You are on page 1of 2

KECERDASAN INTELEKTUAL

DAN EMOSIONAL
Posted on September 12, 2009 by vtrediting| 2 Komentar

Semua makhluk hidup mempunyai otak. Bila otak manusia dipergunakan dengan baik
maka ia akan menghasilkan pemikiran yang cemerlang sehingga melahirkan karya, cipta
dan karsa dalam hidup ini. Menurut buku laris Head Strong yang sehat dengan reiki baca,
Toni Buzan sang pengarang buku ini bilang bahwa otak manusia itu ibarat raksasa yang
sedang tidur. Para neurolog memang membuktikan segala sesuatu berawal dari organ ini.

Setelah kecerdasan intelektual para psikolog meyakini ada kecerdasan lain yang tak kalah
penting juga yakni kecerdasan emosional dan spiritual. Semua dimungkinkan karena kecerdasan
ini lahir dari pikiran. Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamakan istilah antara
kecerdasan intelektual dengan intelligence quotient ( IQ ) padahal keduanya berbeda. IQ
sebenarnya angka relatif untuk menunjukkan tingkat kecerdasan intelektual hasil dari
penggunaan otak manusia.

Sebagai contoh anak usia enam tahun tapi dia sudah bisa mengerjakan matematika tingkat sma
kelas 3. Berarti IQ anak ini adalah ( 18/6 ) x 100 = 300. Dengan kata lain tingkat kecerdasan
intelektualnya di atas rata-rata. Kebalikannya jika usia kalendernya dua belas tahun tapi usia
mentalnya baru 6 tahun berarti IQ nya ( 6/12 ) x 100 = 50. Artinya tingkat kecerdasan intelektual
anak ini dibawah rata-rata.

Awal mula orang memang selalu cenderung mengenal kata kecerdasan hanya untuk
menunjukkan kecerdasan intelektual semata. Namun muncul kecerdasan emosional sebagai jenis
kecerdasan lain yang dimiliki manusia. Memang kecerdasan jenis ini belum bisa diukur secara
eksakta seperti halnya kecerdasan intelektual tadi. Dalam diri manusia perpaduan kedua
kecerdasan tadi adalah dua hal yang integral dalam diri manusia. Keduanya saling bersinergi.

Menurut panduan buku pelatihan Esoterik dari G.Tummo Reiki yang ditulis oleh Tjiptadinata
Effendi mengatakan bahwa dalam perkembangan jaman, sejarah telah membuktikan bahwa
orang-orang yang memiliki kemampuan kecerdasan luar biasa, bahkan disebut genius, namun
tidak diimbangi dengan kedewasaan emosional, ternyata bukan saja berguna bagi manusia lain,
malahan akan menghancurkan kehidupan orang lain.

Orang beranggapan kalau dua aspek kecerdasan tadi mampu ada dalam diri manusia, maka ia
akan menjadi orang yang bermanfaat bagi sesamanya. Namun ternyata pendapat demikian juga
akhirnya dikoreksi oleh perjalanan jaman. Seseorang baru dapat dikatakan masuk ke dalam tahap
pencerahan, apabila dalam hidupnya mampu menerapkan dua aspek itu yakni aspek intelektual
dan kedewasaan emosional secara seimbang dan pada akhirnya melahirkan kematangan spiritual.

Untuk mencapat tingkatan seimbang tadi maka diterapkan hidup bermeditasi. Meditasi
keseimbangan adalah salah satu cara yang dipakai dalam latihan sebagai pelengkap kelas
Esoterik. Sekalipun meditasi bukan merupakan suatu jaminan bahwa apa yang kita inginkan
pasti akan tercapai, namun setidaknya jalan menuju ketingkat hidup luhur telah ada di depan kita.

Menurut penelitian di Australia bila setiap orang mau meluangkan waktu hanya 5 saja setiap hari
untuk meditasi, maka ia akan tetap sehat, tidak cepat pikun, dapat hidup mandiri tanpa harus
menggantungkan diri kepada orang lain. Meditasi keseimbangan bagi kelas Esoterik G.Tummo
bertujuan untuk memberikan hasil ganda dalam hidup ini yaitu hidup sehat jiwa dan raga dalam
menuju pencerahan.

You might also like