You are on page 1of 35

T.A.

2010 SGD 2 Modul 5

Di Ujung Ancaman Pemanasan Global

STEP 1

1. Water Borne Diseases


Segala penyakit yang terjadi karena perantara air, dari ekskresi hewan maupun manusia.
Penyakit yang ditularkan melalui air minum, disebabkan oleh kuman patogen
2. Pemanasan Global
Peningkatan suhu rata-rata bumi, meliputi atmosfer, lautan dan daratan
Suatu keadaan dimana bumi tidak dapat mengembalikan atau memantulkan panas
bumi, karena gas-gas emisi yang berlebih, seperti CO2, CH4, N2O, dan CFC.
3. Banjir
Keadaan air yang meluap melebihi batas, karena tersumbatnya saluran air dan
menggenangi daerah sekitarnya, bisa juga disebabkan oleh erosi, serta karena tidak ada
daerah penyerapan, global warmingmeningkatnya permukaan air laut, tumbuhan
kering/mati, tidak bisa menyerap air.

STEP 2

Problems

PEMANASAN GLOBAL

1. Definisi
2. Penyebab
3. Dampak terhadap lingkungan dan kesehatan
4. Cara mencegah pemanasan global
5. Solusi
6. Proses terjadinya Pemanasan Global

BANJIR

1. Definisi
2. Penyebab
3. Dampak
4. Proses terjadinya banjir
5. Cara pencegahan
6. Cara penanggulangan
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

7. Penyakit yang ditimbulkan akibat banjir

WATER BORNE DISEASES

1. Definisi
2. Penyebab
3. Macam water borne diseases
4. Cara penanggulangan water borne diseases

STEP 3

Prior Knowledge

PEMANASAN GLOBAL

1. Definisi
Peningkatan suhu rata-rata bumi, meliputi atmosfer, lautan dan daratan
Suatu keadaan dimana bumi tidak dapat mengembalikan atau memantulkan panas
bumi, karena gas-gas emisi yang berlebih (efek rumah kaca), seperti CO2 / CO, CH4
(dilepas selama produksi batu bara, gas alam, minyak bumi) , N2O (pembakaran fosil), dan
CFC (berasal dari AC dan lemari es).
2. Penyebab
gas-gas emisi yang berlebih, seperti CO2 / CO, CH4 (dilepas selama produksi batu bara, gas
alam, minyak bumi), N2O (pembakaran fosil), dan CFC (berasal dari AC dan lemari es).
Kegiatan manusia yang merusak alam: penebangan pohon secara liar.
3. Dampak terhadap lingkungan dan kesehatan
a. Dampak terhadap lingkungan
- Lapisan ozon menipis
- Suhu bumi meningkat
- Meningkatnya permukaan air laut (abrasi)
- Iklim tidak stabil
- Berkurangnya flora dan fauna
- Gurun pasir tambah luas
- Kekeringan
- Banjir
b. Dampak terhadap kesehatan
- Menimbulkan penyakit: kanker kulit
- water borne diseases
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

4. Cara mencegah dan solusi pemanasan global


- Penghijauan (reboisasi)
- Menggunakan energy secara efisien
- Mengurangi emisi gas
- Menggunakan energy alternative, seperti biodiesel,
5. Proses terjadinya Pemanasan Global
Ketika konsentrasi gas rumah kaca melebihi kapasitas, sehingga panas yang diserap
semakin banyak dan menumpuk.

BANJIR

1. Definisi
Keadaan air yang meluap melebihi batas, karena tersumbatnya saluran air dan
menggenangi daerah sekitarnya, bisa juga disebabkan oleh erosi, serta karena tidak ada
daerah penyerapan, global warmingmeningkatnya permukaan air laut, tumbuhan
kering/mati, tidak bisa menyerap air.
2. Penyebab
- Hutan gundul
- Global warming
- Sampah yang menumpuk
- Curah hujan yang tinggi
- Sistem drainase yang tidak memadai
- Erosi tanah
3. Dampak
Dampak terhadap lingkungan
- Pencemaran air
- Kerusakan infrastruktur
- Kerugian secara material (barang-barang berharga) dan nonmaterial (psikis)
- Aktivitas terganggu  perkembangan ekonomi terhambat
4. Proses terjadinya banjir

5. Cara pencegahan
- Membuang sampah pada tempatnya
- Reboisasi
- Pembuatan waduk
- Memperbaiki sistem drainase
- Kebijakan pemerintah
6. Cara penanggulangan dampak dari banjir
-
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

7. Penyakit yang ditimbulkan akibat banjir


- Diare
- Kolera
- Typus
- Malaria
- DB
- Disentri
- Penyakit kulit
- leptospirosis

WATER BORNE DISEASE

1. Definisi
- Segala penyakit yang terjadi karena perantara air, dari ekskresi hewan maupun
manusia.
- Penyakit yang ditularkan melalui air minum, disebabkan oleh kuman pathogen
2. Penyebab
- Banjir
- Limbah industri
- Kuman patogen
3. Macam water borne diseases
a. Kolera, disebabkan oleh bakteri Vibrio Cholerae
b. Typus, disebabkan oleh Salmonella Thypii
c. Diare, disebabkan oleh Rotavirus, E. Coli
d. Disentri, disebabkan oleh Entamoeba Histolytica.
e. Leptospirosis, disebabkan oleh ???
4. Cara penanggulangan water borne diseases

STEP 4
Maping
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

Aktivitas Manusia

Gas rumah kaca berlebihan

Pemanasan Global

Perubahan Cuaca Pergeseran Degradasi


dan Lautan Ekosistem Lingkungan

Banjir

Water Borne Diseases

Kolera Disentri Leptospirosis Diare

STEP 5
Learning Issues

Pemanasan Global

1. Definisi
2. Penyebab
3. Dampak terhadap lingkungan dan kesehatan
4. Cara mencegah pemanasan global
5. Solusi
6. Proses terjadinya Pemanasan Global

Banjir

1. Definisi
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

2. Penyebab
3. Dampak
4. Proses terjadinya banjir
5. Cara pencegahan
6. Cara penanggulangan
7. Penyakit yang ditimbulkan akibat banjir

Water Borne Disease

1. Definisi
2. Penyebab
3. Macam water borne diseases
4. Cara penanggulangan water borne diseases

STEP 6
Independent Learning with Learning Resources

STEP 7

PEMANASAN GLOBAL

1. Definisi
Merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena
terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya
emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC
sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi.
(www.geo.ugm.ac.id)

 Adalah meningkatnya temperatur udara bumi yang dikarenakan meningkatnya


konsentrasi gas rumah kaca yang sebagian besar yang diakibatkan oleh karena
produksi energi fosil dan penggundulan hutan.
Agus Sugiyono, Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, Vol. 7, No. 2, 2006 : 15-19
 Adalah indikasi naiknya suhu muka bumi secara global(meluas dalam radius ribuan
kilometer) terhadap normal/rata-rata catatan pada kurun waktu standard(ukuran
badan meteorologi dunia/WMO: minimal 30 tahun)
Paulus Agus Winarso, anggota Komtek sains dasar dan BMG

2. Penyebab
Efek rumah kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar
energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika
energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan


memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah
gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di
atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon
dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini
menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan
akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus
menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Efek umpan balik
Anasir penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik
yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan
akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO 2, pemanasan pada awalnya akan
menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri
merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah
uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek
rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO 2
sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara,
kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara
menjadi menghangat).[3] Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan
karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer
Sumber : Soden, Brian J. (01-11-2005). "An Assessment of Climate Feedbacks in Coupled
Ocean-Atmosphere Models" (PDF). Journal of Climate 19 (14): 3354-3360.
http://www.gfdl.noaa.gov/reference/bibliography/2006/bjs0601.pdf. Diakses pada 21
April 2007. "Interestingly, the true feedback is consistently weaker than the constant
relative humidity value, implying a small but robust reduction in relative humidity in all
models on average" "clouds appear to provide a positive feedback in all models".

Dalam laporan terbaru, Fourth Assessment Report, yang dikeluarkan oleh


Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), satu badan PBB yang terdiri dari
1.300 ilmuwan dari seluruh dunia, terungkap bahwa 90% aktivitas manusia selama 250
tahun terakhir inilah yang membuat planet kita semakin panas. 2 Sejak Revolusi Industri,
tingkat karbon dioksida beranjak naik mulai dari 280 ppm menjadi 379 ppm dalam 150
tahun terakhir. Tidak main-main, peningkatan konsentrasi CO 2 di atmosfer Bumi itu
tertinggi sejak 650.000 tahun terakhir! IPCC juga menyimpulkan bahwa 90% gas rumah
kaca yang dihasilkan manusia, seperti karbon dioksida, metana, dan nitro oksida,
khususnya selama 50 tahun ini, telah secara drastis menaikkan suhu Bumi. Sebelum
masa industri, aktivitas manusia tidak banyak mengeluarkan gas rumah kaca, tetapi
pertambahan penduduk, pembabatan hutan, industri peternakan, dan penggunaan
bahan bakar fosil menyebabkan gas rumah kaca di atmosfer bertambah banyak dan
menyumbang pada pemanasan global.

Peternakan
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

Pada tahun 2006, Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia


(FAO) mengeluarkan laporan “Livestock’s Long Shadow”
dengan kesimpulan bahwa sektor peternakan merupakan
salah satu penyebab utama pemanasan global. Sumbangan
sektor peternakan terhadap pemanasan global sekitar
18%,6 lebih besar dari sumbangan sektor transportasi di dunia
yang menyumbang sekitar 13,1%.2 Selain itu, sektor
peternakan dunia juga menyumbang 37% metana (72 kali
lebih kuat daripada CO2 selama rentang waktu 20 tahun) 2, dan 65% nitro oksida (296
kali lebih kuat daripada CO2).

Berikut garis besarnya menurut FAO:


1.     Emisi karbon dari pembuatan pakan ternak
a.   Penggunaan bahan bakar fosil dalam pembuatan pupuk menyumbang 41 juta ton
CO2 setiap tahunnya
b.   Penggunaan bahan bakar fosil di peternakan menyumbang 90 juta ton CO2 per
tahunnya (misal diesel atau LPG)
c.   Alih fungsi lahan yang digunakan untuk peternakan menyumbang 2,4 milyar ton
CO2 per tahunnya, termasuk di sini lahan yang diubah untuk merumput ternak, lahan
yang diubah untuk menanam kacang kedelai sebagai makanan ternak, atau pembukaan
hutan untuk lahan peternakan
d.   Karbon yang terlepas dari pengolahan tanah pertanian untuk pakan ternak (misal
jagung, gandum, atau kacang kedelai) dapat mencapai 28 juta CO2 per tahunnya. Perlu
Anda ketahui, setidaknya 80% panen kacang kedelai dan 50% panen jagung di dunia
digunakan sebagai makanan ternak.7
e.   Karbon yang terlepas dari padang rumput karena terkikis menjadi gurun menyumbang
100 juta ton CO2 per tahunnya
2.     Emisi karbon dari sistem pencernaan hewan
a.   Metana yang dilepaskan dalam proses pencernaan hewan dapat mencapai 86 juta ton
per tahunnya.
b.   Metana yang terlepas dari pupuk kotoran hewan dapat mencapai 18 juta ton per
tahunnya.
3.     Emisi karbon dari pengolahan dan pengangkutan daging hewan ternak ke konsumen
a.   Emisi CO2 dari pengolahan daging dapat mencapai puluhan juta ton per tahun.
b.   Emisi CO2 dari pengangkutan produk hewan ternak dapat mencapai lebih dari 0,8 juta
ton per tahun.

 Industri peternakan terkait erat dengan pola konsumsi daging.


Baru-baru ini, badan PBB yang lain, yaitu United Nations
Environment Program (UNEP) menegaskan dalam buku
panduan “Kick The Habit” bahwa pola makan daging untuk
setiap orang per tahunnya menyumbang 6.700 kg CO2.9 Saat
ini, penduduk Bumi berjumlah sekitar 6,7 miliar orang. Bila 5
miliar orang di antaranya adalah pemakan daging, coba Anda
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

hitung berapa triliun CO2 yang dihasilkan setiap tahunnya? Kita perlu memprogram
ulang kebiasaan makan kita. Dan Anda perlu tahu, vegetarian, menurut laporan UNEP,
hanya menyumbang 190 kg CO2 per tahunnya.

 Pembangkit Energi

Sektor energi merupakan sumber penting gas rumah kaca,


khususnya karena energi dihasilkan dari bahan bakar fosil,
seperti minyak, gas, dan batu bara, di mana batu bara
banyak digunakan untuk menghasilkan listrik.9 Sumbangan
sektor energi terhadap emisi gas rumah kaca mencapai
25,9%.2

 Industri

Sumbangan sektor industri terhadap emisi gas rumah


kaca mencapai 19,4%.2 Sebagian besar sumbangan
sektor industri ini berasal dari penggunaan bahan bakar
fosil untuk menghasilkan listrik atau dari produksi
C02 secara langsung sebagai bagian dari
pemrosesannya, misalnya saja dalam produksi semen.
Hampir semua emisi gas rumah kaca dari sektor ini berasal dari industri besi, baja, kimia,
pupuk, semen, kaca dan keramik, serta kertas.

 Pertanian

Sumbangan sektor pertanian terhadap emisi gas rumah kaca sebesar 13,5%.2 Sumber
emisi gas rumah kaca pertama-tama berasal dari pengerjaan tanah dan pembukaan
hutan. Selanjutnya, berasal dari penggunaan bahan bakar fosil untuk pembuatan pupuk
dan zat kimia lain. Penggunaan mesin dalam pembajakan, penyemaian, penyemprotan,
dan pemanenan menyumbang banyak gas rumah kaca. Yang terakhir, emisi gas rumah
kaca berasal dari pengangkutan hasil panen dari lahan pertanian ke pasar.

 Alih Fungsi Lahan dan Pembabatan Hutan

Sumber lain C02 berasal dari alih fungsi lahan di mana ia


bertanggung jawab sebesar 17.4%.2Pohon dan tanaman
menyerap karbon selagi mereka hidup. Ketika pohon
atau tanaman membusuk atau dibakar, sebagian besar
karbon yang mereka simpan dilepaskan kembali ke
atmosfer.9 Pembabatan hutan juga melepaskan karbon
yang tersimpan di dalam tanah. Bila hutan itu tidak
segera direboisasi, tanah itu kemudian akan menyerap jauh lebih sedikit CO 2.

 Transportasi
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

Sumbangan seluruh sektor transportasi terhadap emisi gas


rumah kaca mencapai 13,1%.3 Sektor transportasi dapat dibagi
menjadi transportasi darat, laut, udara, dan kereta api.
Sumbangan terbesar terhadap perubahan iklim berasal dari
transportasi darat (79,5%), disusul kemudian oleh transportasi
udara (13%), transportasi laut (7%), dan terakhir kereta api
(0,5%).9

 Hunian dan Bangunan Komersial

Sektor hunian dan bangunan bertanggung jawab sebesar 7,9%.2 Namun, bila dipandang
dari penggunaan energi, maka hunian dan bangunan komersial bisa menjadi sumber
emisi gas rumah kaca yang besar. Misalnya saja dalam penggunaan listrik untuk
menghangatkan dan mendinginkan ruangan, pencahayaan, penggunaan alat-alat rumah
tangga, maka sumbangan sektor hunian dan bangunan bisa mencapai 30%.9 Konstruksi
bangunan juga mempengaruhi tingkat emisi gas rumah kaca. Sebagai contohnya, semen,
menyumbang 5% emisi gas rumah kaca.9

 Sampah

Limbah sampah menyumbang 3,6% emisi gas rumah kaca.2 Sampah di sini bisa berasal
dari sampah yang menumpuk di Tempat Pembuangan Sampah (2%) atau dari air limbah
atau jenis limbah lainnya (1,6%). Gas rumah kaca yang berperan terutama adalah
metana, yang berasal dari proses pembusukan sampah tersebut.

 http://infopemanasanglobal.wordpress.com/2009/03/08/penyebabpemanasanglobal/
1
 Wikipedia
2
 IPCC
3
 News BBC
4
 European Commision
5
 National Geographic
6
 FAO
7
 Pubmedcentral
8
 Control.com.au

UNEP

3. Dampak terhadap lingkungan dan kesehatan


Segi lingkungan geofisik:
• Es di kutub dan gunung-gunung tinggi mencair. Menurut perhitungan, hal ini
menaikkan paras laut setinggi hingga 5 - 7 meter. Tentu saja kenaikan paras laut
rata-rata ini harus diukur dari stasiun pasang surut yang stabil, tidak terjadi
gempa atau penurunan muka tanah (land-subsidence).
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

• Kalau air laut naik, maka dataran rendah akan tergenang. Daerah pantai atau
dataran rendah yang produktif di bawah level tertentu akan hilang. Pulau-pulau
kecil yang rendah juga akan dihapus dari peta. Dataran rendah ini hilang karena
muka air laut naik, bukan hanya karena digerus abrasi atau diambil pasirnya.
• Bila daratan yang hilang ini merupakan acuan dari ”pagar batas” suatu negeri,
maka batas negeri itu bisa kembali menjadi persengketaan mengingat batas
alamnya hilang. Untuk negara kepulauan seperti Indonesia dengan batas laut
yang kritis dengan beberapa negara, hilangnya sebuah pulau terluar bisa
berakibat ribuan kilometer persegi wilayah kedaulatan laut baik itu laut teritorial,
Zona Ekonomi Eksklusif atau Landas Kontinen dapat tiba-tiba hilang.
• Perubahan sirkulasi plankton dan otomatis perubahan sebaran ikan yang pada
akhirnya pada persediaan sumber pangan dari laut. Nasib jutaan nelayan atau
petani tambak ada di ujung tanduk.
• Perubahan vegetasi. Daerah yang kini beriklim sedang akan menjadi lebih hangat
sehingga dapat menanam tanaman tropis. Sementara itu daerah yang sekarang
sudah hangat seperti di Indonesia, dapat berubah menjadi gurun
• Perubahan pola penyakit, akibat beberapa virus atau bakteria yang dulu hanya
ada di daerah tropis (seperti malaria, DBD dan sejenisnya) akan melanda daerah
beriklim sedang. Bila para pekerja kesehatan di sana tidak akrab dengan penyakit
tropis seperti itu, maka akan timbul pandemi yang sangat ganas.
• perluasan gurun pasir
• peningkatan hujan dan banjir
• perubahan iklim
• punahnya flora dan fauna tertentu
• migrasi fauna

kesehatan manusia:
• kwalitas air yang kita minum
• Udara yang kita hirup
• Makanan yang kita makan
• Terjadinya konflik psikologi, mis. stress.
• Penyakit Malaria.
• Penyakit jantung,
• Penyakit paru-paru.
• Dampak penipisan ozone antara lain meningkatnya intensitas sinar ultra violet
(Kanker kulit, Katarak, penurunan daya tahan tubuh, dan pertumbuhan mutasi
genetik)
• Asma dan alergi.
http://gang-cemara.blogspot.com/2008/05/pemanasan-global-dan-dampaknya-
bagi.html
c. Dampak terhadap lingkungan
 Mencairnya es di kutub utara & selatan
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

 Meningkatnya level permukaan laut


 Perubahan Iklim/cuaca yang semakin ekstrim
 Gelombang Panas menjadi Semakin Ganas
 Habisnya Gletser- Sumber Air Bersih Dunia
www.pemanasanglobal.net

 Perubahan cuaca dan lautan dapat berupa peningkatan temperatur secara global
(panas) yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan
dengan panas (heat stroke) dan kematian, terutama pada orang tua, anak-anak dan
penyakit kronis. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga
akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan
permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-
penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan
kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan
perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit,
seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan
lain-lain.

 Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air
(Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne
diseases). Mengapa hal ini bisa terjadi? Kita ambil contoh meningkatnya kejadian
Demam Berdarah. Nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit ini memiliki pola
hidup dan berkembang biak pada daerah panas. Hal itulah yang menyebabkan penyakit
ini banyak berkembang di daerah perkotaan yang panas dibandingkan dengan daerah
pegunungan yang dingin. Namun dengan terjadinya Global Warming, dimana terjadi
pemanasan secara global, maka daerah pegunungan pun mulai meningkat suhunya
sehingga memberikan ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak.

 Degradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga
berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan
berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi,
coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.

www.andaka.com

a. Kesehatan
i. Lebih banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal karena heat
stroke
ii. Meningkatnya akergi dan penyakit ISPA
iii. Meningkatnya penyakit tropis
iv. Malnutrisi

b. Lingkungan
i. Kekeringan dan banjir
ii. Panas ekstrim
iii. Rawan pangan
c. Bio-geofisik
i. Pelelehan es di kutub
ii. Kenaikan muka air laut
iii. Perluasan gurun pasir
iv. Peningkatan hujan dan banjir
v. Perubahan iklim
vi. Punahnya flora dan fauna tertentu
vii. Migrasi fauna dan hama penyakit
viii. Rusaknya mangrove
ix. Intrusi air laut
d. Social ekonomi
i. Gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai
ii. Gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan,
pelabuhan, dan bandara
iii. Gangguan terhadap permukiman penduduk
iv. Pengurangan produktivitas lahan pertanian
v. Peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit
vi. Hilangnya lahan budidaya seperti sawah, payau, kolam ikan, dll sehingga
pe
SUMBER : www.ofm-jpic.org, http://geo.ugm.ac.id
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

4. Cara mencegah pemanasan global


 Berhenti atau kurangi makan daging(menghasilkan 1 kg daging akan menghasilkan
36,4 kg emisi karbon)
 Batasi karbon dioksida
 Reboisasi
 Daur ulang
 Gunakan alat transportasi alternative untuk mengurangi emisi karbon
 Yang utama adalah perilaku bijak seseorang sebagai konsumen
IPPC

(wecaretheworld.com)
1. Batasilah emisi karbon dioksida. Bila memungkinkan, carilah sumber-sumber energi
alternatif yang tidak menghasilkan emisi CO2 seperti tenaga matahari, air, angin, nuklir,
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

dan lain-lain. Bila terpaksa harus menggunakan bahan bakar fosil (yang mana akan
menghasilkan emisi CO2), gunakanlah dengan bijak dan efisien. Hal ini termasuk
menghemat listrik dan energi, apalagi Indonesia termasuk negara yang banyak
menggunakan bahan bakar fosil (minyak, batubara) untuk pembangkit listriknya.
Matikanlah peralatan listrik ketika tidak digunakan, gunakan lampu hemat energi, dan
gunakanlah panel surya sebagai energi alternatif.
2. Gunakan alat transportasi alternatif untuk mengurangi emisi karbon.
Penelitian yang dilakukan Universitas Chicago menunjukkan bahwa beralih dari mobil
konvensional ke mobil hibrida dapat menghemat 1 ton emisi per tahun. Mengkonsumsi
makanan produk lokal akan mengurangi emisi dalam jumlah yang cukup signifikan.
Penelitian yang dilakukan oleh Iowa State University pada tahun 2003 menemukan
bahwa makanan non-lokal rata-rata menumpuh 1.494 mil sebelum dikonsumsi,
bandingkan dengan makanan lokal yang hanya menempuh 56 mil. Bayangkan betapa
banyak emisi karbon yang dihebat dengan perbedaan 1.438 mil tersebut. Gunakan
sepeda sebanyak yang kita bisa sebagai metode transportasi. Selain menghemat banyak
energi, bersepeda juga merupakan olah raga yang menyehatkan.  "Saya berusaha untuk
menggunakan sepeda untuk pergi ke tempat kerja sesering yang saya bisa untuk
menghemat energi" - Margot Wallstrom, Wakil Presiden dari Komisi Uni Eropa.
3. Berhenti atau kurangilah makan daging. Dalam laporannya yang berjudul Livestock's
Long Shadow: Environmental Issues and Options (dirilis November 2006), PBB mencatat
bahwa 18% dari pemanasan global yang terjadi saat ini disumbangkan oleh industri
peternakan, yang mana lebih besar dari efek pemanasan global yang dihasilkan oleh
seluruh alat transportasi dunia digabungkan. PBB juga menambahkan bahwa emisi yang
dihitung hanya berdasarkan emisi CO2 yang dihasilkan, padahal selain sebagai
kontributor CO2 yang hebat, industri peternakan juga merupakan salah satu sumber
utama pencemaran tanah dan sumber-sumber air bersih. Sebuah laporan dari Earth
Institute menegaskan bahwa diet berbasis tanaman hanya membutuhkan 25% energi
yang dibutuhkan oleh diet berbasis daging. Penelitian yang dilakukan Profesor Gidon
Eshel dan Pamela Martin dari Universitas Chicago juga memberikan kesimpulan yang
sama : mengganti pola makan daging dengan pola makan vegetarian 50% lebih efektif
untuk mencegah pemanasan global daripada mengganti sebuah mobil SUV dengan
mobil hibrida.
4. Tanamlah lebih banyak pohon. Tanaman hijau menyerap CO2 dari atmosfer dan
menyimpannya dalam jaringannya. Tetapi setelah mati mereka akan melepaskan
kembali CO2 ke udara. Lingkungan dengan banyak tanaman akan mengikat CO2 dengan
baik, dan harus dipertahankan oleh genarasi mendatang. Peneliti dari Louisiana Tech
University menemukan bahwa setiap acre pepohonan hijau dapat menangkap karbon
yang cukup banyak untuk mengimbangi emisi yang dihasilkan dari mengendarai sebuah
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

mobil selama setahun. Sebuah studi yang dilakukan oleh layanan perhutanan di Amerika
Serikat juga menunjukkan bahwa penanaman 95.000 pohon yang dilakukan di dua kota
kecil di Chicago memberikan udara yang lebih bersih dan menghebat biaya yang
berhubungan dengan pemanasan dan pendinginan udara sebesar lebih dari USD 38 juta
dalam 30 tahun ke depan.
5. Daur ulang (resycle) dan gunakan ulang (reuse). Kalkulasi yang dilakukan di California
menunjukkan bahwa apabila proses daur ulang dapat diterapkan hingga di level negara
bagian California, maka energi yang dihemat cukup untuk memberikan suplai energi
bagi 1,4 juta rumah, mengurangi 27.047 ton polusi air, dan mengurangi emisi gas rumah
kaca hingga setara dengan 3,8 juta mobil.
All About Global Warming - DetikForum.htm

5. Solusi
 Mengurangi penggunaan bahan yang tidak mudah terurai
 Menggunakan prinsip 3R
e. Reuse : menggunakan kembali
f. Reduce : mengurangi pemakaian
g. Recycle : mendaur ulang sampah
SUMBER : www.ofm-jpic.org
Transportasi
• Hindari menggunakan pesawat terbang untuk jarak kurang dari 500 km.
• Tinggalkan mobil di rumah untuk jarak yang tidak terlalu jauh.
• Gunakan kendaraan umum, kurangi polusi.
• Gunakan sepeda untuk perjalanan jarak pendek.
• Matikan mobil jika menunggu lebih dari 30 detik.
• Panaskan mobil seperlunya.
• Periksa tekanan ban mobil. Kurangnya tekanan menyebabkan boros bahan
bakar.
• Turunkan barang dari bagasi jika tidak dibutuhkan.
• Rawatlah sistem pengeluaran polusi kendaraan bermotor Anda.

Di Kantor dan Sekolah


• Matikan perangkat kantor di malam hari dan saat libur.
• Matikan monitor komputer saat istirahat.
• Matikan lampu jika tidak digunakan.
• Gunakan perangkat kantor hemat energi.
• Lakukan audit energi untuk penghematan.
• Jangan tinggalkan alat-alat elektronik dalam keadaan stand-by.
• Hemat kertas dengan mencetak bolak-balik.
• Hemat pemakaian tisu.
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

• Mengurangi pemakaian AC, gunakan kipas angin.


• Menanam pohon di sekitar pekarangan Anda.
• Ikut mendukung kampanye pelestarian alam.

Di Rumah
• Tutup kran air dengan rapat.
• Hemat air untuk mandi.
• Gunakan mesin cuci hanya jika cucian banyak.
• Matikan lampu dan alat elektronik jika tidak digunakan.
• Panaskan air untuk minum seperlunya.
• Pilih alat elektronik hemat energi.
• Gunakan lampu hemat energi.
• Pasang pemanas bertenaga matahari di atap rumah.
• Ganti tisu dengan lap kain.
• Mengurangi pemakaian AC, gunakan kipas angin.
• Menanam pohon di sekitar pekarangan Anda.
• Ikut mendukung kampanye pelestarian alam.
http://gang-cemara.blogspot.com/2008/05/pemanasan-global-dan-dampaknya-
bagi.html
Cara mengerem pemanasan global menurut pemenang nobel Rajendra Pachauri,
Ketua Panel Perybahan Iklim PBB, yakni :
“Jangan makan daging, kendarai sepeda, dan jadilah konsumen yang hemat”

6. Proses terjadinya Pemanasan Global

 Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari.

 Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk


cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya
menjadi panas yang menghangatkan Bumi.

 Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali


sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang
ke angkasa luar.

 Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat


menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan
metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya


panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus
menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.

 Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin
meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang
terperangkap di bawahnya.
 Sumber : NASA: Global Warming to Cause More Severe Tornadoes, Storms, Fox
News, August 31, 2007. ( Wikipedia )

www.pemanasanglobal.net

BANJIR

1. Definisi
Banjir adalah dimana suatu daerah dalam keadaan tergenang oleh air dalam jumlah
yang begitu besar.
Banjir ialah keadaan air yang menenggelami atau mengenangi sesuatu kawasan atau
tempat yang luas/ peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

air yang meningkat dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat
akibat hujan besar, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai.
http://www.lentera.web.id/2006/11/07/definisi-banjir/
 Banjir adalah genangan yang terjadi akibat curah hujan yang tidak sepenuhnya
mampu diserap ke dalam tanah serta akibat terhambatnya aliran pada saluran
pembuangan baik alami maupun buatan.
http://www.deptan.go.id/pla/statistik/KonsepdanDefinisi.htm
Ancaman musiman yang terjadi apabila meluapnya tubuh air dari saluran yang ada dan
menggenangi wilayah sekitarnya.
Ancaman alam yang paling sering terjadi dan paling banyak merugikan, baik dari segi
kemanusiaan maupun
ekonomi.
Sumber: www.idepfoundation.org/pbbm

1. kenaikan paras air di sungai secara cepat yang biasanya disusul oleh penurunan yang
berlangsung lebih lambat;

2. aliran dengan luah (debit) yang relatif tinggi dibanding dengan keadaan biasa;

3. air pasang

(Hehanussa, P.E., Gadis S. Haryani, 2001, “ Kamus Limnologi (Perairan Darat)”,


International
Hydrological Programme – UNESCO, Panitia Nasional Program Hidrologi LIPI
http://air.bappenas.go.id/doc/pdf/dokumen_tim_kerja/Definisi%20Banjir.pdf )

2. Penyebab
 Hujan - dalam jangka waktu yang panjang atau besarnya curah hujan selama
berhari-hari
 Erosi tanah - menyisakan batuan yang menyebabkan air hujan mengalir deras di
atas permukaan tanah tanpa terjadi resapan
 Buruknya penanganan sampah - yang menyumbat saluran-saluran air sehingga
tubuh air meluap dan membanjiri daerah sekitarnya
 Pembangunan tempat permukiman - dimana tanah kosong diubah menjadi jalan
atau tempat parkir yang menyebabkan hilangnya daya serap air hujan.
Pembangunan tempat permukiman bisa menyebabkanmeningkatnya risiko banjir
sampai 6 kali lipat dibandingkan tanah terbuka yang biasanya mempunyai daya
serap air tinggi. Masalah ini sering terjadi di kota-kota besar yang pembangunannya
tidak terencana dengan baik. Peraturan pembuatan sumur resapan di daerah
perkotaan kurang diawasi pelaksanaannya
 Bendungan dan saluran air yang rusak - walaupun tidak sering terjadi, namun bisa
menyebabkan banjir terutama pada saat hujan deras yang panjang
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

 Keadaan tanah dan tanaman - tanah yang ditumbuhi banyak tanaman mempunyai
daya serap air yang besar. Tanah yang tertutup semen, paving atau aspal sama
sekali tidak menyerap air. Pembabatan hutan juga dapat merupakan penyebab
banjir.
(www.idepfoundation.org)
(1)curah hujan tinggi; (2) jumlah dan kepadatan penduduk tinggi; (3) pengembangan
kota yang tidak terkendali, tidak sesuai tata ruang daerah, dan tidak berwawasan
lingkungan sehingga menyebabkan berkurangnya daerah resapan dan penampungan
air; (4) drainase kota yang tidak memadai akibat sistem drainase yang kurang tepat,
kurangnya prasarana darinase, dan kurangnya pemeliharaan; (5) luapan beberapa
sungai besar yang mengalir ke tengah kota; (6) kerusakan lingkungan pada daerah hulu;
(7) kondisi pasang air laut pada saat hujan sehingga mengakibatkan backwater; (8)
berkurangnya kapasitas pengaliran sungai akibat penyempitan sungai, penggunaan
lahan illegal di bantaran sungai; (9) kurang lancar hingga macetnya aliran sungai karena
tumpukan sampah; serta (10) ketidakjelasan status dan fungsi saluran.

(Kebijakan Penanggulangan Banjir di Indonesia


Deputi Bidang Sarana dan Prasarana, Direktorat Pengairan dan Irigasi)
 Perubahan lingkungan :
 meningkatnya populasi manusia telah menyebabkan semakin
terdesaknya kondisi lingkungan.
 pemanasan global menyebabkan terjadinya perubahan pada pola
iklim yg akhirnya merubah pola curah hujan
 penyempitan saluran drainase (sungai)
 perubahan penggunaan lahan dari hutan menjadi tegalan,
http://mbojo.wordpress.com/2008/04/07/faktor-penyebab-
banjir-2-perubahan-lingkungan/

 Curah hujan dalam jangka waktu panjang.

 Erosi tanah menyisakan batuan, hingga tidak ada resapan air.

 Buruknya penanganan sampah, hingga sumber saluran-saluran air


tersumbat.

 Pembangunan tempat permukiman dimana tanah kosong diubah menjadi


jalan / tempat parkir, hingga daya serap air hujan tidak ada.

 Bendungan  dan saluran air rusak.

 Keadaan tanah tertutup semen, paving atau aspal, hingga tidak menyerap
air.
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

 Pembabatan hutan secara liar (Illegal logging).

 Di daerah  bebatuan  daya  serap  air  sangat  kurang, mengakibatkan


banjir kiriman atau banjir bandang.

http://satlakpb.tangerangkota.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=23:apa-penyebab-banjir-
&catid=25:banjir&Itemid=58

 permukaan tanah tidak dapat menyerap air, karena jenuh atau karena
diplester.
 debit air sungai yang tinggi karena hujan terus menerus
 permukaan tanah yang lebih rendah dari daerah sekitarnya, di mana tidak
terdapat saluran-saluran pembuangan air yang berfungsi untuk
memindahkan air ke lokasi lain menyeberangi daerah sekitarnya yang lebih
tinggi
 permukaan tanah yang lebih rendah dari permukaan laut yang sedang
pasang
 tanah sudah tidak mampu menampung dan menyerap air lagi disebabkan
ulah penebang-penebang pohon di hutan yang tidak menerapkan sistem
reboisasi (penanaman pohon kembali) pada lahan yang gundul, sehingga
daerah resapan air sudah sangat sedikit.
 banyaknya sampah yang dibuang sembarangan ke dalam saluran air
(selokan) dan sungai yang menyebabkan selokan dan sungai menjadi dangkal
sehingga aliran air terhambat dan menjadi tergenang
 tidak adanya saluran air di beberapa jalan raya, sehingga air yang tidak
mengalir dan hanya menggenang dijalan lama kelamaan akan
menghancurkan aspal jalan.

http://www.lentera.web.id/2006/11/07/definisi-banjir/

3. Dampak
Merugikan Secara Umum. Banjir yang terjadi  selalu menimbulkan kerugian  bagi
mereka yang terkena banjir baik secara langsung maupun tidak langsung yang dikenal
sebagaidampak banjir. Dampak banjir  akan dialami langsung oleh mereka yang rumah
atau lingkungannya terkena airbanjir. Jika banjir berlangsung lama akan sangat
merugikan karena aktivitas akan banyak terganggu. Segala aktivitas tidak nyaman dan
lingkungan menjadi kotor yang berdampak kurangnya sarana air bersih dan
berbagai penyakit mudah sekali menjangkiti warga yang terserang banjir.
Mematikan Usaha. Dampak banjir memang luar biasa luas.Rumah bisa rusak gara-gara
terendam banjir. Barang-barang perabotan rumah tangga jika tidak segera diselamatkan
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

bisa hanyut dan rusak pula. Yang lebih parah jika penduduk yang memiliki usaha
rumahan bisa terganggu aktivitas produksinya sehingga mengakibatkan kerugian.
Kerugian akibat tidak bisa produksi berdampak pada karyawan yang bergantung nasib
pada usaha tersebut. Kerugian tidak berjalannya produksi bisa kehilangan
pelanggan, kemacetan modal serta kerusakan alat gara-gara banjir. Jika terus menerus
situasi terjadi demikian mengakibatkan macetnyaekonomi kerakyatan yang kemudian
berdampak pada semakin meningkatnya masalah sosial di lingkungan masyarakat yang
sering di landa banjir.
Kerugian Administratif. Sering kali dampak banjir ini bukan sekedar membawa dampak
kerugian material.  Akibat banjir sering kantor, sekolah atau instansi bahkan pribadi
harus kehilangan dokumen penting kependudukan dan sejenisnya. Akibat banjir sering
kali sekolah harus diliburkan paksa dari aktivitasbelajar. Seluruh siswa dan dan guru
tidak bisa beraktivitas rutin, bahkan terkadang banyak berkas dan data penting yang
disimpan sekolah rusak terendam banjir. Banjir memang tidak bisa diketahui kapan
datangnya, namun juga dapat diantisipasi dengan menyiapkan diri menyelamatkan
dokumen penting  ke tempat yang lebih tinggi . Membuat bangunan khusus yang
bertingkat yang aman untuk meletakkan dokumen penting serta alat-alat belajar yang
rentan rusak bila terendam banjir bagi sekolah yang berada di daerah rawan banjir
adalah perlu.
 Menurut Wisnu Arya Wardana, dalam Dampak Pencemaran Lingkungan

a. Air menjadi tidak bermanfaat lagi.


Air yang tidak dimanfaatkan lagi akibat pencenaran air, merupakan kerugian
yang terasa secara langsung oleh manusia.

b. Air menjadi penyebab timbulnya penyakit


(Hepatitis A, Polliomylitis, Cholera, thypus abdominalis, Dysentry Amoeba,
Ascariasis, Trachoma, Scabies, dll)

 Dampak fisik adalah kerusakan pada sarana-sarana umum, kantor-kantor


pelayanan publik yang disebabkan oleh banjir.
 Dampak sosial mencakup kematian, risiko kesehatan, trauma
mental,menurunnya perekonomian, terganggunya kegiatan pendidikan (anak-
anak tidak dapat pergi ke sekolah), terganggunya aktivitas kantor pelayanan
publik, kekurangan makanan, energi, air , dan kebutuhan-kebutuhan dasar
lainnya.
 Dampak ekonomi mencakup kehilangan materi, gangguan kegiatan ekonomi
(orang tidak dapat pergi kerja, terlambat bekerja,atau transportasi komoditas
terhambat, dan lain-lain).
 Dampak lingkungan mencakup pencemaran air (oleh bahan pencemar yang
dibawa oleh banjir) atau tumbuhan disekitar sungai yang rusak akibat terbawa
banjir.
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

 Dampak banjir terhadap masyarakat tidak hanya berupa kerugian harta benda
dan bangunan. Selain itu, banjir juga mempengaruhi perekonomian
masyarakat dan pembangunan masyarakat secara keseluruhan,terutama
kesehatan dan pendidikan (Arduino dkk, 2007).
http://lem.fkt.ugm.ac.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=156
http://www.anneahira.com/dampak-banjir.htm

4. Proses terjadinya banjir


Alami:
Pada dasarnya banjir itu disebabkan oleh luapan aliran air yang terjadi pada saluran atau
sungai. Bisa terjadi dimana saja, ditempat yang tinggi maupun tempat yg rendah.
Pada saat air jatuh kepermukaan bumi dalam bentuk hujan (presipitasi), maka air itu
akan mengalir ketempat yang lebih rendah melalui saluran2 atau sugai2 dalam bentuk
aliran permukaan (run off) sebagian akan masuk/meresap kedalam tanah (infiltrasi) dan
sebagiannya lagi akan menguap keudara (evapotranspirasi).
Karena dataran banjir terbentuk akibat dari peristiwa banjir. Dataran banjir merupakan
derah yang terbentuk akibat dari sedimentasi (pengendapan) banjir. Saat banjir terjadi,
tidak hanya air yang di bawa tapi juga tanah2 yang berasal dari hilir aliran sungai.
Dataran banjir biasanya terbentuk di daerah pertemuan2 sungai. Akibat dari peristiwa
sedimentasi ini, dataran banjir merupakan daerah yg subur bagi pertanian, mempunyai
air tanah yang dangkal sehingga cocok sekali bagi pemukiman dan perkotaan.
faktor perubahan:
Pertama itu perubahan lingkungan dimana didalamnya ada perubahan iklim, perubahan
geomorfologi, perubahan geologi dan perubahan tata ruang. Dan kedua adalah
perubahan dari masyarakat itu sendiri
Hujan merupakan faktor utama penyebab banjir. Perubahan iklim menyebabkan pola
hujan berubah dimana saat ini hujan yang terjadi mempunyai waktu yang pendek tetapi
intensitasnya tinggi. Akibat keadaan ini saluran2 yg ada tidak mampu lagi menampung
besarnya aliran permukaan dan tanah2 cepat mengalami penjenuhan.
Sumber: faktor penybab banjir.wordpress.com

5. Cara pencegahan

Buat sumur resapan bila memungkinkan tanam lebih banyak pohon besar
Membentuk Kelompok Masyarakat Pengendali Banjir
Membangun atau menetapkan lokasi dan jalur evakuasi bila terjadi banjir
Membangun sistem peringatan dini banjir
Menjaga kebersihan saluran air dan limbah
Memindahkan tempat hunian ke daerah bebas banjir atau tinggikanbangunan rumah
hingga batas ketinggian banjir jika memungkinkan
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

Mendukung upaya pembuatan kanal atau saluran dan bangunanpengendali banjir dan
lokasi evakuasi
Bekerjasama dengan masyarakat di luar daerah banjir untuk menjaga daerah resapan air

(www.idepfoundation.org)
 Restorasi melalui peremajaan pantai (beach nourishment) dan rehabilitasi
mangrove. Lahan hasil timbunan ini kemudian ditanami mangrove sehingga
dapat meredam banjir rob merangsek ke darat. Hutan mangrove juga berfungsi
sebagai penyerap karbon untuk mengurangi pemanasan global.
 Rumah-rumah di tepi pantai dibuat model panggung agar aman dari genangan
air laut, terutama pada waktu banjir rob.
 Daerah pertanian yang tergenang air laut akibat banjir rob dapat diubah
peruntukannya menjadi lahan budidaya perikanan.
 mengendalikan pemanfaatan air tanah dan membuat sumur resapan untuk
menghambat laju amblesan tanah.
 penyuluhan, dan penyadaran masyarakat

http://bumiqyu.blogspot.com/

 Mengeruk sungai/kali dan saluran air yang ada di sekitar kita, sebaiknya
jangan nungguin pemerintah yang melakukan, percuma kalau ditungguin
kelamaan.
 Membuat sumur resapan air di sekitar rumah kita
 Membuat lubang-lubang biopori
 Memperlebar dan merehabilitasi kali/sungai, untuk menambah kapasitas
sungai dalam menampung debit air
 Jangan membuang sampah di sungai atau saluran air

http://tips-menghadapi-bahaya-banjir.mac.htm

SEBELUM BANJIR

 Kerja bakti membersihkan saluran air


T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

 Melaksanakan kegiatan 3M (Menguras, Menutup dan Menimbun) benda-benda yang


dapat menjadi sarang nyamuk
 Membuang sampah pada tempatnya
 Menyediakan bak penyimpanan air bersih

SAAT BANJIR

 Evakuasi keluarga ketempat yang lebih tinggi


 Matikan peralatan listrik/sumber listrik
 Amankan barang-barang berharga dan dokumen penting ke tempat yang aman
 Ikut mendirikan tenda pengungsian, pembuatan dapur umum
 Terlibat dalam pendistribusian bantuan
 Mengusulkan untuk mendirikan pos kesehatan
 Menggunakan air bersih dengan efisien

SESUDAH BANJIR

 Membersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah


 Melakukan pembrantasan sarang nyamuk ( PSN )
 Terlibat dalam kaporitisasi sumur gali
 Terlibat dalam perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah (SPAL)

http://MAPALA%20UNISI%20Yogyakarta%20%20tips%20mencegah,%20saat%20dan
%20setelah%20banjir.htm

6. Cara penanggulangan

BANJIR

 Evakuasi keluarga ketempat yang lebih tinggi


 Matikan peralatan listrik/sumber listrik
 Amankan barang-barang berharga dan dokumen penting ke tempat yang
aman
 Ikut mendirikan tenda pengungsian, pembuatan dapur umum
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

 Terlibat dalam pendistribusian bantuan


 Mengusulkan untuk mendirikan pos kesehatan
 Menggunakan air bersih dengan efisien
SESUDAH BANJIR

 Membersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah


 Melakukan pembrantasan sarang nyamuk ( PSN )
 Terlibat dalam kaporitisasi sumur gali
 Terlibat dalam perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah (SPAL)

(www. PPK-Depkes.com)

7. Penyakit yang ditimbulkan akibat banjir


Air atu dapat sebagai penyebab mikroba pathogen dan sarang vector penyakit
Water borne deseases

Agent Penyakit
Virus :
 Rotavirus  Diare pada anak
 V . Hepatitis A  Hepatitis A
 V . Poliomyelitis  Polio
Bakteri :
 Vibrio Cholera  Kolera
 E . Coli Enteropatogenik  Diare
 Salmonella tyhi  Typhus abdominalis
 Salmonella paratyhi  Paratyphus
 Shigella dysenteriae  Dysenterie
Protozoa :
 Entamoeba histolytica  Dysentrie amoeba
 Balantidia coli  Balantidiasis
 Giardia lamblia  Giardiasis
Metazoa :
 Ascaris lumbricoides  Ascariasis
 Clonorchis sinensis  Clonorchiasis
 Diphyllobotrium latum  Diphylobothriasis
 Taenia saginata  Taeniasis
 Schistosoma  Schistosomiasis
Vector deseases
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

Vektor Penyakit Agent


Culicines :
 C .  Enchphalitis  Virus
fatigans/pipiens  Filiarisis encephalitis
 C .  Filaria B/M
fatigans/pipiens

Aedes:
 A.aegypti  Dengue  Virus dengue
 A.aegypti  Dengue  Virus DHF
haermorrhagic
fever
Anophelinie
 Anopheles spp  malaria  protozoa

Kesehatan masuarakat,juli soemirat slamet


~ kolera
Adalah suatu penyakit berak-berak disertai muntah yang akut yang ditimbulkan oleh
Vibrio cholerae dalam usus halus. Vibrio cholerae ditularkan lewat mulut.
~ typus
Adalah penyakit infeksi pada usus halus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella
typhi dengan gejala demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, mual, muntah,
obstipasi/diare.
~ disentri
Adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Shigella yang
mengakibatkan infeksi akut radang colon (usus besar) yang ditularkan lewat air,
makanan dan lalat.
~ DB (Demam Berdarah)
Adalah penyakit yang menyerang pada anak-anak dan orang dewasa yang
disebabkan oleh virus dengue dengan gejala demam, nyeri otot dan sendi, sakit
kepala yang hebat, nyeri pada pergerakan bola mata, rasa mengecap yang
terganggu, trombositopenia ringan dan bintik-bintik perdarahan yang spontan.
~ malaria
Adalah suatu penyakit akut dan bisa menjadi kronik, disebabkan oleh protozoa
yang hidup intra-sel, genus plasmodium.
~ leptospirosis
Adalah suatu penyakit zoonosis yang disebabkan oleh mikroorganisme leptospira
yang terdapat pada binatang piaraan (anjing, lembu, babi, kerbau,dll) dan
binatang liar (tikus, musang, tupai, dll). Leptospira hidup di dalam ginjal binatang
dan keluar bersama air kemihnya.
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

~ diare
Adalah buang air besar (defekasi) lebih dari tiga kali sehari dengan tinja
berbentuk cairan atau setengah cairan dengan kandungan air pada tinja lebih banyak dari
biasanya

Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1 edisi ketiga

WATER BORNE DISEASE

1. Definisi
 Penyakit yang di bawa air: typus, cholera, hepatitis, demam berdarah dan
keracunan logam yang ada di dalam air ( seperti minata )dll

http://www.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2007/11/SL1101-TL-01-mhs.pdf

 penyakit yang ditularkan langsung melalui air minum, di mana air yang diminum
mengandung kuman pathogen sehingga menyebabkan yang bersangkutan
menjadi sakit. Penyakit-penyakit yang tergolong water borne diseases adalah:
kolera, typhus, desentri , dll.
http://www1.bpkpenabur.or.id/kps-jkt/berita/200104/lap-perananair.pdf

Penyakit menular yang disebarkan oleh air dimana air sebagai sarang hospes
sementara, sebagai penyebar mikroba patogen. Kesehatan masuarakat,juli
soemirat slamet
 Diseases caused by ingestion of water contaminated by human or animal excrement,
which contain pathogenic microorganisms. In addition, water-borne disease can be
caused by the pollution of water with chemicals that have an adverse effect on
health
Yenisel Cruz

2. Penyebab
 Mikroba pathogen
 Sarang insekta
 Jumlah air bersih tidah mencukupi
 Sarang hospes sementara penyakit
Sumber : Buku Kesehatan Lingkungan oleh Juli Soemirat Slamet
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

 Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.


 Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada
berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
 Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti
logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut
memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang
dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
 Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum

3. Macam water borne diseases

 Tifus: adalah infeksi akut yang disebabkan bakteri Salmonella typhi. Tidak seperti virus
yang dapat beterbangan di udara, bakteri ini hidup di sanitasi yang buruk seperti
lingkungan kumuh, makanan, dan minuman yang tidak higienis. "Dia masuk ke dalam
tubuh melalui mulut, lalu menyerang tubuh, terutama saluran cerna." Proses bekerjanya
bakteri ini ke dalam tubuh manusia lumayan cepat. Yaitu 24-72 jam setelah masuk,
meski belum menimbulkan gejala, tetapi bakteri telah mencapai organ-organ hati,
kandung empedu, limpa, sumsum tulang, dan ginjal. "Rentang waktu antara masuknya
kuman sampai dengan timbulnya gejala penyakit, sekitar 7 hari." Nah, gejalanya sendiri
baru muncul setelah 3 sampai 60 hari. Pada masa-masa itulah kuman akan menyebar
dan berkembang biak. Organ tubuh lalu merangsang sel darah putih mengeluarkan zat
interleukin. Zat inilah yang akan merangsang terjadinya gejala demam. Kuman yang
masuk ke hati akan masuk kembali dalam peredaran darah dan menyebar ke organ
tubuh lainnya. Namun tidak seluruh bakteri Salmonella typhi dapat menyebabkan
demam tifoid. "Saat kuman masuk, tubuh berupaya memberantas kuman dengan
berbagai cara. Misalnya, asam lambung berupaya menghancurkan bakteri, sementara
gerakan lambung berupaya mengeluarkan bakteri. Jika berhasil, orang tersebut akan
terhindar dari demam tifoid."

Sumber: www.PPK-Depkes.com
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

 Leptospirosis:Salah satu penyakit yang dapat terjadi setelah banjir adalah leptospirosis.
Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang dapat menyerang manusia dan hewan. Lebih
tepatnya, penyakit menular ini adalah penyakit hewan yang dapat menjangkiti manusia,
termasuk penyakit zoonosis yang paling sering terjadi di dunia.
Leptospirosis juga dikenal dengan nama flood fever atau demam banjir karena memang
muncul dikarenakan banjir. Di beberapa negara, leptospirosis dikenal dengan nama
demam icterohemorrhagic, penyakit Stuttgart, penyakit Weil, demam Canicola, penyakit
Swineherd, demam rawa atau demam lumpur.
Penyakit ini disebabkan bakteri leptospira berbentuk spiral yang mempunyai ratusan
serotipe. Bakteri leptospira bisa terdapat di genangan air saat iklim panas dan
terkontaminasi oleh urin hewan. Leptospirosis dapat menyerang manusia akibat kondisi
seperti banjir, air bah, atau saat air konsumsi sehari-hari tercemar oleh urin hewan.

Sumber: www.indonesia-banjir.com

 Kolera: Penyakit kolera (cholera) adalah penyakit infeksi saluran usus bersifat akut yang
disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, bakteri ini masuk kedalam tubuh seseorang
melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Bakteri tersebut mengeluarkan
enterotoksin (racunnya) pada saluran usus sehingga terjadilah diare (diarrhoea) disertai
muntah yang akut dan hebat, akibatnya seseorang dalam waktu hanya beberapa hari
kehilangan banyak cairan tubuh dan masuk pada kondisi dehidrasi.
 Disentri: Disentri didefinisikan sebagai diare yang disertai darah dalam tinja. Penyebab
yang terpenting dan tersering adalah Shigella, khususnya S. Flexneri dan S. Dysenteriae
tipe 1. Entamoeba histolytica menyebabkan disentri pada anak yang lebih besar, tetapi
jarang pada balita 4. Disentri amoeba adalah penyakit infeksi usus besar yang
disebabkan oleh parasit usus Entamoeba histolytica 3.
 Diare: Diare atau mencret didefinisikan sebagai buang air besar dengan feses yang tidak
berbentuk (unformed stools) atau cair dengan frekwensi lebih dari 3 kali dalam 24 jam.
Bila diare berlangsung kurang dari 2 minggu, di sebut sebagai Diare Akut. Apabila diare
berlangsung 2 minggu atau lebih, maka digolongkan pada Diare Kronik
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

Pada feses dapat dengan atau tanpa lendir, darah, atau pus. Gejala ikutan dapat berupa
mual, muntah, nyeri abdominal, mulas, tenesmus, demam dan tanda-tanda dehidrasi.

Sumber: www.library.usu.ac.id

Cryptosporidosis
Cryptosporidiosis adalah infeksi usus yang disebabkan oleh cryptosporidium, protozoa.
Gejala utama adalah kram perut dan diare.

penyebab

Parasit cryptosporidium menginfeksi orang dan berbagai jenis binatang di seluruh dunia.
Infeksi ini diperoleh dengan mencerna parasit di dalam air atau makanan yang
terkontaminasi oleh kotoran manusia atau hewan dengan bersentuhan dengan tanah,
seseorang, atau benda yang telah terkontaminasi dengan parasit. Cryptosporidiosis
adalah penyebab yang paling umum pada diare di antara anak-anak yang tinggal di
daerah berkembang dimana sanitasinya buruk. Hal ini kadangkala terjadi diantara
wisatawan ke beberapa daerah. Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, terutama
mereka yang mengidapAIDS, mudah terkena cryptosporidiosis dan seringkali
penyakitnya parah, berlangsung lama.

Telur (oocysts) pada cryptosporidium sangat kuat dan seringkala terdapat pada
permukaan air di Amerika Serikat. Parasit tersebut tidak bisa dibunuh dengan
pembekuan atau dengan kadar klorin yang biasa di dalam kolam renang atau air minum.

http://old.medicastore.com/med/detail_pyk.php?idktg=20&judul=Cryptosporidiosis
%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20&iddtl=3091&UID=20090910031
33666.249.65.88

4. Cara penanggulangan water borne diseases


 Mencuci tangan dengan sabun
 Sanitasi
 Edukasi/penyuluhan
 Penyediaan air bersih

SUMBER: http://www.usdp.or.id/index.php?
option=com_content&task=view&id=216&Itemid=76

DIARE
PENCEGAHAN DIARE
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

a. Cucilah dengan sabun sebelum makan, mengolah makanan dan setelah


buang air besar
b. Rebuslah air minum hingga mendidih
c. Biasakan buang air besar di WC / Kakus / jamban
d. Tutuplah makanan rapat rapat agar terhindar dari lalat
e. Berilah ASI pada bayi hingga usia 2 tahun
f. Jagalah kebersihan diri, rumah dan lingkungan Anda
PENGOBATAN
Berilah larutan Oralit pada penderita Diare 1 gelas setiap buang air besar

Leptospirosis

PENCEGAHAN
1. Menghindari kontak antara manusia dengan urine/ kencing tikus

2. Memberikan perlengkapan sepatu bot dan sarung tangan untuk melindungi


para petugas kebersihan

3. Menutup rapat rapat tempat penampungan iar

4. Menghindari pencemaran oleh tikus

5. Menjaga kebersihan diri, rumah dan lingkungan anda

PENGOBATAN
1. Pengobatan dini sangan menolong karena bakteri Leptospira mudah mati
dengan antibiotik yang banyak tersedia di Apotik apotik terdekat seperti :
Penicilin dan turunannya ( Amoxyline ), Streptomycine, Tetracyline, Erytromicine

(Dinas pelayanan kesehatan)

 Pemberian vaksin
Kesehatan lingkungan , juli soemirat slamet

Tindakan Jangka Pendek


a.Klorinasi air :
Memastikan pengawasan terus-menerus air minum aman adalah tindakan pencegahan
penting yang harus dilaksanakan setelah banjir, untuk mengurangi risiko wabah water-
borne diseases.
o Klor adalah zat yang umum dan mudah digunakan, dan merupakan desinfektan air
minum yang murah. Zat ini juga sangat efektif terhadap hamper seluruh patogen melalui
air (kecuali ookista Cryptosporidium parvum and spesies Mycobacteria). Pada dosis
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

beberapa mg/liter dan waktu kontak 30 menit, klor secara umum menginaktivasi
>99.99% bakteri dan virus saluran pencernaan
o Untuk penggunaan tersebut dan penanganan air rumah tangga, bentuk paling umum
klor adalah natrium hipoklorit cair, kalsium hipoklorit padat dan bubuk pemutih
(chloride of lime; campuran kalsium hidroksida, kalsium klorida dan kalsium hipoklorit).
o Jumlah klor yang dibutuhkan tergantung pada konsentrasi bahan organic dalam air
dan harus ditentukan pada tiap situasi. Setelah 30 menit, konsentrasi residu klorin aktif
dalam air harus berada antara 0,2-0,5 mg/l, yang dapat ditentukan dengan tes tertentu.
b.Vaksinasi terhadap Hepatitis A :
o Penggunaan vaksin Hepatitis A untuk imunisasi masal tidak direkomendasikan
o Vaksinasi terhadap kelompok berisiko tinggi, seperti orang-orang yang berhubungan
dengan manajemen air minum, air pembuangan atau saluran pembuangan dapat
dipertimbangkan.
o Dalam kasus wabah Hepatitis A pertimbangkan imunisasi orang dengan riwayat
kontak. Penggunaan immunoglobulin tidak disarankan.
o Diagnosis Hepatitis A akut dikonfirmasi dengan antibodi anti-HAV IgM.
c. Pencegahan Malaria
o Insektisida : banjir tidak selalu harus mengarah pada peningkatan besar langsung
jumlah nyamuk, dan masih ada waktu untuk mengimplementasikan tindakan
pencegahan seperti penyemprotan residu dalam ruangan, atau penyebaran ITN di area
tempat dimana penggunaannya sudah diketahui. Hal ini juga memberi akibat pada
mosquito-borne disease yang lain.
o Deteksi dini : sangatlah penting untuk mengamati jumlah kasus mingguan dan
menyediakan diagnosis berdasarkan hasil laboratorium (mungkin hanya a% kasus
demam untuk menyelidiki slide/test positivity rate), untuk mengenali stadium awal
epidemi malaria.
o Pelayanan medis gratis : terapi kombinasi berbasis artemisinin harus disediakan ketika
epidemi malaria falsiparum sudah dikonfirmasi, dan pencairan aktif kasus
demammungkin diperlukan untuk mengurangi kematian di daerah terpencil karena
berkurangnya akses terhadap pelayanan kesehatan.
d. Pendidikan Kesehatan :
o Mempromosikan good hygienic practice
o Memastikan teknik persiapan makanan yang aman
o Memastikan perebusan dan klorinasi air
o Kepentingan vital deteksi dini dan penatalaksanaan malaria (dalam 24 jam dari
permulaan demam)
e. Menangani mayat :
o Pemakaman lebih dipilih dibandingkan kremasi korban masal dan ketika identifikasi
korban tidak dapat dilakukan.
o Manajemen masal manusia kadang masih didasarkan kepercayaan yang salah bahwa
mayat merupakan bahaya epidemi bila tidak segera dikubur ataupun dibakar.
Mayat tidak boleh dikuburkan tanpa upacara di kuburan masal dan ini tidak sesuai
dengan tindakan kesehatan masyarakat, melanggar norma sosial yang penting dan akan
membuang sumber daya yang terbatas.
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

o Keluarga harus mendapat kesempatan untuk melakukan pemakaman yang sepatutnya


sesuai kebiasaan yang berlaku.
o Dimana kebiasaan yang ada bervariasi, daerah yang terpisah harus tersedia untuk
setiap kelompok sosial untuk dapat melaksanakan tradisi mereka dengan harga diri.
o Ketika fasilitas yang tersedia seperti tempat pemakaman dan crematorium tidak
mencukupi, lokasi atau fasilitas alternatif harus disediakan.
o Komunitas yang terkena harus juga memiliki akses terhadap material untuk memenuhi
kebutuhan pemakaman yang secara budaya diterima.
Untuk pekerja yang rutin menangani mayat :
o Kawasan pemakaman harus paling tidak berjarak 30 m dari air tanah yang digunakan
untuk minum.
o Dasar makam harus paling tidak 1,5 m di atas batas air dengan 0,7 m zona
unsaturated. Air permukaan dari makam tidak boleh memasuki daerah yang ditinggali
masyarakat.
o Memastikan dilaksanakannya universal precaution untuk darah dan cairan tubuh
o Memastikan penggunaan dan pembuangan sarung tangan yang benar (tidak
digunakan lagi)
o Memastikan penggunaan kantung mayat
o Memastikan pencucian tangan dengan sabun setelah menangani mayat dan sebelum
makan
o Memastikan disinfeksi kendaraan dan peralatan
o Mayat tidak perlu didisinfeksi sebelum pemakaman (kecuali dalam kasus kolera)
o Vaksinasi pekerja terhadap Hepatitis B
2.2 Tindakan Jangka Panjang

a. Isu legislative/administrative :
o Membuat program persiapan bencana dan sistem peringatan dini
o Meningkatkan pengawasan pada tingkat lokal, nasional, internasional dan global.
o Mempromosikan regulasi dan monitoring kualitas tap-water.
o Memaksakan kebersihan berstandar tinggi
b. Isu teknikal
o Memperbaiki pengolahan air dan sanitasi
o Menjaga program kontrol penyakit infeksi aktif dan efisien

www.idepfoundation.org/pbbm

Nama Mahasiswa :
1. Aang Khoirul Anam
2. Annisa Rahim
3. Astrid Kurniawati A
4. Dandy Febriansyah B
5. Dya Kusumawati
6. Fauzia Halida
T.A. 2010 SGD 2 Modul 5

7. Fiyan Bahrul Ilmi


8. Koedho Mahan Y
9. Lady Septiani
10. Mirza Mutia Yonarossa
11. M. Ulil Albab
12. Rafika Syah Putra
13. Uyunun Masitoh Sari

You might also like