Professional Documents
Culture Documents
A. Pendahuluan
1. Latar belakang
Protein merupakan zat yang sangat berguna bagi kehidupan
manusia.. Fungsi utama protein yaitu untuk membangun sel tubuh baru
dan mengganti sel lama yang telah rusak. Dan sebagai makanan cadangan
selain kerbohidrat dan lemak dengan kalori yang dihasilkan sampai tiga
kalori untuk tiap gramnya.
Protein sangat erat kaitanya dengan tingkat konsumsi manusia.
Pengukuran kadar protein dengan menggunakan Spektrofotometer uv-vis
pada dasarnya menggunakan metode lowry..
Kadar protein yang terkandung dalam setiap bahan berbeda-beda.
Karena itu, pengukuran kadar protein suatu bahan sangat diperlukan.
Untuk dapat menghitng kadar protein, maka diperlukan spektrofotometer
dengan cara penembakan sampel. Untuk itulah maka pada praktikum kali
ini dilakukan percobaan untuk menentukan kadar protein dari berbagai
sample.
2. Tujuan Praktikum
Praktikum mengenai Spektrofotokopi untuk penentuan kadar
protein bertujuan untuk :
a. Mengetahui metode penentuan kadar protein sampel
b. Menentukan kadar protein suatu bahan dengan alat Spektrofotometer
c. Menentukan kadar protein sample
3. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum acara kedua ini dilaksanakan pada hari senin 10
November 2008 pukul 10.00-13.00 WIB di laboraturium Biologi tanah
Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
B. Tinjauan Pustaka
Sifat protein jika dilarutkan dengan asam klorida dan enzim protease
akan menghasilakan asam amino karboksilat. Disisi lain protein dapat
mengalami denaturasi yaitu perubahan struktur protein yang menimbulakn
perubahan sifat fisika, kimia dan biologi bila Protein apabila dipanaskan
dapat mengakibatkan gelombang elektromagnetik tertentu contohnya bisa,
kokain kuman-kuman dan lain-lain (Pringgomulya, 1995 )
Metode Spektrofotokopi dengan untraviolet yang yang diserap bukan
cahaya tampak cahaya ultra ungu ( Ultraviolet ). Dalam Spektrofotokopi ultra
ungu energi cahaya tampak terserap digunakan untuk transfuse electron.
Karena energi Cahaya Ultraviolet dapat menyebabkan transfuse electron
( Hendayana, 1997 )
Pengukuran kadar protein dengan metode Lowry adalah dasar
penggunaan Spektrofotometer. Metode ini dapat menggunakan kadar protein
sampai dengan 5 Mikrogram. Warna biru yang terjadi oleh pereaksi folin
ciacalteu disebabkan reaksi antara protein dengan Cu dalam larutan alkakis
dan terjadi reaksi garam fosfotungstat dan garam fosfomolibdat oleh tirosin
dan triptopan. (Ahmad, 1992)
Kurva yang menunjukkan standart merupakan kurva alibrasi dari
sederet larutan standar larutan-larutan itu. Larutan ittu sebaiknya mempunyai
komposisi yang sama dengan komposisi cuplikan. Jarang sekali digunakan
satu larutan standar untuk menentukan absorbtivitas molar, hasil tidak pernah
didasarkan pada literatur absobtivitas molar. (Polling,1991)
Protein dengan garam fostotungstat pada suasana alkalis akan
memberikan warna biru yang intensitasnya tergantung pada konsentrasi
protein yang tertera.Pada. konsentrasi protein diukur berdasarkan atas opticial
dencinty pada panjang gelombang tertentu untuk mengetahui banyaknya
protein dalam larutan ( Arthur, 1990 )
C. Alat, Bahan dan Cara Kerja
1. Alat
a. Tabung reaksi
b. Rak tabung reaksi
c. Pipet
d. Gelas Ukur
e. Pengaduk
f. Spektrofometer
2. Bahan
a. Reagen A ( Larutan Na2 Co3 dalam NaOH )
b. Reagen B ( Larutan Cu So4 dalam aquades )
c. Reagen C ( Larutan k-tartat dalam aquades )
d. Reagen D ( Larutan A:B:C=20:1:1 )
e. Reagen E ( Larutan folin ciocalteau dalam aquades )
f. Larutan standart BSA
g. Sampel jagung
h. Sampel kedelai
i. Aquades
3. Cara kerja
a. Perlakuan pada larutan standart
Membuat larutan standart dengan konsentrasi 0; 0,06; 0,12; 0,18 ;
0,24 ; 0,30
Diambil larutan standart dari masing-masing konsentrasi
= 0,261
Sampel Kedelai
Y = a + bx
2,506 = 0,0465 + 0,854x
2,45948
X = 0,85428
= 2,879
b. Penentuan besarnya kadar protein pada masing-masing sampel :
Sampel Jagung
Xx100 x 2
Kadar protein = x100%
1000
2,61x100 x 2
= x100%
1000
= 5,22 %
Sampel Kedelai
Xx100 x 2
Kadar protein = x100%
1000
2,879 x100 x 2
= 100%
1000
= 7,58 %
c. Pembuatan grafik regresi dapat dibuat dari persamaan garis regresi :
Y = 0,0465 + 0,854x
Titik potong terhadap sumbu x, maka y = 0, sehingga :
0 = 0,0465 + 0,854x
0,0465
X = 0,854
= 0,054
Sehingga mempunyai titik koordinat ( 0,054 ; 0)
E. Pembahasan
Disetiap larutan HCL mulai dari 1,0M; 1,2M; 1.4M; 1,6M; 1,8M;
2,0M, dan apabila di setiap larutan dimasukkan pita Mg@2cm akan bereaksi,
semua itu karena pita tersebut bereaksi dan laju reaksinya dipengaruhi oleh:
teori tumbukan, konsentrasi, luas permukaan sentuhan, dan katalisator
Pada luas permukaan sentuhan dijelaskan bahwa semakin luas
permukaan zat padat semakin banyak tempat terjadinya tumbukan antar
partikel zat yang bereaksi. Demikian juga dengan katalisator, yakni suatu zat
yang dapat mempercepat laju reaksi tanpa dirinya mengalami perubahan yang
kekal dalam hal ini terjadi katalisator homogen.
Kecepatan reaksi atau laju reaksi merupakan berkurangnya jumlah
pereaksi untuk setiap satuan waktu atau bertambahnya jumlah hasil reaksi
untuk setiap satuan waktu.
F. Kesimpulan
a. Pembuatan kurva standar dari larutan standar juga digunakan untuk
menentukan kadar protein sampel.
b. Dari data konsentrasi larutan BSA diperoleh persamaan garis regresi : Y =
0,0465 + 0,854X
c. Kadar protein tertinggi untuk sampel pada percobaan ini adalah jagung.
DAFTAR PUSTAKA