You are on page 1of 12

BAB II

PENGUJIAN KADAR LEMPUNG PASIR CETAK

2.1 Tujuan Praktikum


Tujuan yang ingin dicapai dalam pengujian ini adalah :
1. Agar praktikan mengetahui prosentase kadar lempung yang terdapat
dalam pasir cetak.
2. Agar praktikan mampu memahami dan melaksanakan pengujian kadar
lempung pasir catak.
3. Agar praktikan mampu menganalisa kadar lempung dalam pasir cetak.

2.2 Dasar Teori


2.2.1 Pengujian Lempung
Lempung adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengikat butir-
butir pasir cetak. Biasanya digunakan lempung (Bentonite) sebagai bahan
pengikat untuk mengikat pasir cetak. Unsur penyusun lempung terdiri
dari kaolit, ilit dan monmolimit juga kwarsa, feldesfar, mika dan kotoran
lain ( Tata Surdia, hal 111)
2.2.2 Fungsi dan Standar Lempung.
Fungsi lempung yang utama yaitu untuk mengikat pasir cetak
sekaligus pasir cetak mempunyai sifat mampu bentuk sehingga mudah
dalam pembuatan cetakan dengan permeabilitas yang cocok. Cetakan
yang dihasilkan harus kuat sehingga tidak rusak karena dipindah-pindah
dan mudah dibongkar sesudah dituang. Disamping itu juga berfungsi
sebagai penahan panas saat penuangan, hal ini terjadi karena pasir cetak
dengan butir yang tidak seragam dapat dipadatkan dengan lempung
sehingga mempunyai berat jenis yang tinggi, mempunyai permukaan
sentuh yang luas dengan butir-butir tetangganya sehingga kekuatan untuk
menahan panas akan lebih tinggi.
Menurut standar AFS (American Foundrymen’s Society) clay, Standar
pengiat lempung yang terkandung dalam pasir cetak adalah:
 Clay atau lempung mineral
 Lempung silica atau lempung yang mengendap
Kandungan lempung yang umum digunakan pada pasir cetak adalah
2%-50% (Richard W Heine “ Principle of Metal Casting”, hal 86)
2.2.3 Macam – Macam Lempung
a) Berdasarkan kadarnya dalam cetak lempung dibagi menjadi:
 Lempung Jenuh.
Pasir yang memiliki kadar lempung >10%, sehingga penambahan
kadar lempung lebih dari 10% tidak akan menyebabkan peningkatan
kekuatan tekan basah maksimum cetak (20-30 psi). (Principle of
Metal Casting, hal 109).
 Lempung Tidak Jenuh.
Pasir cetak yang mengandung kadar lepung < 10%, sehingga
penambahan kadar lepung kuran dari 10% akan meningkatkan
kekuatan tekan basah pasir cetak (0-30 psi). (Principle of Metal
Casting, hal 109).
Kedua jenis ini dapat dilihat pada skematik diagram pengaruh
prosentase kadar lempung terhadap kekuatan tekan basah maksimum
pasir cetak.

Gambar 2.1 : Skematik diagram pengaruh prosentase kadar lempung


terhadap kekuatan tekan basah maksimum
Sumber : Richard W.H. “ Principle of Metal Casting”, hal 109

b) Tipe-tipe lempung adalah sebagai berikut:


 Western Bentonit.
Dipakai pada pasir cetak yang membutuhkan kekuatan tekan kering
yang tinggi ± 80 psi (Principle of Metal Casting, hal 111).
 Southern Bentonit
Digunakan pada pasir cetak yang membutuhkan kekuatan tekan
kering yang rendah (40-80 psi). (Principle of Metal Casting, hal 111).
 Fire Clay
Lempung tipe ini dapt menghasilkan kekuatan tekan kering sesuai
dengan yang dibutuhkan. Kekuatan tekan kering yang rendah (40-80
psi). (Principle of Metal Casting, hal 111).
2.2.4 Faktor – faktor yang mempengaruhi pengikat.
 Kadar Air
Penggunaan kadar air pada lempung akan meningkatkan daya ikat
lempung. Kadar air standar dalam pasir cetak adalah 1,5-8%
tergantung dari jenis cetakan dan logam yang dituang (Principle of
Metal Casting, hal 88). Apabila pasir cetak kekurangan air maka daya
ikat lempung pada pasir cetak akan berkurang sehingga akan
mengurangi kekuatan pasir cetak. Disamping itu butir lempung yang
tidak mendapatkan air akan mengisi celah antar butir pasir cetak
sehingga menyebabkan penurunan permeabilitas pasir cetak. Jika pasir
cetak kelebihan air, maka lempung menjadi pasta sehingga daya
ikatnya terhadap pasir menurun dan kekuatan pasir cetak pun akan
menurun.
 Jenis butir

Gambar 2.2 : Bentuk butir dari pasir cetak


Sumber : Tata Surdia, Teknik Pengecoran Logam, hal 110

Jenis pasir bulat baik digunakan sebagai pasir cetak, karena


memerlukan jumlah pengikat yang lebih sedikit untuk
mendapatkankekuatan dan permeabilitas tertentu, serta mampu alir
yang baik sekali. Pasir berbutir Kristal kurang baik untuk pasir cetak,
sebab akan pecah menjadi butir-butir kecil pada pencampran serta
memberiakn ketahanan api dan permeabilitas yang buruk pada
cetakan dan selanjutnya membutuhkan kekuatan pengikat dalam
jumlah banyak.
 Ukuran dan distribusi butir.
Pasir cetak biasanya kumpulan dari butir-butir yang berukuran
bermacam-macam. Tetapi kadang-kadang terdiri dari butir tersaring
yang mempunyai ukuran seragam. Besar butir yang diinginkan adalah
sedemikian hingga dua pertiga dari butir-butir pasir yang mempunyai
ukuran tiga mesh yang berurutan dan sisanya dari ukuran mesh
berikutnya. Jadi lebih baik tidak mempunyai besar butir yang
seragam.
2.3 Pelaksanaan dan Pengolahan Data
2.3.1 Alat dan Bahan.
Alat-alat yang digunakan dalam pengujian ini adalah:
1. Kompor Listrik
Alat ini digunakan untuk mengeringkan specimen.

Gambar 2.1 : Kompor Listrik


Sumber : google.com/kompor_listrik

2. Timbangan elektrik
Alat ini digunakan untuk menimabang specimen sebelum dan sesudah
dikeringkan.

Gambar 2.2 : Timbangan Elektrik


Sumber : google.com/timbangan_elektrik
3. Panci
Digunakan untuk tempat menghilangkan lempung pada pasir cetak
dan untuk mengeringkan pasir pada kompor listrik.

Gambar 2.3 : Panci


Sumber : google.com/panci
4. Gelas ukur
Alat ini digunakan untuk mengukur volume larutan yang dipakai.

Gambar 2.4 : Gelas ukur


Sumber : google.com/ gelas_ukur

Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam pengujian ini adalah :
 Pasir cetak seberat 100 gr.
 Larutan NaOH 2,5 % sebanyak 50 ml.
 Air sebanyak 950 ml.
2.3.2 Urutan Kerja Pengujian
Urutan kerja pengujian kadar lempung pasir cetak adalah :
1. Timbang pasir cetak seberat 100 gr sebagai specimen
2. Larutkan pasir di dalam 950 ml air pada panci
3. Tambahkan NaOH 2,5 % sebanyak 50 ml
4. Aduk campuran tersebut dan biarkan pasir mengendap selama 5
menit
5. Buang airnya sebanyak 5/6 dari tinggi permukaan air
INGAT : PASIR JANGAN IKUT TERBUANG !!!!!!!!
6. Tambahkan airnya hingga seperti semula dan ulangi langkah kerja
4, 5, 6 dan diamkan selama 5 menit hingga airnya jernih
7. Panaskan pasir cetak dalam panci dengan kompor listrik pada suhu
100 – 110 OC
8. Aduk pasir hingga kering
9. Timbang pasir cetak kering tersebut dan catat hasilnya
10. Hitung kadar lempung dengan rumus di bawah ini :

Berat awal – Berat akhir


Kadar Lempung = ---------------------------- x 100 % - Kadar air
Berat Awal
rata2

2.3.3. Data Hasil Pengujian


Tabel 2.1. Data Hasil Pengujian Lempung
No. Berat Specimen Awal Berat Specimen Akhir Kadar
( gram ) ( gram ) Lempung
(%)
1. 100 80 12.84
2. 100 78 14.84
3. 100 78 14.84
4. 100 78 14.84
5. 100 78 14.84

Tabel 2.2. Data Hasil Perhitungan


No. Berat Berat %Kadar ( X− X ) ( X− X )
Awal Akhir Lempung 2

( gram ) ( gram ) (X)


1. 100 80 12.84 -1.6 2.56
2. 100 78 14.84 0.4 0.16
3. 100 78 14.84 0.4 0.16
4. 100 78 14.84 0.4 0.16
5. 100 78 14.84 0.4 0.16
∑ ¿¿ 500 392 72.2 0 3.2

2.3.4 Perhitungan Data Hasil Pengujian

Perhitungan Statistika
1) Prosentase kadar lempung specimen
% Kadar lempung =

Berat Awal − Berat Akhir


x 100 % − Kadar air rata−rata
Berat Awal
100−80
Pengujian pertama = x 100% - 7.16
100
= 12.84%
100−78
Pengujian kedua = x 100% - 7,16
100
= 14.84%
100−78
Pengujian ketiga = x 100% - 7,16
100
= 14.84%
100−78
Pengujian keempat = x 100% - 7,16
100
= 14.84%
100−78
Pengujian kelima = x 100% - 7,16
100
= 14.84%

2) Kadar lempung rata-rata ( X )


X
X = n
72.2
= 5
= 14.44

1) Simpanan baku ( δ )
2
Σ(X − X )
δ 2= n−1
3.2
δ = √ 4
δ = 0.89

4) Simpangan baku rata-rata ( δ )


δ
δ = √n
0.89
= √5
= 0.4

5) Kesalahan relatif
δ
Kr = X
0,4
= 14.44
= 0,277
α = Kr x 100 %
= 0,027 x 100%
= 2.77%

6) Dengan mengambil resiko kesalahan α = 5%

8) Dengan db = n – 1= 4
α
; db ) = t ( 0,05 ; 4) = 2,776
9) Sehingga untuk t ( 2
α α
[
X − t ( ; db) . δ ) ≤ x ≤ X + [ t ( ; db). δ
2 2 ]
14.44 - (27,776x0,4) ≤ x ≤ 14.44 + (27,776x0,4)
13,33 ≤ x ≤ 15.55

2.4.1 Pengaruh Kadar Lempung Terhadap Air


Lempung memiliki fungsi sebagai pengikat pada butiran pasir dan air
adalah sebagai activator bagi lempung untuk berfungsi sebagai pengikat.
Peningkatan kadar lempung tanpa disertai peningkatan kadar air akan
menyebabkan lempung itu bersifat keras serta permeabilitas dari pasir
cetak tersebut. Hal ini dikarenakan kurangnya activator pada lempung
tersebut sehingga butoran antar pasir akan berkurang kekuatan lekatnya
dan menurunkan kekuatan pasir tersebut sefangkan turunnya
permeabilitas dikarenakan adanya butiran pasir ang tidak terikat tersebut
mengisi rongga-rongga antar pasir yang terikat.
Untuk kurangnya kadar lempung dan berlebihnya kadar air juga akan
menurunkan kekuatan dan permeabilitas dari pasir cetak tersebut. Hal ini
disebabkan karena lempung akan bersifat pasta jika berlebih air dan ini
menurunkan fungsi dari pengikatnya. Kadar air yang berlebihan juga
menyebabkan air-air yang tersisa berada pada rongga antar butiran,
sehinggga permeabilitas menurun.
Kadar air standart yang diperlukan adalah antara 1,5% - 8% dari
seluruh capuran pasir cetak. Sedangkam kadar standart lempung adalah
antara 2% - 50%.
Peningkatan kadar lempung sesuai batas standartnya dengan
kandungan kadar air tetap (tetapi masih dalam standart kandungan air)
akan meningkatkan kekuatan sampai batas tertentu dan kemudian
kekuatan itu akan tetap meskipundilakukan penambahan kadar lempung
hal ini dapat dilihat pada grafik hubungan kekuatan pasir cetak dan kadar
lempung berikut.
Gambar 2.5 : Grafik hubungan kekuatan dan kadar lempung.
Sumber : Principle Metal Casting

2.4.2 Grafik Pengaruh Kadar Lempung dan Air Terhadap Permeabilitas dan
Kekuatan.

Gambar 2.6 :Grafik hubungan Kadar Lempung dan Air Terhadap


Permeabilitas dan Kekuatan.
Sumber : Teknik Pegecoran Logam, Tata Surdia.

Dari grafik dapat dilihat dengan naiknya kadar lempung akan


menyebabkan naiknya kekuatan dari pasir cetak itu. Pada kekuatan tekan
kering kekuatan cenderung akan meningkat jika kadar air terus dinaikan
pula. Pada kekutan tekan basah kekuatan akan cenderung naik jika kadar
lempung bertambah, tetapi hanya sampai pada tingkat tertentu setelah itu
penambahan kadar air akan menyebabkan kecenderungan kekuatan tekan
basah menurun.
Pada permeabiitas peningkatan kadar lempung akan menurunkan
permeabilitas dari pasir cetak itu sendiri. Penurunan ini juga seiring
dengan penigkatan kadar air. Keadaan ini disebabkan dengan semakin
bertambahnya kadar lempung dan kadar air tetap akan menyebabkan
fungsi lempung sebagi pengikat akan turun dan butiran lempung akan
berada diantara butiran pasir. Begitu juga dengan peningkatan kadar air,
air akan berada pada rongga – rongga diantara bituran pasir sehingga
menyebabkan penurunan permeablitasnya.

2.5 Kesimpulan dan Saran


2.5.1 Kesimpulan.
1. Lempung adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengikat butiran
pasir cetak yang akan berfungsi jika ditambahkan air sebagai activator.
2. Fungsi dari lempung adalah untuk mengikat butiran pasir cetak serta
meningkatkankekuatan dari pasir cetak itu sendiri. Sedangkan kadar
lempung standart pasir cetak adalah 2% - 50%.
3. Macam – Macam Lempung
a. Menurut Kadarnya
 Lempung Jenuh
 Lempung Tidak Jenuh

b. Menurut Kekuatannya.
 Western Bentonit.
 Southern Bentonit.
 Fire Clay.

4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Lempung


 Kadar Air
 Jenis Butir
 Ukuran dan Distribusi Butir

2.5.2 Saran
 Ketika membuang air harus hati-hati supayang pasir tidak ikut
terbuang.
 Agar semua kelompok diberi kesempatan untuk melakukan praktikum

You might also like