Professional Documents
Culture Documents
TESIS
Disusun Oleh :
DESI SUSANTI
Q. 100.04.0041
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu masalah yang sangat serius dalam pendidikan di tanah air
kita saat ini adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenis dan jenjang
1
pendidikan. Banyak pihak berpendapat bahwa rendahnya mutu pendidikan
meberikan kenikmatan bagi orang tua dan siswa sebagai pengguna jasa
layanan pendidikan.
itu diperlukan langkah dan tindakan nyata ditingkat sekolah dan masyarakat
sekitar tempat sekolah berada. Ada dua srtategi utama yang dapat dilakukan
berfokus pada: (1) dimensi struktural; dan (2) dimensi kultural (budaya)
(Depdiknas, 2003:1).
2
sarana dan prasarana pendidikan, pengadaan guru, menatar para guru, dan
meningkatkan dan memeratakan mutu pendidikan. Hal ini tidak saja terjadi di
sekolah dasar negeri di Amerika Serikat dan Inggris menunjukan bahwa input
memperhatikan aspek yang bersifat mikro yaitu proses yang terjadi di sekolah.
fokus secara luas pada institusi sekolah yang berkenaan dengan kondisi
terlibat di sekolah baik guru, siswa, dan kepala sekolah serta peranannya
masing-masing dan hubungan yang terjadi satu sama lain. Dalam kaitan ini
3
sekolah.
mikro adalah studi mengenai keefektifan sekolah yang meliputi faktor input,
proses, dan output atau outcome sekolah secara keseluruhan serta bagaimana
hubungan yang terjadi antara input dan proses dan output atau outcome
antara hasil yang dicapai dengan hasil yang diharapkan sebagai mana yang
telah ditetapkan. Sekolah yang efektif perlu di bangun dengan asumsi dasar
bahwa prestasi siswa tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor absolut siswa
saja seperti latar belakang sosial, kecerdasan dan motivasi, tetapi lebih dari itu
Sekolah sebagai sistem memiliki tiga aspek pokok yang erat kaitanya
budaya.
lengkapnya sarana dan prasarana, guru yang berkualitas ataupun input siswa
sekolah kuat maka akan menjadi fasilitator bagi peningkatan sekolah efektif.
berbeda satu sama lain. Seperti layaknya manusia, sebuah sekolah memiliki
penting berbeda satu sama lainnya. Getaran tersebut berasal dari lingkungan
sekolah yang terjadi, karena para warga sekolah masuk ke sekolah dengan
bekal budaya yang mereka miliki, sebagian bersifat positif, yaitu yang
sekelompok orang tertentu (Depdiknas, 2003:1). Hal ini dapat dilihat dari
terus menerus.
ciri budaya sekolah akan dapat diusahakan tindakan nyata peningkatan mutu
sekolah.
keberadaan aneka budaya sekolah dengan sifat yang positif dan negatif. Nilai-
efektif, dapat dilihat dari budaya sekolah tersebut. Budaya sekolah dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu (1) budaya yang dapat diamati, berupa
material yaitu fasilitas dan perlengkapan; (2) budaya yang tidak dapat diamati
berupa filosofi yaitu visi, misi serta nilai-nilai; yaitu kualitas, efektivitas,
tidak dapat diamati, khususnya nilai-nilai sebagai inti budaya. Lebih dari itu
nilai merupakan landasan bagi pemahaman, sikap dan motivasi serta acuan
seseorang atau kelompok dalam memilih suatu tujuan atau tindakan. (Davis
bentuk budaya yang nyata yang dapat diamati baik fisik maupun perilaku.
Dengan demikian, keadaan fisik dan perilaku warga sekolah didasari oleh
yang berakar kuat di masyarakat yang sekaligus menjadi pedoman hidup, adat
negeri favorit.
Negeri 1 Surakarta.
B. Fokus Penelitian
Surakarta? Selanjutnya fokus utama tersebut dipilah menjadi dua bagian atau
sub. fokus.
dapat dijadikan penanda karakteristik sekolah efektif. Sub fokus tersebut lebih
lanjut dijabarkan menjadi empat bagian yang meliputi sub-sub fokus terhadap
profil sekolah, yaitu berkenaan dengan (1) deskripsi lokasi penelitian; (2)
dan output SMA Negeri 1 Surakarta yang terdiri dari keadaan guru, pegawai,
mengajar, kurikulum serta prestasi yang pernah diraih baik akademik maupun
non akademik.
terbentuk.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah arah atau sasaran yang ingin dicapai setelah
kegiatan penelitian ini dilakukan. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk
sub tujuan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
persekolahan.
datang.
2. Manfaat Praktis
penyelenggaraan pendidikan.
E. Definisi Istilah
secara teknis memiliki makna yang khas. Untuk menghindari terjadinya salah
dalam belajar.
F. Sistematika Tesis
Dalam penyusunan sistematika tesis ini terdiri dari tiga bagian antara
lain:
daftar tabel.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang sejarah Kota Solo, konsep Kota Solo sebagai
11
Bab ini berisikan tentang jenis penelitian, lokasi penelitian, bentuk dan
dan pembahasan.
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN