Professional Documents
Culture Documents
Gangguan konsepsi
Nyeri Gangguan Cemas
interaksi sosial
Perubahan nutrisi < kebutuhan
OLEH :
Ikhwan nursani
P 17420509021
A. Pengertian
Ca. Cervik adalah pertumbuhan jaringan abnormal pada cervikS, biasanya
tumbuh meluas dan ganas.
B. Etiologi
Sebab langsung dari Ca CervikS belum diketahui. Beberapa faktor resiko
penyebab Ca Cervik di antaranya Seksual habit, tidak sirkumsisi, koitus < 16
tahun, persalinan berulang, personal hygien jelek, jarak persalinan terlalu cekat,
sering berganti pasangan.
C. Patologi
Ca Cervik timbul antara epitel yang melapisi eksoserviks (porsio) dan
endoserviks kanalis servika yang di sebut squamo columner fungtion (scj). Pada
wanita scj ini berada di luar ostium uteri eksternum, sedang pada wanita > 35
tahun, berada pada kanalis serviks. Pada awal perkembangannya kanker serviks
tidak memberi tanda-tanda dan keluhan. Pada pemeriksaan dengan spekulum
tampak sebagai porsio yang erosif (metaplasi squamosa) fisiologik/patologik.
Tahap pertumbuhan tumor
1. Eksofitik, dari scj limen vagina (masa proliferatif) dan infeksi sekunder
serta nekrosis.
2. Endofitik, dari scj tumbuh ke dalam stroma serviks, cenderung infiltrasi dan
menjadi ulkus.
3. Ulseratif, dari scj cenderung merusak struktur jaringan serviks dengan
melibatkan awal furnises vagina menjadi ulkus luac.
Penyebaran
Pada umumnya secara limfigen melalui pembuluh getah bening menuju 3
arah:
1. Arah fornises dinding vagina
2. Arah korpus uterus
3. Arah parametrium dan dalam tingkatan yang lanjut menginfiltrasi septum
rectovaginal dan kandung kemih.
Pembagian tingkatan keganasan (beradasarkan IFGO 1978)
Tingkat Kriteria
0 Karsinoma in situ. Membran basal masih utuh
I Proses terbatas pada serviks walaupun ada perluasan ke korpus uteri.
Ia Karsinoma mikro infasif, bila membrana basalis sudah rusak dan sel
tumor memesuki t\stroma > 3 mm dan sel tumor tidak terdapat dalam
pembuluh limfe.
Ib occ Secara klinis tumor belum tampak sebagai Ca, tetapu pada pemeriksaan
histologik sel tumor invasif > Ia.
Ib Secara klinis sudah diduga adanya tumor yang histologik menunjukan
II invasi.
Proses keganasan sudah keluar dari serviks dan mejalar 2/3 bagian atas
IIa vagina dan ke parametrium tetapi belum sampai dinding panggul.
Iib Penyebaran hanya ke vagina, parametrium masih bebas dari infiltrasi
tumor.
III Penyebaran ke parametrium uni/bilateral tetapi belum sampai didnding
panggul.
IIIa Penyebaran telah sampai ke 1/3 distal vagina atau parametrium dinding
panggul.
IIIb Penyebaran sampai 1/3 distal vagina, parametrium tak dipersoalkan asal
tidak sampai dinding panggul.
Penyebaran sampai dinding panggul, tidak diketemukan daerah bebas
IV infiltrasi antara tumor dengan dinding panggul atau proses pada tingkat I
dan II tetapi sudah ada gangguan pada faal ginjal.
Proses keganasan telah keluar dari panggul kecil dan melibatkan mukosa
IVa rectum dan / kandung kemih (dibuktikan secara histologik ) atau telah
terjadi metastase keluar panggul/ ketempat jauh lainnya.
IVb Proses sudah keluar dari panggul kecil atau sudah menginfiltrasi mukosa
rectum dan/kandung kemih.
Telah terjadi penyebaran jauh.
E. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan infiltrasi saraf akibat infiltrasi metastase neoplasma.
2. Gangguan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
anoreksia pasca tindakan kemoterapi.
3. Ketakutan/cemas berhubungan dengan ancaman perubahan status kesehatan
serta ancaman kematian.
4. Gangguan interaksi sosial berhungan dengan rasa malu sekunder bau busuk
nekrosis jaringan cerviks.
5. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan efek radiasi dan kemoterapi.
6. Ganguan body image berhubungan dengan perubahan struktur tubuh sekunder
terhadap kemoterapi.
F. Intervensi Dan Rasional