You are on page 1of 13

LAPORAN KEGIATAN DISKUSI

TEMA :
PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMAN 1 TEGAL
Diselenggarakan oleh :
Siswa-siswi Kelas XII IPA 5 SMAN 1 TEGAL

BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Pelaksanaan Diskusi
Siswa menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah. Dan tentunya di
sekolah para siswa melakukan kegiatan konsumsi khususnya konsumsi
makanan. Seperti kita ketahui pula bahwa makanan dan minuman di sekolah
kebanyakan berkemasan plastik yang sukar terurai oleh bakteri sehingga
timbullah pencemaran. Namun pencemaran bukan hanya itu, banyak bentuk
pencemaran yang terjadi di SMAN 1 Tegal.
Dalam diskusi ini, kita akan mencari tahu apa saja pencemaran yang ada di
SMAN 1 Tegal dan upaya atau solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
1.2 Tema
Pencemaran Lingkungan di SMAN 1Tegal
Subtema :
1.2.1 Pencemaran udara dan tanah di SMAN 1 Tegal
1.2.2 Pencemaran air (saluran air) dan solusinya
1.2.3 Pencemaran toilet dan solusinya
1.2.4 Pencemaran sampah di kantin
1.2.5 Pencemaran laboratorium biologi
1.2.6 Pemanfaatan tempat sampah organi dan nonorganik
1.2.7 Pencemaran akibat ketidakdisiplinan siswa
1.3 Tujuan
1.3.1 Membahas segala bentuk pencemaran yang terjadi di SMAN 1 Tegal
1.3.2 Mencari solusi yang tepat untuk menanggulangi pencemaran yang
terjadi
1.3.3 Menyadarkan kepada siswa betapa pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan sekolah demi kenyamanan belajar
1.4 Manfaat Diskusi
Dengan dilaksanakannya diskusi ini kita memperoleh solusi yang tepat yang
harus diterapkan oleh pihak sekolah untuk meminimalisirkan pencemaran.
BAB II PELAKSANAAN DAN HASIL DISKUSI
2.1 Pelaksanaan
2.1.1 Topik Diskusi dan Pembicaraan
Dalam diskusi ini ditampilkan pembicara utama berikut :
2.1.1.1 Suka Permatasari
“Pencemaran udara dan tanah di dalam SMAN 1 Tegal”
2.1.1.2 Rizky Marudur Sinurat
“Pencemaran air (saluran air) dan solusinya”
2.1.1.3 Rezeki Suci M
“Pencemaran toilet dan solusinya”
2.1.1.4 Tri Hendarto Fajar M
“Pencemaran sampah di kantin”
2.1.1.5 Puspa Oktariani
“Pencemaran laboratorium biologi”
2.1.1.6 Ganda F Islami
“Pemanfaatan tempat sampah organik dan nonorganik”
2.1.1.7 Gembong Ikhwanan
“Pencemaran akibat ketidakdisiplinan siswa”
2.1.2 Peserta
Siswa-siswi kelas XII IPA 5 SMAN 1 Tegal
2.1.3 Tempat
Ruang kelas XII IPA 5 SMAN 1 Tegal, Jalan Menteri Supeno 16
2.1.4 Waktu
Diskusi ini dilaksanakan pada Rabu, 1 September 2010 pukul 08.00 WIB –
08.30 WIB dan Sabtu, 25 September 2010 pukul 11.30 WIB – 12.05 WIB
2.1.5 Penyelenggara
Siswa-siswi kelas XII IPA 5 SMAN 1 Tegal
2.2 Hasil Diskusi
2.2.1 Peserta
Peserta yang hadir pada diskusi tanggal 1 September 2010 adalah 29 anak dari
31 siswa kelas XII IPA 5, sedangkan pada 25 September 2010 semua siswa
kelas XII IPA 5 hadir.
2.2.2 Pelaksanaan Diskusi
Diskusi tanggal 1 September 2010 dibuka oleh Susilo Gumilang, sedangkan
tanggal 25 Septamber 2010 dibuka oleh Evelyn. Keduanya adalah moderator
dalam diskusi ini. Ketujuh pembicara menyampaikan berbagai materi tentang
topiknya masing-masing. Diskusi berjalan lancar dan menarik, karena dari
pesertanya sendiri aktif dalam bertanya maupun memberikan tanggapan atau
kritik, jadi diskusinya hidup.
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
Kesimpulan dari kegiatan diskusi ini telah dilaksanakan dengan baik dan lancar.
Simpulan diskusi ini adalah pencemaran yang muncul di SMAN 1 Tegal itu
diakibatkan oleh kurang memadahinya fasilitas kebersihan di tiap-tiap ruang,
kurang adanya sanksi yang tegas bagi pencemar lingkungan, tempat sampah
organik dan nonorganik masih terbatas jumlahnya dan bentuknya tidak simpel.
Solusi yang tepat yang harus diambil adalah pemberian sanksi yang tegas dari
pihak sekolah dan sampah organik harus dimanfaatkan menjadi kompas.
3.2 Saran
3.2.1 Sekolah harus memberikan sanksi yang tegas kepada para siswa yang
ketahuan mencemari lingkungan, seperti siswa disuruh membersihkan
ruang laboratorium sepulang sekolah.
3.2.2 Sekolah juga harus menambah fasilitas kebersihan, seperti setiap kelas
diberi sapu.
3.2.3 Di depan kelas harus ada tempat sampah organik dan nonorganik,
dengan catatan bentuknya harus yang simpel.
Demikianlah laporan kegiatan diskusi. Semoga bermanfaat dan segala
kekurangan dan kelemahan dalam kegiatan ini diharapkan menjadi pengalaman
yang berharga untuk kegiatan selanjutnya.

Tegal, 25 September 2010


Moderator,

Susilo Gumilang
NIS 15034
NOTULA DISKUSI

I. Judul Diskusi : Pencemaran Lingkungan di SMAN 1 Tegal


II. Tempat : Kelas XII IPA 5
III. Waktu
Hari, tanggal : Rabu, 1 September 2010 dan Sabtu, 25 September 2010
Pukul : 08.00 WIB – 08.30 WIB dan 11.30 WIB – 12.05 WIB
IV. Pembicara
4.1 Suka Permatasari
“Pencemaran udara dan tanah di dalam SMAN 1 Tegal”
4.2 Rizky Marudur Sinurat
“Pencemaran air (saluran air) dan solusinya”
4.3 Rezeki Suci M
“Pencemaran toilet dan solusinya”
4.4 Tri Hendarto Fajar M
“Pencemaran sampah di kantin”
4.5 Puspa Oktariani
“Pencemaran laboratorium biologi”
4.6 Ganda F Islami
“Pemanfaatan tempat sampah organik dan nonorganik”
4.7 Gembong Ikhwanan
“Pencemaran akibat ketidakdisiplinan siswa”
V. Moderator : Susilo Gumilang dan Evelyn
VI. Jumlah Peserta : diskusi tanggal 1 September 2010 hadir 29 anak, sedangkan
tanggal 25 September 2010 hadir 31 anak
VII. Acara
7.1 Pembukaan oleh Susilo Gumilang
Siswa menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah. Dan tentunya di
sekolah para siswa melakukan kegiatan konsumsi khususnya konsumsi
makanan. Seperti kita ketahui pula bahwa makanan dan minuman di sekolah
kebanyakan berkemasan plastik yang sukar terurai oleh bakteri sehingga
timbullah pencemaran. Namun pencemaran bukan hanya itu, banyak bentuk
pencemaran yang terjadi di SMAN 1 Tegal.
Dalam diskusi ini, kita akan mencari tahu apa saja pencemaran yang ada di
SMAN 1 Tegal dan upaya atau solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
7.2 Penyajian
7.2.1 Suka Permatasari
“Pencemaran udara dan tanah di dalam SMAN 1 Tegal”
Pencemaran tanah dan udara sering terjadi di tempat-tempat
di sekolah kita. Misalnya di kantin, halaman sekolah, dan
laboratorium Kimia dan Biologi.
Contoh pencemaran tanah banyak terjadi di kantin dan
halaman sekolah, ini dikarenakan banyak sampah yang berserakan
hingga menimbulkan bau busuk dan tidak enak dipandang.
Sedangkan pencemaran udara selain dapat terjadi di kantin
dan halaman sekolah, dapat pula terjadi di laboratorium kimia dan
biologi. Ini disebabkan kurangnya kesadaran siswa untuk
membersihkan laboratorium secara benar dan membuang limbah
secara benar.
Salah satu solusinya adalah dengan memberikan sanksi
kepada siapa saja yang membuang sampah sembarangan dan
dukungsn berupa tempat sampah yang diperbanyak khususnya di
kantin. Kesadaran dari kita juga perlu diperhatikan.
7.2.2 Rizky Marudur Sinurat
“Pencemaran air (saluran air) dan solusinya”
Pencemaran air banyak terjadi di saluran air. Ini disebabkan
karena saluran air tersebut kotor dan banyak sampah. Selain itu
saluran air di SMAN 1 Tegal masih sedikit, jadi tidak heran apabila
hujan turun halaman depan kelas khususnya kelas XII terlihat
banjir.
Seharusnya pihak sekolah selain menghimbau para warga
sekolah juga melakukan perbaikan saluran air tersebut. Kesadaran
dari kita juga diperlukan agar membuang sampah pada tempatnya
dan membersihkan saluran air secara berkala.
7.2.3 Rezeki Suci M
“Pencemaran toilet dan solusinya”
Pencemaran toilet terjadi baik itu toilet pria atau wanita. Pada
toilet pria bau kurang sedap kadang muncul akibat kurangnya
kesadaran siswa untuk menyiram toilet secara benar setelah buang
air. Sedangkan di toilet wanita masih terdapat sampah yang
menutup lubang air. Toilet yang kurang baik juga mempengaruhi
pencemaran sehingga timbul pencemaran udara berupa bau busuk.
Tempat sampah di toilet mungkin akan sedikit membantu
mengatasi pencemaran ini. Agar lebih terlihat baik perlu adanya
perbaikan, seperti diberi pengharum dan alat kebersihan yang
cukup, dan kesadaran semua warga sekolah. Bila perlu dibuat
jadwal khusus untuk membersihkan toilet tersebut.
7.2.4 Tri Hendarto Fajar M
“Pencemaran sampah di kantin”
Pencemaran sampah di kantin dalam sekolah maupun luar
sekolah adalah hal yang sering kita lihat. Ini disebabkan karena
kurangnya kesadaran baik dari pedagang maupun siswa sebagai
pembeli untuk membuang sampah pada tempatnya. Hal itu terjadi
pula karena minimnya tempat sampah di kantin., jika ada pasti
sudah penuh, untuk mencari yang kosong siswa harus berjalan
beberapa meter dan kebanyakan siswa itu malas.
Akibatnya adalah lingkungan yang kotor, bau tidak sedap,
tidak enak dipandang dan menjadi sumber penyakit.
Menyediakan tempat sampah yang cukup dan baik mungkin
akan mengurangi pencemaran tersebut. Selain itu himbauan kepada
pedagang dan siswa juga perlu diadakan sanksi bagi siapa saja
yang membuang sampah sembarangan juga perlu diadakan.
7.2.5 Puspa Oktariani
“Pencemaran laboratorium biologi”
Kebanyakan pencemaran yang terjadi di laboratorium
disebabkan oleh sampah sisa praktek yang dibiarkan menumpuk
sehingga menimbulkan bau tidak enak, masih banyak sampah yang
tercecer di lantai ini karena siswa hanya fokus membersihkan meja,
alat-alat kebersihan tidak tersedia.
Solusi yang diambil adalah menyadarkan siswa bahwa tempat
yang bersih nyaman untuk belajar dan sekolah harus menambah
fasilitas untuk bersih-bersih dilaboratorium seperti tempat sampah
dan sapu.
7.2.6 Ganda F Islami
“Pemanfaatan tempat sampah organik dan nonorganik”
Adanya tempat sampah organik dan nonorganik sebenarnya
bisa mebantu dalam memisahkan berbagai jenis sampah, tapi
kenyataanya siswa tidak peduli dengan tempat sampah tersebut ini
dapat terlihat siswa sembarangan memasukkan sampah, mereka
tidak berpikir apakah itu sampah organik atau bukan mereka hanya
berpikir yang penting sudah membuang pada tempatnya.
Untuk mengurangi pencemaran sampah organik ini bisa
diolah kembali menjadi kompos.
7.2.7 Gembong Ikhwanan
“Pencemaran akibat ketidakdisiplinan siswa”
Sebenarnya pihak sekolah sudah menyediakan tempat
sampah di depan kelas masing-masing dan sapu tapi karena
kesadaran siswa terhadap kebersihan lingkungan masih kurang jadi
alat-alat itu hanya untuk pajangan saja tanpa digunakan secara
optimal, malah kadang ada yang untuk mainan sampai rusak. Siswa
cenderung fokus terhadap pelajaran dan acuh terhadap kebersihan
lingkungan dan tidak adanya sanksi yang tegas.
Solusinya adalah diadakannya kerja bakti rutin untuk
membersihkan lingkungan sekolah, harus diberlakukannya sanksi
dan peraturan yang tegas dan petugas piket kelas harus benar-benar
bekerja.
7.3 Tanya-Jawab
7.3.1 Farida Fakhrunnisa kepada Tri Hendarto Fajar N
Tanya : Penertiban seperti apa yang dilakukan kepada pedagang
di luar area SMAN 1 Tegal ?
Jawab : Pedagang perlu mempunyai penataan khusus berupa
pengadaan lokasi tersendiri yang digunakan untuk
berdagang. Pengaduan itu bias dengan pengajuan ke
Pemkot Tegal.
7.3.2 Samuel Kresna Susilo kepada Suka Permata Sari
Tanya : Apa pencemaran udara yang anda maksud ?
Jawab : Toilet yang tidak disiram dengan baik akan menimbulkan
bau yang kurang sedap, ini merupakan salah satu contoh
pencemaran udara.
7.3.3 Khisni Sains kepada Tri Hendarto Fajar N
Tanya : Bagaimana sanksi untuk para pedagang yang ada di luar
sekolah ?
Jawab : Sanksinya bias berupa teguran oleh pihak sekolah bagi
oknum yang melanggar.
7.3.4 Rizki Nanda Amalia kepada Puspa Oktariani
Tanya : Bagaimana cara meningkatkan kesadaran siswa ?
Jawab : Memberikan sanksi yang tegas seperti denda dan
membersihkan toilet.
7.3.5 Meliana Shantia Rizka kepada Ganda F Islami
Tanggapan : Tempat sampah organik dan nonorganik terlalu ribet
karena ada tutupnya, siswa cenderung malas
membuka tutup.
Jawab : Disediakan tempat sampah yang model lain, sekolah perlu
menyediakan tempat sampah yang simpel misal tempat
sampah yang cara membukanya hanya ditekan.
7.3.6 Yeslida Islamiyah kepada Gembong Ikhwanan
Tanya : Bentuk konkrit sanksi yang tepat untuk siswa ?
Jawab : Misalnya dengan membayar denda, juga bisa dengan
membersihkantoilet sepulang sekolah.
7.4 Simpulan Diskusi
Simpulan diskusi ini adalah pencemaran yang muncul di SMAN 1 Tegal
itu diakibatkan oleh kurang memadahinya fasilitas kebersihan di tiap-tiap
ruang, kurang adanya sanksi yang tegas bagi pencemar lingkungan, tempat
sampah organik dan nonorganik masih terbatas jumlahnya dan bentuknya
tidak simpel. Solusi yang tepat yang harus diambil adalah pemberian
sanksi yang tegas dari pihak sekolah dan sampah organik harus
dimanfaatkan menjadi kompas.

Notulis,

Sandy Ma’rufinanto
DAFTAR HADIR SISWA XII IPA 5
SMA NEGERI 1 TEGAL
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
PADA KEGIATAN DISKUSI TANGGAL 1 SEPTEMBER 2010

NO NAMA SISWA TANDA TANGAN


1 ADNINNISA AULIA ADINDA 1.
2 AMALINA WINDA I 2.
3 AMIRUR ROZAK 3.
4 EVELYN 4.
5 FAIZ ALFA M 5.
6 FARIDA FAKHRUNISA 6.
7 FATIKHATUL K IKA S 7.
8 FAUZIAH NURUL INAYAH 8.
9 FITRIA AYU MEININGSIH 9.
10 GANANG ADI BASKORO 10.
11 GANDA F ISLAMI 11.
12 GEMBONG IKHWANAN 12.
13 HANA UMAYEKTINISA 13.
14 ISMI ARINAL HAQ 14.
15 KHISNI SAINS 15.
16 MELIANA SHANTIA RIZKA 16.
17 PUSPA OKTARIANI 17.
18 PUTRI ARIESTA 18.
19 RATNA PUSPA INDAH 19.
20 REZEKI SUCI M 20.
21 RIZKI NANDA AMALIA 21.
22 RIZKY ARIANTO N 22.
23 RIZKY MARUDUR SINURAT 23.
24 SAMUEL KRESNA SUSILO 24.
25 SANDY M 25.
26 SRI USNAENI 26.
27 SUKA PERMATA SARI 27.
28 SUSILO GUMILANG 28.
29 SYIFA ALIKA PUTRI 29.
30 TRI HENDARTO FAJAR N 30.
31 YESLIDA ISLAMIYAH 31.
LAPORAN DAN NOTULA KEGIATAN DISKUSI
TEMA :
PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMAN 1 TEGAL
Disusun oleh :
Hana Umayektinisa (XII IPA 5/13)

SMA NEGERI 1 TEGAL


Jalan Menteri Supeno 16 Telp. (0283) 353498

You might also like