guru 1 2 3 4 Skor
(1-5)
Keterangan :
1. Skenario pembelajaran sekurang-kurangnya memuat standar kompetensi,
kompotensi dasar, indikator, materi pelajaran, alat/media, sumber belajar dan
penilaian.
2. Kesesuaian antara materi pelajaran dengan media dan setrategi pembelajaran
3. Kaitan antara materi pelajaran dengan pemilihan sumber belajar
4. Kesesuaian antara tujuan pembelajaran dengan sumber bahan dan penilaian.

Tabel. 3. 4. Format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran


Aspek yang dinilai Jumlah
NO Nama Guru 1 2 3 4 5 6
Skor
(1-5)

Keterangan :
1. Kegiatan pendahuluan ( apersepsi dan motivasi )
2. Kegiatan inti pelaksanaan pembelajaran secara keseluruhan
3. Kemampuan guru mengkaitkan materi pelajaran dengan lingkungan sekolah.
4. Kemampuan guru memberi contoh-contoh riil yang ada di lingkuan sekolah.

5. Kemampaun membuat evaluasi berkaitan dengan pemanfaatan lingkungan sekolah


sebagai sumber belajar.
6. Penutup pelajaran (memberi penguatan, memberi PR tentang pemanfaatan
lingkungan sekolah.)
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi selama berlangsungnya kegiatan dan hasil
evaluasi pada akhir pertemuan siklus dilakukan refleksi. Hasil refleksi ini dijadikan
acuan untuk merencanakan penyempurnaan dan perbaikan siklus berikutnya. Semua
tahap kegiatan tersebut mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun observasi
dan evaluasi dilakukan secara berulang-ulang melalui siklus–siklus sampai ada
peningkatan sesuai yang diharapkan yaitu mencapai angka katagori”baik” dengan
rentang skor 80 - 89. Jika skor yang diperoleh kurang dari 80-89,berarti belum
memenuhi target yang ditetapkan, maka perlu bimbingan pada siklus II
2. Siklus II
a. Perencanaan Penelitian.
Pada tahap ini direncanakan 10
supervisi (pembinaan) dengan menggunakan
tehnik diskusi kelompok kerja guru, tentang pemanfaatan lingkungan sekolah
sebagai sumber belajar oleh guru kelas maupun guru bidang studi di ......... yang
belum mencapai hasil optimal dalam siklus I.
Kegiatan penelitian tindakan sekolah pada siklus II dilaksanakan pada
bulan Agustus dan September 2008 di ......... pada jam sekolah yaitu dari jam
07.30 – 13.50. Hal-hal yang direncanakan pada prinsipnya sama dengan
perencanaan pada siklus I.

Berdasarkan hasil observasi dan refleksi siklus I,dilakukan perbaikan


terhadap strategi dan penyempurnaan pelaksanaan bimbingan di siklus II.
b. Pelaksanaan Penelitian.
Pada prinsipnya langkah-langkah pelaksanaan tindakan pada siklus I
diulang pada siklus II dengan memodifikasi dan perbaikan-perbaikan berdasarkan
hasil refleksi pada siklus I.
Kegiatan pada siklus II terdiri dari 2 (dua) kali pertemuan dengan mengikuti
langkah-langkah sebagai berikut :
1). Pertemuan I
a). Melalui kelompok kerja, guru mendiskusikan tentang permasalahan-
permasalan atau hambatan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai
sumber belajar,dalam menyusun skenario pembelajaran yang selanjutnya
dicarikan pemecahannya. Kegiatan ini dibantu oleh guru yang dianggap
sudah cukup mampu dalam hal tersebut..
b). Guru mempresentasikan dan mensimulasikan hasil diskusi kelompoknya.
c). Guru merevisi dan menyempurnakan skenario pembelajaran dengan
mengoptimalkan pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber
belajar.
2). Pertemuan II
a). Guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas dengan
menggunakan skenario pembelajaran yang sudah direvisi.
b). Guru mendiskusikan dan menyempurnakan skenario pembelajaran yang
lengkap dengan pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.
c). Guru mencatat kekurangan pembelajaran yang perlu diperbaiki dan
disempurnakan.
c. Observasi dan Evaluasi.
Observasi dilakukan peneliti saat guru berdiskusi tentang masalah atau
hambatan dan pemecahannya dalam kegiatan kelompok kerja guru baik secara
individu maupun kelompok.Observasi terhadap aspek sikap guru dilakukan dengan
menggunakan format observasi yang sama dengan format observasi yang
digunakan pada siklus I.
Evaluasi dilakukan pada akhir pertemuan siklus II,dengan menggunakan
format penilaian yang sama dengan format penilaian yang digunakan pada siklus I.
Adapun aspek yang dinilai, serta cara menilai juga sama dengan penilaian pada
siklus I.

d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi selama
11 berlangsungnya kegiatan dan hasil
evaluasi pada akhir pertemuan siklus II,maka dilanjutkan dengan mengadakan
refleksi terhadap kegiatan dan hasil kegiatan yang sudah berlangsung.
Bila guru sudah memperoleh skor 80-89, kemampuan guru memanfaatkan
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar sudah baik. Jika skornya kurang dari 80,
perlu tindak lanjut dalam pembinaannya.

BAB
12 IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang sudah
disusun sebelumnya dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Siklus I
Berdasarkan pengamatan awal di SMA Negeri 1 Kluet Tengah , semua guru
kelas dan guru bidang studi jarang dan bahkan tidak pernah memanfaatkan
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar,hal ini disebabkan oleh kurangnya
pemahaman dan kemampuan guru untuk memanfaatkan lingkungan sekolah
sebagai sumber belajar.Selama ini guru lebih banyak menggunakan buku paket dan
alat peraga yang dimiliki sekolah sebagai sumber belajar untuk melengkapi
kegiatan pembelajaran di kelas. Demikian pula kegiatan pembelajaran di luar kelas
sangat jarang dan bahkan tidak pernah dilakukan dengan alasan tidak cukup waktu ,
masalah keamanan dan keselamatan siswa.Hal ini sudah tentu kurang sesuai dengan
pembelajaran yang menggunakan pendekatan pembelajaran aktif,kreatif,efektif dan
menyenangkan(Pakem) yang harus dilaksanakan dalam penterapan kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP). Kegiatan dalam siklus I ini, diawali dengan
kegiatan diskusi kelompok kerja guru (KKG) tentang permasalahan yang dihadapi
dalam pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar, dilanjutkan dengan
informasi tentang manfaat lingkungan sekolah sebagai sumber belajar bagi siswa

dan implementasinya dalam proses belajar mengajar. Saat guru berdiskusi dalam
kelompok kerja guru (KKG) pada siklus I, peneliti mengadakan observasi tentang
sikap guru dalam berdiskusi yang hasilnya sebagai berikut :
Tabel. 4.1.1. Data Hasil Observasi
Aspek yang diobservasi Jumlah
Skor Kata
No Nama Guru Kerjasama Aktivitas Perhatian Presentasi
Mak. Gori
(1- 10) (1 – 40) (1– 20) (1- 30)
100
1 T.Fakhrizal ,S.Pd 8 30 15 27 80 B
2 Isnarli Yanto ,S.Pd 8 30 16 26 80 B
3 Drs.Pasirin 8 30 15 27 80 B
4 Fauji ,S.Pd 8 30 15 27 80 B
5 Maisarah ,S.Pd.I 8 31 16 26 81 B
6 Marisa Angelia ,S.Pd 8 33 16 22 79 C
7 Saribunis ,S.Pd.I 8 29 18 23 78 C
8 Nova Irmasari ,S.Pd 8 30 14 25 77 C
Jumlah 64 243 125 203 635
Rata-rata 8.00 30.38 15.63 25.38 79.38 C

Penilaian terhadap skenario pembelajaran dalam bentuk program perencanaan


pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusum guru dalam siklus I,didapatkan
hasil sebagai berikut :

13 Penilaian Skenario Pembelajaran


Tabel.4.1.2. Data Hasil
Aspek yang dinilai Jumlah Jumlah
No Nama Guru Skor Nilai
Katagori
1 2 3 4
1 T.Fakhrizal ,S.Pd 4 4 4 5 17 85 B
2 Isnarli Yanto ,S.Pd 5 4 4 3 16 80 B
3 Drs.Pasirin 5 4 3 5 17 85 B
4 Fauji ,S.Pd 4 4 4 5 17 85 B
5 Maisarah ,S.Pd.I 4 4 3 4 15 75 C
6 Marisa Angelia ,S.Pd 4 4 3 4 15 75 C
7 Saribunis ,S.Pd.I 4 3 3 3 13 65 C
8 Nova Irmasari ,S.Pd 5 4 3 4 16 80 B
Jumlah 34 31 28 33 126 630
Rata-rata 4.25 3.88 3.50 4.13 15.75 78.75 C

Sedangkan penilaian implementasi pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai


sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran di kelas pada siklus I didapatkan hasil
sebagai berikut :
Tabel.4.1.3. Data Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
Aspek yang dinilai Jumlah Jumlah Kata
No Nama Guru 1 2 3 4 5 6 Skor Nilai gori

1 T.Fakhrizal ,S.Pd 5 4 5 4 4 4 26 86.67 B


2 Isnarli Yanto ,S.Pd 4 3 4 4 3 4 22 73.33 C
3 Drs.Pasirin 5 4 4 4 5 5 27 90.00 A
4 Fauji ,S.Pd 4 3 4 4 3 4 22 73.33 C
5 Maisarah ,S.Pd.I 4 3 4 3 4 3 21 70.00 C
6 Marisa Angelia ,S.Pd 5 4 4 4 4 5 26 86.67 B
7 Saribunis ,S.Pd.I 4 3 3 4 3 3 20 66.66 C
8 Nova Irmasari ,S.Pd 4 4 4 4 4 4 24 80.00 B
Jumlah 34 28 32 32 30 32 188 626.67
Rata-rata 4.25 3.5 4 4 3.75 4 23.5 78.33 C

Data penelitian tindakan sekolah yang diperoleh dari hasil observasi sikap
guru dalam kegiatan diskusi kelompok kerja guru tentang pemanfaatan lingkungan
sekolah sebagai sumber belajar pada siklus I,hasilnya termasuk katagori “cukup”
dengan rata-rata nilai 79,38. Hal ini menunjukkan bahwa guru dalam berdiskusi
belum menampakkan kerjasama,aktivitas dan perhatian yang baik terhadap
permasalahan pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar ,sehingga
diperlukan bimbingan yang lebih intensif.
Penilaian skenario pembelajaran yang berbentuk rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) hasilnya termasuk katagori “cukup” dengan rata-rata nilai
78.75. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam menyusun skenario
pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar
perlu peningkatan.

14
Penilaian implementasi pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber
belajar dalam kegiatan pembelajaran di kelas,hasilnya termasuk katagori “cukup”
dengan rata-rata nilai 78.33. Hal ini menunjukkan bahwa guru dalam
mengimplementasikan pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar
melalui kegiatan pembelajaran di kelas belum optimal,sehingga perlu peningkatan.
Dengan adanya hasil observasi dan penilaian pada kegiatan siklusI maka
peneliti melakukan refleksi. Dari refleksi terhadap seluruh kegiatan pada siklus I,
maka ditemukan beberapa hambatan yang mengakibatkan belum optimalnya
kemampuan guru memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.
Adapun hambatan-hambatan tersebut,antara lain guru belum sepenuhnya
memahami manfaat lingkungan sekolah sebagai sumber belajar, dan guru dalam
memilih sumber belajar dan memilih strategi pembelajaran dengan memanfaatkan
lingkungan sekolah belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini terlihat dalam
skenario pembelajaran guru pada: aspek 1. jenis sumber belajar dari lingkungan
sekolah tidak tercantum, padahal materi pelajaran ada kaitannya dengan lingkungan
sekolah;. aspek 2. Kesesuaian antara materi pelajaran dengan media dan setrategi
pembelajaran masih kurang; aspek 4. Kesesuaian antara tujuan pembelajaran
dengan sumber bahan,lebih banyak hanya mencantumkan buku paket sebagai satu-
satunya sumber belajar.
Dari hasil refleksi pelaksanaan pembelajaran di kelas, hambatan-hambatan
yang ditemukan adalah sebagai berikut : aspek 1.dalam kegiatan awal,guru tidak
memberi informasi tujuan pembelajaran dan waktunya belum sesuai dengan
perencanaan; aspek 2. kegiatan inti, langkah - langkah pembelajaran masih

didominasi guru dengan metode ceramah sehingga kurang sesuai dengan


pembelajaran aktif,kreatif,efektip dan menyenangkan (Pakem);aspek 3.
Kemampuan guru mengkaitkan materi pelajaran dengan lingkungan sekolah belum
optimal; aspek 6. Penutup pelajaran, guru kurang memberi penekanan tentang
lingkungan sekolah. Hambatan-hambatan tersebut akan disempurnakan pada
kegiatan siklus II.
2. Siklus II.
Pada siklus II, kegiatan yang dilaksanakan adalah mendiskusikan hambatan-
hambatan yang dialami dalam menyusun skenario pembelajaran dan pelaksanaan
pembelajaran di kelas pada siklus I melalui kegiatan kelompok kerja guru (KKG).
Adapun secara rinci uraian kegiatannya sebagai berikut :
Dalam penyusunan skenario pembelajaran khususnya pada aspek 1, 2 dan 4
guru melakukan revisi, dipandu oleh guru yang sudah mampu,dengan bimbingan
peneliti/pengawas. Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas,terkait dengan
hambatan pada aspek 1. kegiatan awal, aspek 2. kegiatan inti, aspek 3. kemampuan
guru mengkaitkan materi pelajaran dengan lingkungan sekolah ,dan aspek 6.
penutup pelajaran, maka guru mendiskusikan kembali hambatan tersebut dalam
kelompok kerja guru (KKG) dibimbing pengawas/peneliti. Sebelum pelaksanaan
pembelajaran di kelas, terlebih dahulu dilakukan simulasi atau modeling dengan
menggunakan anggota kelompok guru sebagai siswa.
Sebagaimana kegiatan peneliti pada siklus I, maka kegiatan pada siklus
keduapun dilakukan observasi,evaluasi dan penilaian. Hasil observasi terhadap
sikap guru dalam berdiskusi pada siklus II dapat disajikan sebagai berikut :
15
Tabel. 4.2.1. Data Hasil Observasi
Aspek yang diobservasi Jumlah
Kata
No Nama Guru Kerjasama Aktivitas Perhatian Presentasi Skor
Gori
(1- 10) (1 – 40) (1– 20) (1- 30) Mak.100
1 T.Fakhrizal ,S.Pd 8 35 15 28 86 B
2 Isnarli Yanto ,S.Pd 8 33 16 26 83 B
3 Drs.Pasirin 8 38 18 28 92 A
4 Fauji ,S.Pd 8 35 15 27 85 B
5 Maisarah ,S.Pd.I 8 32 16 26 82 B
6 Marisa Angelia ,S.Pd 8 33 16 26 83 B
7 Saribunis ,S.Pd.I 8 36 15 27 86 B
8 Nova Irmasari ,S.Pd 8 34 14 26 82 B
Jumlah 64 276 125 214 679
Rata-rata 8.00 34.50 15.63 26.75 84.88 B

Hasil penilaian terhadap skenario pembelajaran dalam bentuk rencana

pelaksanaan pembelajaran(RPP) dapat disajikan sebagai berikut :

Tabel.4.2.2. Data Hasil Penilaian Skenario Pembelajaran

Aspek yang dinilai Jumla


Jumlah Katag
No Nama Guru h
Nilai ori
1 2 3 4 Skor

1 T.Fakhrizal ,S.Pd 4 4 4 5 17 85 B
2 Isnarli Yanto ,S.Pd 5 4 4 4 17 85 B
3 Drs.Pasirin 4 4 4 5 17 85 B
4 Fauji ,S.Pd 4 4 4 5 17 85 B
5 Maisarah ,S.Pd.I 4 4 4 4 16 80 B
6 Marisa Angelia ,S.Pd 4 4 4 4 16 80 B
7 Saribunis ,S.Pd.I 4 4 4 4 16 80 B
8 Nova Irmasari ,S.Pd 4 4 4 4 16 80 B
Jumlah 35 32 30 35 132 660
Rata-rata
4.38 4.00 3.75 4.38 16.50 82.50 B

Hasil penilaian terhadap Pelaksanaan Pembelajaran dapat disajikan sebagai

berikut:

16
Tabel.4.2.3. Data Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
Aspek yang dinilai Jumlah Jumlah Kata
No Nama Guru Skor Nilai gori
1 2 3 4 5 6
1 T.Fakhrizal ,S.Pd 5 4 5 4 4 4 26 86.67 B
2 Isnarli Yanto ,S.Pd 4 4 4 4 4 4 24 80.00 B
3 Drs.Pasirin 5 4 4 5 4 5 27 90.00 A
4 Fauji ,S.Pd 4 3 4 4 4 4 23 76.67 C
5 Maisarah ,S.Pd.I 4 4 4 4 4 4 24 80.00 B
6 Marisa Angelia ,S.Pd 5 4 4 4 4 5 26 86.67 B
7 Saribunis ,S.Pd.I 4 4 4 4 4 4 24 73.33 C
8 Nova Irmasari ,S.Pd 4 4 4 4 4 4 24 80.00 B
Jumlah 35 30 33 33 32 34 197 656.67
Rata-rata 4.38 3.75 4.13 4.13 4.00 4.25 24.63 82.08 B

Data yang diperoleh dari observasi sikap guru pada siklus II, setelah dianalisis

ada peningkatan kearah perbaikan yaitu berada pada katagori “baik”, dengan rata-

rata nilai 84.88. Sedangkan untuk penilaian skenario pembelajaran dan penilaian

pelaksanaan pembelajaran,masing-masing juga ada peningkatan yang ke arah yang

lebih baik yaitu: untuk skenario pembelajaran berada pada katagori “baik” dengan

nilai rata-rata 82.50, dan untuk penilaian pelaksanaan pembelajaran di kelas berada

pada katagori “baik” dengan nilai rata-rata 82.08. Dengan melihat hasil pada siklus

II, maka refleksi terhadap hasil yang diperoleh peneliti pada siklus II ini adalah

adanya peningkatan kemampuan guru memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai

sumber belajar. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata yang diperoleh dalam

memprogramkan pembelajaran serta dalam implementasinya di kelas yang sudah

menunjukkan adanya peningkatan kemampuan guru untuk memanfaatkan

lingkungan sekolah sebagai sumber belajar yang lebih baik.Sedangkan dari jumlah

guru ,75% sudah mencapai kriteria yang ditetapkan.

17
B. Pembahasan.
Berdasarkan data tersebut di atas dapat diketahui, bahwa pada pengamatan awal
di SMA Negeri 1 Kluet Tengah , semua guru kelas dan guru bidang studi jarang dan
bahkan tidak pernah memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar,hal ini
disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan kemampuan guru untuk memanfaatkan
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Setelah diberikan tindakan melalui siklus I,
ada peningkatan kemampuan guru-guru di SMA Negeri 1 Kluet Tengah dalam
memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Dari 8 orang guru yang
terlibat, 5 orang guru sudah mendapat skor dengan katagori “baik” sedangkan 3 orang
dengan katagori “cukup”.Oleh karena itu dilanjutkan dengan tindakan siklus II yang
hasilnya secara umum ada peningkatan ke arah yang lebih baik yaitu 75% guru sudah
mendapatkan katagori baik dengan skor rata-rata 80 – 89.Hal ini sudah sesuai dengan
kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Secara rinci perolehan nilai rata-rata peningkatan
kemampuan guru memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar yaitu nilai
rata-rata observasi hasil kegiatan diskusi 79,38 di siklus I menjadi 84,88 di siklus II ada
peningkatan 5,5. kegiatan penyusunan skenario pembelajaran nilai rata-rata 78,75 di
siklus I menjadi 82,50 di siklus II ada peningkatan 3,75, kegiatan pembelajaran atau
dalam proses belajar mengajar nilai rata-rata 78,33 di sklus I menjadi 82,08 di siklus II,
ada peningkatan 3,75.

BAB V
SIMPULAN DAN
18 SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan siklus I dan siklus II tersebut di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Ada peningkatan kemampuan guru dalam memanfaatkan lingkungan sekolah
sebagai sumber belajar melalui pendekatan diskusi kelompok kerja guru (KKG) di
SMA Negeri 1 Kluet Tengah
2. Dengan memanfaatkan kelebihan diskusi dalam kelompok kerja guru(KKG), akan
dapat memecahkan masalah yang dihadapi guru terutama yang berkaitan dengan
pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dalam proses belajar
mengajar di SMA Negeri 1 Kluet Tengah

B. Saran
Dari simpulan tersebut di atas, disarankan :
1. Kepada.guru-guru khususnya guru di SMA Negeri 1 Kluet Tengah , di dalam
menyusun skenario pembelajaran agar memanfaatkan semaksimal mungkin
lingkungan sekolah dan lingkungan siswa yang sesuai dengan materi pembelajaran
sebagai sumber belajar,dan mengintensifkan diskusi KKG dalam memecahkan
masalah yang dihadapi.
2. Kepada pihak sekolah, agar selalu memberikan motivasi bagi guru-guru yang lain
untuk menyempurnakan metode dan setrategi pembelajaran yang diterapkan di
sekolah khususnya di SMA Negeri 1 Kluet Tengah

DAFTAR PUSTAKA
19
Badru Zaman, dkk. 2005. Media dan Sumber Belajar TK. Buku Materi Pokok PGTK 2304.
Modul 1-9. Jakarta Universiats Terbuka.

Ekowati, Endang. 2001. Stategi Pembelajaran Kooperatif. Modul Pelatihan Guru


Terintegrasi Berbasis Kompetensi. Jakarta : Depdiknas.

Kasianto, I Wayan 2004 Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dengan Pendekatan Diskusi
Kelompok. Laporan Penelitian Kelas. Tidak dipublikasikan

Rusyan Tabrani. 2001. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung Remaja
Rosdakarya.

Sarman, Samsuni S.Pd. 2005. Implementasi Pendekatan Works Based Learning pada
Sumber Belajar Masyarakat dalam Pembelajaran PS-Ekonomi. Laporan Penelitian
Tindakan Kelas. Banjarmasin. Tidak dipublikasikan.
Sutrisno Hadi, 2000. Metodelogi Penelitian. Yogyakarta : Andi

LAMPIRAN -20LAMPIRAN
Lampiran 01 : Daftar nama subyek dan daftar hadir.

Daftar Nama Guru SMA Negeri 1 Kluet Tengah

No. Nama Guru Kelas /Mata Pelajaran

1 T.Fakhrizal ,S.Pd Biologi


2 Isnarli Yanto ,S.Pd Bahasa Inggeris
3 Drs.Pasirin Geografi
4 Fauji ,S.Pd Oalh Raga
5 Maisarah ,S.Pd.I Bimpen
6 Marisa Angelia ,S.Pd Matematika
7 Saribunis ,S.Pd.I Agama
8 Nova Irmasari ,S.Pd PPKn

Lampiran 02 : Jadwal pelaksanaan 21

Jadwal Pelaksanaan Tindakan


No Waktu Kegiatan
Siklus I.
1. Senin, 4 Oktober 2010 1). Pemberian Informasi tentang
pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai
sumber belajar
2). Pembentukan kelompok diskusi.
3). Diskusi Kelompok
4). Presentasi hasil diskusi kelompok
5). Refleksi hasil kegiatan
6). Observasi kelompok
2. Selasa,12 Oktober 2010 1). Diskusi Kelompok
2). Presentasi hasil diskusi kelompok
3). Simulasi pembelajaran
10). 4). Refleksi hasil kegiatan
5). Observasi kelompok
3. Rabu ,20 Oktober 2010
11). 1). Diskusi Kelompok
12). 2). Presentasi hasil diskusi kelompok
13). 3). Pembelajaran di kelas
14). 4). Refleksi hasil kegiatan
5). Observasi kelompok
6). Penilaian pembelajaran
Siklus II
1. Senin, 15). 1). Diskusi Kelompok
16). 2). Presentasi hasil diskusi kelompok
17). 3). Simulasi
18). 4). Refleksi hasil kegiatan
5). Observasi kelompok
2. Senin, 19). 1). Diskusi Kelompok
20). 2). Presentasi hasil diskusi kelompok
21). 3). Pembelajaran di kelas
22). 4). Refleksi hasil kegiatan
5). Observasi kelompok
23). 6). Penilaian pembelajaran

Lampiran 03. Instrumen Observasi 22

Format Observasi
Aspek yang diobservasi Jumlah
NO Nama Guru Kerjasama Aktivitas Perhatian Presentasi Skor
(1- 10 ) (1 – 40) (1 – 20) (1- 30)

Skor maksimal 10+40+20+30=100

Untuk mendapatkan nilai digunakan rumus :

Jumlah skor perolehan


NK=
Jumlah skor maksimal

Kreteria Penilaian Acuan Patokan Skala Lima


NO Rentang Nilai Kreteria

1 90 – 100 A=Baik Sekali


2 80 – 89 B=Baik
3 65 – 79 C=Cukup
4 55 – 64 D=Kurang
5 0 - 54 E=Sangat kurang
Sutrisno Hadi (2000)

Lampiran 04. Instrumen Penilaian Skenario Pembelajaran


23 Pembelajaran.
Penilaian Skenario
Aspek Penilaian Kriteria Skala Penilaian
1 2 3 4 5
1. Skenario pembelajaran Skenario pembelajaran minimal memuat
mata pelajaran, kelas, semester alokasi
waktu,SK,KD,indikator,materi
pelajaran,alat/media, sumber belajar dan
penilaian.
2.Kesesuaian materi Materi pelajaran sesuai dengan
pelajaran dengan media alat/media ,metode pembelajaran,langkah-
dan strategi langkah pembelajaran(kegiatan awal,inti
pembelajaran dan penutup)
3. Kaitanmateri pelajaran Materi pelajaran minimal menggunakan
dengan pemilihan sumber belajar dari lingkungan sekolah
sumber belajar. ,baik dalam jenis benda mati,benda hidup
maupun sosial budaya.
4. Kesesuaian antara Sumber belajar dan penilaian harus sesuai
tujuanpembelajaran dengan tujuan pembelajaran
dengansumber bahan
dan penilaian.

Pedoman Penilaian Skenario Pembelajaran:


1.Baca kriteria dan aspek dalam instrumen dengan teliti.
2.Cara penilaian dengan memberikan tanda √ pada kolom yang sudah disediakan dengan
ketentuan sebagai berikut :
1). Berikan nilai 5 jika aspek yang dinilai memuat unsur sangat sesuai dengan kriteria.
2). Berikan nilai 4 jika aspek yang dinilai memuat unsur sesuai dengan kriteria.
3). Berikan nilai 3 jika aspek yang dinilai memuat unsur cukup sesuai dengan kriteria.
4). Berikan nilai 2 jika aspek yang dinilai memuat unsur kurang sesuai dengan kriteria.
5). Berikan nilai 1 jika aspek yang dinilai memuat unsur tidak sesuai dengan kriteria.
3.Cara penentuan nilai :
Cara penentuan nilai dengan menggunakan rumus :
Jumlah skor perolehan
NK= x 100
Jumlah skor maksimal

4.Predikat Hasil Penilaian.


NO Rentang Nilai Kreteria
1 90 – 100 A=Baik Sekali
2 80 – 89 B=Baik
3 65 – 79 C=Cukup
4 55 – 64 D=Kurang
5 0 - 54 E=Sangat kurang
Sutrisno Hadi (2000).

Lampiran 05. Instrumen Penilaian Pelaksanaan


24 Pembelajaran

Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran


Skala Penilaian
Aspek Penilaian Kriteria
1 2 3 4 5
1. Kegiatan pendahuluan Dalam kegiatan awal minimal ada
(kegiatan awal) apersepsi ,motivasi dan penyampaian tujuan
pembelajaran.
2. Kegiatan inti Dalam kegiatan inti,minimal guru
menggunakan strategi pakem dan pola
MIKIR yaitu anak Mengalami,ada
Interaksi,ada Komunikasi(presentasi),ada
Integrasi dengan pelajaran lain,dan Repleksi
3. Kemampuan guru Guru minimal menggunakan dua sumber
mengkaitkan materi belajar yang ada kaitannya dengan
pelajaran dengan lingkungan sekolah.
lingkungan sekolah.
4. Kemampuan guru Guru minimal dapat memberikan lima
memberi contoh-contoh contoh riil sumber belajar yang ada
riil yang ada di dilingkungan sekolah.
lingkungan sekolah.
5. Kemampaun membuat Guru minimal dapat membuat lima butir soal
evaluasi berkaitan materi pelajaran yang berkaitan dengan
dengan pemanfaatan pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai
lingkungan sekolah sumber belajar.
sebagai sumber belajar.
6. Penutup pelajaran Guru minimal memberikan penguatan dan
(kegiatan akhir) pesan-pesan moral

Pedoman Penilaian PelaksanaanPembelajaran:

1.Baca kriteria dan aspek dalam instrumen dengan teliti.

2.Cara penilaian dengan memberikan tanda √ pada kolom yang sudah disediakan dengan
ketentuan sebagai berikut :
1). Berikan nilai 5 jika aspek yang dinilai memuat unsur sangat sesuai dengan kriteria.
2). Berikan nilai 4 jika aspek yang dinilai memuat unsur sesuai dengan kriteria.
3). Berikan nilai 3 jika aspek yang dinilai memuat unsur cukup sesuai dengan kriteria.
4). Berikan nilai 2 jika aspek yang dinilai memuat unsur kurang sesuai dengan kriteria.
5). Berikan nilai 1 jika aspek yang dinilai memuat unsur tidak sesuai dengan kriteria.

i. Cara penentuan nilai :

Cara penentuan nilai dengan menggunakan rumus :

Jumlah skor perolehan


NK= x 100
Jumlah skor maksimal

25
4. Predikat Hasil Penilaian.
NO Rentang Nilai Kreteria
1 90 – 100 A=Baik Sekali
2 80 – 89 B=Baik
3 65 – 79 C=Cukup
4 55 – 64 D=Kurang
5 0 - 54 E=Sangat kurang

26

You might also like