Professional Documents
Culture Documents
Oleh
HOTMAN PARULIAN AMBARITA
200801030349
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan Sistem Informasi berbasis komputerisasi saat ini telah mengalami
kemajuan yang sangat pesat dalam memberikan informasi dari berbagai sumber.
Komputer digunakan sebagai media untuk meyimpan dan memberikan informasi kepada
pencari informasi mengenai pengetahuan, pemberitahuan kepada yang mebutuhkan
informasi tersebut agar tidak terjadi kesalahan informasi. Teknologi Komputer adalah
Media yang banyak digunakan oleh Perusahaan dalam menyelesaikan pekerjaan. Sangat
banyak kelebihan Komputer diantaranya memiliki Media penyimpanan dalam skala
besar, dan menghemat waktu serta tenaga.
Pada saat ini Kantor Pajak Bumi dan Bangunan masih menggunakan cara manual yaitu
dengan mencatat kedalam buku semua proses dan kegiatan yang terjadi pada kantor
tersebut. Penulis melihat cara ini sangat tidak efektif dan efisien karena memerlukan
waktu yang lama dalam mencatat semua proses pencatatan surat setoran pajak.
Oleh karena itu, untuk memecahkan masalah tersebut perlu media yang lebih canggih
yaitu dengan sistem komputerisasi untuk mengatasi hal ini dan informasi yang
disampaikan lebih lengkap dan akurat.
Alasan tersebut diatas mendorong penulis untuk memilih judul “SISTEM
KOMPUTERISASI SURAT SETORAN PAJAK DAERAH (SSPD) PADA KANTOR
PELAYANAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN KOTA PEMATANG SIANTAR”.
1.2. Identifikasi Masalah
Mengidentifikasi masalah merupakan Fase untuk menentukan akar permasalahan dalam
organisasi. Pada saat ini masalah yang dihadapi oleh Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan
Bangunan yaitu :
1. Pada saat ini sistem yang digunakan oleh pihak Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan
Bangunan Pematangsiantar masih menggunakan cara manual yaitu dengan cara mencatat
semua kegiatan surat setoran pajak daerah yang masuk ke kedalam buku.
2. Pencatatan data-data secara manual yang dilakukan pihak kantor pajak bumi dan
bangunan memiliki resiko yang besar yaitu dapat menimbulkan kerangkapan data
sehingga informasi yang dihasilkan tidak akurat.
3. Kesalahan penginputan data lebih besar dari sistem komputerisasi
4. Penyajian laporan Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD) tidak dapat di laksanakan
dengan cepat dan tepat.
Dari uraian diatas akan dirancang sebuah sistem pencatatan data dengan menggunakan
komputer. Dengan adanya sistem yang dibuat maka kesalahan dalam penginputan data
dapat diatasi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Dari gambar 2.1 diatas input merupakan salah satu komponen atau sub sistem yang
merupakan masukan. Kemudian input tersebut diproses. Dari hasil proses ini disebut
keluaran atau output. Dari keluaran atau output tersebut perlu adanya umpan balik guna
penyempurnaan dan pemeliharaan sistem agar dapat berlangsung lama.
2.1.2. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-
elemen sistem dapat berupa subsistem-subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Betapa
kecilpun sebuah sistem, selalu mengandung komponen atau subsistem.
2.1.3. Siklus Hidup Sistem
Sebelum sebuah sistem mencapai tahap kesempurnaannya dalam menyelesaikan masalah,
maka sebuah sistem harus melalui tahap awal, yaitu: Perencanaan, tahap perencanaan
merupakan tahap awal dalam membangun sebuah sistem, dimana para analis memahami
permasalahan yang muncul dan mendefinisikannya secara rinci, dan menentukan tujuan
pembuatan sistem serta mengidentifikasi kendala-kendala dan peluang-peluang yang ada.
Setelah dilakukan tahap perencanaan maka selanjutnya dilakukan tahap analisis. Analisis
adalah aktifitas intelektual manusia yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja suatu
kegiatan, dengan menggunakan metode dan teknik yang tepat. Analisis sistem adalah
penguraian suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya
dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Selanjutnya bagaimana sebuah sistem akan berjalan akan ditentukan pada tahap desain
atau perancangan sistem, disamping itu analis juga menentukan secara detail hardware,
software, user interface, dan infrastruktur jaringan yang akan diterapkan dalam
mendukung sistem tersebut.
Sehingga diharapkan pada tahap implementasi akan tercipta suatu prototype sistem.
Prototype merupakan model dasar dari buah hasil analisa. Dimana prototype tersebut
nantinya dapat dikembangkan menjadi sistem yang sempurna. Dengan mengetahui
karakteristik dan siklus hidup sistem maka seorang analis sistem dapat membangun
sebuah sistem yang kompatibel dalam memecahkan masalah-masalah yang ditentukan.
Namun yang tidak kalah penting adalah sebuah sistem haruslah efektif dan efisien.
Efektifitas sebuah sistem maksudnya adalah tingkat keberhasilan dalam pencapaian
tujuan, sedangkan efisiensi sistem adalah ukuran tingkat pemakaian input. Peter F.
Drucker secara sangat spesifik mendefinisikan bahwa efektifitas adalah melakukan
sesuatu yang benar dan efisiensi adalah melakukan sesuatu dengan benar.
2.2. Informasi
Informasi adalah kumpulan dari data yang sudah diorganisasikan menurut cara-cara
tertentu sehingga memberikan arti pada penerima informasi. Sedangkan data adalah
kumpulan dari fakta, peristiwa yang belum diklasifikasikan sehingga belum dapat
digunakan.
Dewasa ini, perkembangan informasi tidak hanya bercerita seputar berita, fakta, maupun
pengetahuan namun semakin berkembang hingga tercipta suatu cabang ilmu baru yaitu
teknologi informasi (TI). Teknologi informasi merupakan sebutan lain dari teknologi
komputer, yang dikhususkan untuk pengolahan data menjadi informasi yang bermanfaat
bagi organisasi/perusahaan atau biasa disebut dengan sistem informasi (SI). Sebuah
perusahaan tidak cukup untuk menerapkan starategi dalam menghasilkan produknya,
namun perusahaan juga dituntut untuk memperhatikan dan mengelola informasi yang
mengalir didalam dan diluar lingkungannya, karena informasi merupakan darah nadi
sebuah perusahaan atau organisasi. Karenanya teknologi informasi adalah sebuah solusi
tepat bagi sebuah perusahaan profesional yang mengedepankan kemajuan perusahaan.
2.4. Database
Database secara umum diartikan sebagai suatu kumpulan data yang saling berhubungan
(Elmasri & Navathe, 1994). Data tersebut diorganisasikan sedemikian rupa agar tidak
terjadi duplikasi yang tidak perlu, sehingga dapat diolah atau dieksplorasi secara tepat
dan mudah untuk menghasilkan informasi. Istilah data biasa dipakai untuk tunggal
maupun jamak, karena sudah umum dalam dunia database. Dalam bahasa inggris sehari-
hari, data hanya dipakai untuk jamak, sedangkan datum dipakai untuk tunggal.
Database merupakan komponen yang penting dalam pembangunan sebuah sistem
informasi, karena menjadi tempat untuk menampung dan mengorganisasikan seluruh data
yang terdapat dalam sistem.
2.4.1. Karakteristik Database
a. Database dipakai untuk mempresentasikan aspek-aspek dari dunia nyata.
b. Database memiliki sekumpulan data yang teratur dan memiliki arti yang jelas. Data
sembarang tidak dapat disebut sebagai database.
c. Database didesain, dibuat dan diisi dengan data untuk suatu tujuan tertentu dan
pemakai tertentu.
NIM NAMA
ALAMAT
BAB 3
HASIL PENELITIAN LAPANGAN
a. Obor dengan api warna merah putih menerangi bintang segi lima warna kuning :
Melambangkan obsesi Amik Tunas Bangsa untuk membentuk pemuda Indonesia yang
berwawasan Ketuhanan Yang Maha Esa.
3.3. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Pematang Siantar.
3.4. Tugas-tugas Pada Bagian Kepegawaian.
Untuk menjalankan dan memperlancar proses kinerja para pegawai, dapat di bagi dalam
beberapa bagian antara lain:
3.4.1. Sub Bagian Umum
Tugas pokoknya yaitu: melakukan urusan tata usaha kepegawaian,keuangan dan rumah
tangga. Adapun bagian sub tata usaha yaitu:
a. Koordinator pelaksana TU kepegawaian Tugas pokoknya yaitu:
1. Pengetikan, perekaman, pengadaan, penetaan / penyusunan arsip dan dokumen serta
penatausahaan dan kepegawaian.
2. Melaksanakan urusan tata usaha
3. Melakukan penyampaian / pembuatan laporan
b. Koordinator pelaksanaan keuangan Tugas pokoknya yaitu: melaksanakan pelayanan di
bidang keuangan
c. Koordinator pelaksanaan rumah Tangga : Tugas pokoknya yaitu :
d. Melakukan urusan rumah tangga dan perlengkapan kantor.
e. Memelihara barang –barang untuk menunjang kelancaran tugas.
3.4.2. Kasi pengelolah Data dan Informasi (PDI).
Tugas pokoknya: Pengolahan Data dan penyajian Informasi dengan cara pembentukan
dan pemeliharaan master file, perekaman, updating, back up, transfer, recovery, dan
analisa. Seksi PDI terdiri dari Sub Seksi :
a. Koordinator pelaksana pengolahan data Tugas Pokoknya:
Merekam Data baru dan mengUpdate data untuk Proses ganti nama,pembetulan luas
Bumi dan Bangunan
b. Koordinator dukungan Komputer Tugas Pokoknya :
Membuat Surat Masuk dan Surat Keluar
c. Koordinator Pelaksana PST(Pelayanan Satu Tempat) Tugas Pokoknya: Membuat surat
keputusan pembagian penerimaan pajak Bumi dan Bangunan
3.4.3. Kepala Seksi pendataan dan penilaian (Pendanil)
Tugas Pokonya: penilaian dan klasifikasi objek PBB, dan melakukan pengurusan
pendataan objek dan subjek PBB.
Seksi Pendanil terdiri dari koordinator pelaksanaan klasifikasi, Tugas Pokoknya :
Pengklasifikasian objek PBB dengan cara melayani kepada subjek pajak dan tempat
pendaftaran, menatausahakan, penyampaian dan pengembalian spop ,menatausahakan
hasil pertanian objek dan subjek PBB dan penilaian.
3.4.4. Kordinator Pelaksana Monografi
Tugas pokoknya melaksanakan penyusunan konsep buku monografi pajak bumi dan
bangunan dengan menghimpun data dan informasi yang berkaitan dengan potensi pajak
bumi dan bangunan semua sektor. seksi penetapan terdiri dari :
1. Koordinator pelaksanaan penetapan P4, Tugas pokoknya :
Melakukan penghematan atas tingkat perbandingan antara besarnya pajak terutang
dengan potensi PBB, dalam rangka penetapan besarnya pajak terutang
2. Koordinator pelaksanaan Identifikasi dan Ekstensifikasi, Tugas pokoknya :
Melaksanakan urusan intensifikasi dan ektensifikasi penetapan pajak Bumi dan
Bangunan melalui cara mengumpulkan, mempelajari melalui informasi dari instansi
terkait
3. Koordinator pelaksanaan pedesaan dan perkotaan, Tugas pokoknya :
Melaksanakan penelitian dan penyelesaian penetapan PBB sektor pedesaan perkotaan.
3.4.5. Kepala Seksi Penerimaan
Tugas pokoknya melaksanakan urusan penerimaan penagihan dan keberatan pembagian
hasil penerima, Biaya piutang pajak Bumi dan Bangunan. Seksi Penerimaan terdiri dari:
1. Koordinator Pelakasanan TU penerima dan restitusi, tugas Pokoknya:
Melaksanakan piñata usahaan pembayaran,penyetoran ,pelimpahan dan pembagian hasil
penerimaan pajak Bumi dan Bangunan
2. Koordinator Pelaksanaan P4 Tugas Pokoknya: Membuat Daftar pembagian
penerimaan pajak Bumi dan Bangunan.
3.4.6. Kepala Seksi Keberatan Dan Pengurangan
Tugas Pokoknya:
1. Permohonan penguran data penelitian administrasi atas pengjuan keberatan dan
banding
2. Melaksanakan penata usahaan pengajuan keberatan dan uraian banding Seksi
keberatan dan pengurangan terdiri dari :
3. Koordinator pelaksana keberatan. Tugas Pokoknya : mengubah pajak terutang yang
tidak sesuai dengan Objek pajak sebenarnya
4. Koordinator pelaksana pengurangan. Tugas Pokoknya:
a. Mengurangi pajak terutang kepada setiap wajib pajak perorangan
b. Mempertimbangan dan mengingat penghasilan wajib pajak dan besarnya pajak Bumi
dan Bangunan
3.4.7. Kepala seksi Penagihan
Tugas Pokoknya, melaksanakan urusan penataan usaha pajak bumi dan bangunan untuk
kelancaran penagihan piutang pajak bumi dan bangunan. Seksi Penagihan Terdiri dari:
1. Koordinator Pelaksana Penagihan Aktif. Tugas pokoknya : Melaksanakan urusan
penatausahan,Penagihan dan urusan penghapusan piutang yang tidak dapat di tagih sesuai
dengan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan penagihan piutang pajak
Bumi dan Bangunan
2. Koordinatir Pelaksana Piutang Pajak : Tugas pokoknya:
Menghapus pinutang pajak Bumi dan Bangunan yang Tidak dapat di tagih sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.