You are on page 1of 5

MIKROTEKHNIK

PREPARAT WHOLEMOUNT Kutu Daun Bunga (Triboliun  confusum)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikroteknik merupakan teknik pembuatan sediaan atau preparat secara  mikroskopis, tentunya
pendekatan teoritis tidaklah memadai untuk memahami secara menyeluruh mengenai Mikroteknik,
sebab yang namanya teknik lebih menekankan pemahaman pada wilayah aplikatifnya meskipun
pada dasarnya landasan teoritis juga diperlukan dalam rangka memberikan beberapa petunjuk yang
harus dilalui agar proses pembuatan sediaan sesuai dengan prosedural kerja dan alasan penggunaan
ataupun pemilihan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan sediaan Mikroskopis.

Salah satu teknik dalam pembuatan preparat adalah menggunakan metode wholemount.
Wholemount ( Sedian Utuh ) yaitu penyiapan sediaan yang terdiri atas keseluruhan organ tubuh
organisme secara utuh. Contoh dari tanaman yang dapat dibuat preparat menggunakan preparat
whole mount adalah lumut, sori paku, daun dengan trikoma dan daun dengan stomata.

Pada praktikum kali ini menggunakan hewan Tribolium confusum dalam pembuatan preparat
Wholemount hewan. Tribolium confusum lebih dikenal dengan nama Kumbang bunga (atau lebih
dikenal awam sebagai kutu bunga) yang dikenal gemar menghuni daun-daun pada tanaman.

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui bentuk keseluruhan morfologi  dari hewan Tribolium confusum

Untuk mengetahui bagaimana cara atau teknik pembuatan preparat dengan metode wholemount

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi

Kingdom         : Animalia

Phylum            : Arthropoda

Kelas               : Insecta

Ordo                : Coleoptera

Famili              : Pholipagaceae

Genus              : Tribolium

Spesies            : Tribolium confusum.


2.2 Morfologi Tribolium confusum

Kutu daun  mudah dikenali dengan bentuk tubuhnya yang cembung, bulat telur atau memanjang
dengan tungkai bertarsi 5 ruas dan sungut 8-11 ruas dan berlembar. Tiga sampai tujuh ruas terakhir
antena umumnya meluas menjadi struktur-struktur seperti lempeng yang dibentangkan sangat lebar
atau bersatu membentuk satu gada ujung yang padat. Tibia tungkai depan membesar dengan tepi
luar bergeligi atau berlekuk. (Borror et al., 1989).

2.3 Wholemount

Whole mounth merupakan metode pembuatan preparat yang nantinya akan diamati dengan
mikroskop tanpa didahului adanya proses pemotongan. Jadi pada metode ini, preparat yang diamati
adalah preparat yang utuh baik itu berupa sel, jaringan, organ maupun individu. Gambar yang
dihasilkan oleh preparat whole mounth ini terlihat dalam wujud utuhnya seperti ketika organisme
tersebut masih hidup sehingga pengamatan yang dapat dilakukan hanya terbatas terhadap
morfologi secara umum saja. Metode pembuatan preparat yang digunakan untuk pengamatan
secara menyeluruh, artinya mempelajari struktur vegetatif dan reproduktifnya tanpa melakukan
penyayatan terhadap tanaman tersebut karena metode ini menggunakan semua bagian tanaman
sebagai preparatnya. Tentu saja tanaman yang diamati haruslah berukuran kecil sehingga dapat
termuat pada objek glass. Sedangkan pada tanaman yang agak besar bisa dilakukan pemangkasan
agar menjadi lebih rapi dan kecil. Metode whole mounth mempunyai kelebihan dan kelemahan
masing-masing. Kelebihan metode ini adalah dapat mengamati seluruh bagian tanaman dengan jelas
tiap bagian-bagiannya. Sedangkan kelemahannya adalah metode ini hanya bisa dilakukan pada
tanaman dengan ukuran yang kecil saja tidak bisa tanaman yang besar sehingga metode ini perlu
terus dikembangkan dengan melakukan bebagai percobaan.( Joyner, 2008)

BAB III

PROSEDUR KERJA

3.1 Alat dan Bahan

Alat :

·               Botol flakon

·               Gelas arloji

·               Kaca benda

·               Kaca penutup

·               Mikroskop

Bahan :

·               Aquadest

·               KOH
·               Asam asetat 10%

·               Alkohol 50%, 70%, 80%, 100%

·               Minyak cengkeh

·               Xylol dan Enthellen

·                Hewan Tribolium confusum

3. 2 Cara Kerja

Memfiksasi beberapa hewan yang akan  dijadikan preparat hewan (Triboluim confusum)

Memindah bahan dalam gelas arloji

Mensterilisasi dengan aquades selama 10 menit

Menetesi dengan asam asetat 10% selama 30 menit

Mencuci dengan aquades selama 10 menit

Medehidrasi dengan alkohol 50%, 70%, 80%, 100%, 100% masing-masing selama 10 menit

Menetesi dengan minyak cengkeh selama 30 menit

Menetesi dengan Xylol 1 selama 30 menit, kemudian dipindah kegelas benda

Menetesi dengan xylol 2 sebelum kering ditambahkan enthelen lansung ditutup dengan kaca
penutup

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Gambar Pengamatan

Gambar 1. Preparat Wholemount Tribolium confusum

Topik                                             : Preparat Wholemounth

Sub-Topik                                      : Wholemount  Tribolium confusum

Potret                                            : Fotostereometri

Perbesaran                                     : 400X

Tanggal Pengambilan Gambar      : 12 mei 2010

Keterangan:

Mata                            6. Mulut
Antena

Sayap

Kepala

Ekor

4.2 Gambar Literatur

4.3 Pembahasan

Dalam praktikum kali ini kami menggunakan Tribolium confusum, sebagai hewan yang akan di buat
Wholemount. Langkah pertama dalam pembuatan preparat Wholemount yang kami lakukan adalah
mencari hewan Tribolium confusum, dan memilih hewan yang paling baik untuk dilakukan proses
pembuatan preparat syarat utama untuk memilih hewan yang akan digunakan adalah yang masih
memiliki morfologi yang utuh. Langkah selanjutnya dalam pembuatan preparat Wholemount adalah
hewan yang digunakan yaitu Tribolium confusum dimasukan ke dalam botol Flakon dalam tahapan
ini hewan yang dimasukkan diharapkan lebih dari 1 sehingga jika terjadi kesalahan dalam proses
pembuatan atau ada hasil yang buruk maka masih ada hewan cadangan yang digunakan. Selanjutnya
setelah hewan dimasukkan ke dalam botol Flakon maka langsung dilakukan fiksasi dengan cara
ditetesi larutan KOH hingga hewan tadi kesemuanya terendam selama 24 Jam. Fiksasi ini bertujuan
untuk mematikan hewan tersebut serta memfiksasi struktur yang terdapat pada Tribolium confusum
sehingga struktur tersebut tidak mengalami perubahan yang signifikan setelah dimatikan. Keesokan
harinya setelah dilakukan fiksasi maka bahan yang akan dibuat preparat yaitu hewan Tribolium
confusum dipindahkan ke gelas arloji lalu ditetesi aquades selama 10 menit, perlakuan ini bertujuan
untuk mencuci bahan dari sisa-sisa larutan KOH. Selanjutnya, ditetesi asam asetat selama 10%
selama 30 menit, kemudian sesudah 30 menit dicuci lagi dengan menggunakan Aquades selama 10
menit.

Setelah itu kita melakukan Dehidrasi alkohol 30%, 50%, 70%, 80%, 100%, 100% masing-masing
selama 10 menit, dehidrasi ini bertujuan untuk adalah menarik air dari jaringan tumbuhan sehingga
mendapatkan preparat yang bagus. Setelah tahap ini tahap selanjutnya adalah menetesi dengan
minyak cengkeh selama 30 menit. Setelah itu diberi Xylol murni 1 selama 15 menit, kemudian
sesudah itu Xylol murni 2, ketika diberi Xylol murni 2 ini preparat harus dijaga agar Xylol yang
digunakan tidak kering, kemudian dilakukan pengamatan di bawah mikroskop jika hasilnya
memuaskan maka langsung diberi Enthelen dan langsung ditutup dengan menggunakan kaca
penutup.

Pada pembuatan preparat Wholemount dengan media Tribolium confusum ini hasil yang didapatkan
sangat bagus namun sedikit kurang maksimal. Ketidakmaksimalan ini dapat dilihat pada bentuk
hewan yang tidak melihatkan tangan dan kakinya, meskipun sebenarnya tangan dan kaki yang
dimiliki oleh Tribolium confusum tetap utuh namun sayang, tertutup oleh tubuhnya.

BAB V

KESIMPULAN
Wholemount adalah metode pembuatan preparat yang digunakan untuk melihat sediaan utuh atau
keseluruhan organisme baik itu hewan maupun tumbuhan,

Syarat utama bahan yang digunakan dalam pembuatan preparat Wholemount adalah berukuran
kecil dan bentuknya masih utuh

Bahan yang digunakan dalam pembuatan preparat Wholemount kali ini adalah Tribolium confusum
yang secara morfologi terdiri atas tangan, kaki, kepala, antena, perut, dan ekor

Pada pembuatan preparat Wholemount dengan media Tribolium confusum ini hasil yang didapatkan
sangat bagus namun sedikit kurang maksimal. Ketidakmaksimalan ini dapat dilihat pada bentuk
hewan yang tidak melihatkan tangan dan kakinya, meskipun sebenarnya tangan dan kaki yang
dimiliki oleh Tribolium confusum tetap utuh namun sayang, tertutup oleh tubuhnya.

DAFTAR PUSTAKA

·         Anonymous. 2009. Kumbang. (Online). http://en.wikipedia.org/wiki/Beetle. Diakses Tanggal 02


Juni 2010.

·         Anonymous. 2008. Kutu Daun. (Online). http://forum.upi.edu/v3/index.php?


PHPSESSID=3d8b4c6aae2e3c01acdcab6c5beb35b1&topic=15678.msg49751#msg49751. Diakses
Tanggal 02 Juni 2010

·         Wahyuni, Sri. 2008. Buku petunjuk praktikum biologi terapan III. Lab Biologi  UMM. Malang.

Yatim, Wildan. 1996. Histologi. Bandung : Tarsito

·         Gandahusada, Srisari. 2000. Parasitologi Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI.  Jakarta.

You might also like