You are on page 1of 9

PENINGKATAN KUALITAS INFORMASI KEPERAWATAN DENGAN

TELENURSING

Oleh :

GUSRYANDA AGIT PRABAWANINGRUM


G1D010014

UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PURWOKERTO
2010
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi adalah salah satu perkembangan


manusia mengenai penyampaian informasi. Teknologi informasi telah menjadi
kebutuhan yang terus berkembang di berbagai bidang kehidupan. Hal tersebut
terjadi sebagai akibat semakin majunya pola pikir manusia yang selalu ingin
segera memperoleh informasi secara cepat dan instan tanpa membutuhkan banyak
tenaga dan biaya. Perkembangan yang sangat pesat ini telah banyak dimanfaatkan
banyak orang termasuk dalam bidang kesehatan. Salah satu bagian didalam
kesehatan itu adalah perawat. Dalam hal ini perawat pemberi layanan keperawatan
dengan asuhan keperawatannya dituntut semakin profesional dan mengedepankan
perkembangan teknologi kesehatan dalam memberikan pelayanan keperawatan
kepada masyarakat yang berasal dari berbagai kalangan. Dan juga terus
mengembangankan keperawatan dalam memberikan informasi keperawatan
secara cepat, tepat, efektif dan efisien. Dan kini banyak masyarakat yang sudah
mengenal internet, pemanfaatan media internet untuk mendapatkan informasi
keperawatan misalnya melalui telenursing, teleconference, videoconference, call
centre, tujuan media ini untuk memudahkan masyarakat mendapatkan layanan
keperawatan tanpa harus meninggalkan rumah. Dengan semakin berkembangnya
istilah telenursing dalam model pelayanan keperawatan yang berbasis informasi
kesehatan, maka dalam Karangan Ilmiah ini akan dipaparkan mengenai
telenursing / tele keperawatan (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) dalam
peningkatan kualitas informasi keperawatan.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apa definisi telenursing ?
1.2.2. Integritas dan dokumentasi dalam telenursing ?
1.2.3. Tanggung jawab dan informasi yang diberikan oleh seorang perawat
dalam menggunakan telenursing?
1.3. Manfaat
Seorang perawat dapat dengan mudah mengontrol keadaan
pasiennya yang sedang sakit dari jarak jauh dan mendapatkan
asuhan keperawatan yang cukup memadai bila jarak rumah jauh
dari rumah sakit . Sehingga pasien hemat biaya untuk datang
kerumah sakit. Selain itu seorang perawat juga paham mengenai
teknologi canggih diera globlalisasi ini.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Informasi Keperawatan


Perkembangan teknologi informasi mulai merambah dunia keperawatan.
Kebutuhan layanan kesehatan juga termasuk keperawatan yang cepat, efisien dan
efektif menjadi kebutuhan masyarakat modern sekarang. Dengan perkembangan
teknologi yang semakin pesat, istilah telemedicine, telehealth dan telenursing
menjadi popular sebagai salah satu model layanan kesehatan. (Martono N.
www.inna.ppni.org .2006).
Teknologi informasi dapat dimanfaatkan dalam bidang perkembangan riset
keperawatan berbasis informatika kesehatan. Seiring dengan pesatnya kebutuhan
akan penggunaan teknologi informasi, perawat juga perlu berpartisipasi
memanfaatkan teknologi yang sudah ada agar kegiatan yang dilakukan menjadi
lebih efisien.

2.2. Telenursing
Dikalangan dunia keperawatan khususnya di Indonesia masih tabu dari
yang namanya telenursing. Asuhan keperawatan yang merupakan bagian dari
pelayanan kesehatan secara integral yang semestinya dapat dilakukan oleh
seorang perawat secara profesional dengan memanfaatkan jasa teknologi
informasi belum optimal. Pemberian asuhan keperawatan jarak jauh (telenursing)
masih membengongkan perawat – perawat khususnya Indonesia sehingga tetap
merupakan mimpi indah belaka. Secara sederhana dapat diartikan pelayanan
asuhan keperawatan jarak jauh yang dilakukan oleh seorang perawat terhadap
klien yang membutuhkan jasa keperawatan.
BAB 3
PEMBAHASAN

3.1. Definisi Telenursing

3.1.1. Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya


penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan
keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak
secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa
perawat. Sebagai bagian dari telehealth, dan beberapa bagian terkait
dengan aplikasi bidang medis dan non-medis, seperti telediagnosis,
telekonsultasi dan telemonitoring.
3.1.2. Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk
memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh.
Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan
konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan didua negara dan
memakai peralatan video conference. Telenursing bagian integral dari
telemedicine atau telehealt.
3.1.3. Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah
penggunaan tehnologi komunikasi dalam keperawatan untuk
memenuhi asuhan keperawatan kepada klien. Dengan menggunakan
saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optikal)
dalam menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video.
Atau dapat pula didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh dengan
menggunakan transmisi elektrik atau optikal, antar manusia dan atau
komputer.
3.1.4. Telenursing adalah pemberian pelayanan dan perawatan oleh perawat
dengan menggunakan telekomunikasi, meningkatkan akses untuk
tindakan keperawatan kepada pasien pada lokasi yang jauh atau
terpencil.

3.2. Integritas dan dokumentasi dalam telenursing


Salah satu aspek yang mengganggu dalam hal ini yang
berasal dari pengalaman dari para telenurse adalah melalui
telepon itu sendiri karena pada saat kita sedang bertelepon kita
satu sama lain tidak melihat wajah masing-masing dan itu yang
membuat seorang perawat sullit untuk “membaca” bahasa tubuh
dan ekspresi wajah pasien. Dan pada dasarnya hanya pada
informasi verbal penelpon memilih untuk diungkapkan. Dan
kemungkinan seorang perat tidak sepenuhnya memastikan
identitas penelponnya / pasien. Walaupun sebenarnya si pasien
itu sendiri memberikan identitasnya tetapi hanya nomor jaminan
sosialnya saja. Dan untuk memastikan integritas penelpon /
pasien dalam telenursing adalah membatasi untuk memberikan
informasi sebelum orang yang sakit dan menelponnya.
Selanjutnya telenurse harus berhati-hati tentang informasi yang
terlalu pribadi yang harus didokumentasikan dan harus kurang
informative.

3.3. Tanggunng jawab dan memberikan informasi


Kewajiban perawat untuk menginformasikan kepada pasien pada saat
yang sama, menghindari memberikan terlalu banyak informasi yang mungkin
membebani pasien dan membuat dirinya menyangkal gejala. Di sini, seorang
perawat menyajikan informasi yang jujur kepada pasien yang mungkin
berbenturan dengan prinsip tetapi non-sifat mencelakakan. Contoh dari sebuah
situasi yang dapat menciptakan dilema ini adalah ketika pasien panggilan dalam
untuk apa dia percaya adalah masalah kecil, hanya memerlukan beberapa saran
tentang perawatan diri, sementara perawat lain menangani gejala thatthe
dijelaskan adalah tanda-tanda penyakit yang serius. Telenurse ini merasa bahwa ia
tidak dapat menghadapi penelpon dengan kebenaran tiba-tiba, tapi pada saat yang
sama mencoba untuk membuat penelpon menyadari keparahan dan urgensi dari
gejala.

BAB 4
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Telenursing adalah pemberian pelayanan dan perawatan oleh perawat
dengan menggunakan telekomunikasi. Menghormati integritas mungkin sulit, baik
dalam informasi dan proses dokumentasi, dan keseimbangan memberikan
informasi yang jujur pasien dengan permintaan etis untuk menghindari sangkalan
gejala dari pasien. Dengan itu semua kita dapat meningkatkan kualitas informasi
keperawatan dengan telenursing.
4.2. Saran
Saran yang bias diberikan dari permasalahan diatas adalah :
4.2.1. Perawat harus mulai mengenal dunia teknologi yang
canggih,
4.2.2. Memiliki kepercayaan diri sebagai landasan pada diri kita
sendiri agar tidak terpengaruh akan arus perkembangan
teknologi yang semakin canggih,
4.2.3. Seorang perawat harus menjaga kerahasiaan informasi
suatu pasien yang tidak bias ditunjukkan ke kalayak umum,
4.2.4. Setiap menghadapi pasien perawat harus saling percaya
agar integritas seorang perawat tetap dipercaya .
DAFTAR PUSTAKA

Elizabet Greenberg.(2004). The Domain of Telenursing : Issues and Prospect,


http://findarticles.com/p/articles/mi m0FSW/is 4 18/ai n 18610226.

Holmstrom I et al. Journal of Clinical Nursing 2007; 16:1865-1871,


http://www.ihe-online.com/index.php?id=2695 .

Holmström I. Nursing and Health Sciences 2007;15:180-7, http://www.ihe-


online.com/index.php?id=2695 .

Holmstrom I et al. Scandinavian Journal of Caring Sciences 2002;


16: 142-48, http://www.ihe-online.com/index.php?id=2695 .

ICN. (2001). Telenursing, http://www.icn.ch/matters_telenursing.htm


http://www.inna-ppni.or.id/ index.php?name =News &file=article&sid=71

Marklund B et al. Journal Nursign Management 2007; 15:180-7,


http://www.ihe-online.com/index.php?id=2695 .
Raines M. JONA’S Healthcare, Law, Ethics, and Regulations 2000;
2:29-41, http://www.ihe-online.com/index.php?id=2695

Snooks H et al. The Development of Telenursing. Journal of


Advanced Nursing 2008; 61:631-40, http://www.ihe-
online.com/index.php?id=2695 .

Wahlberg A. Telephone Advice Nursing. Callers’ perceptions,


nurses’experience of problem and basis for assessment.
Karolinska Institute 2004, http://www.ihe-online.com/index.php?
id=2695 .

Wikipedia.(2007), http://wikipedia.org/wiki/telenursing .

You might also like