You are on page 1of 10

PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN

PENGEMBANGAN (RPP) DALAM KAITAN


PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI SMK
Bambang Dharmaputra
Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika

Semenjak KTSP diberlakukan, dan tuntutan guru mampu melaksanakan PTK


pada mata pelajaran yang diampunya, maka diperlukan rencana mengajar yang
baik dari guru sebelum PTK dilakukan.. RPP yang disusun dengan baik akan
memudahkan pelaksanaan PTK bagi guru.

Kata kunci: Permendiknas No 41 tahun 2007, hubungan silabus dan RPP,


penyusunan RPP, dan implementasi RPP dalam PTK

koreksi kegiatan pembelajarannya. Dengan


Tindak lanjut dari penyusunan silabus
alasan guru telah menguasai materi,
sekolah adalah penyusunan RPP menjadi
bukankah siswa akan belajar sendirinya
tanggungjawab guru yang mengajar.
dari apa yang diberikan. Kemampuan
Dalam ketentuan sertifikasi guru (2008)
siswa menyerap tergantung bakatnya
ditetapkan seorang guru harus
masing-masing, bukan kesalahan guru jika
melampirkan 5 RPP dari mata pelajaran
meraka tak dapat menguasai apa yang
yang diampunya. Pentingnya penyusunan
diberikan.
RPP seperti seorang sutradara membuat
skenario film sebelum adegan sebenarnya Anggapan guru itu mungkin benar jika
difilmkan. Walaupun ada saja kemung materi ajar dan siswa yang diajarnya tidak
kinan adegan menyimpang dari skenario, berubah dari tahun ke tahun. Ibarat mesin
tetapi sutradara profesional akan tetap pabrik, selama tuntutan produk dan bahan
memegang skenario jika ia ingin film yang baku yang diolah tidak berubah, maka
dibuatnya bermutu. tidak ada alasan harus mengganti mesin
yang baru sampai mesin itu rusak. Namun
Begitu pula seorang guru yang profesional
kenyataan yang di hadapi guru, materi ajar
akan melandasi kegiatan pembelajarannya
telah berubah sesuai tuntutan DUDI dan
pada skenario yang dibuat sebelum
masyarakatnya. Demikian pula, setiap
mengajar. Ada anggapan di kalangan
tahun guru akan menghadapi siswa yang
beberapa guru bahwa kegiatan mengajar
berbeda minat, harapan, dan kondisi
mereka sudah rutin dan sudah hafal apa
sosialnya. Hal ini tentu mendorong guru
yang harus diberikan ke siswa, sehingga
untuk menyesuaikan tuntutan profesional
membuat RPP hanya mebuang waktu. Jika
yang dituangkan dalam RPP. Guru akan
RPP diminta sekolah maka ada guru yang
membuat skenario pembelajaran, agar
enggan membuatnya, dan jika terpaksa,
siswanya berhasil.
maka dilakukan hanya untuk memenuhi
persyaratan administratif. Apalagi, mereka PERMENDIKNAS
menganggap tidak pernah ada kontrol dari NOMOR 41 TAHUN 2007
kepala sekolah maupun pengawas sekolah
tentang pelaksanaan pembelajarannya di Tuntutan guru kompeten membuat RPP
kelas Jadi ekstrimnya, tidak ada hubungan terus dituntut, baik di undang-undang
RPP dan pelaksanaan pembelajaran di No.14/2005, peraturan pemerintah Nomor
kelas. RPP hanya syarat administratif, 19 tahun 2005, maupun berbagai Peraturan
sedangkan mengajar adalah kegiatan rutin Menteri Pendidikan Nasional Republik
hari ke hari dilakukan guru. Indonesia. Ini menunjukkan serius
masyarakat menuntut guru untuk
Anggapan semacam ini mengakibatkan mempersiapkan rencana pembelajaran
mutu pembelajaran merosot ke tingkat dengan baik.
dasar, karena guru merasa tak perlu meng-

Penyusunan RPP dalam kaitan PTK di SMK (Bambang Dharmaputra) 1


Dalam Permendiknas No. 16 Tahun 2007 pembelajaran Sedangkan materi ajar pada
dijelaskan ada empat kompetensi yang RPP dapat disamakan dengan materi
harus dikuasai guru, yakni kompetensi pembelajaran pada silabus, tetapi berbeda
pedagogik, sosial, kepribadian, dan lingkup pencapaiannya.
profesional. Tuntutan pembuatan RPP Di sini berarti guru harus memperluas isi
yang baik dapat dilihat secara langsung silabus menjadi ricaian dengan tujuan
pada kompetensi pedagogik dan mengarahkan kegiatan belajar peserta
profesional. didik untuk mencapai KD. Rincian ini
Dalam Permendiknas No. 41 tahun 2007 lebih dipertegas dengan membagi kegiatan
tentang Standar Proses untuk Satuan pembelajaran atas tiga tahap, yakni
Pendidikan Dasar dan Menengah lebih pendahuluan, inti, dan penutup. Oleh
merinci lagi tugas guru dalam pelaksanaan sebab itu, RPP seorang guru dapat berbeda
pembelajaran. Dalam perencanaan proses merincinya dengan guru lain. walaupun
pembelajaran itu sendiri, peran guru silabus yang diacunya sama. Jadi untuk
terbagi dua langkah, yakni penyusunan mata pelajaran yang sama, guru satu
silabus dan RPP. Selanjutnya dikatakan dengan guru lain diperbolehkan berbeda
bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk RPP mereka, asalkan silabus yang
mengarahkan kegiatan belajar peserta digunakan sama seperti yang ditetapkan
didik dalam upaya mencapai KD. sekolah.
Setiap guru pada satuan pendidikan Pada kegiatan pembelajaran yang
berkewajiban menyusun RPP secara dilakukan guru, maka pada saat yang
lengkap dan sistematis agar pembelajaran bersamaan dapat terjadi penilaian hasil
berlangsung secara interaktif, inspiratif, belajar, sumber belajar , dan alokasi waktu
menyenangkan, menantang, memotivasi Guru waktu menyusun skenario sajian
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, dalam langkah-langkah pembelajarannya
serta memberikan ruang yang cukup tinggi akan menggunakan sumber belajar tertentu
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian atau menilai hasil belajar, dan kesemuanya
sesuai dengan bakat, minat, dan perkem terkait dalam alokasi waktu yang
bangan fisik serta psikologis peserta didik. dirancang bagi guru dan siswa.Dengan
membuat dalam bentuk matriks keempat
HUBUNGAN ANTARA komponen tersebut, maka akan nampak
SILABUS DAN RPP kapan penggunaannya dan keterkaitannya.
Secara formal silabus berisi (1) identitas Sebelum kegiatan pembelajarannya ini
mata pelajaran, (2) SK , (3) KD, (4) materi disusun, maka guru pertama kali harus
pembelajaran, (5) kegiatan pembelajaran, menetapkan tujuan pembelajaran untuk
(6) indikator pencapaian kompetensi, (7) mencapai KD yang ditetapkan. Seperti
penilaian, (8)alokasi waktu. Sedangkan tujuan instruksional lainnya, maka tujuan
RPP itu sendiri secara formal terdiri atas pembelajaran harus jelas audience (A),
(1) identitas mata pelajaran, (2) SK, (3) yakni siswanya, jelas behaviour (B) atau
KD, (4) indikator pencapaian kompetensi, kompetensi yang terbentuk akibat
(5) tujuan pembelajaran, (6) materi ajar, pembelajaran, jelas condition (C) atau
(7)alokasi waktu,(8) metode pembelajaran, indikator keberhasilan yang dituntut, dan
(9) kegiatan pembelajaran, (10) penilaian degree (D) atau derajat keberhasilan yang
hasil belajar, (11) sumber belajar. dituntut dalam KKM nya. Sering
Jadi jika diamati, semua komponen yang dipertanyaakan apa beda antara KD,
ada di silabus terdapat lagi di RPP dan indikator dengan tujuan pembelajaran di
bahkan ditambahkan dua komponen, yaitu RPP. Jelas bahwa penyusunanan tujuan
tujuan pembelajaran, dan metode pembelajaran harus memperhatikan KD

2 Pevote., Vol.3, No 5, September 2008 : 1 -10


dan indikatornya. yang dirumuskan d. melibatkan peserta didik secara
menjadi tujuan. aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran, dan
Dalam penjelasan Permendiknas No. 41
tahun 2007 dikatakan metode e. memfasilitasi peserta didik
pembelajaran bertujuan mewujudkan melakukan percobaan, di
suasana pembelajaran agar peserta didik laboratorium, studio. atau lapangan
mencapai kompetensi dasar atau Elaborasi. di mana guru diminta
seperangkat indikator yang telah
ditetapkan. Jadi metodologi ini akan a. membiasakan peserta didik
menentukan arah dan langkah kegiatan membaca, dan menulis yang
pembelajaran yang disusun guru terkait beragam melalui tugas-tugas
dengan materi ajar yang akan tertentu yang bermakna
disampaikan. Dalam Permendikans b. memfasilitasi peserta didik melalui
tersebut.metode harus disesuaikan dengan pemberian tugas, diskusi, dan lain-
karakteristik peserta didik dan mata lain untuk memunculkan gagasan
pelajaran yang dapat meliputi proses baru baik secaara lisan maupun
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. tertulis.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN c. memberikan kesempatan untuk
berpikir, menganalisis, menyelesai
Implementasi RPP akan nampak dari kan masalah, dan bertindak tanpa
pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari rasa takut
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup. Untuk itu, diusulkan d. memfasilitasi peserta didik dalam
penulis agar dibuat matrik keterkaitan pembelajaran kooperatif, dan kola
antara langkah pembelajaran, sumber boratif
belajar, penilaian, dan alokasi waktu. e. memfasilitasi peserta didik berkom
Permendiknas menutut sikap guru dalam petisi secara sehat untuk
menangani kegiatan inti ini secara meningkatkan prestasi belajar
profesional dengan mengacu pada proses
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. f. memfasilitasi peserta didik mem
Berikut ini butir-butir yang dituntut dalam buat laporan eksplorasi yang
kegiatan inti : dilakukan baik lisan maupun tertu
lis, secara individual maupun
Eksplorasi, di mana guru diminta: kelompok
a. melibatkan peserta didik mencari g. memfasilitasi peserta didik untuk
informasi tentang topik/tema menyajikan hasil kerja individual
materi yang akan dipelajari dengan maupun kelompok
prinsip alam takambang jadi guru
dan belajar dari aneka sumber h. memfasilitasi peserta didik melaku
kan pameran, turnamen, festival,
b. menggunakan beragam pendekatan serta produk yang dihasilkan
pembelajaran, media pembelajaran,
dan sumber belajar lain i. memfasilitasi peserta didik
melakukan kegiatan yang menum
c. memfasilitasi terjadinya interaksi buhkan kebanggaan dan rasa perca
antar peserta didik, antar peserta ya diri peserta didik
didik dengan guru, lingkungan, dan
sumber belajar lainnya Konfirmasi, di mana guru diminta
a. memberikan umpan balik positif
dan penguatan dalam bentuk lisan,

Penyusunan RPP dalam kaitan PTK di SMK (Bambang Dharmaputra) 3


tulisan, isyarat, maupun hadiah masalah pembelajaran yang nyata di
terhadap keberhasilan peserta didik kelasnya, maka tak perlu dilakukan PTK
oleh guru.
b. memberikan konfirmasi terhadap
hasil eksplorasi dan elaborasi Karakteristik utama PTK adanya refleksi
peserta didik melalui berbagai guru atas tindakan yang dilakukan setelah
sumber mengajar di kelasnya. Secara umum PTK
terdiri dari siklus-siklus kegiatan menurut
c. memfasilitasi peserta didik
Stringger (1996) terdiri dari look, think,
melakukan refleksi untuk memper
dan act yang berulang-ulang.
oleh pengalaman belajar yang telah
dilakukan
d. memfasilitasi peserta didik untuk
memperoleh pengalaman yang ber
makna dalam mencapai kompetensi
dasar
e. membantu menyelesaikan masalah
f. memberi acuan agar peserta didik
dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi Gambar 1 Siklus Penelitian Tindakan
g. memberi informasi untuk Suharsimi (2007) mengembangkan satu
bereksplo rasi lebih jauh siklus terdiri dari perencanaan,
h. memberikan motivasi kepada pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
peserta didik yang kurang atau Jadi sebelum PTK dilakukan, maka guru
belum berpartisipasi aktif. wajib membuat perencanaan pembelajaran
nya melalui RPP dengan baik. Selain itu,
Dalam lampiran Permendiknas No. 41
karakteristik PTK adalah kolaborasi
tahun 2007, juga dijelaskan hal apa saja
dengan teman sejawat dalam mengamati
yang dianjurkan kepada guru untuk
pelaksanaan pembelajaran guru. Tidak saja
menggalinya pada kegiatan awal dan
teman sejawat guru yang mengamati
kegiatan akhir. Demikian pula dijelaskan
tindakan pembelajaran guru, tetapi murid
tentang bagaimana penilaian hasil
pun diminta masukannya sebagai subjek
pembelajaran dan pengawasan proses
yang menerima tindakan pembelajaran
pembelajaran harusnya dilakukan.
tersebut. Tentunya guru harus menilai
Harapan pemerintah, tentunya agar kuali
prestasi siswa, apakah KKM yang telah
tas pembelajaran guru meningkat.
ditetapkan tercapai atau tidak.
IMPLEMENTASI RPP DI PTK Setelah satu siklus dilalui, yakni setelah
PTK merupakan penelitian yang satu indikator tercapai, maka guru melaku
dianjurkan untuk dilakukan guru. Dalam kan refleksi dari hasil yang diperolehnya.
Permendiknas No. 16 Tahun 2007 disebut Teman sejawat diminta memberi masukan
kan sebagai salah satu kompetensi guru berdasarkan instrumen pengamatan yang
mata pelajaran dalam mengembangkan telah disepakati lebih dahulu dan komentar
keprofesionalan secara berkelanjutan atas tindakan pembelajaran yang telah
dengan melakukan tindakan reflektif. dilakukan guru. Diskusikan langkah
Berbeda dengan penelitian lainnya, maka perbaikan yang harus dilakukan guru pada
PTK bertujuan memecahkan masalah siklus berikutnya. Demikian pula
pembelajaran yang dihadapi guru di diskusikan hasil tes prestasi siswa dengan
kelas.secara profesional. Tanpa ada membandingkan KKM yang ditetapkan
sekolah, dan masukan siswa tentang

4 Pevote., Vol.3, No 5, September 2008 : 1 -10


pembelajaran yang dilakukan dari kan masalah pembelajaran dengan fihak
instrumen yang diedarkan. Tujuan diskusi terkait.
ini adalah untuk memperbaiki perencanaan Pertanyaan berikutnya, kapan siklus PTK
pada siklus berikutnya. Oleh sebab itu, berakhir. Pada dasarnya siklus PTK
sebaiknya pada tahap refleksi ini dapat berakhir jika masalah pembelajaran yang
diajak diskusi atasan langsung dan teman diajukan terselesaikan. Guru menilai
sejawat terkait agar diperoleh refleksi yang keberhasilan itu dari tercapainya KD
sesungguhnya. Guru jangan tersinggung dalam RPP. Jadi jika semua siklus yang
andaikata ada masukan dari berbagai pihak mengukur indikator telah tercapai, maka
yang kurang menyenangkan, tetapi KD dapat disimpulkan berhasil. Siklus
renungkanlah masukan mereka itu untuk sebaiknya diakhiri, setelah pencapaian KD
perbaikan perencanaan di tingkat telah berhasil. Tetapi jika tidak tercapai
berikutnya. dilanjutkan PTK ke KD berikutnya dengan
Jadi pada siklus berkutnya, yakni pencapai cara yang sama.
an indikator kedua, maka guru harus Contoh Masalah di PTK
memperbaiki perencanaan PTK sesuai
masukan. Ada kemungkinan, masukan Sebagaimana diketahui, penelitian tindakan
yang diterima guru menuntut diadakan kelas diawali adanya permasalahan dalam
pengulangan kembali materi siklus pembelajaran yang dilakukan guru. Ini dapat
pertama. Tetapi perlu difikirkan waktu berawal dari rendahnya prestasi belajar
yang ditetapkan sekolah di silabus, dan siswa, sampai tuntutan yang berkembang di
hak anak yang telah berhasil dalam siklus masyarakat. Misalkan saja, dengan adanya
pertama. Untuk itu, diawal siklus kedua, SMK bertaraf internasional, maka tentunya
guru perlu menyampaikan hasil refleksi ada perbedaan harapan masyarkat dibanding
siklus pertama kepada murid, dan memberi SMK biasa. Ini dicirikan dengan KKM di
tugas remedial siswa yang kurang berhasil. SMK bertaraf internasional lebih tinggi diban
Intinya PTK tidak boleh menjadi alasan ding SMK biasa.
tidak tercapainya isi kurikulum sekolah, Dengan diberlakukan KTSP, maka sekolah
karena perlu pengulangan materi. Yang diperkenankan mengembangkan kurikulum
perlu diperbaiki adalah cara menangani nya sendiri, namun di lain fihak jam belajar
guru dalam kegiatan pembelajaran agar produktif berkurang dibanding adaptif.
siswa berhasil. Padahal karakteristik siswa SMK mengingin
Apakah hasil refleksi perlu memperbaiki kan praktik lebih tinggi dari sekedar teori. di
RPP yang telah dibuat, maka ini kelas. Oleh sebab itu, ada perbedaan
tergantung masalahnya. Jika kesalahan itu pandangan SMK dibanding SMU, yakni
terjadi pada penampilan guru, maka RPP pelajaran adaptif harus menunjang produktif
tak perlu dirubah dan hanya guru perlu dan kemampuan berkembang siswanya. Di
merubah penampilannya sesuai hasil SMU tidak dikenal pelajaran adaptif atau
refleksi. Jika kesalahan itu terjadi dari produktif, karena tujuannya berbeda dengan
aspek metodologis pembelajaran, maka SMK. Tujuan pendidikan di SMK adalah
guru terpaksa merevisi RPP karena ini mempersiapkan lulusannya untuk bekerja
bersifat mendasar dan strategis. Oleh sesuai bidang keahliannya. Oleh sebab itu,
sebab itu, janganlah guru mengembangkan SMK bertanggungjawab untuk menentukan
metodologis pembelajaran PTK tanpa isi kurikulum mereka sesuai harapan DUDI
pengkajian teoretik yang mendalam. dan masyarakatnya.
Renungkan kembali RPP guru sebelum Jika dilihat KTSP SMU, maka pelajaran
digunakan dalam PTK, apakah ini cukup matematika besarnya 4 jam per minggu
valid secara teoretik atau belum. Jika selama tiga tahun. Demikian pula di SMK
belum, kaji lebih mendalam dan diskusi diberikan porsi 516 jam selama tiga tahun.

Penyusunan RPP dalam kaitan PTK di SMK (Bambang Dharmaputra) 5


Ini jamnya sebanding antara SMU dan SMK, Kualifikasi Akademik dan
tetapi berbeda penanganannya. Yang dituntut Kompetensi Guru
KTSP adalah SKL SMK dan SKL Mata Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Pelajaran Matematika tercapai, bukan isi No. 20 Tahun 2007 tentang Standar
materinya harus sama dengan SMU. Penilaian Pendidikan
Berdasarkan pandangan ini, maka guru mate
matika SMKN 150 bekerjasama dengan guru Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
produktif mengusulkan silabus matematika No. 41 Tahun 2007 tentang Standar
kels X yang berbeda dengan sebelumnya. Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah
Alasan perubahan ini didasarkan, tuntutan
KKM yang tinggi (80) dan data hasil belajar Puskur Balitbangdiknas. 2007. Naskah
siswa sebelumnya hanya mencapai rata-rata Akademik. Kajian Kebijakan
65 pada rentangan penilaian 100. Demikian Kurikulum SMK
pula tuntuan penggunaan komputer di Suparman, Atwi. 1997. Desain Instruk
masyarakat sangat tinggi, sehingga perlu ada sional. Pusat Antar Universitas untuk
perubahan cara pembelajaran matematika di Peningkatan dan Pengembangan
SMK. Selanjutnya guru matematika dan guru Aktivitas Instruksional. Direktorat
produktif berkolaborasi dan mengadakan Jenderal Pendidikan Tinggi
PTK untuk meningkatkan hasil belajar Depdikbud.
siswanya. Hal ini disetujui kepala sekolah
dan ketua program studi keahlian elektronika Tatag Yuli Eko Siswono. 2008.
sehingga pada semester 1 kelas X Mencermati Kurikulum Tingkat
dilaksanakan penelitian tersebut. Satuan Pendidikan (KTSP) di
Sekolah. Universitas Negeri Surabaya:
Jurusan Matematika FMIPA
Rujukan Pustaka

Bambang Dharmaputra. 2007. PTK dan


Kolaborasi Guru SMK dengan
Mahsiswa UNJ dalam Penyelesaian
Skripsi. Jurnal Pevote Vol.2, No. 2,
April 2007 : 1-10. Jakarta: Jurusan
Teknik Elektro FT UNJ
Bambang Dharmaputra. 2007. KTSP SMK
Jurnal Pevote Vol.2, No. 3, September
2007 : 1-10. Jakarta: Jurusan Teknik
Elektro FT UNJ
Bambang Dharmaputra. 2008.
Penyusunan Silabus pda KTSP SMK.
Jurnal Pevote Vol.3 No. 4 April 2008:
1-10. Jakarta: Jurusan Teknik Elektro
FT UNJ
Dick, W., & Carey, L., 1996. The
Systematic Design of Instruction.
Illinois: Scott, Foresman and
Company
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
No. 16 Tahun 2007 tentang Standar

6 Pevote., Vol.3, No 5, September 2008 : 1 -10


RPP Matematika Kelas X
Nama Sekolah : SMK Negeri 150 Jakarta Bidang Studi Keahlian: Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahllian:: Teknik Elektronika Kompetensi Keahlian : (1) Teknik Audio Video, (2) Teknik Elektronika Industri
Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : X / 1

Standar Kompetensi : Mampu mengolah data matematika dengan komputer yang dirakit siswa (KKM = 80)
Kompetensi Dasar : Merakit komputer destop sekolah (KKM= 80)
Alokasi Waktu : 6 x ( 4 x 45) menit (24 jam pelajaran)
Indikator Pencapaian Kompetensi :
1. Mengenal komponen komputer desk top sekolah
2. Mengidentifikasi komponen di pasar komputer
3. Merakit komputer desktop sekolah

Materi Ajar : Perakitan Komputer Desktop Sekolah

Tujuan Pembelajaran: Siswa SMK semester X dapat merakit komputer desktop melalui identifikasi komputer sekolah dan tuntutan pasar dengan
prestasi belajar minimal di atas KKM KD (80)

Metode Pembelajaran:

1. Sesuai Permendiknas No. 41 tahun 2007, maka metode pembelajaran yang digunakan mengacu proses eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi dalam kegiatan intinya.
2. Dalam pencapaian indikator pertama, guru akan menggunakan media pembelajaran yang beragam melalui power point yang menarik dan
operation sheet yang mendorong siswa mencari informasi sebelum merakit komputer,.
3. Dalam pencapaian indikator kedua, guru membagi siswa dalam kelompok kecil untuk mendiskusikan komponen komputer desktop
sekolah dan peluang pengembangannya di pasar komputer
4. Dalam pencapaian indikator ketiga, guru mempersilahkan siswa membongkar komputer desktop yang telah diidentifikasi terdahulu, dan
kemudian merakit kembali serta menginstal DOS untuk menjamin komputer berfungsi kembali. Akhirnya siswa diminta untuk membuat
laporan perakitan dan peluang pengembangannya.

Penyusunan RPP dalam kaitan PTK di SMK (Bambang Dharmaputra) 7


Kegiatan Pembelajaran

Langkah Pembelajaran Sumber Belajar Penilaian hasil Belajar Alokasi Waktu (menit)
Guru Siswa Total
Kegiatan Pendahuluan
1. Menyiapkan peserta didik siap mengikuti - - 1 4 5
proses pembelajaran
2. Menjelaskan KD dan Indikator yang ingin 1. Tranparansi (T) 1 s/d 4 1. Lembar Pengamatan guru 5 10 15
dicapai serta tanya jawab kolaborator (LPGK)
3. Membagi dan menjelaskan lembar 1. T perakitan komputer desktop 1. LPGK 10 15 25
transparansi, lembar informasi (LI), dan Job sekolah
Sheet (JS) yang diikuti tanya jawab tugas
2. LI komponen komputer
dengan siswa
3. JS perakitan kompter
Kegiatan Inti Indikator Pertama
1. Menjelaskan cara kerja, komponen komputer 1 T 5 s/d 20 1. LPGK 20 25 45
desktop sekolah. dan tanya jawab tentang
2.Desktop yang dijadikan model
komputer di pasar
penjelasan
2. Membagi kelompok 1 komputer dua orang 1. JS Komputer 1. LPGK 20 60 90
yang kemudian diminta mengidentifikasi
2. LI Komputer 2. LP Guru
komponen yang ada dengan membandingkan
Mengajar
data komponen yang tersedia di LI. 3. Komputer desktop 16
perangkat
3. Menganalisis cara membongkar komponen 1. JS Komputer 1. LPGK
agar tidak terjadi kerusakan waktu perakitan
2. LI Komputer 2. LP Guru
ulang.
Mengajar
3. Komputer desktop 16
perangkat
4. Membuat laporan akhir JS dalam kelompok 1. JS Komputer 1. LPGK 10 45 55
dan mengizinkan mereka berdiskusi dengan
2. LI Komputer 2. LP Guru
teman asalkan tertib.
Mengajar
3. Komputer desktop 16

8 Pevote., Vol.3, No 5, September 2008 : 1 -10


Langkah Pembelajaran Sumber Belajar Penilaian hasil Belajar Alokasi Waktu (menit)
Guru Siswa Total
Kegiatan Inti Indikator Pertama
5. Mengumpulkan job sheet dan dilanjutkan tes 1. LPGK 5 30 35
tertulis dan mengisi lembar instrumen evaluasi
2. Lembar tes tertulis
diri siswa (LIED)
3. Lembar LIED
Kegiatan Inti Indikator Kedua
1. Membahas hasil tes 1 dan tugas remedial 1. Hasil tes tertulis 1. LPGK 20 25 45
bagi yang KKM< 80
2. Menjelaskan teknik menggunakan internet & 1. T 21 s/d 30 1. LPGK 30 60 90
data pasar dalam mencari komponen yang akan
2. JS Komputer 2. LP Guru Mengajar
dirakit
3. LI Komputer
4. Jaringan Internet
3. Berdiskusi tentang berbagai komponen yang 1. JS Komputer 1. LPGK 30 60 90
ada di pasar dan implikasi jika diterapkan
2. LI Komputer 2. LP Guru Mengajar
3. Jaringan internet
4. Membuat laporan akhir JS dalam kelompok 1. JS Komputer 1. LPGK 30 60 90
dan rencana akhir perakitan komputer
2. LI Komputer 2. LP Guru Mengajar
3. Komputer yang akan dirakit
5. Mengumpulkan job sheet dan dilanjutkan tes 1. LPGK 20 25 45
tertulis dan mengisi lembar instrumen evaluasi
2. Lembar tes tertulis
diri siswa (LIED). Tes praktik dilihat dari hasil
pengisian job sheet siswa 3. Lembar LIED

Penyusunan RPP dalam kaitan PTK di SMK (Bambang Dharmaputra) 9


Langkah Pembelajaran Sumber Belajar Penilaian hasil Belajar Alokasi Waktu (menit)
Guru Siswa Total
Kegiatan Inti Indikator Ketiga
1. Membahas hasil tes 2 dan tugas remedial 1. Hasil tes tertulis dan praktik 1. LPGK 20 25 45
bagi yang KKM< 77
2. Menjelaskan teknik merakit dan menyimpan 1. T 31 s/d 40 1. LPGK 30 60 90
data dan menginstal ulang hard disk komputer
2. JS Komputer 2. LP Guru Mengajar
sekolah
3. LI Komputer
4. Desktop yang dijadikan model
penjelasan
3. Membongkar, merakit ulang, menympan 1. JS Komputer 1. LPGK 30 90 120
data, dan menginstal ulang progam dan
2. LI Komputer 2. LP Guru Mengajar
memasukkan DOS agar komputer berfungsi
3. Komputer desktop 16
perangkat untuk dirakit
4. Mengumpulkan job sheet dan mengisi 1. LPGK 20 25 45
lembar instrumen evaluasi diri siswa (LIED).
2. Lembar tes tertulis
Tes praktik dilihat dari hasil pengisian job sheet
siswa 3. Lembar LIED
Kegiatan Penutup
1. Memberi umpan balik pbm yang telah 1. LPGK 10 15 25
dilakukan dan mempersilahkan siswa
menanggapi
2. Menyampaikan rencana pembelajaran pada 1. LPGK 10 10 20
pertemuan berikutnya

Penyusun RPP
Guru Produktif KK Teknik Elektronika Industri Guru Metamatika KK Teknik Elektronika Industri
Disyahkan: Jakarta, 15 Juli 2006
Ketua KK Teknik Audio Video Ketua KK Teknik Elektronika Industri Kepala Sekolah SMPN 150

10 Pevote., Vol.3, No 5, September 2008 : 1 -10

You might also like