You are on page 1of 22

MUSEUM TELKOM DAN PERKEMBANGANNYA

DI TMII

KARYA TULIS
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
mengikuti Ujian Nasional (UAN)
di SMP N 2 Sumbang Kab. BanyumasTahun Pelajaran 2010/2011

Disusun oleh :

Metri Utari (9.D)

Siska Afit Triana (9.D)

Susi Indriani (9.E)

Sutrianingsih (9.A)

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)


NEGRI 2 SUMBANG KAB. BANYUMAS
2010/2011
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

- Ilmu adalah modal utama untuk meraih kesuksesan.


- Nasib kita bisa merubahnya tetapi takdir merupakan kehendak dari Allah S.W.T.

PERSEMBAHAN :

Karya tulis ini penulis mempersembahkan kepada :

1. Bapak dan Ibunda tercinta.


2. TOHIR, S.Pd. M.Pd selaku Kepala SMP Negri 2 Sumbang yang sangat membantu
kemajuan dan kesuksesan Kami.
3. Mas Dedy yang selalu mendukung dan melatih Kami.
4. Bapak Ibu guru Pembimbing.
5. Teman – teman seperjuangan.
KATA PENGANTAR :

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Syukur
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat-Nya, Yang mana telah melimpahkan rahmat,
tauhid, hidayah, serta inayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
untuk membuat karya tulis guna melengkapi persyaratan didalam mengikuti Ujian Nasional
(UAN) di SMP Negri 2 Sumbang Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan
mengambil bahan karya tulis dari obyek wisata di TMII melalui anjungan di Taman Mini
Indonesia Indah.
Keberhasilan penulis dalam menyusun karya tulis ini karna adanya bantuan dari berbagai
pihak, untuk itu tidaklah berlebihan kiranya penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1 .Bp.TOHIR, S.Pd. M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negri 2 Sumbang Kabupaten
Banyunas.
2. …… selaku Pembimbing dalam karya tulis ini.
3. Mas Dedy selaku kakak yang selalu mensupport kami
4. Bapak/Ibu Guru SMP Negri 2 Sumbang yang selalu mengajar dengan sabar dan tabah.
5. Teman – teman yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini dari awal hingga
selesai dan kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutka satu – persatu.
6. Teman – teman seperjuangan yang tidak bosan – bosanya memberi masukan, kritik dan
saranya pada penulis.

Melihat data yang penulis peroleh kurang sempurna, maka penulis menyadari bahwa karya
tulis ini masih jauh dari sempurna, karna penulis masih dalam tahap belajar. Meskipun
demikian penulis berharap semoga karya tulis ini dapat diambil hikmah serta manfaatnya
oleh para pembaca, khususnya adik kelas.

Sumbang, 2010

Wakil dari Penulis,

Metri Utari
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………i


HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………..ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………..iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………v

BAB I. PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul ………………………………………..
B. Tujuan Penulisan ……………………………………………….
C. Metode Pengumpulan Data …………………………………….
D. Penegasan Istilah ……………………………………………….
E. Pembatasan Masalah ……………………………………………
F. Sistematika Penulisan ………………………………………….
BAB II. TINJAUAN UMUM TENTANG TMII
A. Sejarah TMII …………………………………………………..
B. Tujuan Berdirinya ……………………………………………..
C. Letak Taman Mini Indonesia Indah …………………………...
D. TMII dan Isinya ……………………………………………….
BAB III. TINJAUAN KHUSUS TMII
A. Sejarah Pendirian Mustel ……………………………………..
B. Tujuan dan Aspek Mustel …………………………………….
C. Perkembangan Teknologi Komunikasi ……………………….
D. Telekomunikasi Masa Lalu …………………………………...
E. Telekomunikasi Masa Kini ……………………………………
BAB IV. PENUTUP
A. Simpulan ………………………………………………………
B. Saran-saran …………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Penulis sengaja memilih judul Museum Telkom Dan Perkembangannya Di TMII dengan
alasan :

1. Di dorong oleh rasa ingin tahu lebih dekat corak ragam Telekomunikasi dan kemajuannya
yang sangat pesat di bidang perekonomian Negara.
2. Keinginan penulis untuk memperluas wawasan yang penulis dapatkan, khususnya di
Museum Telkom TMII.
3. Kesempatan yang banyak diberikan oleh Pembimbing, Guru dan Sekolah untuk menggali
ilmu–ilmu yang banyak disajikan untuk perkembangan zaman dalam Telekomunikasi.
4. Menjadikan pengalaman yang tak ternilaikan karena dengan bangga sedikit banyak penulis
bisa menyajikan realita penulis dalam menggali ilmu sejarah Telekomunikasi.
5. Penulis ingin memberikan kenang – kenangan untuk SMP Negri 2 Sumbang dan
membekali adik kelas juga pembaca tentang Museum Telkom.

B. Tujuan Penulisan

Dalam penyusunan karya tulis ini, Tujuan penulis antara lain :

1. Guna memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti UAN di SMP Negri 2 Sumbang
Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2010/2011.
2. Untuk mendapatkan tambahan pengetahuan dan pengalaman yang sangat berguna bagi
penulis untuk masa mendatang.
3. Ingin memberi wawasan atau sedikit memberi ilmu pada pembaca di SMP Negri 2
Sumbang.
4. Ingin mengembangkan bakat dengan cara menyusun karya tulis ini sesuai dengan
kemampuan yang ada pada diri penulis.
C. Metode Pengumpulan Data

Didalam memperoleh keterangan atau penjelasan tentang Museum Telkom dan


Perkembangannya di TMII sebagai dasar penulisan karya tulis ini adalah dengan cara
menggunakan metode – metode sebagai berikut :

1. Observasi
Yaitu mengadakan peninjauan langsung di Taman Mini Indonesia Indah.
2. Interview
Yaitu tanya jawab secara langsung dengan peyugas yang berada di Museum Telkom itu
sendiri.
3. Literatur
Yaitu dengan mendapatkan brosur, penulis penulis dapat mengetahui sejarah Perkembangan
Telekomunikasi di tengah berputarnya zaman yang semakin maju.
4. Pemikiran
Yaitu pembelajaran atau pengalaman yang sudah didapat penulis beserta melihat apa yang
telah diciptakan oleh pakar Telekomunikasi.

D. Penegasan Istilah

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang berbeda – beda terhadap judul karya tulis ini,
maka pada bagian ini penulis akan menjelaskan istilah pada judul tersebut yaitu :
1. Museum
Definisi menurut ICOM = International Council of Museeum / Organisasi Permuseuman
Internasional dibawah Unesco, Museum merupakan suatu badan yang mempunyai tugas dan
kegiatan untuk memamerkan dan menerbitkan hasil-hasil penelitian dan pengetahuan tentang
benda-benda yang penting bagi Kebudayaan dan llmu Pengetahuan.
2. Telekomunikasi
Yaitu alat – alat yang digunakan untuk berkomunikasi baik jarak jauh maupun dekat yang
berfungsi memberi kabar, peringatan atau tanda dan juga pemberitahuan anatara orang satu
dengan orang lain. Dan alat itulah yang sampai sekarang masih di abadikan di museum
telkom.
3. perkembangan
yaitu kemajuan atau semakin bertambahnya fungsi alat telekomunikasi untuk memudahkan
pemakai dalam berkomunikasi
4. TMII
Yaitu sebuah kawasan miniatur wisata budaya milik seluruh rakyat dan bangsa Indonesia
yang merupakan persembahan Yayasan Harapan Kita..

Dari penjelasan istilah – istilah di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
judul tersebut adalah penulis ingin mengetahui atau mengerti tentang Museum Telkom Dan
Perkembangannya melalui Taman Mini Indonesia Indah, tetapi tidak secara mendetail dan
panjang lebar hanya garis besarnya saja.
E. Pembatasan Masalah

karena terlalu luasnya lingkup penelitian, maka penulis membatasi penelitian Dalam
penyusunan karya tulis ini. penulis tidak menyajikan keseluruhan apa yang terdapat dalam
obyek Museum Telkom Dan Perkembangannya, karena mengingat kemampuan dan
pengalaman penulis yang masih terbatas. Maka dalam penyusunannya penulis sesuaikan
dengan judul karya tulis ini dan penulis membatasi masalahnya tentang Museum Telkom Dan
Perkembangannya yang meliputi :sejarah TMII, tujuan berdirinya, letak, TMII dan isinya.

F. Sistematika Penulisan

Dalam menyusun karya tulis ini penulis menggunakan sistematika penulisan ssebagai
berikut :

Bab 1. penulis menjelaskan tentang pendahuluan, yang meliputi Alasan Pemilihan Judul,
Tujuan Penulisan, Metode Pengumpulan Data, Penegasan Istilah, Pembatasan Masalah dan
Sistematika Penulisan.
Bab 2. Yang mejabarkan tentang Tinjauan Umum TMII, yang meliputi Sejarah TMII, Tujuan
Berdirinya, Letak TMII, dan TMII Beserta Isinya.
Bab 3. Penulis menjelaskan tentang Tinjauan Khusus Museum Telkom, yang meliputi,
sejarah pendirian Museum telekomunikasi, tujuan dan aspek yang ingin dicapai dengan
adanya Museum telekomunikasi, cara berkomunikasi di masa lau, jenis-jenis alat komunikasi
tradisional dan lain-lain.
Bab 4. Menguraikan tentang simpulan dan saran – saran.
BAB II
TINJAUAN UMUM TAMAN MINI INDONESIA INDAH

A. Sejarah Taman Mini Indonesia Indah

Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di Asia Tenggara. Terletak di garis
khatulistiwa yang terdiri dari lebih kurang 13.000 pulau, dengan adat istiadat, bahasa dan
kebudayaan yang berbeda – beda.
Karena banyaknya pulau yang beradat istiadat berbeda – beda maka almarhumah Ibu Tien
Soeharto memprakarsai berdirinya TMII yang merupakan bentuk miniatur kepulauan
Indonesia.
Peletakan batu pertama TMII tanggal 30 Juni 1972 dan diresmikan oleh bapak Presiden
Soeharto pada tanggal 20 April 1975. Dengan berdirinya TMII masyarakat Indonesia maupun
bangsa asing dapat mengenal lebih dekat kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam
walaupun hanya selayang pandang, namun tetap mencerminkan kebudayaan yang utuh.
Untuk mengelilingi kepulauan Indonesia yang terbagi 27 anjungan daerah seluruh Indonesia
yang masing – masing menggambarkan kehidupan sosial budaya di daerahnya, dapat kita
lakukan dengan berjalan kaki ataupun naik kendaraan yang sudah di sediakan.
Taman Mini Indonesia Indah berusaha setia memegang teguh moral dan agama bangsa
Indonesia yang beraneka ragam, dalam rangka memberikan keseimbangan antara
kepentingan jasmani ataupun rohani.

B. Tujuan Berdirinya

Ada banyak sekali tujuan berdirinya Taman Mini Indonesia Indah, namun secara garis
besarnya adalah :

1. Untuk melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia yang beragam dengan berbagai suku
bangsa di Indonesia, dan juga letaknya yang begitu jauh maka dibuatkan suatu tempat untuk
menampung semua ciri khas dan kebudayaan yang ada di seluruh Indonesia.
2. Untuk memperkenalkan warisan budaya bangsa Indonesia kepada bangsa lain.
3. Menggambarkan bangsa Indonesia yang besar dalam bentuk yang kecil.
4. Mempermudah masyarakat untuk mengerti dan memahami tanah, budaya, dan adat istiadat
yang ada di seluruh Indonesia.
C. Letak Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah terletak didesa Lubang Buaya kecamatan Pondok Gede Jakarta.
Dibangun di atas tanah yang luasnya 140 ha. Awalnya luasnya hanya 100 ha akan tetapi
karna minat dan keinginan masyarakat untuk mengunjungi dan mengenal berbagai macam
budaya Indonesia melalui Taman Mini Indonesia Indah, maka dari tahun ke tahun luasnya
semakin bertambah.

Ditinjau dari letaknya TMII sangat strategis, hal ini disebabkan :

1. Terletak di Ibu Kota Negara RI.

Hal ini menyebabkan apabila ada tamu dari manca negara, mereka menyempatkan diri
berkunjung ke TMII untuk mengenal dan mengetahui keaneka ragaman kebudayaan
Indonesia.

3.Terletak di Pusat Kota

Dengan letaknya di pusat kota yang berdekatan dengan jalan tol Jagorawi kira-kira jaraknya
dari kota Jakarta 20 km. Jalan tol Jagorawi yang menghubungkan Jakarta, Bogor, Ciawi maka
akan memudahkan kendaraan yang akan masuk ke TMII, dan berdekatan dengan Pondok
Gede yang biasanya untuk menampung jama’ah haji yang akan diberangkatkan ke Tanah
Suci.

D. Taman Mini Indonesia Indah dan Isinya


Sesuai dengan tujuan didirikanya Taman Mini Indonesia Indah maka terdapat bermacam-
macam obyek, antara lain :

1. Taman-taman
a. Taman burung
Ditaman burung ini terdapat bermacam-macam jenis burung yaitu sekitar 300 jenis burung
baik dari belahan Indonesia Timur maupun dari belahan Indonesia barat, dan ditempatkan
atau dilindungi dalam sangkar yang dibentuk seperti kubah raksasa. Sehingga mampu
membuat suasana alam dan burung-burung tersebut dapat merasakan suasana habitatnya.
b. Taman Anggrek.
Taman Anggrek memiliki sebidang tanah yang disitu terdapat barbagai macam jenis bunga
anggrek yang terdapat di Indonesia.
c. Taman Among Putra.
Taman ini merupakan arena bermain anak-anak yang yang bersifat mendidik.
d. Taman Bunga Keong Mas
Disini terdapat bermacam-macam jenis keong yang ditata secara teratur.
e. Taman Apotik Hidup
Disini terdapat berbagai macam tumbuhan yang digunakan untuk obat-obatan.
2. museum-museum
a. Museum Indonesia.
Museum Indonesia terdiri dari tiga lantai, penuh ukiran relief yang menggambarkan epos
Ramayana. Di dalamnya menggambarkan budaya Indonesia melalui manusia dan
lingkungannya, manusia dan adat istiadat, transportasi serta manusia dan hasil karyanya.
Museum ini terdiri dari tiga lantai :
1. Lantai I: Bhineka Tunggal Ika
Di lantai satu ini terdapat bermacam-macam pakaian adat dan pakaian pergaulan diseluruh
Indonesia.

2. Lantai II : Manusia dan Lingkungan


Di lantai dua terdapat gambaran upacara-upacara adat yang ada di Indonesia.

3. Lantai III : Seni dan Kriya


Di lantai tiga terdapat gambaran hasil kerajinan dari seluruh Indonesia.

b. Museum Komodo.
Gedung Museum Fauna Komodo dan taman Reptilia ini memiliki bentuk bangunan yang
unik yaitu menyerupai biawak Komodo raksasa. Di dalam museum ini terdapat aneka
peragaan yang berkaitan dengan fauna Indonesia. Sebagai cerminan kekayaan fauna
Indonesia, beraneka jenis dan habitat satwa dan binatang lainnya dipamerkan di sini. Di
museum Komodo terdapat beraneka satwa langka yang telah dikeringkan dalam ruang seperti
aquarium.

c. Museum Keprajuritan.
Untuk mewujudkan gambaran semangat oleh yudha keprajuritan bangsa Indonesia dalam
menghadapi kolonialisme asing khususnya pada abad ke tujuh sampai ke sembilan belas,
didirikanlah Museum Keprajuritan Indonesia. Gedung Museum Keprajuritan Indonesia
dibangun dengan bentuk benteng bersegi lima, dikelilingi perairan yang melambangkan
pertahanan bangsa dan cara menangkal segala bentuk ancaman. Di museum Keprajuritan
terdapat informasi tentang perjuangan bangsa Indonesia dalam menegakkan kemerdekaan.

d. Museum perangko.
Sejarah perkembangan prangko sebagai kekuatan pengantaran surat dan berita dapat dilihat di
Museum Prangko Indonesia. Bagaimana prangko pertama kali digunakan di Indonesia, dapat
disimak dalam pameran ini. Dapat dilihat juga perkembangan teknologi yang digunakan
dalam pembuatan prangko. Di museum perangko ini terdapat koleksi perangko yang telah di
terbitkan di Indonesia.
e. Museum Asmat.
Ibu Tien lah yang pertama mencetuskan gagasan adanya suatu tempat yang memamerkan
hasil kerjinan dan karya seni Asmat. Museum ini dibangun di areal Taman Bunga Keong Mas
TMII. Bentuk bangunannya asli Kariwari, suku Tobati Enggross yaitu mendiami pulau di
Teluk Jayawijaya. Bangunan ini berbentuk kerucut bersusun tiga. Di museum Asmat ini
terdapat penampilan khusus seni dan budaya asmat dan suku Bali.

e. Museum Olah Raga.


Museum Olah Raga ini berdiri di atas tanah yang luasnya kira- kira 1,5 ha yang terdiri dari
tiga lantai yang meliputi ruang pameran, ruang kompografi, ruang kesehatan dan lain-lain.

f. Museum Ilmiah, Minyak dan Gas Bumi.


Museum Ilmiah ini berbentuk anjungan lepas pantai menampilkan peragaan tentang masa
depan serta penghayatan akan manfaat sumber daya alam.

g. Museum Telkom.
Museum telekomunikasi yang didesain berbentuk elips ini digunakan untuk penyimpanan
alat-alat pertelekomunikasian dari zaman dulu hingga sekarang. Sebagai wujudnya ada juga
patung Gajah Mada. Seiring sumpahnya mempersatukan bangsa.

3. Anjungan-anjungan
Anjungan di TMII meliputi Propinsi-Propinsi di Indonesia :

a. Anjungan Aceh.
Rumah adat Aceh yang penuh dengan ukiran adalah bekas rumah Cut Mutiah, uniknya pintu
rumah berada di lantai hingga kalau masuk rumah kita terpaksa lewat kolong.

b. Anjungan Sumatra Utara.


Ada empat model rumah adat di anjungan ini, masing-masing adalah bentuk rumah Batak
Moda, yang penuh lukisan raksasa dalam warna tradisi onal merah, putih dan hitam. Rumah
Batak Karo yang beratap segi tiga, rumah Batak Simalungun dan rumah adat Nias yang
berbentuk perahu.

c. Anjungan Riau
Menampilkan tiga rumah adat yang masing-masing bercorak khas. Rumah Lipat Kajang yang
atapnya berbentuk mendatar, rumah Lontik yang berbentuk perahu dan rumah beratap limas.

d. Anjungan Sumatra Barat.


Terdiri dari rumah Gadang, Balairung dan Surau yang masing-masing berfungsi sebagai
rumah keluarga besar, balai musyawarah dan tempat pemuda Minang mengaji.
e. Anjungan Jambi.
Rumah adatnya bernama rumah Bettang dan terdiri atas delapan bagian, bagian rumah Rakit.

f. Anjungan Jawa Barat.


Berbentuk seperti rumah Kraton Kasepuhan Cirebon, yang aslinya bekas istana Sunan
Gunung Jati.

g. Anjungan Jawa Tengah.


Bentuknya menirukan rumah Pendopo Agung Istana Mangku Negara Surakarta sebagai
bangunan induknya.

h. Anjungan Jawa Timur.


Menampilkan sosok rumah yang berbentuk citra alam pedesaan Jawa Timur yang khas
lengkap dengan rumah Kepala Desa serta kentongannya, bahkan ayam bekisarnya dan pohon
sawo keciknya.

i. Yogyakarta.
Menampilkan tiga bagian rumah, yaitu Pendopo Agung yang berornamen corak hindu, Budha
dan Islam, Dalem Agung tempat penyajian benda bersejarah dan pringgitan tempat
pementasan wayang kulit.

j. Anjungan Bali.
Di anjungan bali dibangun model sebuah Puri, yaitu rumah adat bangsawan Bali dengan pintu
gerbang candi Bentar.

k. Dan lain-lain.
BAB III
TINJAUAN KHUSUS MUSEUM TELEKOMUNIKASI

A. Sejarah Pendirian Museum Telkom

Ketika Gedung Kantor Pusat Perumtel di Jl. Japati Bandung pada tahun 1986, muncul ide
untuk meletakkan barang - barang eks Dokumentasi perumtel (Doktel) untuk dipamerkan
dilantai dasar gedung tersebut.
Rencananya barang-barang itu terdiri dari telepon-telepon kuno, wesel board, telex kuno, dan
juga yang lainya. Dan ternyata ide tersebut berhasil dituangkan sampai sekarang, yang
menjadi museum Telkom Yang nantinya berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah.
Setahun kemudian dibentuk tim dan melakukan kaji banding di Jepang, Eropa dan Amerika
Serikat. Dan dari situlah direncanakan untuk mengisi juga museum itu dengan yang berupa
diorama, model berskala, theather audio visual, maket dan visualisasi grafis yang
menggambarkan dunia pertelekomunikasian, khususnya Indonesia. Selanjutnya, desain itu
disetujui oleh Ketua BP3 Ibu Tien Soeharto pada tanggal 23 April 1988.
Kemudian tanggal 25 Juli 1988 terbit Surat Keputusan Bapak Menparpostel Soelsilo
Soedarman nomor KM 49/KP 403/MPPT-88 mengenai pengangkatan Ir. Willy Moenandir
M. sebagai Pemimpin Proyek Pembangunan Museum tersebut.
Dengan ditanda tangani kontrak dengan konsultan perencana PT. Astron Polaris Enginering
untuk perencanaan konstruksi gedung tersebut pada tanggal 16 februari 1989 dengan Iwan
Ramelan dari PT. Adwitya Alembana, Astron Polaris juga merencanakan filosofi dan detail
dari materi yang akan diperagakan dari museum tersebut. Sebagai kontraktor dari
pembangunan fisik gedung museum terpilih PT. Citra Janesia Persada dimana kontraknya
ditanda tangani tanggal 11 Agustus 1989.
Pada tanggal 27 September 1989 diletakkan batu pertama oleh Bapak Menparpostel dalam
mengawali pembangunan ini. Luas tanah yang dialokasikan sebanyak 2,36 Ha. Bangunan
induk yang berfungsi sebagai ruang pengelola dan ruang pameran seluas 4.872,8 m2. Dan ada
juga 5 bangunan induk yang mengelilingi area tersebut yang masing-masing luasnya 151 m2.
Namun saat ini baru di bangun 1 unit yang dinamakan bangunan penerima. Selain PLN
berukuran 690 KVA dan ruang genset 200 KVA, masih ada lift yang berkapasitas 24 orang.
Serta pendingin udara yang berkapasitas 200 ekstension dan 40 trunk, CCTV, Alarm system,
Hidrant dan Warparponsel ( Warung Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi ) dan juga ada
monumen Sumpah Palapa Maha Patih Gajah Mada. Atap berbentuk elips dan untuk
kepresisian perhitungan bentuk dan kekuatan atap tersebut, digunakan main frame computer
IPTN.
B. Tujuan Pendirian Museum Telkom dan Aspeknya.
Tujuan pendirian Museum Telkom :
1. Pembangunan pertelekomunikasian di Indonesia.
2. Peran telekomunikasi dalam menunjang pelaksanaan pembangunan.
3. Keberhasilan pembangunan telekomunikasi dalam rangka pembangunan nasional serta ikut
mewujudkan Wawasan Nusantara.

Aspek-aspek yang ingin dicapai dengan adanya museum telkom adalah :


1. Aspek sejarah
Menginformasikan serta mewariskan pada generasi penerus tentang perkembangan
telekomunikasi di Indonesia dengan tahap sebagai berikut :
- Masa pra kemerdekaan - Masa orde baru
- Masa perang kemerdekaan - Masa depan telekomunikasi
- Masa awal kemerdekaan dunia

2. Aspek Pendidikan/Penelitian
Memberikan layanan pemanduan kepada semua pihak yang akan melakukan penelitian dan
pendidikan di bidang telekomunikasi.

3. Aspek Teknologi
Memberikan Gambaran kepada masyarakat luas tentang perkembangan teknologi
telekomunikasi di Indonesia.

4. Aspek Perkembangan Pariwisata


Dengan menyatunya lokasi museum telekomunikasi di pusat wisata Taman Mini Indonesia
Indah diharapkan museum Telekomunikasi dapat berperan serta dpengembangan pariwisata
dalam paket sajian acara customer education-nya.

5. Aspek Promosi
Memberikan layanan promosi barang/jasa telekomunikasi dalam kegiatan edutainment-nya.
C. Perkembangan Teknologi Komunikasi Di Indonesia.

Sejak awal peradaban, manusia sudah merupakan makhluk sosial yang hidup berkelompok
dan berkomunikasi antar sesamanya. Mereka saling tukar menukar informasi dan pesan
melalui isyarat tubuh dan suara yang selanjutnya menjadi bahasa. Ketika satu kelompok dan
kelompok lain berpisah sesuai dengan pertumbuhan lingkungan sosialnya maka mereka
mengembangkan berbagai upaya melalui alat berupa bunyi-bunyian yang dapat
melangsungkan isyarat-isyarat sederhana sehingga pesan-pesan dapat sampai pada penerima
pesan di tempat yang jauh. Peristiwa ini merupakan awal lahirnya gagasan
bertelekomunikasi. ( Tele berarti jauh dan komunikasi adalah proses pertukaran pesan dan
informasi ). Sesuai dengan perkembangan budaya maka gagasan ini melalui penyerpunaan
yang ditunjang oleh ilmu pengetahuan teknologi .

D. TELEKOMUNIKASI MASA LALU

A. PRA ELEKTRIK
1. Komunikasi Tradisional.
Komunikasi yang dijalani sejak awal peradaban manusia telah mengalami beberapa tahap
perubahan. Isyarat tubuh, teriakan maupun isyarat dengan menggunkan alat seperti
mengepulkan asap merupakan bentuk yang kongkret dan nyata.
Komunikasi dengan menggunakan alat lainya seperti :
- Alat komunikasi tiup - Gong
- Kentongan/Genderang - Lonceng, dll.
- Bedug

2. Alat komunikasi bunyi-bunyian Tiup Kerang.


Alat komunikasi ini banyak dipakai di daerah pantai. Karena hanya di pantailah orang akan
mudah menemukan kerang untuk di jadikan alat komunikasi.
3. Beberapa alat komunikasi bunyi-bunyian/Pukul :
a. kentongan.
Alat ini berupa bunyi yang dikirimkan dari satu tempat ke tempat lain. Dan tanda itu telah
disepakati bersama oleh kelompok masyarakat tertentu berdasarkan kebudayaan masing-
masing pada umumnya, saat ini masih digunakan di daerah terpencil.

b. Beduk
Alat komunikasi ini masih banyak digunakan. Fungsinya untuk memanggil atau memberi
tanda.
c. Gong
Alat komunikasi tradisional ini biasa digunakan untuk komunikasi tanda dimulainya suatu
acara. Pada jaman kerajaan dulu, sering digunakan untuk pemberi semangat kepada prajurit
ketika sedang berperang melawan musuh.
d. Lonceng
Alat ini biasanya di gunakan di gereja-gereja di Eropa yang berfungsi untuk memanggil atau
memberi tahukan waktu. Fungsi lain masih banyak digunakan disekolah-sekolah sebagai
lonceng tanda masuk, istirahat dan pulang sekolah.
e. Alat komunikasi Isyarat Semaphore
Alat komunikasi tradisional yang dapat dipantau oleh mata berupa kode atau isyarat.
Penemunya warga Negara Perancis, Semaphore.

B. ELEKTRIK
Sejarah ilmu pengetahuan mencatat prestasi, beberapa penemu dan pemikir yang mengantar
kepada penemuan alat-alat telekomunikasi yang, lebih canggih. Diantaranya adalah :
- Micahel Faraday Seorang penjilid buku kemudian bekerja sebagai pencuci botol disebuah
laboratorium ilmu Fisika di Inggris. Michael Faraday sempat membayangkan adanya medan
magnet yang meghubungkan kutub-kutub magnet dan benda-benda yang dialiri listrik.
- Penemuan faraday mengundang perhatian James Clerk Maxwell. Dia yang meramalkan
mengenai adanya gelombang radio melaui teori yang telah disusunya.
- Kemudian kebenaran teori Maxwell dibuktikan oleh penemuan Heinrich Rudolph Hertz
yang mampu memperlihatkan adanya gelombang radio, yaitu gelombang listrik yang mampu
menyeberang ke benda dan tanpa hubungan kawat.
- Penemuan Heinrich kemudian lebih disempurnakan oleh Guglielmo Marconi yang mampu
menyeberangkan isyarat Morse tanpa kawat antara Eropa dan benua Amerika.
- Penemuan penting lain adalah penemuan telepon oleh Alexander Graham Bell yang
merupakan penyempurnaan telegraph yang dihubungkan dengan kawat pada tahun 1870.
getaran yang dikirim dari ujung kawat ke ujung yang lain disambungkan dengan penemuanya
berupa corong bicara dan element penerima ( mikropon ). Pengetahuanya mengenai anatomi
manusia diterapkan dalam menyempurnakan elemen bicara dan elemen dengan berupa
keping getar yang bereaksi terhadap listrik. Alat ini digunakan oleh Bell di Branfard Canada
tahun 1870.
- penemuan Alexander Graham Bell disempurnakan oleh Thomas Alfa Edison.

Ketika ilmu listrik mulai dikuasai oleh manusia maka berbagai manfaat mulai dipetik dari
ilmuan yang telah mencipatakan teori-teori itu.
Diantara tokoh tokoh itu adalah :
* Benyamin Franklin
Pada mulanya Franklin mencatat fenomena mengenai listrik melalui serangkaian percobaan
yang telah dilakukanya. Hingga akhirnya penemuan itu melahirkan alat-alat dan teori –teori
yang makin mendekatkan manusia kepada penggunaan alat-alat telekomunikasi yang kita
gunakan saat ini.
* Luige Galvani
Sejarah mencatat prestasi Luige Galvani Seorang ahli fisika Italia yang mampu menyimpan
daya listrik dalam baterai.
* Hans Christian Oersted
Ahli Fisika dari Denmark Hans Christian Oersted mampu membuktikan bahwa daya listrik
mempunyai daya magnetik yang mengelilingi kawat yang dialiri listrik melalui serangkaian
percobaanya.
* Andre Marie Ampere
Ahli matematika Perancis Andre Marie Ampere menyempurnakan penemuan Oersted dan
melahirkan teori mengenai Alektrodinamika. Pengetahuan mengenai Elektrodinamika inilah
yang telah membuka berbagai percobaan yang mengarah kepada penemuan alat
telekomunikasi yang kita kenal sebagai Telegraph.

1. Telegraph morse.
Seorang pelukis Amerika yang bernama Samuel B. Morse menyempurnakan teknologi
telegraph melalui penemuan kode-kode berupa titik dan garis yang dapat dikirim melalui
telegraph.

2. Sentral Telephon Manual Lokal Baterai


System ini dioperasikan di Indonesia pada tanggal 16 oktober 1882 oleh perusahaan swasta,
jaringannya antara Gambir dan Tanjung Priok, dua tahun kemudian Senayan dan Surabaya.
Namun sifatnya masih lokal.

prinsip kerjanya :
- proses penyambungan hubungan dan pemutusan dilakukan sepenuhnya oleh operator.
- Operator menerima tanda panggil yang dikirim ke yang dikirim pengguna.
- Setelah nomor yang dikehendaki diterima, operator akan menyambungkan dengan
menggunakan utas sambungan pada nomor yang dimaksud dan dikirim arus bel melalui
generator tangan.
- Jika selesai indikator akan tanda selesai bicara dikirim ke oprator oleh pemakai/pelanggan.
- Setelah itu operato akan mencabut utas sambungan.

3. Pesawat Telepon Manual Sentral Baterai


Pesawan ini buatan Siemen jerman.
Cara kerjanya :
- Arus listrik pembicaraan dicatu dari sentral telepon manual.
- Cara pemanggilan operator cukup dilakukan dengan mengangkat handset/gagang telepon.
- indikator (biasanya berupa lampu) di sentral menyala menandakan adanya permintaan
panggilan dari nomor yang bersangkutan.
- kemudian operator memproses sesuai dengan jenis permintaan percakapan telephon yang
diinginkan.

4. Diorama Pemancar Radio Perjuangan YBJ-6

peranan telekomunikasi sangatlah penting. Berbagai pemancar melaksanakan kegiatan


telekomunikasi dioperasikan oleh kesatuan-kesatuan Angkatan Bersenjata RI (ABRI)
maupun oleh pejuang-pejuang dari warga PTT/RRI. Ketika Belanda menyerbu kota
Yogyakarta pada tanggal 19 Desember 1948 maka putuslah hubungan radio telegraph antara
Indonesia dan dunia International. Pemerintah darurat Indonesia yang berkedudukan di
Sumatra Barat menembus kota blockade Belanda dengan mengoperasikan sebuah pemancar
milik PTT/RRI yang berhasil difungsikan ketika belanda membom kota Bukit Tinggi.
Tujuan pengoperasian pemancar radio di Indonesia :
1. untuk memberitahukan kepada dunia international bahwa pemerintah RI masih tetap
berhubungan penuh.
2. hubungan yang ingin dicapai adalah dengan India, karena pada saat itu tengah berlangsung
koferensi PAN-ASIA pertama di New Delhi-India.
3. untuk mengadakan hubungan telegrafi dengan pemancar-pemancar lain di dalam negeri
YBJ-1 di Aceh, Kus di tapanuli, ZZ gubernur militer MBM di Medan are dan pemancar
Siliwangi. Maka YBJ-6 juga mengadakan siaran yang menyampaikan berita-berita
pertempuran, pertempuran dan propaganda anti Belanda.
4. Untuk menjaga kesatuan dan keutuhan siasat perjuangan pada saat berlangsungnya
kemerdekaan.

E. TELEKOMUNIKASI MASA KINI


1. ANALOG
a. Pesawat Teleprinter/Telex
Pesawat Teleprinter type 1005 buatan Siemen digunakan untuk mengirim dan menerima
sinyal telegraph berupa tulisan (tercetak). Prinsip kerjanya :
- Pihak pengirim mengirim huruf/angka/tanda baca.
- Sebelum dikirim pihak pengirim akan merubah kedalam kode-kode tertentu (lazim disebut
kombinasi kode 5 satuan).
- Pihak penerima akan menerima kode.
- Pihak penerima, harus merubah kembali menjadi bentuk semula.
b. Sentral Telepon Otomat Analog
* keistimewaan Telepon Otomat Analog :
- system penyambungannya tidak lagi di tangani manusia.
- Sudah ditangani sepenuhnya oleh peralatan sentral yang mempunyai tiga fungsi yaitu
penyambung, pengontrol dan pemberi informasi dalam bentuk arus serta nada-nada tertentu.
Sentral telepon elektro mekanik type EMD F6A merupakan sentral generasi berikutnya
setelah sentral telepon pertama Srowger dan GEC type PRE-2000 yang bekerja dengan
selector panjat putar yang pernah dioperasikan Indonesia. Jenis sentral EMD termasuk sentral
telepon analog Step by step, artinya dalam pembangunan hubungan menggunakan sinyal
analog dan proses penyambungannya dilakukan secara bertahap pada setiap tingkatan
peralatan saat informasi diterima.
c. Maket Jaringan Telekomunikasi Nasional
Jaringan Telekomunikasi Nasional
- Sambungan telepon jarak jauh (STJJ) system transmisi yang digunakan untuk hubungan
antara telepon lokal dengan pelanggan yang jauh dan tidak dapat terjangkau oleh saluran
fisik.
- Sambungan telepon kendaraan bergerak (STKB) system transmisi yang digunakan untuk
hubungan antara sentral telepon dengan pelanggan yang bergerak.
- High Frequency (HF)
Sistem transmisi yang menggunakan frekuensi 3-30 MHZ menggunakan gelombang angkasa
microwave menggunakan frekuensi diatas 36 HZ.
- Sistem komunikasi Satelit Domestik (SKSD)
Sistem transmisi yang di gunakan untuk menghubungkan sentral-sentral toll yang berjarak
sangat jauh dengan menggunakan penggulung/repeater berupa satelit.
- International Mariteme Satelit (Inmarsat).
Sistem transmisi yang khusus di gunakan untuk kepentingan maritime (pelayaran).
- Telematry
Sistem transmisi yang dipakai untuk pengukuran, penjajakan dan pengendalian jarak jauh.
d. Maket SKGM dan Hambur Tropos
Sistem komunikasi gelombang mikro (microwave) bekerja pada daerah frekuensi >300 Mz
atau pada panjang gelombang <1 m.
Gelombang mikro terbagi dalam tiga bagian :
1) Terestrial Microwave System.
Contoh : SKGM lintas Sumatera, Jawa-bali dan Indonesia Timur.
2) Satelite Communication System.
Contoh : SKSD, Intelsat dan Inmarsat.
3) Trans-Horizon Radio Delay System.
Contoh : Surabaya, Banjarmasin, Mountain Diffraction system : Kyushu Amami-
Okinawa(Jepang).

2. DIGITAL
Panel Konfigurasi STKB Konvensional dan STKB Cellular.
STKB terdiri atas 3 komponen utama :

• MSC (Mobile Swit-Ching)


Dengan fungsi utama melakukan koneksi terhadap jaringan telepon dan melakukan koneksi
antar mobile sub-sciber juga berfungsi mengembalikan jaringan, termasuk melakukan fungsi
“billing”.
• RBS (Radio Base Station)
Berfungsi sebagai statiun pengulang untuk tiap-tiap sel.
• MSS (Mobile Subscriber System)
Merupakan perangkat terminal di lapangan.

a. Sampel Produk PT. INTI


PT. inti dalam melayani hubungan telepon di Jakarta memasang beberapa Mobile control
system untuk mengendalikan seluruh operasi dan melakukan antar muka antara system
dengan jaringan telepon.

b. Panel STDI-K
Didalam STDI terdapat tiga komponen besar.
- Switshing Network (SN)
Berfungsi melakukan Switching antar sinyal masuk dan keluar.
- Line Trunk Groeup (LTG)
Merupakan peripheral yang melakukan interfacing anatara sentral (SN/Switching Network)
dengan dunia luar.
- Coordination Processor (CP)
Mengatur dan mengendalikan semua fungsi dari STDI.

c. Simulasi Video Tex


Videotex adalah jasa akses basic yang dirancangkan untuk dapat menampilkan informasi
dalam bentuk teks dan gambar, baik secara stand-alone maupun melalui jaringan komunikasi.

d. Panel Station Bumi Kecil


Cara kerjanya :
1) Sinyal dari station bumi dipancarkan ke satelit (up-link) dengan frekuensi 6 Ghz.
2) Sinyal dari satelit di pancarkan ke station bumi (down-link) dengan frekuensi 4 Ghz.

e. Maket GSO (Geo Statistik Orbit)


Satelit yang pertama diluncurkan untuk tujuan komersial adalah Early Bird dengan
ketinggian 36.000 km. orbit satelit ini biasa disebut Orbit Geosinkron.

Keuntungan orbit ini adalah :


- Peralatan statiun bumi menjadi lebih sederhana.
- Dengan posisi satelit yang statis terhadap bumi maka peralatan pengendalian yang rumit
dan mahal tidak dibutuhkan.
- Agar posisi relative terhadap sumbu bumi tetap terjaga maka satelit diposisikan diatas garis
khatulistiwa.
f. panel konfigurasi SKI

Cara kerja :
- sinyal dari satelit international (Inmarsat dan Intelsat) dikirimkan ke statiun bumi Jatiluhur.
- Di teruskan (melalui microwave) ke gedung indosat.
- Sinyal tersebut kemudian didistribusikan ke jaringan domistik (Perumtel) melalui fasilitas
telekomunikasi di Gambir dan Gatot Subroto.
- Untuk sinyal TV di salurkan melalui serat optik ke Gatot Subroto untuk kemudian
dipancarkan (melalui microwave) ke TVRI senayan.
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Sebagai akhir dari penulisan karya tulis ini penulis mencoba menarik simpulan, semua ini
dari apa yang penulis sampaikan serta yang telah diuraikan, diantaranya :

1. TMII merupakan tempat disimpanya berbagai benda sejarah, gambaran pulau-pulau di


Indonsia dengan adat dan kebudayaan masing-masing juga tempat rekreasi yang sangat
mendidik.
2. Museum Telkom adalah museum tempat disimpanya alat-alat telekomunikasi dari zaman
dulu hingga sampai saat ini.
3. Pada zaman dahulu alat komunikasi manusia menggunakan bunyi dari benda yang bisa
terdengar dari kejauhan dan tanda-tanda yang bisa dilihat dari jauh, kemudian berkembang
menggunakan simbol.
4. Di masa penjajahan alat komunikasi mulai berkembang yaitu mulai diciptakanya alat
komunikasi canggih.
5. Perkembangan zaman terjadi dengan bertahap (Step by step).

B. Saran-saran
Sehubungan dengan hal-hal tentang museum telekomunikasi, maka penulis memberikan
saran-saran diantaranya :

1. Dengan semakin canggihnya alat telekomunikasi jarak jauh di negeri kita ini maka
hendaknya kita tidak menyalah gunakanya. Dan menggunakanya dengan sebaik-baiknya.
2. Sebaiknya operator jaringan layanan mengawasi dan membatasi daya guna telekomunikasi
dari hal-hal yang disalah gunakan.
3. Kita sebagai bangsa Indonesia sebaiknya bisa mengembangkan sendiri teknologi
pertelekomunikasian.
4. Kurangnya kualitas pendidikan sangat mempengaruhi perkembangan kemajuan Zaman.
Maka pendidikan Indonesia harus di kembangkan.
5. Sebaiknya Negara bisa memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan
sebaik-baiknya.
DAFTAR PUSTAKA

1. Copy info/Brosur Museum Telkom tahun 2007/2008.

2. www.tamanmini.com.

3. Tinjauan langsung Museum Telkom di TMII tahun 2007/2008.

You might also like