You are on page 1of 3

Seorang laki-laki 60 tahun, pensiunan polisi lalu lintas.

Sewaktu masih
berdinas pasien sering terpapar sinar matahari. Seorang polisi biasanya bekerja di jalan
dengan terik matahari. Melihat umurnya yang telah mencapai usia 60 tahun, maka paparan sinar
tentu telah terjadi sangat lama. Sinar matahari memiliki beberapa dampak , terutama pada kulit.
Sel-sel pada kulit yang terpapar sinar matahari dapat mengalami gangguan kemudian bermutasi
dan terjadi pertumbuhan sel yang abnormal. Kejadian ini juga berkaitan dengan lamanya
paparan.

Bintil-bintil kehitaman di wajah. Bintil dapat terjadi ketika FGFR3 di reseptor


transmembran tyrosin kinase mengalami mutasi. Mutasi ini menyebabkan regulasi pertumbuhan,
diferensiasi, migrasi, dan pertumbuhan sel terganggu kemudian bermanifestasi sebagai bintil.
Salah satu penyebab mutasi FGFR3 adalah paparan sinar matahari.

Bintil semakin banyak dan berwarna gelap seperti tahi lalat. Tahi lalat atau
nevus pigmentosus berwarna gelap karena terjadi hiperpigmentasi. Namun pada nevus, tidak
terdapat bintil. Pada nevus tidak terjadi peninggian pada kulit, hanya mengalami hiperpigmentasi
berwarna coklat sampai hitam. Perubahan warna dapat disebabkan karena proliferasi keratinosit
yang disebabkan paparan sinar matahari kronis. Proliferasi keratinosit dilanjutkan dengan
aktivasi melanosit di sekitarnya kemudian mensekresikan melanocyte-stimulating cytokines yang
merangsang keluarnya endotelin-1. Endotelin-1 menstimulasi ganda, yaitu pada sintesis DNA
dan melanisasi pada melanosit manusia.

Ujud Kelainan Kulit (UKK) papul, hiperpigmentasi, permukaan verukosa.


Papul adalah penonjolan pada kulit dengan diameter kurang dari 1 cm. verukosa adalah
proliferasi non virus yang menyerupai kutil . beberapa diagnosis diferensial dari anamnesis dan
pemeriksaan fisik yang diperoleh adalah keratosis seboroik, nevus pigmentosus, basalioma,
lentigo, veruka vulgaris, rosasea, dan melasma.

Keratosis seboroik merupakan tumor jinak pada kulit yang muncul pada orang
tua. Manifestasi klinis yang terdapat adalah lesi yang berbentuk lingkaran, lebih tinggi dari
jaringan sekitarnya dengan permukaan verukosa. Lesi dapat berukuran dari beberapa millimeter
sampai beberapa centimeter, tergantung dari perjalanan penyakitnya. Lesi ini bisa didapatkan di
bagian tubuh manapun, namun lebih sering di bagian wajah dan punggung atas. Warna lesi bisa
coklat kehitaman, kuning, ataupun keputih-putihan.

Nevus pigmentosus merupakan tumor jinak dari sel melanosit . nevus adalah
tumor yang paling sering muncul pada manusia. Dapat timbul saat lahir atau segera setelah lahir.
Gambaran dari nevus adalah makula hiperpigmentasi yang dapat berukuran dari beberapa
millimeter sampai beberapa centimeter. Terkadang terdapat rambut diatas makula tersebut.
Nevus dapat bertumbuh dan semakin melebar, tetapi dapat pula tidak. Nevus paling banyak
dijumpai pada dewasa muda dan jumlahnya menurun pada orang tua.

Basalioma merupakan kanker kulit yang paling sering ditemukan dan berasal dari
lapisan epidermis di bagian lamina basalis. Basalioma terdapat pada bagian-bagian yang paling
sering terkena sinar matahari seperti wajah, leher, dan kepala. Tumor ini ditandai oleh nodul
eritromatosa, halus dan seperti mutiara, bagian tengah mengalami ulserasi dan perdarahan,
meninggi dan memiliki pembuluh telangiektatik pada permukannya.

Lentigo adalah hiperpigmentasi yang berbentuk bercak kecil-kecil yang berwarna


coklat kehitaman. Bercak muncul sedikit dan semakin lama semakin banyak pada bagian yang
sering terpapar sinar matahari.

Verruca vulgaris (kutil) biasanya disebabkan oleh infeksi virus Human Papilloma
Virus (HPV). Kutil adalah papul jinak yang timbul di bagian mana saja dari kulit. Gambaran
klinisnya dapat berbentuk datar atau bulat, besar atau kecil, warnanya putih-kelabu hingga
kuning-kecoklatan dengan permukaan seperti batu kerikil yang kasar. Bentuknya dapat seperti
kembang kol yang biasanya terdapat di daerah genital.

Rosacea adalah peradangan kronis terutama di kulit wajah (pipi, dagu, dahi,
hidung), tetapi dapat muncul pada telinga, leher, dada dan kepala. Gejala dari rosacea adalah
daerah merah di wajah. Kecil, benjolan merah atau pustula pada hidung, pipi, dahi dan dagu.
Merah, bulat hidung (rhinophyma). Terlihat pembuluh darah kecil di hidung dan pipi
(telangiectasia). Sensasi terbakar atau seperti pasir di mata. Kecenderungan untuk memerah atau
merah mudah
Melasma adalah hipermelanosis yang simetris berupa makula yang berwarna
coklat muda sampai coklat tua dan yang terdapat pada daerah-daerah kulit yang terbuka. Faktor
penyebab yang banyak dari melasma adalah pengaruh genetik, sinar ultra violet, dan hormon sex
wanita. Lesi pada melasma berupa makula berwarna coklat muda atau coklat tua berbatas tegas
dengan tepi tidak teratur. Sering pada pipi dan hidung (pola malar) terdapat pada dagu (pola
mandibula) dipelipis, dahi, alis dan bibir atas (pola sentrofasia).

Dari diagnosis diferensial, yang paling mendekati dengan anamnesis dan


pemeriksaan fisik pasien adalah keratosis seboroik. Keratosis seboroik paling banyak ditemukan
pada orang tua dan terdapat faktor paparan sinar matahari. Ujud Kelainan Kulit (UKK) keratosis
seboroik cocok dengan gejala pasien yaitu papul hiperpigmentasii dan terdapat paling banyak di
wajah, dan tidak menimbulkan keluhan.

Bedah listrik elektrokauter merupakan suatu tindakan bedah menggunakan alat


bedah listrik yang dapat membangkitkan aliran listrik terkontrol untuk menghasilkan detruksi
jaringan yang selektif. Bedah listrik ini merupakan salah satu penatalaksanaan untuk keratitis
seboroik.

Obat antibiotika dan analgetik oral biasanya diberikan setelah dilakukan


tindakan bedah listrik elektrokauter. Antibiotika digunakan untuk mencegah timbulnya infeksi
sekunder dari luka yang ditimbulkan setelah tindakan bedah. Sedangkan analgetik diberikan
untuk mengurangi rasa sakit setelah tindakan bedah.

Melindungi diri dari sinar matahari langsung. Karena salah satu sebab
munculnya keratitis seboroik adalah faktor paparan sinar matahari, maka dokter menganjurkan
untuk menghindari sinar matahari langsung agar tidak timbul lagi papul dari keratitis seboroik.
Sinar matahari langsung mengandung radiasi sinar UVA dan UVB yang dapat bersifat
karsinogenik dann memicu keabnormalan sel-sel kulit.

You might also like