Professional Documents
Culture Documents
Tim Penulis
Scenario Kasus 5 (glaukoma)
PEMBAHASAN KASUS 5
BAB I
PENDAHULUAN
Ini adalah jenis glaukoma dimana tekanan mata naik sangat lambat karena aliran
cairan diblokir berair dan cairan tidak dapat mengakses saluran-saluran drainase mata. Hal
ini terjadi selama bertahun-tahun. Walaupun orang tidak mengalami rasa sakit, tetapi
bidang penglihatan menjadi berkurang perlahan-lahan. The penglihatan akan tampaknya
tidak berubah, tapi perlahan-lahan visi akan rusak.
Glaukoma adalah suatu keadaan tekanan intraokuler/tekanan dalam bola mata relatif
cukup besar untuk menyebabkan kerusakan papil saraf optik dan menyebabkan kelainan
lapang pandang. Berdasarkan Survei Kesehatan Indera Penglihatan tahun 1993-1996 yang
dilakukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia didapatkan bahwa glaukoma
merupakan penyebab kebutaan nomer 2 sesudah katarak (prevalensi 0,16%). Katarak
1,02%, Glaukoma 0,16%, Refraksi 0,11% dan Retina 0,09%. Akibat dari kebutaan itu
akan mempengaruhi kualitas hidup penderita terutama pada usia produktif, sehingga akan
berpengaruh juga terhadap sumberdaya manusia pada umumnya dan khususnya Indonesia.
Glaukoma Kronik menjalar secara perlahan-lahan tanpa rasa sakit. Glaukoma Kronik
menjalar secara perlahan-lahan tanpa rasa sakit atau kabur penglihatan. Pengidap
Glaukoma tidak menyadari jika mereka mempunyai masalah Glaukoma Kronik sehingga
keadaan menjadi tambah parah tanpa perawatan.
Sudut bilik depan terbuka normal, ada hambatan aliran AgH tidak secepat produksi,
bila berlagnsung secara terus menerus, maka menyebabkan degenerasi syaraf optik, sel
gangglion, atropi iris dan siliare. Gejala yang timbul adalah: mata terasa berat, pening,
pengelihatan kabur, halo di sekitar cahaya, kelainan lapang pandang , membesarnya titik
buta.
1.2. ETIOLOGI GLAUKOMA
Penyebab glaukoma ini bersifat primer, yaitu proses degeneratif pada trabecular
meshwork berupa penebalan; akibat timbunan materi ekstraseluler.
Glaukoma sudut terbuka ditandai dengan tiga kriteria utama:
• Tidak ada keluhan mata merah,mata nyeri dan kabur oleh karena TIO meningkat
tidak mendadak.
• Stadium dini gaung papil kecil terjadi gangguan lapang pandang ringan (scotoma
kecil) yang tidak terasa oleh penderita.
• Stadium selanjutnya gaung papil mulai luas gangguan lapang pandang mulai terasa
(penderita melihat bayangan gelap di lapang pandangnya).
• Stadium lanjut gangguan papil luas terjadi lapang pandang sempit sehingga terjadi
gangguan aktifitas sehari-hari.
• Stadium akhir gangguan seluruh papil terjadi lapang pandang gelap.
Aqueus humor secara kontinue diproduksi oleh badan silier (sel epitel prosesus
ciliary bilik mata belakang untuk memberikan nutrien pada lensa. Aqueua humor
mengalir melalui jaring-jaring trabekuler, pupil, bilik mata depan, trabekuler mesh work
dan kanal schlem. Tekana intra okuler (TIO) dipertahankan dalam batas 10-21 mmHg
tergantung keseimbangan antara produksi dan pegeluaran (aliran) AqH di bilik mata
depan.
Peningaktan TIO akan menekan aliran darah ke syaraf optik dan retina sehingga
dapat merusak serabut syaraf optik menjadi iskemik dan mati. Selanjutnya menyebabkan
kesrusakan jaringan yang dimula dari perifir menuju ke fovea sentralis. Hal ini
menyebabkan penurunan lapang pandang yang dimulai dari derah nasal atas dan sisa
terakhir pada temporal
1.6. PENATALAKSANAAN
www.wikipedia.com
www.medicastro.com
http://minmalangsatu.net/detail-artikel-148/GLAUKOMA.html
http://www.sumeks.co.id
Disusun Oleh:
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya, penulis mampu menyelesaikan penulisan makalah ini dengan
tepat waktu dengan judul “GLAUKOMA KRONIK DAN GLAUKOMA AKUT” guna
pemenuhan tugas mata kuliah Sistem Persepsi Sensori.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak yang telah membantu
terselesainya penulisan makalah ini. Terima kasih penulis ucapkan :
• Joko Sutrisno, S.Kep.Ns.M. Kes
• Nuryeni,S.Kep.Ns
• Teman-teman IKP Reguler IIIB yang tanpa henti memberi semangat
Penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam penulisan makalah ini. Penulis
memohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahan penulisan baik disengaja maupun tidak.
Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan
makalah ini.
Kediri, 06 Januari 2011
Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
V. RUMUSAN MASALAH
Glaukoma akut terjadi ketika sistem pengaliran cairan internal (humuor aquous) di
mata tiba-tiba terhambat, yaitu hambatan sistem trabekula oleh iris. Hal ini terjadi
akibat peninggian yang tiba-tiba dari tekanan bola mata sampai pada tingkat yang
berbahaya. Mata menjadi sangat sakit dan penglihatan sangat kabur. Mata menjadi
merah dan gejala mungkin sangat berat sampai menyebabkan mual dan muntah.
Keadaan ini dapat membuat kerusakan permanen pada penglihatan apabila tidak
diobati.
- Tiba – tiba nyeri hebat pada mata dan sekitarnya (orbita, kepala, gigi, dan
telinga ).
- Mata sangat kabur dan melihat warna seperti pelangi (halo) disekitar lampu.
- Mual, muntah, berkeringat
- Mata merah, hyperemia konjungtiva dan siliar
- Visus sangat menurun
- Edema kornea
- Bilik mata depan sangat dangkal
- Pupil lebar lonjong dan tidak ada refleks terhadap cahaya.
- TIO sangat tinggi
- Sudut bilik mata tertutup
Peningaktan TIO akan menekan aliran darah ke syaraf optik dan retina sehingga
dapat merusak serabut syaraf optik menjadi iskemik dan mati. Selanjutnya
menyebabkan kesrusakan jaringan yang dimula dari perifir menuju ke fovea sentralis.
Hal ini menyebabkan penurunan lapang pandang yang dimulai dari derah nasal atas dan
sisa terakhir pada temporal
Pupi
Sudut BMD
Trab. Schlem
1.12.PENATALAKSANAAN
Prinsip :
• Menurunkan TIO
• Membuka sudut yang tertutup
• Memberi suportif
• Mencegah sudut tertutup ulang
• Mencegah sudut tertutup pada mata jiran
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.com
www.medicastro.com
http://lanugojaya.blogspot.com/2010/07/glaukoma-kronik.html
Fakultas Kedokteran UI, Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3.2001.Media Ausculapius: Jakarta