You are on page 1of 34

LANGUAGE

LANGUAGE DEVELOPMENT
DEVELOPMENT

•“Child Development” 6th ed, Laura E. Berk

•“Child Psychology : A Contemporary


Viewpoint” 6th ed, Hetherington/ Parke/
Gauvain/ Locke
• Bahasa = sistem komunikasi yang didalamnya
kata-kata dan symbol-simbol tertulis
dikombinasikan dalam tata cara tertentu 
memampukan penggunanya menyampaikan
pesan-pesan dalam jumlah yang tak terbatas.

• Bagian penting dari pembelajaran bahasa pada


anak adalah perkembangan dari communicative
competence  kemampuan untuk
mengekspresikan pikiran, perasaan, dan tujuan
tertentu dalam cara yang bermakna dan sesuai
dengan budaya.
KOMPONEN BAHASA
• 4 subsistem bahasa :
– phonology  komponen bahasa mengenai aturan
untuk mengatur struktur & keurutan bunyi
ucapan.

– semantics  komponen bahasa mengenai


pengertian arti kata & kombinasi kata-kata.

– grammar  komponen bahasa mengenai syntax


(aturan penyusunan kata-kata menjadi kalimat) & morphology
(penggunaan tanda-tanda gramatikal yang mengindikasikan
angka, waktu, kejadian, orang, jenis kelamin, kata aktif atau pasif,
& arti lainnya).

– pragmatics  komponen bahasa mengenai


aturan dalam melakukan komunikasi yang tepat
& efektif dengan orang lain.
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN
BAHASA

• Perspektif Behavioristik

• Perspektif Nativistik

• Perspektif Interaksionis
Perspektif Behavioristik
• Traditional learning  bahasa
berkembang melalui prinsip reinforcement

• B. F. Skiner (1957)  orangtua/ pengasuh


secara selektif me-reinforce suara babbling
anak yang paling mendekati perkataan
orang dewasa.
– Perhatian & persetujuan orangtua pada suara-
suara tertentu yang diungkapkan anak =
dorongan pada anak untuk mengulangi  Apa
yang diucapkan anak akan semakin mendekati
pengucapan orang dewasa.
Perspektif Behavioristik
• Bandura (1989) & Bullock (1983) 
proses belajar anak terutama adalah
melalui imitasi dan observasi.
– Anak memilih kata-kata, frase, dan
kalimat-kalimat secara langsung melalui
imitasi terhadap apa yang mereka
dengar + reinforcement & generalisasi/
mengaplikasikan apa yang sudah
dipelajari pada situasi baru anak
belajar kapan ia dapat menggunakan
kata-kata & frase-frase tertentu.
Perspektif Nativistik
• Noam Chomsky (1968) anak-anak
terlahir dengan struktur mental bawaan
yang mengarahkan penguasaan bahasa
mereka (secara spesifik grammar) =
language acquisition device (LAD).

• Tokoh-tokoh nativistik  universal feature


tertentu yang ada pada semua bahasa
merupakan hal bawaan. Contoh: suatu
kalimat pada semua bahasa mengandung
subjek (subject), kata kerja (verb), dan
objek (object).
Perspektif Nativistik
• Hal yang mendukung pandangan nativistik:
bukti bahwa manusia belajar bahasa
dengan lebih mudah dan cepat saat
periode kritis (critical period) tertentu dari
perkembangan biologisnya.
– Periode kritis = jangka waktu dimana anak
peka terhadap stimulus tertentu dari lingkungan
yang tidak memberikan efek yang sama pada
dirinya sebelum atau sesudah jangka waktu
tersebut.

– Periode kritis untuk belajar bahasa: infancy


sampai pubertas.
Perspektif Interaksionis
• Fokus pada interaksi antara faktor biologis - faktor
lingkungan dalam penguasaan bahasa Peran
aktif dari anak dalam perkembangan berbicaranya
berjalan seiring dengan peran dari orangtua
sebagai agen sosialisasi.

• Penguasaan bahasa tidak terpisah dari aspek-


aspek lain dari perkembangan perkembangan
bahasa yang normal adalah hasil dari suatu
keseimbangan yang rapuh dari orangtua dan
anak.
– Saat orangtua berbicara pada anak dengan
memanfaatkan apa yang sudah diketahui & dimengerti
oleh anak secara drastis meningkatkan kesempatan
anak untuk memahami suatu pesan yang baru.
Perspektif Interaksionis - Memfasilitasi
perkembangan bahasa anak

• Jerome Bruner  lingkungan menyediakan


suatu language acquisition support system
(LASS) bagi anak yang sedang belajar
bahasa.

• Berbeda dengan Chomsky, Bruner


menekankan peran orangtua atau peran
pengasuh sebagai fasilitator dari
penguasaan bahasa
Perspektif Interaksionis - Memfasilitasi
perkembangan bahasa anak
• Teknik-teknik yang dapat digunakan orang
dewasa untuk memfasilitasi penguasaan
bahasa pada anak:
1. Memainkan permainan nonverbal (playing
nonverbal games)
2. Menggunakan cara berbicara yang
disederhanakan (using simplified speech)
3. Menggabungkan & memberikan
penghargaan pada apa yang diungkapkan
anak untuk membantu keterampilan
komunikasinya.
– Expansion
– Recast
THE ANTECEDENTS OF
LANGUAGE DEVELOPMENT
• Preverbal Communication

• Early Language
Comprehension

• Babbling and Other Early


Sounds
Preverbal Communication
• Orangtua & bayi seringkali terlibat dalam
suatu jenis dialog (menggunakan suara-
suara, gerakan, senyuman, dan berbagai
ekspresi wajah lainnya).

• Awalnya nampak sebagai suatu


“percakapan”  penelitian lebih lanjut 
digambarkan sebagai “pseudo
conversation” atau “pseudo dialogues”
(hanya orang dewasa yang bertanggung
jawab dalam mempertahankan interaksi
yang terjadi tersebut).
Preverbal Communication
• Bayi -- pengendalian yang terbatas atas kecepatan
dalam memberikan reaksi, sehingga orang dewasa
turut campur tangan dalam siklus responsiveness
dan unresponsiveness yang dimiliki bayi.
– Contoh: bayi berceloteh -- ibunya membalas dengan
berbicara pada bayi, awalnya ibu menunggu respon dari
bayi, namun jika tidak ada respon yang diberikan maka
ibu dapat memberikan arahan pada bayi dengan
mengubah ekspresinya, berbicara kembali, atau
memberikan sentuhan yang lembut.

• Dalam proses ini gesture dan ekspresi wajah


memegang peranan penting.
Preverbal Communication
• 2 jenis gesture yang biasa
digunakan bayi:
1. Protodeclarative
– gesture yang digunakan bayi untuk
membuat sejenis pernyataan tentang
suatu benda.
2. Protoimperative
– gesture yang digunakan oleh bayi atau
anak kecil untuk membuat orang lain
melakukan apa yang ia inginkan.
Early Language Comprehension
• Dasar untuk keterampilan bahasa reseptif
muncul lebih dahulu  Sebelum bayi dapat
berbicara, bayi dapat secara selektif
memberikan perhatian pada karakteristik
tertentu dari cara berbicara orang lain.

• Secara cepat bayi dapat menjadi


pendengar yang terlatih -- bayi berusia 2
tahun dapat membedakan suara ibunya
dari suara wanita yang tidak familiar
baginya.
Babbling and Other Early
Sounds
• Secara aktif bayi memproduksi suara meski bukan
merupakan bahasa -- 4 tahap suara yang
dihasilkan bayi dalam tahun pertamanya:
TAHAP MULAI DESKRIPSI
Crying Saat lahir Tanda dari kondisi distress
Cooing Usia ± 1 Suara yang terdengar “oo”, terjadi
bulan saat terjadi transaksi social dengan
pengasuh
Babbling Pertengahan Jalinan dari kombinasi konsosnan –
tahun vokal
pertama
Patterned Menjelang Jalinan dari pseudo words, terdiri dari
speech akhir tahun fonem bahasa yang digunakan
pertama sehari-hari, terdengar seperti kata-
kata
PERKEMBANGAN SEMANTIC
(ARTI KATA)
• Perbendaharaan kata meningkat sangat pesat
pada awal masa kanak-kanak (early childhood).

• Perkembangan comprehension / tata bahasa


berkembang mendahului production (kata-kata dan
kombinasinya yang dipergunakan oleh anak-anak).

• Kata-kata pertama dibentuk berlandaskan fondasi


kognitif dan emosional awal.

• Dalam mengembangkan kosa kata dengan cepat,


anak-anak mempergunakan fast-mapping (dengan
berani mengkaitkan suatu kata baru dengan
konsep dasar yang dijumpai).
PERKEMBANGAN SEMANTIC
(ARTI KATA)
• Anak perempuan memperlihatkan pertumbuhan
kosakata awal yang lebih cepat dibandingkan anak
laki-laki

• Perbedaan individual tampak pada anak-anak


referential style dan anak-anak expressive style.
– Referential style  gaya belajar bahasa awal, dimana
anak balita menggunakan bahasa terutama untuk
memberikan label pada obyek.
– Expressive style  gaya belajar bahasa awal, dimana
dimana anak balita menggunakan bahasa terutama
untuk berkata mengenai perasaan dan kebutuhan orang,
permulaan kosakatanya ditekankan pada pengucapan
dan kata-kata yang umum digunakan di lingkungannya 
kosakatanya berkembang lambat.
PERKEMBANGAN SEMANTIC
(ARTI KATA)
• Kosakata awal secara tipikal ditekankan pada
kata-kata benda, tindakan (kata kerja) dan
kejadian yang muncul segera setelah tindakan
dilakukan. Keurutannya dipengaruhi oleh
perkembangan kognitif anak & bagaimana orang
dewasa berbicara kepadanya.

• Kesalahan saat belajar kata-kata baru:


– Underextention  kesalahan pada kosakata awal, dimana
suatu kata dipergunakan terlalu sempit (hanya pada
sekelompok kecil benda atau situasi dibanding yang
semestinya) -- co. anak 16 bulan  kata ‘beruang’ yang hanya
ditujukan pada beruang Teddy yang erat hubungannya dengan
dirinya.
– Overextention  kesalahan pada kosakata awal, dimana suatu
kata dipergunakan terlalu luas yaitu pada sekelompok besar
benda atau situasi dibanding yang semestinya -- co. kata
‘mobil’ untuk bis, kereta, truk, dan mobil pemadam kebakaran.
PERKEMBANGAN SEMANTIC
(ARTI KATA)
• Kosakata yang tumbuh pada middle
childhood melampaui perkembangan
kosakata anak-anak prasekolah.

• Anak-anak sekolah dasar sudah mampu


menangkap arti kata dari definisi dan tata
bahasa metafora serta humor secara luas.

• Remaja mampu mengartikan secara


abstrak, sehingga kosakata makin meluas
dan memiliki apresiasi yang halus, seperti
ucapan yang mengandung arti ironi atau
yang mengandung arti sarkastis.
PERKEMBANGAN SEMANTIC
(ARTI KATA)
• Lexical contrast theory -- diasumsikan bahwa ada
2 prinsip yang mengatur perkembangan semantic:
– Conventionality  keinginan bawaan anak-anak untuk
memperoleh kata-kata dan artinya dari komunitas
bahasa mereka
– Contrast  penemuan arti kata oleh anak-anak dengan
cara mengkontraskan kata-kata baru dengan apa yang
mereka ketahui sehingga tampak celah pada kosakata
mereka.

• Ellen Makman  percaya bahwa pertumbuhan


awal dari fase kosakata mengikuti principle of
mutual exclusivity (suatu asumsi bahwa kata-kata
mengacu pada kategori yang secara keseluruhan
terpisah satu dengan yang lainnya -- tak ada yang
overlap).
PERKEMBANGAN SEMANTIC
(ARTI KATA)
• Gleitman  semantic bootstrapping --
interpretasi anak-anak terhadap arti
suatu kata adalah dengan
mengobservasi bagaimana kata-kata
digunakan secara sintaksis dalam suatu
struktur kalimat + petunjuk sosial dari
orang dewasa dan informasi yang
secara langsung tersedia  Co. saat
orang dewasa berbicara, “Ini adalah
sebuah Citron” sambil menunjuk pada
sebuah mobil berwarna kuning  usia
21 bulan menginterpretasikan kata
‘citron’ itu sebagai suatu kata sifat dari
obyek (dalam hal ini citron=kuning).
PERKEMBANGAN GRAMMATICAL
(TATA BAHASA)
• Usia 1,5 – 2,5 tahun  anak-anak
mengkombinasikan 2 kata untuk
mengekspresikan berbagai macam arti.
Kalimat pertama ini disebut telegraphic
speech (ungkapan anak-anak dengan
menggunakan dua kata seperti telegram
yang hanya menuliskan sedikit kata-kata
dan hanya yang penting-penting saja).
Kalimat demikian mungkin tidak mengikuti
aturan tata bahasa orang dewasa.
PERKEMBANGAN GRAMMATICAL
(TATA BAHASA)
• Aturan morfologis yang umum 
kadang-kadang overregularize
(menggunakan aturan gramatikal
yang umum terhadap kata-kata yang
mendapat mengecualian).

• Berdasarkan ekspresi, mereka dapat


segera menguasai kata kerja bantu
seperti kalimat negative & kalimat
tanya.
PERKEMBANGAN GRAMMATICAL
(TATA BAHASA)
• Usia 3-6 tahun  variasi yang kompleks
pada struktur kata dapat ditambahkan oleh
anak-anak -- disempurnakan pada masa
middle childhood.
– Co. dalam kalimat, “Ibu jemput saya, dan kita
pergi ke taman”, selain itu mereka juga dapat
menggunakan kata ‘bila’ dan ‘kemudian’ pada
relasi sementara dan ‘karena’ serta ‘sehingga’
pada relasi sebab-akibat.

• Bagaimana anak-anak memperoleh,


membuat strategi & menguasai tata bahasa
bergantung pada dukungan lingkungannya.
PERKEMBANGAN GRAMMATICAL
(TATA BAHASA)
• Tata bahasa = produk dari perkembangan
kognitif secara umum.

• Di satu sisi, anak-anak bergantung pada


kelengkapan bahasa untuk mengetahui
aturan tata bahasa dasar tetapi dalam
semantic bootstrapping mereka
menggunakan arti kata untuk mengetahui
struktur kalimat -- Yang lain percaya bahwa
anak-anak menguasai tata bahasa melalui
observasi langsung terhadap struktur
bahasa.
PERKEMBANGAN GRAMMATICAL
(TATA BAHASA)
• Connectionist model -- menguji ide mengenai
pengaruh sistem syaraf pada perkembangan tata
bahasa  tak ada pengaruh khusus dari sistem
kerja syaraf yang dapat diperhitungkan secara
signifikan terhadap perkembangan tata bahasa.

• Sebagian ahli percaya pada teori Chomsky 


kemampuan bahasa telah dibawa oleh anak-anak
sejak lahir, termasuk tata bahasa, namun yang lain
mengatakan bahwa anak-anak hanya memiliki
kemampuan bawaan berupa prosedur dalam
menganalisa bahasa (didukung oleh penemuan
aturan tata bahasa).
PERKEMBANGAN GRAMMATICAL
(TATA BAHASA)
• Orang dewasa memberikan feed back mengenai
kesalahan tata bahasa melalui expansions (respon
orang dewasa terhadap ungkapan anak-anak yang
meningkatkan kompleksitas perkataannya) &
recasts (respon orang dewasa yang
merestrukturisasi tata bahasa anak-anak yang
tidak benar dalam berbicara sehingga menjadi
benar).
PERKEMBANGAN PRAGMATIC
(PENGGUNAAN KATA)
• Percakapan dengan orang dewasa secara
konsisten menjadi predictor ukuran umum
perkembangan bahasa.

• 2 strategi yang diperkenalkan pada masa early


dan middle childhood untuk membantu
mempertahankan interaksi :
– Turnabout (strategi percakapan, dimana orang yang
berbicara tak hanya berkomentar mengenai apa yang
dikatakan tetapi juga menambahkan pertanyaan untuk
membuat partner bicara berespon kembali)
– Shading (strategi percakapan, dimana perubahan topik
secara gradual dimulai dengan memodifikasi fokus
diskusi).
PERKEMBANGAN PRAGMATIC
(PENGGUNAAN KATA)
• Pada masa early & middle childhood pengertian anak-
anak mengenai illocutionary intent (arti yang ingin
dikatakan oleh orang yang berbicara, meskipun bentuk
dari ungkapannya tidak persis seperti yang dimaksud)
meningkat.

• Anak-anak menemukan efektivitas yang lebih dari


referential communication skills (kemampuan untuk
memproduksi pesan verbal yang jelas & mengenali arti
pesan yang disampaikan orang lain secara kurang
jelas).

• Anak-anak prasekolah sensitive terhadap speech


registers (adaptasi bahasa terhadap
ekspektansi/harapan sosial) bimbingan orang tua
terhadap rutinitas kesopanan anak di usia dini
memperluas adaptasi tersebut.
PERKEMBANGAN METALINGUISTIC
AWARENESS
• Anak-anak prasekolah memperlihatkan permulaan
dari metalinguistic awareness (kemampuan untuk
berpikir mengenai bahasa sebagai suatu sistem),
termasuk didalamnya adalah kemampuan untuk
berbicara mengenai berbagai hal dan
menggunakan bahasa, sekaligus juga memantau
penggunaannya.

• Kemampuan untuk berpikir mengenai bahasa


sebagai suatu sistem & pengertian mereka
merupakan predictor yang baik bagi
perkembangan kosakata & tata bahasa.
PERKEMBANGAN METALINGUISTIC
AWARENESS
• Aspek yang spesifik dari metalinguistic awareness
adalah phonological awareness. Phonological
awareness adalah pengertian atas bunyi dari suatu
bahasa dan hal-hal yang ada didalamnya, seperti
jumlah bunyi yang ada dalam satu kata.

• Kemahiran utama dalam kemampuan


metalinguistik terjadi pada masa middle childhood.

• Kesiapan fonologis memprediksikan keberhasilan


dalam mengeja dan membaca.
BILINGUALISM
• Masih merupakan hal yang menimbulkan perdebatan.

• Orang Amerika berpandangan negative terhadap anak


bilingualism. Pandangan ini di’pompa’ oleh prasangka
etnis. Anak-anak yang lancar dalam dua bahasa
biasanya memperoleh nilai lebih tinggi dalam analytical
reasoning, concept formation, cognitive flexibility, dan
metalinguistic awareness. Anak-anak ini juga
dianggap memiliki berbagai keuntungan, seperti
keterampilan kognitif yang lebih maju, fleksibilitas yang
lebih dalam berpikir, dan penerimaan yang lebih dari
teman dengan latar belakang berbeda.

• Bukti-bukti yang menunjukkan keuntungan dari


bilingualism harus diinterpretasikan dengan hati-hati.
Anak yang dapat dengan sukses menguasai berbagai
bahasa mungkin hanya anak-anak dari kelompok
terpilih.

You might also like