Professional Documents
Culture Documents
BANDUNG
2009
LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNAUDIT
ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
DAN ANAK PERUSAHAAN
UNTUK MASA-MASA ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
AKTIVA LANCAR
Kas dan Setara kas 2b,3,32 87.936.280.405 388.516.644.126
Investasi 2g, 4 80.000.000.000 -
Piutang Usaha :
- Pihak Ketiga 2b,2c,5,32 184.011.905.054 164.000.356.224
- Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa 2d,5,31 1.439.942.783 5.415.413.605
Piutang Lain-lain 2c,6 902.867.112 807.972.367
Persediaan 2e,7 408.137.600.901 248.867.631.863
Pajak Dibayar di Muka 8,16,30 5.529.109.446 16.056.011.653
Uang Muka 2b,9,32 10.847.789.188 37.030.414.495
Biaya Dibayar di Muka 2f,10 7.888.612.780 8.339.094.525
Jumlah Aktiva Lancar 786.694.107.669 869.033.538.858
(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Laporan Keuangan konsolidasian secara keseluruhan)
2
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEWAJIBAN LANCAR
Pinjaman Jangka Pendek 14 33.857.449.066 7.799.798.456
Hutang Usaha:
- Pihak Ketiga 2b,15,32 204.542.326.408 132.972.039.019
- Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa 2d,15,31 260.900.016 100.910.923
Hutang Dividen 25 14.441.910.000 -
Hutang Pajak 16,30 6.197.252.888 84.171.542.903
Beban Masih Harus Dibayar 17,25,32 19.263.820.780 13.430.540.126
Bagian Kewajiban Jangka Panjang Yang
Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun:
- Hutang Bank 20,32 75.000.000.000 81.487.352.738
- Hutang Sewa Guna Usaha 2i, 12,20,21 12.820.478.930 37.142.857.143
Jumlah Kewajiban Lancar 366.384.138.088 357.105.041.308
EKUITAS
Modal Saham
Nilai nominal per saham Rp 200
Modal dasar 7.500.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.888.382.000 saham 1c, 22 577.676.400.000 577.676.400.000
Tambahan Modal Disetor - bersih 1c,23 51.130.441.727 51.130.441.727
Cadangan Nilai Wajar dan Cadangan Lainnya 2s,17,24 - (2.048.503.499)
Saldo Laba:
- Ditentukan Penggunaannya 25 11.900.000.000 8.900.000.000
- Belum Ditentukan Penggunaannya 516.885.700.705 529.685.714.521
Jumlah Ekuitas 1.157.592.542.432 1.165.344.052.749
(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Laporan Keuangan konsolidasian secara keseluruhan)
3
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
UNTUK MASA-MASA ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PENJUALAN/PENDAPATAN USAHA
Penjualan Bersih 2l,26,33,34 743.017.712.332 645.363.242.697
BEBAN POKOK PENJUALAN 2l,7,12,27,34 (571.476.096.129) (507.030.714.913)
LABA KOTOR 171.541.616.203 138.332.527.784
0
BEBAN USAHA 2l,28
Penjualan (91.176.942.872) (104.408.022.533)
Administrasi dan Umum (28.180.752.182) (22.996.220.381)
Jumlah Beban Usaha (119.357.695.054) (127.404.242.914)
PENGHASILAN/(BEBAN) PAJAK
Pajak Kini 16,31 (3.614.735.040) (81.053.020.000)
Pajak Tangguhan 2m,31 (486.816.427) 2.405.959.798
(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Laporan Keuangan konsolidasian secara keseluruhan)
4
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK MASA-MASA ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo per 31 Desember 2007 577.676.400.000 51.130.441.727 (10.003.779.886) 5.900.000.000 206.453.893.155 831.156.954.996
Pembagian Dividen 25 - - - - - -
Lindung Nilai :
- Penyesuaian atas Keuntungan Nilai
Wajar Bersih yang belum direalisasi 25 - - 7.955.276.387 - - 7.955.276.387
Laba Bersih Periode Berjalan - - - - 326.231.821.366 326.231.821.366
Penyisihan Cadangan Wajib - - - 3.000.000.000 (3.000.000.000) -
Saldo per 30 Juni 2008 577.676.400.000 51.130.441.727 (2.048.503.499) 8.900.000.000 529.685.714.521 1.165.344.052.749
Saldo per 31 Desember 2008 577.676.400.000 51.130.441.727 (9.548.637.488) 8.900.000.000 507.165.394.359 1.135.323.598.598
(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan konsolidasian secara keseluruhan)
5
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK MASA-MASA ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Laporan Keuangan konsolidasian secara keseluruhan)
6
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M
a. Induk Perusahaan
Terjadinya transaksi penjualan merk dagang “Buavita” dan “Go-Go” kepada PT Unilever
Indonesia Tbk. tidak mengakibatkan berkurangnya volume produksi di bagian produksi,
sebab produk-produk tersebut masih diproduksi oleh Induk Perusahaan sesuai dengan
perjanjian yang telah disepakati.
7
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan)
b. Anak Perusahaan
1). PT Nikos Intertrade adalah sebuah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang
berdomisili di Indonesia dan berlokasi di Jakarta, bergerak dalam bidang logistik.
Persentase kepemilikan Induk Perusahaan di PT Nikos Intertrade adalah sebesar 60%,
sedangkan jumlah Aktiva PT Nikos Intertrade per 30 Juni 2009 adalah sebesar
Rp 2.836.812.963 dan mulai beroperasi pada tahun 2005.
PT Nikos Intertrade melakukan penyertaan saham sebesar 49% di PT Semblog Indonesia.
Berdasarkan Akta No.16 tanggal 23 Januari 2007 yang dibuat dihadapan Unita Christina
Winata, S.H., Notaris di Tangerang, PT Semblog Indonesia telah berganti nama menjadi
PT Toll Indonesia.
(Lihat Catatan 10).
Dewan Komisaris:
• Presiden Komisaris : Nyonya Lai Su Yim
• Komisaris : Tuan Sabana Prawirawidjaja
Direksi:
• Presiden Direktur : Tuan Handri Wana
• Direktur : Tuan Kurnia Wana
3). PT Ultra Peternakan Bandung Selatan adalah sebuah perusahaan yang berdomisili di
Indonesia dan berlokasi di Bandung, bergerak dalam bidang pertanian dan perdagangan.
Persentase kepemilikan Induk Perusahaan di PT Ultra Peternakan Bandung Selatan
adalah sebesar 75%, sedangkan jumlah Aktiva PT Ultra Peternakan Bandung Selatan per
30 Juni 2009 adalah sebesar Rp 11.592.596.674 Sampai laporan keuangan ini dibuat
perusahaan tersebut masih belum beroperasi secara komersial.
Dewan Komisaris:
• Komisaris : Tuan H. Muhamad Tavip Danuwidjaja
• Komisaris : Tuan Sabana Prawirawidjaja
Direksi:
• Direktur I : Tuan H. Engkun Maskun
• Direktur II : Tuan Harjanto Hendranata
8
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 13 Agustus 1999 Induk Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II
(Rights Issue II) sebanyak 165.050.400 saham, nilai nominal Rp 1.000 per saham, yang
ditawarkan dengan harga Rp 1.000 per saham. Setiap pemegang 4 (empat) saham lama
mempunyai hak untuk membeli atas 3 (tiga) saham baru.
(Lihat Catatan 22)
Pada tanggal 6 Desember 1999 Induk Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) untuk melakukan penawaran umum Obligasi I
Ultrajaya Tahun 1999 senilai Rp 100.000.000.000 yang ditawarkan dengan tingkat bunga tetap
atau mengambang.
Pada tanggal 2 Maret 2001 Induk Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) untuk melakukan penawaran umum Obligasi II
Ultrajaya Tahun 2001 sebanyak-banyaknya senilai Rp 250.000.000.000 yang ditawarkan
dengan tingkat bunga tetap dan/atau mengambang.
(Lihat Catatan 19).
Pada tanggal 9 Maret 2004 Induk Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III
dalam rangka penerbitan saham (Rights Issue III) sebanyak 962.794.000 saham, nilai nominal
Rp 200 per saham, yang ditawarkan dengan harga Rp 260 per saham, setiap pemegang
2 (dua) saham lama mempunyai hak untuk membeli atas 1 (satu) saham baru (Lihat Catatan 21
dan 33), dan penerbitan obligasi III Ultrajaya Tahun 2004 dengan Tingkat Bunga Tetap senilai
Rp 159.823.804.000.
(Lihat Catatan 21)
Saham Induk Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 30 Juni 2009
seluruhnya adalah 2.888.382.000 saham.
9
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan)
Dewan Komisaris:
• Presiden Komisaris : Tuan Supiandi Prawirawidjaja
• Komisaris : Tuan Drs. H. Soeharsono Sagir
• Komisaris Independen : Tuan Drh. Endang Suharya
Direksi:
• Presiden Direktur : Tuan Sabana Prawirawidjaja
• Direktur : Tuan Samudera Prawirawidjaja
• Direktur : Tuan Jutianto Isnandar
Jumlah remunerasi yang ditetapkan untuk komisaris dan direksi Induk Perusahaan pada tahun
2009 dan 2008 masing-masing maksimum adalah Rp 1.500.000.000.dan Rp 1.250.000.000.
Jumlah karyawan Induk Perusahaan pada tahun 2009 lebih kurang 1.300 orang, karyawan
tersebut ditempatkan di Bagian Produksi, Bagian Distribusi dan Pemasaran dan Bagian
Administrasi dan Umum.
Ikhtisar kebijakan akuntansi utama yang dianut oleh Induk Perusahaan adalah sebagai berikut:
10
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
− Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah
Rupiah Indonesia.
Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikonversikan ke
rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia. Kurs tengah Bank Indonesia yang digunakan
pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
c. Penghapusan Piutang
Induk Perusahaan melakukan penghapusan piutang berdasarkan penelaahan terhadap
keadaan piutang masing-masing debitur pada setiap akhir periode yang bersangkutan.
Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang
dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang
sama sebagaimana dilakukan dengan pihak di luar pihak yang mempunyai hubungan istimewa
diungkapkan dalam laporan keuangan.
e. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai
realisasi bersih (the lower cost or net realizable value). Harga perolehan dinyatakan
berdasarkan metode FIFO (First-In First-Out).
Laba/ (Rugi) yang sifatnya biasa antara lain yang timbul karena selisih pemeriksaan fisik dan
kerugian kerusakan bahan karena penyimpanan, dikoreksi pada nilai persediaan dan
dibebankan ke dalam pendapatan dan beban lain-lain.
g. Investasi
Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun
dijaminkan, atau telah ditentukan penggunaannya dan deposito berjangka yang jatuh temponya
lebih dari tiga bulan pada saat penempatannya disajikan sebagai investasi jangka pendek.
Deposito disajikan sebesar nilai nominal.
Investasi dalam bentuk surat berharga (efek) yang nilai wajarnya tersedia dapat berupa efek
hutang (debt securities), digolongkan sebagai berikut:
Bangunan 20 tahun
Mesin dan Instalasi 15 tahun
Kendaraan Bermotor 5 tahun
Peralatan dan Inventaris 5 tahun
Biaya pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan pada laporan laba rugi pada saat
terjadinya. Sedangkan pengeluaran untuk perbaikan yang memperpanjang masa manfaat
ekonomisnya ditambahkan ke dalam nilai aktiva tetap yang bersangkutan. Aktiva tetap yang
dijual, rusak dan tidak dipergunakan lagi dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap, keuntungan
atau kerugian yang ditimbulkannya diperhitungkan sebagai laba atau rugi tahun bersangkutan.
12
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Biaya pinjaman (bunga) untuk kegiatan aktivitas investasi dikapitalisasi selama masa
konstruksi secara normal sedang berlangsung, dan tidak dikapitalisasi bila terjadi penundaan
pelaksanaannya walaupun biaya pinjaman masih efektif. Kapitalisasi biaya pinjaman diakhiri
pada saat aktivitas untuk memperoleh aktiva tetap tersebut selesai sesuai dengan tujuannya
secara substansial.
PSAK No. 48 mengenai “Penurunan Nilai Aktiva” mensyaratkan manajemen Induk Perusahaan
untuk menelaah nilai aktiva untuk setiap penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar
aktiva jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang menunjukkan bahwa nilai tercatat
tidak bisa diperoleh kembali.
i. Sewa-guna Usaha
Transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai capital lease apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut:
a) Perseroan memiliki hak opsi untuk membeli aktiva sewa-guna usaha pada akhir masa
sewa-guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya
perjanjian sewa-guna usaha.
b) Masa sewa-guna usaha minimal 2 tahun.
c) Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa sewa-guna usaha ditambah
dengan nilai sisa dapat menutup pengembalian biaya perolehan barang modal yang
disewa-guna usaha beserta bunganya sebagai keuntungan perusahaan sewa-guna usaha.
Transaksi sewa guna usaha yang tidak memenuhi kriteria tersebut di atas dikelompokkan
sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease).
Aktiva dan kewajiban sewa guna dicatat sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa
guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi). Aktiva sewa guna usaha disusutkan dengan
metode dan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aktiva tetap
(lihat kebijakan akuntansi mengenai aktiva tetap – pemilikan langsung).
Laba (rugi) penjualan akibat transaksi sales and leaseback atas aktiva sewa guna usaha
dengan metode “capital lease” ditangguhkan diamortisasi secara proporsional sepanjang umur
manfaat aktiva sewa guna usaha yang bersangkutan dan dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus.
13
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
k. Beban Ditangguhkan
Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah dan emisi obligasi
ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus (Straight-line Method). Amortisasi
hak atas tanah dilakukan sepanjang umur hukum hak atas tanah karena umur hukum hak atas
tanah lebih pendek dari umur ekonomisnya. Sedangkan beban emisi obligasi diamortisasi
sepanjang umur hutang obligasi.
l. Imbalan Kerja
Perseroan membukukan estimasi manfaat karyawan untuk semua karyawan tetap sesuai
dengan kebijakan perseroan atas penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan
uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian.
Terhitung mulai tahun 2005 PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. menyertakan
seluruh karyawan tetap ke dalam Program “Manulife Program Pesangon Plus (MPP Plus)”
melalui Lembaga Keuangan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Program Pesangon
karyawan PT Ultrajaya Milk Industri & Trading Company Tbk. dikelola oleh PT Asuransi Jiwa
Manulife Indonesia sesuai dengan Perjanjian Kerjasama Employee Benefits Program tanggal
15 September 2005.
n. Pajak Penghasilan
Induk Perusahaan menerapkan PSAK No. 46 mengenai “Akuntansi Pajak Penghasilan”, yang
mensyaratkan perhitungan pengaruh pajak atas pemulihan aktiva dan penyelesaian kewajiban
sebesar nilai tercatat, dan pengakuan serta pengukuran aktiva dan kewajiban pajak tangguhan
untuk pengaruh pajak yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang atas kejadian-
kejadian yang diakui pada laporan keuangan termasuk rugi fiskal yang dapat dikompensasi.
14
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
p. Informasi Segmen
Induk Perusahaan menetapkan PSAK No. 5 (Revisi 2000) mengenai “Pelaporan Segmen”
yang mensyaratkan penyajian informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen
geografis. Induk Perusahaan menyajikan informasi segmen berdasarkan pengelompokan
umum produk dan wilayah pemasaran. Segmen usaha adalah komponen yang dapat
dibedakan (distinguishable components) dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang
berbeda menurut pembagian industri atau sekelompok produk atau jasa sejenis yang berbeda,
terutama para langganan di luar entitas Induk Perusahaan.
q. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
mengharuskan manajemen untuk membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi nilai
yang dilaporkan. Sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan taksiran,
hasil realisasi yang akan terjadi dapat berbeda dengan taksiran yang telah dilaporkan
sebelumnya.
r. Prinsip Konsolidasian
Laporan keuangan Konsolidasian meliputi laporan keuangan Induk Perusahaan dan Anak
Perusahaan dengan kepemilikan saham lebih dari 50%, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Saldo dan transaksi antar Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan yang cukup
material dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Induk Perusahaan
dan Anak Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.
t. Derivatif
Instrumen keuangan derivative pada awalnya diakui di neraca konsolidasian berdasarkan
harga perolehannya dan selanjutnya dinilai kembali berdasarkan nilai wajarnya. Metode untuk
mengakui keuntungan atau kerugian yang terjadi tergantung pada sifat dari obyek yang
dilindung nilainya. Induk Perusahaan mengelompokkan derivatif sebagai :
(1) Instrumen lindung nilai terhadap nilai wajar suatu aktiva atau kewajiban yang diakui atau
terhadap komitmen teguh yang belum diakui (lindung nilai atas nilai wajar)
(2) Instrumen lindung nilai transaksi yang diperkirakan akan terjadi (lindung nilai arus kas)
(3) Lindung nilai terhadap investasi bersih pada entitas asing, pada tanggal kontrak derivatif
dilakukan.
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditunjukkan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai
atas nilai wajar, dan lindung nilai tersebut efektif, dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasian,
bersama dengan perubahan yang terjadi pada nilai wajar aktiva atau kewajiban yang dilindungi
nilainya.
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditunjukkan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai
arus kas dan lindung nilai tersebut efektif, diakui sebagai bagian dari nilai ekuitas, khususnya
pada akun cadangan nilai wajar dan cadangan lainnya. Jumlah yang ditangguhkan di ekuitas
kemudian dialihkan pada laporan laba rugi konsolidasian (contohnya ketika penjualan yang
diantisipasi benar-benar terjadi)
15
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Lindung nilai investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri diperlukan sama seperti pada
lindung nilai arus kas. Keuntungan maupun kerugian instrumen lindung nilai terkait dengan
porsi efektif lindung nilai tersebut diakui dalam ekuitas; keuntungan maupun kerugian yang
berhubungan dengan porsi yang tidak efektif diakui segera dalam laporan laba rugi
konsolidasian. Keuntungan maupun kerugian yang terakumulasi sebagai bagian dari ekuitas
diakui pada laporan laba rugi konsolidasian ketika kegiatan usaha luar negeri tersebut dilepas.
Instrument derivative diakui pada neraca sebagai aktiva atau kewajiban, tergantung pada hak
atau kewajiban sebagaimana diatur dalam kontrak, dan dicatat sebesar nilai wajarnya.
Perubahan nilai wajar derivative yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai diakui pada laporan
laba rugi konsolidasian. Sedangkan perubahan nilai wajar yang berhubungan dengan lindung
nilai pada dasarnya diperlakukan sesuai perlakuan terhadap unsur yang dilindungnilaikan.
Untuk dapat menggunakan akuntansi lindung nilai, PSAK 55 mengharuskan beberapa
persyaratan tertentu dipenuhi antara lain mengenai dokumen sejak tanggal mulainya lindung
nilai.
2009 2008
Rincian akun kas dan bank pada tanggal neraca adalah sebagai berikut:
16
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009 2008
4. INVESTASI
80.000.000.000 -
Merupakan investasi pada PT Nikko Securities Indonesia dalam bentuk Surat Utang Negara.
(Lihat Catatan 2g)
5. PIUTANG USAHA
Rincian akun piutang usaha pada tanggal neraca adalah sebagai berikut:
Pihak Ketiga:
Pengecer 108.733.469.488 84.781.087.134
Agen/Distributor 61.541.783.556 67.450.258.154
Eksportir 13.736.652.010 11.769.010.936
Jumlah (1) 184.011.905.054 164.000.356.224
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa:
PT Campina Ice Cream Industry 1.100.468.097 4.574.087.034
PT Kraft Ultrajaya Indonesia 339.474.686 841.326.571
Jumlah (2) 1.439.942.783 5.415.413.605
Jumlah (1+2) 185.451.847.837 169.415.769.829
Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, piutang eksportir dalam valuta asing masing-masing sebesar
USD 1.343.438 dan USD 1.275.774.
Dalam kegiatan usahanya, Induk Perusahaan melakukan transaksi dagang dengan beberapa pihak
yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan normal
seperti yang dilakukan kepada pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa.
Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa yaitu kepada PT Campina Ice Cream
Industry merupakan piutang usaha sehubungan adanya penggunaan fasilitas peralatan kantor
Induk Perusahaan, sedangkan kepada PT Kraft Ultrajaya Indonesia dikarenakan adanya jasa dan
penggunaan fasilitas produksi Induk Perusahaan.
Rincian piutang usaha berdasarkan umur masing-masing piutang pada tanggal 30 Juni 2009 dan
2008 adalah sebagai berikut:
17
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Induk Perusahaan tidak secara khusus menjaminkan piutang usaha tersebut di atas kepada pihak
manapun, dan Induk Perusahaan tidak menyisihkan piutang ragu-ragu dengan pertimbangan
bahwa kolektibilitas dari piutang pengecer, agen dan eksportir relatif tinggi, selain itu penagihannya
dilakukan secara berkala dan teratur. Jangka waktu dan nilai kredit yang diberikan kepada para
langganan tersebut dikendalikan secara ketat dan hampir seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
Begitu pula piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa manajemen berpendapat
hampir seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
(Lihat Catatan 2b, 2c, 2d, 31 dan 32)
2009 2008
6. PIUTANG LAIN-LAIN
Akun piutang lain-lain merupakan piutang jangka pendek dan diperkirakan lancar serta memiliki
kepastian atas pembayarannya. Rincian piutang lain-lain pada tanggal neraca adalah sebagai
berikut:
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan masing-masing akun piutang pada akhir tahun,
manajemen Induk Perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh piutang tersebut dapat tertagih.
(Lihat Catatan 2c)
7. PERSEDIAAN
Persediaan-persediaan tersebut tidak disimpan dalam satu lokasi penyimpanan saja tetapi tersebar
di beberapa lokasi. Persediaan barang jadi bahkan termasuk yang disimpan di lokasi gudang
kantor perwakilan pemasaran yang terdapat di beberapa kota di Pulau Jawa.
Induk Perusahaan telah mengasuransikan seluruh hartanya, termasuk seluruh persediaan barang
jadi dan bahan baku, melalui Property All Risk Insurance. Nilai pertanggungan untuk persediaan
untuk periode 1 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember 2009 adalah sebesar USD 21.000.000.
Nilai pertanggungan ini dianggap cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul,
dengan asumsi bahwa peristiwa yang menyebabkan timbulnya kerugian tersebut tidak terjadi
secara bersamaan di semua lokasi penyimpanan.
18
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009 2008
Pajak dibayar di muka merupakan saldo hasil kompensasi antara jumlah pajak yang harus dibayar
dengan jumlah pembayaran pajak dimuka atau pajak yang dapat dikreditkan.
(Lihat Catatan 16 dan 30)
9. UANG MUKA
Uang muka ini dalam rupiah dan mata uang asing dengan rincian sebagai berikut:
Merupakan uang muka untuk pembelian bahan baku, yang terdiri dari uang jaminan pembukaan
Letter of Credit (L/C) impor untuk pembelian bahan baku dan bahan pembantu, pada tanggal
neraca barangnya belum diterima Induk Perusahaan. (Lihat Catatan 2b dan 32)
Biaya bank, merupakan fee loan agent kepada The Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Limited sesuai perjanjian tanggal 5 Maret 2007 yang harus dibayar perusahaan sehubungan
dengan fasilitas pinjaman bank sindikasi The Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Limited. (Lihat Catatan 2f)
19
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009 2008
Jumlah penyertaan saham per 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Tahun 2009
Perubahan selama periode berjalan
Nilai awal Penambahan Bagian laba Penerimaan Nilai akhir
periode (Pengurangan) (rugi) bersih dividen periode
Tahun 2008
Perubahan selama periode berjalan
Nilai awal Penambahan Bagian laba Penerimaan Nilai akhir
periode (Pengurangan) (rugi) bersih dividen periode
PT Kraft Ultrajaya Indonesia 39.499.207.500 - 4.755.568.436 - 44.254.775.936
PT Toll Indonesia
Merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang logistik yang didirikan oleh
PT Nikos Intertrade bersama-sama dengan Sembcorp Logistics Limited. PT Nikos Intertrade
melakukan penyertaan sebanyak 318.500 saham atau sebesar 49% dari modal disetor
PT Toll Indonesia. (Lihat Catatan 1b, 2g, 31)
20
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rincian dan mutasi aktiva tetap untuk masa-masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni
2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
2009
01 Januari 2009 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 30 Juni 2009
Rp Rp Rp Rp Rp
BIAYA PEROLEHAN:
Aktiva Pemilikan Langsung:
Tanah 95.246.669.000 6.891.123.355 - - 102.137.792.355
Bangunan dan Perumahan 45.068.130.978 - - - 45.068.130.978
Mesin dan Instalasi 903.129.538.627 4.289.449.746 - 1.734.335.620 909.153.323.993
Kendaraan Bermotor 13.840.094.715 282.842.727 1.699.465.454 - 12.423.471.988
Peralatan dan Inventaris 44.406.740.897 795.755.084 - - 45.202.495.981
Jumlah 1.101.691.174.217 12.259.170.912 1.699.465.454 1.734.335.620 1.113.985.215.295
JUMLAH BIAYA
PEROLEHAN 1.218.083.245.338 60.897.332.356 1.699.465.454 - 1.277.281.112.240
JUMLAH AKUMULASI
PENYUSUTAN DAN
AMORTISASI 451.738.677.862 36.765.170.325 1.698.365.454 - 486.805.482.733
21
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2008
01 Januari 2008 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 30 Juni 2008
Rp Rp Rp Rp Rp
BIAYA PEROLEHAN:
Aktiva Pemilikan Langsung:
Tanah 95.246.669.000 - - - 95.246.669.000
Bangunan dan Perumahan 44.457.213.122 - - - 44.457.213.122
Mesin dan Instalasi 924.239.159.655 39.821.670.153 43.612.361.758 32.988.146.071 953.436.614.121
Kendaraan Bermotor 14.451.299.624 3.000.000 183.875.000 - 14.270.424.624
Peralatan dan Inventaris 36.832.551.526 2.466.177.802 - - 39.298.729.328
Jumlah 1.115.226.892.927 42.290.847.955 43.796.236.758 32.988.146.071 1.146.709.650.195
JUMLAH BIAYA
PEROLEHAN 1.151.026.049.157 111.754.759.433 55.903.605.486 - 1.206.877.203.104
JUMLAH AKUMULASI
PENYUSUTAN DAN
AMORTISASI 385.218.626.084 36.816.582.395 1.641.065.206 - 420.394.143.273
22
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tanah milik Induk Perusahaan merupakan tanah dengan status Hak Guna Bangunan (HGB). HGB
tersebut berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2012 sampai dengan 2032, dan manajemen
berkeyakinan bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.
Penambahan aktiva tetap mencakup aktiva sewa guna usaha sebesar Rp 110.475.249.612 melalui
sewa-guna usaha pembiayaan dari PT Saseka Gelora Finance. Aktiva tetap dalam rangka sewa-
guna usaha Pembiayaan (sale and lease back) tersebut di atas mencakup mesin-mesin produksi,
dan berdasarkan perjanjian sewa-guna usaha No. JKT/2008/017/00 tanggal 16 Mei 2008 dan No.
JKT/2008/025/00 tanggal 03 Juli 2008 Induk Perusahaan akan membayar kewajiban sewa-guna
usaha sebesar Rp 67.955.263.912 untuk jangka waktu 3 tahun kedepan.
(Lihat Catatan 20 dan 21).
Seluruh aktiva kepemilikan langsung telah diasuransikan (property all risk insurance) untuk periode
1 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember 2009 dengan jumlah pertanggungan yang memadai
sebesar USD 92.000.000 untuk bangunan, mesin dan peralatan, sedangkan kendaraan jumlah
pertanggungannya sebesar Rp. 10.936.940.000 Manajemen berpendapat bahwa nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian.
Selain asuransi terhadap aktiva tetap tersebut di atas, Induk Perusahaan mengasuransikan juga
risiko kehilangan margin (profit loss) selama tenggang waktu yang diakibatkan oleh kejadian-
kejadian tak terduga atas aktiva-aktiva tetap Induk Perusahaan (Business Interruption), dengan
nilai pertanggungan sebesar Rp. 420.000.000.000
Aktiva dalam masa konstruksi berupa bangunan, mesin dan Sistem Informasi Manajemen. Aktiva
tetap milik Induk Perusahaan berupa tanah, bangunan dan mesin-mesin tidak dijadikan jaminan
fasilitas kredit.
Harga jual, nilai buku dan laba penjualan aktiva untuk masa-masa enam bulan yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
2009 2008
Beban penyusutan dan amortisasi aktiva tetap untuk masa-masa enam bulan yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
23
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rincian aktiva tetap dalam masa konstruksi pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai
berikut:
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang
mengindikasikan adanya penurunan nilai aktiva tetap pada 30 Juni 2009 dan 2008.
2009 2008
Beban Tangguhan:
- Hak Atas Tanah 581.825.632 610.287.700
- Uang Jaminan 11.673.727.965 5.836.962.586
- Lainnya 239.681.822 -
Piutang Lain-lain:
- Piutang Karyawan 583.711.271 31.157.314
- Uang Muka Investasi 35.053.371.530 -
- Lainnya 5.033.994.060 -
Jumlah 53.166.312.280 6.478.407.600
Beban tangguhan Hak Atas Tanah, merupakan biaya pengurusan Hak Guna Bangunan.
Beban ini diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 30 tahun sampai dengan
tahun 2032. (Lihat Catatan 2k).
Piutang lain-lain, merupakan tagihan kepada pihak ketiga dan terafiliasi atas transaksi pinjaman
dana yang tidak diikat secara pasti dan merupakan piutang jangka panjang.
Uang Jaminan, merupakan uang jaminan dalam rangka transaksi sewa guna usaha yang akan
jatuh tempo sesuai dengan berakhirnya sewa guna usaha.
Uang Muka Investasi, merupakan pembayaran dimuka untuk pembelian aktiva tetap. (Lihat
Catatan 32)
24
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009 2008
Pinjaman jangka pendek Induk Perusahaan pada tanggal neraca adalah sebagai berikut:
Pihak Ketiga:
Citibank, N.A. 2.000.000.000 2.000.000.000
PT Bank Mandiri Tbk. 29.305.251.552 111.117.537
PT Bank Central Asia Tbk. 2.552.197.514 5.688.680.919
Jumlah 33.857.449.066 7.799.798.456
a. Citibank, N.A.
Pinjaman dari Citibank, N.A. sesuai perjanjian perpanjangan kredit yang diperbarui pada
tanggal 6 Mei 2009, dengan ketentuan sebagai berikut:
Limit : Rp 30.000.000.000
Tujuan : Modal kerja
Bunga : 13,00% per tahun
Jangka waktu : 24 Maret 2009 s/d 23 Maret 2010
Limit : Rp 40.000.000.000
Tujuan : Modal kerja
Bunga : 12,75% p.a.
Jangka waktu : 18 Maret 2009 s/d 18 Maret 2010
25
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Limit : Rp 50.000.000.000
Tujuan : Modal kerja
Bunga : Cost of Fund plus 1,5% p.a.
Jangka waktu : 26 September 2008 s/d 25 September 2009
Fasilitas kredit tersebut sampai dengan posisi 30 Juni 2009 belum dimanfaatkan.
Fasilitas kredit tersebut sampai dengan posisi 30 Juni 2009 belum dimanfaatkan.
Seluruh pinjaman Induk Perusahaan tidak didukung oleh agunan khusus serta tidak dijamin oleh
pihak manapun. Seluruh harta kekayaan Induk Perusahaan baik barang bergerak maupun barang
tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang akan ada dikemudian hari menjadi jaminan atas
hutang Induk Perusahaan kepada kreditur pinjaman jangka pendek/bank tanpa hak preference,
melainkan secara konkuren dengan kreditur lain (pari passu).
2009 2008
Pihak Ketiga:
Pemasok Dalam Negeri 170.848.645.688 118.338.477.910
Pemasok Luar Negeri 33.693.680.720 14.633.561.109
Jumlah 204.542.326.408 132.972.039.019
Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa
PT Toll Indonesia 260.900.016 100.910.923
Jumlah 204.803.226.424 133.072.949.942
26
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009 2008
Hutang dalam negeri berasal dari pembelian bahan baku kemasan dan susu murni, bahan
pembantu dan lainnya yang disuplai oleh pemasok utama antara lain PT Tetra Pak Indonesia,
PT Indopack Pratama, PT Latinusa Indonesia, PT Purinusa Indah Persada, PD Sumber Jaya,
Koperasi Peternak Bandung Selatan, KUD Sarwamukti, PT General Food, dan PT Teteco.
Hutang usaha luar negeri berasal dari pembelian bahan baku kemasan dan concentrate untuk
produk minuman, yang disuplai oleh NZMP Fonterra Ltd., Louis Dreyfus Citrus B.V., SIG
Combibloc Ltd., Jimway International Ltd., James Farrell & Co., Marubeni Steel Ltd. dan Ybb
Staller.
Perincian hutang berdasarkan umur masing-masing hutang pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008
adalah sebagai berikut:
Hutang Usaha pada tanggal neraca terdiri dari hutang usaha dalam rupiah dan mata uang asing
dengan perincian sebagai berikut (Lihat Catatan 32):
Tidak ada jaminan dalam bentuk apapun yang diberikan oleh Perusahaan kepada pemasok
sedangkan perincian saldo hutang usaha dalam mata uang asing diungkapkan secara terpisah
dalam catatan laporan keuangan ini.
(Lihat Catatan 2b, 31 dan 32)
27
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rugi fiskal yang telah ditetapkan melalui Surat Ketetapan Pajak yang telah dikeluarkan oleh
Direktorat Jenderal Pajak, sebesar Rp. 104.452.576.344 telah dikompensasikan dengan laba fiskal
tahunpajak 2008.
(Lihat Catatan 30).
2009 2008
Bunga Bank, merupakan beban bunga pinjaman bank sindikasi dan non sindikasi dalam mata
uang Rupiah yang belum jatuh tempo.
(Lihat Catatan 2t, 14, 20, 25 dan 32).
Merupakan cadangan kewajiban imbalan kerja terhadap karyawan yang dihitung berdasarkan
keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 13 tahun 2003 dan PSAK No. 24 [PSAK-24 (Revisi 2004)]
tentang Imbalan Kerja. Penetapan penyisihan kewajiban tersebut memperhatikan laporan PT
Sienco Aktuarindo Utama tanggal 18 Maret 2009 No. 090/LA-IKA/SAU/03-2009 dan
mempertimbangkan besaran pertanggungan yang diperoleh karyawan dari PT Asuransi Jiwa
Manulife Indonesia.
(Lihat Catatan 2l dan 30).
28
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Merupakan hak pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan masing-masing
sebesar 40% untuk PT Nikos Intertrade, 30% untuk PT Nikos Distribution Indonesia, dan 25%
untuk PT Ultra Peternakan Bandung Selatan, yang terdiri dari modal saham dan hak atas bagian
laba/(rugi) anak perusahaan tersebut di atas.
(Lihat Catatan 1b dan 11)
2009 2008
Pada tanggal neraca, kewajiban jangka panjang Induk Perusahaan terdiri dari:
Hutang Bank
PT Rabobank International Indonesia - 5.842.352.738
Bank Sindikasi (USD) - 224.438.145.833
Selisih Kurs Hedging yang belum terealisasi - 2.035.604.167
Bank Sindikasi (Rupiah) 250.000.000.000 -
Jumlah 250.000.000.000 232.316.102.738
Hutang Sewa Guna Usaha
PT Saseka Gelora Finance 27.319.128.161 50.362.387.629
Jumlah 27.319.128.161 50.362.387.629
Dikurangi,
Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun:
Hutang Bank
PT Rabobank International Indonesia - 5.842.352.738
Bank Sindikasi (USD) - 74.965.083.333
Selisih Kurs Hedging yang belum terealisasi - 679.916.667
Bank Sindikasi (Rupiah) 75.000.000.000 -
Jumlah 75.000.000.000 81.487.352.738
Hutang Sewa Guna Usaha
PT Saseka Gelora Finance 12.820.478.930 37.142.857.143
Jumlah 12.820.478.930 37.142.857.143
Bagian jangka panjang
Hutang Bank
PT Rabobank International Indonesia - -
Bank Sindikasi (USD) - 149.473.062.500
Selisih Kurs Hedging yang belum terealisasi - 1.355.687.500
Bank Sindikasi (Rupiah) 175.000.000.000 -
Jumlah 175.000.000.000 150.828.750.000
Hutang Sewa Guna Usaha
PT Saseka Gelora Finance 14.498.649.231 13.219.530.486
Jumlah 14.498.649.231 13.219.530.486
(Lihat Catatan 2i, 2t dan 32)
29
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
a. Hutang Bank
• Bank Sindikasi
Berdasarkan perjanjian kredit ditandatangani tanggal 05 Maret 2007, Induk Perusahaan
memperoleh fasilitas pinjaman bank sindikasi dengan ketentuan sebagai berikut:
Tujuan lainnya adalah langkah pengendalian atas risiko suku bunga (interest rate risk) dan
risiko kurs tukar (exchange rate risk). Atas dasar itu Induk Perusahaan melakukan lindung
nilai (Currency Swap) terhadap pinjaman sindikasi dengan kurs lindung nilai (Currency
Swap) sebesar Rp. 9.142 per USD 1,- dan tarif suku bunga tetap yang disepakati.
• Jika Kurs Rupiah pada tanggal neraca dibawah Rp.9.150,- maka perhitungannya menjadi:
Nilai Pasar x Nilai pokok hutang pada tanggal neraca
• Jika Kurs Rupiah pada tanggal neraca berada pada atau diatas Rp.9.150,- dan dibawah
Rp.9.600,-, maka perhitungannya menjadi :
Rp.9.150,- x Nilai pokok hutang pada tanggal neraca
• Jika Kurs Rupiah pada tanggal neraca berada pada atau diatas Rp.9.600,- dan dibawah
Rp.12.000,-, maka perhitungannya menjadi :
[Rp.9.150 +( kurs rupiah pada tanggal neraca – Rp.9.600)] x Nilai pokok hutang pada
tanggal neraca
• Jika Kurs Rupiah pada tanggal neraca diatas Rp.12.000,-, maka perhitungannya menjadi:
[Rp.9.150 +( Rp.12.000 – Rp.9.600)] x Nilai pokok hutang pada tanggal neraca
30
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perincian lindung nilai (Currency Swap) terhadap pinjaman sindikasi dengan kurs lindung
nilai (Currency Swap) menjadi sebagai berikut :
2008
Swap Jangka Waktu Kredit Pinjaman Kurs Pinjaman Pokok
Reference Pokok Lindung IDR
Nomor USD Nilai IDR
CSW:
070729996 22-03-2007 s/d 22-03-2011 5,000,000 9.080 45.400.000.000
070729997 30-05-2007 s/d 30-05-2011 11,000,000 9.230 101.530.000.000
070119998 14-03-2007 s/d 14-03-2011 8,000,000 9.125 73.000.000.000
070119999 14-03-2007 s/d 14-03-2011 5,000,000 9.125 45.625.000.000
070729998 22-03-2007 s/d 22-03-2011 7,000,000 9.080 63.560.000.000
Pinjaman berdasarkan kurs
24.550.000 9.142 224.436.100.000
lindung nilai/hedging
Keuntungan selisih kurs
penjabaran mata uang 24.550.000 83 2.037.650.000
asing ke dalam rupiah
Pinjaman berdasarkan kurs
tengah Bank Indonesia per 24.550.000 9.225 226.473.750.000
30 Juni 2008
Hutang Bank Sindikasi dalam mata uang asing (US$ Syndicated Loan) tersebut di atas telah
dilunasi seluruhnya pada tanggal 16 April 2009 dengan dana yang berasal dari Fasilitas
Pinjaman Bank Sindikasi dalam mata uang Rupiah (IDR Syndicated Loan). Saldo kerugian
selisih kurs sebagai bagian akun ekuitas yang berasal dari penjabaran pinjaman ke dalam
mata uang rupiah pada tanggal neraca, telah dibebankan seluruhnya sebagai kerugian
selisih kurs tahun berjalan yang dicatat pada akun laba/(rugi).
(Lihat Catatan: 2t dan 25)
Dengan demikian Induk Perusahaan telah melakukan pinjaman kredit bank sindikasi yang
baru dalam bentuk mata uang Rupiah (IDR Syndicated Loan) berdasarkan Akta No 3
tanggal 7 April 2009 yang disahkan dihadapan Notaris Lien Tanudirdja SH, sehingga
pinjaman bank sindikasi tersebut menjadi sebagai berikut :
31
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009 2008
Merupakan keuntungan ditangguhkan atas transaksi sewa guna usaha pembiayaan (sale and
lease back) dan diamortisasi selama masa sewa. Sedangkan amortisasi keuntungan ditangguhkan
atas transaksi sewa guna usaha untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009
adalah sebesar Rp. 1.047.656.310.
(Lihat catatan 2i, 12 dan 20).
Pada tahun 2000, sesuai dengan akta risalah RUPS No. 31 tanggal 30 Agustus 2000 dari Lien
Tanudirdja, S.H., Notaris di Bandung, Induk Perusahaan meningkatkan modal dasar dan
melakukan pemecahan nilai saham (stock split). Modal dasar sebesar Rp 425.000.000.000
ditingkatkan menjadi Rp 1.500.000.000.000 yang terbagi atas 7.500.000.000 saham dengan nilai
nominal sebesar Rp 200 per saham. (Lihat Catatan 1c).
32
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Komposisi pemilikan saham Induk Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 berdasarkan
catatan yang dibuat oleh Biro Administrasi Efek PT Sirca Datapro Perdana, adalah sebagai berikut:
2009
Nilai Nominal Persentase
Pemegang saham Saham
(Rp) (%)
Tuan Sabana Prawirawidjaja 699.653.961 139.930.792.200 24,22
PT Prawirawidjaja Prakarsa 618.076.065 123.615.213.000 21,40
PT Indolife Pensiontama 238.095.034 47.619.006.800 8,24
PT AJ Central Asia Raya 221.701.500 44.340.300.000 7,68
Masyarakat 1.110.855.440 222.171.088.000 38,46
Jumlah 2.888.382.000 577.676.400.000 100,00
2008
Nilai Nominal Persentase
Pemegang saham Saham
(Rp) (%)
UBS Equities 774.348.461 154.869.692.200 26,81
PT Prawirawidjaja Prakarsa 618.076.065 123.615.213.000 21,40
Tuan Sabana Prawirawidjaja 165.305.500 33.061.100.000 5,72
Masyarakat 1.330.651.974 266.130.394.800 46,07
Jumlah 2.888.382.000 577.676.400.000 100,00
Direksi Perusahaan yang memiliki saham Induk Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008
adalah sebagai berikut:
2009
Nilai Nominal Persentase
Pemegang saham Saham
(Rp) (%)
Direksi :
- Tuan Sabana Prawirawidjaja 699.653.961 139.930.792.200 24,22
- Tuan Samudera Prawirawidjaja 93.750.000 18.750.000.000 3,25
2008
Nilai Nominal Persentase
Pemegang saham Saham
(Rp) (%)
Direksi :
- Tuan Sabana Prawirawidjaja 165.305.500 33.061.100.000 5,72
- Tuan Samudera Prawirawidjaja 93.750.000 18.750.000.000 3,25
33
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009 2008
Agio saham, merupakan jumlah selisih antara harga jual saham dengan nilai nominal saham pada
saat dilakukan penjualan saham kepada masyarakat, baik pada saat penawaran umum perdana
(IPO) maupun pada saat penawaran umum terbatas (rights issue).
Biaya Emisi Efek Ekuitas, merupakan biaya-biaya emisi saham atas penawaran umum terbatas
pertama, kedua dan ketiga (Lihat Catatan 1c).
Akun ini merupakan cadangan nilai wajar lindung nilai/hedging atas selisih keuntungan/(kerugian)
yang berasal dari penjabaran mata uang asing kedalam mata uang rupiah pada tanggal neraca,
dan keuntungan/(kerugian) nilai wajar pada periode yang bersangkutan yang belum direalisasi.
Saldo cadangan keuntungan/(kerugian) nilai wajar yang diakui pada bagian ekuitas di atas telah
dipindahkan seluruh ke laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadi pelunasan Hutang Bank
Sindikasi dalam mata uang asing (US$ Syndicated Loan) tersebut pada tanggal 16 April 2009.
(Lihat catatan 20)
Pembagian Dividen
Berdasarkan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 4 tanggal 26 Juni 2009
dari Ny. Fani Andayani, S.H., Notaris di Bandung, telah disetujui pembagian dividen atas laba
bersih tahunbuku 2008 sebesar Rp. 14.441.910.000,- atau Rp. 5,- per Saham.
34
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Berdasarkan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 4 tanggal 26 Juni 2009
dari Ny. Fani Andayani, S.H., Notaris di Bandung, ditetapkan dan disetujui sebesar
Rp. 3.000.000.000 dari laba bersih tahun buku 2008 digunakan untuk cadangan kerugian sehingga
cadangan kerugian seluruhnya menjadi Rp.11.900.000.000, sedangkan sisanya ditanamkan
sebagai laba yang ditahan.
2009 2008
26. PENJUALAN
Penjualan untuk masa-masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008
adalah sebagai berikut:
Sedangkan untuk penjualan merk dagang “Buavita” dan Go-Go” kepada PT Unilever Indonesia
Tbk. yang dilakukan pada tanggal 11 Januari 2008 sebesar Rp. 400.000.000.000 diklasifikasikan
sebagai pendapatan lain-lain dan dicatat pada akun Penjualan Aktiva Tidak Berwujud.
Untuk masa-masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 dalam penjualan
tersebut di atas, tidak ada transaksi penjualan produk-produk Perseroan kepada pihak yang
memiliki hubungan istimewa.
(Lihat Catatan 2m, 31,33, dan 34).
35
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009 2008
Rincian beban pokok penjualan untuk masa-masa enam bulan yang berakhir pada tanggal
30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Beban Langsung:
Pemakaian bahan langsung 475.220.044.962 420.621.578.969
Upah langsung 8.171.100.671 7.551.323.570
Jumlah 483.391.145.633 428.172.902.539
Pembelian bahan baku yang melebihi 10% dari pendapatan adalah sebagai berikut:
Persentase dari
Jumlah
Pemasok Jumlah Pendapatan
2009 2008 2009 2008
PT Tetra Pak Indonesia 112.823.702.218 73.205.199.727 15,18% 11,34%
(Lihat Catatan 2m, 7, 12 dan 34).
36
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009 2008
Rincian beban usaha untuk masa-masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan
2008 adalah sebagai berikut:
Beban Penjualan:
Angkutan 27.085.671.975 25.700.652.040
Iklan dan promosi 32.816.228.181 46.046.773.878
Gaji 12.073.670.598 11.079.144.915
Sewa 7.122.478.577 4.814.575.391
Penelitian dan Pengembangan 1.297.161.192 6.662.571.081
Bahan bakar 2.115.211.642 2.227.884.333
Perjalanan dinas 1.927.364.619 1.687.913.564
Komunikasi 1.300.014.285 894.119.533
Asuransi 766.846.531 803.328.362
Penyusutan aktiva tetap 674.415.075 667.851.223
Lain-lain 3.997.880.197 3.823.208.213
Jumlah 91.176.942.872 104.408.022.533
Beban Administrasi dan Umum:
Gaji 18.309.311.425 14.369.203.361
Sewa 1.386.950.806 1.174.338.973
Penyusutan aktiva tetap 1.117.719.558 1.237.309.089
Listrik dan enerji 384.523.391 758.384.343
Lain-lain 6.982.247.002 5.456.984.615
Jumlah 28.180.752.182 22.996.220.381
JUMLAH BEBAN USAHA 119.357.695.054 127.404.249.914
(Lihat Catatan 2m, 12 dan 34).
Rincian beban bunga untuk masa-masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan
2008 adalah:
37
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009 2008
Beda Temporer
- Penyusutan Aktiva Tetap 7.604.538.109 (3.930.706.112)
- Amortisasi Aktiva Sewa Guna Usaha 3.682.508.320 619.105.894
Jumlah Perbedaan Temporer 11.287.046.429 (3.311.600.218)
Taksiran Penghasilan Kena Pajak
Laba/(Rugi) Fiskal 12.909.767.851 388.840.305.324
Kompensasi Rugi Fiskal
- SKP PPh Badan Tahun 2003 - (43.529.071.687)
- SKP PPh Badan Tahun 2004 - (55.965.513.426)
- SKP PPh Badan Tahun 2005 - (15.471.181.017)
- SKP PPh Badan Tahun 2006 - (5.085.765.331)
Jumlah Kompensasi Rugi Fiskal - (120.051.531.461)
Sisa Rugi Fiskal yang dapat
dikompensasikan/diperhitungkan -
Pajak Kini 3.614.735.040 81.053.020.000
Saldo aktiva/(kewajiban) dan beban pajak tangguhan pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 serta
untuk masa-masa enam bulan yang berakhir pada tanggal tersebut adalah:
2009 2008
Rekonsiliasi Fiskal dan Perhitungan Beban Pajak Periode Berjalan Induk Perusahaan:
a. Perhitungan taksiran pajak penghasilan dengan menggunakan tarif pajak maksimum sebesar
30% adalah sebagai berikut:
b. Rekonsiliasi antara taksiran pajak penghasilan yang dihitung dengan tarif pajak yang berlaku
sebesar 30% dari laba (rugi) akuntansi sebelum taksiran Pajak Penghasilan, dengan taksiran
Pajak Penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi untuk nasa-masa enam
bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
39
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009 2008
Saldo dan transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa pada tanggal 30 Juni 2009
dan 2008, dan untuk masa-masa enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut adalah
sebagai berikut:
Persentase
terhadap total
Aktiva/Pendapatan
2009 2008 % %
Piutang Usaha (Lihat catatan 5)
PT Campina Ice Cream Industry 1.100.468.097 4.574.087.034 0,06 0,27
PT Kraft Ultrajaya Indonesia 339.474.686 841.326.571 0,02 0,05
Penyertaan Saham (Lihat catatan 11)
PT Kraft Ultrajaya Indonesia 55.333.948.200 44.254.775.936 3,20 2,59
PT Toll Indonesia 2.809.413.039 3.053.310.580 0,16 0,18
Hutang Usaha (Lihat catatan 15)
PT Toll Indonesia 260.900.016 100.910.923 0,02 0,01
Biaya Logistik (Lihat catatan 28)
PT Toll Indonesia 2.815.145.055 2.972.988.064 0,38 0,46
40
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang mempunyai hubungan
istimewa:
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan berdasarkan persyaratan
normal seperti yang dilakukan kepada pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa. Transaksi
tersebut bukan merupakan transaksi penjualan produk-produk Perseroan, sehingga tidak dicatat
pada akun penjualan melainkan dicatat sebagai kreditan pada pada akun biaya operasional.
Ikhtisar aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing per 30 Juni 2009 dan 2008, sebagai berikut:
2009
Ekuivalen Mata Uang Asing Rupiah
Aktiva
Bank USD 376.717 3.851.931.145
Piutang Usaha USD 1.343.438 13.736.652.010
Uang Muka Pembelian USD 411.110 4.203.601.795
AUD 4.700 38.967.464
EUR 94.973 1.370.654.121
DKK 58.621 113.602.515
Uang Muka Investasi USD 2.652.445 27.121.250.023
EUR 111.017 1.602.201.563
Jumlah Aktiva 52.038.860.636
Kewajiban
Hutang Usaha USD 13.537.946 138.425.498.464
EUR 361.568 5.218.177.587
SGD 62.133 438.327.925
GBP 23.799 404.353.204
Jumlah Kewajiban 144.486.357.180
Posisi Kewajiban - Bersih 92.447.496.544
41
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2008
Ekuivalen Mata Uang Asing Rupiah
Aktiva
Bank USD 721.190 6.652.973.599
Piutang Usaha USD 1.275.774 11.769.010.936
Uang Muka Pembelian USD 1.995.662 18.409.984.349
AUD 199.500 1.771.373.468
EUR 86.923 1.265.866.180
DKK 304.055 593.720.070
SGD 45.880 311.038.961
Jumlah Aktiva 40.773.967.561
Kewajiban
Hutang Usaha USD 11.143.250 102.796.476.922
EUR 46.779 681.245.644
GBP 3.624 66.666.009
SGD 3.754 25.449.940
JPY 117.503 15.393.415
Biaya Yang Masih Harus Dibayar USD 155.570 1.435.133.250
Hutang Bank Jangka Panjang
Yang Jatuh Tempo Dalam Setahun JPY 67.368.750 5.842.352.738
USD 8.200.000 75.645.000.000
Hutang Bank Jangka Panjang USD 16.350.000 150.828.750.000
Jumlah Kewajiban 337.336.467.918
Posisi Kewajiban - Bersih 296.562.500.357
33. PERIKATAN
Induk Perusahaan mengadakan beberapa kerjasama antara lain dengan:
a. PT Sanghiang Perkasa
Berdasarkan perjanjian No. 001/SHP/LGL/XI/00 tanggal 13 Nopember 2000 yang telah
diperpanjang terakhir dengan amandemen tahun 2002 dan amandemen tanggal 12 Maret
2003, Induk Perusahaan melakukan kerjasama Produksi (tol packing) dengan PT Sanghiang
Perkasa untuk memproduksi produk-produk Morinaga Milk Industry Co. Ltd.
42
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009 2008
Informasi mengenai segmen usaha untuk masa-masa enam bulan yang berakhir pada tanggal
30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
PENJUALAN BERSIH:
Menurut Daerah Geografis
Ekspor 17.290.614.854 16.638.318.052
Lokal:
- Pihak Ketiga 725.727.097.478 628.724.924.645
- Hubungan Istimewa - -
Jumlah 743.017.712.332 645.363.242.697
Eliminasi - -
Jumlah Setelah Eliminasi 743.017.712.332 645.363.242.697
HASIL SEGMEN:
Laba Usaha Induk Perusahaan:
Minuman 48.678.406.814 6.853.669.270
Makanan 3.510.014.335 4.077.935.600
Jumlah 52.188.421.149 10.931.604.870
Rugi Usaha Anak Perusahaan (4.500.000) (3.320.000)
Jumlah 52.183.921.149 10.928.284.870
Eliminasi 175.763.703 (766.306.851)
Beban Lain-lain – Bersih :
- Induk Perusahaan (20.924.653.336) 393.513.388.698
- Anak Perusahaan (288.439.506) 1.566.283.914
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 31.146.592.010 405.241.650.631
43
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009 2008
JUMLAH AKTIVA:
Jumlah Aktiva:
Induk Perusahaan 1.727.378.911.014 1.707.365.698.109
Anak Perusahaan 14.568.638.724 4.537.508.142
Jumlah 1.741.947.549.738 1.711.903.206.250
Eliminasi (10.858.913.540) (2.600.113.446)
Jumlah Setelah Eliminasi 1.731.088.636.198 1.709.303.092.805
Aktiva Tetap Pemilikan Langsung:
Minuman 502.230.427.413 515.646.481.133
Makanan 317.053.604.082 311.814.259.933
Aktiva tetap yang dipakai bersama 294.701.183.800 319.248.909.129
Jumlah 1.113.985.215.295 1.146.709.650.195
Eliminasi -
Jumlah Setelah Eliminasi 1.113.985.215.295 1.146.709.650.195
*) Segmen minuman adalah produk UHT, sedangkan makanan adalah produk Non UHT, sedangkan aktiva
yang dipakai bersama adalah aktiva yang digunakan baik oleh produk UHT maupun produk Non UHT.
Selain yang kami ungkapkan di atas, tidak ada peristiwa penting yang signifikan yang berdampak
kepada penyajian laporan keuangan.
Laporan keuangan konsolidasian dari halaman 2 sampai dengan halaman terakhir telah disetujui
oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 28 Juli 2009.
44