You are on page 1of 17

X-CODE COMUNITY

Networking with
MikroTik RouterOS
Network Guidelines using MikroTik

--- p4w1r0 ---


July 10

Modul berisi informasi tentang jaringan lokal (LAN) baik kabel maupun non kabel (wireless) mulai dari definisi,
pengkabelan, pengalamatan IP sampai informasi tentang implementasi wirelessLAN. Modul ini juga berisi tentang
bagimana melakukan insatalasi dan konfigurasi MikroTik RouterOS pada sebuah komputer (PC), yang digunakan sebagai
router utama pada jaringan lokal sampai pada tahap manajemen bandwidth dan monitoring jaringan lokal.
Hal 1

Network / Jaringan
Definisi
Dua atau lebih komputer yang saling terhubung menggunakan perangkat jaringan.

Tujuan
Berkomunikasi dan sharing resource (berbagi sumberdaya).

Arsitektur
Peer to Peer (P2P)
Setiap komputer juga bertindak sebagai server bagi komputer lainnya

Client –Server
Dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, yakni komponen client atau yang biasa disebut
front end dan komponen server atau biasa disebut back end.

Client
Komputer yang memanfaatkan layanan / menggunakan layanan yang di sediakan oleh
server.

Server
Komputer yang menyediakan layanan untuk komputer lain.

Klasifikasi
LAN (Local Area Network)
Jaringan komputer yang hanya mencakup wilayah kecil, seperti ruangan, gedung, kampus
atau yang lebih kecil.

MAN (Metropolitan AreaNetwork)


MAN dapat mencakup kantor – kantor yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pribadi atau umum. MAN biasanya mampu menunjang data dan suara, bahkan
dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

WAN (Wide Area Network)


Jaringan yang mencakup area yang sangat besar sebagai contoh jaringan komputer antar
wilayah, negara atau bahkan benua. Biasanya membutuhkan router dan saluran
komunikasi publik.
Hal 2

Topologi
Topologi Bus

Kelebihan topologi Bus :

1. Instalasi sangat sederhana dan murah.


2. Pengembangan jaringan dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu
workstation lain.
Kekurangan topologi Bus :

1. Kemungkinan terjadinya collusion lebih besar karena mekanismenya sederhana.


2. Jika salah satu node putus maka akan mempengaruhi kinerja jaringan.
3. Jika terjadi gangguan pada kabel pusat maka seluruh jaringan akan mengalami
gangguan.

Topologi Ring

Pada topologi ring setiap node terkoneksi dengan dua node lainnya, membentuk jalur
melingkar seperti ring (cincin). Pada topologi ini komunikasi dapat terganggu jika
satu node mengalami gangguan.

Topologi Star
Hal 3

Kelebihan topologi star :

1. Kerusakan pada satu client tidak mempengaruhi client yang lain.


2. Pengembangan jaringan dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu
workstation lain.
3. Tingkat keamanan termasuk tinggi.
4. Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
Kekurangan topologi Star :

1. Jika node tengah mengalami kerusakan maka seluruh jaringan akan terhenti.

Teknologi Jaringan
Jaringan Kabel (Wired Network)
Teknologi jaringan komputer menggunakan kabel (UTP,STP,FiberOptic,dll).

Jaringan Non kabel (Wireless Network)


Teknologi jaringan komputer menggunakan media udara (Radio, VSAT, RemoteControl,
dll).

WirelessLAN
Kalsifikasi

Perangkat WirelessLAN
1. Pemancar sinyal (Access Point), sebagai pusat koneksi (konsentrator).
2. Penerima sinyal (Wireless Client).
3. Antenna, sebagai pengarah sinyal .

Antenna
1. Omni : bersifat menyebar 3600 (biasanya dipakai pemancar / Point to Multi
Point).
2. Directional : bersifat mengarah (biasa dipakai client / Point to Multi Point).
 Sektoral : menyebar pada suatu sektor / daerah (biasanya dipakai di BTS).
Hal 4

Channel
1. Sebagai saluran / jalur komunikasi.
2. Mempunyai 14 channel.
3. Setiap channel memiliki lebar spectrum 22MHz (11 ke atas, 11 ke bawah).
4. Ada 3 channel yang tidak berinterferensi (1, 6, 11).

Pengkabelan (Cabling)
Pengkabelan secara lurus (Straight Throught Cabel)
Pengkabelan secara lurus biasanya digunakan untuk menghubungkan :
1. Host dengan Switch / HUB.
2. Router / Server dengan Switch / HUB.
Pada dasarnya dalam pengkabelan secara lurus hanya menggunakan 4 buah pin pada kabel
untuk melakukan komunikasi, yaitu : 1, 2, 3, dan 6.
Switch / HUB Host
1 1
2 2
3 3
6 6
1. Oranye Putih
2. Oranye
3. Hijau Putih
4. Biru
5. Biru Putih
6. Hijau
7. Cokelat Putih
8. Cokelat
Hal 5

Pengkabelan secara silang (Crossover Cabling)


Metode pengkabelan secara silang biasanya digunakan untuk menghubungkan 2 buah
perangkat jaringan yang sama. Contoh :
1. Host dengan Host.
2. Router / Server dengan Router / Server.
3. Switch / HUB dengan Switch / HUB.
Sama dengan metode pengkabelan secara lurus, pada metode silang juga sebenarnya hanya
menggunakan 4 buah pin untuk melakukan komunikasi. Hanya saja urutan kabelnya di
silang antara 1 – 3, 2 – 6. Fungsi dari penyilangan ini adalah untuk membalikkan
transmitt dan receive data antar dua interface.

Switch / HUB Host


1 1
2 2
3 3
6 6

Pengkabelan secara kebalikan / berputar (Rolled Cabling)


Metode pengkabelan secara kebalikan / berputar hanya digunakan untuk
mengkonfigurasikan router melalui console serial communication (com port). Pada
metode pengkabelan secara berputar / kebalikan keseluruhan 8 pin pada kabel digunakan
untuk komunikasi.

Switch / HUB Host

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8
Hal 6

IP Address
Alamat IP versi 4 (IPv4)
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted decimal
notation), yang dibagi dalam empat buah oktet berukuran 8 bit. Format bentuknya adalah
w.x.y.z. Karena tiap oktet berukuran 8 bit, maka nilainya berkisar antara 0 sampai 255.

Subnet Mask
Fungsi
Subnet mask digunakan pada komputer untuk membedakan antara jaringan lokal dengan
jaringan luar.

Kelas Subnet Mask (biner) Subnet Mask


Alamat (desimal)
Kelas A 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0
Kelas B 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0
Kelas C 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0

CIDR (Classless Inter-Domain Routing)


Subnet mask yang ditulis dengan notasi panjang prefiks menggunakan slash “/”.

Subnet Mask (notasi Subnet Mask (notasi Jumlah host tiap


desimal bertitik) prefiks) subnet
255.128.0.0 /9 8388606
255.192.0.0 /10 4194302
255.224.0.0 /11 2097150
255.240.0.0 /12 1048574
255.248.0.0 /13 524286
255.252.0.0 /14 262142
255.254.0.0 /15 131070
255.255.0.0 /16 65534
255.255.128.0 /17 32766
255.255.192.0 /18 16382
255.255.224.0 /19 8190
255.255.240.0 /20 4094
255.255.248.0 /21 2046
255.255.252.0 /22 1022
255.255.254.0 /23 510
255.255.255.0 /24 254
255.255.255.128 /25 126
255.255.255.192 /26 62
Hal 7

255.255.255.224 /27 60
255.255.255.240 /28 14
255.255.255.248 /29 6
255.255.255.252 /30 2

Manajemen Bandwidth (Bandwidth


Management)
HTB (Hiearchical Token Bucket)
Metode HTB biasanya digunakan untuk mengatur bandwidth berdasarkan kelompok –
kelompok jaringan (workgroup) atau segmen jaringan.

PCQ (Per Connection Queuing)


Metode PCQ digunakan untuk mengatur bandwidth berdasarkan alamat IP yang spesifik.

MikroTik RouterOS
Definisi
MikroTik RouterOS adalah sistem operasi yang khusus digunakan sebagai router berbasis
Linux. MikroTik RouterOS juga sebagai salah satu solusi alternatif untuk menghadirkan
router dengan harga yang cukup murah. Selain itu MikroTik juga termasuk salah satu
router yang handal, karena mempunyai fitur – fitur yang khusus dibuat untuk menangani
jaringan baik itu kabel maupun non kabel (wireless).
Hal 8

Fitur
1. Firewall dan NAT (Network Address Translation)
Sebagai penyaringan (filtering) paket – paket data sesuai dengan sumber dan tujuan
yang diklasifikasi berdasarkan alamat IP, alamat MAC (Media Access Control),
alamat port, protocol, dan lain – lain.
2. HotSpot
MikroTik juga dapat berfungsi sebagai gateway HotSpot menggunakan RADIUS
(Remote Authentification Dial In User Services) untuk proses autentifikasi dan
accounting. Juga terdapat fitur Captive Portal (halaman login menggunakan HTML).
3. Point to Point Tunnelling Protocol
Sebagai konsentrator akses menggunakan link Point to Point seperti : PPPoE, PPTP
dan L2TP.
4. Web Proxy
Untuk menyimpan halaman web yang pernah dikunjungi (web caching).
5. DHCP
Metode pengalamatan IP secara otomatis. Dapat berfungsi sebagai server dan juga
client DHCP.
6. Monitoring / Accounting
MikroTik memiliki fasilitas monitoring jaringan yang sedang terkoneksi, juga
terdapat statistik pemakaian bandwidth yang dapat diakses menggunakan HTTP.

Cara Konfigurasi
1. Menggunakan command-line dengan cara mengakses langsung
2. Menggunakan remote yang berbasis GUI untuk sistem operasi Windows
menggunakan WinBox
3. Melakukan remote melalui telnet atau SSH
4. Menggunakan WebBox melalui HTTP
Hal 9

Instalasi MikroTik RouterOS


Booting menggunakan CD Installer MikroTik

Pilih paket yang diinginkan

Tekan tombol “I” untuk melakukan proses instalasi. Saat ditanya apakah ingin
menyimpan konfigurasi lama ketik “N”

Proses instalasi

Selesai instalasi
H a l 10

Pengecekan sistem awal

Halaman awal login ke dalam MikroTik RouterOS

Tampilan sistem MikroTik RouterOS

Konfigurasi PC Router
Mengganti nama interface
Pastikan interface sudah dikenali oleh sistem, dengan menggunakan perintah sebagai berikut :
[admin@MikroTik] >interface ethernet print

Untuk memudahkan mengingat interface yang digunakan, MikroTik memungkinkan kita untuk
merubah / memberi nama pada interface yg terdapat di dalamnya dengan perintah sebagai berikut
:
[admin@MikroTik] >set [nomor_urut_interface] name=[nama_baru]

Contoh :
[admin@MikroTik] >set 0 name =internet
[admin@MikroTik] >set 1 name=proxy
[admin@MikroTik] >set 2 name=to-lokal

Sehingga mengeluarkan output seperti berikut :


H a l 11

Keterangan sintaks :
Set 0 : merubah konfigurasi pada momor urut 0
Name : memberikan nama sesuai dengan nomor urut

Memberikan alamat IP
Untuk memberikan alamat IP kita harus mendefinisikan langsung untuk interface mana
alamat tersebut digunakan dan bisa langsung memberikan subneting. Oleh karena IP
publik akan dibagikan ke client maka alamat IP juga harus ditambah satu per satu.
Alamat IP publik sendiri didapatkan dari ISP yang bersangkutan
[admin@MikroTik] >ip address add address=[alamat_IP]/[CIDR_yang_digunakan]
interface=[nama_interface]

Contoh :
[admin@MikroTik] >ip address add address=202.133.83.97/29 interface=publik
[admin@MikroTik] >ip address add address=202.133.83.98/29 interface=publik
[admin@MikroTik] >ip address add address=202.133.83.99/29 interface=publik
[admin@MikroTik] >ip address add address=202.133.83.100/29 interface=publik
[admin@MikroTik] >ip address add address=202.133.83.101/29 interface=publik
[admin@MikroTik] >ip address add address=202.133.83.102/29 interface=publik

Sehingga mengeluarkan output seperti berikut :

Keterangan sintaks :
Add address : memberikan alamat IP
Interface : interface tujuan

Memberikan fungsi NAT (Network Address Translation)


Untuk melakukan pembagian koneksi internet, diharuskan melakukan translasi alamat IP
/ NAT (Network Address Translation).
[admin@MikroTik] >ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade

Routing alamat IP
Untuk melakukan routing cukup menambah alamat gateway pusat dari router MikroTik.
[admin@MikroTik] >ip route add gateway=[alamat_IP_gateway]

Contoh :
[admin@MikroTik] >ip route add gateway=172.16.36.17

Sehingga mengeluarkan output seperti berikut :

Keterangan sintaks :
Add gateway : menambahkan gateway
H a l 12

Memberikan alamat DNS server


Alamat DNS server biasanya diberikan oleh masing – masing ISP, atau juga dapat
mengacu pada router di atasnya (gateway utama).
[admin@MikroTik] >ip dns set primary-dns=[alamat_IP_dns_server_pertama] secondary-
dns=[alamat_IP_dns_server_kedua]

Contoh :
[admin@MikroTik] >ip dns set primary-dns=202.133.80.1 secondary-dns=202.133.80.2

Keterangan sintaks :
Perintah di atas berfungsi untuk mendefinisikan alamat IP 202.133.80.1 sebagai DNS
utama dan alamat IP 202.133.80.2 sebagai DNS kedua.

Konfigurasi services (layanan)


Untuk alasan keamanan maka services (layanan) pada MikroTik sebaiknya menggunakan
alamat port yang unik. Misal, untuk layanan telnet biasanya menggunakan port 23, maka
dapat kita belokkan menggunakan alamat port yang lain.
[admin@MikroTik] >ip service set [no_urut_layanan] port=[alamat_port]
Contoh :
[admin@MikroTik] >ip service set 2 port=83

Sehingga mengeluarkan output seperti berikut :

Keterangan sintaks :
Set : merubah setting pada nomor urut
Port : port tujuan

Manajemen bandwidth
Untuk manajemen bandwidth / membagi bandwidth, digunakan metode PCQ (Per
Connection Queuing) yang dapat melakukan manajemen terhadap alamat IP yang lebih
spesifik. Fasilitas ini terdapat pada level command “queue simple”.

[admin@MikroTik] >queue simple add name=[nama_queue] target-addresses=[ip_target]


max-limit=[batas_upoad/batas_download]

Contoh :
[admin@MikroTik] >queue simple add name=client1 target-addresses=192.168.1.1/32
max-limit=0/0
[admin@MikroTik] >queue simple add name=client2 target-addresses=192.168.1.2/32
max-limit=0/0
[admin@MikroTik] >queue simple add name=client3 target-addresses=192.168.1.3/32
max-limit=0/0
[admin@MikroTik] >queue simple add name=client4 target-addresses=192.168.1.4/32
max-limit=0/0
H a l 13

[admin@MikroTik] >queue simple add name=client5 target-addresses=192.168.1.5/32


max-limit=0/0
[admin@MikroTik] >queue simple add name=client6 target-addresses=192.168.1.6/32
max-limit=0/0
[admin@MikroTik] >queue simple add name=client7 target-addresses=192.168.1.7/32
max-limit=0/0
[admin@MikroTik] >queue simple add name=client8 target-addresses=192.168.1.8/32
max-limit=0/0
[admin@MikroTik] >queue simple add name=client9 target-addresses=192.168.1.9/32
max-limit=0/0
[admin@MikroTik] >queue simple add name=client10 target-addresses=192.168.1.10/32
max-limit=0/0
[admin@MikroTik] >queue simple add name=client11 target-addresses=192.168.1.11/32
max-limit=0/0
[admin@MikroTik] >queue simple add name=client12 target-addresses=192.168.1.12/32
max-limit=0/0
[admin@MikroTik] >queue simple add name=client13 target-addresses=192.168.1.13/32
max-limit=0/0
[admin@MikroTik] >queue simple add name=client14 target-addresses=192.168.1.14/32
max-limit=0/0
[admin@MikroTik] >queue simple add name=client15 target-addresses=192.168.1.15/32
max-limit=0/0
[admin@MikroTik] >queue simple add name=client16 target-addresses=192.168.1.16/32
max-limit=0/0
[admin@MikroTik] >queue simple add name=client17 target-addresses=192.168.1.17/32
max-limit=0/0
[admin@MikroTik] >queue simple add name=client18 target-addresses=192.168.1.18/32
max-limit=0/0
[admin@MikroTik] >queue simple add name=client19 target-addresses=192.168.1.19/32
max-limit=0/0
[admin@MikroTik] >queue simple add name=billing target-addresses=192.168.1.253/32
max-limit=0/2000
[admin@MikroTik] >queue simple add name=operator target-addresses=192.168.1.101/32
max-limit=0/64000

Sehingga mengeluarkan output seperti berikut :


H a l 14

Keterangan sintaks :
Add : menambah perintah
Name : memberi nama
Target-address : alamat IP komputer tujuan
Max-limit : membatasi bandwidth yang digunakan

Monitoring jaringan
Untuk melakukan monitoring lalu lintas jaringan dapat menggunakan fungsi torch.
[admin@MikroTik] >tool torch [nama_interface] src-address=[ip_yang_dimonitoring]
Contoh :
[admin@MikroTik] >tool torch lokal src-address=192.168.1.0/24

Sehingga mengeluarkan output seperti berikut :

Keterangan sintaks :
Perintah di atas berfungsi untuk melakukan monitoring lalulintas jaringan pada alamat
192.168.1.0/24.

Monitoring pemakaian bandwidth dengan grafik (MRTG)


MikroTik juga memberikan layanan monitoring jaringan menggunakan grafik atau orang
lebih mengenalnya dengan sebutan MRTG (Multi Router Traffic Graph).
[admin@MikroTik] >tool graphing interface=[nama_interface] store-on-disk=yes

Contoh :
[admin@MikroTik] >tool graphing interface=all store-on-disk=yes

Keterangan sintaks :
Perintah di atas berfungsi untuk memberikan fungsi monitoring grafis pada semua
interface dan di simpan pada harddisk.
H a l 15

Untuk monitoring bandwidth dengan grafik, harus menggunakan layanan web yang
disediakan oleh MikroTik.
http://[alamat_ip_MikroTik]:[port_yang_digunakan]/graphs

Contoh :
http://192.168.1.100:83/graphs

Konfigurasi Client
Pemberian alamat IP
Karena client yang digunakan berbasis windows, maka pemberian IP dapat dilakukan
dengan sangat mudah tanpa harus mengetik satu per satu untuk masuk ke menu
pemberian IP.
Caranya :
1. Masuk ke network properties :
Klik start => Control Panel => Network Connections => klik dua kali (bisa juga
dengan klik kanan => properties) pada koneksi sesuai dengan interface yang
digunakan.

2. Masuk ke TCP/IP properties


Pada tab general pilih layanan Internet Protocol (TCP/IP) kemudian klik
properties.
3. Isikan alamat IP komputer dengan almat gateway mengacu pada gateway utama
(MikroTik) dan DNS sesuai dengan DNS pada MikroTik
H a l 16

Contoh :
IP Address = 192.168.1.1
Subnet Mask = 255.255.255.0
Default Gateway = 192.168.1.100
Preferred DNS server = 202.133.80.1
Alternate DNS server = 202.133.80.2

Sharing (berbagi pakai) drive


Untuk mengaktifkan fasilitas sharing bisa langsung dilakukan pada windows explorer.
Caranya :
Masuk windows explorer => klik kanan => pilih sharing and security => beri
centang pada Share this folder on the network

You might also like