You are on page 1of 7

”Sakit gigi lebih sakit daripada sakit hati” Begitu sebuah slogan dari pariwara pasta gigi yang

kerap kita dengarkan. Sakitnya gigi juga sangat menganggu hidup. Makan tidak enak, tidur
tidak pulas. Seringkali setelah sakit tak dapat tertahan, barulah kita bertandang ke dokter gigi.
Setelah diperiksa oleh Bu Dokter, menurutnya gigi kita harus dicabut. Sebelum terburu takut,
kita patut mengetahui dulu mengapa gigi kita harus dicabut!

Mengapa harus dicabut?


Seorang dokter gigi tentu tidak dapat sembarang mencabut gigi atau eksodontia dalam istilah
medis. Ia harus yakin bahwa gigi tersebut memang harus dicabut demi kesembuhan
pasiennya. Mari kita simak beberapa keterangan di bawah ini:

• Gigi susu kanak-kanak


Tentu para orang tua sudah mengetahui bahwa anak-anaknya yang berumur di bawah 6-8
tahun masih memiliki gigi susu dan akan segera digantikan oleh gigi tetap. Bila gigi susu
sudah bergoyang menuju tanggal, maka dapat dicabut. Gigi susu juga harus dicabut bila
keberadaannya menganggu keluarnya gigi tetap.
• Karies hebat dan gigi tak vital (mati)
Karies adalah berlubangnya dan rusak gigi karena bakteri, gula, dan lainnya. Lubang gigi
dapat masuk hingga ke dalam gigi dan menyentuh bagian saraf dan pembuluh darah. Bila
tidak segera ditambal atau dibiarkan berlubang, gigi dapat bernanah dan dapat menjadi mati
atau tidak vital. Gigi mati ini harus segera dicabut agar bakteri tidak lagi dapat bersarang.
• Alasan lainnya
Gigi juga bisa dicabut bila ia menggangu sekitarnya (misalnya pipi yang sering tergesek),
jumlah gigi yang berlebihan, terdapat sisa akar gigi (misalnya saat gigi patah), dan ketika
akan menjalani radiasi pada sekitar leher.
Bu Dokter, Jangan!
Ada suatu kala Anda harus memberitahu dokter gigi Anda mengenai kesehatan Anda. Sebab,
ada beberapa keadaan yang tidak membolehkan pencabutan gigi, seperti:

• Kebersihan mulut yang buruk,


• adanya penyakit jantung (dokter gigi Anda harus mengonsultasikan masalah ini ke ahli
penyakit dalam),
• diabetes mellitus tak terkontrol,
• wanita hamil,
• hipertensi,
• hepatitis,
• epilepsi (ayan),
• sifilis,
• penyakit kelainan darah seperti hemofilia.
• Beritahu pula bila Anda memiliki alergi obat tertentu.
Sekali lagi, jangan lupa untuk memberitahu dan mengingatkan dokter Anda!

Setelah itu…
Ada beberapa hal yang harus Anda ketahui setelah dokter mencabut gigi Anda:

• Jangan berkumur-kumur
• Gigit kapas gigi selama 1 jam
• Jangan mengisap-isap air ludah dan menyentuh bekas gigi dengan lidah
• Minum obat jika diresepkan oleh dokter
• Bila terjadi pembengkakan dan keluhan lainnya, segera hubungi dokter gigi
Bila Anda tetap menginginkan penampilan gigi seperti dulu, Anda juga dapat berkonsultasi
dengan dokter gigi Anda untuk pembuatan gigi tiruan. Anda pun dapat tampil kembali seperti
sediakala.

Cegahlah gigi lainnya

Tidak hanya anak-anak yang bermasalah dengan gigi susunya, orang dewasa pun kerap kali

sering dipusingkan dengan sakit gigi yang terkadang sampai menyiksa. Gigi rusak dan

berlubang atau gusi bengkak seringkali menjadi masalah. Belum lagi

pertumbuhan gigi geraham bungsu yang kadang kala tidak pada tempatnya. Itu sungguh

menyiksa bukan?

Karena itulah mengapa pasien menginginkan gigi yang bermasalah segera ditangani dengan

pencabutan misalnya. Pencabutan atau ekstraksi gigi adalah pengambilan gigi dari soketnya di

tulang. Berikutadalah alasan mengapa gigi harus dicabut:

• Gigi Telah Rusak Parah

Jika gigi rusak karena berlubang atau patah, dokter gigi Anda akan mencoba untuk

memperbaikinya dan memulihkannya dengan menambal, memberi mahkota atau

perawatan lainnya. Kadang-kadang, bila kerusakannya terlalu luas untuk diperbaiki

maka gigiharus dicabut.

• Gigi Ekstra Yang Menganggu Gigi Lain

Beberapa orang memiliki gigi ekstra yang mendesak gigi lain dan menimbulkan
masalah baik dalam fungsi maupun estetika gigi. Untuk memperbaiki

tampilan gigi biasanya dokter menyarankan untuk dicabut apalagi untuk gigi yang

pertumbuhannya mengganggu gigilainnya.

• Menjalani Perawatan Yang Menekan Sistem Kekebalan Tubuh

Orang yang menjalani kemoterapi bisa mengembangkan infeksi gigi. Obat ini sangat

kuat dan memperlemah sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan sehingga

meningkatkan risiko infeksi. Karena itu, bila ada gigi yang tidak sehat mungkin perlu

dicabut sebagai pencegahan.

Orang yang akan menjalani transplantasi organ juga mungkin harus dicabut giginya

bila gigi itu dikhawatirkan menjadi sumber infeksi pasca transplantasi. Pasien

transplantasi organ rentan terhadap infeksi karena pasien harus meminum obat yang

menekan sistem kekebalan tubuhnya.

• Menjalani Perawatan Gigi Kosmetik

Orang yang menjalani perawatan kawat gigi mungkin perlu dicabut giginya untuk

menciptakan ruang bagi gigi yang sedang dipindahkan ke tempatnya.

• Menerima Terapi Radiasi (Radioterapi)

Orang yang menerima radiasi di kepala dan leher mungkin perlu dicabut giginya di

wilayah yang diradiasi.

• Geraham Bungsu Yang Tumbuh Mengganggu

Geraham bungsu, juga disebut geraham ketiga, sering dicabut baik sebelum atau

setelah muncul. Gigi ini umumnya tumbuh di akhir masa remaja atau di awal dua

puluhan. Geraham bungsu dapat terjebak dalam rahang dan sering harus dicabut jika
membusuk atau menyebabkan rasa sakit. Geraham bungsu juga mungkin terhalang

sebagian oleh gigi lain sehingga tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh

sepenuhnya. Hal ini dapat mengiritasi gusi, menyebabkan rasa sakit dan bengkak,

yang mengharuskan pencabutan gigi.

Jenis Ekstraksi Gigi

Ada dua jenis ekstraksi: ekstraksi gigi sederhana dan ekstraksi bedah.

Ekstraksi gigi sederhana dilakukan pada gigi yang dapat dilihat dalam mulut.

Dokter gigi umum dapat melakukan ekstraksi sederhana, dan kebanyakan dilakukan di bawah

anestesi lokal, dengan atau tanpa obat antidepresan. Dalam ekstraksi sederhana,

dokter gigi akan menjepit dengan forsep gigi dan menggoyang forsep bolak-balik untuk

mengendurkan gigi sebelum mencabutnya. Kadang-kadang, suatu alat yang disebut luxator,

yang ditempatkan antara gigi dan gusi, digunakan untuk membantu melonggarkan gigi.

Ekstraksi gigi yang melibatkan pembedahan dilakukan untuk gigi yang tidak dapat dilihat

dengan mudah di dalam mulut, baik karena patah di bawah permukaan gusi atau karena

belum tumbuh. Ekstraksi bedah biasanya dilakukan oleh dokter spesialis bedah mulut.

Pembedahan dapat dilakukan dengan bius lokal atau umum. Pasien dengan kondisi medis

khusus dan anak-anak dapat diberikan anestesi umum. Dalam ekstraksi bedah, dokter harus

membuat sayatan pada gusi Anda untuk menjangkau gigi. Dalam beberapa

kasus, gigi tersebut harus dipecah menjadi beberapa bagian sebelum dicabut.

Jika Anda membutuhkan geraham bungsu untuk dicabut, maka biasanya gigi itu akan

dikeluarkan pada saat yang sama.

Gigi atas biasanya lebih mudah dicabut dibandingkan gigi bawah. Gigiyang miring ke samping

bisa lebih sulit dicabut dibandingkan yang tumbuh vertikal. (Sumber: Majalah Kesehatan)
search terms :
gusi bengkak, obat gusi bengkak, resiko cabut gigi atas, obat buat gusi bengkak, cabut gigi
atas, obat gusi bengkak gigi berlubang, cabut gigi geraham, Resiko mencabut gigi atas, gigi
geraham rusak, gusi bengkak setelah cabut gigi, geraham bungsu berlubang, memperbaiki
gigi yang rusak, gigi geraham berlubang, cara mengobati gusi bengkak, CABUT GIGI, cara
pencabutan gigi, masalah kerusakan gigi dan gusi,pencabutan gigi berlubang, obat sakit gigi
gusi bengkak, alasan mengapa gigi perlu dicabut, gigi rusak, gigi rusak pada anak, tumbu h
an obat, obat bengkak sakit gigi untuk anak, obat bengkak sakit gigi, obat kuat gusi, mulut
bagian atas dekat geraham bengkak, menopause pencabutan gigi, Mengobati gigi susu yang
rusak, mengatasi gigi yang tumbuh miring, obat gusi bengkak gigi graham yang susa
tumbu, Obat gigi hancur jadi hitam dilihat orang, obat infeksi gusi, obat gusi bengkak gigi
gerham mau tumbuh, obat gusi bengkak gigi tumbuh, obat gusi bengkak parah, obat gusi
bengkak setelah cabut gigi, obat gusi bengkak yang sudah parah, obat gusi gigi bengkak, obat
gusi infeksi dan bengkak, obat gusi atas bengkak, obat gusi sakit setelah cabut gigi,obat bagi
gusi bengkak karena gigi tumbuh, mengatasi gigi susu rusak,mengapa sering muncul bengkak
pada gusi, KENAPA GIGI YANG BERLUBANG TIDAK DICABUT, kenapa gigi geraham
nyeri, kawat gigi apakah harus gigi dicabut, jenis pembedahan penyakit gigi, infeksi gusi
setelah cabut gigi
Artikel lain yang berhubungan :
APA PENYEBAB SAKIT GIGI DAN BAGAIMANA CARA PENANGANANNYA

Kawat Gigi Untuk Mempercantik Tampilan Gigi

MEMILIH PASTA GIGI YANG BAIK UNTUK KESEHATAN

TERAPI JERAWAT DILIHAT DARI TINGKAT KEPARAHANNYA

MANFAAT MENGUNYAH MAKANAN BAGI GIGI DAN WAJAH

CARA UNTUK MENGATASI PENYAKIT PADA BULU MATA

YOGA BIKRAM UNTUK MENGENYAHKAN TOKSIN

MENGHENTIKAN KEBIASAAN NGEMIL TENGAH MALAM

PENYAKIT BULU MATA YANG DISEBABKAN POLIOSIS DAN DISTICHIASIS

EFEK SAMPING OBAT ALERGI

Artikel Gigi Rusak Harus Dicabut, Perlukah? yang terkait di situs lainnya:
Gigi Rusak Harus Dicabut Perlukah? Women Health
Tidak hanya anakanak yang bermasalah dengan gigi susunya orang dewasa pun kerap kali
sering dipusingkan dengan sakit gigi yang terkadang sampai menyiksa. Gigi rusak dan
http://sweetspearls.com/health/gigi-rusak-harus-dicabut-perlukah/

Gigi Rusak Harus Dicabut Perlukah? serba serbi ariefew


Tidak hanya anakanak yang bermasalah dengan gigi susunya orang dewasa pun kerap kali
sering dipusingkan dengan sakit gigi yang terkadang sampai menyiksa. Gigi rusak dan
http://serbaserbi.ariefew.com/health/gigi-rusak-harus-dicabut-perlukah/

Gigi Geraham Bungsu Perlukah Dicabut? DENTIA Dental Care Center


Menurut dokter perlukah dicabut ? Karena saya takut dicabut.pertanyaan saya. apakah akar
gigi harus dicabut Gigi yg sdh rusak sebaiknya dicabut krn selain menimbulkan bau spt yg
http://www.dentiadental.com/articles/gigi-geraham-bungsu-perlukah-dicabut/

Perlukah Mencabut Gigi? TanyaDokterAnda.com


Perlukah Mencabut Gigi? diperiksa oleh Bu Dokter menurutnya gigi kita harus dicabut.
Karies adalah berlubangnya dan rusak gigi karena
http://www.tanyadokteranda.com/artikel/2008/02/perlukah-mencabut-gigi

Zaman dahulu, kawat gigi sempat menjadi trend. Sampai sekarang pun kawat gigi masih
diminati sebagai aksesori penghias gigi. Sebelum Anda memutuskan memakai kawat gigi
hanya untuk mengikuti trend, sebaiknya Anda ketahui lebih dalam dahulu apa dan bagaimana
memakai kawat gigi itu.

Kawat gigi atau bahasa kerennya disebut juga “dental braces” atau “orthodontic braces”
adalah alat yang digunakan pada bidang kedokteran gigi untuk memperbaiki
susunan gigi yang tidak teratur. Yang bisa diperbaiki oleh kawat gigi adalah susunan gigi
yang letaknya tidak pada tempatnya, bertumpuk, ada celah di antara gigi, atau letaknya
terlalu maju atau mundur.

Susunan gigi yang tidak teratur seperti itu dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti faktor
keturunan ataupun terbiasa menghisap jempol. Kelainan juga dapat timbul karena pencabutan
gigi, misalnya karena gigi berlubang sehingga terpaksa dicabut. Gigi yang dicabut tersebut
menyisakan ruang kosong dalam geraham dan dapat mempengaruhi susunan gigi geligi
lainnya (bisa ikut bergeser atau menjadi miring).

Untuk itulah kawat gigi dipasang, yaitu supaya susunan gigi geligi tersebut dapat menjadi
lebih rapih dan tidak menimbulkan kelainan. Drg. Lita R. Darmawan, spesialis kosmetik gigi
yang juga berpraktik di Klinik Kharinta, mengatakan “jika dipasang di gigi normal, kawat akan
berakibatkan gigi rata jadi aneh bentuknya”.

BUTUH BANYAK PERSIAPAN

Untuk memasang kawat gigi, butuh banyak persiapan terlebih dahulu. Sebelum pemasangan,
segala macam kerusakan gigi harus dibenahi terlebih dahulu; gigi berlubang harus ditambal
atau dicabut. Setelah itu, harus dibuat cetakan model gigi dari susunan gigi pasien, kemudian
melakukan roentgen gigi, kepala, dan wajah pasien.

Untuk tambahan, bahkan sebaiknya wajah juga difoto karena terkadang kawat dapat
mengubah bentuk wajah. Ini yang sering dilupakan oleh banyak dokter dan pasiennya.

Dari segala persiapan tersebut, semuanya harus dicatat dengan lengkap dan direncanakan
sebaik-baiknya, termasuk perkiraan biayanya. Biaya pemasangan kawat tentulah tidak murah,
mulai dari biaya pembelian kawat, biaya kontrol, biaya penggantian kawat, biaya
pemeliharaan sesudah kawat dilepas, dan mungkin saja biaya pembelian kawat tidak
permanen yang diperlukan setelah kawat permanen dilepas.

MASIH MENGANGGAP KAWAT GIGI SEBAGAI TREND?


Segala macam persiapan sebelum pemasangan kawat gigi tersebut membutuhkan uang yang
tidak sedikit. Rata-rata orang membutuhkan biaya sekitar sepuluh juta rupiah untuk
pemasangan kawat gigi. Dari jumlah uang yang besar itu, masih harus ditambah dengan rasa
sakit dan perawatan kawat gigi yang sedikit merepotkan. Oleh karena itu, sebaiknya kawat
gigi jangan dianggap sebagai suatu trend.

Namun demikian, kalau memang susunan gigi Anda bermasalah dan memerlukan
pemasangan kawat gigi, jangan pernah takut atau gentar memakai kawat gigi. Tentunya Anda
ingin memiliki gigi yang tersusun rapi, bukan?

You might also like