You are on page 1of 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah stategi berasal dari bahasa Yunani “Stategus” yang berarti keseluruhan usaha
termasuk perencanaan, cara, dan teknik yang digunakan oleh militer untuk mencapai
kemenangan dalam peperangan (Hamali; 1993; 1). Secara umum strategi mempunyai pengertian
suatu garis-garis haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan
guru didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah
digariskan. (Syaiful Bahri Djamarah, 1991;5).

Strategi belajar mengajar adalah suatu sistem menyeluruh yang terdiri dari sejumlah
komponen, yakni komponen masukkan (input), komponen proses komponen produk (out put).
Didalam setiap komponen tercakup sejumlah variabel yang saling berhubungan, berinteraksi,
saling ketergantungan dan berinteraksi (saling menerobos) satu dengan yang lainnya untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya (Hamalik; 1993; 2).

Dalam proses belajar mengajar kemudian, sangatlah diperlukan adanya suatu strategi
pembelajaran yang bertujuan mencapai hasil belajar yang memuaskan. Membantu siswa
memahami serta mendalami pembelajaran .Alasan-alasan diataslah yang membuat strategi
belajar mengajar begitu penting bagi seorang calon guru dan bahkan guru sekalipun. Banyak
strategi belajar mengajar yang telah diterapkan para guru dan pengajar, banyak yang berhasil
banyak pula yang kurang berkenan dihati para siswanya. Dalam makalah kali ini kami akan
membahas beberapa strategi belajar organisasi dimana salah satu hal utamanya membuat siswa
berpikiran terbuka dan dinamis.

1
B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah sebagai berikut

1) Bagaimanakah strategi pembelajaran organisasi ?

2) Bagaimana pengertian dan contoh strategi pembelajaran outlining?

3) Bagaimana pengertian dan contoh strategi pembelajaran mapping?

4) Bagaimana pengertian dan contoh strategi pembelajaran mnemonics?

C. Batasan Masalah

Pada makalah ini hanya dibatasi pada

1) Strategi pembelajaran organisasi

2) Strategi pembelajaran outlining

3) Strategi pembelajaran mapping

4) Strategi pembelajaran mnemonics

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Strategi Organisasi

Strategi Organisasi bertujuan membantu siswa meningkatkan kebermaknaan materi baru,


terutama dilakukan dengan mengenakan struktur-struktur peng-organisasian baru pada materi-
materi tersebut. Strategi organisasi mengidentifikasi ide-ide atau fakta-fakta kunci dari
sekumpulan informasi yang lebih besar. Strategi ini meliputi :

1. Pembuatan Kerangka (Outlining)

2. Pemetaan ( mapping)

3. Mnemonics

1. Pembuatan Kerangka (Outlining)

Outlining adalah membuat kerangka garis besar, dimana siswa belajar menghubungkan
berbagai macam ide dengan ide utama. Dalam pembuatan kerangka garis besar jenis hubungan
yang digunakan adalah satu topik kedudukannya lebih rendah dari topik yang lain. Kerangka
garis besar memberikan suatu tinjauan awal tentang ide-ide kunci yang akan dibahas dan juga
hubungan-hubungan antar topik.

Dalam outlining atau membuat kerangka garis besar, siswa belajar menghubungkan
berbagai macam topik atau ide dengan beberapa ide utama. Dalam pembuatan kerangka garis
besar tradisional satu-satunya jenis hubungan adalah satu topik kedudukannya lebih rendah
3
terhadap topik lain. Sama dengan strategi lain, siswa jarang sebagai pembuat kerangka yang baik
pada awalnya, namun mereka dapat belajar menjadi penulis kerangka yang baik apabila
diberikan pengajaran tepat dan latihan yang cukup.

Outlining, yakni membuat garis besar. Siswa belajar menghubungkan berbagai macam
topik atau ide dengan beberapa ide utama.

Contoh Outlining

Materi Fisika: Satuan, Besaran Fisika, Besaran Vektor, dan Besaran Skalar.

Secara umum, istilah besaran terbagi dua: besaran fisika (benda, secara fisis) dan
besaran non fisika (secara matematis, seperti: besaran vektor, besaran skalar)

Besaran fisika suatu benda (secara fisis) adalah sifat dari suatu benda yang dapat diukur
dan dinyatakan dengan sebuah nilai (angka, bilangan). Setiap besaran suatu benda ini
berbeda dengan besaran benda lainnya sehingga ditetapkan satuan untuk masing-
masing besaran fisika itu. Satuan besaran ini menunjukkan bahwa setiap besaran benda
itu diukur dengan cara yang berbeda.

Jadi, besaran fisika suatu benda ini merupakan nilai (angka, bilangan) yang
mendeskripsikan fenomena hasil pengukuran suatu benda dan untuk membedakan
dengan besaran fisika (benda) lainnya, ditetapkan satuan sebagai acuan standar hasil
pengukuran.

Dalam presentasi berikut ini semoga bisa memperjelas apa besaran itu, contoh-contoh
satuan dan besaran fisika: besaran pokok dan besaran turunan, besaran vektor dan
besaran skalar (termasuk didalamnya penjumlahan vektor, komponen vektor, vektor
satuan, perkalian skalar, dan perkalian vektor).

2. Pemetaan ( mapping)

4
Mapping biasa disebut pemetaan konsep di dalam pembuatannya dilakukan dengan
membuat suatu sajian visual atau suatu diagram tentang bagaimana ide-ide penting atas suatu
topik tertentu dihubungkan satu sama lain. Strategy Map adalah sebuah diagram yang
menunjukan visi, misi, strategi organisasi diimplementasikan dalam aktivitas sehari-hari.

Strategy map memiliki karakteristik sebagai berikut:

 Semua informasi strategy map berada dalam satu diagram, untuk mempermudah melihat
hubungan antar perspektif.
 Strategi-strategi yang dibuat mengacu pada strategy objectif organisasi.
 Setiap perspektif memiliki strategy-strategy yang saling berhubungan baik dalam satu
perspektif maupun dengan strategy yang ada di perspektif yang lain.

   Mapping, kadang-kadang dikenal sebagai pemetaan konsep, dalam beberapa hal lebih
efektif dari outlining dalam mempelajari hal-hal yang lebih kompleks. Pembuatan peta konsep
dilakukan dengan membuat suatu sajian visual atau diagram tentang bagaimana ide-ide penting
suatu topik dihubungkan satu sama lain. Untuk membuat suatu peta konsep, siswa dilatih untuk
mengidentifikasi ide-ide kunci yang berhubungan dengan suatu topik dan menyusun ide-ide
tersebut dalam suatu pola logis. Peta konsep bisa merupakan diagram yang bisa juga disebut
hubungan sebab akibat.Hakikat visual peta konsep membantu siswa memahami hubungan antara
berbagai macam ide dan mempelajari hal-hal baru lebih efektif daripada dengan menggunakan
strategi outlining. Mapping, yang lebih dikenal dengan pemetaan konsep, dalam beberapa hal
lebih efektif daripada outlining.

a) Tujuan strategi peta konsep

1. Mengembangkan kemampuan menggambarkan kesimpulan-kesimpulan yang masuk akal

2. Mengembangkan kemampuan mensitesis dan mengintegrasikan informasi atau ide menjadi


satu

3. Mengembangkan kemampuan berpikir secara holistik untuk melihat keseluruhan dan bagian-
bagian

5
4. Mengembangkan kecakapan, strategi dan kebiasaan belajar

5. Belajar konsep-konsep dan teori-teori mata pelajaran

6. Belajar memahami perspektif dan nilai tentang mata pelajaran

7. Mengembangkan satu keterbukaan terhadap ide baru

8. Mengembangkan kapasitas untuk memikirkan kemandirian

b) Langkah-langkah strategi peta konsep

1. Memilih satu masalah atau topik atau teks atau wacana atau bab sebagai bahan evaluasi atau
assesmen

2. Meminta siswa melakukan brain storming (mencurahkan gagasan) tentang masalah atau topik
atau teks atau wacana itu sebanyak mungkin

3. Meminta kembali siswa untuk menuliskan konsep-konsep utama di atas kartu secara terpisah-
pisah

4. Kemudian, dengan kartu-kartu yang telah bertuliskan konsep utama, guru meminta siswa
untuk mencoba beberapa kali membuat satu gambar yang saling berhubungan antara konsep-
konsep. Peta konsep bisa dalam bentuk vertikal atau horizontal. Mungkin juga siswa
meletakkan konsep yang paling besar di tengah gambar

5. Memastikan siswa membuat garis penghubung antar konsep-konsep utama

6. Sebelum mengakhiri tugas siswa meminta siswa menuliskan satu kata atau level di atas setiap
garis penghubung

7. Menampilkan satu peta konsep yang anda buat sendiri sebagai bahan berbandingan dengan
apa yang dikerjakan siswa

8. Setelah siswa mengerjakan tugas, kumpulkan dan siap untuk melakukan koreksi atau
mengevaluasi dengan kriteria yang sudah dibuat

9. Setelah dikoreksi, anda mengembalikannya kepada siswa.

Contoh pemetaan (mapping)

Gaya
Panduan
Resultan
HUKUM NEWTON beberapa gaya
Gaya
TENTANG GERAK 6

DAN GRAVITASI
Jenisnya

Didasari pada
Gaya Gaya Gesekan Koefisien
Cirinya
Gravitasi Gesekan

Khusus Jenisnya
cirinya untuk Bumi

Tetapan Gaya Gaya Gesekan Gaya Gesekan


Gravitasi Gravitasi Kinetis Statis

Disekitarnya
terdapat

Percepatan Diwakili Medan


Gravitasi oleh Gravitasi

3. Mnemonics

Kata “mnemonic” berasal dari bahasa Yunani yaitu mnemonikos yang memiliki
hubungannya dengan Mnemosyne (remembrance ‘ingatan’) sebutan nama bagi seorang dewi
ingatan dalam mithologi Yunani. Kedua kata tersebut merujuk pada kata mnema (remembrance
‘ingatan’). Mnemonic pada saat itu sering dianggap dalam konteks sekarang ini dikenal dengan
seni mnemonic.

Mnemonics berhubungan dengan teknik-teknik atau strategi-strategi untuk membantu


ingatan dengan membantu membentuk assosiasi yang secara alamiah tidak ada. Suatu
mnemonics membantu untuk mengorganisasikan informasi yang mencapai memori kerja dalam
pola yang dikenal sedemikian rupa sehingga informasi tersebut lebih mudah dicocokkan dengan
pola skema di memori jangka panjang. Contoh mnemonics yaitu : a). Chunking (pemotongan) b).
Akronim (singkatan), c). Kata berkait (Link-work) : suatu mnemonics untuk belajar kosa kata
bahasa asing.

7
Mneumonics berhubungan dengan teknik-teknik atau strategi-strategi untuk membantu
ingatan dengan membentuk asosiasi yang secara alamiah tidak ada. Suatu mneumonics
membantu pengorganisasian informasi yang mencapai memori kerja dalam pola yang dikenal
sedemikian rupa sehingga informasi tersebut lebih mudah dicocokkan dengan pola skema di
memori jangka panjang. Pengenalan pola merupakan bagian penting dalam menghubungkan
informasi ke dalam memori jangka panjang.

Mnemonics merupakan metode untuk membantu menata informasi yang menjangkau


ingatan dalam pola-pola yang dikenal, sehingga lebih mudah dicocokan dengan pola skemata
dalam memori jangka panjang.

Mnemonics membentuk kategori khusus dan secara teknis dapat diklasifikasikan sebagai
satu strategi, elaborasi atau organisasi. Mnemonics membantu dengan membentuk asosiasi yang
secara alamiah tidak ada yang membantu mengorganisasikan informasi menjadi memori kerja.
Strategi Mnemonics terdiri atas pemotongan, akronim, dan kata berkait.

Contoh Mnemonic

Kata-kata berkait

1. Me = Merah
2. Ji = Jingga
3. Ku = Kuning
4. Hi = Hijau
5. Bi = Biru
6. Ni = Nila
7. U = Ungu

Kata singkatan

 L A S ER = Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation

8
 SCRAM = Sentences/acrostics, Chunking, Rhymes & songs, Acronyms, and Method of
Loci
 NASA = National Aeronautics and Space Administration (singkatan dari, badan ruang
angkasa Amerika Serikat)
 L KMD = Lembaga Keamanan Masyarakat Desa
 KU D = Koperasi Unit Desa
 PR A MU KA = Praja Muda Karana
 A B RI = Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
a. Strategi belajar Organisasi adalah strategi yang bertujuan membantu siswa meningkatkan
kebermaknaan materi baru, terutama dilakukan dengan mengenakan struktur-struktur
peng-organisasian baru pada materi-materi tersebut. Strategi organisasi mengidentifikasi
ide-ide atau fakta-fakta kunci dari sekumpulan informasi yang lebih besar.
b. Strategi pembelajaran Outlining adalah membuat kerangka garis besar, dimana siswa
belajar menghubungkan berbagai macam ide dengan ide utama

9
c. Mapping biasa disebut pemetaan konsep di dalam pembuatannya dilakukan dengan
membuat suatu sajian visual atau suatu diagram tentang bagaimana ide-ide penting atas
suatu topik tertentu dihubungkan satu sama lain.
d. Strategi pembelajaran mnemonics merupakan strategi yang berhubungan dengan teknik-
teknik atau strategi-strategi untuk membantu ingatan dengan membantu membentuk
assosiasi yang secara alamiah tidak ada

DAFTAR PUSTAKA

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Sumarsono,Joko. 2009.Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan

Trianto. 2008. Mendesain Pembelajaran Kontekstual. Jakarta : Cerdas Pustaka

Zainuddin dan Suriasa.2004. Strategi Belajar Mengajar Fisika. Banjarmasin :UNLAM

10

You might also like