Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
khususnya dalam skala laboratorium, maka terlebih dahulu kita harus dapat
terdapat baktri yang kita butuhkan tersebut tanpa adanya kontaminasi dari
mikroba lain. Biakan yang semacam ini biasanya dikenal dengan istilah biakan
murni. Untuk melakukan hal ini, haruslah di mengerti jenis- jenis nutrien yang
disyaratkan bakteri dan juga macam ligkungan fisik yang menyediakan kondisi
Selain teknik pertumbuhan bakteri atau teknik isolasi di atas, dikenal juga
adanya teknik isolasi mikroba yaitu inokulasi yang merupakan suatu teknik
pemindahan suatu biakan tertentu dari medium yang lama ke medium yang baru
dengan tujuan untuk mendapatkan suatu biakan yang murni tanpa adanya
metode gores.
pembanding antara teori yang didapat dalam referensi serta bahan kuliah
41
II. TINJAUAN PUSTAKA
besar dan cukup kompleks. Beratus spesies mikroba menguasai setiap bagian
tubuh kita. Mereka terdapat dalam jumlah yang cukup basar. Sebagai contoh,
sekali kita bersin dapat mnebarkan beribu- ribu mikroorganisme. Satu gram tinja
dapat mengandung jutaan bakteri. Alam di sekitar kita, baik itu tanah, air,
memisahkan populasi campuran yang rumit ini, atau yang biasanya dikenal
dengan istilah biakan campuran, menjadi spsies yang berbeda- beda yang
bikenal dengan istilah biakan murni. Biakan murni in teerdiri dari satu populasi sel
Populasi dari mikroba yang ada di linkungan ini sangatlah beraneka ragam
berhasil diperoleh koloni yang tunggal. Koloni yang tunggal ini kemudian yang
DNA mikroba yang dapat mendeteksi mikroba yang telah resisten terhadap suatu
Pemindahan bakteri dari medium lama ke medium yang baru atau yang
dikenal dengan istilah inokulasi bakteri ini memerluakn banyak ketelitian. Terlebih
dahulu kita harus mengusahakan agar semua alat- alat yang akan digunakan
untuk pengerjaan medium dan pengerjaan inokulasi benar- benar steril. Hal ini
42
untuk menghindari terjadinya kkontaminasi, yaitu masuknya mikrooba lain yang
tidak diinginkan sehingga biakan yang tumbuh di dalam medium adalah benar-
bakteri yang hidup secara tersendiri terlepas dari spesies yang lainnya. Kerap
kali bakteri patogen kedapatan bersama- sama dengan bakteri saprob. Untuk
1. Degan pengenceran
Cara ini pertama kali dilakukan oleh Lister pada tahun 1865. Ia berhasil
macam spesies diencerkan dalam suatu tabung yang tersendiri. Dari hasil
pengenceran ini kemudian di ambil kira- kira 1 mL untuk diencerkan lebih lanjut.
Jika dari pengenceran yang ketiga ini diambil 0,1 mL untuk disebarkan pada
koloni yang akan tumbuh dalam mdium tersebut, akan tetapi mungkin juga kita
hanya akan memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang demikian ini dapat kita
jadikan piaraan murni. Jika kita belum yakin, Bahwa koloni tunggal yang kita
peroleh tersebut merupakan koloni yang murni, maka kita dapat mengulang
2. Dengan penuangan
Robert Koch (1843- 1905) mempunyai metode yang lain, yaitu dengan
sampel ini kemudian di sebar di dalam suatu medium yang terbuat dari kaldu dan
gelatin encer. Dengan demikian dia memperoleh suatu piaraan adukan. Setelah
43
koloni- koloni yang masing- masing dapat dianggap murni. Dengan mengulang
pekerjaan di atas, maka akhirnya akan diperoleh piaraan murni yang lebih
terjamin.
waktu. Namun untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan keterampilan yang
lumayan yang biasanya diperoleh dari pengalaman. Metode cawan gores yang
Cara lain untuk mempeeroleh biakan koloni murni dari populasi campuran
konsentrasi sel- sel mikroba di dalam eksperimen pada umumnya tidak diketahui
koloni- koloni terpisah baik di atas permukaan maupun di dalam agar. Metode ini
terlalu tinggi.
44
mikroorganisme, memerlukan suatu populasi yang hanya terdiri dari satu macam
organisme lainnya. Setiap koloni yang terpisah yang tampak pada cawan
tersebut setelah inkubasi berasal dari satu sel tunggal. Terdapat beberapa cara
dalam metode isolasi pada agar cawan, yaitu: Metode gores kuadran, dan
tuang menggunakan medium agar yang dicairkan dan didinginkan (50oC), yang
dalamcawan.
dapat tumbuh pada agar cawan (medium padat), tetapi hanya dapat tumbuh
pada kultur cair. Metode ini juga perlu dilakukan pengenceran dengan beberapa
mikroorganisme berukuran besar yang tidak dapat diisolasi dengan metode agar
45
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 19 Maret 2010, pukul 09.00-
Makassar.
buah, cawan petri 1 buah, gelas kimia 2 buah, LAF, lampu bunsen atau lampu
spritus 1 buah rak tabung, jarum ose bulat 1 buah, jarum ose lurus1 buah,
inkubator, kulkas.
tissue roll, karet, kertas label, kertas, sampel Nutrient Broth, Nutrient agar tegak,
C. Prosedur Kerja
2. Mengambil bekteri tegakan dari media agar yang lama dengan ose lurus
tutup kembali.
46
2. Mengambil bakteri dari media agar yang lama dengan ose lurus yang telah
kembali.
2. Mengambil bakteri biakan dari media agar yang lama dengan ose bulat
2. Mengambil bakteri biakan dari media agar yang lama dengan ose bulat
3. Buat goresan zig-zag pada permukaan agar dan jangan sampai merusak
agar.
47
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil Keterangan
cawan petri
b. Bakteri S. Aureus
1 1. Kapas
2. Media biakan
3 3. Bakteri E. coli
3 2
1. Kapas
1 2. Media biakan
48
3. Bentuk koloni S. Aureus bulat
1. Kapas
1 2. Media biakan
seperti cincin
B. Pembahasan
tegak, medium agar miring dan medium agar plate menggunakan Nutrien Agar
yang telah dibekukan. Pada medium agar tegak, teknik isolasi dilakukan dengan
agar tanpa merusak agar. Setelah itu dimasukkan ke dalam inkubator selama 48
berbentuk bulat kecil dan berwarna krem pada bagian agar yang ditusuk
menggunakan ose.
49
Metode gores digunakan dalam isolasi pada NA cawan petri di mana pola
menggunakan ose bulat. Adapun tujuan penggunaan metode ini adalah agar
bakteri mendapatkan nutrisi yang sama dan pertumbuhan bakteri tidak saling
tepi utuh dan berwarna krem pada bagian agar yang digores menggunakan ose.
dengan pola zig-zag pada permukaan agar dengan menggunakan ose lurus.
dengan tipe pertumbuhan titik-titik berbentuk bulat kecil pada bagian agar yang
biakan dan dimasukkan ke dalam medium. Diaduk perlahan hingga bakteri yang
ada pada ose terlepas dan bercampur dengan medium. Lakukan sentrifuge pada
medium tersebut agar medium dan bakteri bisa tercampur rata. Setelah itu
masukkan ke dalam inkubator selama 48 jam. Pada medium ini hanya sedikit
50
A. Simpulan
berwarna krem
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
51
Admin., 2008, http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Sejarah-
Perkembangan-Mikrobiologi. Diakses pada tanggal 08 maret 2009,
Makassar.
Lay, B., 1994, Analisis Mikroba di Laboratorium, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
52