Professional Documents
Culture Documents
( RPP )
Mahasiswa Praktikan:
Dosen Pembimbing
Drs.H.Suhartono,M.Si
NIP. 19620718 199103 1 002
I. Standar kompetensi
1 Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari.
II. Kompetensi dasar
1.1 Menyelidiki tekanan pada benda, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
III Indikator
1.2 Mendeskripsikan hukum pascal dan Archimedes melalui percobaan sederhana serta
penerapannya dalam kehidupannya sehari-hari.
1.3 Menunjukkan beberapa produk teknologi dalam kehidupan sehari-hari sehubungan
dengan konsep benda terapung, melayang, tenggelam.
IV Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari sub pokok bahasan ini siswa diharapkan dapat :
1. Menyebutkan bunyi hukum Archimedes
2. Menyelidiki dan menentukan besar gaya angkat
3. Menyebutkan pengaruh massa jenis pada peristiwa benda
terapung, melayang, tenggelam.
4. Menyebutkan pemanfaatan hukum Archimedes dalam
kehidupan sehari-hari.
V Materi pokok
Tentang “Hukum Archimedes”
VI Strategi pembelajaran
Model : Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Metode : Diskusi kelompok,ceramah, experimen
VII Langkah-langkah pembelajaran
.A Kegiatan awal
.1 Mengucapkan salam”Assalamualaikum”
.2 Menyiapkan situasi kelas
Guru menanyakan apakah ada siswa yang tidak hadir dan meminta siswa untuk mengisi
bangku yang kosong
3 Membuka pelajaran
Guru meminta siswa untuk membuka pelajaran dengan sama-sama mengucap basmalah “
Bismillahirrohmanirohim”
4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai adalah
Menyebutkan bunyi hukum Archimedes
Menyelidiki dan menentukan besar gaya angkat
Menyebutkan pengaruh massa jenis pada peristiwa benda terapung, melayang,
tenggelam
Menyebutkan pemanfaatan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari
5 Memotivasi siswa dengan menceritakan sebuah masalah yang berkaitan dengan hukum
archimedes, masalah : Ada sebuah desa yang dinamakan desa yamato, dimana desa
tersebut dikelilingi oleh pepohonan, tumbuhan yang tumbuh dengan warna indah serta
sungai – sungai yang mengalir dengan kilaunya. Di tempat ini lahirlah seorang gadis yang
dinamakan Sunake. Sunake didesa ini sering disebut bidadari bintang segitiga. Sunake
tersohor dengan kecantikannya baik dari segi fisik maupun dalamnya. Hari demi hari umur
sunake sudah 18 tahunan. datanglah dua seorang pangeran ke desa tersebut yang pada
awalnya Cuma berkelana. Ketika melihat Sunake tersebut kedua pangeran langsung jatuh
cinta Padanya. Pangeran itu bernama sinoma dan siname. putri yang jelita tersebut
menyukai sinoma, karena pada saat dia melihat pangeran sinoma dia teringat dengan
mimpi kecilnya bahwa sinoma lah pangeran yang lebih mulia. Namun , pangeran siname
tidak mau kalah, apapun yang terjadi dia akan membunuh sahabatnya sendiri demi
mendapatkan putri itu. dan dia akan membunuh pangeran sinoma. Akhirnya terjadilah
perkalian antara kedua pangeran tersebut. Perkalian itu dimenangkan oleh siname Dan
sinoma tewas. Melihat itu putri marah pada sinome. Namun dengan nafsu yang tinggi
sinome akan tetap menikahi putri itu apapun yang terjadi. Sehingga disini terjadi
ketegangan antara keduanya. Karena ingin memaksakan kehendaknya pangeran tersebut
membuat janji, jika putri Sunake tetap menolaknya “Dia akan menikahi dengan paksa”,
mendengar ucapan itu putri Sunake lari dan berlari. Tapi pangeran itu tetap mengejarnya.
Nah sesampai di hutan dekat sungai Kunagame. Putri sudah kehabisan akal. Sedangkan
pangeran tersebut semakin mendekat, akhirnya putri Sunake kehabisan akal dan
mengambil jalan pintas dengan cara meloncat ke sungai.
Nah ketika pangeran mau menyelamatkan. Putri sunake , putri tersebut sudah tenggelam
dan hilang, akhirnya pangeran nangis tersedu-sedu. Namun dibeberapa hari putri sunake
ditemukan oleh nelayan kugame Dalam keadaan tak bernyawa. Putri sunake pada waktu
itu ditemukan pada saat terapung diatas sungai. Yang menemukan adalah aulia meke-
meke.
Pertanyaannya : Bagaimana seharusnya Putri Sunake ketika meloncat ke sungai
tersebut bisa selamat (tidak tenggelam/tidak mati) seperti cerita diatas?
5 Kegiatan inti
1 Guru mengelompokkan peserta didik menjadi 3 atau 4 kelompok
2 Guru meminta siswa mengemukakan ide kelompoknya sendiri tentang cara
menyelesaikan masalah tersebut
3 Guru membimbing siswa dalam mencari informasi untuk memecahkan
menyelesaikan permasalahan tersebut
4 Guru mendorong siswa berdiskusi antar teman sekelompoknya
5 Guru mengamati siswa dalam menyimpulkan hasil pemecahan masalah
tersebut
6 Guru mendorong siswa menyampaikan hasil pemecahan masalah dan
membimbing kesulitan
7 Guru membantu siswa mengkaji ulang hasil pemecahan masalah tersebut
8 Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil pemecahan masalah
tersebut
9 Guru memberikan penghargaaan kepada siswa/kelompok yang kinerjanya
menghasilkan pemecahan masalah terbaik
C. Kegiatan Penutup
1 Guru bersama siswa menyimpulkan materi
2 Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal
3 Guru mengucap salam penutup”wassalamualaikum Wr.Wb,”
VIII Sumber belajar
1 Buku Fisika SMP kelas 1
2 Buku – buku referensi yang relevan
( ) ( )
Drs.H.Suhartono,M.Si Muhammad Sukma Rohim
NIP. 19620718 199103 1 002 NIM.0801130133
M a t e r i P e m b e l a j a r an
Fa = ρ v g
Keterangan :
Fa = gaya ke atas (N)
V = volume benda yang tercelup (m3)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (N/kg)
Hukum ini juga bukan suatu hukum fundamental karena dapat diturunkan dari hukum
newton juga. Jika rapat massa fluida lebih kecil daripada rapat massa balok maka agar balok
berada dalam keadaan seimbang,volume zat cair yang dipindahkan harus lebih kecil dari pada
volume balok.Artinya tidak seluruhnya berada terendam dalam cairan dengan perkataan lain
benda mengapung. Agar benda melayang maka volume zat cair yang dipindahkan harus sama
dengan volume balok dan rapat massa cairan sama dengan rapat rapat massa benda.
Jika rapat massa benda lebih besar daripada rapat massa fluida, maka benda akan mengalami
gaya total ke bawah yang tidak sama dengan nol. Artinya benda akan jatuh tenggelam.
Berdasarkan Hukum Archimedes, sebuah benda yang tercelup ke dalam zat cair akan
mengalami dua gaya, yaitu gaya gravitasi atau gaya berat (W) dan gaya ke atas (Fa) dari zat
cair itu.
D. Mengapa Kapal Yang Berat Terapung tetapi batu yang kecil tenggelam?
Semua ini berkaitan dengan daya apungan, misalnya apabila kita mencampak sesuatu
ke dalam air ia akan menolak & mengantikan kandungan air. Misalnya apabila kita masukkan
sebiji bola tenis ke dalam kolah, air sebanyak bola tennis akan melimpah keluar. Jika berat air
yang digantikan lebih berat daripada berat bola tennis, bola berkenaan akan terapung. Jika
bola berkenaan dipenuhi dengan logam berbanding dengan udara, ia akan menjadi lebih berat
daripada kandungan yang digantikan dengan air dan ia akan terapung. Manusia yang
menemui teori ini adalah ahli matematik Greek, Archimedes yang terkenal sebagai bapa
apungan yang menemui teori itu semasa dalam kolah mandi. Prinsip Archimedes menyatakan
bahwa daya tujah ke atas yang bertindak pada sesuatu jasad yang tenggelam atau separuh
tenggelam adalah sama dengan berat cair yang disesarkan oleh jasad tersebut. Aplikasi daya
tersebut dalam kehidupan harian adalah kapal laut, kapal selam dan belon udara. Sebuah
kapal selam akan terapung pada permukaan lautan jika tanki keapungannya diisi dengan
udara. Ini adalah kerana daya tujah ke atas bertindak pada kapal selam melebihi beratnya.
Apabila tangki keapungannya diisi dengan air, kapal tersebut akan tenggelam dalam laut
kerana daya tujah yang bertindak ke atasnya kurang daripada beratnya.
Jawaban soal
1. Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya didalam zat cair akan
mengalami gaya apung yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan
( didesak ) oleh benda tersebut
2. Fa = ρ v g
Keterangan :
Fa = gaya ke atas (N)
V = volume benda yang tercelup (m3)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (N/kg)
3. Diketahui :
Volume=1,5 m3,masaa jenis= 100 kg/m3, berat benda= 500N, g =10N/kg.
Fa=100(1,5)(10)
Jawab :Fa=1500(N)
4. Massa jenis air lebih besar daripada benda(terapung), massa jenis air = massa jenis
benda(melayang), dan massa jenis air < massa benda(tenggelam).
5. Jembatan poton, kapal selam, perahu dll.