Professional Documents
Culture Documents
XII-IA 1
Anggota Kelompok :
1. Anis Eka Prasetya Inne S.I (03)
2. Arinda Saraswati Wulandari (05)
3. Dia Primula Ripti (10)
4. Eko Wahyudi (13)
5. Nur Rohmat (22)
6. Sri Wahyuni (32)
SMA 1 TUNJUNGAN
1
TAHUN PELAJARAN
2010/2011
Kata Pengantar
2
Tunjungan, Oktober 2010
Penulis
Daftar Isi
3
4
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Pengertian
5
Helium = 0,00052 %
Neon = 0,00182 %
Argon = 0,934 %
Kripton = 0,00011 %
Xenon = 0,000008
Radon = Radioaktif*
2. Sejarah
6
Lalu pada tahun 1894, Lord Raleigh dan Sir William Ramsay
berhasil memisahkan salah satu unsur gas di atmosfer (yang
sekarang di kenal sebagai gas mulia) berdasarkan data
spektrum. Lalu ia mencoba mereaksikan zat tersebut tetapi
tidak berhasil dan akhirnya zat tersebut diberi nama argon.
BAB II
ISI
7
1. Macam-Macam Gas Mulia
- Radon(Rn) → Radium
a. Afinitas Elektron
Dengan elektron valensi yang sudah penuh, unsur gas mulia
sangat sukar untuk menerima elektron. Hal ini dapat dilihat dari
harga afinitas elektron yang rendah.
b. Energi Ionisasi
Kestabilan unsur-unsur golongan gas mulia menyebabkan
unsur-unsur gas mulia sukar membentuk ion, artinya sukar
untuk melepas elektron. Perhatikanlah data energi ionisasinya
yang besar sehingga untuk dapat melepas sebuah elektron
(untuk dapat membentuk ion) diperlukan energi yang besar.
Helium adalah unsur gas mulia yang memiliki energi ionisasi
paling besar.
c. Jari-Jari Atom
Jari-jari atom unsur-unsur golongan gas mulia sangat kecil
(dalam satu golongan, semakin keatas semakin kecil) sehingga
elektron terluar relatif lebih tertarik ke inti atom. Oleh sebab itu,
atom-atom gas mulia sangat sukar untuk bereaksi.
9
kimia kanada bernama Neil Bartlet berhasil membuat
persenyawaan yang stabil antara unsur gas mulia dan unsur
lain, yaitu XePtF6.
Xe + PtF6 → Xe+(PtF6)-
Senyawa gas mulia He, Ne, dan Ar sampai saat ini belum dapat
dibuat mungkin karena tingkat kestabilannya yang sangat
besar.
10
5. Pembuatan Gas Mulia
a. Gas Helium
Helium (He) ditemukan terdapat dalam gas alam di Amerika
Serikat. Gas helium mempunyai titik didih yang sangat rendah,
yaitu -268,8 0C sehingga pemisahan gas helium dari gas alam
dilakukan dengan cara pendinginan sampai gas alam akan
mencair (sekitar -156 0C) dan gas helium terpisah dari gas
alam.
Gas kripton (Tb = -153,2 0C) dan xenon (Tb = -108 0C)
mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari gas oksigen
sehingga akan terkumpul di dalam kolom oksigen cair di dasar
kolom destilasi utama. Dengan pengaturan suhu sesuai titik
11
didih, maka masing-masing gas akan terpisah.
a. Helium
Helium merupakan gas yang ringan dan tidak mudah terbakar.
Helium dapat digunakan sebagai pengisi balon udara. Helium
cair digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap
yang sangat rendah. Helium yang tidak reaktif digunakan
sebagai pengganti nitrogen untuk membuat udara buatan
untuk penyelaman dasar laut. Para penyelam bekerja pada
tekanan tinggi. Jika digunakan campuran nitrogen dan oksigen
untuk membuat udara buatan, nitrogen yang terisap mudah
terlarut dalam darah dan dapat menimbulkan halusinasi pada
penyelam. Oleh para penyelam, keadaan ini disebut “pesona
bawah laut”. Ketika penyelam kembali ke permukaan, (tekanan
atmosfer) gas nitrogen keluar dari darah dengan cepat.
Terbentuknya gelembung gas dalam darah dapat menimbulkan
rasa sakit atau kematian.
b. Argon
Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat
terbang atau roket. Argon juga digunakan dalam las stainless
steel dan sebagai pengisi bola lampu pijar karena argon tidak
bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang panas.
c. Neon
Neon dapat digunakan untuk pengisi bola lampu neon. Neon
digunakan juga sebagai zat pendingin, indicator tegangan
tinggi, penangkal petir, dan untuk pengisi tabung-tabung
televisi.
d. Kripton
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu
fluoresen bertekanan rendah. Krypton juga digunakan dalam
lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi.
12
e. Xenon
Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk
bakterisida (pembunuh bakteri). Xenon juga digunakan dalam
pembuatan tabung elektron.
f. Radon
Radon yang bersifat radioaktif digunakan dalam terapi kanker.
Namun demikian, jika radon terhisap dalam jumlah banyak,
malah akan menimbulkan kanker paru-paru.
BAB 111
Penutup
13