Professional Documents
Culture Documents
TENTANG
RINGKASAN EKSEKUTIF
KERJASAMA ANTARA
I. PENDAHULUAN
Mangga-2000
2
1.2. Tujuan
(1). Ikut menggerakkan roda perekonomian nasional pada tingkat akar rumput
(grass - roots), khususnya yang melibatkan secara langsung masyarakat
dengan segenap sumberdayanya untuk mengelola agribisnis buah
Mangga
(2). Membantu memperlancar sistem produksi , nilai tambah dan distribusi
hasil buah mangga serta hasil-hasil olahannya, melalui perancangan dan
upaya penerapan teknologi tepat guna inovatif
(3). Mengembangkan kewirausahaan di kalangan masyarakat untuk
berwawasan sebagai pengusaha mikro dan/atau pengusaha kecil yang
terkait dengan pengelolaan agribisnis komoditas mangga
(4). Menggalang sinergisme antara masyarakat , kelembagaan tradisional
yang ada, perguruan tinggi dan PEMDA guna menggerakkan roda
perekonomian masyarakat dengan melibatkan kelompok-kelompok
masyarakat (Receiving System Groups) secara langsung dengan segala
sumberdayanya untuk mengembangkan agribisnis komoditas mangga .
Mangga-2000
3
Mangga-2000
4
Mangga-2000
5
Mangga-2000
6
Mangga-2000
7
a. Saluran Pemasaran
Buah mangga yang dihasilkan di Kabupaten Madiun sebagian kecil
dipasarkan di dalam wilayah Kabupaten dan sebagian besar dikirim ke luar
wilayah. Saluran pemasaran buah mangga tersebut dapat diabstraksikan sbb:
20-30% 50 - 65%
Mangga-2000
8
b. Metode Pemasaran
Penjualan buah mangga dari petani kepada pedagang pengumpul
biasnaya dilakukan melalui tiga cara, yakni tebasan, ijon atau kontrak. Sebagian
besar petani melakukan pemasaran mangganya dengan cara tebasan (80%),
sisanya dengan cara ijon dan kontrak. Dalam hal cara ijon dan kontrak,
mekanisme penentuan harga sangat didominasi oleh pedagang.
c. Marjin Pemasaran
Marjin pemasaran mangga dari Kabupaten Madiun ke luar daerah (ke
Jakarta dan Bandung) disajikan dalam Tabel 5. Market Share petani dari harga
beli konsumen hanya sebesar lebih kurang 40-45%.
Mangga-2000
9
Dolopo Kebonsari
Pekarangan Tegalan Pekarangan Tegalan
I. Bibit dan Pembibitan
a. Asal bibit
- Sendiri 75.0 % 36.5 % 55 % 20%
- Membeli 25.0 % 63.5 % 45 % 80
b. Cara Pembibitan
- Biji 55.0 % 0 15 % -
- Sambungan 26.0 % 55.0 30 % 60%
- Okulasi 15.0 % 30.0 20 % 40
- Cangkok 4.0 % 15.0 35 % -
c. Jarak Tanam; m
- Tak teratur 8 x8 - 7 x7 -
- Teratur 10 x 10 12 x 12 10 x 10 10 x 10
d. Sistim Penanaman
- Tumpangsari 100 % 75 % 85 % 50%
- Monokultur - 25 % 15 % 50
II. Pemeliharaan
Mangga-2000
10
a. Pemangkasan/
Benalu 55.55 % 40.75 % 50 % 80%
b. Pemupukan 11.00 % 55.00 % 20 % 90%
c. Pemberantasan
hama penyakit 5.00 % 45.00 % 12 % 70%
d. Penyiangan 40.00 % 75.00% 20 % 80%
III. Jumlah rata-rata 4 -5 pohon 60 3-4 40
pohon setiap orang
Sumber: Diolah dari data primer, 2000.
Mangga-2000
11
Bahan :
a. Sewa Tanah 0.15 Ha Rp. 150.000
b. Benih 2000 x Rp. 10 Rp. 20.000
c. Pupuk I 10 Kg x Rp. 170.- Rp. 1.700
II 30 Kg x Rp. 170.- Rp. 5.100
d. Tali Plastik Rp. 1.000
e. Kranjang 2000 x Rp. 50.- Rp. 100.000
f. Entris 2000 x Rp. 15 Rp. 30.000
Rp. 307.800
Tenaga_Kerja :
a. Pengolahan Tanah:
- Bajak 10 HKSP x Rp. 2.000 Rp. 20.000
- Bedengan 17.5 HKSP x Rp. 2.000 Rp. 35.000
b. Penanaman:
- Ajir & tanam 12.5 HKSP x Rp.2.000. Rp. 25.000
c. Pengairan:
Mangga-2000
12
a. Tingkat profit
Usahatani mangga apabila akan dikembangkan secara kormersial
dalam bentuk ke-bun mangga monokultur, terlebih dahulu perlu dievaluasi
keuntungannya. Perkiraan biaya investasi dan keuntungan usahatani mangga
monokultur disajikan dalam Tabel 8 dan 9.
Mangga-2000
13
Keterangan Keadaan
1. Umur mulai berproduksi 4 tahun
2. Umur impas permodalan 10 tahun
3. Net Present Value (NPV)
dengan DF = 18 % Rp. 4.060.000
4. Internal Rate of Return (IRR) 32.75 %
5. Nilai Break Event Point (BEP)
a. Produksi 152 buah / pohon
b. Harga Rp. 32.5 / buah
Mangga-2000
14
Panen
Pemupukan
Pengairan
Circle weeding Pemangkasan tajuk
Pelengkungan cabang
Pestisida
Zat tumbuh / Pecah kuncup daun/bunga
hormon
Bunga - Fruitset
penjarangan
Mangga-2000
15
Panen
Mangga-2000
16
Mangga-2000
17
Teknologi Teknologi
Pengepakan Pengemasan /labelling
- keranjang
-peti kayu
- kotak kardus Pengiriman / Pengangkutan/
Transportasi
Bongkar muatan
Konsumen
Mangga-2000
18
3.7.2. Tujuan
Mangga-2000
19
DANA INVESTASI
Industri Pengolahan
Pohon-Industri
MANGGA
Industri Industri
Pupuk Organik Jasa Transport
Pakan Ternak Promosi
(sillages) Pemasaran
Mangga-2000
20
Cluster
ALSINTAN
- Pupuk
- Pestisida Bahan
- Herbisida penolong
Hujauan Cluster
Cluster pakan Pemasaran &
Agrokimia Transportasi
Pasar
Industri Industri Cluster Nasional
Silages Pupuk Kemas &
Pakan Organik Packaging
ternak
Mangga-2000
21
1. KEKUATAN:
2. KELEMAHAN
3. PELUANG
5. ANCAMAN
a. Hambatan-hambatan sistem distribusi buah mangga domestik
b. Persaingan dengan produk buah impor
c. Persaingan dengan komoditi non-mangga dalam penggunaan lahan
d. Hambatan-hambatan sistem industri pengolahan buah mangga
Mangga-2000
22
3.7.6. OUTCOME
1. Berkembangnya KAMM Mangga-terpadu dengan keterkaitan yang adil di
antara cluster-cluster yang ada melalui pendekatan kawasan
2. Terbentuknya Koperasi pengelola KAMM Mangga yang mampu
mengkoordinasikan sistem produksi dan sistem distribusi produk-produk
mangga
3. Berkembangnya industri pengolahan buah mangga sekala mini
4. Meningkatnya citra dan keungolahan manggan produk mangga domestik
3.7.7. DAMPAK
Mangga-2000
23
A. Pengembangan Komoditas
Mangga-2000
24
10 m
Phn mangga
10 m
Mangga-2000
25
Kondisi Fisik
Setelah kurun waktu beberapa tahun, diharapkan tercipta sentra
produksi mangga milik petani di wilayah KAMM dengan kondisi sebagai berikut :
a. Terdapat kebun-rakyat inti dengan populasi tanaman sebanyak 100-200
pohon per hektar dengan jarak tanam 8 x 8 meter.
b. Setiap petani berhasil mengelola 0.5-1 ha kebun mangga atau 50 - 75 pohon
produktif.
c. Kebun dilengkapi dengan jalan (jalan kebun) sepanjang 100 meter/Ha.
d. Terdapat sumur gali atau PAH dua buah per/ha sebagai sumber air bersih.
B. Kelembagaan
Mangga-2000
26
akan ditanami mangga sebanyak 250 pohon. Dengan demikian satu KUBA
Mangga mempunyai tanaman sebanyak 2500-3125 pohon mangga.
Penumbuhan kelompok tani pada Sentra Agribisnis mangga
seyogyanya didasarkan pada kedekatan hamparan dengan maksud
mempermudah menghadapi masa panen dan pemasaran hasil. Karena
penumbuhan kelompok tani berdasarkan kedekatan hamparan usahataninya,
maka melalui pelatihan-pelatihan (sekolah lapang) dan dengan bimbingan
Petugas Penyuluh Lapangan (PL II) petani-petani yang tergabung dalam
kelompok tani hamparan tersebut diharapkan mampu mandiri.
Mangga-2000
27
RTPLK-2 RTPLK-400
RTPLK-1
0.5 ha tegalan
0.5 ha tegalan 125 phn mangga 0.5 ha tegalan
125 ph mangga tnm sela 125 ph mangga
tnm sela tnm sela
PPL
5 ha Tegalan
1250 phn mangga
tnm sela
Mangga-2000
28
1. Pengairan
Ketersediaan air merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi pada saat
proses produksi s/d proses pengolahan. Bantuan pembuatan sistem Pengairan
Air Sumur (PAS) diharapkan dapat terlaksana, atau kalau tidak memungkinkan
dapat dikembangkan sistem Pengairan Air Hujan (PAH) melalui pembangunan
embung penampung air hujan. Idealnya, 2 buah sumur harus terdapat pada 1
ha kebun mangga. Dengan standard tersebut maka selama 5 tahun
pembangunan Kebun Mangga (KAMM mangga) akan dibutuhkan sebanyak
2000 buah sumur gali atau 1000 buah embung air hujan untuk memenuhi
kebutuhan air pada lokasi KAMM mangga seluas 1000 Ha.
Pasar
Pasar yang ada untuk tingkat wilayah desa/kecamatan telah cukup
memadai. Hal yang perlu ditingkatkan fasilitasnya adalah pasar di tingkat
kabupaten. Untuk mengantisipasi melimpahnya mangga yang akan dipasarkan
dalam bentuk buah segar, maka lembaga pemasarean di tingkat kabupaten
perlu dilengkapi armada angkutan untuk mendistribusikan hasil produksi dari
desa dan kecamatan.
Mangga-2000
29
Agro-Teknologi
Petani mangga di Kabupaten Madiun pada saat ini umumnya masih
kurang menerapkan teknologi budidaya secara intensif maupun penanganan
panen dan pasca panen. Dalam hal budidaya, tanaman belum mendapat
perawatan dan pemupukan secara memadai. Dalam hal panen dan pasca
panen tidak dilakukan perlakuan tertentu karena sebagian besar petani
menjualnya dengan sistem tebasan.
Teknologi tepat guna yang diperlukan dan akan dilatihkan kepada para
petani meliputi :
- Teknik penyiapan lahan
- Pembibitan dan penanaman bibit
- Budidaya
- Panen
- Pasca Panen (pengolahan skala kecil).
Buah mangga dapat dijual dalam bentuk buah segar atau hasil
olahannya. Upaya pengolahan untuk mendapatkan buah segar berkualitas tinggi
meliputi :
a. Pemeraman untuk menyeragamkan kematangan buah dengan
perlakuan fisiko-kimia.
b. Penghambatan proses pematangan buah dengan perlakuan fisiko-kimia.
c. Grading
d. Packing/pengemasan
e. Kalender panen tanda setelah panen sesuai dengan tanggal dipetik.
f. Buku harian pakan (untuk memonitor produksi pohon).
Mangga-2000
30
KESIMPULAN
Mangga-2000
31
SARAN
Mangga-2000
32
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Jawa Timur, 1987. Prospek dan
Masalah Produksi Buah-Buahan di Jawa Timur (Makalah Kursus
Singkat). Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang.
Indiyah, S. 1988. Pengaruh tiga rarietas batang bawah dan saat penyambungan
terhadap keberhasilan sambung dini tanaman mangga (Mangifera indica
L.). Skripsi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas pertanian, Unibraw,
Malang.
Mangga-2000
33
Mangga-2000
34
ABSTRAK
Mangga-2000
35
ABSTRACT
Mangga-2000
36
DAFTAR ISI
No Halaman
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
I PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan 2
II METODE PENELITIAN 2
Kerangka Konsep 2
Ruang Lingkup 3
Data dan Informasi yang Dihimpun 3
Loksi Penelitian 3
Metode Pengumpulan Data dan Analisisnya 4
III HASIL DAN PEMBAHASAN 4
Produktivitas Mangga 4
Zonasi Pengembangan Mangga 5
Keragaan Sistem Agribisnis Mangga 6
Kelayakan Sistem Agribisnis Mangga 9
Teknologi Inovatif Tepat Guna 13
Kawasan Agribisnis Milik Masyarakat (KAMM): Mangga 18
Mangga-2000