Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Adanya keprihatinan yang besar diantara masyarakat akan kualitas lingkungan telah
membantu dicurahkannya minat yang kian besar untuk mempelajari ekologi mikrobe. Sebagai
contoh, mikroorganisme memegang peranan yang menentukan dalam menguraikan sampah
yang bersasal dari manusia dan industri yang dibuang kedalam air atau tanah; mereka mampu
melaksanakan daur ulang terhadap banyak macam bahan. Kualitas dan produktifitas peraiaran
alamiah saling berkaitan, terutama dengan populasi mikrobanya. Udara yang bersih serta
bebas debu mengandung relatif sedikit mikroorganisme. Dengan demikian nyatalah bagi kita
bahwa penilaian terhadap kualitas suatu lingkungan mempunyai kaitan yang rumit dengan
flora mikroba yang ada.
Dinamika populasi
Mikrobiologi Tanah
Baik secara langsung maupun tidak langsung, bahan buangan dari manusia dan hewan,
jasad mereka, serta jaringan tumbuh-tumbuhan, dibuang atau dikubur dalam tanah.
Setelah beberapa lama, bahan-bahan tersebut berubah menjadi beberapa komponen
organik dan beberapa komponen anorganik tanah. Perubahan-perubahan ini dilakukan
oleh mikroorganisme yaitu perubahan bahan organik menjadi substansi yang
menyediakan nutrien bagi dunia tumbuhan. Tanpa aktivitas mikroba maka segala
kehidupan dibumi ini lambat laun akan terhambat.
Untuk tujuan kita, tanah dapat dipandang sebagai permukaan lahan diatas bumi yang
menyediakan substrat bagi kehidupan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Ciri-ciri
lingkungan tanah bervariasi menurut letak dan iklimnya. Tanah juga memiliki
kedalaman, sifat-sifat fisik, komposisi kimiawi dan asal yang berbeda. Ada lima
katagori utama unsur tanah, yaitu: partikel mineral, bahan organik, air, gas, dan jasad
hidup.
Hanya ada beberapa lingkungan dibumi ini yang mengandung sedemikian banyak
macam ragam mikroorganisme seperti yang terkandung dalam tanah subur. Bakteri,
cendawan, alga, protozoa dan virus secara bersama membentuk kumpulsn
mikroorganismeyang dapat mencapai jumlah total sampai berlilyar-milyar organisme
per gram tanah. Keanekaragaman yang luas flora mikroba tersebut merupakan masalah
disetiap usaha untuk menghitung populasi total mikroorganisme yang hidup dalam
suatu contoh tanah. Metode-metode biakan dilaboratorium hanya akan menampakan
tipe-tipe fisiologis dan nutrisional yang dapat tumbuh didalam lingkungan yang
disedikan di laboratorium. Misalnya, bila suatu contoh tanah diinokulasikan pada agar
nutrien dan diinkubasikan pada suhu 350 C, maka beberapa tipe bakteri yang tudsak akan
tumbuh ialah termofit obligat, disamping psikrofil, anaerob dan autotrof. Protozoa tidak
akan tumbuh, dan hanya beberapa alga dan cendawan akan tumbuh. Hal ini berarti
bahwa bila suatu contoh tanah dibiakan dilaboratorium, maka suatu prosedur pembiakan
tertentu hanya akan memungkinkan tumbuhnya sebagaian kecil saja dari populasi total
mikroorganisme. Hitungan mikroskopik langsung secara teoritis harus memungkinkan
terhitungnya semua mikroorganisme kecuali virus, tetapi teknik ini juga mempunyai
keterbatasan, terutama didalam membedakan mikroorganisme hidup dari yang mati.
Peranan terpenting mikroorganisme ialah fungsinya yang membawa perubahan kimiawi pada
substansi-substansi didalam tanah, terutama perubahan persenyawaan organik yang
mengandung karbon, nitrogen, sulfur, dan fosfor menjadi persenyawaan anorganik. Proses ini
disebut mineralisasi. Didalamnya terlibat sejumlah besar perubahan kimiawi serta berperanan
bermacam-macam spesies mikroba. Serangkaian peristiwanya dapat digambarkan sebagai
suatu proses siklik yang dapat diawali misalnya dengan suatu unsur seperti nitrogen, yang
mengalami sederetan perubahan dari persenyawaan anorganik menjadi organik. Kemudian
nitrogen itu dibebaskan dari protein, dan proses tersebut berulang kembali. Salah satu proses
siklik semacam itu yang dipahami paling baik ialah yang menggambarkan transformasi
nitrogen beserta persenyawaannya.
Daur nitrogen. Nitrat merupakan bentuk nitrogen yang dapat diambil oleh tanaman. Melalui
serangkaian reaksi mikrobial, persenyawaan nitrogen organik, juga nitrogen gas dari atmosfer,
diubah menjadi nitrat. Rangkaian perubahan ini, dari nitrogen bebas diamosfer menjadi
persenyawaan organik yang sederhana dan yang kompleks didalam jaringan tumbuhan,
hewan, dan mikroorganisme, serta penglepasan nitrogen pada akhirnya kembali menjadi
nitrogen atmosfer.
Fiksasi (penambatan) nitrogen. Proses ini merupakan sdalah satu dari banyak proses
biokimiawi didalam tanah yang memainkan salah satu peranan paling penting, yaitu
mengubah nitrogen atmosfer ( N 2, atau nitrogen bebas) menjadi jitrogen dalam persenyawaan
(nitrogen tertambat).
Dua kelompok mikroorganisme terlibat dalam proses ini: (1) mikroorganisme nonsimbiotik,
yaitu yang hidup bebas dan mandiri didalam tanah ; dan (2) mikroorganisme simbiotik, yaitu
yang hidup dalam akar tanaman kacang-kacangan.
Fiksasi nitrogen nonsimbiotik telah dipelajari secara ekstensif pada Clostridium pasteurianum
dan spesies-spesies Azotobacter. Selama bertahun-tahun hanya kedua jenis mikroba itulah
yang diketahui mampu menambat nitrogen secara nonsimbiotik. Fiksasi nitrogen simbiotik
dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan tanaman kacang-kacangan.
Sebelum bakteri ini dapat menambat nitrogen, mereka harus mapan dulu di dalam sel-sel
jaringan akar tanaman inangnya. Infeksi sistem perakaran berkaitan erat dengan pembentukan
“benang infeksi” pada rambut-rambut akar tertentu oleh bakteri tersebut. Bakteri penambat
nitrogen itu masuk kedalam sel-sel tanaman inang melalui benang infeksi ini. Beberapa
sel tanaman itu menjadi terinfeksi diikuti dengan pembesaran sel serta menibgkatnya
laju pembelahan sel; ini akan menghasilkan pembentukan nodul (bintil) pada sistem
perakaran. Tanaman kacang-kacangan, bakteri, dan bintil akar tersebut membentuk
suatu sistem penambatan nitrogen simbiotik. Pada proses ini baik bakteri maupun
tanaman mendapatkan keuntungan dari hubungan tersebut. Bakteri menjadikan nitogen
tersedia untuk tanaman, dan sebagai imbalannya bakteri memperoleh zat nutrien yang
dibutuhkan dari jaringan tanaman.
Siapan bakteri nitrogen simbiotik sudah dapat diperoleh secara komersial. Para petani
menggunakannya untuk menginokulasi biji kacang-kacangan sebelum ditanam. Tetapi,
antara bakteri dan tanaman kacang-kacangan terdapat derajat spesifisitas tertentu; tidak
semua spesies Rhizobium menghasilkan nodulasi dan penambatan nitrogen dengan
sembarang tanaman kacang-kacangan.