Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
dengan kekayaan intelektual serta untuk menghindari kemungkinan pemalsuan
atau persaingan yang curang.Dengan adanya persaingan tersebut maka Hak Atas
Kekayaaan Intelektual mempunyai peranan yang sangat penting untuk
melindungi agar pemalsuan itu tidak terjadi dan Hak Atas Kekayaan Intelektual
mempunyai kaitan yang sangat erat terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
maupun Ekonomi. Disebabkan Hak Atas Kekayaan Intelektual merupakan hak
yang berasal dari hasil kegiatan kreatif suatu kemampuan daya pikir manusia
yang di ekspresikan dalam berbagai bentuk yang memiliki atau mempunyai
manfaat dan berguna dalam kehidupan manusia, yang artinya bahwa Hak Atas
Kekayaaan Intelektual adalah suatu bentuk kekayaan bagi pemiliknya dan dari
kepemilikannya itulah seorang mendapat keuntungan. Sehingga dengan hasil
karya yang diciptakan itu akan mempunyai peranan penting bagi ekonomi serta
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Di dalam bidang milik intelektual (Intelektual Property), ada bidang yang
di khususkan berkenaan dengan Ilmu Pengetahuan dan diterapkan dalam
industri, dimana pengetahuan dibidang ini sering disebut sebagai Hak Atas
Kekayaan Industri. Yang utama adalah hasil penemuan atau karya-karya yang
dapat digunakan untuk dieksploitasi dalam industri. Penggunaan dibidang
industri inilah yang merupakan aspek terpenting dari Hak Atas Kekayaan Industri.
Hak Atas Kekayaan Industri dibagi menjadi lima bagian yaitu Paten, Merk, Desain
Industri, Rahasia Dagang, dan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
Dalam perkembangan perindustrian untuk menciptakan produk industri
memerlukan rancangan model sebuah produk yang sering disebut desain industri
dalam mengeluarkan produk tersebut dipasaran. Dan untuk melindungi desain
industri ini maka diperlukan pengaturan tersendiri dalam Undang-Undang yang
bersangkutan dengan desain industri tersebut yaitu dalam Undang-Undang
Nomer. 31 tahun 2000.
2
1.2. Batasan Masalah
Dari latar belakang di atas disebutkan bahwa di dalam bidang milik
intelektual (Intelektual Property), yang khusus berkenaan dengan Ilmu
Pengetahuan dan diterapkan dalam industri. Dimana pengetahuan dibidang ini
sering disebut sebagai Hak Atas Kekayaan Industri (HAKI) yang dibagi menjadi
lima bagian yaitu Paten, Merk, Desain Industri, Rahasia Dagang, dan Desain Tata
Letak Sirkuit Terpadu. Penulis merasa terlalu luas jika harus membahas secara
keseluruhan tentang Hak Atas Kekayaan Industri ( HAKI). Oleh karena itu penulis
hanya akan membahas Hak Atas Kekayaan Industri tentang Hak Desain Industri.
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari pembuatan makalah ini yaitu
untuk mengetahui lebih lengkap tentang desain industri dan sejauh mana
perkembangan desain industri yang ada di Indonesia.
Manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan makalah ini berdasarkan
tujuan diatas adalah :
1. Untuk mengetahui apa yang menjadi dasar hukum hak desain industri.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara mendaftarkan desain industri.
3. Untuk mengetahui sanksi atas pelanggaran desain industri.
3
BAB II
ISI
4
Apabila keempat kriteria ini telah dipenuhi, maka desain industri dapat
didaftarkan. Konsekuensi dari pendaftaran desain industri, maka desain industri
diharapkan akan mendapatkan perlindungan hukum. Perlindungan hukum atas
desain industri diberikan terhitung sejak tanggal penerimaan. Jangka waktu
perlindungan yang diberikan oleh UU Desain Industri adalah untuk jangka waktu
10 (sepuluh) tahun.
5
tanggal prioritas apabila Permohonan diajukan dengan Hak
Prioritas;
telah diumumkan atau digunakan di Indonesia atau di luar
Indonesia.
Suatu Desain Industri tidak dianggap telah diumumkan apabila dalam
jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sebelum Tanggal
Penerimaannya, Desain Industri tersebut :
1. Telah dipertunjukkan dalam suatu pameran nasional atau di luar
negeri yang resmi atau diakui sebagai resmi; atau telah digunakan
di Indonesia oleh Pendesain dalam rangka pencobaan dengan
tujuan pendidikan, penelitian, atau pengembangan.
2. Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, ketertiban umum, agama atau kesusilaan.
6
2.5. Cara Pendaftaran
Direktorat Jendral tidak akan memberikan hak desain industri apabila
tidak ada permohonan atau pendaftaran dari pengrajian atau pendesain, karena
sesuai denga pasal 10 UU Desain Industri yang mengatakan : ” Hak Desain
Industri diberikan atas dasar Permohonan”. Permohonan harus diajukan secara
tertulis dalam bahasa Indonesia ke Direktorat Jenderal.
Adapun cara untuk mendapatkan Hak Desain Industri pemohon dapat
mengajukan permohonan ke DJHKI secara tertulis dengan mnggunakan bahasa
indonesia dengan cara :
1. mengisi formulir permohonan yang memuat;
a. tanggal,dan tahun surat permohonan;
b. nama, alamat lengkap dan kewarganegaraan pendesaian;
c. nama, alamat lengkap dan kewarganegaraan pendesain ;
d. nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan pemohon;
e. nama negara dan tanggal penerimaan permohonan pertama kali
dalam hal permohonan permohonan diajukan dengan hak
prioritas.
2. Permohonan ditandatangani oleh pemohon atau kuasanya
3. Dalam hal permohonan diajukan secara bersama-sama oleh lebih dari
satu pemohon, permohonan tersebut ditandatangani oleh satu pemohon
dengan dilampiri surat persetujuan secara tertulis dari pemohon lainnya
4. Dalam hal permohonan diajukan oleh bukan pendesain, permohonan
harus dilengkapi dengan bukti yang cukup bahwa pemohon berhk atas
desain industri yang bersangkutan yaitu membawa contoh fisik atau
gambar atau foto dan uraian dari Desain Industri yang dimohonkan
pendaftarannya.
5. Membayar biaya permohonan
Berdasarkan undang-undang Desain Industri pasal 45 yang mengatur
tentang biaya untuk setiap pengajuan Permohonan, pengajuan keberatan atas
7
Permohonan, permintaan petikan Daftar Umum Desain Industri , permintaan
dokumen prioritas Desain Industri, permintaan salinan Sertifikat Desain Industri,
pencatatan pengalihan hak, pencatatan surat perjanjian Lisensi, serta
permintaan lain yang ditentukan dalam Undang-undang ini dikenai biaya yang
jumlahnya ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Dalam PP Nomor 50 Tahun 2001, ada biaya khusus yang diberikan untuk
UKM, pelajar atau mahasiswa dalam mendaftarkan desainnya. Kelompok ini
mendapat keringanan 50 persen dari Rp 600.000 setiap kali pendaftaran.
Segala bentuk pengalihan Hak Desain Industri akan dicatat dalam Daftar
Umum Desain Industri pada Direktorat Jenderal dengan membayar biaya
sebagaimana diatur dalam Undang-undang ini. Pengalihan Hak Desain Industri
harus disertai dengan dokumen tentang pengalihan hak.
Pengalihan Hak Desain Industri yang tidak dicatatkan dalam Daftar Umum
Desain Industri tidak berakibat hukum pada pihak ketiga. Pengalihan Hak Desain
Industri akan diumumkan dalam Berita Resmi Desain Industri. Meskipun sudah
dialihkan hak desainnya, tapi menurut UU Desain Industri pasal 32 dijelaskan
bahwa Pengalihan Hak Desain Industri tidak menghilangkan hak Pendesain untuk
8
tetap dicantumkan nama dan identitasnya, baik dalam Sertifikat Desain Industri,
Berita Resmi Desain Industri, maupun dalam Daftar Umum Desain Industri.
2.7. Contoh
Contoh desain industri dengan 3 bagian yang dimintakan perlindungan,
yaitu: bentuk, konfigurasi, dan komposisi garis/warna :
9
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Hak desain industri adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara
Republik Indonesia kepada pendesain (pengrajin) atas hasil kreasinya untuk
selama waktu tertentu melaksanakan sendiri, atau memberikan persetujuannya
kepada pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut. Dasar hukum desain
industri yaitu Undang-undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri.
Hak Desain Industri tidak dapat diberikan apabila Hak Desain Industri tersebut
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketertiban
umum, agama, atau kesusilaan.
Sanksi atas pelanggaran Hak desain industri di atur dalam UU Desain Industri
pasal 54 yang menyebutkan bahwa dikenakan sanksi dengan pidana penjara
paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah).
Desain Industri terdaftar dapat dibatalkan oleh Direktorat Jenderal atas
permintaan tertulis yang diajukan oleh pemegang Hak Desain Industri.
Pembatalan Hak Desain Industri tidak dapat dilakukan apabila penerima Lisensi
Hak Desain Industri yang tercatat dalam Daftar Umum Desain Industri tidak
memberikan persetujuan secara tertulis, yang dilampirkan pada permohonan
pembatalan pendaftaran tersebut.
3.2 Saran
Pembuatan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena
keterbatasan sumber yang kami peroleh. Sehingga isi dari makalah ini masih
bersifat umum, oleh karena itu kami harapkan agar pembaca bisa mecari sumber
yang lain guna membandingkan dengan pembahasan yang kami buat, guna
mengoreksi bila terjadi kelasahan dalam pembuatan makalah ini.
10