You are on page 1of 11

SISTEM KOMPUTERISASI PEMBAYARAN SURAT SETORAN PAJAK DAERAH

(SSPD) PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK BUMI


DAN BANGUNAN KOTA PEMATANG SIANTAR

Oleh
HOTMAN PARULIAN AMBARITA
200801030349

AMIK TUNAS BANGSA PEMATANGSIANTAR


JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA KOMPUTER
PEMATANGSIANTAR
2010

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan Sistem Informasi berbasis komputerisasi saat ini telah mengalami
kemajuan yang sangat pesat dalam memberikan informasi dari berbagai sumber.
Komputer digunakan sebagai media untuk meyimpan dan memberikan informasi kepada
pencari informasi mengenai pengetahuan, pemberitahuan kepada yang mebutuhkan
informasi tersebut agar tidak terjadi kesalahan informasi. Teknologi Komputer adalah
Media yang banyak digunakan oleh Perusahaan dalam menyelesaikan pekerjaan. Sangat
banyak kelebihan Komputer diantaranya memiliki Media penyimpanan dalam skala
besar, dan menghemat waktu serta tenaga.
Pada saat ini Kantor Pajak Bumi dan Bangunan masih menggunakan cara manual yaitu
dengan mencatat kedalam buku semua proses dan kegiatan yang terjadi pada kantor
tersebut. Penulis melihat cara ini sangat tidak efektif dan efisien karena memerlukan
waktu yang lama dalam mencatat semua proses pencatatan surat setoran pajak.
Oleh karena itu, untuk memecahkan masalah tersebut perlu media yang lebih canggih
yaitu dengan sistem komputerisasi untuk mengatasi hal ini dan informasi yang
disampaikan lebih lengkap dan akurat.
Alasan tersebut diatas mendorong penulis untuk memilih judul “SISTEM
KOMPUTERISASI SURAT SETORAN PAJAK DAERAH (SSPD) PADA KANTOR
PELAYANAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN KOTA PEMATANG SIANTAR”.
1.2. Identifikasi Masalah
Mengidentifikasi masalah merupakan Fase untuk menentukan akar permasalahan dalam
organisasi. Pada saat ini masalah yang dihadapi oleh Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan
Bangunan yaitu :
1. Pada saat ini sistem yang digunakan oleh pihak Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan
Bangunan Pematangsiantar masih menggunakan cara manual yaitu dengan cara mencatat
semua kegiatan surat setoran pajak daerah yang masuk ke kedalam buku.
2. Pencatatan data-data secara manual yang dilakukan pihak kantor pajak bumi dan
bangunan memiliki resiko yang besar yaitu dapat menimbulkan kerangkapan data
sehingga informasi yang dihasilkan tidak akurat.
3. Kesalahan penginputan data lebih besar dari sistem komputerisasi
4. Penyajian laporan Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD) tidak dapat di laksanakan
dengan cepat dan tepat.
Dari uraian diatas akan dirancang sebuah sistem pencatatan data dengan menggunakan
komputer. Dengan adanya sistem yang dibuat maka kesalahan dalam penginputan data
dapat diatasi.

1.3. Batasan Masalah


Dalam pembahasan sistem komputerisasi ini, ada beberapa batasan masalah antara lain :
1. Aplikasi yang dirancang hanya untuk mengolah data surat setoran pajak.
2. Pemakai yang menggunakan sistem informasi ini adalah bagian administrasi surat
setoran pajak daerah.
3. Sistem Informasi dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0
dan menggunakan database SQL Server 2000.

1.4. Tujuan Dan Manfaat


Penulisan proposal judul tugas akhir ini, penulis mempunyai maksud dan tujuan. Adapun
maksud dan tujuan tersebut adalah :
1.4.1. Tujuan
Untuk merancang sebuah sistem informasi penerimaan surat setoran pajak yang lebih
efektif dan efisien untuk diterapkan pada kantor pelayanan pajak bumi dan bangunan kota
Pematangsiantar.
1.4.2. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan Tugas Akhir ini adalah :
1. Mempercepat dan mempermudah bagian administrasi dalam proses pengolahan surat
setoran pajak daerah (SSPD).
2. Mempercepat dan mempermudah bagian administrasi dalam memberikan data atau
informasi tentang surat setoran pajak daerah kota Pematangsiantar.

1.5. Metode Penelitian


Pada saat melakukan riset di Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan
Pematangsiantar, penulis telah mengumpulkan data-data dan informasi yang digunakan
dalam penyelesaian tugas akhir. Metode yang dilakukan yaitu Motode Sampling
merupakan proses yang melakukan pengambilan data tidak secara keseluruhan melainkan
pengambilan data hanya sebagian atau mewakili seluruh populasi data. Penulis
mengadakan dua cara untuk mengumpulkan data yaitu:
a. Pengamatan Langsung (Observasi) Penulis melakukan pengamatan secara langsung
pada Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan
b. Wawancara (Interview) Penulis melakukan wawancara langsung dengan karyawan
Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan.

1.6. Sistematika Penulisan


Untuk mengetahui secara garis besar materi yang akan diuraikan dalam masing-masing
bab dari penelitian yang dilakukan untuk itu penulis menjabarkannya sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis memberikan gambaran secara singkat mengenai latar belakang
masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian,
dan sistematika penulisan.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Pada bab ini dikemukakan teori-teori ilmu pengetahuan yang berhubungan dan digunakan
dalam penyelesaian masalah yang dibahas dalam tugas akhir ini.

BAB 3 HASIL PENELITIAN LAPANGAN


Pada bab ini yang akan dibahas adalah Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Bumi
dan Bangunan Pematangsiantar, Struktur Organisasi
BAB 4 PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini berisi tentang perancangan sistem yang meliputi rancangan database,
rancangan proses, rancangan masukan dan keluaran, rancangan dialog layar dan
arsitektur system
BAB 5 IMPELEMENTASI SISTEM
Pada bab ini menerangkan tentang hasil dari sistem yang telah dibuat serta langkah kerja
dari sistem tersebut secara rinci mulai dari awal menjalankan sistem sampai akhir/output
sistem tersebut.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan penutup dari Tugas Akhir yang berisikan kesimpulan,
kelebihan/kekurangan dari sistem dan saran atau masukan dari penulis untuk menjadi
bahan pertimbangan bagi pembaca.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Sistem


Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan
suatu sasaran tertentu. Dalam konteks ilmu komputer definisi sistem ternyata masih harus
dikaitkan dengan bidang kerja komputer dalam mengolah informasi.
2.1.1. Karakteristik Sistem
Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu. Yaitu mempunyai komponen-
komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luas sistem
(environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah
(process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal). Dapat kita lihat gambar di bawah
ini salah satu karakteristik sistem

Dari gambar 2.1 diatas input merupakan salah satu komponen atau sub sistem yang
merupakan masukan. Kemudian input tersebut diproses. Dari hasil proses ini disebut
keluaran atau output. Dari keluaran atau output tersebut perlu adanya umpan balik guna
penyempurnaan dan pemeliharaan sistem agar dapat berlangsung lama.
2.1.2. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-
elemen sistem dapat berupa subsistem-subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Betapa
kecilpun sebuah sistem, selalu mengandung komponen atau subsistem.
2.1.3. Siklus Hidup Sistem
Sebelum sebuah sistem mencapai tahap kesempurnaannya dalam menyelesaikan masalah,
maka sebuah sistem harus melalui tahap awal, yaitu: Perencanaan, tahap perencanaan
merupakan tahap awal dalam membangun sebuah sistem, dimana para analis memahami
permasalahan yang muncul dan mendefinisikannya secara rinci, dan menentukan tujuan
pembuatan sistem serta mengidentifikasi kendala-kendala dan peluang-peluang yang ada.

Setelah dilakukan tahap perencanaan maka selanjutnya dilakukan tahap analisis. Analisis
adalah aktifitas intelektual manusia yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja suatu
kegiatan, dengan menggunakan metode dan teknik yang tepat. Analisis sistem adalah
penguraian suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya
dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Selanjutnya bagaimana sebuah sistem akan berjalan akan ditentukan pada tahap desain
atau perancangan sistem, disamping itu analis juga menentukan secara detail hardware,
software, user interface, dan infrastruktur jaringan yang akan diterapkan dalam
mendukung sistem tersebut.
Sehingga diharapkan pada tahap implementasi akan tercipta suatu prototype sistem.
Prototype merupakan model dasar dari buah hasil analisa. Dimana prototype tersebut
nantinya dapat dikembangkan menjadi sistem yang sempurna. Dengan mengetahui
karakteristik dan siklus hidup sistem maka seorang analis sistem dapat membangun
sebuah sistem yang kompatibel dalam memecahkan masalah-masalah yang ditentukan.
Namun yang tidak kalah penting adalah sebuah sistem haruslah efektif dan efisien.
Efektifitas sebuah sistem maksudnya adalah tingkat keberhasilan dalam pencapaian
tujuan, sedangkan efisiensi sistem adalah ukuran tingkat pemakaian input. Peter F.
Drucker secara sangat spesifik mendefinisikan bahwa efektifitas adalah melakukan
sesuatu yang benar dan efisiensi adalah melakukan sesuatu dengan benar.
2.2. Informasi
Informasi adalah kumpulan dari data yang sudah diorganisasikan menurut cara-cara
tertentu sehingga memberikan arti pada penerima informasi. Sedangkan data adalah
kumpulan dari fakta, peristiwa yang belum diklasifikasikan sehingga belum dapat
digunakan.
Dewasa ini, perkembangan informasi tidak hanya bercerita seputar berita, fakta, maupun
pengetahuan namun semakin berkembang hingga tercipta suatu cabang ilmu baru yaitu
teknologi informasi (TI). Teknologi informasi merupakan sebutan lain dari teknologi
komputer, yang dikhususkan untuk pengolahan data menjadi informasi yang bermanfaat
bagi organisasi/perusahaan atau biasa disebut dengan sistem informasi (SI). Sebuah
perusahaan tidak cukup untuk menerapkan starategi dalam menghasilkan produknya,
namun perusahaan juga dituntut untuk memperhatikan dan mengelola informasi yang
mengalir didalam dan diluar lingkungannya, karena informasi merupakan darah nadi
sebuah perusahaan atau organisasi. Karenanya teknologi informasi adalah sebuah solusi
tepat bagi sebuah perusahaan profesional yang mengedepankan kemajuan perusahaan.

2.3. Sistem Informasi


Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan. Sebuah sistem informasi berinteraksi secara sistematis
dan teratur untuk menciptakan suatu aliran informasi.
Sistem komputerisasi adalah elemen-elemen yang terkait untuk menjalankan suatu
aktifitas dengan menggunakan komputer. Tujuan pokok dari sistem komputer adalah
untuk mengolah data menjadi informasi.

2.4. Database
Database secara umum diartikan sebagai suatu kumpulan data yang saling berhubungan
(Elmasri & Navathe, 1994). Data tersebut diorganisasikan sedemikian rupa agar tidak
terjadi duplikasi yang tidak perlu, sehingga dapat diolah atau dieksplorasi secara tepat
dan mudah untuk menghasilkan informasi. Istilah data biasa dipakai untuk tunggal
maupun jamak, karena sudah umum dalam dunia database. Dalam bahasa inggris sehari-
hari, data hanya dipakai untuk jamak, sedangkan datum dipakai untuk tunggal.
Database merupakan komponen yang penting dalam pembangunan sebuah sistem
informasi, karena menjadi tempat untuk menampung dan mengorganisasikan seluruh data
yang terdapat dalam sistem.
2.4.1. Karakteristik Database
a. Database dipakai untuk mempresentasikan aspek-aspek dari dunia nyata.
b. Database memiliki sekumpulan data yang teratur dan memiliki arti yang jelas. Data
sembarang tidak dapat disebut sebagai database.
c. Database didesain, dibuat dan diisi dengan data untuk suatu tujuan tertentu dan
pemakai tertentu.

2.4.2. Istilah Dalam Database


a. Table, yaitu file yang dipakai untuk menyimpan data yang berhubungan. Suatu table
memiliki beberapa record (baris) dan beberapa kolom.
b. Field, dikenal juga dengan istilah column atau attributes. Suatu field berisi sebagian
informasi dari suatu record. Field digunakan sebagai tempat untuk mengisi data. Data
yang diisikan kedalam field memiliki tipe-tipe tertentu, seperti teks atau numerik. Sebuah
field juga berisi keterangan tentang panjang data, yaitu panjang karakter maksimum yang
diperbolehkan untuk data yang diisikan kedalam field tersebut.
c. Record, dikenal juga dengan istilah row atau tuple atau baris. Suatu record berisi
informasi tentang item tertentu. Tiap record memiliki jumlah field atau kolom yang sama.
d. Data value atau nilai data adalah data yang terdapat dalam sebuah field. Tipe dan
panjang data dari sebuah data value mengacu pada tipe dan panjang data dari field tempat
data value tersebut diisikan.
e. Primary Key, dipakai untuk mengidentifikasi suatu record dalam suatu table.
f. Foreign Keys, jika suatu Primary Key dari suatu table dipakai sebagai Non-Primary
key field dari table lain, maka ia disebut sebagai Foreign Key.

NIM NAMA
ALAMAT

200701030144 Surya Darmawan Kerasaan, Beringin No. 123


200701030143 Sri Nengwati Dolok Sinumbah No. 23
200701030111 Kiki Andriani Jl. Brigjend Rajamin Purba
200701030114 Samsul Jl. Madura No. 12

Keterangan gambar 2.2 :


1. Field adalah NIM, NAMA, ALAMAT.
2. Data value adalah data kolom yang type datanya sejenis.
3. Record adalah baris data yang type datanya tidak sejenis.
2.5. SQL Server
SQL adalah singkatan dari Structure Query Language, yang dulu dikenal dengan nama
Sequel. SQL Server sangat powerful dan flexible. SQL Server terkenal dengan bahasa-
bahasa perintahnya yang mudah dipahami. Perintah SQL dilakukan dalam table dan dapat
menghasilkan table pula sebagai outputnya.
a. DDL (Data Definition Language)
Seperti: Create Table, Create View, Drop Table, Drop view, Alter Table.
b. DML (Data Manipulation Language)
Yang terdiri dari SQL Statement, yaitu Select, Update, Insert, Delete. SQL Aggregates,
yaitu Sum, Min, Max, Avg, Count. SQL Clauses, yaitu From, Where, Order by, Group
By, Having. SQL Operators, yaitu +, -, *, /, =, <, <=, >, >=, <>, Is Null, And, Or, Not.
Kesimpulannya bahwa bahasa SQL dapat digunakan untuk melakukan proses-proses
berikut ini:
a. Melihat data berdasarkan kriteria tertentu
b. Melakukan proses join pada table yang berelasi, maksudnya dapat menggabungkan
table-table.
c. Dapat memasukkan, merubah, atau menghapus data.
d. Dapat menyusun data sesuai dengan jenisnya (sort, dll), serta menyusun data
berdasarkan susunan alphabet (order by … asc atau dsc).
Disamping itu, SQL Server juga mampu melakukan Sharing Database sehingga
memungkinkan user menggunakan database dari komputer lain yang telah terdaftar
sebagai komputer klien dalam sebuah jaringan komputer. Hal ini merupakan kelebihan
SQL Server dari aplikasi database lainnya.
2.5. Microsoft Visual Basic 6.0
Microsoft Visual Basic 6.0 adalah salah satu development tools yang bekerja dalam
lingkungan windows. Development tools adalah alat yang digunakan untuk membangun
aplikasi. Alat ini dapat ditulis dan disusun dengan mudah, sesuai dengan penggunaan
komponen-komponen yang terdapat pada Microsoft Visual Basic 6.0.
2.8.1 Kelebihan Microsoft Visual Basic 6.0
Disamping memiliki bahasa pemrograman yang mudah untuk dipelajari, Microsoft
Visual Basic 6.0 juga memiliki banyak kelebihan yang lainnya:
b. Memiliki fasilitas Open Database Connectivity (ODBC).
c. Menyediakan fasilitas Package And Deployment Wizard, yaitu fasilitas untuk
mengcompile program yang dapat dibuat menjadi sebuah file stand alone exe yang dapat
dijalankan pada komputer yang tidak memiliki software Microsoft Visual Basic 6.0.
2.8.2. Tampilan Microsoft Visual Basic 6.0
Dibawah ini adalah tampilan awal layar kerja Microsoft Visual Basic 6.0
12345
Keterangan gambar 2.7:
2. Toolbox, sebagai fasilitas yang menyediakan beberapa komponen untuk mendesain
tampilan program.
3. Object Form, sebagai tempat mendesain dan meletakkan komponen- komponen
sebagai aplikasi dari program yang akan dibuat.
4. Menu Bar, tempat berkumpulnya fasilitas-fasilitas yang mendukung pemrograman
Microsoft Visual Basic 6.0 yang ditampilkan dalam bentuk menu full down.
5. Project, sebagai tempat berkumpulnya item-item yang berada dalam satu project,
seperti form, module, atau designer (report). Project dapat menampung lebih dari satu
project.
6. Properties Window, sebagai fasilitas untuk memberikan keterangan pada setiap objek
komponen yang digunakan pada pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0.

BAB 3
HASIL PENELITIAN LAPANGAN

3.1 Sejarah Perusahaan atau Organisasi


Kita mengenal berbagai macam pajak yang dikenakan terhadap tanah yang dimiliki atau
digarap rakyat, sejak zaman kolonian. pajak tersebut pada masa pemerintahan Gubernur
Jenderal Sir Thomas Raffles (1811-1814).
Selanjutnya dalam masa pemerintahan Belanda disebut Landrente. Setelah Indonesia
merdeka, pajak atas tanah ini masih diberlakukan (yang disebut pajak bumi) sampai
ordonasi/undang-undang Landrente dihapuskan dan diganti pada tahun 1951 tentang
pajak peralihan 1944.
Pada masa kolonial baik pada masa pemerintahan Inggris maupun Pemerintahan kaum
penjajah, pjak digunakan untuk pembangunan Hindia Belanda dan kesejahteraan
rakyatnya. Tetapi, hasil pungutan pajak itu di pakai untuk pembiayaan roda pemerintahan
kaum penjajah.
Dalam perkembangan selanjutnaya , pada tahun 1959 melalui undang-undang No II
peraturan pemerintahan 1959, diberlakukan pajak hasil Bumi. Undang-undang ini semula
hanya mengatur tentang pungutan pajak atas tanah adat, tanah yang dimiliki oleh orang-
orang Indonesia asli , tidak termasuk tanah hak barat, karena tanah tersebut di atur
berdasarkan ordonasi/undang-undang verponding Tahun 1928.
Dengan demikian undang-undang No II peraturan pemerintah 1959 yang menjadi
landasan pajak hasil Bumi termasuk tanah –tanah yang di atur dalam ordonasi verponding
Indonesia tahun 1923 dan verponding Tahun 1928.
Pungutan pajak hasil Bumi dulu dikelolah Direktorat pajak hasil Bumi, jawatan yang
berada di bawah departemen Luar Negeri. Yang kemudian pada 29 November 1965
berdasarkan keputusan Menteri Luar Negeri No. B.M>P>p.u>1-1-3, bernama Direktorat
Iuran Pembangunan Daerah (IPEDA). Penggantian nama ini dimaksudkan untuk
menyelaraskan dengan nama departemennya.
3.2. Visi dan Misi Kantor Pajak Bumi dan Bangunan
Dalam menjalankan program kerja, Kantor Pajak Bumi dan Bangunan memiliki visi dan
misi tertentu. Guna meningkatkan mutu dan pelayanan kepada masyarakat.
3.2.1. Visi
Menjadi unit pelayanan dibidang PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) dan BPHTB (Bea
Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan) yang dibanggakan masyarakat karena di
bangun berdasarkan kreatifitas dan perubahan yang berkesinambungan.
3.2.2. Misi
Misi kantor Pelayanan Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Pematangsiantar adalah:

1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional dibidang pelayanan


pajak kepada masayarakat.
2. Terciptanya basis data yang akurat untuk menunjang potesensi pajak bumi dan
bangunan.
3. Melaksanakan Pelayanan yang cepat dan akurat.
4. Meningkatkan realisasi penerimaan PBB dan BPHTB untuk menunjang kemandirian
daerah.
3.2.1. Misi Kantor Pajak Bumi dan Bangunan
Menghimpun penerimaan pajak negara berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang
mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
melalui sistem administrasi perpajakan yang efektif dan efisien.

a. Obor dengan api warna merah putih menerangi bintang segi lima warna kuning :
Melambangkan obsesi Amik Tunas Bangsa untuk membentuk pemuda Indonesia yang
berwawasan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Warna logo memberi makna :


a. Kuning : ketinggian martabat, luhur, bijak dan keagungan.
b. Merah : melambangkan sikap kerja keras, suci dan tekun.
c. Biru : kedalam kajian ilmu pengetahuan
d. Hijau : melambangkan ketuhanan
e. Putih : melambangkan ketulusan, kesucian dan pengabdian tanpa pamrih.

3.3. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Pematang Siantar.
3.4. Tugas-tugas Pada Bagian Kepegawaian.
Untuk menjalankan dan memperlancar proses kinerja para pegawai, dapat di bagi dalam
beberapa bagian antara lain:
3.4.1. Sub Bagian Umum
Tugas pokoknya yaitu: melakukan urusan tata usaha kepegawaian,keuangan dan rumah
tangga. Adapun bagian sub tata usaha yaitu:
a. Koordinator pelaksana TU kepegawaian Tugas pokoknya yaitu:
1. Pengetikan, perekaman, pengadaan, penetaan / penyusunan arsip dan dokumen serta
penatausahaan dan kepegawaian.
2. Melaksanakan urusan tata usaha
3. Melakukan penyampaian / pembuatan laporan
b. Koordinator pelaksanaan keuangan Tugas pokoknya yaitu: melaksanakan pelayanan di
bidang keuangan
c. Koordinator pelaksanaan rumah Tangga : Tugas pokoknya yaitu :
d. Melakukan urusan rumah tangga dan perlengkapan kantor.
e. Memelihara barang –barang untuk menunjang kelancaran tugas.
3.4.2. Kasi pengelolah Data dan Informasi (PDI).
Tugas pokoknya: Pengolahan Data dan penyajian Informasi dengan cara pembentukan
dan pemeliharaan master file, perekaman, updating, back up, transfer, recovery, dan
analisa. Seksi PDI terdiri dari Sub Seksi :
a. Koordinator pelaksana pengolahan data Tugas Pokoknya:
Merekam Data baru dan mengUpdate data untuk Proses ganti nama,pembetulan luas
Bumi dan Bangunan
b. Koordinator dukungan Komputer Tugas Pokoknya :
Membuat Surat Masuk dan Surat Keluar
c. Koordinator Pelaksana PST(Pelayanan Satu Tempat) Tugas Pokoknya: Membuat surat
keputusan pembagian penerimaan pajak Bumi dan Bangunan
3.4.3. Kepala Seksi pendataan dan penilaian (Pendanil)
Tugas Pokonya: penilaian dan klasifikasi objek PBB, dan melakukan pengurusan
pendataan objek dan subjek PBB.
Seksi Pendanil terdiri dari koordinator pelaksanaan klasifikasi, Tugas Pokoknya :
Pengklasifikasian objek PBB dengan cara melayani kepada subjek pajak dan tempat
pendaftaran, menatausahakan, penyampaian dan pengembalian spop ,menatausahakan
hasil pertanian objek dan subjek PBB dan penilaian.
3.4.4. Kordinator Pelaksana Monografi
Tugas pokoknya melaksanakan penyusunan konsep buku monografi pajak bumi dan
bangunan dengan menghimpun data dan informasi yang berkaitan dengan potensi pajak
bumi dan bangunan semua sektor. seksi penetapan terdiri dari :
1. Koordinator pelaksanaan penetapan P4, Tugas pokoknya :
Melakukan penghematan atas tingkat perbandingan antara besarnya pajak terutang
dengan potensi PBB, dalam rangka penetapan besarnya pajak terutang
2. Koordinator pelaksanaan Identifikasi dan Ekstensifikasi, Tugas pokoknya :
Melaksanakan urusan intensifikasi dan ektensifikasi penetapan pajak Bumi dan
Bangunan melalui cara mengumpulkan, mempelajari melalui informasi dari instansi
terkait
3. Koordinator pelaksanaan pedesaan dan perkotaan, Tugas pokoknya :
Melaksanakan penelitian dan penyelesaian penetapan PBB sektor pedesaan perkotaan.
3.4.5. Kepala Seksi Penerimaan
Tugas pokoknya melaksanakan urusan penerimaan penagihan dan keberatan pembagian
hasil penerima, Biaya piutang pajak Bumi dan Bangunan. Seksi Penerimaan terdiri dari:
1. Koordinator Pelakasanan TU penerima dan restitusi, tugas Pokoknya:
Melaksanakan piñata usahaan pembayaran,penyetoran ,pelimpahan dan pembagian hasil
penerimaan pajak Bumi dan Bangunan
2. Koordinator Pelaksanaan P4 Tugas Pokoknya: Membuat Daftar pembagian
penerimaan pajak Bumi dan Bangunan.
3.4.6. Kepala Seksi Keberatan Dan Pengurangan
Tugas Pokoknya:
1. Permohonan penguran data penelitian administrasi atas pengjuan keberatan dan
banding
2. Melaksanakan penata usahaan pengajuan keberatan dan uraian banding Seksi
keberatan dan pengurangan terdiri dari :
3. Koordinator pelaksana keberatan. Tugas Pokoknya : mengubah pajak terutang yang
tidak sesuai dengan Objek pajak sebenarnya
4. Koordinator pelaksana pengurangan. Tugas Pokoknya:
a. Mengurangi pajak terutang kepada setiap wajib pajak perorangan
b. Mempertimbangan dan mengingat penghasilan wajib pajak dan besarnya pajak Bumi
dan Bangunan
3.4.7. Kepala seksi Penagihan
Tugas Pokoknya, melaksanakan urusan penataan usaha pajak bumi dan bangunan untuk
kelancaran penagihan piutang pajak bumi dan bangunan. Seksi Penagihan Terdiri dari:
1. Koordinator Pelaksana Penagihan Aktif. Tugas pokoknya : Melaksanakan urusan
penatausahan,Penagihan dan urusan penghapusan piutang yang tidak dapat di tagih sesuai
dengan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan penagihan piutang pajak
Bumi dan Bangunan
2. Koordinatir Pelaksana Piutang Pajak : Tugas pokoknya:
Menghapus pinutang pajak Bumi dan Bangunan yang Tidak dapat di tagih sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

You might also like