Professional Documents
Culture Documents
Langkah VII
Menganalisis Tujuan Pembelajaran
Asas: Pancasila sebagai landasan idil dan UUD 1945 sebagai landasan Strukturil.
Jika membahas masalah etika kedokteran, maka tidak akan terlepas dari kode etik
kedokteran. Peran kode etik kedokteran adalah:
1. sebagai pedoman bagi dokter dalam menjalankan profesi dokternya agar terhindar
dari tuntutan pasien.
2. menjelaskan kewajiban kewajiban dokter sebagaimana tercantum pada kode etik
kedokteran indonesia
3. sebagai landasan atau pegangan bagi dokter dalam menjalankan dan menentukan
tindakan medis atau non medis pada pasien
4. menjelaskan sumpah dokter.
5. dengan adanya kode etik kedokteran indonesia, maka masalah yang sering
muncul pada profesi kedokteran dapat di minimalisir bahkan bisa di hilangkan.
2.Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila, sesuai
dengan martabat pekerjaan saya sebagai dokter.
LAPORAN TUTORIAL MINGGU 3 SKENARIO 3
3.Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur profesi
kedokteran.
4.Saya akan merahasiakan segala sessuatu yang saya ketahui karena keprofesiaan
saya.
5.Saya tidak akan mempergunakan pengetahuan dokter saya untuk sesuatu yang
bertentangan dengan perikemanusiaan, sekalipun diancam.
6.Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan.
8.Saya akan berikhtiar dengan sungguh sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh
pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, gender, politik, kedudukan sosial
dan jenis penyakit dalam menunaikan kewajiban terhadap pasien.
9.Saya akan memberi kepada guru guru saya penghormatan dan pernyataan terima
kasih yang selayaknya.
12.Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh sungguh dan dengan mempertaruhkan
kehormatan diri saya.
-Hak menolak tindakan medis yang bertentangan dengan hukum, agama, dan nurani
-Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar dan kebutuhan medis pasien
-Merujuk pasien ke dokter lain yang mempunyai keahlian yang lebih baik apabila tidak
mampu
Dalam Undang-Undang Praktek Kedokteran RI no. 29 tahun 2004 terdapat hak dan
kewajiban pasien, yaitu :
LAPORAN TUTORIAL MINGGU 3 SKENARIO 3
Hak Pasien
1. Hak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
rumah sakit.
2. Hak atas pelayanan yang manusiawi, adil, dan jujur.
3. Hak untuk mendapatkan pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar
profesi kedokteran/kedokteran gigi dan tanpa diskriminasi.
4. Hak memperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan.
5. Hak untuk memilih dokter dan kelas keperawatan sesuai dengan keinginannya
dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
6. Hak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinik dan
pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.
7. Hak atas “second opinion” / meminta pendapat dokter /doter gigi lain.
8. Hak atas “privacy” dan kerahasiaan penyakit yang dideritanya termasuk data-data
medisnya kecuali apabila ditentukan berbeda menurut peraturan yang berlaku.
9. Hak untuk memperoleh informasi/ penjelasan secara lengkap tentang tindakan
medik yang akan dilakukan terhadap dirinya.
10. Hak memberikan persetujuan atas tindakan yang dilakukan oleh dokter sehubung
dengan penyakit yang dideritanya.
11. Hak untuk menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan
mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah
memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.
12. Hak didampingi keluarganya dan atau penasehatnya dalam beribadat dan atau
masalah lainnya (dalam keadaan kritis atau menjelang kematian).
13. Hak beribadat menurut agama dan kepercayaannya selama tidak mengganggu
ketertiban umum / pasien lainnya.
14. Hak atas keamanan dan keselamatan selama perawatan di rumah sakit.
15. Hak untuk mengajukan usul, saran, perbaikan atas pelayanan rumah sakit
terhadap dirinya.
16. Hak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.
17. Hak transparasi biaya pengobatan/ tindakan medis yang akan dilakukan terhadap
dirinya (memeriksa dan mendapatkan penjelasan pembayaran).
18. Hak akses / “inzage” kepada rekam medis / hak atas kandungan isi rekam medis
miliknya.
LAPORAN TUTORIAL MINGGU 3 SKENARIO 3
Kewajiban Pasien
1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya kepada dokter yang merawat.
2. Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter atau dokter gigi dan perawat dalam
pengobatannya.
3. Mematuhi ketentuan/peraturan dan tata tertib yang berlaku di rumah sakit.
4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterimanya.
5. Memenuhi hal-hal yang telah disepakati /perjanjian yang telah dibuatnya.
5. Informed Consent
Merupakan proses komunikasi, bukan formulir. Formulir merupakan dokumen terhadap
apa yang disepakati bersama antara dokter-pasien dimana sudah terdapat dialog antara
dokter-pasien (a communication process)
o Keadaan normal
o Keadaan darurat
• Lisan
Menyampaikan kepada pasien terlebih dahulu tindakan apa yang akan
dilakukan supaya tidak terjadi salah pengertian.
• Tulisan
Bila tindakan yang mengandung resiko
Contoh: tindakan pembedahan
II. Informasi
Bagian yang tepenting dalam Informed consent
Dalam Permenkes No. 585 tahun 1989 tentang Informed consent dinyatakan bahwa
dokter harus menyampaikan informasi kepada pasien/ keluarga pasien diminta atau tidak
diminta. Jadi informasi harus disampaikan.
2. Risiko
Risiko yang wajib disampaikan:
a. Risiko yang melekat pada tindakan kedoteran tersebut
b. Risiko yang idak bisa diperkirakan sebelumnya
3. Alternative
LAPORAN TUTORIAL MINGGU 3 SKENARIO 3
Dokter harus mengungkapkan beberapa alternative dalam proses diagnosis dan terapi.
Ia harus menjelaskan prosedur, manfaat, kerugian, dan bahaya yang ditimbulkan dari
beberapa pilihan tersebut.
4. Rujukan / konsultasi
Dokter berkewajiban melakukan rujukan apabila ia menyadari bahwa kemampuan
dan pengetahuan yang ia miliki kurang untuk melaksanakan terapi pada pasien-pasien
tertentu.
5. Prognosis
Pasien berhak mengetahui semua prognosis, komplikasi, sekuele, ketidaknyamanan,
biaya, kesulitan dan risiko dari setiap pilihan termasuk tidak mendapat pengobatan atau
tindakan apapun. Pasien juga berhak mengetahui apa yang diharapkan dari dan apa yang
terjadi dengan mereka. Semua ini berdasarkan atas kejadian-kejadian beralasan yang
dapat diduga oleh dokter.
2. Therapeutic previlage
• Bila pengungkapan risiko akan menimbulkan kerugian lebih besar kepada
pasien
• Bila secara psikologis akan mempengaruhi emosi pasien yang sakit berat
• bila pasen secara psikis berada dalam ketakutan, sehingga pemberitahuan akan
memberi dampak negatif Pengecualian untuk menahan informasi
III. Persetujuan
Inti dari persetujuan adalah persetujuan haruslah didapat sesudah pasien mendapat
informasi.
Yang berhak memberikan persetujuan adalah pasien yang sudah dewasa diatas 21 tahun /
sudah menikah & dalam keadaan sehat mental.
IV. Penolakan.
Tidak selamanya pasien setuju dengan tindakan medik yang akan dilakukan dokter.
Dalam situasi demikian, kalangan dokter harus memahami bahwa pasien mempunyai hak
untuk menolak usul tindakan.
Bila dokter gagal dalam meyakinkan pasien pada alternatif tindakan yang diperlukan,
untuk keamanan dikemudian hari, sebaiknya dokter atau rumah skait meminta pasien
LAPORAN TUTORIAL MINGGU 3 SKENARIO 3
menandatangani surat penolakan terhadap anjuran tindakan medik. Dengan demikian, apa
yang terjadi dikemudian hari tidak menjadi tanggung jawab dokter atau rumah sakit.
Disiplin adalah suatu latihan, training, pengontrolan, pengawasan, dan ajaran untuk
menciptakan suatu sikap(tindak) yang menyangkut juga bidang moral , fisik, atau
pengembangan mental yang menuju ke suatu arah ketertiban mental
Dalam disiplin kedokteran juga terdapat norma disiplin yang memuat standar profesi
( kompetensi dan perilaku ). Pelanggaran berupa melanggar standar profesi kedokteran
( benar – salah ). Kualitas profesi berupa layanan dan perilaku seorang dokter dan
berhubungan dengan kehormatan profesi.
Arti lain disiplin adalah tata tertib. Bagi yang melanggarnya ada sangsi yang bisa
berbentuk :
LAPORAN TUTORIAL MINGGU 3 SKENARIO 3
Kriteria:
Beneficence
LAPORAN TUTORIAL MINGGU 3 SKENARIO 3
Nonmalaficence
Otonomi
3. Berterus terang
4. Menghargai privasi
11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi
Justice
3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama
13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten
14. Tidak member beban berat secara tidak merata tanpa alas an tepat/sah
16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status social, dsb
1. Kejujuran
2. Kesetiaan
LAPORAN TUTORIAL MINGGU 3 SKENARIO 3
3. Privacy
4. Konfidensialitas
5. Menghormati kontrak
6. Ketulusan
7. Menghindari membunuh
Dalam kaidah dasar bioetika, juga terdapat “Asas Prima Facie”. Asas Prima Facie
merpakan pemilihan satu kaidah dasar bioetika terabsah sesuai konteks (data) yang ada
pada kasus yang sedang ditangani.
Helsinki, 1964
Muatan UU Kesehatan No 23 tahun 1992:
Salah satu upaya pembangunan kesehatan:
1.Kurasi---Penyembuhan
2.Promotif---peningkatan derajat kesehatan
3.Prevensi---Pencegahan
4. Rehabilitasi---Pemulihan
Untuk mencapai keadaan sejahtera badan, jiwa, sosial---agar hidup produktif secara
sosial dan ekonomis