You are on page 1of 4

BIOSFER

Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara,daratan,


dan air, yang memungkinkan kehidupan dan prosesbiotik berlangsung.
Dalam pengertian luas menurut geofisiologi,
biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh
makhluk
hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan
unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara)
Bumi.Bumi
hingga sekarang adalah satu-satunya tempat yang diketahui yang
mendukung kehidupan. Biosfer dianggap telah berlangsung selama
sekitar
3,5 milyar tahun dari 5,5 milyar tahun usia Bumi.

Seluruh ekosistem di dunia disebut 


biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup menempati lingkungan
yang cocok untuk hidupnya. Lingkungan atau tempat yang cocok untuk
kehidupannya disebut habitat.  Dalam biologi kita
sering membedakan istilah habitat untuk makhluk hidup mikro,
seperti
jamur dan bakteri, yaitu disebut substrat.

Dua spesies makhluk hidup dapat 


menempati habitat yang sama, tetapi tetap memiliki relung (nisia)
berbeda. Nisia adalah status fungsional suatu organisme dalam
ekosistem. Dalam nisianya, organisme tersebut dapat berperan aktif,
sedangkan 
organisme lain yang sama habitatnya tidak dapat berperan aktif.
Sebagai contoh marilah kita lihat pembagian nisia di hutan hujan
tropis.
Definisi

lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya


keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya.

Komponen lingkungan terdiri dari faktor abiotik (tanah, air, udara,


cuaca, suhu) dan faktor biotik (tumbuhan dan hewan, termasuk
manusia).

Lingkungan hidup balk faktor biotik maupun abiotik berpengaruh


dan dipengaruhi manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat
dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup
manusia,
karena lingkungan memiliki daya dukung. Daya dukung lingkungannya
adalah kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan
manusia
dan makhluk hidup lainnya.

Dalam kondisi alami, lingkungan dengan segala keragaman interaksi


yang ada mampu untuk menyeimbangkan keadaannya. Namun tidak
tertutup
kemungkinan, kondisi demikian dapat berubah oleh campur tangan
manusia dengan segala aktivitas pemenuhan kebutuhan yang
terkadang
melampaui Batas.

Keseimbangan lingkungan secara alami dapat berlangsung karena


beberapa hal, yaitu
komponen-komponen yang ada terlibat dalam aksi-reaksi dan
berperan sesuai kondisi keseimbangan, pemindahan energi (arus
energi), dan
siklus biogeokimia dapat berlangsung. Keseimbangan lingkungan dapat
terganggu bila terjadi perubahan berupa pengurangan fungsi dari
komponen atau hilangnya sebagian komponen yang dapat menyebabkan
putusnya mata rantai dalam ekosistem. Salah satu faktor penyebab
gangguan adalah polusi di samping faktor-faktor yang lain.

Polusi

atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya


makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam
lingkungan,
atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau
oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke
tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi
lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

Zat

atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan.


Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya
dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya,
karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi
tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan
efek merusak.

Suatu
zat dapat disebut polutan apabila:

1. jumlahnya melebihi jumlah normal

2. berada pada waktu yang tidaktepat


3. berada pada tempat yang tidak tepat
Antroposfer terdiri atas dua kata yaitu “antrop” (manusia) dan
“sphere” (lapisan).
Antroposfer adalah lapisan manusia yang merupakan tema sentral
diantara sfera-ftera. Karena kajian geografi merupakan tema
sentral, maka kajian geografis sering disebut antroposentris.
Pengertian yang diperkenalkan oleh Eratosthenes, geografi
merupakan ilmu yang mendeskripsikan manusia denganlingkungan alam
di wilayah-wilayah tertentu berdasarkan data dan informasi
yangdiperoleh.
Pengkajian geografi berkaitan dengan aspek alam tentang tempat
terjadinya gejala dan aspek manusia penghuni alam tersebut. Karl
Ritter menyatakan bahwa geografi mempelajari bumi sebagai tempat
tinggal manusia. Pengertian tersebut sudah termasuk aktivitas
manusia untuk mempertahankan hidupnya, juga dianalisis
penyebarannya, perkembangan, hubungan dan interaksinya secara
keruangan.

You might also like