You are on page 1of 12

Mardika Aji S. P.

3 D3 ELIN-A / 7308030021

AC INVERTER, LOMPATAN BARU PENGHEMAT LISTRIK


Dibandingkan dengan Air Conditioner (selanjutnya disebut AC) pada umumnya, AC dengan
inverter menawarkan beberapa kelebihan.

Yang terutama adalah penghematan listrik. PT Panasonic Gobel Indonesia, salah satu produsen
AC inverter mengklaim penghematan listrik yang bisa tercapai adalah hingga 50%. Sedangkan
Daikin, produsen lainnya, dengan nama VRV (Variable Refrigerant Volume) tidak
mencantumkan angka yang pasti, hanya menyatakan bisa ‘membaca’ situasi pemakaian.Cara
kerja dari inverter tersebut adalah menghilangkan siklus start-stop seperti pada AC
konvensional. Pada AC konvensional, motor kompresor segera berhenti bila AC telah mencapai
suhu dingin, dan segera ‘bekerja’, lagi bila suhu menjadi panas. Untuk memutar motor
kompresor, setiap kali berputar diperlukan daya 900 Watt (untuk kapasitas 1 PK) dan berulang
setiap kali kompresor mati.  Sedangkan AC Inverter tetap menjalankan motor kompresor tetapi
dengan mengubah arus AC (arus bolak-balik) menjadi arus DC (searah) dan menyesuaikan
putaran sesuai frekuensi dengan bantuan mikrokontroler. Untuk start awal hanya butuh daya 750
watt, dan untuk menjaga suhu optimal hanya butuh daya 300 watt saja. Dengan memotong siklus
start-stop inilah penghematan listrik dapat tercapai.

Kelebihan kedua adalah pencapaian suhu pendinginan yang lebih cepat. Bila waktu lebih cepat,
otomatis listrik yang digunakan juga lebih hemat. AC inverter dapat mencapai suhu dingin
dengan waktu lebih cepat karena suhu dingin ‘dijaga’. Tidak seperti AC konvensional yang
langsung mematikan kompresor begitu suhu dingin tercapai, AC inverter masih tetap berputar
(dengan memakai arus DC, bukan arus AC) dan menjaga suhu pada kisaran yang diinginkan.

Tabel Pencapaian Suhu Dingin

Kelebihan ketiga adalah faktor kebisingan. Karena terus berputar, AC inverter telah dirancang
untuk berputar pada putaran yang lebih ringan, karena harus dapat berputar dengan arus DC.
Karena berputar lebih ringan, maka suara yang dihasilkan juga lebih halus. Berbeda dengan AC
konvensional yang mengandalkan arus AC, sehingga setiap kali memulai siklus start-stop, motor
kompresor akan ‘berteriak’ untuk memulai bekerja dengan beban yang lebih berat.

PT PGI selain mengandalkan fitur inverter, juga menjaga kelembaban udara sehingga anda tidak
merasa ‘kering’ ketika berada dalam ruangan. Yang tidak kalah penting adalah adanya fitur filter
udara, dimana sensor akan ‘mencari’ partikel berbahaya seperti debu, jamur, bakteri, alergen
atau jasad renik yang berada di udara. Kemudian melepas ion negatif yang akan menangkap, lalu
melumpuhkan partikel berbahaya tadi, dan menyerapnya melalui filter yang telah diberi muatan
positif sehingga menjaga udara tetap bersih dan segar.

Tetapi, untuk dapat menebus kelebihan-kelebihan tersebut di atas, tentunya ada juga kekurangan
yang harus ditebus. Beda dengan AC konvensional, harga AC inverter relatif lebih mahal. Untuk
seri Envio, dilepas dengan kisaran harga RP 4,5 juta.
Mardika Aji S. P.
3 D3 ELIN-A / 7308030021

INGIN AC LEBIH HEMAT LISTRIK, RAMAH, DAN PINTAR?


AC INVERTER SOLUSINYA

Kita akan membahas mengenai AC berteknologi Inverter alias AC Inverter. AC ini memiliki
beberapa kelebihan dibandingkan dengan AC konvensional. Berikut penjelasannya :

INVERTER yang terdapat di dalam unit AC merupakan alat / komponen untuk mengatur
kecepatan motor-motor listrik. Disini INVERTERnya terdiri dari Rectifier dan Pulse-width
modulator, dengan menggunakan INVERTER, motor listrik menjadi variable speed,
kecepatannya bisa diubah-ubah atau disetting sesuai dengan kebutuhan.

Teknologi AC Inverter adalah teknologi yang terintegrasi di dalam unit outdoor yang ada di AC
dimana dengan menggunakan teknologi Inverter, ada beberapa keuntungan yang bisa kita
dapatkan:
1. Waktu yang lebih cepat untuk mencapai suhu ruangan yang kita inginkan
2. “Tarikan” pertama pada listrik 1/3 lebih rendah dibandingkan AC yang tidak menggunakan
teknologi inverter.
3. Lebih hemat energi dan uang karena teknologi ini menggunakan sumber daya yang 30% lebih
kecil dibandingkan AC biasa.
4. Dapat menghindari beban yang berlebihan pada saat AC dijalankan.
5. Fluktuasi temperatur hampir tidak terjadi (silahkan lihat gambar di bawah ini).

Bila anda menggunakan AC yang tidak mempunyai teknologi inverter, pada saat anda
menyalakan dan men-set suhu ruangan 25 derajat maka AC akan bekerja “sangat keras” sampai
ke posisi maksimal untuk segera mencapai suhu tersebut dan setelah tercapai, otomatis AC akan
berhenti bekerja dan kemudian akan bekerja lagi bila suhu ruangan mulai meningkat dan begitu
seterusnya. Dalam hal ini otomatis, daya listrik yang digunakan sangat berfluktuasi sehingga
dapat dikatakan suatu hal pemborosan. Sedangkan pada AC dengan teknologi inverter, suhu
ruangan yang telah di-set dapat dijaga suhunya sehingga kerja unit outdoor tidak berat dan pada
Mardika Aji S. P.
3 D3 ELIN-A / 7308030021

akhirnya dengan fluktuasi suhu yang kecil (hampir dikatakan NOL), otomatis akan lebih
menghemat listrik. AC Inverter memiliki beberapa kelebihan, diantaranya AC hemat listrik,
Ramah, dan Pintar

1. Hemat Listrik

AC Inverter mampu menghemat pemakain listrik hingga 50% dibandingkan dengan AC Non
Inverter. Cara kerja dari inverter tersebut adalah menghilangkan siklus start-stop seperti pada
AC konvensional. Pada AC konvensional, motor kompresor segera berhenti bila AC telah
mencapai suhu dingin, dan segera ‘bekerja’, lagi bila suhu menjadi panas. Untuk memutar motor
kompresor, setiap kali berputar diperlukan daya 900 Watt (untuk kapasitas 1 PK) dan berulang
setiap kali kompresor mati. Sedangkan AC Inverter tetap menjalankan motor kompresor tetapi
dengan mengubah arus AC (arus bolak-balik) menjadi arus DC (searah) dan menyesuaikan
putaran sesuai frekuensi dengan bantuan mikrokontroler. Untuk start awal hanya butuh daya 750
watt, dan untuk menjaga suhu optimal hanya butuh daya 300 watt saja. Dengan memotong siklus
start-stop inilah penghematan listrik dapat tercapai.

2. Ramah Lingkungan

AC Inverter dirancang untuk ramah terhadap lingkungan seperti kebisingan. Disini AC Inverter
dirancang untuk menekan tingkat kebisingan akibat motor kompresor yang terus berputar. AC
inverter telah dirancang untuk berputar pada putaran yang lebih ringan, karena harus dapat
berputar dengan arus DC. Karena berputar lebih ringan, maka suara yang dihasilkan juga lebih
halus. Berbeda dengan AC konvensional yang mengandalkan arus AC, sehingga setiap kali
memulai siklus start-stop, motor kompresor akan ‘berteriak’ untuk memulai bekerja dengan
beban yang lebih berat.

3. Pintar

- Fitur Sensor
AC Inverter dengan fitur sensor mampu mendeteksi keadaan suhu lingkungan dengan cepat,
pencapaian suhu pendinginan yang lebih cepat (1.5 kali lebih cepat dari AC Non Inverter), dan
mampu menjaga suhu dingin tanpa mematikan kompresor. Bila waktu lebih cepat, otomatis
listrik yang digunakan juga lebih hemat. AC inverter dapat mencapai suhu dingin dengan waktu
lebih cepat karena suhu dingin ‘dijaga’. Tidak seperti AC konvensional yang langsung
mematikan kompresor begitu suhu dingin tercapai, AC inverter masih tetap berputar (dengan
memakai arus DC, bukan arus AC) dan menjaga suhu pada kisaran yang diinginkan.

- Fitur filter udara


Dengan fitur Filter Udara, sensor akan ‘mencari’ partikel berbahaya seperti debu, jamur, bakteri,
alergen atau jasad renik yang berada di udara. Kemudian melepas ion negatif yang akan
Mardika Aji S. P.
3 D3 ELIN-A / 7308030021

menangkap, lalu melumpuhkan partikel berbahaya tadi, dan menyerapnya melalui filter yang
telah diberi muatan positif sehingga menjaga udara tetap bersih dan segar.
Mardika Aji S. P.
3 D3 ELIN-A / 7308030021

CARA KERJA SISTEM AC RUANGAN

Bagaimana cara kerja sistem AC sehingga mampu memberikan efek pendingin dalam ruangan
Anda? AC alias Air Conditioner alias Pengkondision Udara merupakan seperangkat alat yang
mampu mengkondisikan ruangan yang kita inginkan, terutama mengkondisikan ruangan menjadi
lebih rendah suhunya dibanding suhu lingkungan sekitarnya. Seperangkat alat tersebut
diantaranya kompresor, kondensor, orifice tube, evaporator, katup ekspansi, dan
evaporator dengan penjelasan sebagai berikut :

Kompresor :

Kompresor adalah power unit dari sistem sebuah AC. Ketika AC dijalankan, kompresor
mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang
bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor.

Kondensor :

Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah/mendinginkan gas yang
bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi. Cairan lalu dialirkan ke orifice
tube.

Orifice Tube :

Di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin
bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga
katup ekspansi.

Katup ekspansi :

Katup ekspansi, merupakan komponen terpenting dari sistem. Ini dirancang untuk mengontrol
aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat
pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin

Evaporator/pendingin :

refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator
meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali
menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigent
kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua
bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui
kompresor untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator
dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent.
Mardika Aji S. P.
3 D3 ELIN-A / 7308030021

Jadi, cara kerja sistem AC dapat diuraikan sebagai berkut :

Kompresor yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan
fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam kompresor dialirkan ke condenser
yang kemudian dimampatkan di kondenser. 

Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase uap
menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang
terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah
jumlahan dari energi kompresor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaparator dari
substansi yang akan didinginkan. 

Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser relatif jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipi-pipa evaporator. 

Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair
maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent tekanannya
diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian
dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair
ke fase uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian
rupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya
menjadi sangat turun. 
Mardika Aji S. P.
3 D3 ELIN-A / 7308030021

Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator relatif
lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada kondenser. 

Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk merubahnya
dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu energi penguapan,
dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di dalam substansi yang akan
didinginkan. 

Dengan diambilnya energi yang diambil dalam substansi yang akan didinginkan maka enthalpi
[*] substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun, dengan turunnya enthalpi maka
temperatur dari substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun. Proses ini akan berubah
terus-menerus sampai terjadi pendinginan yang sesuai dengan keinginan. 

Dengan adanya mesin pendingin listrik ini maka untuk mendinginkan atau menurunkan
temperatur suatu substansi dapat dengan mudah dilakukan.

Perlu diketahui :

Kunci utama dari AC adalah refrigerant, yang umumnya adalah fluorocarbon [**], yang
mengalir dalam sistem, menjadi cairan dan melepaskan panas saat dipompa (diberi tekanan), dan
menjadi gas dan menyerap panas ketika tekanan dikurangi. Mekanisme berubahnya refrigerant
menjadi cairan lalu gas dengan memberi atau mengurangi tekanan terbagi mejadi dua area:
sebuah penyaring udara, kipas, dan cooling coil (kumparan pendingin) yang ada pada sisi
ruangan dan sebuah kompresor (pompa), condenser coil (kumparan penukar panas), dan kipas
pada jendela luar.

Udara panas dari ruangan melewati filter, menuju ke cooling coil yang berisi cairan refrigerant
yang dingin, sehingga udara menjadi dingin, lalu melalui teralis/kisi-kisi kembali ke dalam
ruangan. Pada kompresor, gas refrigerant dari cooling coil lalu dipanaskan dengan cara
pengompresan. Pada condenser coil, refrigerant melepaskan panas dan menjadi cairan, yang
tersirkulasi kembali ke cooling coil. Sebuah thermostat [***] mengontrol motor kompresor
untuk mengatur suhu ruangan.

[*] Entalphi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi internal dari
suatu sistem termodinamika ditambah energi yang digunakan untuk melakukan kerja.

[**] Fluorocarbon adalah senyawa organik yang mengandung 1 atau lebih atom Fluorine. Lebih
dari 100 fluorocarbon yang telah ditemukan. Kelompok Freon dari fluorocarbon terdiri dari
Freon-11 (CCl3F) yang digunakan sebagai bahan aerosol, dan Freon-12 (CCl2F2), umumnya
digunakan sebagai bahan refrigerant. Saat ini, freon dianggap sebagai salah satu penyebab
Mardika Aji S. P.
3 D3 ELIN-A / 7308030021

lapisan Ozon Bumi menajdi lubang dan menyebabkan sinar UV masuk. Walaupun, hal tersebut
belum terbukti sepenuhnya, produksi fluorocarbon mulai dikurangi.

[***] Thermostat pada AC beroperasi dengan menggunakan lempeng bimetal yang peka
terhadap perubahan suhu ruangan. Lempeng ini terbuat dari 2 metal yang memiliki koefisien
pemuaian yang berbeda. Ketika temperatur naik, metal terluar memuai lebih dahulu, sehingga
lempeng membengkok dan akhirnya menyentuh sirkuit listrik yang menyebabkan motor AC
aktif/jalan.
Mardika Aji S. P.
3 D3 ELIN-A / 7308030021

AC KONVENSIONAL VS AC LOW WATTAGE VS AC INVERTER

AC Konvensional tentu Anda sudah tahu, karena sejak AC dikeluarkan jenis AC ini sudah ada
atau istilahnya “Kakek Buyutnya” AC. Namun seiring berkembangnya waktu dan adanya
kemajuan teknologi, berbagai varian AC bermunculan diantaranya AC Low Wattage dan AC
Inverter. 

AC Low Wattage

Daya listrik pada AC Low Wattage sebagian besar dikonsumsi oleh kompresor AC. Teknologi
watt kecil menggunakan kompresor yang lebih kecil, sehingga daya listrik lebih kecil. Dan
untuk mencapai kemampuan memindahkan panas yang sama (mis : 1 pk = 9000 BTU/hour),
salah satu diantaranya adalah dengan memperkuat kipas angin di outdoor unit. Jika volume
udara yang ditiup lebih banyak, maka panas yang dibuang juga lebih banyak.

AC konvensional 1 pk pada umumnya memerlukan daya 800 – 880 watt. Sharp Sayonara Panas
3 type AH/AP 9 KHL dengan kapasitas 1 pk hanya 690 watt dengan harga 3.75jt sudah
termasuk pipa dan kabel @ 5m, bracket dan biaya pasang. Lantas LG dengan Hercules
S09LPBX meng claim paling hemat 670 watt hanya dengan 3.25jt.
Panasonic? Sang Market Leader kategori AC pernah mencoba dengan ALOWA kapasitas ½ pk,
tapi kurang mendapat respons dari pasar. Kini bahkan merk merk dari negara Panda pun (GREE,
Chang Hong) ikut meramaikan pasar AC Low Wattage

Dibandingkan AC konvensional, type Low Wattage lebih hemat listrik ± 20% dengan catatan,
ada hal-hal yang harus diperhatikan :

 Instalasi pipa AC yang menghubungkan unit indoor dan outdoor < 10 mtr
 Selisih ketinggian antara unit outdoor dan indoor < 3 mtr
 Outdoor lebih berisik
 Laju pendinginan saat pertama dinyalakan lebih lambat

AC Inverter

Teknologi inverter sendiri sudah umum dipakai industri dalam proses produksi dengan tujuan
“lebih cepat, lebih hemat dan lebih akurat” (tapi tentu saja harga lebih mahal). 3 (+1) Kelebihan
tersebut juga berlaku pada AC inverter.

Bagaimana AC inverter bekerja?


Mardika Aji S. P.
3 D3 ELIN-A / 7308030021

AC inverter menggunakan kompresor dengan arus DC (Direct Current: arus searah), seperti arus
listrik yang dihasilkan oleh batu baterai. Berbeda dengan kompresor dengan arus AC
(Alternating Current: arus bolak balik) yang mempunyai kecepatan putaran motor yang konstant,
motor DC kompresor mempunyai kecepatan putaran yang dapat diatur oleh seberapa besar arus
listrik yang diberikan. Bayangkan mobil mainan, dengan baterai baru (arus listriknya kuat) akan
ngebut, sementara jika baterainya sudah soak (arus listriknya lemah) jadi pelan.

Kata kunci yang kedua adalah regulasi (pengaturan), yaitu mengatur berapa arus listrik yang
diberikan kepada kompresor.

Apa parameternya? Parameternya adalah perbedaan suhu, yaitu antara suhu ruangan yang
sebenarnya dan suhu yang kita inginkan (suhu yang tertera di remote AC). Jika perbedaan
suhunya besar, maka arus yang diberikan juga besar, supaya kompresor bekerja full power.
Bahasa sederhananya, jika kamar belum dingin, ayo dinginkan secepat kamu bisa. Ini adalah
kelebihan pertamanya yakni “Lebih Cepat”

Setelah beberapa saat suhu kamar turun (menjadi lebih dingin), sehingga perbedaan suhunya
juga menjadi lebih kecil, maka arus menjadi lebih kecil, supaya kompresor bekerja slow down.
Demikian seterusnya, pada akhirnya kompresor bekerja setengah hati dengan penggunaan arus
listrik yang minimal. Ini kelebihan kedua “Lebih Hemat”

AC konvensional menggunakan thermostat untuk menjaga suhu kamar yang kita inginkan.
Dalam arti, suhu yang di set sudah tercapai, maka kompresor mati. Setelah beberapa lama kamar
menjadi kurang dingin, kompresor menyala kembali. Pada AC inverter dengan regulasinya,
kompresor tidak pernah mati-nyala, suhu kamar lebih stabil. Kelebihan ketiga “Lebih Akurat”

Sehingga dibandingkan AC konvensional, type AC Inverter lebih hemat listrik ± 60%

Tips untuk AC inverter:

 Jenis Refrigerant yang digunakan R410A, saat ini lebih mahal 2-3x dari R22
 Daya listrik rumah harus cukup besar, mengingat pada saat start AC Inverter justru
wattnya besar. Besar diawal, sangat kecil di akhir
 Teknis pemasangan agak berbeda dengan AC konvensional, jadi pastikan teknisi AC
pernah atau sudah berpengalaman dengan AC inverter
 Jangan pernah menyetel suhu pada remote 18ºC, sebab tagihan listrik akan membengkak.
Set lah suhu pada 25 ºC dan bandingkan tagihan listrik dengan tetangga anda.
 Jika tujuan anda adalah penghematan bayar listrik, maka AC inverter ini tidak cocok
untuk kantor, restaurant, salon atau ruangan untuk kegiatan usaha yang beroperasi siang
hari dengan lalu lintas orang keluar masuk ruangan yang terlalu sering.
Mardika Aji S. P.
3 D3 ELIN-A / 7308030021

17 Responses to “Apa yang dimaksud dengan Teknologi Inverter pada


pendingin ruangan (AC)?”

1. adi, on July 1st, 2009 at 12:13 pm Said:

bisa gak inverter di terapkan utk ac lama( AC split / AC cassete)??


inverter ini bentuknya seperti apa ya?

tks,.

2. Otakku, on July 1st, 2009 at 12:41 pm Said:

@Adi,
kemungkinan besar bisa saja tetapi yang jadi masalah adalah biaya modifikasi tersebut
sama seperti kita membeli AC baru dengan teknologi inverter.

Untuk lebih detil, mungkin anda bisa menanyakan langsung ke produsen AC Daikin di
Indonesia karena merekalah yang pertama kami memperkenalkan teknologi inverter ini.

Salam,

Otakku.com

3. rakoon, on January 22nd, 2010 at 10:26 pm Said:

Yg saya pelajari waktu sekolah inverter itu pengubah listrik DC menjadi AC. Saya belum
mengerti apa yg dimaksud pendingin ruangan dg teknologi inverter. Apakah bisa
dijelaskan lebih dalam mengenai apa yg “diinvert” dan bagaimana proses invertnya?

4. ridwan, on March 19th, 2010 at 10:38 am Said:

apakah kualitas pendinginnya sama dengan yang non inverter…???

5. Otakku, on March 19th, 2010 at 11:00 am Said:

@Ridwan
Sejauh ini tidak ada yang mengatakan bahwa inverter kurang dingin, yang ada itu
ternyata kadang inverter tidak selalu lebih hemat.

Salam,

Otakku.com

6. totan, on June 28th, 2010 at 9:04 am Said:


Mardika Aji S. P.
3 D3 ELIN-A / 7308030021

AC inverter sekalian dimodif dengan menambah kapasitor, biar lebih hemat, hehehe.
Mas rakoon, inverter itu perubahan dari AC kemudian DC kemudian AC.
Kenapa 2 kali??repot amat??
karena saat merubah dari DC ke AC, kita bisa atur putaran kompresor dengan cara
merubah frekuensi Voltase(mbulet deh ceritanya, perlu kuliah lagi untuk belajar kontrol
logic seperti grafik waktu vs temperatur seperti di atas).
Yang jelas, prinsip kerja dari inverter AC, kita bisa atur putaran kompressor (bagian
utama AC) sesuai kebutuhan.
kalau ruangan panas dikit, kompressor mutar lebih kenceng
kalau kedinginan dikit, kompressor bisa mutar lebih rendah dikit, vice versa
Dengan cara apa mengatur kecepatan kompressor? dengan cara mengatur Frekuensi
Voltage
Cara mengatur frekuensi? dengan Inverter
begicuu…

7. Nyoman [D], on July 21st, 2010 at 2:47 pm Said:

@totan: “kalau ruangan panas dikit, kompressor mutar lebih kenceng


kalau kedinginan dikit, kompressor bisa mutar lebih rendah dikit, vice versa”
Berarti kipas dan compressor di unit Outdoor akan bekerja terus menerus dong… apa
bisa menghemat listrik?

Bingung mau milih AC yng mana nih…

8. totan, on July 21st, 2010 at 5:41 pm Said:

Hemat listrik?
ACnya bisa mati kok, Mas Nyoman, sudah ada controller di AC inverter, setiap saat
kipas dan comrepressor di Outdoor Unit bisa mati jika refirgerant terkompresi telah
terpenuhi dan cukup untuk mendinginkan suatu ruangan.
Justru, AC biasa yang sering mati hidup mati hidup akan lebih tidak hemat listrik.
kenapa? karena saat motor start, Arus yang dibutuhkan akan banyak sekali, arus start
suatu motor=sekitar rata2 4-6.5 X dari biasanya. Arus besar berarti power yang
dibutuhkan juga besar.
Nah, hemat mana? tentu saja yang AC inverter. Jika mas Nyoman memakai AC inverter,
mungkin suatu saat putaran kompressornya menjadi lebih rendah sesuai kebutuhan
ruangan berACnya. putaran motor sebanding dengan Power motor lho. Hemat kan -_^
Maap kalo penjelasannya jelek

You might also like