You are on page 1of 10

ATRAKSI DALAM KOMUNIKASI INTERPESONAL DAN

HUBUNGAN INTERPERSONAL

PENGERTIAN ATRAKSI INTERPESONAL

 Atraksi Interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya
tarik seseorang .

 Makin tertarik individu kepada orang lain, makin besar kecenderungan individu
tersebut untuk berkomunikasi dengannya.

 Rasa suka pada seseorang (liking) umumnya membuat orang lain itu menjadi
signifikan atau berarti bagi individu tersebut.
FAKTOR-
FAKTOR-FAKTOR PERSONAL

 KESAMAAN KARAKTERISTIK PERSONAL , ditandai dengan nilai-nilai , sikap ,


keyakinan, tingkat /status sosial ekonomi , agama dan ideologi.

 TEKANAN EMOSIONAL (STRES), orang berada dibawah tekanan emosional,


cemas dan stres akan menginginkan kehadiran orang lain. Pada kondisi ini,
kecenderungan untuk lebih menyukai orang lain akan besar pula.

 HARGA DIRI YANG RENDAH, orang yang rendah diri, kurang menarik, merasa
bodoh akan lebih mudah menerima persahabatan dari orang lain.

 ISOLASI SOSIAL, manusia sebagai mahluk sosial mempunyai keterbatasan dan


daya tahan tertentu untuk bertahan tanpa kehidupan sosial. Sehingga kondisi
seseorang yang terasing kecenderungan menyenangi orang lain lebih besar.
FAKTOR-
FAKTOR-FAKTOR SITUASIONAL

 DAYA TARIK FISIK (Physical attractrative)

 GANJARAN (Reward )

 FAMILIARITY

 KEDEKATAN (Proximity)

 KEMAMPUAN (competence)
TEORI LIKING

1. REINFORCEMENT THEORY, Proses individu menyukai seseorang


atau tidak adalah hasil belajar (learning) , yang meliputi unsur :

a. Asosiatif : yaitu proses menyukai krn mengasosiasikan hal-hal


yang menyenangkan maupun atribut2 yang menarik.
b. Instrumental : individu menyukai orang yang suka memberi
imbalan (reward) dan tidak menyukai orang yang suka memberi
hukuman .
c. Sosial : Individu cenderung menyukai orang-orang yang disukai
oleh orang lain , begitu pula sebaliknya .
2. EQUITY THEORY , teori ini menjelaskan bahwa individu cenderung
menjaga keseimbangan (balance) antara apa yang mereka berikan dan
apa yang mereka dapatkan, atau antara harga (cost) yang dikeluarkan
dalam sebuah hubungan (material atau non material) dan
ganjaran/imbalan (reward) yang diperoleh .

3. EXCHANGE THEORY
THE ( teori pertukaran), teori ini menjelaskan bahwa
interaksi sosial adalah semacam transaksi dagang . Individu saling
berhubungan karena mengharapkan sesuatu yang dapat memenuhi
kebutuhannya , terutama yang menguntungkan individu tersebut.

4. GAIN-
GAIN-LOST THEORY (Teori untung rugi), Teori ini menjelaskan bahwa
individu cenderung menyukai orang-orang yang menguntungkan bagi
dirinya , yang bersifat materila ataupun non material.
KARAKTERISTIK KOMUNIKASI INTERPERSONAL
(Yudi C.Person – 1983)

1. KOMUNIKASI INTERPERSONAL dimulai dengan diri pribadi (self) , artinya


berbagai persepsi komunikasi yang menyangkut pengamatan dan pemahaman
berangkat dari dalam diri pribadi (berdasarkan pengalaman pribadi).
2. KOMUNIKASI INTERPERSONAL bersifat transaksional, artinya mengacu pada
tindakan pihak-pihak yang berkomunikasi seara serempak menyampaikan dan
menerima pesan.
3. KOMUNIKASI INTERPERSONAL , mencakup aspek-aspek isi pesan dan
hubungan antar pribadi. Maksudnya, tidak hanya berhub dengan isi pesan yang
dipertukarkan, tapi juga melibatkan siapa pasangan komunikasi dan hubungan
diri pribadi dengan pasangan tersebut.
4. KOMUNIKASI INTERPERSONAL , mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara
pihak-pihak yang berkomunikasi.
5. KOMUNIKASI INTERPERSONAL , melibatkan pihak-pihak yang saling tergantung
satu dengan lainnya dalam proses komunikasi.
6. KOMUNIKASI INTERPERSONAL tidak dapat diubah maupun diulang.
FUNGSI PSIKOLOGIS DARI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
.
adalah mengintepretasikan tanda-tanda melalui tindakan atau
perilaku yang dapat diamati

 Dalam KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI, memahami diri pribadi merupakan suatu


syarat yang mendasar.
 Diri pribadi biasanya menjadi pusat dari proses komunikasi dan dengan
memahami diri pribadi , seseorang akan lebih memahami komunikasi yang
dilakukannya.
 Upaya seseorang untuk memahami diri pribadi disebut PERSEPSI = Proses
mengintepretasikan dan pemberian makna terhadap orang lain atau objek
tertentu.
PERANAN KOMUNIKATOR

 Fungsi KOMUNIKATOR , ialah mengutarakan pikiran dan perasannya


dalam bentuk pesan untuk membuat KOMUNIKAN menjadi tahu,
berubah sikap, pendapat atau perilakunya.

 KOMUNIKAN yang dijadikan sasaran akan mengkaji siapa


KOMUNIKATOR yang menyampaikan informasi itu, jika ternyata
informasi yang diutarakan tidk sesuai dengan diri KOMUNIKATOR,
betapapun tingginya tehnik komunikasi yang dilakukan, hasilnya
tidak akan sesuai dengan yang diharapkan.
SEORANG KOMUNIKATOR HARUS MEMPUNYAI :

1. ETOS KOMUNIKATOR, adalah nilai diri seseorang yang merupakan paduan dari :
- Kognisi (cognition) : yaitu proses memahami (process of knowing) yang
bersangkutan dengan pikiran.
- Afeksi (affection) : adalah perasaan yang ditimbulkan oleh adanya stimulus
yang berasal dari luar diri individu.
- Konasi (Conation) : Merupakan aspek psikologis yang berkaitan dengan upaya
individu untuk berprilaku

FAKTOR-
FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG ETOS

a. Kesiapan (preparedness)
b. Kesungguhan (Seriousness)
c. Ketulusan (Sincerity)
d. Kepercayaan (Confidence)
e. Ketenangan (Poise)
f. Keramahan (Friendship)
g. Kesederhanaan (moderation)
2. SIKAP KOMUNIKATOR
SIKAP (attitude) adalah suatu kecenderungan pada diri seseorang untuk melakukan
suatu kegiatan menuju atau menjauhi nilai-nilai sosial.
Dalam diri KOMUNIKATOR terdapat 5 (lima) SIKAP, yaitu :

 Reseptif (receptive) , adalah kesediaan untuk menerima gagasan dari orang lain.
 Selektif (Selective) , adalah kemampuan untuk menjaring informasi yang diterima
maupun yang diberikan kepada orang lain.
 Dijestif (Digestive) , kemampuan komunikator dalam mencerna gagasan atau informasi
dari orang lain sebagai bahan bagi pesan yang akan dikomunikasikan
 Asimilatif (Assimilatif), kemampuan komuniaktor dalam mengorelasikan gagasan
atau informasi yang ia terima dari orang lain secara sistematis dengan
apa yang telah ia miliki dalam benaknya, yang merupakan hasil pendidikan
maupun pengalaman .
 Transmisif (transmissive) , adalah kemampuan komunikator dalam mentrasmisikan
konsep yang telah diformulasikan secara kognitif, afektif dan konatif kepada
orang lain.

You might also like