You are on page 1of 38

11/27/2008

TRAKTUS GASTROINTESTINAL

dr. Sianny Suryawati

Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran


Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

1
11/27/2008

INERVASI NEURONAL
1. PLEXUS MYENTERIC AUERBACH
Pada lapisanotot sirkuler luar, longitudinal, dan
middle
2. PLEXUS SUBMUKOSA MEISSNER
Pada lapisan otot sirkuler bagian luminal

Preganglion  parasimpatis  n. vagus


Postganglion  simpatis

HORMONAL
1. Endokrin  aliran darah
• Peptida
• Disintesa oleh sel-sel endokrin di mukosa
• Hormon gastrin
2. Parakrin  sel sekitar
• Histamin

2
11/27/2008

FUNGSI GIT (FARMAKOLOGIS)

• Sekresi cairan lambung


• Vomitting / emesis / muntah
• Motilitas bowel dan ekspulsi faeces
• Pembentukan dan ekskresi empedu

SEKRESI CAIRAN LAMBUNG

• Sel chief/sel peptik  pepsinogen


• Sel parietal/sel oxyntic  Hcl
• Mucus secreting cells  mukus

Jumlah sekresi cairan lambung + 2,5 lt/hr

3
11/27/2008

REGULASI SEKRESI ASAM LAMBUNG oleh SEL


PARIETAL

Stimulan sekresi
• Gastrin (hormon endokrin)
• Asetilkolin (neurotransmitter)
• Histamin (hormon parakrin)

Asam lambung
• Larutan isotonik HCl (150 mmol/lt)
• pH < 1
• Disekresi dari sel parietal oleh pompa proton

4
11/27/2008

HIPOTESA “ONE CELL” DAN “TWO CELLS”

GASTRIN
• Hormon peptida
• Disintesa oleh sel endothelium di mukosa antrum
lambung dan duodenum  sirkulasi darah portal
• Efek utama : stimulasi sekresi asam lambung oleh sel
parietal
• Efek tidak langsung : meningkatkan sekresi
pepsinogen, menstimulasi aliran darah dan motilitas
lambung
• Reseptor gastrin dapat diblok oleh proglumide

5
11/27/2008

Kontrol release gastrin


• Mediator neuronal
• Mediator blood-borne
• Isi lambung  asam amino, peptida kecil, susu,
cairan garam kalsium
• Sekresi dihambat  pH <= 2,5
• Gastrinoma  sekresi gastrin berlebihan  asam
lambung berlebihan  sindroma Zollinger-Ellison

ASETILKOLIN
• Disekresi neuron parasimpatik
• Stimulasi reseptor muskarinik spesifik pada
permukaan sel parietal dan mast cell

HISTAMIN
• Disekresi oleh mast cell a di dekat sel parietal
• Sel parietal a mpy reseptor H-2
• Gastrin dan asetilkolin a meningkatkan release
histamin

6
11/27/2008

Ulkus peptik
Mekanisme perusak mukosa Mekanisme pelindung mukosa

Asam lambung
Pepsin
NSAIDs Mukus
H. pylori Bikarbonat
Prostaglandin

OBAT-OBAT UTK SEKRESI ASAM LAMBUNG


OBAT SEKRESI
ASAM LAMBUNG

PENETRALISIR PENGHAMBAT PELINDUNG STIMULAN


ASAM SEKRESI MUKOSA SEKRESI

Antacida Bismuth
chelate Sucralfat

Antagonis Pentagastrin
Proton Pump
Antagonis H2 Reseptor
Inhibitor
muskarinik

7
11/27/2008

ANTACIDA
• Menetralisir asam lambung
• Menghambat aktivitas pepsin
• Efektif utk ulkus duodenum
• Kurang efektif untuk ulkus lambung
• Mempunyai efek melindungi mukosa

Beberapa preparat antacida :


Magnesium Hidroksida
• Bubuk insoluble  MgCl di lambung
• Tidak menyebabkan alkalosis sistemik 
absorpsi ion Mg di usus jelek

Magnesium trisilikat
• Dengan Hcl  MgCl dan koloidal silica
• Memperpanjang efek antacida
• Mengadsorpsi pepsin

8
11/27/2008

Aluminium hidroksida

• Di lambung  aluminium klorida


• Di usus  Cl direlease  direabsorpsi
• Meningkatkan pH cairan lambung
• Mengadsorpsi pepsin
• Koloidal Al(OH)3 + fosfat  meningkatkan
ekskresi fosfat di faeces  prevensi dan terapi
batu ginjal fosfatik

Sodium bikarbonat

• Mula kerjanya cepat


• Dapat meningkatkan pH lambung  7.4
• CO2 yang dibebaskan  gas  stimulasi
sekresi gastrin  peningkatan sekunder
sekresi asam
• Kadang2 diabsorpsi di usus halus 
kontraindikasi utk px yang harus membatasi
intake garam

9
11/27/2008

Alginates
• Kadang2 dikombinasi dg antacida 
meningkatkan adherence mukosa esofagus
• Untuk terapi refluks esofagitis

Penggunaan antacida :
• Dispepsia
• Pereda simptomatis ulkus peptik
• Obat tambahan a mempercepat
penyembuhan ulkus peptik

ANTISEKRETORI

Antagonis reseptor H2
• Menghambat kerja histamin secara kompetitif
• Menghambat sekresi asam krn Ach
• Menurunkan volume cairan lambung
• Menurunkan sekresi pepsin
• Mempercepat penyembuhan ulkus duod.
• Bila terapi dihentikan  relaps
• Utk mencegah relaps  terapi jangka panjang

10
11/27/2008

Farmakokinetik :
• Per oral, absorpsi baik
• Cimetidine, ranitidine  sediaan im, iv
• T1/2 cimetidine < ranitidine < famotidine, nizatidine
• Dosis : Cimetidine 3 x 200 mg
Ranitidine 2 x 150 mg
Famotidine 1 x 20 mg
Nizatidine 1 x 150 mg
• Efek samping  jarang terjadi, al : diare, dizziness,
nyeri otot, rash, hipergastrinemia

• Cimetidine  mengikat reseptor androgen dan


menurunkan katabolisme estradiol  ginekomasti
dan penurunan fungsi seksual pria
• Juga menghambat sitokrom P-450  menghambat
metabolisme berbagai obat
• Cimetidine  confusion pada orang tua

11
11/27/2008

PROTON PUMP INHIBITOR

• Prototip : Omeprazole
• Memblok H+/K+ATPase a ireversibel
• Menghambat sekresi asam lambung basal dan
krn stimulasi
• Inaktif pd pH normal a terakumulasi pada
lingkungan asam a tereaktifasi pd pH <3

12
11/27/2008

Farmakodinamik :
• Per oral, kapsul salut enterik
• Cepat dieliminasi
• Metabolisme sempurna  senyawa inaktif
• T1/2 sktr 1 jam  dosis tunggal dpt mempengaruhi
sekresi asam s/d 2-3 hr
• Pemberian tiap hari  plateau  efek antisekretori >
5 hari
• Efek samping  jarang, a.l : sakit kepala, diare, rash,
dizziness, somnolen, mental confusion, impotensi,
ginekomasti, nyeri otot dan persendian

ANTAGONIS RESEPTOR MUSKARINIK

• Prototip : Pirenzepin
• Bekerja spesifik pada reseptor M1 a efek
minimal terhadap jantung, mata, bladder
• Per oral
• ES : 20% px a mulut kering, penglihatan kabur
• Dosis : 2 x 2 tab/hr

13
11/27/2008

SITOPROTEKTIF
• Meningkatkan mekanisme perlindungan
mukosa
• Merupakan barrier fisik pada permukaan
ulkus

14
11/27/2008

Bismuth chelate
• Dapat untuk terapi H. pylori
• Kombinasi dg metronidazole dan tetrasiklin 
menurunkan insidens relaps
• Cara kerja : melindungi mukosa, melapisi dasar ulkus,
mengadsorpsi pepsin, meningkatkan sintesa
prostaglandin lokal dan sekresi bikarbonat
• P.o. , sedikit diabsorpsi, ekskresi via urine
• Ekskresi ginjal menurun peningkatan kadar
bismuth di plasma  ensefalopati
• ES : mual, muntah, lidah&faeces berwarna gelap

SUCRALFAT
• Kompleks Al(OH)3 dan sulfat sukrose
• Sucralfat + asam  release aluminium  mengikat
senyawa yg bermuatan positif kuat a.l protein 
melekat pd mukosa yg rusak dan normal
• Membentuk kompleks gel dgn mukus 
menurunkan degradasi mukus oleh pepsin dan
menghalangi difusi ion hidrogen
• Menghambat efek pepsin
• Menstimulasi mekanisme proteksi mukosa oleh
mukus, bikarbonat, dan prostaglandin

15
11/27/2008

Farmakodinamik :
• P.o , 4 x 500 – 1000 mg, sebelum makan
• Aktivasi memerlukan lingkungan yg asam
• Menurunkan absorpsi obat, a. l. fluoroquinolon,
teofilin, tetrasiklin, digoksin, amitriptilin
• ES : konstipasi, mulut kering, nausea, vomitting, sakit
kepala, rash

MISOPROSTOL
• Analog PGE1 yang stabil
• Bekerja langsung pada sel parietal
• Meningkatkan dan mempertahankan aliran darah
mukosa dan meningkatkan sekresi mukus dan
bikarbonat
• Menghambat sekresi asam lambung basal dan krn
stimulasi (makanan, histamin, pentagastrin, kafein)
• Pemberian p.o, utk mencegah kerusakan lambung
krn pemberian NSAIDs
• ES : diare, kram perut, kontraksi uterus

16
11/27/2008

STIMULAN SEKRESI
• Pentagastrin
• Efek fisiologis  gastrin endogen
• Efek non fisiologis 
1. stimulasi sekresi pankreas
2. kontraksi otot polos sfingter esofagus bawah,
kandung empedu, intestin, kolon
3. menghambat pengosongan lambung dan absorpsi
glukosa & elektrolit pd usus halus
• Penggunaan : diagnostik  dosis tunggal 6 g/kg,
sc atau iv
• ES : nausea, perasaan ingin BAB, flushing, takikardi,
dizziness, reaksi hipersensitif

VOMITTING / MUNTAH
• Melibatkan otot respiratori somatik, otot
abdominal, otot GIT involunter
• Ada 2 bagian saraf pusat yg mengatur refleks
muntah di medula :
1. Pusat muntah mengontrol pergerakan otot
polos dan otot bergaris yg terlibat pada proses
muntah
2. Chemoreceptor trigger zone (CTZ)  pada area
postrema di dasar ventrikel IV, dekat nuclei vagal

17
11/27/2008

Stimulus Muntah

18
11/27/2008

Neurotansmiter pada proses muntah :


• Asetilkolin
• histamin
• 5-hidroksitriptamin (serotonin)
• Dopamin

Senyawa lain :
• Enkephalin  bkj pd reseptor di CTZ dan -reseptor
di pusat muntah
• Obat sitotoksik  menghambat enzim yg memecah
enkephalin di CTZ

OBAT EMETIK
• Pada keadaan yg memerlukan stimulasi muntah, mis.
keracunan
• KI : px tidak sadar, keracunan zat korosif
• Ipecacuanha  lokal pada lambung  emetin dan
cephaeline
• Apomorfin  utk penelitian  bkj di CTZ
• Cooper sulphate  lokal di lambung

19
11/27/2008

OBAT ANTIEMETIK
• Antagonis reseptor H1
• Antagonis reseptor muskarinik
• Antagonis reseptor dopamin
• Antagonis reseptor serotonin
• Cannabinoid
• Steroid

20
11/27/2008

Antagonis reseptor H1
• Cinnarizine, cyclizine, dimenhydrinate, promethazine
• Tidak dapat digunakan utk mual-muntah krn rangsangan
pada CTZ
• Efektif utk mabuk kendaraan dan mual-muntah krn
rangsangan pada lambung
• Diberikan sebelum timbul gejala mual-muntah
• Puncak antiemetik : 4 jam, bertahan selama 24 jam
• KI : wanita hamil trimester I (kec. Promethazine)

Antagonis reseptor muskarinik

• Hyoscine
• Untuk mual-muntah krn gangguan labirin dan
rangsangan lokal di lambung
• Tidak dapat digunakan utk mual muntah krn
rangsangan pada CTZ
• Puncak antiemetik : 1-2 jam
• ES : drowsiness, mulut kering, penglihatan
kabur, retensi urin

21
11/27/2008

Antagonis reseptor dopamin

• Metoklopramid
• Domperidone
• Phenothiazine

Metoklopramid
• Bekerja di CTZ
• P.o., T1/2 4 jam, ekskresi via urine
• ES : krn blokade reseptor dopamin di SSP 
gangguan pergerakan pada anak2 dan dewasa muda,
mengantuk, fatigue/lemah
• Stimulasi release prolaktin  galaktore dan
gangguan menstruasi
• Efek pada motilitas usus  diare

22
11/27/2008

Domperidone
• Antagonis reseptor D2
• Antiemetik untuk vomitting postoperatif dan
akibat kemoterapi kanker
• ES : diare

Phenothiazine
• Neuroleptik : chlorpromazine, prochlorperazine,
trifluoperazine  dpt sebagai antiemetik
• Triethylperazine  hny sbg antiemetik
• Dapat digunakan utk vomitting krn rangsangan pada
CTZ
• Tidak efektif utk muntah krn rangsangan di lambung
• Cara kerja  antagonis reseptor D2 di CTZ,
menghambat reseptor histamin dan muskarinik
• Pemberian p.o., rektal, atau parenteral

23
11/27/2008

Antagonis serotonin
• Serotonin (5-hidroksitriptamin) a direlease oleh CNS
atau lambung a transmitter emesis
• Antagonis serotonin : ondansetron, granisetron
• Sangat baik utk terapi mual-muntah akibat obat
sitotoksik
• Pemberian p.o, injeksi IV pelan, infus
• T1/2 5 jam
• ES : sakit kepala, gangguan GIT

Cannabinoid
• Nabilone  derivat cannabinol sintetik 
menurunkan muntah krn rangsangan pada CTZ
• Pemberian : p.o, absorpsi baik
• T1/2 120 menit, ekskresi via urine dan feses
• ES : jarang, a. l. drowsiness, dizziness, mulut kering,
perubahanmood, hipotensi postural, halusinasi, dan
reaksi psikotik

24
11/27/2008

Steroid
• Dosis tinggi, dpt digunakan sendiri atau kombinasi
dgn obat lain
• Glukokortikoid  deksametason dan
metilprednisolon
• Mekanisme kerja  blm diketahui
• Sinergisme dg ondansetron

MOTILITAS GIT
1. MENINGKATKAN PERGERAKAN :
• PENCAHAR
• TANPA EFEK PENCAHAR

2. MENURUNKAN PERGERAKAN :
• ANTIDIARE
• ANTISPASMODIK

25
11/27/2008

PENCAHAR
• BULK LAXATIVE  meningkatkan volume residu
padat yg tidak diabsorpsi
• OSMOTIC LAXATIVE  meningkatkan jumlah air
• FAECAL SOFTENER mengubah konsistensi faeces
• STIMULANT PURGATIVE meningkatkan motilitas
dan sekresi

KONSTIPASI

26
11/27/2008

Bulk Laxative

• Metilselulose, sterculia, agar, bran, ispaghula husk


• Polimer polisakarida a tidak dapat dipecah
• Mekanisme kerja a menahan air di lumen usus a
merangsang peristaltis a beberapa hari
• ES : ringan

27
11/27/2008

Osmotic Laxative
• Pencahar salin dan laktulosa  cairan yg absorpsinya
jelek  meningkatkan volume cairan di lumen bowel
 mempercepat transfer makanan ke usus halus 
massa yg sangat besar masuk kolon  distensi 
ekspulsi faeces
• Pencahar salin  garam MgSO4 dan Mg(OH)2
• Laktulosa  disakarida semisintetik fruktosa dan
galaktosa  bakteri di kolon  fermentasi  asam
laktat dan asam asetat  osmotik laksatif
• Efek baru timbul 1 – 2 hari

Faecal Softener
• Docusate sodium
• Menghasilkan feses yg lebih lumak
• Efek stimulan laksatif lemah

28
11/27/2008

Stimulant Purgative
• Bisacodyl, sodium picosulfat, preparat senna
• Meningkatkan peristaltis dengan cara stimulasi
mukosa usus
• ES : kram abdomen, jangka panjang  atonia colon
• Bisacodyl  p.o. atau suppositoria  efek laksan 15-
30 menit
• Sodium picosulfat  p.o.
• Preparat senna  dosis tunggal  efek laksan dalam
8 jam

OBAT YG MENINGKATKAN MOTILITAS GIT


DOMPERIDONE
• Antagonis reseptor D2 a antiemetik
• Memblok adrenoreseptor a-1 dan menurunkan efek
relaksannya a menurunkan tekanan sfingter esofagus
bawah a meningkatkan motilitas GIT
• Tidak menstimulasi sekresi asam lambung
• Digunakan untuk gangguan pengosongan lambung
dan refluks esofagitis kronis
• ES : hiperprolaktinemia

29
11/27/2008

METOKLOPRAMID
• Efek sentral  antiemetik
• Efek lokal  percepatan pengosongan lambung
tanpa menstimulasi sekresi asam lambung
• Efeknya kecil pada motilitas usus bag. bawah
• Digunakan untuk refluks gastroesofagus dan
gangguan pengosongan lambung
• Tidak dapat digunakan untuk ileus paralitik

CISAPRIDE
• Menstimulasi release ACh pada pleksus myenterik di
GIT bag. atas
• Digunakan utk refluks esofagitis dan gangguan
pengosongan lambung
• Tidak mempunyai efek antiemetik
• ES : diare, kram abdomen, takikardi (jarang)

30
11/27/2008

DIARE
• BAB terlalu sering ( >3x/hari ) dan terlalu cair
• Terjadi peningkatan motilitas GIT
• Penurunan absorpsi cairan
• Keluarnya elektrolit (terutama sodium) dan air

31
11/27/2008

Terapi diare
• Mempertahankan keseimbangan cairan dan
elektrolit  rehidrasi oral dg larutan isotonik NaCl +
glukosa
• Penggunaan obat antiinfeksi  typhoid, disentri
amuba/basiler, kolera
• Penggunaan obat antidiare non-mikrobial 
senyawa antimotilitas, adsorben, dan senyawa yg
mengubah transpor cairan dan elektrolit

32
11/27/2008

ANTIMOTILITAS
Opiat
• Kodein (morfin kongener)
• Difenoksilat dan loperamid (petidin kongener) 
hanya digunakan utk gangguan pencernaan
• ES : nausea, vomitting, kram abdomen, drowsiness,
dizziness, ileus paralitik
• Tidak dianjurkan untuk anak-anak

• Loperamid  efek seletif thd GIT  distribusi 85% di


GIT
• Kelarutannya dalam air rendah  tidak bisa
diberikan secara injeksi
• Tidak dapat digunakan untuk terapi disentri 
mengeksaserbasi diare yg disebabkan infeksi bakteri
invasif
• Mempunyai efek antisekretori

33
11/27/2008

• Difenoksilat  dosis tunggal utk diare  tidak


mempunyai efek seperti morfin
• Dosis besar (25x)  dpt mempunyai efek opioid
• Tidak larut dalam air
• Preparat : difenoksilat + atropin dosis kecil

Bismuth subsalisilat
• Biasanya digunakan utk traveller’s diarrhea
• Menurunkan sekresi cairan di bowel krn adanya
komponen salisilat
• ES : tinitus, feses menjadi hitam

ADSORBEN
• Kaolin, pektin, chalk, charcoal, metil selulose,
activated attapulgite (magnesium aluminium silicate)
• Mekanisme kerja : mengadsorbsi mikroorganisme /
toksin atau menyelubungi mukosa intestinal

34
11/27/2008

SENYAWA YANG MEMPENGARUHI TRANSPOR


CAIRAN DAN ELEKTROLIT
• Zaldaride maleate  menghambat kalmodulin dan
menurunkan sekresi air dan elektrolit  efektif utk
traveller’s diarrhea
• NSAIDs (aspirin, indomethacine)  mempunyai efek
antidiare  hambatan sintesa prostaglandin atau
mekanisme lain yang belum diketahui

ANTISPASME
• Antagonis reseptor muskarinik  menurunkan
spasme dg menghambat aktivitas parasimpatis
• Propanteline, mepenzolate, dicyclomine
• Dicyclomine  efek langsung pada otot polos
• ES : mulut kering, penglihatan kabur, kulit kering,
takikardi, sulit BAK  jarang terjadi pada pemberian
dicyclomine
• Mebeverine  derivat reserpin  efek relaksasi
langsung pada otot polos GIT
• ES sedikit

35
11/27/2008

Obat untuk Chronic Inflammatory Bowel


Disease
• Kolitis ulseratif dan Crohn’s disease
• Glukokotikoid  prednisolon a aplikasi lokal
pada bowel  suppositoria atau enema

• Sulfasalazine  kombinasi sulfonamid + sulfapiridin


+ 5-aminosalicylic acid  direlease di kolon dan tidak
diabsorpsi
• Scavenging radikal bebas, inhibisi prostaglandin dan
produksi leukotrien dan atau menurunkan
kemotaksis neutrofil dan pembentukan superoksid
• ES : diare, sensitivitas thd salisilat, nefritis interstitial
• Tidak digunakan utk serangan akut, tapi dapat
mencegah relaps

36
11/27/2008

• Obat baru  mesalazine (5-amino-salicylic acid),


olsalazine (2 molekul 5 aminosalicylic acid dg ikatan
diazo yang dpt dipecah oleh koloni bakteri)
• Bila penyakitnya sangat parah  azatioprin
(imunosupresan)

SISTEM BILIER
Terapi Kolelithiasis Kolesterol
• Chenodeoxycholic acid (CDCA) dan Ursodeoxycholic
acid (UDCA)  keduanya saling bertukaran selama
siklus enterohepatik
• Pemberian p.o, mengalami proses yang sama dg
asam empedu endogen  dapat menurunkan
sintesis hepatik dan sekresi kolestrol
• ES : diare

37
11/27/2008

Terapi Spasme Bilier


• Pergerakan batu empedu ke bwh duktus empedu 
kolik bilier  nyeri hebat
• Morfin  analgesik narkotik sentral  menyebabkan
konstriksi sfingter Oddi dan meningkatkan tekanan
pada saluran empedu  tidak digunakan utk terapi
 buprenorphine, pethidine
• Atropin  antispasmodik
• Nitrat  menurunkan tekanan intrabiliari 
menurunkan spasme

38

You might also like