Professional Documents
Culture Documents
BEBERAPA DEFINISI
Apa definisi remaja?
Istilah reproduksi berasal dari kata re yang artinya kembali dan kata produksi yang
artinya membuat atau menghasilkan.Jadi istilah reproduksi mempunyai arti suatu proses
kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya.Sedangkan
yang disebut organ reproduksi adalah alat tubuh yang berfungsi untuk reproduksi
manusia.
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi
dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja.Pengertian sehat disini tidak semata-
mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental
serta sosial kultural.
Pengetahuan dasar kesehatan reproduksi apa yang perlu diberikan kepada remaja
agar mereka mempunyai kesehatan reproduksi yang baik?
Tumbuh kembang remaja: perubahan fisik/psikis pada remaja, masa subur, anemi
dan kesehatan reproduksi
Kehamilan dan melahirkan: usia ideal untuk hamil, bahaya hamil pada usia muda,
berbagai aspek kehamilan tak diinginkan (KTD) dan abortus
Pendidikan seks bagi remaja: pengertian seks, perilaku seksual, akibat pendidikan
seks dan keragaman seks
Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS
Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya
Bahaya narkoba dan miras pada kesehatan reproduksi
Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual
Kemampuan berkomunikasi: memperkuat kepercayaan diri dan bagaimana
bersifat asertif
Hak-hak reproduksi dan jender
Apa perbedaan pendidikan kesehatan reproduksi dan pendidikan seks?
besar saja, tetapi terjadi juga perubahan-perubahan di dalam tubuh yang memungkinkan
untuk bereproduksi atau berketurunan.
Perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa atau sering dikenal dengan
istilah masapubertas ditandai dengan datangnya menstruasi (pada perempuan) atau
mimpi basah (pada laki-laki). Datangnya menstruasi dan mimpi basah pertama tidak
sama pada setiap orang. Banyak faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut. Salah
satunya adalah karena gizi.Saat ini ada seorang anak perempuan yang mendapatkan
menstrusi pertama (m en a rch e) di usia 8-9 tahun. Namun pada umumnya adalahsekitar
12 tahun.
Perubahan emosional/psikologis yang terjadi?
Pada remaja juga terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan
tanggung jawab yang dihadapi. Pada masa ini remaja akan mulai tertarik pada lawan
jenis. Remaja perempuan akan berusaha untuk kelihatan atraktif dan remaja laki-laki
ingin terlihat sifat kelaki-lakiannya. Beberapa perubahan mental lain yang juga terjadi
adalah berkurangnya kepercayaan diri (malu, sedih, khawatir dan bingung). Remaja juga
merasa canggung terhadap lawan jenis. Remaja akan lebih senang pergi bersama-sama
dengan temannya daripada tinggal di rumah dan cenderung tidak menurut pada orang tua,
cari perhatian dan bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu. Hal ini akan membuat mereka
lebih mudah terpengaruh oleh temannya. Remaja perempuan, sebelum menstrusai akan
menjadi sangat sensitif, emosional, dan khawatir tanpa alasan yang jelas.
atas^
Mengapa perubahan di atas perlu diketahui oleh remaja?
seksual berkali-kal
Kapan masa subur terjadi?
Masa subur adalah masa dimana terjadinya pelepasan sel telur pada perempuan. Titik
puncak kesuburan terjadi pada hari ke 14 sebelum masa menstruasi berikutnya. Tetapi
tanggal menstruasi berikutnya sering kali tidak pasti pada remaja.Biasanya diambil
perkiraan masa subur 3-5 hari sebelum dan sesudah hari ke 14 tersebut. Pada masa
remaja pencegahan kehamilan dengan tidak melakukan hubungan seksual pada masa
subur (sisten kalender), tidak dapat diandalkan.Ini disebabkab siklus mentruasi pada
remaja perempuan biasanya tidak teratur.Secara lebih mendetail, siklus kesuburan
seorang perempuan dapat dipelajari pada gambar terlampir
Anemia (kurang darah: Hb <12 gr %) sangat terkait erat dengan masalah kesehatan
reproduksi (terutama pada perempuan). Jika perempuan mengalami anemia maka akan
menjadi sangat berbahaya pada waktu dia hamil dan melahirkan. Perempuan yang
menderita anemia berpotensi melahirkan bayi dengan berat badan rendah (kurang dari 2.5
kg). Di samping itu, anemia dapat mengakibatkan kematian baik ibu maupun bayi pada
waktu proses persalinan. Karena itu untuk memastikan agar remaja tidak mengidap
anemia maka perlu dianjurkan untuk memeriksakan diri pada petugas medis. Jika
ternyata remaja mengidap anemia maka perlu dianjurkan untuk makan-makanan yang
bergizi atau mengkonsumsi pil besi sesuai dengan anjuran.
Menurut BKKBN usia untuk hamil dan melahirkan adalah 20 sampai 30 tahun, lebih atau
kurang dari usia tersebut adalah berisiko. Kesiapan seorang perempuan untuk hamil dan
melahirkan atau mempunyai anak ditentukan oleh kesiapan dalam tiga hal, yaitu kesiapan
fisik, kesiapan mental/ emosi/psikologis dan kesiapan sosial/ekonomi. Secara umum,
seorang perempuan dikatakan siap secara fisik jika telah menyelesaikan pertumbuhan
tubuhnya (ketika tubuhnya berhenti tumbuh), yaitu sekitar usia 20 tahun. Sehingga usia
20 tahun bisa dijadikan pedoman kesiapan fisik.
Apa yang terjadi jika remaja menikah/hamil pada usia sangat muda (di bawah 20
tahun)?
Remaja dimungkinkan untuk menikah pada usia dibawah 20 tahun sesuai dengan
Undang-undang Perkawinan No. I tahun 1979 bahwa usia minimal menikah bagi
perempuan adalah 16 tahun dan bagi laki-laki 18 tahun. Tetapi perlu diingat beberapa hal
sebagai berikut:
Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) adalah suatu kehamilan yang karena suatu sebab
maka keberadaanya tidak diinginkan oleh salah satu atau kedua calon orang tua bayi
tersebut KTD disebabkan oleh faktor
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) sebelum buah
kehamilan tersebut mampu untuk hidup di luar kandungan, dimana beratnya masih di
bawah 500 gram atau sebelum usia kehamilan 20 minggu. Abortus dibagi menjadi dua,
yaitu abortus spontan dan abortus buatan. Abortus spontan adalah abortus yang terjadi
secara alamiah tanpa adanya upaya-upaya dari luar untuk mengakhiri kehamilan tersebut.
Terminologi yang paling sering digunakan untuk abortus spontan adalah keguguran.
Sedangkan abotus buatan adalah abortus yang yang terjadi akibat adanya upaya-upaya
tertentu untuk mengakhiri proses kehamilan. Istilah yang sering digunakan adalah aborsi,
pengguguran, atau abortus provolatus.
Aborsi sangat berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan perempuan terutama jika
dilakukan secara sembarangan yaitu oleh meraka yang tidak terlatih. Perdarahan yang
terus-menerus serta infeksi yang terjadi setelah tindakan aborsi merupakan sebab utama
kematian perempuan yang melakukan aborsi. Di samping itu aborsi juga berdampak pada
kondisi psikologis. Perasaan sedih karena kehilangan bayi, beban batin akibat timbulnya
perasaan bersalah dan penyesalan yang dapat mengakibatkan depresi. Oleh karena itu
konseling mutlak diperlukan kepada pasangan sebelum mereka memutuskan untuk
melakukan tindakan aborsi. Tindakan aborsi harus diyakinkan sebagai tindakan terakhir
jika altenatif lain sudah tidak dapat diambil.
Pada umumnya orang menganggap bahwa pendidikan seks hanya berisi tentang
pemberian informasi alat kelamin dan berbagai macam posisi dalam berhubungan
kelamin. Hal ini tentunya akan membuat para orangtua merasa khawatir. Untuk itu perlu
diluruskan kembali pengertian tentang pendidikan seks. pendidikan seks berusaha
menempatkan seks pada perspektif yang tepat dan mengubah anggapan negatif tentang
seks. Dengan pendidikan seks kita dapat memberitahu remaja bahwa seks adalah sesuatu
yang alamiah dan wajar terjadi pada semua orang, selain itu remaja juga dapat diberitahu
mengenai berbagai perilaku seksual berisiko sehingga mereka dapat menghindarinya.
Sebetulnya sampai saat ini tidak ada bukti bahwa pendidikan seks justru akan
menyebabkan remaja ingin mencoba. Berbagai studi justru menunjukan bahwa remaja
yang mendapatkan informasi yang benar tentang kehidupan seksualitas akan menjadi
lebih bertanggung jawab terhadap kehidupan mereka. Bagi remaja yang belum aktif
seksual, pendidikan seks justru akan menunda umur pertama kali melakukan hubungan
seks. Remaja yang sejak awal mengetahui bahwa melakukan hubungan seksual dengan
sembarang orang akan memiliki resiko yang tinggi terkena penyakit kelamin, cenderung
akan menghidari tingkah laku tersebut.
Orientasi seksual adalah dengan jenis kelamin dimana seseorang lebih tertarik secara
seksual. Secara ekstrem orientasi seksual dikategorikan menjadi dua yaitu heteroseks
(orang yang secara seksual tertarik dengan lawan jenis) dan homoseks (orang yang secara
seksual lebih tertarik dengan orang lain yang sejenis kelamin). Diantara kedua kutub
orientasi seksual tersebut, masih ada perilaku-perilaku seksual yang sulit dimasukkan
dalam satu kategori tertentu karena banyak sekali keragaman di dalamnya.
secara seksual dan aktivitas seskual pada jenis kelamin yang sama. Laki-laki yang tertarik
kepada laki-laki disebut “gay”., sedangkan perempuan yang tertarik pada perempuan
disebut “lesbian”.
atas^
Bagaimana terjadinya homoseksualitas?
Terjadinya homoseksualitas masih diperdebatkan. Ada yang mengatakan bahwa hal ini
terjadi sejak lahir (dipengaruhi oleh gen) dan ada pula yang mengatakan didapatkan dari
pengaruh lingkungan.
atas^
Bagaimana sebaiknya kita bersikap terhadap kaum homoseksual?
Homoseksual dikatakan normal apabila bisa diterima di suatu budaya tertentu dan
dikatakan tidak normal apabila tidak diterima di budaya yang lain, tetapi dalam bersikap
kita sebaiknya tetap menghargai manusia tanpa membedakan orientasi seksualnya.
PMS adalah penyakit yang dapat ditularkan dari seseorang kepada orang lain melalui
hubungan seksual. Seseorang berisiko tinggi terkena PMS bila melakukan hubungan
seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal. Bila tidak
diobati dengan benar, penyakit ini dapat berakibat serius bagi kesehatan reproduksi,
seperti terjadinya kemandulan, kebutaan pada bayi yang baru lahir bahkan kematian.
borok.
Pada perempuan sebagian besar tanpa gejala sehingga sering kali tidak disadari. Jika ada
gejala, biasanya berupa antara lain:
rasa sakit atau nyeri pada saat kencing atau berhubungan seksual,
rasa nyeri pada perut bagian bawah,
pengeluaran lendir pada vagina/alat kelamin,
>keputihan berwarna putih susu, bergumpal dan disertai rasa gatal dan kemerahan
Bagi remaja yang belum menikah, cara yang paling ampuh adalah tidak melakukan
hubungan seksual, saling setia bagi pasangan yang sudah menikah, hindari hubungan
seksual yang tidak aman atau beresiko, selalu menggunakan kondom untuk mencegah
penularan PMS, selalu menjaga kebersihan alat kelamin.
atas^
Apa saja jenis PMS?
Ada banyak macam penyakit yang bisa digolongkan sebagai PMS. Di Indonesia yang
banyak ditemukan saat ini adalah gonore (GO), sifilis (raja singa), herpes kelamin,
klamidia, trikomoniasis, kandidiasis vagina, kutil kelamin.
atas^
Apakah PMS dapat diobati?
Kebanyakan PMS dapat diobati, namun ada beberapa yang tidak bisa diobati secara
tuntas seperti HIV/AIDS dan herpes kelamin. Jika kita terkena PMS, satu-stunya cara
adalah berobat ke dokter atau tenaga kesehatan., jangan mengobati diri sendiri. Selain itu,
pasangan kita juga harus diobati agar tidak saling menularkan kembali penyakit tersebut
Perlu diketahui bahwa PMS tidak dapat dicegah hanya dengan memilih pasangan yang
kelihatan bersih penampilannya, mencuci alat kelamin setelah berhubungan seksual,
minum jamu-jamuan, minum antibiotik sebelum dan sesudah berhubungan seks.
atas^
Apakah HIV/AIDS itu?
AIDS singkatan dari Aquired Immuno Deficiency Syndrome. Penyakit ini adalah
kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya system kekebalan tubuh. Penyebabnya
adalah virus HIV. HIV sendiri adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus.
atas^
Apakah HIV/AIDS termasuk PMS?
Ya, karena salah satu cara penularannya adalah melalui hubungan seksual. Selain itu HIV
dapat menular melalui pemakaian jarum suntik bekas orang yang terinfeksi virus HIV,
menerim tranfusi darah yang tercemar HIV atau dari ibu hamil yang terinfeksi virus HIV
kepada bayi yang dikandungannya. Di Indonesia penularan HIV/AIDS paling banyak
melalui hubungan seksual yang tidak aman serta jarum suntik (bagi pecandu narkoba).
Sesudah terjadi infeksi virus HIV, awalnya tidak memperlihatkan gejala-gejala khusus.
Beru beberapa minggu sesudah itu orang yang terinfeksi sering menderita penyakit
ringan sehari-hari seperti flu atau diare. Pada periode 3-4 tahun kemudian penderita tidak
memperlihatkan gejala khas atau disebut sebagai periode tanpa gejala, pada saat ini
penderita merasa sehat dan dari luar juga tampak sehat. Sesudahnya, tahun ke 5 atau 6
mulai timbul diare berulang, penurunan berat badan secara mendadak, sering sariawan
dimulut, dan terjadi pembengkakan di kelenjar getah bening dan pada akhirnya bisa
terjadi berbagai macam penyakit infeksi, kanker dan bahkan kematian.
atas^
Bagaimana bisa terhindar dari HIV/AIDS?
Lebih aman berhubungan seks dengan pasangan tetap (tidak berganti-ganti pasangan
seksual). Hindari hubungan seks di luar nikah. Menggunakan kondom jika melakukan
hubungan seksual berisiko tinggi seperti dengan pekerja seks komersial; sedapat mungkin
menghindari tranfusi darah yang tidak jelas asalnya; menggunakan alat-alat medis dan
non media yang terjamin streril.
hasilnya positif, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan cara Western Blot atau
Immunofluoresensi.
atas^
Mitos yang salah seputar HIV/AIDS?
Beberapa mitos yang salah yang sering terjadi di masyarakat adalah bahwa berhubungan
sosial dengan penderita HIV/AIDS akan membuat kita tertular, seperti bersalaman,
menggunakan WC yang sama, tinggal serumah, atau menggunakan sprei yang sama
dengan penderita HIV/AIDS.
atas^
Apakah penderita HIV/AIDS perlu dikucilkan?