You are on page 1of 22

 

Õ Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang


terjadi bila telur yang dibuahi berimplantasi dan
tumbuh diluar endometrium kavum uteri.
Kehamilan ekstrauterin tidak sinonim dengan
kehamilan ektopik karena kehamilan pada pars
interstisialis tuba dan kanalis servikalis masih
termasuk dalam uterus, tetapi jelas bersifat
ektopik.
Õ Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan
dimana sel telur yang dibuahi berimplantasi dan
tumbuh diluar endometrium kavum uteri.
Kehamilan ektopik dapat mengalami abortus
atau ruptur pada dinding tuba dan peristiwa ini
disebut sebagai Kehamilan Ektopik Terganggu.
]
  
]natomi alat kandungan terbagi atas
1) alat genitalia eksterna
{ons veneris
Labia mayora dan labia minora
Vulva
Bulbus vestibuli sinistra dan dextra
Introitus vagina

2) ]lat genetalia interna


Vagina
Uterus
Tuba fallopi
Ovarium
î  
 
Õ xetelah proses konsepsi (pembuahan) di
tuba fallopii terjadi maka zigot akan ber
I{ L]T]xI di endometrium uterus yang
terjadi 6 hari setelah konsepsi.
Õ Zigot akan berkembang menjadi janin yg
lebih sempurna.
ñ  
aktor-faktor yang memegang peranan dalam hal ini adalah sebagai
berikut :
Õ aktor dalam lumen tuba:
Endosalpingitis dapat menyebabkan perlekatan endosalping, sehingga
lumen tuba menyempit atau membentuk kantong buntu
ada hipoplasia uteri lumen tuba sempit dan berkeluk-keluk dan hal ini
sering disertai gangguan fungsi silia endosalping
Operasi plastik tuba dan sterilisasi yang tak sempurna dapat memjadi
sebab lumen tuba menyempit.
Õ aktor pada dinding tuba:
Endometriosis tuba dapat memudahkan implantasi telur yang dibuahi
dalam tuba.
Divertikel tuba kongenital atau Æ   Æ   dapat menahan
telur yang dibuahi di tempat itu.
Õ aktor di luar dinding tuba:
erlekatan peritubal dengan distorsi atau lekukan tuba dapat menghambat
perjalanan telur.
Tumor yang menekan dinding tuba dapat menyempitkan lumen tuba
Õ aktor lain:
{igrasi luar ovum, yaitu perjalanan dari ovarium kanan ke tuba kiri atau
sebaliknya, dapat memperpanjang perjalanan telur yang dibuahi ke uterus,
pertumbuhan telur yang terlalu cepat dapat menyebabkan implantasi
prematur.
ertlisasi in vitro
½  
    Zigot bernidasi
Konsepsi   tidk pd tempatnya



u  erdarahan di Œuptur dinding


  tempat tuba

  implantasi

erdarahan
 rongga
  peritoneum

xyok

Kematian
{  
Gejala dan tanda tergantung pada lamanya
kehamilan ektopik terganggu, abortus atau
ruptur tuba, tuanya kehamilan, derajat
perdarahan yang terjadi dan keadaan
umum penderita sebelum hamil.
Õ erdarahan yang banyak yang tiba-tiba
dalam rongga perut sampai terdapatnya
gejala yang tidak jelas
Õ erdarahan pervaginam merupakan tanda
penting kedua pada kehamilan ektopik
terganggu.
½   
Õ]namnesis dan gejala klinis
Õ emeriksaan fisik
Õ emeriksaan penunjang
Laboratorium; Hb, Leukosit, urine B-hCG (+).
Hemoglobin menurun setelah 24 jam dan
jumlah sel darah merah dapat meningkat.
UxG
Õ Laparotomi
]   
½  
Õ Biodata
Õ Keluhan utama
Õ Œiwayat kesehatan
Õ Œiwayat kesehatan reproduksi
Õ Œiwayat kehamilan
Õ emeriksaan fisik
Õ emeriksaan penunjang
Õ Data psikologi, ekonomi, kultural dan
spiritual
   
1. Devisit volume cairan berhubungan dengan
perdarahan
2. Gangguan aktivitas berhubungan dengan
kelemahan, penurunan sirkulasi
3. Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan
dengan kerusakan jaringan
4. Œesiko tinggi infeksi berhubungan dengan
perdarahan, kondisi vulva lembab
5. Cemas berhubungan dengan kurang
pengetahuan
î  
Devisit Volume Cairan b.d erdarahan
Tujuan: Tidak terjadi devisit volume cairan, seimbang antara intake
dan output baik jumlah maupun kualitas.
Intervensi:
Õ Kaji kondisi status hemodinamika
Œ Æ
 : engeluaran cairan pervaginal sebagai akibat abortus
memiliki karekteristik bervariasi
Õ Ukur pengeluaran harian
Œ Æ
 : Jumlah cairan ditentukan dari jumlah kebutuhan harian
ditambah dengan jumlah cairan yang hilang pervaginal
Õ Berikan sejumlah cairan pengganti harian.
Œ Æ
 : Tranfusi mungkin diperlukan pada kondisi perdarahan
massif
Õ Evaluasi status hemodinamika
Œ Æ
 : enilaian dapat dilakukan secara harian melalui
pemeriksaan fisik
Gangguan ]ktivitas b.d kelemahan,
penurunan sirkulasi
Tujuan: Klien dapat melakukan aktivitas tanpa adanya komplikasi
Intervensi:
Õ Kaji tingkat kemampuan klien untuk beraktivitas
Œ Æ
 : {ungkin klien tidak mengalami perubahan berarti, tetapi
perdarahan masif perlu diwaspadai untuk menccegah kondisi klien
lebih buruk
Õ Kaji pengaruh aktivitas terhadap kondisi uterus/kandungan
Œ Æ
 : ]ktivitas merangsang peningkatan vaskularisasi dan pulsasi
organ reproduksi
Õ Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari
Œ Æ
 : {engistiratkan klilen secara optimal
Õ Bantu klien untuk melakukan tindakan sesuai dengan
kemampuan/kondisi klien
Œ Æ
 : {engoptimalkan kondisi klien, pada abortus imminens,
istirahat mutlak sangat diperlukan
Õ Evaluasi perkembangan kemampuan klien melakukan aktivitas
Œ Æ
 : {enilai kondisi umum klien
Gangguan rasa nyaman: yeri b.d Kerusakan
jaringan
Tujuan: Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang
dialami
Intervensi:
Õ Kaji kondisi nyeri yang dialami klien
Œ Æ
 : engukuran nilai ambang nyeri dapat
dilakukan dengan skala maupun deskripsi.
Õ Terangkan nyeri yang diderita klien dan
penyebabnya
Œ Æ
 : {eningkatkan koping klien dalam
melakukan guidance mengatasi nyeri
Õ Kolaborasi pemberian analgetika
Œ Æ
 : {engurangi onset terjadinya nyeri dapat
dilakukan dengan pemberian analgetika oral
maupun sistemik dalam spectrum luas/spesifik
Œesiko tinggi Infeksi b.d perdarahan, kondisi vulva
lembab
Tujuan: Tidak terjadi infeksi selama perawatan perdarahan
Intervensi:
Õ Kaji kondisi keluaran/dischart yang keluar ; jumlah, warna,
dan bau
Œ Æ
 : erubahan yang terjadi pada dishart dikaji setiap
saat dischart keluar. ]danya warna yang lebih gelap disertai
bau tidak enak mungkin merupakan tanda infeksi
Õ Terangkan pada klien pentingnya perawatan vulva selama
masa perdarahan
Œ Æ
 : Infeksi dapat timbul akibat kurangnya kebersihan
genital yang lebih luar
Õ Lakukan pemeriksaan biakan pada dischart
Œ Æ
 : Berbagai kuman dapat teridentifikasi melalui dischart
’ 
Õ Lakukan perawatan vulva
Œ Æ
 : Inkubasi kuman pada area genital yang relatif
cepat dapat menyebabkan infeksi
Õ Terangkan pada klien cara mengidentifikasi tanda
infeksi
Œ Æ
 : Berbagai manivestasi klinik dapat menjadi
tanda nonspesifik infeksi; demam dan peningkatan
rasa nyeri mungkin merupakan gejala infeksi
Õ ]njurkan pada suami untuk tidak melakukan
hubungan senggama selama masa perdarahan
Œ Æ
 : engertian pada keluarga sangat penting
artinya untuk kebaikan ibu; senggama dalam kondisi
perdarahan dapat memperburuk kondisi system
reproduksi ibu dan sekaligus meningkatkan resiko
infeksi pada pasangan
Cemas b.d kurang pengetahuan
Tujuan: Tidak terjadi kecemasan,
pengetahuan klien dan keluarga terhadap
penyakit meningkan
Intervensi:
Õ Kaji tingkat pengetahuan/persepsi klien dan
keluarga terhadap penyakit.
Œ Æ
 : Ketidaktahuan dapat menjadi dasar
peningkatan rasa cemas
Õ Kaji derajat kecemasan yang dialami klien
Œ Æ
 : Kecemasan yang tinggi dapat
menyebabkan penurunan penialaian
objektif klien tentang penyakit
 
Õ Bantu klien mengidentifikasi penyebab kecemasan
Œ Æ
 : elibatan klien secara aktif dalam tindakan
keperawatan merupakan support yang mungkin
berguna bagi klien dan meningkatkan kesadaran
diri klien
Õ ]sistensi klien menentukan tujuan perawatan
bersama
Œ Æ
 : eningkatan nilai objektif terhadap masalah
berkontibusi menurunkan kecemasan
Õ Terangkan hal-hal seputar aborsi yang perlu
diketahui oleh klien dan keluarga
Œ Æ
 : Konseling bagi klien sangat diperlukan bagi
klien untuk meningkatkan pengetahuan dan
membangun support system keluarga; untuk
mengurangi kecemasan klien dan keluarga.
xñ{ ] ñ{]]]

You might also like