Professional Documents
Culture Documents
| |
Article Index Page 1 : Pengertian Page 2 : Pembayaran & Pelaporan Page 3 : Hak Wajib Pajak
All Pages
Wajib Pajak
Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong
pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
Pengusaha
Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam
kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang,
mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang
tidak berwujud dari luar Daerah Pabean, melakukan usaha jasa, atau
memanfaatkan jasa dari luar Daerah Pabean.
Sesuai dengan sistem self assessment, Wajib Pajak mempunyai kewajiban untuk
mendaftarkan diri, melakukan sendiri penghitungan pembayaran dan pelaporan
pajak terutangnya.
- Pendaftaran
2. Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, yang
memperoleh penghasilan diatas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
wajib mendaftarkan diri paling lambat pada akhir bulan berikutnya;
3. Wanita kawin yang dikenakan pajak secara terpisah, karena hidup terpisah
berdasarkan keputusan hakim atau dikehendaki secara tertulis
berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta;
Untuk memperoleh NPWP, Wajib Pajak wajib mendaftarkan diri pada Kantor
Pelayanan Pajak yang wilayahnya meliputi kedudukan wajib pajak dengan
mengisi formulir pendaftaran dan melampirkan persyaratan administrasi.
Selain mendatangi Kantor Pelayanan Pajak, Wajib Pajak Orang Pribadi dapat
pula mendaftarkan diri secara online melalui e-registration di website
Direktorat Jenderal Pajak www.pajak.go.id. Selain mendapatkan NPWP,
Wajib Pajak dapat dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan
kepadanya akan diberikan Nomor Pengkuhan Pengusaha Kena Pajak
(NPPKP).
No.
Jenis SPT Batas Waktu PembayaranBatas Waktu Pelaporan
Masa
1 PPh Pasal 21/26 Tgl 10 bulan berikut 20 hari setelah masa pajak
setelah masa pajak berakhir
berakhir
2 PPh Pasal 25 Tgl 15 bulan berikut 20 setelah masa pajak
setelah masa pajak berakhir
berakhir
Tahunan
1 PPh OP Tgl 25 bulan ketiga setelah Akhir bulan ketiga setelah
berakhirnya tahun atau berakhirnya tahun atau
bagian tahun pajak bagian tahun pajak
2 PBB 6 (enam) bulan sejak -
10. Banding, Apabila hasil proses keberatan dirasa masih belum memuaskan
Wajib Pajak dapat mengajukan banding ke Pengadilan Pajak.
11. Peninjauan Kembali, Apabila Wajib Pajak tidak/belum puas dengan putusan
Pengadilan Pajak, maka pihak yang bersengketa dapat mengajukan
Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Pajak dan
hanya dapat diajukan satu kali.
Article Index Page 1 : Pengertian Page 2 : Pembayaran & Pelaporan Page 3 : Hak Wajib Pajak
All Pages
Wajib Pajak
Wajib Pajak (WP) adalah Orang Pribadi atau Badan yang menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban
perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu.
Pengusaha
Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam
kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang,
mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak
berwujud dari luar Daerah Pabean, melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa
dari luar Daerah Pabean.Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang
merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun tidak melakukan usaha
yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan
Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma,
kongsi, koperasi, dana pension, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi
massa, organisasi social politik, atau organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk
usaha tetap dan bentuk badan lainnya termasuk reksadana. Dalam pengertian
perkumpulan termasuk pula asosiasi, persatuan, perhimpunan, atau ikatan dari
pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang sama.
Sesuai dengan sistem self assessment, Wajib Pajak mempunyai kewajiban untuk
mendaftarkan diri, melakukan sendiri penghitungan pembayaran dan pelaporan
pajak terutangnya.
Pendaftaran
No.
Jenis SPT Batas Waktu PembayaranBatas Waktu Pelaporan
Masa
1 PPh Pasal 23/26 Tgl 10 bulan berikut Tgl 20 bulan berikut
2 PPh Pasal 25 Tgl 15 bulan berikut Tgl 20 bulan berikut
3 PPh dan PPnBM-PKPTgl 15 bulan berikut Tgl 20 bulan berikut
Tahunan
1 PPh-Badan Tgl 25 bulan ketiga setelah Akhir bulan keempat
berakhirnya tahun atau setelah berakhirnya tahun
bagian tahun pajak atau bagian tahun pajak
2 PBB 6 (enam) bulan sejak -
Wajib pajak selain mempunyai kewajiban juga mempunyai hak untuk mendapatkan
kerahasiaan atas seluruh informasi yang telah disampaikan pada Direktorat Jenderal
Pajak dalam rangka menjalankan ketentuan perpajakan. Berkaitan dengan
pembayaran pajak terutang, Wajib Pajak berhak memperoleh :
2. Pengurangan PPh Pasal 25, apabila Wajib Pajak mengalami kesulitan keuangan
dikarenakan usahanya mengalami kesulitan sehingga tidak mampu membayar
angsuran yang sudah ditetapkan sebelumnya.
3. Pengurangan PBB, pemberian keringanan pajak yang terutang atas Objek Pajak.
10. Banding, Apabila hasil proses keberatan dirasa masih belum memuaskan Wajib
Pajak dapat mengajukan banding ke Pengadilan Pajak.
11. Peninjauan Kembali, Apabila Wajib Pajak tidak/belum puas dengan putusan
Pengadilan Pajak, maka pihak yang bersengketa dapat mengajukan Peninjauan
Kembali kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Pajak dan hanya dapat
diajukan satu kali.
Article Index Page1 : Pengertian & Kewajiban Page 2 : Pembayaran & Pelaporan Page 3 :
Hak Wajib Pajak All Pages
Bendaharawan Pemerintah adalah Bendaharawan Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, Instansi atau Lembaga Pemerintah, Lembaga Negara lainnya dan Kedutaan
Besar Republik Indonesia di Luar Negeri, yang membayar gaji, upah, tunjangan,
hororarium dan pembayaran lain dengan nama apapun sehubungan dengan
pekerjaan, jasa atau kegiatan. Untuk lebih memahami tentang perpajakan, silahkan
Klik Panduan Praktis dibawah ini :
Sesuai dengan sistem self assessment, Wajib Pajak mempunyai kewajiban untuk
mendaftarkan diri, melakukan sendiri penghitungan pembayaran dan pelaporan
pajak terutangnya.
Α. Pendaftaran
No.
Jenis SPT Batas Waktu PembayaranBatas Waktu Pelaporan
Masa
1 PPh Pasal 21/26 Tgl 10 bulan berikut Tgl 20 bulan berikut
2 PPh Pasal 22, 1 hari setelah dipungut 7 hari setelah pembayaran
PPN&PPn BM oleh
Bea Cukai
3 PPh Pasal 22 Pada hari yang sama saat Tgl 14 bulan berikut
Bendaharawan penyerahan barang
Pemerintah
4 PPh Pasal 22 Sebelum Delivery Order
Pertamina dibayar
5 PPh Pasal 22 Tgl 10 bulan berikut Tgl 20 bulan berikut
Pemungut Tertentu
6 PPN dan PPn BM Tgl 17 bulan berikut Tgl 14 bulan berikut
Bendaharawan
Tahunan
1 PPh Pasal 21 Tgl 25 bulan ketiga setelah Akhir bulan ketiga setelah
berakhirnya tahun atau berakhirnya tahun atau
bagian tahun pajak bagian tahun pajak
2 PBB 6 (enam) bulan sejak -
Wajib pajak selain mempunyai kewajiban juga mempunyai hak untuk mendapatkan
kerahasiaan atas seluruh informasi yang telah disampaikan pada Direktorat Jenderal
Pajak dalam rangka menjalankan ketentuan perpajakan. Berkaitan dengan
pembayaran pajak terutang, Wajib Pajak berhak memperoleh :
10. Banding, Apabila hasil proses keberatan dirasa masih belum memuaskan
Wajib Pajak dapat mengajukan banding ke Pengadilan Pajak.
11. Peninjauan Kembali, Apabila Wajib Pajak tidak/belum puas dengan putusan
Pengadilan Pajak, maka pihak yang bersengketa dapat mengajukan
Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Pajak dan
hanya dapat diajukan satu kali.
Direktur Jenderal Pajak dapat melakukan tindakan penagihan pajak, apabila jumlah
pajak yang terutang berdasarkan Surat Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pembetulan,
Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, yang menyebabkan jumlah pajak
yang harus dibayar bertambah, tidak dibayar oleh Penanggung Pajak sesuai dengan
jangka waktu yang ditetapkan.